BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Gedung Sarana Olahraga IM-Telkom) JL. Picung Geger Kalong Hilir Bandung N.R. Adinda Indra Hermawan Program studi Teknik Sipil, STT Mandala Jl.Soekarno Hatta No.597 Bandung, Jawa Barat Email : ts.sttmgmail.c

ANALISIS DAMPAK PENAMBAHAN PEKERJAAN TERHADAP

  ITEM

BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

(Studi Kasus Gedung Sarana Olahraga IM-Telkom)

JL. Picung Geger Kalong Hilir Bandung

  

N.R. Adinda

Indra Hermawan

Program studi Teknik Sipil, STT Mandala

Jl.Soekarno Hatta No.597 Bandung, Jawa Barat

  

Email : ts.sttm@gmail.com

ABSTRACT

  At the time of signing the preliminary contract on project work Building Sports Facilities IM-Telkom there is an additional work items, and at the execution there is additional overhead cost due to the rainy weather, In the contract documents has been established and agreed by the parties about the design, timing, price and quality of works. All of these things is a unity and influence each other. If you look at the nature of the contract documents affect each other, the additional items of work will affect the value of the final contract and the profit received by contractor, while overhead costs due to the rainy weather will affect the timing of contractor profit and schedule execution time. Analysis of the impact of the additional item in this study is analyzed using the methods of causal comparative research. Comparison of direct cost between the charges stated in the contract at a cost of additional work item will generate cost difference. This cost difference will be considered as additional work less (variation order) due to additional work item. The cost difference amounted Rp61.000.000,00 after VAT 10%. And then added to the value of the initial contract after the 10% VAT that is Rp932.000.000,00value contracts end after the VAT of 10% to Rp993.000.000,00 The impact from the additional item of work outside contracted influence the total cost of execution and contractor profit. Impact of overhead cost due to rain for twenty-one working day influence the total cost of the project. The total cost of implementing Rp801.104.650,00 overhead due to rain for twenty-one working dayof Rp15.530.000,00 Total cost of the project without the overhead caused by rain is Rp785.574.650,00 Keywords :Contract, Additional Work Item , Overhead Cost Of Implementation.

  

ABSTRAK

  Pada saat penandatanganan kontrak awal pada pekerjaan proyek Gedung Sarana Olahraga IM-Telkom terjadi penambahan Item pekerjaan, dan pada saat pelaksanaan ada penambahan biaya overhead akibat cuaca hujan.Didalam dokumen kontrak telah ditetapkan dan disepakati para pihak mengenai desain, waktu, harga dan mutu pekerjaan. Semua hal tersebut merupakan satu kesatuan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika melihat sifat dokumen kontrak yang saling mempengaruhi, maka penambahan item pekerjaan akan mempengaruhi nilai kontrak akhir dan profit yang diterima kontraktor, sedangkan biaya overheadakibat cuaca hujan waktu pelaksanaan akan mempengaruhi terhadap keuntungan kontraktor dan skedul waktupelaksanaan. Analisis dampak metode penelitian kausal komparatif.Perbandingan biaya langsung (direct cost) antara biaya yang tertera didalam kontrak dengan biaya penambahan item pekerjaan akan menghasilkan selisih biaya. Selisih biaya ini akan dianggap sebagai pekerjaan tambah kurang (variation order) akibat penambahan item pekerjaan. Selisih biaya tersebut adalah sebesar Rp.61.000.000.- sesudah PPN 10%. Kemudian ditambahkan kedalam nilai kontrak awal sesudah PPN 10% yaitu Rp.932.000.000.-nilai kontrak akhir sesudah PPN 10% menjadi Rp.993.000.000.-Dampak akibat penambahan item pekerjaan diluar kontrak berpengaruh terhadap total biaya pelaksanaan dan keuntungan kontraktor. Dampak biaya overhead akibat hujan selama dua puluh satu hari kerja berpengaruh terhadap total biaya pelaksanaan proyek. Total biaya pelaksanaan Rp. 801.104.650.- Biaya overheadakibat hujan selama dua puluh satu hari kerja yaitu Rp. 15.530.000.-Total biaya proyek tanpa biaya overheadakibat hujan adalah Rp. 785.574.650.- Kata kunci : Kontrak, penambahan item pekerjaan ,biaya Overheadpelaksanaan.

1. PENDAHULUAN

  Salah satu proyek konstruksi adalah pembangunan proyek Gedung Sarana Olahraga Institut Manajemen Telkom (IM-Telkom) yang berlokasi di Jalan Picung Geger Kalong Hilir Bandung. Proyek tersebut adalah proyek pembangunan gedung olahraga. Lingkup pekerjaan proyek secara garis besar terbagi menjadi pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikalelektrikal dan pekerjaan plambing (MEP). Setelah penandatanganan kontrak awal terjadi penemuan dimana

  itempekerjaan pada bill of quantity

  konsultan pada pekerjaan struktur, arsitektur dan sanitair tidak tercantum sedangkan digambar konstruksi tertera.Selanjutnya dilakukan klarifikasi antara perencana, pemilik proyek dan kontraktor. Didalam dokumen kontrak sangat jelas yang mengikat adalah gambar konstruksi dan kontrak kerja dengan lampiran rencana anggaranbiaya. Masing– masing pihak tidak mau dirugikan dimana yang bertanggung jawab tetap yang melaksanakan yaitu kontraktor sendiri. Didalam pelaksanaan proyek tersebut terjadi pekerjaan tambah yaitu pekerjaan di luar BOQ konsultan dan pekerjaan

  wiremesh bagian bawah.

  Dokumen kontrak proyek Gedung Sarana Olahraga telah ditetapkan dan disepakati oleh semua pihak mengenai desain, waktu, harga dan mutu pekerjaan. Semua hal tersebut merupakan satu kesatuan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika melihat sifat dokumen kontrak yang saling mempengaruhi maka penambahan item pekerjaan diluar BOQ konsultan dan pekerjaan tambahwiremesh bagian bawahsemuanya menjadi pekerjaan tambah kontrak. Namun pada kenyataannya yang menjadi pekerjaan tambah tetap dilakukan proses negoisasi, dimusyawarahkan untuk mencapai kesepakatan.

  Masing-masing pihak tetap berkomitmen agar tidak ada yang dirugikan sehingga proyek bisa berjalan dengan lancar. Dampak dari penambahan item pekerjaan dan biaya overhead 21 (dua puluh satu) hari kerja akibat curah hujan sangat berpengaruh terhadap total anggaran pelaksanaan dan keuntungan kontraktor.

  Proyek Konstruksi

  Proyek adalah suatu usaha/ rangkaian kegiatan yang mempunyai dimensi waktu, fisik dan waktu untuk mewujudkan gagasan serta mendapatkan tujuan tertentu. Proyek juga didefinisikan sebagai sebuah rangkaian aktivitas unik yang saling terkait untuk mencapai suatu hasil tertentu dan dilakukan dalam periode waktu tertentu pula (chase et al,1998).

  Proyek konstruksi merupakan proyek yang biasanya berupa pekerjaan pembangunan atau membuat produk fisik contohnya pembangunan gedung, pembangunan jembatan, pembangunan jalan raya dan lainya.

  Sasaran Proyek konstruksi dan EmpatBatasan.

  Menurut Soeharto (1999) setiap proyek memiliki tujuan khusus misalnya membangun rumah tinggal, jembatan atau instalasi pabrik. Dapat pula berupa produk hasil kerja penelitian dan pengembangan. Didalam proses mencapai tujuan tersebut ada batasan yang harus dipenuhi yaitu anggaran yang dialokasikan, jadual, mutu dan keselamatan kerja yang harus dipenuhi. Keempat hal tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Keempat batasan tersebut disebut empat kendala.

  1. Anggaran Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran yang telah direncanakan. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadual pelaksanaan lebih dari satu tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan secara total proyek tetapi dipecah atas komponen-

  (misalnya per kuartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian penyelesaian bagian-bagian proyek harus memenuhi sasaran anggaran setiap periode.

  2. Jadual/ Waktu Jadual proyek dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang ditentukan.

  3. Mutu Mutu produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan sebagai contoh bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi memenuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the intended use.

  4. Perencanaan Program Kesehatandan Keselamatan Kerja (K3)

  Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah pemberian perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dalam lingkungan sekitar tempat kerja. K3 juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.

  Tujuan dari K3 di bidang jasa konstruksi antara lain : a. Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempat sehat dan selamat; tersebut diklarifikasi dan

  b. Agar tenaga kerja dan setiap diformulasikan dalam suatu orang yang berada di tempat pernyataan yang jelas kemudian kerja terhindar dari gangguan ditentukan dan dicari alternatif solusi kesehatan yang disebabkan oleh untuk ide tersebut. Sedangkan lingkungan atau kondisi kerja; kelayakan adalah proses investigasi

  c. Agar sumber-sumber produksi terhadap masalah dan dapat berjalan dengan lancar mengembangkan solusi secara tanpa adanya gangguan; lebih detail apakah penyelesaian

  d. Bekerja dan melaksanakan masalah itu cukup menguntungkan pekerjaan dengan benar, secara ekonomis dan bermanfaat. mengikuti ketentuan, batasan,

  2. Tahap Perencanaan dan tahapan pelaksanaan yang Tahap perencanaan dalam disyaratkan sesuai pedoman siklus proyek akan meliputi kegiatan keselamatan dan kesehatan penyiapan rencana proyek secara kerja di tempat kegiatan detail dan penentuan spesifikasi konstruksi; proyek secara rinci.

  e. Menghindarkan setiap

  3. Tahap Eksekusi kemungkinan terjadinya Pada tahap ini campur kecelakaan kerja dengan tangan pengguna jasa (user) sudah melakukan tindakan pencegahan sangat kecil. Pada pengambilan dan perbaikan, pengawasan dan keputusan lebih banyak ditangan inspeksi untuk memenuhi K3. pelaksana proyek. Untuk proyek

  Empat batasan yang harus konstruksi tahap ini meliputi kegiatan terpenuhi diatas untuk lebih jelasnya desain, pengadaan dan konstruksi. bisa dilihat pada gambar

  2.1 Secara umum proyek mempunyai dibawah ini. hasil akhir berupa produk fisik akan mempunyai kegiatan eksekusi dan operasi yaitu penyerahan kepada pengguna.

Gambar 2.1 Sasaran Proyek dan 4

  4. Tahap Operasi Batasan Setelah hasil proyek

  Sumber : Soeharto (1999). diserahkan ke pengguna jasa (user) maka proyek dianggap selesai.

  Siklus Hidup Proyek Keterlibatan kontraktor dianggap

Konstruksi. sudah selesai kemudian pengguna

  Setiap proyek biasanya akan jasa (user) mulai mengoperasikan melewati tahap-tahap yang hasil proyek tersebut. mempunyai pola tertentu. Pola ini Tahap Konsepsi dinamakan siklus hidup proyek. Tahap Perencanaan Secara garis besar tahap-tahap Tahap Eksekusi proyek bisa dibagi menjadi empat Tahap Operasi tahap antara lain: Perencanaan Biaya Proyek

  1. Tahap konsepsi Merencanakan biaya untuk

  Secara umum konsepsi ini suatu proyek yang akan dilelangkan, bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu dalam hal ini pemilik proyek inisiasi proyek dan kelayakan. merencanakan besarnya biaya

  Inisiasi proyek adalah titik ketika

  /hari), yang bila dibagi dengan perkiraan

  Analisa Harga Satuan (AHS)

  3

  d. Hasil yang diperoleh adalah harga dari suatu item pekerjaan per-satuan waktu (misal 1.000 m

  c. Perkiraan harga satuan material, alat, dan tenaga kerja yang digunakan.

  b. Dari perkiraan output tsb, kemudian ditentukan :

  3 /hari.

  misalnya 1.000 m

  item pekerjaan per-satuan waktu,

  Analisa Harga Satuan dibuat berdasarkan : a. Perkiraan (asumsi) output

  membuat “Harga Satuan” diperlukan harga satuan dasar material, alat, dan tenaga kerja (upah). Untuk mendapatkan harga satuan dasar komponen material, alat, dan tenaga kerja perlu dilakukan survey.

  item pekerjaan. Untuk dapat

  AHS dibuat untuk menghitung harga satuan setiap

  2. Engineer’s Estimate (EE).

  dasar untuk evaluasi penawaran harga yang diajukan oleh para peserta pelelangan, rencana biaya tersebut biasa disebut Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner’s Estimate (OE). Merencanakan biaya untuk suatu proyek yang dimenangkan melalui suatu proses pelelangan. Perencanaan biaya ini dimaksudkan untuk mendapatkan biaya langsung dan biaya tidak langsung dari pelaksanaan pekerjaan.Kedua pengertian tersebut mempunyai perbedaan mendasar. Pengertian pertama lebih ditekankan untuk kepentingan pemilik proyek sedangkan pengertian kedua lebih ditekankan pada kepentingan kontraktor pelaksana.Merencanakan biaya proyek (fisik) merupakan tahapan akhir dari rangkaian pekerjaan Final Engineering Design yang merupakan kelanjutan dari tahap Studi Kelayakan (FS).

  d. Gambar Rencana; e. Daftar Kuantitas dan Harga.

  c. Spesifikasi Teknis;

  Khusus Kontrak;

  b. Syarat-syarat Umum dan

  2. Dokumen Pelelangan : Lelang;

  g. Data teknis perhitungan konstruksi jembatan.

  Data teknis perhitungan geometrik jalan; f. Data teknis perhitungan perencanaan tebal perkerasan;

  Data hasil survey hidrologi; d. Data hasil pemetaan tofografi; e.

  1. Laporan Teknis (data-data perencanaan teknis) : a. Data hasil penyelidikan tanah; b. Data hasil survei lalu-lintas; c.

  Engineering Design meliputi :

  Hasil dari pekerjaan Final

  • Kebutuhan material (jenis dan jumlahnya)
  • Kebutuhan peralatan (jenis dan jumlahnya)
  • Kebutuhan tenaga kerja (jenis dan jumlahnya)
harga satuan item pekerjaan tersebut.

  Kondisi Lokasi Pekerjaan

  Kondisi lokasi pekerjaan akan mempengaruhi biaya pekerjaan, oleh karena itu harga satuan pekerjaan perlu mempertimbangkan :

  • Tingkat kesulitan mencapai lokasi pekerjaan
  • Tingkat kesulitan lingkup pekerjaan
  • Ketersediaan material lokal sesuai kebutuhan
  • Ketersediaan tenaga kerja lokal sesuai kebutuhan
  • Tingkat produktivitas tenaga kerja
  • Ketersediaan peralatan di lokasi pekerjaan

  Pengadaan Biaya

  Setelah mendapatkan besaran biaya proyek, selanjutnya perlu merencanakan pengadaan biaya proyek, apakah dari modal sendiri, pinjaman dari bank, atau gabungan antara modal sendiri dengan pinjaman bank. Perencanaan pengadaan biaya proyek perlu dilakukan untuk mengetahui kebutuhan biaya per- satuan waktu selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu untuk pembayaran angsuran biaya pekerjaan kepada kontraktor.Proses peyusunan EE/HPS/OE bisa dilihat pada gambar 2.3 di bawah ini.

  Gambar 2.3Proses Penyusunan

  EE/HPS/OE

  Pelaksanaan Proyek

  Perencanaan biaya pelaksanaan proyek merupakan perencanaan yang harus dilakukan oleh kontraktor untuk memberikan jaminan bahwa pendanaan biaya pelaksanaan per-satuan waktu selama pelaksanaan pekerjaan dapat dipenuhi dengan baik, sehingga dapat dibuat cash flow (rencana aliran uang masuk dan keluar).

  Rencana Anggaran Biaya

  Rencana anggaran biaya merupakan sumber utama informasi biaya, tetapi informasi yang ada didalamnya harus digunakan dengan hati-hati. Perbandingan antara dua rencana anggaran biaya untuk proyek yang sama akan memperlihatkan variasi yang cukup besar untuk beberapa komponennya. Walaupun harga lelang mungkin hanya berbeda 10% saja tetapi harga masing-masing bagian bisa berbeda 40% dan masing-masing komponen berbeda hingga 200% untuk setiap penawaran dari kontraktor.Nilai perkiraan pekerjaan akan didapat setelah semua volume pekerjaan yang disediakan penyedia jasa dikalikan dengan harga satuan untuk masing-masing item pekerjaan. Nilai pekerjaan inilah yang akan menjadi harga penawaran kontraktor untuk pelaksanaan sebuah proyek konstruksi.

  Biaya konstruksi dapat diinformasikan dengan rumus sebagai berikut dalam praktek. Biaya=(DC+SOH)+HOH Keterangan: DC : biaya langsung (direct Cost) SOH : site office overhead/biaya

  tidak langsung (indirect cost)

  up

  dianggap termasuk dalam hargapenawaran kontraktor. Dengan demikian kontraktor menanggung resiko bahwa harga provisional untuk item pekerjaan tersebut akan cukup untuk pelaksanaan pekerjaan. Sedangkan untuk undefined

  Analisis Harga Satuan

  akan menyiapkan daftar volume pekerjaan sesuai dengan gaya dan metode perhitungan mereka masing- masing.

  quantity surveyor. Quantity surveyor

  yang berfungsi menjalankan tugas estimasi volume ini yang disebut

  quantity). Terdapat profesi khusus

  menjadi sebuah daftar yang disebut daftar volume pekerjaan (bill of

  itempekerjaan ini akan dirangkum

  Perhitungan volume tiap

  3. Metoda Perhitungan Volume Pekerjaan

  yang dialokasikan untuk item pekerjaan (atau pasokan material) yang dikerjakan oleh sub kontraktor (atau pemasok) yang ditunjuk oleh pemilik proyek tersebut subkontraktor yang dinominasikan (dominated subkontraktor)

  Prime Cost Sumadalah biaya

  b. Prime Cost Sum

  hargaprovisionalyang tidak termasuk kedalam harga penawaran kontraktor. Untuk itu pemilik proyeklah yang akan menanggung resiko harga item pekerjaan provisional sum.

  provisional sum adalah

  Definied Provisional sum

  1. Biaya Langsung (Direct Cost) Biaya langsung adalah biaya- biaya yang langsung dimasukan ke dalam pekerjaan atau aktivitas individual dalam pekerjaan. Tentu saja biaya ini harus meliputi biaya untuk (direct temporary work) yang diperlukan untuk melakukan suatu hal khusus atau aktivitas khusus didalam pekerjaan (tenaga kerja, material dan peralatan).

  (definied) dan tidak terdefinisi (undefined).

  yang dialokasikan untuk item pekerjaan yang sudah diketahui tetapi belum dapat dipastikan harganya. Terdapat dua kategori

  Provisional sum adalah biaya

  a. Provisional Sum

  Sum

  4.Provisional Sum dan Prime Cost

  berkonotasi negatif. Biaya-biaya yang timbul untuk memastikan sebuah perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dan mendukung proses produksi setiap unit usaha, tetapi tidak berkaitan dengan biaya-biaya proyek. Yang termasuk kedalam biaya ini adalah seperti perlengkapan kantor pusat, gaji dan bonus direktur serta pegawai kantor pusat dan lain sebagainya.

  up”,istilah mark-updiIndonesia

  internasional kadang-kadang disebut “off site overhead” atau “mark

  Home Office Overheaddidalam industri konstruksi

  3.Home Office Overhead

  Biaya tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan kantor dilapangan yang secara tidak langsung mendukung kegiatan lapangan.Biaya ini meliputi biaya manajemen proyek, pajak, perijinan, asuransi, administrasi, ATK, Keuntungan/ Profit.

  Cost)

  2. Biaya Tidak Langsung (Indirect

  Analisis harga satuan dibuat untuk menghitung harga satuan setiap itempekerjaan. Untuk dapat membuat harga satuan diperlukan harga satuan dasar material, alat mendapatkan harga satuan dasar komponen material, alat dan tenaga kerja perlu dilakukan survei atau mengacu pada harga pada proyek- proyek sebelumnya.

  Analisis harga satuan dibuat berdasarkan pertimbangan- pertimbangan seperti uraian dibawah ini: a. Kebutuhan material. Jenis material akan ditentukan pada spesifikasi teknis, sedangkan untuk jumlahnya akan ditentukan pada rencana anggaran biaya.

  b. Menyusun rencana induk jamgka pendek dan panjang.

  biaya definitif ( definitif

  budget) dan perkiaraan

  biaya proyek (project

  preliminary cost estimate), perkiraan

  b. Metode Penyusunan biaya proyek dilakukan dengan bertahap sesuai dengan keperluan dan informasi yang tersedia pada waktu yang bersangkutan. Umumnya dikenal dengan perkiraan biaya pendahuluan (

  d. Menyiapkan anggaran yang diperlukan. Pada tahap operasional manajemen proyek perlu didukung oleh suatu metode perencanaan yang dapat menyusun secara urutan pelaksanaan kegiatan atau penggunaan sumber daya untuk kegiatan-kegiatan tersebut supaya proyek dapat diselesaikan secepatnya dengan penggunaan sumber daya sehemat mungkin. Metode perencanaan yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Analisis jaringan kerja, seperti metode jalur kritis/critical path method (CPM) dan metode preseden diagram/precedence diagram method (PDM).

  c. Menetapkan strategi dan prosedur operasi dan

  Fungsi perencanaan (Planning) merupakan tindakan Pengambilan keputusan yang maupun kegiatan yang akan dipilih serta dilaksanakan bentuk tindakan tersebut antara lain : a. Menetapkan tujuan dan sasaran.

  b. Kebutuhan peralatan.

  1. Fungsi Perencanaan (planning).

  Adapun Fungsi-Fungsi Manejemen proyek konstruksi antara lain.

  e. Subkontraktor apabila ada beberapa bagian pekerjaan yang harus disubkontraktor. Bagan alir harga satuan yaitu meliputi harga satuan dasar material, harga satuan dasar alat dan harga satuan tenaga kerja (upah). Bagan alir analisis harga satuan bisa dilihat pada gambar 2.5 di bawah ini. Lingkup Kerja Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi

  laba bersih adalah batas keuntungan bersih.

  overhead kantor pusat dan

  d. Keuntungan terdiri dari laba bruto yaitu biaya dan

  c. Kebutuhan tenaga kerja terdiri dari kebutuhan tukang, buruh kasar, mandor dan supervisor.

  Peralatan yang dibutuhkan tergantung pada metode kerja yang direncanakan.

  estimate) adalah sebagai alat pengawasan maupun pengendalian kegiatan selama pelaksanaan pekerjaan.

  2. Fungsi Pengorganisasian (organizing).

  Fungsi pengorganisasian (organizing) merupakan usaha untuk mempersatukan kumpulan kegiatan manusia dengan tugas yang berbeda satu sama lainnya melalui cara/metode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian bisa dilakukan dengan menggunakan WBS (work breakdown structure). Kegiatan dalam fungsi pengorganisasian antara lain: a. Menetapkan daftar penugasan.

  b. Menyusun lingkup kegiatan.

  c. Menyusun struktur organisasi, dan d. Menyusun daftar personel sesuai lingkup kegiatan. Manfaat dari fungsi pengorganisasian adalah sebagai pedoman pelaksanaan fungsi masing-masing, dimana pembagian tugas serta hubungan tanggung jawab dan pendelegasian wewenang terlihat jelas.

  3. Fungsi Pelaksanaan (Actuating) Fungsi ini dimaksudkan untuk mempersatukan/mengkoordinasikan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan untuk dapat bekerja sama dengan baik dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan dalam fungsi ini antara lain:

  a. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan.

  b. Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab dan pengarahan penugasan dan motivasi. Manfaat dari fungsi pengorganisasian adalah terciptanya pembagian tugas yang benar dan seimbang, adanya pembagian hak dan kewajiban yang jelas yang mendorong tercapainya efisiensi sertakebersamaan kerja selama pelaksanaan.

  4. Fungsi pengendalian (

  controlling)

  Fungsi pengendalian (controling) merupakan usaha untuk mendapatkan hasil pekerjaan dengan mutu yang diharapkan dengan melakukan analisis serta pengevaluasian hasil kerja dan diikuti dengan tindakan yang harus dan perlu diambil terhadap penyimpangan yang terjadi. Fungsi pengendalian antara lain:

  a. Menguji mutu hasil pekerjaan; b. Membandingkan hasil pekerjaan terhadap standard kualitas yang sudah ditetapkan;

  c. Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi;

  d. Memberikan saran untuk perbaikan; e. Membuat laporan kegiatan. Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap kualitas hasil pekerjaan,biaya serta waktu pelaksanaan.

  Bentuk-bentuk Kontrak Kerja

  Menurut Nazarkhan Yasin di dalam buku karangannya yang berjudul “Kontrak Konstruksi di Indonesia” tahun 2014 bahwa kontrak konstruksi bisa ditinjau dari perhitungan biaya, aspek perhitungan jasa, aspek cara pembayaran dan aspek pemberian tugas.

  1. Aspek perhitungan Biaya a. Fixed Lump Sum Price.

  Secara umum Kontrakfixed

  lumpsump priceadalah suatu kontrak

  di mana volume pekerjaan tidak boleh diukur ulang. Pengertian lump

  sumpmenurut sebuah kepustakaan

  barat adalah “suatu harga pasti dan tertentu yang telah disetujui para pihak sebelum kontrak ditandatangani. Harga ini tetap tidak berubah selama berlakunya kontrak dan tidak dapat berubah kecuali karena perubahan lingkup pekerjaan atau kondisi pelaksanaan dan perintah tambahan dari pengguna jasa. Dalam kontrak lump sum resiko biaya bagi pengguna jasa adalah kecil sehingga memberikan cukup pengikatan dan pengawasan pelaksanaan(Gilbreath 1992).

  b. Unit Price.

  Secara umum Kontrak unit

  Price adalah kontrak dimana volume

  pekerjaan yang tercantum didalam kontrak merupakan perkiraan dan akan diukur ulang bersama antara para pihak pengguna jasa dan penyedia jasa untuk menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan. Menurut sebuah kepustakaan barat kontrak harga satuan adalah “harga satuan menggambarkan variasi dari lump sum. Mengingat harga lump sum meliputi satu harga pasti/tetap untuk semua atau beberapa bagian pekerjaan,harga satuan menetapkan harga dari satuan atau unsur volume. Total nilai kontrak ditetapkan dengan mengalikan harga satuan dengan volume yang diserahkan,dipasang atau ditetapkan” (Gilbreath 1992) a. Cost Without Fee

  Kontrak cost without

  feeadalah suatu bentuk kontrak

  dimana penyedia jasa hanya dibayarkan biaya pekerjaan yang dilaksanakan tanpa mendapatkan imbalan jasa. Menurut sebuah kepustakaan barat menguraikan pengertian cost reimbursable, nofee adalah “didalam pengaturan ini hanya biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak penyedia jasalah yang dibayarkan”tidak ada biaya jasa yang dibayarkan. Alternatif ini sangat sedikit pemakaiannya didalam dunia konstruksi komersial. Kalaupun digunakan, biasanya terbatas pada pekerjaan yang dilaksanakan untuk organisasi-organisasi nirlaba (perguruan tinggi, yayasan-yayasan sosial, dan sebagainya) atau untuk riset dan pengembangan pekerjaan dimana penyedia jasa memperoleh keuntungan dengan berperan serta di dalam usaha. Konstruksi pertama atau usaha pabrik dimana penyedia jasa mendapatkan keuntungan dari uji coba produksinya, atau metode kerja yang mungkin mengantarkan pada suatu kontrak” (Gilbreath 1992).

  b. Cost Plus Fee Kontrak cost plus feeadalah bentuk kontrak dimana penyedia jasa dibayar seluruh biaya untuk melaksanakan pekerjaan, ditambah jasa yang biasanya dalam bentuk presentase dari biaya pekerjaan.

  c. Cost Plus Fixed Fee Kontrak cost plus feeadalah bentuk kontrak pada dasarnya sama dengan bentuk kontrak biaya ditambah jasa (cost plus fee).

  Perbedaanya terletak pada jumlah imbalan (fee) untuk penyedia jasa, untuk bentuk kontrak ini besarnya imbalan/jasa sudah ditetapkan sejak awal dan tetap (fixed fee). a. Monthly Payment Di dalam bentuk dengan sistem/cara pembayaran ini, prestasi penyedia jasa dihitung setiap akhir bulan. Setelah prestasi disetujui pengguna jasa, maka penyedia jasa dibayar sesuai prestasi tersebut.

  Kelemahan cara ini adalah sekecil apa pun pekerjaan penyedia jasa pada suatu bulan tertentu, tetap harus dibayarkan.

  rancang bangun (design contract) lebih tepat karena lebih jelas menggambarkan pembagian tugas dalam kontrak tersebut. Namun sistem kontrak FIDIC membedakan pengertian antara design

  e. BOT/BLT (Build Operate and

  Bentuk kontrak ini sesungguhnya mirip dengan bentuk rancang bangun. Kontrak rancang bangun dimaksudkan untuk pekerjaan konstruksi sipil/bangunan gedung. Sedangkan untuk kontrak EPC dimaksudkan untuk pembangunan pekerjaan-pekerjaan pada industri minyak, gas bumi dan petrokimia. Dalam hal ini penyedia jasa hanya menerima kerangka acuan kerja dari pengguna jasa. Kemudian proses perencanaan(engineering), pengadaan (procurement) dan pengerjaan (construction) menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Hasil pekerjaan akan dinilai apakah telah sesuai dengan kerangka acuan kerja.

  Consruction)

  d. EPC (Engineering,Procurement &

  aspek pembayaran. Menurut FIDIC kontrak design Build pembayaran dilakukan per termin sesuai kemajuan pekerjaan seperti kontrak biasa. Sedangkan kontrak turnkey pembayaran dilakukan sekaligus setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan.

  construct/build dengan turnkey dari

  turnkey. Secara teknis istilah

  b. Stage payment Di dalam bentuk kontrak dengan sistem/cara pembayaran ini, pembayaran kepada penyedia jasa dilakukan atas dasar prestasi/kemajuan pekerjaan yang telah dicapai sesuai ketentuan dalam kontrak. Jadi tidak atas dasar prestasi yang dicapai dalam satuan waktu (bulanan).

  Bentuk kontrak semacam ini lebih dikenal dengan istilah kontrak

  c. Kontrak Rancang Bangun / Design and Build.

  b. Kontrak Spesialis Di dalam bentuk kontrak ini, terdapat lebih dari satu kontrak konstruksi. Misalkan untuk proyek gedung bertingkat dengan teknologi yang cukup kompleks, pengguna jasa membagi-bagi kontrak menjadi pekerjaan khusus/spesial seperti; pekerjaan pondasi, pekerjaan mekanikal-elektrikal, pekerjaan tanah dan lingkungan, pekerjaan struktur dan sebagainya.

  a. Kontrak Konvensional Di dalam bentuk denganpembagian tugas yang sederhana, yaitu pengguna jasa menugaskan penyedia jasa untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Pekerjaan tersebut sudah dibuat rencananya oleh pihak lain, tinggal melaksanakanya sesuai kontrak.

  4. Aspek Pemberian Tugas

  c. Contractor’s Full Prefinance Dalam bentuk kontrak dengan sistem/cara pembayaran seperti ini, penyedia jasa harus mendanai dulu seluruh pekerjaan sesuai kontrak. Setelah pekerjaan selesai 100% dan diterima dengan baik oleh pengguna jasa, barulah penyedia jasa mendapat pembayaran sekaligus.

  Transfer/Build Lease and Transfer)

  and Transfermerupakan pola

  Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya memuat dokumen-dokumen yang meliputi: 1 .Surat perjanjian termasuk

  8. Gambar-gambar

  7.Spesifikasi teknis

  6. Syarat-syarat kontrak

  5. Data kontrak

  4. Addendum lelang

  3. Surat penawaran

  2. Surat penunjukan pemenang lelang

  adendum kontrak (jika ada);

  Dokumen kontrak konstruksi adalah kumpulan dokumen kontrak tertulis yang menjelaskan peranan, tanggung jawab dan pekerjaan didalam kontrak konstruksi dan mengikat bagi para pihak yang berkontrak. Dokumen yang ada dan membentuk kontrak sebenarnya saling melengkapi dan memiliki kekuatan hukum yang sama sebagai bagian dari sebuah kontrak konstruksi. Untuk menyiasati timbulnya sengketa maka dibuat sebuah klausa yang menjelaskan prioritas dokumen supaya memudahkan interprestasi jika terjadi perbedaan dan penyimpangan dokumen kontrak.

  kerjasama antara pemilik tanah/lahan dan investor yang akan menjadikan lahan tersebut menjadi satu fasilitas untuk perdagangan, hotel, jalan dan lain-lain.Setelah Pembangunan selesai, investor diberi hak untuk mengelola dan memungut hasil fasilitas tersebut selama kurun waktu tertentu.

  Dokumen Kontrak Konstruksi

  waktu yang tidak cukup lama, kontrraktor biasanya akan memberikan jaminan pelaksanaan pekerjaan. Setelah itu kontrak ditandatangani dan mengikat bagi kedua belah pihak. berakhir dan dinyatakan selesai, maka berita acara serah terima pertama (taking-over certificate) dibuat dan ditandatangani kedua belah pihak. Mulai saat itu masa pemeliharaan berlaku sesuai dengan durasi yang telah disepakati. Setelah semua kewajiban kontraktor dan masa pemeliharaan selesai, berita acara serah terima kedua (performance certificate) dibuat dan ditandatangani bersama, kemudian semua jaminan yang diberikan akan dikembalikan pada kontraktor.

  of acceptance). Selang beberapa

  Tipe kronologi tahapan dalam penyesuaian kontrak konstruksi dimulai dari pengumuman lelang konstruksi. Para peserta yaitu kontraktor yang tertarik dengan proyek tersebut kemudian mengambil atau membeli dokumen lelang yang tersedia. Setelah itu panitia akan melakukan seleksi terhadap semua penawaran yang masuk dan menyatakan seorang pemenang lelang.Tahapan selanjutnya adalah penertiban surat penunjukan pemenang lelang (letter

  Kronologi Kontrak Konstruksi

  f. Swakelola Sesungguhnya swakelola bukan merupakan bentuk kontrak karena pekerjaan dilaksanakan sendiri tanpa memborongkanya kepada penyedia jasa.

  selesai dibangun, pemilik seolah menyewa fasilitas yang baru dibangun untuk suatu kurun waktu kepada investor untuk disepakati sebagai angsuran dari investasi yang sudah ditanam atau fasilitas tersebut dapat pula disewakan kepadapihak lain.

  Transfer, disini setelah fasilitas

  Untuk kontrakBuild lease and

  9. Daftar kuantitas/bill of quantity dan dalam kontrak

  Standar Kontrak Kosnstruksi Standar Kontrak Pemerintah.

  employer)

  c. Terjadi perubahan perundang- undangan atau faktor eksternal lain yang mempengaruhi kinerja tim proyek dan proses pelaksanaan konstruksi.

  b. Pemilik proyek mengubah keinginan mereka sebelum pekerjaan selesai, dan

  Terdapat tiga alasan mengapa perubahan pekerjaan terjadi dalam pelaksanaan proyek konstruksi antara lain: a.Konsultan perencana belum menyelesaikan semua gambar dan perhitungan desain sebelum kontrak ditandatangani.

  1. Perubahan Perubahan Pekerjaan atau perubahan lingkup kerja merupakan hal yang cukup sering ditemukan dalam pelaksanaan konstruksi.

  Perubahan Pekerjaan Proyek Konstruksi

  Sedangkan di dalam syarat- syarat khusus kontrak diatur hal-hal atau ketentuan yang bersifat khusus sehubungan dengan kebutuhan atau lokasi negara di mana suatu lelang proyek dilaksanakan.

  k. Klaim, sengketa dan arbitrase (claim,dispute and arbitration)

  majeure),dan

  j. Keadaan memaksa (force

  termination by contractor).

  i. Penangguhan dan pemutusan oleh penyedia jasa (suspension and

  h. Pemutusan kontrak oleh pengguna jasa (terminatoin by the

  Standar Kontrak Pemerintah bisa dipelajari pada peraturan menteri pekerjaan umum Nomor 07/PRT/M/2011 dan tidak bertentangan dengan PP Nomor 29 Tahun 2000 Pada Pasal 20 sampai dengan pasal 23 pada PP nomor 29 tahun 2000 pasal 23 kontrak konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat dokumen yang meliputi antara Lain: a.Para pihak

  g. Nilai Kontrak dan pembayaran (contract price and payment)

  f. Perubahan-perubahan adanya penyesuaian-penyesuaian (variations and adjusment).

  (defect liability)

  d. Pelaksanaan,keterlambatan dan penangguhan (commencement,delays and suspension).

  c. Subkontraktor tertunjuk (nominated subcontractor)

  Di dalam standar kontrak konstruksi FIDICfor construction tahun 1999, syarat-syarat kontrak terbagi menjadi dua bagian yaitu syarat-syarat umum dan syarat- syarat khusus. Didalam syarat- syarat umum dokumen harus meliputi antara lain: a.Pengertian-pengertian (definitions) b.penyedia jasa (the contractor)

  Standar Kontrak FIDIC

  h. Penyelesaian pekerjaan i. Ketentuan pemutusan kontrak kerja konstruksi j. Keadaan memaksa k. Kewajiban para pihak dalam kegagalan bangunan l.Perlindungan pekerja dan m. Aspek lingkungan

  g. Ketentuan mengenai cedera janji

  e. Hak dan kewajiban para pihak dalam kontrak kerja konstruksi f. Cara pembayaran

  c. Pertanggungan dalam kontrak kerja konstruksi d. Tenaga ahli yang meliputi

  b. Rumusan pekerjaan

  Pada dasarnya, sesuai dengan karakteristik proyek konstruksi yang penuh dengan berbagai resiko perubahan,desain hampir tidak mungkin identik sama dengan hasil pekerjaan dilapangan. Perubahan-perubahan terhadap desain awal tersebut dapat terjadi akibat alasan teknis, estetika, kepraktisan, finansial atau perubahan atas kehendak pemilik proyek sendiri.

  Pada umumnya, kontrak konstruksi memperkenankan terjadinya perubahan pekerjaan tetapi memberikan batasan terhadap sejauh mana perubahan pekerjaan tersebut dilakukan. Besarnya batasan perubahan pekerjaan ini biasanya dinyatakan dalam nominal pekerjaan tambah kurang sampai dengan 10% dari nilai kontrak. Batasan ini menjadi penting terutama untuk memastikan bahwa kontraktor tidak dirugikan atas kemungkinan perubahan pekerjaan yang ekstrim dimana harga-harga yang dirujuk dalam kontrak menjadi tidak lagi sesuai untuk pekerjaan tersebut.

  Berdasarkan Perpres nomor 70 tahun 2012 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah pasal 87 ayat 1 dan 2 perubahan adalah sebagai berikut : Ayat 1 : dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, PPK bersama penyedia barang/jasa dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi: a. Menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam kontrak;

  b. Menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan; c. Mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan, dan d. Mengubah jadual pelaksanaan. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan ketentuan: a.Tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari harga yang tercantum dalam perjanjian/kontrak awal dan b.Tersedianya anggaran

  2.Penentuan Harga Satuan Dalam menghitung nilai pekerjaan maka harga satuan yang digunakan adalah sama dengan harga satuan item pekerjaan didalam kontrak. Tetapi tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan terjadi beberapa penyesuaian sehingga muncul item pelaksanaan baru. Untuk item pekerjaan baru berlaku aturan sebagai berikut : a.Apabila item pekerjaan baru tersebut sama atau memiliki karakter yang serupa dan dilaksanakan dalam kondisi yang sama atau serupa dengan item pekerjaan yang sudah ada dalam bill of quantity, maka harga satuan dalam bill of quantity yang berlaku.

  b. Apabila itempekerjaan baru tersebut sama atau memiliki karakter yang serupa tetapi tidak dilaksanakan dalam kondisi yang sama atau serupa, maka berlaku harga satuan pro-rata dengan bill of

  quantity

  c. Apabila item baru tersebut tidak sama atau tidak memiliki karakter yang serupa dengan item pekerjaan yang sudah ada didalambill of

  quantity, maka berlaku harga satuan

  baru yang wajar (fair rate), dan d.Apabila secara logis telah terjadi kerugian terhadap kontraktor sebagai akibat pengurangan lingkup pekerjaan (omission of work), maka konsultan manajemen konstruksi akan membuat penyesuaian yang adil.

  3. Klaim kemajuan pekerjaan yang diterima oleh kontraktor adalah jumlah kemajuan pekerjaan dikurangi/ditambah dengan jumlah klaim konstruksi atas pengajuan salah satu pihak. Analisis kemajuan pekerjaan dan klaim pembayaran merupakan sesuatu yang kompleks dan menyita waktu. Oleh karena itu diperlukan personel khusus yaitu

  quantity surveyor/cost engineer untuk melaksanakanya.

  c. Perubahan desain;

  b. Bagaimana cara menilai perubahan pekerjaan (valuation of variations). Oleh karena itu untuk jenis perubahan pekerjaan secara spesifik didefinisikan pada pasal 51. Sedangkan metode penilaian secara spesifik didefinisikan pada pasal 52.

  a. Apakah jenis perubahan pekerjaan (variation) yang boleh diperintahkan; dan

  13 menyebutkan tugas kontraktor untuk melaksanakan setiap jenis perubahan pekerjaan tetapi pasal tersebut tidak pernah mendefinisikan dua hal yang disebut dibawah ini:

  construction tahun 1999, pada pasal

  Jika kontrak mengacu pada standar kontrak FIDIC for

  f. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu penyelesaian dari metode atau cara pelaksanaan pekerjaan; dan g. Karena hal-hal lain.

  d. Penambahan atau pengurangan perkerjaan; e. Perubahan situasi dan kondisi untuk pelaksanaan pekerjaan;

  b. Perubahan sfesifikasi;

  Yang dimaksud klaim konstruksi antara lain: a. Klaim biaya akibat perpanjangan waktu pelaksanaan yang mana merupakan kelalaian pemilik proyek;

  a. Kesalahan atau ketidaktelitian rancangan dan desain (perencanaan);

  Pada setiap proyek konstruksi baik pekerjaan internasional atau pekerjaan domestik, terdapat klaim perubahan pekerjaan (variation order claim) yang terjadi karena alasan-alasan sebagai berikut:

  d. Klaim perubahan pekerjaan (variation order claim)

  b. Klaim biaya akibat adanya gangguan (disruption cost claim) pekerjaan (acceleration cost claim)

  (prolongotion cost claim)

  d. Juga termasuk klaim-klaim lain yang lebih kompleks seiring dengan semakin berkembangnya tren didunia konstruksi. Pihak yang paling sering mengajukan klaim konstruksi adalah penyedia jasa. Dilihat dari jenisnya terdapat empat jenis klaim konstruksi yang diajukan penyedia jasa antara lain sebagai berikut : a. Klaim biaya perpanjangan

  c. Klaim perubahan pekerjaan (variations) yang timbul akibat instruksi konsultan manajemen konstruksi yang berkaitan dengan pekerjaan dan tidak termasuk ke dalam lingkup pekerjaan didalam kontrak; dan

  b. Klaim perubahan pekerjaan (variations) yang timbul akibat kelalaian pemilik proyek dalam memberikan akses kelapangan atau akibat kekeliruan desain;

  4. Adendum Kontrak

  adendum kontrak sering kali muncul

  dua puluh satu hari kerja yaitu mengeluarkan biaya sebesar Rp15.530.000,00.Total biaya pelaksanaanadalah Rp801.104.650,00. Biaya

  3. Keuntungan bersih yang diterima kontraktor Rp83.433.176,00.Nilai kontrak awal Rp932.000.000,00 dan nilai kontrak adendumRp 61.000.000,00. Total

  yang harus ditanggung sendiri oleh kontraktor.

  overhead akibat hujan adalah

  Rp785.574.650,00.Persentas e nilai biaya overhead akibat hujan terhadap total biaya pelaksanaan adalah 1,94 %. Dimana persentase kerugian yang dialami kontraktor normal, dikarenakan keadaan cuaca hujan adalah faktor alam tidak bisa diprediksi dilapangan.Kerugian

  overheadakibat hujan yaitu

  selama dua puluh satu hari kerja yaitu Rp15.530.000,00. Total biaya pelaksanaan dikurang biaya

  overhead akibat hujan

  overheadakibat hujan selama

  dalam aktivitas industri konstruksi dan keduanya sering digunakan bersamaan. Amandemen adalah perubahan resmi yang dilakukan terhadap isi sebuah perjanjian. Perubahan tersebut dapat berupa penambahan, pengurangan, penghilangan atau pembaruan terhadap isi kontrak. Amandemen biasanya dilakukan karena terdapat kesalahan administratif yang harus diperbaiki secara tertulis dan disepakati oleh kedua belah pihak.

  2. Dampak biaya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar Kelistrikan Kelas X Teknik Audio Video Di SMKN 1 Tanjung Raya

1 1 6

View of SIFAT FISIK DAN KIMIA MARMALADE JERUK KALAMANSI (Citrus microcarpa) : KAJIAN KONSENTRASI PEKTIN DAN SUKROSA Physical and Chemical Properties of Marmalade Citrus of Calamondin (Citrus microcarpa) : Study of Pectin and Sucrose Concentrations

0 1 9

Keywords : Model Regresi, Spesific Surface Area, Amoniak PENDAHULUAN - View of TINJAUAN TENTANG KETERKAITAN PARAMETER DENGAN MODEL REGRESI MULTIVARIAT PADA KOLAM IKAN TERTUTUP

0 0 6

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM UJIAN SEMESTER PADA STT IBNU SINA BATAM BERBASIS WEB MOBILE

0 0 10

Keywords : Citrus nobilis Lour, coumarin, isolation, characteritation, marmin PENDAHULUAN - View of ISOLASI KUMARIN DARI KULIT BUAH LIMAU SUNDAI (Citrus nobilis Lour)

0 1 9

STT Ibnu Sina; Jalan Tengku Umar-Lubuk Baja, (0778) 425391 Program Studi Teknik Informatika, STT Ibnu Sina, Batam e-mail: 1

0 0 8

Program Studi Teknik Industri, STT Ibnu Sina, Batam e-mail:

0 0 16

E-ISSN : 2549-7464 P-ISSN : 1411-3724 ANALISIS RESIDU KLORPIRIFOS DALAM SAYURAN KUBIS DENGAN METODE HPLC DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL DI SULAWESI UTARA Abdon Saiya

0 1 9

PEMANFAATAN AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN AKAR STEK TUNAS AKSILAR Andrographis paniculata Nees Retno Prihatini Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas email : retnoprihatinigmail.com ABSTRACT - View of PEMANFAATAN AIR KELAPA UNTUK MENINGKATK

0 0 7

1) Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Mandala, email : hetty_hfyahoo.co.id 2) Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Mandala, email : Pebrianayahoo.com ABSTRAK - View of ANALISA TUNDAAN PADA SIMPANG BERSINYAL JL. SOEKARNO HATTA – IBRAHIM

0 0 12