PENINGKATAN PRODUKSI KUB BATIK TULIS DI PURWODADI-GROBOGAN

  

PROSI DI NG SENTRI NOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - I SSN: 2477 - 2097

PENINGKATAN PRODUKSI KUB BATIK TULIS DI PURWODADI-GROBOGAN

MELALUI PENERAPAN IPTEKS

  1) 2) 3)

  Siti Nur Barokah , Rr Ririn Budiningtiyas , Azizah Administrasi Bisnis, Polines, Jl Prof H Soedarto, SH, Semarang, 50275

1 [email protected]

  

Abstrak

  KUB Batik Tulis “Arum Sari dan KUB Batik Tulis “Sekar”, lahir dari prakarsa pemerintah daerah khususnya Disperindag Kabupaten Grobogan yang berupaya menggerakkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang bersifat produktif kepada masyarakat yang belum produktif menjadi produktif dan tak terkecuali ibu-ibu rumah tangga murni. Tujuan di laksanakannya Pengabdian kepada Masyarakat Program

  IPTEKS bagi Masyarakat (IbM) adalah untuk memberikan solusi dari permasalahan yang hadapi oleh Mitra, agar usaha yang di kelolanya dapat dijalankan secara professional dan optimal sehingga mendapatkan keuntungan usaha dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode yang di gunakan untuk menjawab permasalahan yang di hadapi oleh Mitra KUB Batik Tulis adalah memberikan pelatihan dan pendampingan dengan melalui 3 fase yaitu: fase 1 melihat permasalahan-permasalahan yang di hadapi, kebutuhan peralatan-peralatan produksi dan sarana kerja, fase 2 menginventarisasi permasalahan-permasalahan riil yang dihadapi oleh Mitra IbM, dengan memberikan fasilitas/peralatan produksi yang representatif, memberikan pelatihan-pelatihan dan pendampingan kegiatan, fase 3 memberikan fasilitas/peralatan produksi yang representatif, pelatihan dan pendampingan kepada Mitra dalam mengelola usahanya secara professional dan kompenten.. Kata Kunci: Manajemen, KUB, Batik Tulis

  

ABSTRACT

KUB Batik Tulis "Arum Sari and KUB Batik Tulis" Sekar ", were born from the initiative of

local government, especially Department of Industry and Commerce of Grobogan, which tried to

mobilize the community economic empowerment program by providing productive training to

the unproductive community including the housewives. The purpose of the Community Service

Program (

  IPTEKS bagi Masyarakat) is to provide solutions of the partner’s problems. Therefore,

  

the business is able to run professionally and optimally to gain benefits and ultimately improve

the welfare of the community. The method used to give solution to the problems faced by partner

of KUB Batik Tulis is training and accompaniment through 3 phases, namely phase 1 : find out

the problems, the needs of production equipment and work facilities, phase 2: inventory the real

EB-320

  PROSI DI NG SENTRI NOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - I SSN: 2477 - 2097

problems, by providing representative production facilities / equipment, training and mentoring

activities, Phase 3: provides representative production facilities / equipment, training, and

mentoring to partners in managing their business professionally and competently.

  Keywords: Management, KUB, Batik Tulis PENDAHULUAN

Purwodadi adalah ibu kota Kabupaten Grobogan sekaligus salah satu nama dari Kecamatan di

Kabupaten Grobogan, yang berada di Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan Purwodadi

membawahi 4 kelurahan dan 17 Desa. diantaranya: Candisari, Cingkrong, Danyang,

Genuksuran,, Kalongan, Karanganyar, Kedungrejo, Kuripan, Nambuhan, Ngeblak, Ngoblar,

Ngraji, Pulorejo, Purwodadi, Putat dan Warukaranganyar. Obyek yang akan di ajak sebagai

Mitra IbM berada di desa Putat, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan yang

usahanya bergerak diibidang kerajinan Batik Tulis. KUB Batik Tulis ini terbentuk atas prakarsa

dari pemerintah daerah dalam hal ini Disperindag Kabupaten Grobogan melalui pemberdayaan

ekonomi masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pengelola dan

masyarakat sekitar yang sekaligus juga mengurangi tingkat penggangguran. Dengan memberikan

pelatihan kewirausahaan dan keterampilan membatik dapat mendorong masyarakat menjadi

produktif dari sebelumnya hanya ibu rumah tangga murni. Dengan menggunakan peralatan

seadanya dan keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki KUB Batik Tulis bentukan

Disperindag mencoba melakukan usaha memproduksi batik tulis untuk dijual kepada masyarakat

sekitar khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Dari keterbatasan-keterbatasan yang

dimiliki, ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan usahanya yang

diantaranya: pemasaran selama ini pemasarannya dilakukan secara pasif karena hanya

menunggu pesanan yang datang dan menanti pembeli yang datang di toko. Pemerintah daerah

selama ini sudah ikut membantu dalam pemasaran hasil produk batik tulis Purwodadi, dengan

mewajibkan kepada semua pegawai di instansi se Kabupaten Grobogan untuk memakai batik

tulis produk Purwodadi setiap hari Kamis, produksi, karena KUB Batik Tulis merupakan hasil

bentukan dari Disperindag dengan sumber dana terbatas maka peralatan produksi yang di

gunakan cukup sederhana sehingga kurang representatif bila digunakan untuk usaha secara

professional, keuangan selama ini pencatatan yang dilakukan hanya catatatn pesanan dan

EB-321

  

PROSI DI NG SENTRI NOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - I SSN: 2477 - 2097

belanja bahan sehingga tidak ada perhitungan biaya produksi secara riil maupun penentuan harga

jual, semuanya di lakukan dengan cara perkiraan saja, sumber daya manusia, sumber daya

manusia yang dimilki rata-rata hanya lulusan SMP dan SMA sehingga dalam menjalankan usaha

hanya berdasarkan pengalaman saja dan tidak ada pengembangan sumber daya manusianya

sehingga usaha yang dilakukan hanya berdasarkan coba-coba. Dari permasalahan-permasalahan

tersebut diatas perlu dilakukan pendekatan manajerial perusahaan dan penerapan Ipteks, agar

dapat menjawab permasalahan yang dihadapi mitra dengan tuntas dan tujuan tercapai.

METODE PELAKSANAAN

  KUB Batik Tuliss yang di libatkan sebagai Mitra dalam kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Porgram IbM ada 2 dari 5 KUB Batik Tulis yang ada di Desa Putat Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan sesuai dengan kebutuhan dan acuan yang ada. KUB Mitranya adalah KUB Sekar Batik Tulis dan KUB Arum Sari Batik Tulis. Metode yang digunakan dalam

  

menyelesaikan permasalahan mitra adalah dengan menggunakan metode pendampingan dan

metode pelatihan yang telah disesuaikan dengan kebutuhannya. Dibawah ini gambaran langkah-

langkah yang dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan mitra Program Ipteks IbM KUB

Batik Tulis.

  Metode Target Kegiatan

  1. Pendampingan

  1. Pembuatan tempat pengujian/pengunci warna dan tempat pewarnaan bahan.

  2. Pengadaan kompor industry

  3. Dandang besar tempat proses plorodan

  4. Kerangka tempat pewarnaan

  5. Meja gambar pola/motif

  2. Pelatihan

  1. Pelatihan tentang Kewirausahaan dan pemasaran

  2. Pelatihan Pembukuan Keuangan Perusahaan Sederhana dengan program

  3. Pelatihan Teknik Penentuan Harga Pokok Produksi dan penentuan Harga Jual Produk.

  3. Pendampingan dan 1. Menerapkan desain Lay Out produk, dan pemasaran on line.

  Pelatihan

  2. Praktek pembukuan keuangan sederhana dengan menggunakan program

  

PROSI DI NG SENTRI NOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - I SSN: 2477 - 2097

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat progam Ipteks IbM KUB Batik Tulis

dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada mitra guna memberikan

pengembangan wawasan sumber daya manusia agar semakin paham bagai mana mengelola suatu

usaha dengan profesional dan melakukan pendampingan dalam pengadaan peralatan produksi

yang representatif untuk usaha, sehingga diharapkan pengelolaan usahanya lebih profesional,

efektif dan efisien. Dengan pengelolaan secara profesional, efektif dan efisien, usaha akan

semakin berkembang yang dampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan pengelola dan

anggotanya khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  HASIL KEGIATAN Pelaksanaan Kegiatan pengabdian kepada masyarakat program IbM KUB Batik Tulis yang diawali dengan menginventarisi permasalahan yang ada, selanjutnya menawarkan penyelesaian masalah dengan menggunakan metode pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan sumber daya manusia (manajerialnya) dan pendampingan dalam pengadaan peralatan produksi yang representatif dan terakhirnya melakukan monitoring hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat program IbM Batik Tulis hasilnya mengalami peningkatan seperti terlihat seperti tabel di bawah ini.

  Tahap Proses Sebelum Penerapan Sesudah Penerapan IPTEKS

  1. Pendampingan

  a. Tempat uji warna

  a. Tempat yang di gunakan

  a. Pembuatan menggunakan drum di belah untuk pengunci warna dan Tempat uji warna yang mudah karatan terutama pewarnaan menggunakan dan tempat bila kena bahan kimia dan bahan stanless dengan di pewarnaan tempat pewarnaan berikan kaki yang beroda dan menggunakan panci kecil, 5 berkunci 20 ptg

  ptg

  b. Dapur dan

  b. Sarana perebusan air yang di

  b. Menggunakan kompor tempat gunakan untuk plorodan masih industry yang menggunakan Perebusan air menggunakan dapur yang pengaturan api dan berbahan untuk proses berbahan bakar potongan kayu bakar gas, shg lebih cepat dan plorodan dan tong/panci unt prolodan, dadang besar dari bahan kapasitas 10 ptg stanless, kap. 25 ptg c. Kerangka tempat kain yang akan di warnai Blok d. Meja gambar

  c. Kerangka yang di gunakan untuk pewarnaan bahan menggunakan kayu dengan dirangkai seadanya, sehingga mudah mleyot/rusak apalagi kalau sering di pindah2.

  d. Tempat untuk membuat gambar pola/motif menggunakan triplek di lantai sambil jongkok, sehingga mudah capek/lelah, tdk ergonomis dan hasilnya kurang optimal, 3 pola/hr

  c. Kerangka yang di gunakan menggunakan bahan standless knocdown, dengan kakinya yang di beri roda sehingga fleksibel bila di pindahkan dan lebih kuat.

  d. Meja gambar pola di desains dengan menggunaka keca dan lampu dibawahnya untuk memudahkan dalam mengeblat pola, pola yang dihasilkan, 5 pola/hr

  2. Pelatihan

  a. Belum ada Pengelolaan Keuangan, yang ada hanya pencatatan belanja dan pesanan produk.

  b. SDM wawasan tentang berwirusaha masih minim dan keterampilan membuat gambar pola/motif masih terbatas a. Dapat melakukan

  Pembukuan Keuangan dengan benar, sehingga dapat menentukan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Produk secara riil sesuai dengan besarnya keuntungan yang diharapkan

  b. Wawasan berwirausaha semakin terbuka dan bila menghadapi masalah dapat mengatasi dan tidak gampang menyerah, lebih kreatif dalam manggambar pola/motif

  3. Pelatihan Strategi Pemasaran.

  Pemasaran yang di lakukan masih bersifat pasif karena hanya menunggu pesanan dan konsumen yang datang ke counter.

  Menggembangkan pasar dengan lebih aktif yaitu menggunakan pemasaran melalui on line, media social

  PEMBAHASAN Deskripsi Kegiatan

  Kegiatan penerapan IPTEKS dilaksanakan melalui 3 (tiga) tahapan yang merupakan satu kesatuan rangkaian kegiatan, yakni: b. Fase 1: Kegiatan Pendahuluan (Introduction) PROSI DI NG SENTRI NOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - I SSN: 2477 - 2097 EB-324

  PROSI DI NG SENTRI NOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - I SSN: 2477 - 2097

  c. Fase 2: Kegiatan Penilaian (Assesment)

  d. Fase 3: Pelaksanaan (Implementasi) Rencana

  Tahapan Kegiatan Fase 1 Kegiatan Pendahuluan

  a. Melakukan Kunjungan lapangan di KUB Batik Tulis di desa Putat Purwodadi- Grobogan, dengan melihat permasalahan-permasalahan yang di hadapi, kebutuhan peralatan-peralatan produksi dan sarana kerja.

  b. Persiapan pengajuan penyusunan proposal Program IPTEK bagi Masyarakat (IbM)

  Tahapan Kegiatan Fase 2 Kegiatan Penilaian

  Pada tahapan fase ini menginventarisasi permasalahan-permasalahan riil yang dihadapi oleh Mitra IbM dan selanjutnya merencanakan solusi-solusi yang bisa dilakukan dengan memberikan fasilitas/peralatan produksi, pelatihan-pelatihan dan pendampingan kegiatan.

  Tahapan Kegiatan Fase 3 Pelaksanaan/Implementasi Rencana

  Memberikan fasilitas/peralatan, pelatihan dan pendampingan kepada Mitra IbM Batik Tulis di desa Putat Purwodadi-Grobogan yang merupakan perusahaan Kelompok Usaha Bersama (KUB). Pelaksanaan pelatihan, pendampingan dan pengadaan peralatan produksi, waktunya disesuaikan dengan waktu senggangnya Mitra IbM KUB Batik Tulis.

  Harapannya agar semua kegiatan yang dilakukan dengan mitra dapat berjalan dengan baik, tidak ada yang saling di rugikan dan tujuan dapat tercapai.

TARGET LUARAN

  

Target keluaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan program IPTEKS bagi Masyarakat

(IbM) adalah: Target luaran Fase 1.

  Pada fase 1 Target luarannya adalah: pengenalan konsep-konsep dalam pengelolaan perusahaan yang professional terutama di bidang produksi, pemasaran, keuangan sederhana dan pengembangan sumber Daya Manusianya

  

EB-325

  

PROSI DI NG SENTRI NOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - I SSN: 2477 - 2097

Target luaran pada fase 2 dan 3 bagi Mitra IbM KUB Batik Tulis yang didampingi

sebagai berikut:

  a. Melaksanakan Pengelolaan Perusahaan secara profesional dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

  b. Proses produksi dapat dilakukan dengan efektif, efisien, dan kualitas produk sesuai dengan standart yang di harapkan.

  c. Melaksanakan Pengelolaan Keuangan perusahaan secara sederhana dengan tepat dan benar (dapat menghitung Harga Pokok Produksi dan menentukan Harga Jual Produk) dengan menggunakan program.

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil kunjungan lapangan memberikan gambaran bahwa permasalahan yang di hadapi oleh kedua Mitra hampir sama, karena dibidani dari lembaga yang sama yaitu dari Disperindag dan pesertanya di bentuk dari ibu-ibu rumah tangga murni. Maka peermasalahan prioritas yang harus ditangani adalah masalah peralatan produksi, pemasaran, keuangan dan pengembangan sumber daya manusia. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat program IbM KUB Batik Tulis telah di laksanakan sesuai yang direncanakan. Pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan dengan memberikan pelatihan-pelatihan tentang wawasan kewirausahaan dan tentang cara pengelolaan suatu perusahaan yang profesional, pengembangan pasar melalui on line, penataan/lay out produk, pencatatan keuangan dengan menggunakan program yang sudah disusun secara sederhana untuk memudahkan dalam pengoperasiannya. Disamping memberikan pelatihan juga melakukan pendampingan dalam pengadaan peralatan produksi yang representatif, agar efektif dan efisien bila di gunakan untuk produksi. Dan berdasarkan hasil monitoring yang telah di lakukan menunjukkan adanya peningkatan kuantitas dan kualitas produk. Kualitas ditunjukkan dengan motifnya rapi dan bersih tidak banyak tetesan warna.

  KEBERLANJUTAN

  Permasalahan yang di hadapi oleh mitra yang segera/penting minimal sudah diselesaikan pada pelaksanaan kegiatan pengabdian program IbM. Oleh karena itu yang masih perlu untuk di

  PROSI DI NG SENTRI NOV TAHUN 2017 VOLUME 3 - I SSN: 2477 - 2097

  lakukan sebagai bentuk keberlanjutan Progran ini akan lebih sempurna bila di tindak lanjuti dengan pengembangan pasar menggunakan WEB yang terpelihara, memberikan pelatihan lagi untuk pembuatan pola-pola yang lebih komplek dan menarik, diberikan pelatihan untuk membuat pewarnaan alami mengingat sumber alam yang ada di sekitar sangat banyak dan mudah didapatkan, sehingga sangat potensial untuk di kembangkan dengan membuat pewarnaan yang alami yang sekarang sedang in/di sukai.

DAFTAR PUSTAKA

  Bambang Riyanto, 2003, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi keempat, Yayasan

  Penerbit FE UGM: Yogyakarta C.M. Lingga Purnama, 2004, Strategic Marketing Plan, PT. Gramedia: Jakarta Hasibuan, Malayu SP (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit

  PT. Bumi Aksara, Jakarta J. F. Weston, T.E. Copeland, 1992, Manajerial Finance, Dryden Press Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. 11 th ed. New Jersey: Prentice Hall.

  M. Syamsul Maarif, 2003, Manajemen Operasi, Grasindo : Jakarta Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya, Edisi 5, UPP STIM YPKN: Yogyakarta Render Jay Heizer Barry,2004, Operation Managemen, Salemba Empat, Edisi 7, Jakarta

  Saladin, Djaslim, 2006, Manajemen Pemasaran, Edisi Keempat, Linda Karya: Bandung Sopiah & Syihabudin, 2008, Manajemen Bisnis Ritel, Andi: Yogyakarta Suad Husnan, 2003, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan. (keputusan Jangka Pendek), Edisi keempat, BPFE: Yogyakarta.

  Tjiptono Fandy,2007, Strategi Pemasaran, Edisi 2, CV Andi Offset, Yogyakarta Witjaksono Armanto, 2006, Akuntansi Biaya, Edisi Pertama, Graha Ilmu: Yogyakarta Zimmer Thomas W, Norman M Scarborough,2009, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha

  Kecil, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta