BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Mengenai Visual Basic 6.0. - Sistem Informasi Kepegawaian Di Instansi Bappedasu Dengan Menggunakan Visual Basic 6.0

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sekilas Mengenai Visual Basic 6.0. Visual Basic pada dasarnya adalah sebuah bahasa pemrograman komputer. Bahasa

  pemrograman adalah perintah-perintah atau instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemrograman Visual Basic merupakan bahasa yang mudah dipahami sehingga manusia sekarang lebih banyak memilih pemograman Visual Basic.

  Visual Basic (yang sering juga disebut VB) selain disebut sebagai bahasa pemrograman, juga sering disebut sebagai sarana (tool) untuk menghasilkan programprogram aplikasi berbasis Windows. Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya seperti : a.

  Untuk membuat program aplikasi berbasis Windows b.

  Untuk membuat objek-objek pembantu program seperti kontrol Active X, File, Help, aplikasi internet dan sebagainya.

  c.

  Menguji program dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat Executable, atau dapat langsung dijalankan.

  Bagi programer pemula yang baru ingin belajar program, lingkungan Visual Basic dapat membantu membuat program berbasis Windows dengan mudah. Sedangkan bagi programer tingkat lanjut, dengan kemampuannya yang besar dapat digunakan untuk membuat program yang kompleks, misalnya dalam lingkungan Networking atau Client Server. Bahasa pemrograman Visual Basic cukup sederhana dan menggunakan kata-kata bahasa Inggris yang umum digunakan dan tidak perlu lagi menghapal sintaks-sintaks maupun format-format bahasa yang bermacam-macam. Didalam Visual Basic semua fasilitas sudah disediakan dalam pilihan-pilihan yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Selain itu, sarana pengembangannya yang bersifat visual lebih memudahkan untuk mengembangkan program aplikasi berbasis Windows ini, bersifat Mouse Driven (digerakan dengan mouse). Kesimpulannya, Visual Basic adalah sebuah sarana pembuat program aplikasi yang lengkap dan mudah dipahami.

2.1.1 Keistimewaan Visual Basic

  Sejak dikembangkan pada tahun 1980-an, Visual Basic kini telah mencapai versinya yang ke-6. beberapa keistimewaan utama Visual Basic 6.0 ini diantaranya seperti :

  1. Menggunakan plat form pembuatan program yang diberi nama developer studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan Visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemorgraman lainnya dengan mudah dan cepat.

  2. Memiliki compiler handal yang dapat menghasilkan file Executable yang lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya.

  3. Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard yang baru. Wizard adalah sara yang mempermudah dalam pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasikan tugas-tugas tertentu.

  4. Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa Visual Basic.

  5. Kemampuan membuat Active X dan fasilitas internet yang lebih banyak.

  6. Sarana akses data yang lebih cepat dan handal untuk membuat aplikasi data base yang berkemampuan tinggi.

  7. Visual Basic 6.0 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

2.1.2 Versi-versi Visual Basic 6.0

  Seperti aplikasi-aplikasi komersil lainnya, Visual Basic 6.0 juga di pasarkan dalam berbagai jenis atau versi. Beberapa versi dari Visual Basic 6.0 yang ada di pasaran diantaranya adalah:

  1. Standard Editor / learning edition Versi ini adalah versi standard yang sudah mencakup berbagai sarana dasar dari Visual Basic 6.0 untuk mengembangkan aplikasi.

  2. Professional Edition Versi ini memberikan berbagai sarana ekstra yang dibutuhkan oleh para programer profesional. Misalnya kontrol-kontrol tambahan, dukungan untuk pemrograman internet, compiler untuk membuat file help, serta sarana pengembangan data base yang lebih baik

  3. Enterprise Edition Versi ini dikhususkan untuk para programer yang ingin mengembangkan aplikasi remote computing atau clien/server. Biasanya versi ini digunakan untuk membuat aplikasi pada jaringan.

  Visual Basic juga mempunyai tampilan layar terdiri dari : a.

  Main Windows (jendela utama) yang terdiri dari title bar (baris judul), menu bar, dan tool bar. Baris judul berisi nama proyek. Baris judul berisi nama proyek, mode operasi, Visual Basic sekarang dan form yang aktif. Menu bar merupakan menu drop-down dimana dapat mengontrol operasi lingkungan Visual Basic. Tool bar berisi kumpulan gambar yang mewakili perubahan yang ada di menu. Jendela utama juga menampilkan lokasi dari form aktif disudut kiri atas layar, lebar serta panjang form.

Gambar 2.1. Jendela Utama Visual Basic b.

  Form Windows (jendela form) adalah pusat dari pengembangan aplikasi Visual Basic. Disinilah tempat untuk merancang aplikasi.

Gambar 2.2. Jendela Form c.

  Project Windows (jendela proyek) yang menampilkan daftar form dan modul proyek. Proyek merupakan kumpulan dari modul form, modul class, modul standard, dan file sumber yang merupakan suatu aplikasi.

Gambar 2.3. Jendela Project d.

  Toolbox adalah kumpulan dari objek yang digunakan untuk membuat user interface serta control bagi program aplikasi. Ada 2 cara untuk menempatkan control pada suatu form.

1. Klik ganda control dalam toolbox. Selanjutnya anda dapat mengubah besar dan ukurannya serta memindahkannya dengan metode drag dan drop.

  2. Klik control dalam toolbox, kemudian pindahkan pointer mouse pada jendela form. Kursor berubah menjadi crosshair (+). Tempatkan crosshair pada sudut kiri atas dimana control akan dilepaskan, tekan tombol mouse kiri dan tahan ketika menyeret (drag) kursor kearah sudut bawah.

Gambar 2.4. Toolbox e.

  Properties Windows (jendela properti), berisi daftar struktur setting properti yang digunakan pada sebuah objek terpilih. Ketika drop-down pada bagian atas jendela berisi daftar semua objek pada form yangaktif. Ada dua tab yang ditampilkan : Alphabetic (hurut abjad) dan catagorized (urut berdasarkan kelompok). Dibagian bawah kotak terdapat property dari objek terpilih.

Gambar 2.5. Jendela Propertis f.

  Form Layout Windows (jendela layout form) menampilkan posisi form yang relatif terhadap layar monitor.

Gambar 2.6. Jendela Layout Form

2.2 Peranan Komputer Dalam Sistem Informasi

  Kata komputer berasal dari bahasa Inggris yaitu to compute yang berarti hitung. Dengan demikian komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin hitung. Komputer sebagai alat bantu dalam pengolahan data bukanlah suatu alat yang berdiri sendiri tetapi terdiri dari sekelompok peralatan yang melaksanakan pekerjaan yang dikendalikan serta dikontrol oleh instruksi yang dimasukkan ke dalam memori atau storage untuk mengolah data menjadi lebih berguna atau disebut juga dengan informasi.

  Komputer mempunyai peran penting untuk membantu manusia dalam menyelesaikan dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Setiap pemecahan persoalan yang dilakukan manusia, hendaknya mempunyai dua unsur yaitu : 1.

  Adanya fakta dan data.

2. Bagaimana proses pemecahannya.

  Jika pengolahan data dilakukan secara manual, maka hal ini tidak akan menjamin ketelitian serta kebenaran hasil atau informasi yang diinginkan. Masalah pendataan dan pengolahan data dapat dipecahkan dengan mudah dan dalam waktu singkat dengan menggunakan alat bantu komputer.

  Dalam hal hubungan inilah diperlukan suatu sistem pengolahan data yang cepat dan tepat untuk memberikan informasi yang sangat menjamin benarnya keputusan yang telah ditetapkan. Dilihat dari aspek praktisnya, maka tidak jarang seseorang terlambat atau belum selesai didalam pengambilan keputusan dan mendapat informasi yang cepat dalam pengolahan data secara manual. Tetapi dengan adanya pengolahan data dengan komputer hal tersebut dapat diatasi.

  Peranan komputer dalam suatu sistem informasi sangatlah penting, hal ini diakibatkan besarnya dan banyaknya data yang akan diolah dengan beranekaragam jenis data. Disinilah komputer memegang peranan penting untuk melakukan pengolahan data yang banyak dan beranekaragam informasi dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.

2.3 Pengolahan Data

  Salah satu komponen dalam pengolahan data yang diperlukan adalah merupakan program aplikasi (program komputer) yang mana berisikan sederetan instruksi yang disusun dan dapat diterima oleh komputer. Jadi pengolahan data adalah proses untuk melakukan manipulasi dari pemakaian data agar menghasilkan informasi yang diperlukan. Secara umum pengolahan data terdiri dari tiga langkah yaitu : 1.

  Input (pemasukkan data) 2. Proses (pengolahan data) 3. Output (hasil keluaran berupa informasi)

  INPUT

PROCESSING

OUTPUT

Gambar 2.7. Siklus Pengolahan Data

  Pengolahan data merupakan segala macam pengolahan terhadap data untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan, sehingga dapat segera dipakai, hasil pengolahan data tersebut adalah informasi.

  Sewaktu merencanakan proyek penelitian, orang yang melakukan penelitian seharusnya sudah mempunyai rencana mengenai pengolahan dan desain outputnya. Pengolahan data meliputi kegiatan-kegiatan mulai dari penyiapan data sampai mengeluarkan hasil pengolahan data. Pengolahan data dengan menggunakan perangkat elektronik secara sederhana meliputi : 1.

  Masukan data Data terlebih dahulu dikumpulkan, kemudian dipindahkan kesesuatu peralatan input komputer. Record data yang dihasilkan akan dibaca oleh komputer melalui bahasa pemograman yang akan diterjemahkan kedalam bahasa mesin yang akan dimengerti oleh komputer.

2. Memproses data Ada beberapa jenis pemrosesan data antara lain : a.

  Sorting

  Record data disusun/diurutkan sesuai dengan urutan yang diinginkan, baik numeric maupun alphabetic.

  b.

  Classifying Record data disusun dalam berbagai kelompok c. Calculating Malakukan perhitungan dengan manipulasi aritmatika terhadap data.

  d.

  Summarizing Menerangkan data menjadi lebih sederhana dan ringkas.

  e.

  Selecting Mengambil record-record tertentu.

3. Hasil pengolahan.

  Hasil pengolahan disajikan dalam suatu format tertentu yang berisi informasi. Output ini mungkin juga disimpan dalam suatu media yang akan digunakan untuk pengolahan selanjutnya.

  4. Pemeliharaan. Terhadap sistem yang telah selesai dibuat dapat dilakukan beberapa perubahan atau penambahan yang sesuai dengan keinganan pemakai. Pada fase pemeliharaan ini dilakukan pemeriksaan ulang pada setiap jangka waktu.

2.3.1 Data Suatu informasi sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data.

  Data adalah istilah mejemuk yang ber asal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bagian yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol, gambar, kata, angka, huruf, atau simbol yang menunjukkan suatu ide, objek kondisi atau situasi dan lain-lain. Selanjutnya kegunaan dari pada data adalah sebagai bahan dasar yang objektif (relatif/tidak mutlak) didalam proses penyusunan kebijaksanaan dan keputusan oleh pemimpin organisasi. Data adalah fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk perhitungan dan pengolahan meliputi serangkaian tindakantindakan atau operasi-operasi secara pasti mengarah suatu akhir.

  Data dapat diklasifikasikan menurut jenis, sifat dan sumbernya.

  1. Menurut jenis data, data terbagi dua yaitu : a.

  3. Menurut sumber data.

  Istilah sistem merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi dan banyak digunakan secara luas pada lembaga-lembaga atau bidang-bidang ilmu pengetahuan dan

  Data eksternal. Data hasil penelitian orang lain yang dapat digunakan untuk suatu keperluan meskipun data tersebut hasil penelitian orang lain. Data disimpan kedalam suatu file. Sebelumnya disimpan suatu data diberi kode atau kata kunci menurut jenisnya. Pengaturan dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah melakukan pencarian apabila diperlukan seketika. Pengkodean memegang peranan yang sangat penting. Kode yang salah akan menyebabkan data yang akan masuk ke dalam file akan salah dalam penempatannya, sehingga akan menyulitkan dalam melakukan pencarian data tersebut saat dibutuhkan.

  b.

  Data asli yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh manusia itu sendiri.

  Data internal.

  a.

  Data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas atau sifat tertentu. Gagal atau berhasil merupakan jenis data kualitatif yang akan mendukung kualitas pelayanan data.

  Data hitung Data sebagai hasil perhitungan. Yang termaksuk didalam data adalah persentase dari suatu jumlah tertentu.

  Data kualitatif.

  b.

  Data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan penjumlahan.

  Data kuantitatif.

  2. Menurut sifat a.

  Data ukur Data yang menunjukkan ukuran mengenai nilai suatu hal.

  b.

2.4 Sistem Informasi

2.4.1 Pengertian Sistem

  teknologi. Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “SYSTEMA”. Ditinjau dari asal katanya, sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan metode yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa yang berfungsi mencapai tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem yang saling berhubungan yang membentuk suatu kesatuan sehingga sasaran atau tujuan sistem tersebut dapat tercapai.

  Berikut ini adalah pengertian sistem menurut beberapa pendapat : 1. Menurut Enid Squire.

  Sistem adalah serangkaian metide, prosedur atau teknik yang disatukan oleh interaksi yang teratur sehingga membentuk suatu kesatuan yang terpadu.

  2. Menurut Gordon B.Davis.

  Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lain untuk suatu tujuan bersama.

  3. Menurut T.Hani Handoko.

  Sistem adalah sekumpulan elemen yang bergabung dan bergantung antara satu dengan yang lainnya. Apabila berbagai elemen tersebut berinteraksi, maka akan membentuk suatu kesatuan secara menyeluruh.

  4. Menurut Robert G.Murdict.

  Sistem adalah suatu kumpulan elemen yang dijadikan satu untuk satu tujuan.

  5. Menurut Drs. Mulyadi.

  Pada dasarnya sekelompok elemen yang erat dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan.

  Dari beberapa devenisi sistem diatas yang beranekaragam, maka dapat dibuat suatu pengertian yang sederhana dari sistem yaitu kesatuan yang terdiri dari unit-unit kesatuan yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan suatu usaha tertentu.

  Pada umumnya ciri-ciri sistem adalah bertujuan, punya batas, terbuka, tersusun dari subsistem, ada saling keterkaitan dan saling tergantung, merupakan satu kebulatan yang utuh, melakukan kegiatan transformasi, ada mekanisme kontrol, dan memiliki kemampuan mengatur dan menyesuaikan diri sendiri.

2.4.2 Pengertian Informasi

  Informasi merupakan fakta atau data yang telah diproses transformasi data sehingga berubah bentuk menjadi informasi atau informasi adalah data yang telah diambil kembali diolah atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informatif, argumentasi ataupun sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Informasi ini adalah hasil proses data yang bentuknya kurang berguna menjadi data yang berguna.

  Kegunaan dari informasi itu sendiri pada hakekatnya adalah untuk memberitahukan sipenerima informasi mengenai suatu masalah agar sipenerima informasi lebih dapat menguasai masalah yang dihadapinya. Informasi juga dapat mengurangi ketidakpastian tentang suatu masalah yang dapat digunakan untuk memilih resiko yang paling kecil dan keuntungan yang besar dalam pemilihan alternatif bagi suatu proses pengambilan keputusan.

  Suatu informasi harus datang tepat pada waktunya dan kebenarannya dapat di jamin, sebab jika informasi datang terlambat dan kebenarannya tidak terjamin maka dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal bagi instansi. Nilai informasi berhubungan dengan informasi, bila tidak ada pilihan atau keputusan informasi menjadi tidak diperlukan. Nilai informasi dituliskan paling berarti dalam konteks sebuah keputusan.

  Dalam lingkungan sistem informasi, informasi memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Benar atau salah, ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainnya, akibatnya sama seperti yang benar.

  2. Baru, informasi dapat sama sekali baru segar bagi penerimanya.

  3. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada.

  4. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi salah satu atau palsu sebelumnya.

  5. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atas kebenaran informasi tersebut. Dari defenisi-defenisi sistem dan informasi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sebagai seperangkat elemen-elemen yang sistematis terpadu dan formal yang diperoleh dari pengolahan data guna mendukung fungsi operasi untuk mengambil keputusan atau kebijaksanaan dengan tujuan tertentu. Agar perkembangan sistem informasi dapat memenuhi prinsip tepat waktu dan tepat guna maka diperlukan suatu cara untuk melaksanakannya, adapun teknis pelaksanaannya adalah pengolahan data, pemeliharaan data, penyimpanan data dan peremajaan data.

2.4.3 Pengertian Sistem Informasi a.

  Bodnar dan Hopwood Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

  b.

  Alter Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

  Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi secara keseluruhan adalah cakupan sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

  Sistem informasi juga merupakan sistem yang berisi jaringan SPD (sistem Pengolahan Data) yang dilengkapi dengan kanal-kanal komunikasi yang digunakan dalam sistem organisasi data. Elemen proses dari sistem informasi adalah mengumpulkan data, mengolah data dan menyebar informasi. Di dalam sistem informasi, manusia berinteraksi dengan manusia, manusia dengan komputer. Dalam sistem informasi, data mengalir dibawa oleh dokumen atau media komunikasi elektronik, seperti telepon maupun jaringan komputer.

2.4.4 Peranan Komputer Dalam Sistem Informasi Kata komputer berasal dari bahasa Inggris yaitu to compute yang berarti hitung.

  Dengan demikian komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin hitung. Komputer sebagai alat bantu dalam pengolahan data bukanlah suatu alat yang berdiri sendiri tetapi terdiri dari sekelompok peralatan yang melaksanakan pekerjaan yang dikendalikan serta dikontrol oleh instruksi yang dimasukkan ke dalam memori atau storage untuk mengolah data menjadi lebih berguna atau disebut juga dengan informasi.

  Komputer mempunyai peran penting untuk membantu manusia dalam menyelesaikan dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Setiap pemecahan persoalan yang dilakukan manusia, hendaknya mempunyai dua unsur yaitu : 1.

  Adanya fakta dan data.

2. Bagaimana proses pemecahannya.

  Jika pengolahan data dilakukan secara manual, maka hal ini tidak akan menjamin ketelitian serta kebenaran hasil atau informasi yang diinginkan. Masalah pendataan dan pengolahan data dapat dipecahkan dengan mudah dan dalam waktu singkat dengan menggunakan alat bantu komputer.

  Dalam hal hubungan inilah diperlukan suatu sistem pengolahan data yang cepat dan tepat untuk memberikan informasi yang sangat menjamin benarnya keputusan yang telah ditetapkan. Dilihat dari aspek praktisnya, maka tidak jarang seseorang terlambat atau belum selesai didalam pengambilan keputusan dan mendapat informasi yang cepat dalam pengolahan data secara manual. Tetapi dengan adanya pengolahan data dengan komputer hal tersebut dapat diatasi.

  Peranan komputer dalam suatu sistem informasi sangatlah penting, hal ini diakibatkan besarnya dan banyaknya data yang akan diolah dengan beranekaragam jenis data. Disinilah komputer memegang peranan penting untuk melakukan pengolahan data yang banyak dan beranekaragam informasi dapat diperoleh dengan cepat dan tepat.

2.5 Proses Perancangan Sistem

  Dalam perancangan sistem yang baik dan efisien ditempuh dengan cara sebagai berikut :

  1. Mendefenisikan permasalahan dengan jelas Defenisi permasalahan yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang menuntut penyelesaian. Permasalahan tersebut sudah diketahui dari identifikasi masalah yang telah diterangkan pada BAB I. Jadi disini sudah jelas kita lihat dari identifikasi masalah tersebut dapat dibahas bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut sesuai dengan defenisi permasalahan itu.

  2. Menentukan metode penyelesaian permasalahan a.

  Metodologi menginput data Data merupakan bahan baku yang melalui pengolahannya dibentuk menjadi suatu informasi. Input data menyatakan sesuatu peristiwa ataupun kenyataan yang mengandung suatu pengetahuan yang dijadikan dasar untuk penyusunan keterangan, pembuatan atau penetapan keputusan.

  b.

  Metodologi memproses data.

  Data yang telah didapat akan diolah dengan seperangkat alat yang selalu bekerjasama untuk menghasilkan informasi. Sebelum data diolah pertama sekali data tersebut dioperasikan atau diproses secara teliti pengolahan data dilakukan lebih baik dan efisien. Metode memproses data yang sering dipakai adalah metode pencarian data dari sekelompok data (searching) atau pengurutan data (sequential).

  c.

  Metodologi menampilkan hasil.

  Data yang telah diproses akan menjadi informasi. Informasi merupakan suatu pengetahuan yang dihasilkan oleh suatu pengolahan. Dengan menganalisa dan menempatkan data pada kedudukan yang tepat akan diperoleh data yang berarti dan dapat digunakan dalam suatu bidang tertentu dan akan menghasilkan suatu data yang akan ditampilkan perrecord ataupun secara keseluruhan.

  3. Membuat Flowchart Flowchart merupakan suatu skema bagan yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal hingga akhir. Dengan demikian flowchart ini merupakan bagian yang terpenting dalam pemrograman sebagai gambaran dari setiap instruksi program.

  4. Menghubungkan Struktur Data yang cocok Struktur data yang cocok dari rancangan sistem berdasarkan algoritma adalah searching yakni pencarian data yang dalam sistem informasi kepegawaian adalah berdasarkan NIP. Pencarian data ini dilakukan berdasarkan NIP dari sekelompok data. Selain searching dalam sistem informasi kepegawaian ini juga dilakukan secara sequential yaitu mengurutkan data juga berdasarkan NIP dan dari sekelompok data.

  5. Perancangan sistem dengan menggunakan Visual Basic Perancangan sistem dengan menggunakan Visual Basic dapat dilihat pada bagian lampiran.

  6. Uji coba sistem Sebelum program diterapkan, maka terlebih dahulu bebas dari kesalahankesalahan oleh karena itu program harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui kesalahan yang mungkin terjadi, mengetahui apakah program dapat menerima data dengan baik dapat memprosesnya dengan baik serta dapat menghasilkan pengeluaran (output) yang benar. Sasaran dari pengujian adalah untuk mendeteksi setiap kekeliruan pemrosesan yang ada dalam sistem sehingga hal ini dapat diperbaiki sebelum dipakai.

  7. Hasil dari rancangan sistem.

  Hasil dari rancangan sistem akan ditampilkan per-record dan dapat dilihat pada bagian lampiran.

  Proses penyusunan sistem informasi terdiri dari 4 fase yaitu :

  1. Analis sistem Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang analis sistem dalam menganalisa sistem yang sedang berjalan untuk perancangan sistem baru adalah : a. Mempelajari masalah dan mengajukan elternatif penyelesaian b.

  Menetukan tujuan sistem yang akan dibuat c. Menganalisa output d.

  Meneliti sistem yang sedang berjalan e. Menganalisis kebutuhan sistem 2.

  Desain Sistem Mendesain sistem dengan tujuan untuk menyusun deskripsi sistem yang jelas dan benar.

  3. Implementasi sistem.

  Implementasi sistem bertujuan untuk memulai sistem baru yang telah siap dibuat dan tugas yang harus dikerjakan adalah mengkonversikan ke sistem baru atau sistem lama yang sudah diperbaharui.

  4. Operasi sistem.

  Dalam mengoperasikan sistem yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan sistem setelah dilakukan implementasi serta melakukan pemeliharaan terhadap sistem yang baru diterapkan.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang - Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas dan Invesment Oportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan yang Terdaftar Di LQ45

0 0 8

Pengaruh Pengadopsian International Financialreporting Standards (Ifrs) Terhadap Laporan Keuangan perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bei

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Indonesia - Pengaruh Pengadopsian International Financialreporting Standards (Ifrs) Terhadap Laporan Keuangan perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bei

1 3 36

Pengaruh Pengadopsian International Financialreporting Standards (Ifrs) Terhadap Laporan Keuangan perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bei

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Sinyal - Pengaruh Pengumuman Laporan Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Audit Repor Lag terhadap Harga Saham dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderator pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indone

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Pengumuman Laporan Audit Wajar Tanpa Pengecualian dan Audit Repor Lag terhadap Harga Saham dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Moderator pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

0 2 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory) - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efak Indonesia (BEI) Tahun 2011-2013

0 0 13

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Basis Gigitiruan - Pengaruh Pembersihan dengan Energi Microwave terhadap Kekerasan Permukaan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik dan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

1 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pembersihan dengan Energi Microwave terhadap Kekerasan Permukaan Basis Gigitiruan Nilon Termoplastik dan Resin Akrilik Polimerisasi Panas

0 0 8