PENGARUH STRUKTUR MODAL, BIAYA EKUITAS (COST OF EQUITY) DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

  Jurnal EKONOM, Vol. 13, No. 2 Bulan Tahun PENGARUH STRUKTUR MODAL, BIAYA EKUITAS (COST OF EQUITY) DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Budi Anshari Nasution * dan Arifin Akhmad **

  • Staff Kanwil PT.Bank Danamon Indonesia Tbk ** Dosen Fakultas Ekonomi USU

  Abstract: The objective of this research is to examine the impact of capital structure, cost of equity and growth of company with company classification and foreign ownership as moderating variable to firm value at financial institutions in Indonesia Stock Exchange.The population in research is all financial institutions which listed in Indonesia Stock Exchange, at a period time of 2004 to 2008, amounting to 68 companies. Sample choice by using purposive sampling method amount to 33 companies. Technique test of data is by using multiple linear regression backward method and interaction moderating variable test to test by parcial and simultan, by level significant alpha 5%..Result of test by parsial that capital structure have an effect on positively and significant to firm value, cost of equity have an effect on positively but not significant to firm value, growth of company have an effect on positively but not significant to firm value. Result of research by simultan that capital structure, cost of equity and growth of company positively and significant to firm value.Company Classification as moderating variable has proved to intent the relationship of capital struture, cost of equity dan growth of company to firm value. Foreign Ownership as moderating variable has proved to intent the relationship of capital struture, cost of equity dan growth of company to firm value.

  Keywords: Capital structure, cost of equity, growth of company, and firm value.

  PENDAHULUAN

  Krisis keuangan saat ini berdampak pada aktivitas pasar modal global. Perkembangan indeks bursa saham di beberapa bursa dunia yang sebelumnya menunjukkan kinerja yang outperform terkoreksi turun sampai dengan level yang tidak diperkirakan. Jika dibandingkan dengan awal tahun 2008, Indeks bursa Shanghai telah turun sebesar 64 persen, Kuala Lumpur Composite Index sebesar 34 persen. Begitu juga dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia per tanggal 16 September 2008 menyentuh level terendah 1.719,25 terkoreksi 39,3 persen dihitung dari level IHSG tertinggi 9 Januari 2008 di level 2.830,26. Kerugian langsung mungkin hanya dialami sebagian kecil investor yang memiliki eksposure atas aset-aset yang terkait langsung dengan lembaga-lembaga keuangan Amerika Serikat yang bermasalah.

  Menurut trade off theory manajer dapat memilih rasio utang untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Fama, 1978:12). Fama (1978:12) berpendapat bahwa nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar saham. Jensen (2001:156) menjelaskan bahwa untuk memaksimalkan nilai perusahaan tidak hanya dengan nilai ekuitas saja yang harus diperhatikan, tetapi juga semua sumber keuangan seperti hutang, warran, maupun saham preferen. Fama dan French (1998:101) berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui fungsi manajemen keuangan dan satu keputusan keuangan diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Nilai pasar perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang (Helfert, 1997:335). Dengan demikian, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya: keputusan pendanaan, kebijakan deviden, keputusan investasi, struktur modal, biaya ekuitas (cost of equity), pertumbuhan

  Budi anshari Nasution, Arifin Akhmad: Pengaruh Struktur Modal, Biaya Ekuitas

  perusahaan, ukuran perusahaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten. Nilai perusahaan adalah nilai laba masa yang akan datang yang diekspektasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat (Winardi, 2001:23).

  Teori struktur modal menjelaskan pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai ekspektasi nilai investasi pemegang saham (harga pasar ekuitas) dan/ atau ekspektasi nilai total perusahaan (harga pasar ekuitas ditambah dengan nilai pasar hutang, atau ekspektasi harga pasar aktiva) (Sugihen, 2003:28).

  Pertumbuhan (Growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama (Machfoedz, 1996:108).

  Penelitian tentang struktur modal yang mempengaruhi nilai perusahaan telah banyak dilakukan di Indonesia. Beberapa peneliti tersebut adalah Sugihen (2003:26- 32) menemukan bukti bahwa struktur modal berpengaruh tidak langsung negatif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pada fakta empiris dalam penelitiannya menjelaskan bahwa pada masa krisis, para pelaku pasar memahami bahwa peningkatan hutang disebabkan oleh faktor eksternal (kurs valuta asing dan suku bunga) yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Para pelaku pasar yakin bahwa apabila pengaruh eksternal ini kembali normal, maka perusahaan akan kembali membaik, dan nilai pasar ekuitas ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

  Hasnawati (2005:15) membuktikan bahwa Kebijakan deviden secara langsung mempengaruhi nilai perusahaan dan secara tidak langsung keputusan investasi mempengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan deviden dan keputusan pendanaan

  Solihah dan Taswan (2002:75) menemukan bukti bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan temuan

  Modigliani and Miller pada tahun 1963 bahwa dengan memasukkan pajak penghasilan perusahaan, maka penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Modigliani-Miller (1976) dalam (Sartono, 2001:242) melalui model adanya pajak penghasilan terdapat adanya pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan jika terdapat pajak perusahaan dan pajak perseorangan. Dalam pendekatan Modigliani-Miller kondisi adanya pajak penghasilan perusahaan benar, maka nilai perusahaan akan meningkat terus karena penggunaan hutang yang semakin besar. Tetapi harus diketahui bahwa nilai sekarang financial distress dan nilai sekarang agency costs dapat mengakibatkan turunnya nilai perusahaan yang memiliki leverage. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, struktur modal yang optimal dapat dicapai dengan menyeimbangkan keuntungan perlindungan pajak dengan beban biaya sebagai akibat penurunan hutang yang semakin besar .

  Berger dan Patti (2003) dalam Arifin (2005:27), yang meneliti hubungan struktur modal dengan kinerja perusahaan pada industri perbankan, mengelompokkan bank berdasarkan struktur kepemilikan saham.

  Kepemilikan saham dikelompokkan menjadi tiga yaitu Bank yang dikendalikan oleh dewan pengurus, pemegang saham outsider di atas 5%, dan pemegang saham institusi. Hasil uji menyimpulkan bahwa pemegang saham institusi mempunyai efek pemantauan (monitoring) yang baik yang dapat mengurangi biaya keagenan. Hasil penelitiannya juga konsisten dan berhubungan antara kinerja dengan kepemilikan insider. Ang, Cole, dan Lin (2000) dalam Arifin (2005:28) menemukan bukti bahwa peningkatan monitoring oleh bank, akibat meningkatnya jumlah hutang, menyebabkan kinerja perusahaan meningkat pula. Hatfield, Cheng, dan Davidson (1994) dalam Arifin (2005:29) menguji pengaruh struktur modal berdasarkan klasifikasi industri terhadap nilai perusahaan. Klasifikasi industri didasarkan pada “value line industrial classification”, yaitu perusahaan dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok perusahaan yang struktur modal perusahaannya (leverage ratio) di atas dan dibawah dari rata-rata leverage ratio industri (rata-rata leverage ratio seluruh sampel).

  Inkonsistensi hasil penelitian tentang struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan diduga dipengaruhi juga oleh variabel klasifikasi perusahaan. Perbedaan karakteristik klasifiksi perusahaan akan

  Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 2 April 2010

  Penentuan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan lembaga keuangan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory, jumlah perusahaan lembaga keuangan yang terdaftar dari tahun 2004 sampai tahun 2008 adalah 68 perusahaan .

  3. Variabel Penelitian

  4. Perusahaan lembaga keuangan yang memiliki nilai perubahan aktiva yang positif pada periode penelitian dari tahun 2004-2008.

  3. Perusahaan lembaga keuangan yang memiliki nilai ekuitas positif dalam laporan keuangan periode penelitian dari tahun 2004-2008

  2. Perusahaan lembaga keuangan yang menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2004-2008 secara berturut-turut.

  1. Perusahaan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan pengklasifikasian Indonesian Capital Market Directory.

  Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 33 perusahaan. Penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan pada metode purposive sampling, dimana sampel perusahaan dipilih berdasarkan pada kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah sebagai berikut:

  2. Populasi dan Sampel

  membuat indikasi berbeda kepada para investor. Pada perusahaan lembaga keuangan terdapat perbedaan karakteristik antara klasifikasi bank dan klasifikasi non bank Perbedaan klasifikasikasi ini akan mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan ketika mendapatkan informasi keuangan khususnya dalam menganalisis posisi kewajiban (debt) perusahaan lembaga keuangan.

  Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu menguji hipotesis, maka desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2000 :63)

  1. Desain Penelitian

  METODE

  Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti termotivasi untuk mereplikasi penelitian terdahulu tentang pengaruh struktrur modal, biaya ekuitas (cost of equity) dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan klasifikasi perusahaan dan kepemilikan asing sebagai variabel moderating. Perbedaan penelitian ini dengan peneltian sebelumnya adalah di model penelitian, varaibel penelitian, populasi penelitian dan tahun penelitian.

  Dhankar dan Boora (1996:33-35) menemukan adanya hubungan negatif antara struktur modal dengan biaya ekuitas, penemuan ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa penurunan biaya ekuitas disebabkan oleh kenaikan rasio utang dikarenakan biaya utang masih lebih kecil. Dalam peneltian nya mereka juga menemukan tidak ada hubungan dan pengaruh yang signifikan struktur modal terhadap nilai perusahaan secara khusus.

  Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per tanggal 31 Juli 2008 kepemilikan saham investor Asing di Bursa Efek Indonesia sebesar 64 persen, sisanya 36 persen adalah kepemilikan saham oleh investor lokal. Peran investor asing ini di satu sisi membawa dampak positif meningkatkan likuiditas berupa aliran modal masuk (capital inflow), tetapi di sisi lain merupakan ancaman instabilitas pasar ketika investor asing ini keluar dan menarik modalnya (capital outflow) secara masif dan tiba-tiba. Dengan demikian di duga bahwa investor asing mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, mengkaitkan struktur modal, biaya ekuitas (cost of equity) dan pertumbuhan perusahaan dengan klasifikasi perusahaan dan kepemilikan asing sebagai variabel moderating terhadap nilai perusahaan menjadi relevan

  Variabel penelitian dapat dilihat pada tabel Definisi Operasional Variebel berikut ini :

  Budi anshari Nasution, Arifin Akhmad: Pengaruh Struktur Modal, Biaya Ekuitas

  • =
  • 3 Y 3 x b a ……………………………………………………………..3 ε + + + + = 3 3 2 2 1 Dimana: 1 Y x b x b x b a ………………………………………………..4 : Y Nilai Perusahaan : a Konstanta : 1 b Koefisien Regresi Struktur Modal : 2 b Koefisien Regresi Biaya Ekuitas (cost of equity) : 3 b Koefisien Regresi Pertumbuhan Perusahaan : 1 X Struktur Modal : 2 X Biaya Ekuitas (cost of equity) : : ε Standard Error 3 X Pertumbuhan Perusahaan ε + + + + + + + = 1 3 6 1 2 5 1 1 4 3 3 2 2 1 Tabel 1 . Definisi Operasional Variabel 1 . . . Z x b Z x b Z x b x b x b x b a Y Nama Variabel Defi nisi Operasional Skala Pengukuran Variabel Independen Struktur Modal : (X 1 ) Biaya Ekuitas ( cost of equity ): (X 2 ) Pertumbuhan Perusahaan : (X 3 ) Perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan terhadap total ekuitas perusahaan CAPM = Rf + ? (Rm - Rf) ; estimasi cost of equity capital, Rf adalah risk free rate yang diproksi dengan tingkat bunga SBI 1 bulan, Rm adalah return pasar yang diperoleh dari indeks harga saham gabungan (IHSG) pada periode t ditambah IHSG pada periode t - 1 dibagi dengan IHSG pada t - 1, dan ? = beta pasar. Selisih total asset yang dimiliki oleh perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total asset periode sebelumnya. Rasio Rasio Rasio Variabel Moderating Klasifikasi Perusahaan: ( Z 1 ) Kepemilikan Asing: (Z 2 ) Klasifikasi perusahaan lembaga keuangan di bagi atas dua yaitu bank dan non bank dengan membuat variabel ini menjadi variabel boneka (dummy). Kategori Bank diberi kode 1 dan kategori non bank diberi kode 0 . Kepemilikan asi ng adalah kategori bagi investor asing dalam bentuk kelompok (group) yang memegang minimum 20% dari total jumlah saham yang beredar. Variabel kepemilikan asing diukur dengan menggunakan variabel boneka (variabel dummy) yaitu perushaan yang termasuk kategor i kepemilikan asing diberi ko de 1 dan non asing diberi kode 0 . Nominal Nominal Variabel Dependen Nilai Perusahaan: (Y) Perbandingan antara harga pasar perlembar saham terhadap nilai buku ekuitas perlembar saham Rasio

      4. Lokasi dan Waktu Penelitian

      Lokasi penelitian ini adalah pada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Sedangkan waktu penelitian dalam penelitian ini periode tahun 2004-2008.

      5. Prosedur Pengambilan Data

      Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data tersebut merupakan data pooling yaitu penggabungan data time series dan cross and section. Data tersebut diperoleh dengan cara studi dokumentasi yang berasal dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) , dari tahun 2004-2008.

      6. Model dan Teknik Analisis Data

      Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan model model regresi linear multivariat (berganda) dengan metode backward dan uji variabel moderating dengan metode interaksi.

      Untuk dapat melakukan analisis dengan model regresi, data harus good and fit. Penilaian good and fit dianalisis dengan uji kualitas data. Adapun uji kualitas data terdiri dari statistik deskriptif dan asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heterokedasitas.Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan alat stastitik SPSS versi 17. Pengujian Hipotesis 1 menggunakan model regresi multivariat yaitu menguji pengaruh variabel independent (struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan) terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependent nya. Metode analisis regresi berganda yang digunakan adalah metode backward.

      Persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan disusun sebagai berikut :

      Pengujian hipotesis 2 untuk membuktikan hipotesis bahwa klasifikasi perusahaan merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan.

      Untuk mengetahui pengaruh nya, dapat dilakukan dengan regresi berganda dan uji variavel moderating dengan metode interaksi dengan model sebagai berikut :

      Pengujian hiopotesis 3 untuk membuktikan hipotesis bahwa kepemilikan asing merupakan variabel moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan.

      Untuk mengetahui pengaruh nya, dapat dilakukan dengan regresi berganda dan uji variabel moderating dengan metode interaksi dengan model sebagai berikut

      ε + + = 1 Y 1 x b a ………………………………………………………………1 ε + + = 2 2 Y x b a ……………………………………………………………..2 ε

      Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 2 April 2010 HASIL

      Berdasarkan statistik deskriptif diketahui bahwa dari sampel yang terpilih secara keseluruhan memberikan nilai perusahaan yang positif bagi emiten. Hasil deskriptif setelah transformasi, terlihat bahwa melakukan transformasi data tidak mengakibatkan berubahnya trend kenaikan atau penurunan pada periode penelitian, tampak hasil hanya memberikan gambaran distribusi data yang lebih merata tanpa mengakibatkan perubahan hasil, hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

      ε + + + + + + + = 2 3 6 2 2 5 2 1 4 3 3 2 2 1 1 . . . Z x b Z x b Z x b x b x b x b a Y Tabel 3. Statistik Deskriptif Setelah Dilakukan Transformasi Keterangan N Min Max Mean %Mea n Standard Deviasi SQRT_DER_04 SQRT_DER_05

      SQRT_DER_06 SQRT_DER_07 SQRT_DER_08 SQRT_CAPM_04 SQRT_CAPM_05 SQRT_CAPM_ SQRT_CAPM_08 06 SQRT_CAPM_07 SQRT_GROW_04 SQRT_GROW_05 SQRT_GROW_06 SQRT_GROW_07 SQRT_GROW_08 SQRT_MBR_04 SQRT_MBR_05 SQRT_MBR_06 SQRT_MBR_07 SQRT_MBR_08 Valid N (listwise) 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 .42 .24 .38 .45 .49 .27 .30 .34 .29 .18 .05 .02 .03 .06 .03 .51 .51 .51 .70 .42 3.90 4.49 3.91 4.62 3.87 .33 .31 .41 .45 .30 1.62 .76 .96 1.01 .79 1.65 1.65 1.94 2.17 2.10 2.1022 2.0960 2.0367 2.1355 2.0137 .2779 .3035 .3503 .3084 .2794 .4625 .3281 .4077 .4636 .3472 1.099 7 1.0460 1.1298 1.2599 1.0161 2 10 . 22 % 2 09 . 60 % 2 03 . 67 % 2 13 . 55 % 2 01 . 37 % 27 . 79 % 30 . 35 % 35 . 03 % 30 . 84 % 27 . 94 % 46 . 25 % 32 . 81 % 40 . 77 % 46 . 36 % 34 . 72 % 1 09 . 97 % 1 04 . 60 % 1 12 . 98 % 1 25 . 99 % 1 01 . 61 % 1.12433 1.30268 1.13340 1.21352 1.15086 .01022 .0009 .01167 .03035 .02702 .29605 .20068 .22765 .26011 .20339 .28314 .28457 .33904 .39542 .37179 Tabel 2. Statistik Deskriptif Sebelum Dilakukan Transformasi Keterangan N Min Max Mean %Mean Standard Deviasi DER_04 DER_05 DER_06 DER_07 DER_08 CAPM_04 CAPM_05 CAPM_06 CAPM_07 CAPM_08 GROW_04 GROW_05 GROW_06 GROW_07 GROW_08 MBR_04 MBR_05 MBR_06 MBR_07 MBR_08 Valid N (listwise) 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 33 .17231 .05801 .14616 .19996 .24100 .07427 .09183 .11831 .08629 .03132 .00258 .00055 .00063 .00383 .00078 .25712 .26274 .25897 .48728 .17395 15.21780 20.14911 15.27788 21.30439 14.96524 .10957 .09501 .16562 .20 098 .09183 2.61969 .58414 .92441 1.02120 .61954 2.73810 2.72638 3.74879 4.68945 4.39315

    5.6452336

    6.0386706

    5.3938355

    5.9882521

    5.3392642

    .0773464

    .0921227

    .1228688

    .0959976

    .0787552

    .2989245

    .1466888

    .2164667

    .2805527

    .1606267

    1.2871012

    1.1726003

    1.3878 048

    1.7389706

    1.1665033

    5 64 . 52336 % 6 03 . 86706 % 5 39 . 38355 % 5 98 . 82521 % 5 33 . 92642 % 7 . 73464 % 9 . 21227 % 12 . 28688 % 9 . 59976 % 7 . 87552 % 29 . 89245 % 14 . 66888 % 21 . 64667 % 28 . 05527 % 16 . 06267 % 1 28 . 71012 % 1 17 . 26003 % 1 38 . 78048 % 1 73 . 89706 % 1 16 . 650 33 % 4.85593187 5.89594425 4.71077992 5.71985137 4.72613743 .00613849 .00055226 .00867315 .02181930 .01366576 .45714304 .15417915 .22431676 .30176090 .16565966 .63805413 .63162977 .82615939 1.06542407 .85943624

      Budi anshari Nasution, Arifin Akhmad: Pengaruh Struktur Modal, Biaya Ekuitas

      Teknik Pengujian Data dengan Uji normalitas menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. dikatakan bahwa seluruh data tidak berdistribusi normal maka dilakukan transformasi akar kuadrat (SQRT), hasil uji setelah tranformasi dapat diktahui bahwa data sudah mendekati normal.

      Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan nilai Durbin Watson. Cara mendeteksi apakah model yang digunakan mengalami gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai statistik Durbin Watson. Hasil dari nilai Durbin Watson menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson 2.256 dan dapat dibaca dari tabel statistik Durbin Watson dengan α 0.05 dl dan du (1.48 dan 1.60), dan nilai dari 4-dl dan 4-du (2.52 dan 2.40).

      Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai du < DW < 4-du atau 1.60 < 2.256 < 2.40, yang artinya tidak terjadi autokelasi.

      Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF korelasi diantara variabel independen. Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat grafik scatterplot antara nilai residu variabel dependen SRESID dengan nilai prediksi variabel independen ZPRED.

      PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis 1

      Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini: Nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.

      Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari hasil pengujian hipotesis 1 diketahui nilai R2 sebesar 0.126 - 0.14 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 12.6% - 14%. Dengan kata lain 12.6%- 14% nilai perusahaan mampu dijelaskan variabel struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan sedangkan 86% - 87.4% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

      Nilai R disebut juga dengan koefisien korelasi. Nilai R menerangkan tingkat hubungan antara variabel struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perushaan. Dari hasil pengujian hipotesis1 diketahui nilai R sebesar 0.355- 0.374, berarti bahwa hubungan antara struktur modal, biaya ekuitas terhadap nilai perusahaan sebesar 35.5%-37.4%.

      Dengan menggunakan metode backward, regresi akan menunjukan model dengan urutan tingkat signifikansi variabel independen terhadap variabel dependen, jika terdapat variabel independent dinyatakan tidak signifikan maka variabel tersebut akan dihilangkan dalam model selanjutnya. Regresi dengan metode backward digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial dan simultan secara bersama – sama. Untuk mengetahui tingkat signifikansi hasil pengujian hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel berikut.

      Untuk mengetahui model hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Nilai Hitung Signifikansi Hipotesis 1 Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.719 3 .906 8.723 .000(a) Residual 16.727 161 .104 Total 19.446 164 2 Regression 2.700 2 1.3 50 13.061 .000(b) Residual 16.746 162 .103 Total 19.446 164 3 Regression 2.444 1 2.444 23.432 .000(c) Residual 17.002 163 .104 Total 19.446 164 a Predictors: (Constant), Struktur Modal (X1) , Biaya Ekuitas (X2), Pertumbuhan Perusaha an (X3) b Predictors: (Constant), Struktur Modal (X1) , Biaya Ekuitas (X2 ), c. Predictors: (Constant), Struktur Modal (X1) d. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y) Sumber: Lampiran 7 Tabel 4. Nilai R Square Hipotesi s 1 Model R R Square Adjusted R Square 1 .374 (a) .140 .124 2 .373(b) .139 .128 3 .355(c) .126 .120 a Predictors: (Constant), Struktur Modal (X1) , Biaya Ekuitas (X2), Pertumbuhan Perusahaan (X3) b Predictors: (Constant), Struktur Modal (X1) , Biaya E kuitas (X2 ), c. Predictors: (Constant), Struktur Modal (X1) d. Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y) Sumber: Lampiran 7

    • =
    • 3 3 2 2 1 1 Y x b x b x b
    • =
    • 2 1
    • =
    • 1 . 894 104 .

      • =
      • 3 2 1 . 198 044 .

          X X Y ε

          . 1 104 525 .

          X Y ε

          X X

          . 1 105 511 .

          ε

          Dari tabel 8 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 3 model yang ditampilkan dari hasil regresi metode backward. Ketiga model tersebut signifikan terhadap nilai perusahaan (Y) secara simultan Dari tabel 8 model 1 didapat nilai Fhitung sebesar 9.958 dengan probabilitas 0.000 yang telah menguji pengaruh antara variabel independen struktur modal (X1), biaya ekuitas (X2), pertumbuhan perusahaan (X3) dan klasifikasi perusahaan (Z1) sebagai variabel moderating terhadap variabel dependen (nilai perusahaan (Y)). Probabilitas model 1, 2 dan 3 jauh lebih kecil dari α 0.05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa model 1,2 dan 3 yang ditunjukan oleh regresi metode backward berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

          ε

          Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0.199 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 19.9%. Dengan kata lain 19.9% nilai perusahaan mampu dijelaskan variabel struktur modal (X1), biaya ekuitas (X2), pertumbuhan perusahaan (X3) dengan klasifikasi perusahaan (Z1) sebagai variabel moderating terhadap nilai perusahaan (Y) sedangkan 79.1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

          Dengan memasukan variabel moderating klasifikasi perusahaan, peneliti menggunakan transformasi logaritma natural untuk mengatasi multikolinearitas yang terjadi. Hasil pengujian hipotesis 2 adalah sebagai berikut : Nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

          Model 1 Model 2 Model 3 Pengujian Hipotesis 2

          0.000 jauh lebih kecil dari 0.05 (Tabel 12 nilai sig. model 1). 3 model yang dihasilkan dengan regresi backward pada pengujian hipotesis 1 adalah sebagai berikut :

          Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan maka model untuk hipotesis 1 bahwa struktur modal, biaya ekuitas (cost of equity) dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap nilai perushaaan dengan model dapat terima dengan tingkat signifikansi pvalue

          Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 2 April 2010

          X Y Tabel 8. Nilai Hitung Signifikansi Hipotesis 2 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3.400 4 .850 9.958 .000 (a) Residual 13.660 160 .085 Total 17.060 164 2 Regres sion 3.349 3 1.116 13.107 .000 (b) Residual 13.711 161 .085 Total 17.060 164 3 Regression 3.240 2 1.620 18.991 .000 (c) Residual 13.820 162 .085 Total 17.060 164 a Predictors: (Constant), X2, X1.Z1, X2.Z1, X3.Z1 b Predictors: (Con stant), X2, X1.Z1, X2.Z1 c Pred ictors: (Constant), X1.Z1, X2 d Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y) Sumber: Lampiran 7 Tabel 6. Model Hipo tesis 1 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .511 .243 3.106 .037 Struktur Modal (X1) .105 .021 .356 4.875 .000 Biaya Ekuitas (X2) 1.198 .772 .114 1.552 .123 Pertumbuhan Perusah aan (X3) .044 .103 .031 .424 .672 2 (Constant) .525 .240 2.190 .030 Struktur Modal (X1) .104 .021 .356 4.878 .000 Biaya Ekuitas (X2) 1.211 .770 .115 1.574 .117 3 (Constant) .894 .051 17.451 .000 Struktur Modal (X1) .104 .021 .355 4.841 .000 a Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y) Sumber: Lampiran 7

        • =
        • 1 1 Tabel 9. Model Hipotesis 2 2 . log 247 . log 405 . 369 . log Z x x Y Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .486 .271 1.791 .075 LNCAPM_X2 .695 .313 .231 2.222 .028 LNDER.KP_X1.Z1 .168 .075 .282 2.245 .026 LNCAPM.KP_X2.Z1 - .299 .235 - .188 - 1.271 .205 LNGROW.KP_X3.Z1 .024 .030 .057 .779 .437 2 (Constant) .452 .267 1 .691 .093 LNCAPM_X2 .658 .309 .219 2.131 .035 LNDER.KP_X1.Z1 .179 .073 .301 2.438 .016 LNCAPM.KP_X2.Z1 - .259 .229 - .163 - 1.129 .261 3 (Constant) .369 .257 1.434 .154 LNCAPM_X2 .405 .213 .135 1.904 .059 LNDER.KP_X1.Z1 .247 .042 .415 5.869 .000 a Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y) Sumber: Lampiran 7

            Dengan memasukan variabel moderating klasifikasi perusahaan, peneliti menggunakan transformasi logaritma natural untuk mengatasi multikolinearitas yang terjadi. Nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 adalah diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai R2 sebesar 0.210 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 21%. Dengan kata lain 21% nilai perusahaan mampu dijelaskan variabel struktur modal (X1), biaya ekuitas (X2), pertumbuhan perusahaan (X3) dengan kepemilikan asing (Z2) sebagai variabel moderating terhadap nilai perusahaan (Y) sedangkan 79% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

            Pengujian Hipotesis 3

            X1.Z1 0.247 Dari uji hipotesis 2 diketahui bahwa secara parsial hanya variabel biaya ekuitas dan interaksi struktur modal dengan klasifikasi perusahaan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependent nya. Hal tersebut diketahui dengan melihat signifikansi p value dalam tabel 19, dimana p value kedua variabel tersebut lebih kecil dari 0.05.

            Bentuk persamaan tersebut diatas perlu dikembalikan ke bentuk persamaan semula, yaitu persamaan polinominal dengan cara meng anti-log-kan persamaan tersebut. Antilog koefisien konstanta a = antilog 0.369 = 2.339, maka persamaan model 3 akan menjadi : Y = 2.339.X2 0.405

            Model Ketiga :

            X2.Z1 -0.259

            X1.Z1 0.179

            Antilog koefisien konstanta a = antilog 0.452 = 2.831, maka persamaan model 2 akan menjadi : Y = 2.831.X2 0.658

          • − + + =
          • 1 2 1 1 2 . . log 299 . . log 168 . log 695 . 486 . log Z x Z x x Y

              Bentuk persamaan tersebut diatas perlu dikembalikan ke bentuk persamaan semula, yaitu persamaan polinominal dengan cara meng anti-log-kan persamaan tersebut.

              Model Kedua :

              X3.Z1 0.024

              X2.Z1 -0.299

              X1.Z1 0.168

              Bentuk persamaan tersebut diatas perlu dikembalikan ke bentuk persamaan semula, yaitu persamaan polinominal dengan cara meng anti-log-kan persamaan tersebut. Antilog koefisien konstanta a = antilog 0.486 = 3.062, maka persamaan model 1 akan menjadi : Y = 3.062.X2 0.695

              Model Pertama :

              Berdasarkan tabel 9 diatas diketahui bahwa koefisien dari variabel interaksi biaya ekuitas dengan klasifikasi perusahaan yang negatif memberi makna bahwa informasi tentang biaya ekuitas pada klasifikasi perusahaan pada perusahaan lembaga keuangan dapat direspon terbalik oleh investor sehingga meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan maka model untuk hipotesis 2 bahwa struktur modal, biaya ekuitas (cost of equity) dan pertumbuhan perusahaan dengan klasifikasi perusahaan sebagai variabel moderating berpengaruh secara simultan terhadap nilai perushaaan dapat terima dengan tingkat signifikansi pvalue 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05 dan R naik menjadi 44.6 % (naik sekitar 7.2% jika dibandingkan R tanpa variabel moderating), artinya dengan klasifikasi perusahaan sebagai variabel moderating akan dapat meningkatkan hubungan variabel independen struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap variabel dependen nilai perusahaan secara simultan. Selanjutnya model tersebut dapat disusun sebagai berikut :

              Budi anshari Nasution, Arifin Akhmad: Pengaruh Struktur Modal, Biaya Ekuitas

              ε

              Tabel 10. . Model Hipotesis 3 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 0.553 0.265 2.087 0.038 LNDER_X1 0.179 0.034 0.385 5.214 0.000 LNCAPM_X2 0.563 0.233 0.187 2.411 0.017 LNCAPM.KA_X2.Z2 - 0.144 0.087 - 0.141 - 1.662 0.098 LNGROW.KA_X3.Z2 0.023 0.030 0.058 0.771 0.442 2 (Constant) 0.527 0. 262 2.008 0.046 LNDER_X1 0.184 0.034 0.395 5.446 0.000 LNCAPM_X2 0.541 0.231 0.180 2.339 0.021 LNCAPM.KA_X2.Z2 - 0.120 0.081 - 0.117 - 1.486 0.139 3 (Constant) 0.431 0.255 1.689 0.093 LNDER_X1 0.197 0.033 0.422 5.993 0.000 LNCAPM_X2 0.401 0.212 0.133 1.891 0.060 a Dependent Variable: Nilai Perusahaan (Y) , Sumber: Lampiran 7

              X2 0.547

              ε

              ε + + − + + = 2 3 2 2 2 1 . log 023 . . log 144 . log 563 . log 179 . 553 . log Z x Z x x x Y ε + − + + = 2 2 2 . 184 1 . log 120 . log 541 . log 527 . log Z x x x Y

              2. Kepemilikan asing sebagai variabel moderating terbukti dapat memperkuat pengaruh dan hubungan struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan.

              1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Bukti empiris penelitian ini menemukan pengaruh klasifikasi perusahaan memperkuat hubungan struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap nilai perusahaan yang terjadi pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 dengan kenaikan R sekitar 7-8

              Dari hasil analisis dan pembahasan dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

              KESIMPULAN

              value kedua variabel tersebut lebih kecil dari 0.05.

              X2 0.401 Dari uji hipotesis 3 diketahui bahwa secara parsial hanya variabel struktur modal dan biaya ekuitas (cost of equity) berpengaruh terhadap nilai perusahaan sebagai variabel dependent nya dengan menambahkan variabel kepemilikan asing sebagai variabel moderating nya. Hal tersebut diketahui dengan melihat signifikansi p value dalam tabel 24, dimana p

              Persamaan dalam bentuk polinominal Y = 2.698.X1 0.197

              Model Ketiga :

              X2.Z2 -0.120

              Persamaan dalam bentuk polinominal : Y = 3.365. X1 0.184

              Jurnal Ekonom, Vol. 13, No. 2 April 2010

              Model Kedua :

              X3.Z2 0.023

              X2.Z2 -0.144

              X2 0.563

              Persamaan dalam bentuk polinominal : Y = 3.572. X1 0.179

              Model Pertama :

              Dari tabel 10 diatas diketahui bahwa koefisien dari variabel interaksi biaya ekuitas dengan kepemilikan asing yang negatif memberi makna bahwa informasi tentang biaya ekuitas dengan kepemilikan asing pada perusahaan lembaga keuangan dapat direspon terbalik oleh investor sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

              kepemilikan asing sebagai variabel moderating berpengaruh secara simultan terhadap nilai perushaaan dapat terima dengan tingkat signifikansi pvalue 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05 dan R naik menjadi 45.8 % (naik sekitar 8.4% jika dibandingkan R tanpa variabel moderating), artinya dengan kepemilikan asing sebagai variabel moderating akan dapat meningkatkan hubungan variabel independen struktur modal, biaya ekuitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap variabel dependen nilai perusahaan secara simultan. Selanjutnya model tersebut dapat disusun dengan melihat tabel berikut ini :

              equity ) dan pertumbuhan perusahaan dengan

              Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan maka model untuk hipotesis 3 bahwa struktur modal, biaya ekuitas (cost of

              Terdapat 3 model yang ditampilkan dari hasil regresi metode backward. Ketiga model tersebut signifikan terhadap nilai perusahaan (Y) secara simultan Dari tabel 24 model 1 didapat nilai Fhitung sebesar 10.615 dengan probabilitas 0.000 yang telah menguji pengaruh antara variabel independen struktur modal (X1), biaya ekuitas (X2), pertumbuhan perusahaan (X3) dan kepemilikan asing (Z2) sebagai variabel moderating terhadap variabel dependen (nilai perusahaan (Y)) dan hasilnya ketiga model tersebut dapat diterima karena probabilitas model 1, 2 dan 3 jauh lebih kecil dari α 0.05. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa model 1,2 dan 3 yang ditunjukan oleh regresi metode backward berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

            • =
            • 2 1 . 401 log log 197 . 431 . log x x Y

                Budi anshari Nasution, Arifin Akhmad: Pengaruh Struktur Modal, Biaya Ekuitas Keterbatasan

                1. Penelitian ini hanya terbatas pada perusahaan lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian tahun 2004 sampai dengan tahun 2008.

              DAFTAR RUJUKAN

                3. Penelitian ini tidak lebih lanjut membahas kegiatan investasi dari perusahaan, karena setelah membaiknya perekonomian Indonesia, diprediksi perusahaan sudah lebih berani melakukan investasi.

                How Does Ownership Structure Affect Capital Structure and Firm Value? Recent Evidence From East Asia .

                “The Association Between Investment Opportunity Set Proxies and Realized Growth”. Journal Of Business & Accounting . 26 April/May. Pp.505-519.

                Jensen, M.C. 2001. “Value Maximization, Stakeholders Theory, and The Corporate Objective Function”. Working Paper; No.01-09. Harvard Business School, PP.1-21. or Working Paper/ Harvard Business School. Di download pada tanggal 27 Maret 2009 Kallapur, S., dan M.A. Trombley. 1999.

                Usahawan : No.09/Th XXXIX, September 2005.

                Hasnawati, Sri. 2005. “Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan Publik Di Bursa Efek Jakarta”.

                The Journal Of Finance ;Vol.LIII. No.3, June, PP.819-843.

                Fama, E.F., dan K.R.French.1998. “Taxes, Financing Decision, and Firm Value”.

                The Modern Theory Of Corporate Finance ; Vol 68. No.3, pp. 22-38.

                Fama, E.F. 1978. “The Effects Of a Firm’s Investment and Financing Decisions on The Welfare of Its Security Holders”.

                 Capital Structure and Firm Value . Di download pada tanggal 27 Maret 2009.

                29-36. Driffeild, N., V.Mahambare, and S.Pal. 2007.

                SARAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR MODAL, BIAYA EKUITAS (COST OF EQUITY) DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

1 39 10

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS, DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI SUB-SEKTOR ROKOK DI BEI TAHUN 2007-2011

4 26 99

PENGARUH EXPOSURE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR SEBAGAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

0 8 64

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2013

1 12 66

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014

0 1 24

PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS, UKURAN, DAN AKTIVITAS PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2014

0 5 9

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2012-2016

0 4 14

PENGARUH STRUKTUR MODAL, LIKUIDITAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUKFATUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2016

0 0 15

ABSTRAK PENGARUH STRUKTUR ASSET, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2010-2013

0 0 10