PENGARUH EXPOSURE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR SEBAGAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

ABSTRAK

Pengaruh Exposure Csr Dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Yang Terdaftar Sebagai Perusahaan Manufaktur Di BEI

Oleh
Marlis Dui Andi

Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara
maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga
saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility, CSRt-1 dan
kepemilikan perusahaan terhadap nilai perusahaan.
Pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling terhadap
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan
2012. Terdapat 16 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian.
Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis analisis regresi berganda.
Dalam penelitian ini menunjukan pengungkapan CSR tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0.997. pengungkapan
CSRt-1 tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan

sebesar 0.872. Kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan dengan nilai signifikansi sebesar 0.202. Secara simultan Corporate
Social Responsibility, CSRt-1 dan kepemilikan perusahaan tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,601.

Kata kunci : nilai perusahaan, corporate social responsibility, kepemilikan
perusahaan

ABSTRACT
The Influence of CSR Exposure and Company’s Ownership toward Company’s
Value of Manufacturing Companies in BEI

By
Marlis Dui Andi

The main purpose of a company is to increase firm value. firm value can give the
prosperity to the shareholders maximally if the share price of the company gets
increased. The more increased share price, the higher prosperity will be gotten by
shareholders. This research aims to know the influence of corporate social
responsibility, CSRt-1 and company ownership toward firm value.

The data collection of this research uses purposive sampling method
toward the manufacturing companies which are enlisted in Indonesia Stock
Exchange in 2011 and 2012. There are 16 companies which fulfill the criteria to
be the sample of the research. The analysis methods used in this research are the
multiple regression analysis.
This research shows that CSR exposure does not give the influence toward
the firm value with the 0.997. significance level. Exposure CSRt-1 does not
influence the firm value with 0.872. The company’s ownership does not influence
the firm value with 0.945. significance level. Simultaneously, Corporate Social
Responsibility, CSRt-1 and company’s ownership do not give the influence toward
firm value with 0,601. significance level.

Key words: firm value, corporate social responsibility, company’s ownership

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Reno Basuki, Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah, pada
tanggal 14 Maret 1992, anak kedua dari pasangan Bapak Mara Rusli dan Ibu
Yulistrianti. Penulis mempunyai dua orang saudara kandung yang bernama Marlis
Femamindi dan Marlis Trio Akbar.


Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar ( SD) Negeri 1 Reno Basuki
pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Rumbia pada tahun
2007, Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Rumbia pada tahun 2010.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung pada tahun 2010, melalui jalur SNMPTN (Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan mengambil konsentrasi keuangan.

MOTO

‫فإ ّن مع ْالعسْر ي ْس ًرا‬
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam
Nasyroh: 5)
‫إ ّن مع ْالعسْر ي ْس ًرا‬
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)

"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi
orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim).


"Tak ada yang tak mungkin didunia ini, jika Allah telah berkehendak"

PERSEMBAHAN

“ Kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, hanya karena rahmat dan
karunia-Mu penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan atas ridho-Mu aku
persembahkan skripsi ini untuk kedua orangtuaku dan kakak adikku tercinta yang
tak pernah lelah memberikan doa restu, dukungan dan kasih sayang yang
tulus ikhlas”

“Almamater Tercinta”

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’aalamiin segala puji hanya bagi ALLAH SWT, Rabb yang
telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta pengikutpengikutnya yang semoga kelak mendapatkan Syafa’at-Nya di yaummil akhir.
Aamiin


Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Exposure Corporate Social
Responsibility (Csr) Dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Yang Terdaftar Sebagai Perusahaan Manufaktur Di Bei” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Penulis berharap, karya yang merupakan wujud dari kerja keras, do’a, dan
pemikiran maksimal serta didukung dengan bantuan dan keterlibatan berbagai
pihak ini akan bermanfaat dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapakan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Mara Rusli dan Ibu Yulistrianti atas
doa, nasihat, cinta dan kasih sayang yang telah kalian curahkan padaku
serta selalu memotivasi penulis untuk senantiasa berkarya dan beribadah..

3. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
6. Bapak Rinaldi Bursan, S.E. M.Si., selaku Pembimbing Akademik, atas
kesediannya sebagai orang tua kedua dikampus, membimbing dan
mengarahkan selama menjadi mahasiswa.
7. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing, atas
kesediannya untuk memberikan bimbingan, arahan, pengetahuan, kritik
dan saran dalam proses menyelesaikan skripsi ini
8. Bapak Muslimin, S.E., M.Si, selaku dosen pendamping, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.B.A., selaku dosen
pembahas dan dosen penguji, atas kesediannya dalam memberikan
bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses penyelesaian
skripsi ini.
10. Bapak M. Syatibi Ch., S.E., selaku dosen pembahas, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
11. Seluruh dosen serta staff yang bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.


12. Mbah Uti, Mamak Eni, Bude Ning, Pakde Ruri, Om Heru, Om Soleh, Om
Dedi, mbk merry, Mbak Yus, dan keluarga besar di Rumbia yang selalu
membantu, mendoakan dan memotivasi penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
13. Adikdan Kaka tercinta Akbar dan kak efem yang selalu memberikan
keceriaan, canda dan tawa, sehingga penulis termotivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
14. Teman-teman seangkatan SMA, Jepfri Edward tambunan, Roni, Rido,
Eccik, Sasi, Ardi, mbk Ririn.Teman-teman Pramuka kak Wijil (bapak
kedua di pramuka), kak Tri, dan adik-adik yang selalu membantu,
mendoakan dan memotivasi penulis sehingga penulis termotivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
15. Sahabat- sahabat satu pembimbing Suliasyono, Rendy, Ricky, Dian,
Meka, Mifta, Edo, Ipin, Andri. Sahabat-sahabat Manajemen 2010 Andi,
Anita, Ariken, Ali, Om Bowo, Cesaria, Edo Gilang, Eko, Fera, Geri, Ican,
Ita, Jaka, Jeremiah, Kaka, Mardotila, Mita, Nanik, Susi, Shara, Via, Yuni,
Yudi, Yulian, Welly dan teman-teman lain yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu dan secara tidak langsung turut membantu dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
16. Sahabat – sahabat Manajemen Sukses 2010 yang tak terlupakan, terima

kasih atas bantuan, motivasi dan kebersamaan selama ini.

17. Anak-anak mantan kosan Asrama Kemala jaya, Rio, S.Pd., bang Dendi,
Wak haji, mas Somplak, wahid, Yudi, Sindu, Dedi, Usep terimakasih
banyak atas kebersamaannya selama ini.
18. Teman – teman yang secara tidak langsung turut membantu dalam proses
pembuatan skripsi ini.
19. Untuk Someone berisinial APS yang selalu memotivasi, memberikan
dukungan, doa, semangat, keceriaan, canda dan tawa, sehingga penulis
termotivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena kesempurnaan
sejatinya hanya milik Allah SWT, namun penulis berharap skripsi sederhana ini
kelak dapat bermanfaat bagi semua. Amiin .

Bandarlampung, 4 Agustus 2014
Penulis

MARLIS DUI ANDI


PERSEMBAHAN

“ Kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, hanya karena rahmat dan karunia-Mu
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dan atas ridho-Mu aku persembahkan skripsi ini
untuk kedua orangtuaku dan kakak adikku tercinta yang tak pernah lelah memberikan doa
restu, dukungan dan kasih sayang yang
tulus ikhlas”

“Almamater Tercinta”

MOTO

‫فإ ّن مع ْالعسْر ي ْس ًرا‬
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam
Nasyroh: 5)
‫إ ّن مع ْالعسْر ي ْس ًرا‬
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)
‫ّ ع ْلم ه لك ليْس م تقْف وا‬

‫لس ْ ع‬

‫ل و ْلف د و ْلبصر‬
ّ ‫أول ك ك‬
ّ

‫س ْوا ك‬
ْ ‫ إ سر ء( م‬: ٣ )

Artinya : “ Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan
sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu, dan agar tentram hatimu
karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah
“Berangkat dengan penuh keyakinan, Berjalan dengan penuh keikhlasan,
Istiqomah dalam menghadapi cobaan”
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi
orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim).

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’aalamiin segala puji hanya bagi ALLAH SWT, Rabb yang
telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta pengikutpengikutnya yang semoga kelak mendapatkan Syafa’at-Nya di yaummil akhir.
Aamiin

Penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Exposure Corporate Social
Responsibility (Csr) Dan Kepemilikan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Yang Terdaftar Sebagai Perusahaan Manufaktur Di Bei” adalah salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Penulis berharap, karya yang merupakan wujud dari kerja keras, do’a, dan
pemikiran maksimal serta didukung dengan bantuan dan keterlibatan berbagai
pihak ini akan bermanfaat dikemudian hari. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapakan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orangtuaku tercinta, Bapak Mara Rusli dan Ibu Yulistrianti atas
doa, nasihat, cinta dan kasih sayang yang telah kalian curahkan padaku

serta selalu memotivasi penulis untuk senantiasa berkarya dan beribadah
serta kakakku Marlis Femamindi dan adikku Marlis Trio Akbar yang
selalu membantu, mendoakan dan memotivasi penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Ibu Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
5. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
6. Bapak Rinaldi Bursan, S.E. M.Si., selaku Pembimbing Akademik, atas
kesediannya sebagai orang tua kedua dikampus, membimbing dan
mengarahkan selama menjadi mahasiswa.
7. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing, atas
kesediannya untuk memberikan bimbingan, arahan, pengetahuan, kritik
dan saran dalam proses menyelesaikan skripsi ini
8. Bapak Muslimin, S.E., M.Si, selaku dosen pendamping, atas kesediannya
dalam memberikan bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, S.E., M.B.A., selaku dosen
pembahas dan dosen penguji, atas kesediannya dalam memberikan
bimbingan, pengetahuan, kritik dan saran dalam proses penyelesaian
skripsi ini.

10. Seluruh dosen serta staff yang bekerja di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung.
11. Mbah Uti, Mamak Eni, Bude Ning, Pakde Ruri, Om Heru, Om Soleh, Om
Dedi, mbk merry, Mbak Yus, dan keluarga besar di Rumbia yang selalu
membantu, mendoakan dan memotivasi penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat- sahabat satu pembimbing Suliasyono, Rendy, Ricky, Dian,
Meka, Mifta, Edo, Ipin, Andri. Sahabat-sahabat Manajemen 2010 Andi,
Anita, Ariken, Ali, Om Bowo, Cesaria, Edo Gilang, Eko, Fera, Geri, Ican,
Ita, Jaka, Jeremiah, Kaka, Mardotila, Mita, Nanik, Susi, Shara, Via, Yuni,
Yudi, Yulian, Welly dan teman-teman lain. Serta Teman-teman
seangkatan SMA, Jepfri Edward tambunan, Roni, Rido, Eccik, Sasi, Ardi,
mbk Ririn.Teman-teman Pramuka kak Wijil (bapak kedua di pramuka),
kak Tri, dan adik-adik yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dan
secara tidak langsung turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi
ini.

13. Anak-anak mantan kosan Asrama Kemala jaya, Rio, S.Pd., bang Dendi,
Wak haji, mas Somplak, wahid, Yudi, Sindu, Dedi, Usep terimakasih
banyak atas kebersamaannya selama ini.
14. Teman – teman yang secara tidak langsung turut membantu dalam proses
pembuatan skripsi ini.
15. Untuk Someone berisinial APS yang selalu memotivasi, memberikan
dukungan, doa, semangat, keceriaan, canda dan tawa, sehingga penulis
termotivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena kesempurnaan
sejatinya hanya milik Allah SWT, namun penulis berharap skripsi sederhana ini
kelak dapat bermanfaat bagi semua. Amiin .

Bandarlampung, 4 Agustus 2014
Penulis

MARLIS DUI ANDI

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI ...................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………….. 1
1.2 Perumusan Masalah..………………………………………………… 5
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 6
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………… 6
1.5 Kerangka Pemikiran…………………………………………………..7
1.6 Hipotesis……………………………………………………………... 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu…………………………… 9
2.1.1 Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)……………. 9
2.1.2 Kepemilikan Perusahaan……………………………………….. 13
2.1.2.1 Kepemilikan Institusional……………………………… 14
2.1.3 Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan……………. 15
2.1.4 Nilai Perusahaan……………………………………………….. 19

i

2.2 Penelitian Terdahulu…………………………………………………. 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian……………………………………... 23
3.1.1 Populasi Penelitian……………………………………………... 23
3.1.2 Sampel Penelitian……………………………………………….23
3.2 Jenis Dan Sumber Data………………………………………………. 24
3.3 Metode Pengumpulan Data…………………………………………... 24
3.4 Variabel Penelitian…………………………………………………… 24
3.4.1 Variabel Independen…………………………………………… 24
3.4.2 Variabel Dependen……………………………………………...25
3.5 Metode Analisis……………………………………………………… 27
3.5.1 Statistik Deskriptif……………………………………………... 27
3.5.2 Uji Asumsi Klasik……………………………………………… 27
3.5.3 Analisis Regresi………………………………………………... 30
3.6 Pengujian Hipotesis………………………………………………….. 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian…………………………………………... 34
4.2 Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis……………………………… 35
4.2.1 Statistik Deskriptif……………………………………………... 36
4.2.2 Uji Asumsi Klasik……………………………………………… 37
4.2.2.1 Uji Normalitas………………………………………….. 37
4.2.2.2 Uji Multikolonieritas…………………………………… 39
4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas………………………………….40
4.2.2.3 Uji Autokorelasi..........…………………………………. 41

ii

4.3 Hasil Uji Hipotesis…………………………………………………… 42
4.3.1 Analisis Regresi………………………………………………... 42
4.3.2 Interpretasi Hasil……………………………………………….. 46
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………... 50
5.2 Keterbatasan Penelitian………………………………………………. 50
5.3 Saran......................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 52
LAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

4.1 ........................................................................................................
Daftar sampel ..........................................................................................

34

4.2

Statistik Deskriptif .................................................................................

35

4.3

Hasil Uji Normalitas ..............................................................................

37

4.4

Hasil Uji Multikolonieritas ....................................................................

40

4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................

40

4.6

Uji Autokorelasi .....................................................................................

41

4.7

Hasil estimasi Analisis Regresi Sederhana dan Berganda ......................

43

4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................................

43

4.9. Hasil Uji Simultan (F hitung).................................................................

44

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1.1

Kerangka Pemikiran ................................. ..............................................

8

2.1

Kategori Perusahaan Berdasarkan Profit................................................

12

2.2

Kategori Perusahaan Berdasarkan tujuan ............................................. .

13

4.3

Hasil Uji Normalitas ..............................................................................

37

4.8

Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................................

41

v

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Nama Perusahaan tahun 2011 dan 2012
Lampiran 2: Data Diolah
Lampiran 3 : Statistik Deskriptif
Lampiran 4 : Output SPSS

vi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dunia usaha dan ekonomi berkembang sangat pesat sejak awal tahun 1980an. Hal ini ditunjang dengan perkembangan dunia teknologi yang
memudahkan komunikasi diantara pelaku didunia usaha baik antarkota,
antar negara, maupun antar benua. Kemajuan teknologi ini melahirkan
globalisasi yang kemudian memicu semakin kompetitifnya tingkat
persaingan didalam dunia usaha.

Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang
mengemuka di dunia perusahaan multinational. Wacana ini digunakan oleh
perusahaan dalam rangka mengambil peran menghadapi perekonomian
menuju pasar bebas. Perkembangan pasar bebas yang telah membentuk
ikatan-ikatan ekonomi dunia dengan terbentuknya AFTA, APEC dan
sebagainya, telah mendorong perusahaan dari berbagai penjuru dunia untuk
secara bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mensejahterakan
masyarakat di sekitarnya.

Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility (Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan) yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah
bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi

2

dan legal (artinya kepada pemengang saham atau shareholder) tetapi juga
kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan
(stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajiban-kewajiban di atas.
Tanggung jawab sosial dari perusahaan terjadi antara sebuah perusahaan
dengan semua stakeholder, termasuk di dalamnya adalah pelanggan atau
customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier
bahkan juga competitor.
.
Di Indonesia wacana mengenai CSR mulai mengemuka pada tahun 2001,
namun sebelum wacana ini mengemuka telah banyak perusahaan yang
menjalankan CSR dan sangat sedikit yang mengungkapkannya dalam
sebuah laporan. Hal ini terjadi mungkin karena kita belum mempunyai
sarana pendukung seperti: standar pelaporan, tenaga terampil (baik
penyusun laporan maupun auditornya). Di samping itu sektor pasar modal
Indonesia juga kurang mendukung dengan belum adanya penerapan indeks
yang memasukkan kategori saham-saham perusahaan yang telah
mempraktikkan CSR. Sebagai contoh, New York Stock Exchange memiliki
Dow Jones Sustainability Index (DJSI) bagi saham-saham perusahaan yang
dikategorikan memiliki nilai corporate sustainability dengan salah satu
kriterianya adalah praktik CSR. Begitu pula London Stock Exchange yang
memiliki Socially Responsible Investment Index dan Financial Times Stock
Exchange yang memiliki FTSE4 Good sejak 2001.

Corporate Social Responsibility saat ini bukan lagi bersifat
sukarela/komitmen yang dilakukan perusahaan didalam

3

mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaannya, melainkan bersifat
wajib menjadi kewajiban bagi beberapa perusahaan untuk melakukan atau
menerapkannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli
2007. Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan : (1)
Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan
yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (www.hukumonline.com).
Dengan adanya ini, perusahaan khususnya perseroaan terbatas yang
bergerak di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam harus
melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat.

Dewasa ini dalam menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi
teknologi, dan keterbukaan pasar, perusahaan harus serius dan terbuka
memperhatikan tanggungjawaban sosial perusahaan. Dengan menerapkan
Corporate Social Responsibility (CSR) diharapkan perusahaan akan
memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya
dalam jangka panjang (Sayekti dan Wondabio, 2007). Penelitian yang
dilakukan oleh Hill, et al. ( Magdalena,dan Herlina, 2008) menemukan fakta
bahwa dalam jangka panjang, perusahaan yang memiliki komitmen terhadap
CSR mengalami kenaikan harga saham yang sangat signifikan dibandingkan

4

dengan berbagai perusahaan yang tidak melakukan praktik CSR, akan
mengalami penurunan harga yang dapat terlihat jelas.

Retno ( Nurlela dan Islahuddin, 2008) menemukan bahwa variable
presentasi kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap kebijakan
perusahaan dalam mengungkapakan informasi social dengan arah sesuai
dengan yang diprediksi. Semakin besar kepemilikan manajer didalam
perusahaan, manajer perusahaan akan semakin banyak mengungkapkan
informasi social dari kegitan-kegitan yang telah dilakukan didalam program
CSR. Selain itu dalam Junaidi (2006) berargumen bahwa kepemilikan oleh
manajemen yang besar akan efektif memonitoring aktivitas perusahaan dan
dia menyimpulkan bahwa konsentrasi kepemilikan akan meningkatkan nilai
perusahaan.

Barbara (2008) mengatakan bahwa CSR, presentase kemilikan manajemen
dan interaksi antara CSR dengan presentase kepemilikan manajemen secara
stimulan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Bukti empiris penelitian ini
mendukung bahwa CSR berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan,
artinya bahwa CSR merupakan faktor yang mempengaruhi tinggi atau
rendahnya nilai perusahaan. Semakin banyak perusahaan mengungkapkan
item pengungkapan sosialnya dan semakin bagus kualitas
pengungkapannya, maka akan semakin tinggi nilai perusahaannya. Dan
presentase kepemilikan manajemen dan tipe industri tidak ada hubungan
dengan pengungkapan CSR dengan nilai perusahaan.

5

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertatik untuk melakukan penelitain
dengan judul: PENGARUH EXPOSURE CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) DAN KEPEMILIKAN PERUSAHAAN
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR SEBAGAI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

1.2 Perumusan Masalah
Tanggungjawab Sosial Perusahaan merupakan suatu bentuk tanggung
jawab yang dilakukan perusahaan di dalam memperbaiki kesenjangan sosial
dan kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi sebagai akibat dari
aktivitas operasional yang dilakukan perusahaan. Semakin banyaknya
bentuk pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap
lingkungannya, maka image perusahaan menurut pandangan masyarakat
menjadi meningkat atau citra perusahaan menjadi baik. Investor lebih
berminat pada perusahaan yang memiliki citra yang baik di masyarakat
karena semakin baiknya citra perusahaan, maka loyalitas konsumen semakin
tinggi. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu lama maka
penjualan perusahaan akan membaik dan pada akhirnya diharapkan tingkat
profitabilitas perusahaan juga meningkat. Apabila perusahaan berjalan
lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat. Secara teoritis, suatu
perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kinerja perusahaan
juga baik. Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya. Apabila
nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan nilai perusahaannya juga baik. Tujuan
utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

6

peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. (Rimba,
2010).

Menurut Hackston & Milne (1996) dalam Anggraini (2006) semakin tinggi
tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka pengungkapan informasi sosial
yang dilakukan perusahaan juga semakin besar/banyak.

Pada tanggal 20 Juli 2007 pemerintah mengesahkan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mengatur
kewajiban perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan atau lebih dikenal Corporate Social Responsibility (CSR).
Dengan berlakunya UU PT ini diharapkan dapat meningkatkan luas
pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan karena CSR yang semula
bersifat voluntary menjadi bersifat mandatory bagi perusahaan.

Atas dasar uraian tersebut permasalahan untuk penelitian ini adalah
“Apakah Corporate Social Responsibility, CSRt-1 dan kepemilikan
perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan ?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.
2. Pengaruh CSRt-1 terhadap nilai perusahaan
3. pengaruh kepemilikan perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan

7

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran
tentang pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan yang
diungkapkan di dalam laporan yang disebut sustainibility reporting
dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijaksanaan
perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada
lingkungan sosial.

2. Bagi investor, akan memberikan wacana baru dalam
mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan
dalam investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter.

3. Bagi masyarakat, akan memberikan stimulus secara proaktif
sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan semakin
meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak-hak yang harus
diperoleh.

4. Bagi lembaga- lembaga pembuat peraturan/ standar, misalnya
Bapepam, IAI dan sebagainya, hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan bagi penyusunan standar akuntansi
lingkungan dan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan
kualitas standar dan peraturan yang sudah ada.

8

1.5 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan telaah
pustaka, maka variabel yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan
melalui suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :

Corporate Social Responsibility
(X1)

Nilai perusahaan
(Y)

CSRt-1 (X2)

Kepemilikan manajemen
(X3)

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

1.6 Hipotesis
Dari hal tersebut dapat diambil Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini
adalah sbb:
H1

: Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.

H2

: CSRt-1 memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.

H3

: Prosentase kepemilikan perusahaaan memiliki pengaruh terhadap
nilai perusahaan.

9

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
2.1.1 Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)
Pertanggungjawaban sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah kepedulian perusahaan menyisihkan
sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan
manusia(people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan
berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan professional.
(Suharto, 2010).
Sedangkan menurut hasil survey yang dilakukan oleh Globescan
cendrung mendefinisiakn VSR kedalam dua kategori : (a) tanggung
jawab operasional yang menunjuk pada standard-standar yang harus
dicapai perusahaan dalam urusan bisnis secara normal; dan (b)
tanggung jawab kewargaan (citizenship responsibility), yakni
perhatian perusahaan kepada urusan-urusan yang bersifat public.
Menurut The World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD), Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab
sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk

10

memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan,
melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka,
keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum
untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat
baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan.
Konsep Corporate Social Responsibility melibatkan tanggung jawab
kemitraan antara pemerintah, lembaga sumberdaya masyarakat, serta
komunitas setempat (lokal). Kemitraan ini tidaklah bersifat pasif dan
statis. Kemitraan ini merupakan tanggung jawab bersama secara sosial
antara stakeholders.

Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan di dalam laporan
yang disebut Sustainibility Reporting. Sustainibility Reporting adalah
pelaporan mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan sosial,
pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya di dalam konteks
pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Sustainibility Reporting harus menjadi dokumen strategis yang
berleval tinggi yang menempatkan isu, tantangan dan peluang
Sustainibility Development yang membawanya menuju kapada core
business dan sektor industrinya.

Berkaitan dengan pelaksanaan CSR, perusahaan bisa dikelompokkan
ke dalam beberapa kategori. Meskipun cenderung menyederhanakan
realitas, tipologi ini menggambarkan kemampuan dan komitmen
perusahaan dalam menjalankan CSR. Pengkategorian dapat

11

memotivasi perusahaan dalam mengembangkan program CSR, dan
dapat pula dijadikan cermin dan guideline untuk menentukan model
CSR yang tepat (Suharto, 2010).
Dengan menggunakan dua pendekatan, sedikitnya ada delapan
kategori perusahaan. Perusahaan ideal memiliki kategori reformis dan
progresif. Tentu saja dalam kenyataannya, kategori ini bisa saja saling
bertautan.
1. Berdasarkan proporsi keuntungan perusahaan dan besarnya
anggaran CSR


Perusahaan Minimalis. Perusahaan yang memiliki profit dan
anggaran CSR yang rendah. Perusahaan kecil dan lemah
biasanya termasuk kategori ini.



Perusahaan Ekonomis. Perusahaan yang memiliki
keuntungan tinggi, namun anggaran CSR-nya rendah.
Perusahaan yang termasuk kategori ini adalah perusahaan
besar, namun pelit.



Perusahaan Humanis. Meskipun profit perusahaan rendah,
proporsi anggaran CSRnya relatif tinggi. Perusahaan pada
kategori ini disebut perusahaan dermawan atau baik hati.



Perusahaan Reformis. Perusahaan ini memiliki profit dan
anggaran CSR yang tinggi. Perusahaan seperti ini
memandang CSR bukan sebagai beban, melainkan sebagai
peluang untuk lebih maju.

12

Profit
perusa
haan

Perusahaan
Ekonomis - Pelit

Perusahaan
Reformis - Maju

Perusahaan
Perusahaan
Minimalis - Kecil –
Lemah

Perusahaan
Humanis - Baik
Anggaran CSR

Sumber : Suharto (2010)
Gambar 2.1 Kategori Perusahaan Berdasarkan Profit
Perusahaan dan Anggaran CSR

2. Berdasarkan tujuan CSR: apakah untuk promosi atau
pemberdayaan masyarakat.


Perusahaan Pasif. Perusahaan yang menerapkan CSR tanpa
tujuan jelas, bukan untuk promosi, bukan pula untuk
pemberdayaan, sekadar melakukan kegiatan karitatif.
Perusahaan seperti ini melihat promosi dan CSR sebagai hal
yang kurang bermanfaat bagi perusahaan.



Perusahaan Impresif. CSR lebih diutamakan untuk promosi
daripada untuk pemberdayaan. Perusahaan seperti ini lebih
mementingkan ”tebar pesona” daripada ”tebar karya”.



Perusahaan Agresif. CSR lebih ditujukan untuk
pemberdayaan daripada promosi. Perusahaan seperti ini lebih
mementingkan karya nyata daripada tebar pesona.

13



Perusahaan Progresif. Perusahaan menerapkan CSR untuk
tujuan promosi dan sekaligus pemberdayaan. Promosi dan
CSR dipandang sebagai kegiatan yang bermanfaat dan
menunjang satu-sama lain bagi kemajuan perusahaan

promosi

Perusahaan impresif Perusahaan
–tebar pesona
progresif –
Tebar pesona dan
karya
perusahaan pasif –
Peusahaan agresif –
tidak tebar pesona
Tebar karya
dan karya
Pemberdayaan

Sumber : Suharto (2010)
Gambar 2.2 Kategori Perusahaan Berdasarkan Tujuan
CSR.

2.1.2 Kepemilikan perusahaan
Struktur kepemilikan dalam suatu perusahaan akan memiliki motivasi yang
berbeda dalam hal mengawasi atau memonitor perusahaan serta manajemen
dan dewan direksinya. Struktur kepemilikan merupakan suatu mekanisme
untuk mengurangi konflik antara manajemen dan pemegang saham.
Kepemilikan perusahaan dibagi menjadi dua faktor kepemilikan, yaitu
kepemilikan manajerian dan kepemilikan institusional. Dalam penelitian ini
peneliti hanya akan membahas kepemilikan yang bersifat instituonal.

14

2.1.2.1 Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan proporsi kepemilikan saham oleh
institusi dalam hal ini institusi pendiri perusahaan, bukan institusi
pemegang saham publik yang diukur dengan prosentase jumlah saham
yang dimiliki oleh investor institusi intern. Selain itu kepemilikan
institusinal juga dapat diartikan sebagai kepemilikan saham oleh
pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar
negeri, dana perwalian dan institusi lainnya pada akhir tahun. Adanya
kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan mendorong
peningkatan pengawasan agar lebih optimal terhadap kinerja manajemen,
karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat
digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap kinerja manajemen.
Pengawasan yang dilakukan oleh investor institusional sangat bergantung
pada besarnya investasi. Semakin besar perusahaan memiliki kepemilikan
institusi keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan
dari institusi keuangan tersebut untuk mengawasi manajemen dan
akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk
mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan
meningkat. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa kepemilikan
institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi
konflik keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham.
Keberadaan investor nstitusional dianggap mampu menjadi mekanisme
monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh
manajer. Hal ini disebabkan investor institusional terlibat dalam

15

pengambilan yang strategis sehingga tidak mudah percaya terhadap
tindakan manipulasi laba. Oleh karena itu dalam penelitian ini difokuskan
kepada kepemilikan institusional karena kepemilikannya memiliki saham
yang besar daripada kepemilikan manajerial dan akan berdampak besar
bagi perusahaan.
Kepemilikan institusional memiliki kelebihan antara lain:
1) Memiliki profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga dapat
menguji keandalan informasi.

2) Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih
ketat Atas aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan.

2.1.3 Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Menurut Kuntari dan Sulistyani (2007), ada tiga pendekatan dalam
pelaporan kinerja sosial, yaitu :
1. Pemeriksaan Sosial (Social Audit)
Pemeriksaan sosial mengukur dan melaporkan dampak ekonomi,
social dan lingkungan dari program-program yang berorientasi sosial
dari operasioperasi yang dilakukan perusahaan. Pemeriksaan sosial
dilakukan dengan membuat suatu daftar aktivitas-aktivitas perusahaan
yang memiliki konsekuensi sosial, lalu auditor sosial akan mencoba
mengestimasi dan mengukur dampak-dampak yang ditimbulkan oleh
aktivitas-aktivitas tersebut.

16

2. Laporan Sosial (Social Report)
Berbagai alternatif format laporan untuk menyajikan laporan sosial
telah diajukan oleh para akademis dan praktisioner. Pendekatanpendekatan yang dapat dipakai oleh perusahaan untuk melaporkan
aktivitas-aktivitas pertanggungjawaban sosialnya ini dirangkum oleh
Dilley dan Weygandt menjadi empat kelompok sebagai berikut
(Henry dan Murtanto, 2001 dalam Kuntari dan Sulistyani, 2007) :
a. Inventory Approach
Perusahaan mengkompilasikan dan mengungkapkan sebuah
daftar yang komprehensif dari aktivitas-aktivitas sosial
perusahaan. Daftar ini harus memuat semua aktivitas sosial
perusahaan baik yang bersifat positif maupun negatif.
b. Cost Approach
Perusahaan membuat daftar aktivitas-aktivitas sosial
perusahaan dan mengungkapkan jumlah pengeluaran pada
masing-masing aktivitas tersebut.
c. Program Management Approach
Perusahaan tidak hanya mengungkapkan aktivitas-aktivitas
pertanggungjawaban sosial tetapi juga tujuan dari aktivitas
tersebut serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan itu.
d. Cost Benefit Approach
Perusahaan mengungkapkan aktivitas yang memiliki dampak
social serta biaya dan manfaat dari aktivitas tersebut. Kesulitan

17

dalam penggunaan pendekatan ini adalah adanya kesulitan
dalam mengukur biaya dan manfaat sosial yang diakibatkan
oleh perusahaan terhadap masyarakat.
3. Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan (Disclosure In Annual
Report)
Pengungkapan sosial adalah pengungkapan informasi tentang aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan sosial perusahaan.
Pengungkapan sosial dapat dilakukan melalui berbagai media antara
lain laporan tahunan, laporan interim/laporan sementara, prospektus,
pengumuman kepada bursa efek atau melalui media masa.
Perusahaan cenderung untuk mengungkapkan informasi yang
berkaitan dengan aktivitasnya dan dampak yang ditimbulkan oleh
perusahaan tersebut. Gray, et al (1995)., menyebutkan ada tiga studi,
yaitu :
a. Decision Usefulness Studies
Belkaoui (1989) dalam Anggraini (2006) mengemukakan bahwa
perusahaan yang melakukan aktivitas sosial akan
mengungkapkannya dalam laporan keuangan. Sebagian dari
studi-studi yang dilakukan oleh para peneliti yang
mengemukakan pendapat ini menemukan bukti bahwa informasi
sosial dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan. Para
analis, banker dan pihak lain yang dilibatkan dalam penelitian
tersebut diminta untuk melakukan pemeringkatan terhadap
informasi akuntansi. Informasi akuntansi tersebut tidak terbatas

18

pada informasi akuntansi tradisional yang telah dinilai selama ini,
namun juga informasi yang lain yang relatif baru dalam wacana
akuntansi. Mereka menempatkan informasi aktivitas sosial
perusahaan pada posisi yang moderately important.

b. Economic Theory Studies
Studi ini menggunakan agency theory dimana menganalogikan
manajemen sebagai agen dari suatu prinsipal. Lazimnya, principal
diartikan sebagai pemegang saham atau tradisional users lain.
Namun, pengertian prinsipal tersebut meluas menjadi seluruh
interest group perusahaan yang bersangkutan. Sebagai agen,
manajemen akan berupaya mengoperasikan perusahaan sesuai
dengan keinginan publik.

c. Social and Political Theory Studies
Studi di bidang ini menggunakan teori stakeholder, teori
legitimasi organisasi dan teori ekonomi politik. Teori stakeholder
mengasumsikan bahwa eksistensi perusahaan ditentukan oleh
para stakeholder. Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh
perusahaan umumnya bersifat voluntary (sukarela), unaudit
(belum diaudit), dan unregulated (tidak dipengaruhi oleh
peraturan tertentu). Darwin (2004) dalam Anggraini (2006)
mengatakan bahwa Corporate Social Responsibility terbagi
menjadi 3 kategori yaitu kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan
kinerja sosial.

19

2.1.4 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai nilai pasar .
Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham
secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat. Semakin
tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.
Untuk mencapai nilai perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan
pengelolaannya kepada para profesional. Para profesional diposisikan
sebagai manajer ataupun komisaris. Samuel (2000) menjelaskan bahwa
enterprise value atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan)
merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi
pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Sedangkan Wahyudi (2005)
menyebutkan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia
dibayar oleh calon pembeli andai perusahaan tersebut di jual.

Dalam penilaian perusahaan terkandung unsur proyeksi, asuransi,
perkiraan, dan judgment. Ada beberapa konsep dasar penilaian yaitu : nilai
ditentukan untuk suatu waktu atau periode tertentu; nilai harus ditentukan
pada harga yang wajar; penilaian tidak dipengaruhi oleh kelompok
pembeli tertentu. Secara umum banyak metode dan teknik yang telah
dikembangkan dalam penilaian perusahaan, di antaranya adalah : a)
pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau price earning
ratio, metode kapitalisasi proyeksi laba; b) pendekatan arus kas antara lain
metode diskonto arus kas; c) pendekatan dividen antara lain metode
pertumbuhan dividen; d) pendekatan aktiva antara lain metode penilaian

20

aktiva; e) pendekatan harga saham; f) pendekatan economic value added
(Suharli, 2006).

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai
perusahaan. Akan tetapi di balik tujuan tersebut masih terdapat konflik
antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika
perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat,
sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak
terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham
kepemilikan bias merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat
efektifitas perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen
keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan
perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan
memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus
berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para
pemegang obligasi.

2.2

Penelitian Terdahulu
1) Yuniarti (2003) dalam Nurlela dan Islahuddin (2008) meneliti tentang
pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial pada perusahaan
yang terdaftar di BEJ, dengan mengambil sampel seluruh perusahaan
yang terdaftar di BEJ sebelum tanggal 31 Desember 2000. Hasil
penelitian tersebut menemukan bahwa (1) Tingkat pengungkapan
pertanggungjawaban sosial pada perusahaan yang terdaftar di BEJ
ternyata sangat rendah. Hal ini terlihat dari rendahnya nilai yang

21

diperoleh sample jika dibandingkan dengan maksimal skor yang dapat
diperoleh. (2) Ukuran perusahaan mempengaruhi tingkat
pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan-perusahaan
yang terdaftar di BEJ, walaupun pengaruh tersebut dikategorikan
rendah sebesar 7,8%. (3) Setiap jenis industri berbeda dalam
melakukan pengungkapan pertanggungjawaban sosial.
2) Paranita (2007) meneliti tentang pengaruh insider ownership,
kebijakan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan, dengan sampel seluruh perusahaan manufaktur yang go
public dan listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) periode tahun 20012005. Purposive sampling dengan sampel penuh (full sample)
digunakan dalam penelitian ini. Jumlah perusahaan publik yang
terdaftar di BEJ hingga tahun 2005 adalah 339 emiten, berdasarkan
kriteria-kriteria purposive sampling, dari populasi tersebut didapatkan
109 emiten yang memenuhi syarat-syarat sebagai sampel. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa insider ownership, kebijakan
hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
3) Nurlela dan Islahuddin (2008) meneliti tentang pengaruh Corporate
Social Responsibility (CSR) terhadap nilai perusahaan dengan
kepemilikan manajemen sebagai variabel moderating, dengan
mengambil sample perusahaan-perusahaan sektor non keuangan yang
terdaftar di BEJ untuk tahun 2005. Berdasarkan Indonesian Capital
Market Directory perusahaan yang terdaftar di BEJ selama tahun 2005

22

berjumlah 340 perusahaan, setelah diolah ternyata hanya menggunakan
41 perusahaan di dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa Corporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan, serta
interaksi antara Corporate Social Responsibility dengan prosentase
kepemilikan manajemen secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan.
4) Rimba Kusumadilaga (2010) meneliti tentang pengaruh corporate
social responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel moderating, dengan mengambil sample perusahaanperusahaan sector manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006 dan
2008. berdasarkan kriteria-kriteria purposive sampling, dari populasi
tersebut didapatkan 21 perusahaan di tahun 2006 dan 42 perusahaan du
tahun 2008. hasil penelitian ini menunjukan bahwa Corporate Social
Responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan tetapi
Variabel profitabilitas sebagai variabel moderating tidak dapat
mempengaruhi hubungan CSR dan nilai perusahaan.

23

III. METODE PENELITIAN

3.1

Populasi Dan Sampel Penelitian
3.1.1 Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI, dengan alasan:perusahaanperusahaan manufaktur lebih banyak mempunyai pengaruh/dampak
terhadap lingkungan disekitarnya sebagai akibat dari aktivitas yang
dilakukan perusahaan. Penelitian ini menggunakan periode
penelitian tahun 2012 dengan jumlah perusahaan sebnyak 137.

3.1.2 Sampel Penelitian
Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive
sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang
representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria
sampel yang akan digunakan yaitu :
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011 dan
2012
b. Menerbitkan laporan tahunan lengkap selama tahun 2011 dan
2012
c. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel
yang digunakan dalam penelitian.

24

3.2

Jenis Dan Sumber Data
Data ini merupakan data kuantitatif yang dikelompokan kedalam data
sekunder yakni data yang tidak didapatkan langsung dari sumbernya. Data
diperoleh dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI untuk tahun
2012 data tersebut didapatkan dari website www.idx.co.id

3.3

Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelusuri laporan tahunan yang
terpilih menjadi sampel. Sebagai panduan, digunakan instrumen penelitian
berupa check list atau daftar pertanyaan-pertanyaan yang berisi item-item
pengungkapan pertanggungjawaban sosial.

3.4

Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitaian ini adalah varialeb independen
dan variabel dependen

3.4.1

Variabel Independen
Variabel independen yang digunkan dalam penelitian ini adalah
Corporate Social Responsibility dan kepemilikan perusahaan


Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kepedulian
perusahaan menyisihkan sebagian keuntungan (profit) bagi
kepentingan pembangunan manusia(people) dan lingkungan
(planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure)

25

yang tepat dan professional. (Suharto, 2010). yang disimbol
dengan (X 1 ), yang di ukur dengan menggunakan nilai nominal
CSR yang tertera dalam laporan keuangan perusahaan.


CSRt-1 yang disimbolkan dengan (X2), yang di ukur dengan
menggunakan nilai nominal CSR yang tertera d

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2014

0 19 112

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121