PENERAPAN IPTEK PADA USAHA KUE DAN MAKANAN DI TEGALSARI KOTA SURAKARTA Sugiarti

  

PENERAPAN IPTEK PADA USAHA KUE DAN MAKANAN

DI TEGALSARI KOTA SURAKARTA

1) 1)

  

Sugiarti , Aris Sunindyo

1 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang, Jl Prof Soedharto, Semarang

  Email: sugiarti_sept59@yahoo.co.id

  

Abstract

Cake business " KEIZA Bakery " and Food business " Fatih Catering " has the prospect to

be developed , but the lack of capital . To increase the turnover of production equipment

owned is still limited . The purpose of the service is to help overcome the problems faced

by both partners to provide knowledge relating to business management and assistance

required equipment . Both partners are given the knowledge of management , costing ,

accounting and SOP . While aid equipment provided , on a business pie " KEIZA Bakery "

in the form of oven shelf stacking and fermentation . At Catering " Fatih " given equipment

such as stoves jos and presentation of food . With additional knowledge and support

equipment , turnover and production quality can be improved as well as the completion of

the job easier and faster .

  

Abstrak

Usaha Kue ”Keiza Bakery” dan Usaha Makanan ”Katering Fatih” memiliki prospek untuk

dikembangkan, namun kekurangan modal. Untuk meningkatkan omzet produksinya

peralatan yang dimiliki masih terbatas. Tujuan dari kegiatan ini adalah membantu

mengatasi permasalahan yang dihadapi kedua mitra dengan memberikan pengetahuan yang

berkaitan dengan pengelolaan usaha dan memberikan bantuan peralatan yang dibutuhkan.

Kedua mitra diberi pengetahuan tentang manajemen, perhitungan biaya, pembukuan dan

SOP. Sedangkan bantuan peralatan yang diberikan, pada usaha kue ”Keiza Bakery” berupa

oven susun dan rak fermentasi.

  Pada Katering ”Fatih” diberi peralatan berupa kompor jos

dan tempat penyajian makanan. Dengan tambahan pengetahuan dan bantuan peralatan,

omzet dan kualitas produksi bisa ditingkatkan serta penyelesaian pekerjaan menjadi lebih

mudah dan cepat.

  PENDAHULUAN

  Usaha jasa boga (makanan) termasuk dalam sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan salah satu sub sektor yang memiliki ketahanan cukup tinggi terhadap terpaan krisis, hal ini tercermin dari perkembangan sub sektor tersebut yang tampak meningkat (http://binaukm.com).

  Menurut sumber Departemen Kesehatan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 yang dimaksud dengan jasa boga atau catering adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan.

  Berawal dari hobi memasak serta didukung dengan permintaan beberapa kerabat pada tahun 2004 ibu Siti Istadiyah pemilik usaha kue “Keiza Bakery” memproduksi roti kering untuk kepentingan hari raya keagamaan Islam (hari raya Idul Fitri). Setelah berjalan beberapa lama mendapat saran dari para pelanggan untuk membuat kue yang lain (kue basah) diantaranya cake tape, roti semir, pai buah, resol mayones dan martabak. Lokasi usaha dekat SD Takmirul Mangkuyudan Surakarta, omzet penjualan mengalami peningkatan, pelaggan mulai dari ibu-ibu yang mengantar anaknya sekolah di Taman Kanak Kanak dan SD Takmirul, kelompok pengajian serta katering untuk mensuply makanan kecil atau snacknya.

  Aspek Produksi:

  Produk unggulan dari Keiza Bakery yaitu Cake Tape dan Roti Semir, Cake Tape lebih banyak memenuhi pesanan untuk hajatan, sedangkan Roti Semir untuk memenuhi permintaan di kantin sekolah. Cake tape jarang diproduksi oleh usaha kue yang lain, memerlukan keahlian khusus dan tape yang digunakan bukan tape yang dijual di pasar pada umumnya namun peuyem dari Jawa Barat. Untuk tape tersebut dipilih peuyem karena lebih kesat, kadar airnya rendah jika dibanding dengan tape biasa yang kadar airnya lebih tinggi. Dengan menggunakan peuyem aroma tape terasa namun tidak mengurangi kelezatan sebagai cake, sehingga penggemar cake yang sekaligus juga penggemar tape merupakan satu pilihan tersendiri. Dengan digunakannya peuyem sebagai bahan cake tersebut maka akan memberikan nilai tambah yang cukup berarti bagi petani yang menanam ubi jalar. Dari ubi jalar yang ditanam bisa menjadi salah satu komponen makanan ringan sejajar dengan makanan berkelas lainnya, dibanding hanya disajikan sebagai produk makanan dari ubi jalar saja. Sedangkan produk kue yang lain sebagai pelengkap, sebab pemesan biasanya memesan kue lebih dari satu macam, namun meskipun sebagai pelengkap jumlahnya seimbang atau sama.

  Proses produksi untuk produk utama yaitu cake tape dan roti semir mulai awal sampai akhir terdapat urutan yang pasti, sedangkan untuk martabak dan resolemayo tidak demikian. Dengan demikian proses produksi untuk Cake Tape dan Roti Semir adalah terus menerus (continuous process) sedangkan martabak dan resolmayo termasuk proses produksi terputus putus (intermittent process), menurut Suwinardi dan Arif Nursyahid (2011).

  Produk utama Keiza Bakeri ini proses produksinya secara terus menerus, dengan kapasitas yang terbatas sering menghadapi kendala untuk memenuhi permintaan. Kapasitas peralatan (oven) untuk membakar cake tape masih terbatas, demikian pula peralatan untuk mengembangkan roti semir masih dilakukan secara manual sehingga diperlukan teknologi yang memadai untuk kepentingan tersebut. Seperti yang dikemukakan Imroatul Khasanah (2004), teknologi merupakan elemen kritis dari rantai nilai tambah dan sebagai suatu sumber daya, sama halnya dengan faktor produksi yang lain seperti bahan baku dan tenaga ahli.

  Usaha Kue Keiza Bakery mengalami perkembangan cukup pesat, diuntungkan dengan lokasi yang berada pada lingkungan lembaga pendidikan. Lokasi usaha merupakan faktor strategis yang sangat penting, seperti lokasi usaha kue Keiza Bakery ini. Menurut Murdifin Haming dan Mahmud Nurnajamuddin (2011), lokasi dipilih dengan cermat dan hati-hati dengan mempertimbangkan berbagai aspek, diantaranya jenis usaha, skala usaha, ketersediaan bahan baku dan konsumen.

  Usaha Makanan “Katering Fatih” pada awalnya menerima pesanan makanan untuk kepentingan arisan, tasyakuran namun saat ini bisa melayani pesanan makanan untuk acara yang lebih besar, bahkan untuk acara resepsi, akhirnya diputuskan untuk membuka katering. Seperti juga usaha kue “Keiza Bakery”, lokasi Usaha Makanan “Katering Fatih” berada di Tegalsari yang padat penduduknya dengan jarak antar tetangga sangat berdekatan, sehingga peningkatan permintaan dimungkinkan sekali.

  Lokasi usaha merupakan faktor strategis yang sangat penting (Murdifin Haming dan Mahmud Nurnajamuddin, 2011), seperti lokasi usaha makanan “Katering Fatih” ini.

  Usaha makanan “Katering Fatih” adalah usaha katering yang melayani pesanan makanan untuk berbagai keperluan dan hajatan. Makanan merupakan kebutuhan pokok dari setiap manusia, meskipun banyak usaha makanan atau katering lain, namun katering Fatih ini memiliki keunggulan dalam hal rasa dan harga.

  Katering Fatih berdiri tahun 2013 sampai sekarang, secara berturut-turut mendapatkan pesanan makanan dari pemerintah yaitu Puskesmas Penumping untuk diberikan kepada ibu hamil dan anak balita yang kekurangan gizi di 4 kelurahan yaitu kelurahan Bumi, Sriwedari, Penumping dan Panularan. Pemberian makanan ini diberikan setiap hari selama 3 bulan, dengan sistim kontrak, jadi setiap tiga bulan kontrak diperbarui. Hal tersebut merupakan program pemerintah sebagai wujud kepedulian terhadap warga masyarakat yang mengalami kekurangan gizi.

  Tidak hanya kantin ibu Siti Istadiyah pemilik usaha kue “Keiza Bakery” yang diuntungkan dengan adanya SD Takmirul, namun juga ibu Masngadah pemilik katering Fatih. Secara rutin katering Fatih mendapat pesanan untuk makan siang setiap hari anak murid di SD tersebut sebanyak 140 porsi. Tenaga kerja yang ada saat ini sebanyak 5 (lima) orang, dengan pembagian kerja satu orang mengantarkan pesanan makanan, satu orang bagian membersihkan peralatan masak dan tempat penyajian makanan dan tiga orang bertugas memasak. Masalah tenaga kerja perlu mendapatkan perhatian tersendiri, sebab masalah ini akan mengganggu kelancaran usaha yang sedang dijalankan sehingga perlu direncanakan dengan baik. Perencanaan tenaga kerja suatu perusahaan sangat penting untuk memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang. Melalui perencanaan ini maka kebutuhan tenaga kerja baik jumlah dan jenis yang dibutuhkan pada setiap periode tertentu dapat diperhitungkan (Tri Maryati, 2002).Dunia usaha bagaimanapun juga dihadapkan pada persaingan tidak terkecuali pada usaha makanan ”Katering Fatih”. Kualitas makanan perlu dipertahankan, bilaman mungkin ditingkatkan, mengingat konsumen beragam.

  Berdasarkan identifikasi di lapangan, dapat dirumuskan beberapa permasalahan prioritas baik produksi maupun manajemen, antara lain :  Pada Usaha Kue “Keiza Bakery” menghadapi keterbatasan modal, peralatan yang dimiliki belum memadai, sehingga penyelesaian pekerjaan memakan waktu lama dan tidak efisien.

   Terbatasnya peralatan memasak yang dimiliki usaha kue “Keiza Bakery”, maka belum bisa memenuhi permintaan yang sifatnya mendadak.  Pada Usaha Makanan “Katering Fatih” juga menghadapi keterbatasan modal, sebagian besar modal usaha untuk biaya operasional sehingga peralatan yang dimiliki terbatas, bahkan ada beberapa peralatan yang mesti harus diganti karena sudah kurang layak seperti tempat penyajian makanan. Hal ini menjadikan kurangnya pelayanan pada pelanggan dan dapat mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan.

   Pada ke dua mitra kemampuan dalam pengelolaan usaha terbatas, terutama pembukuan dan perhitungan biaya belum sesuai dengan kaidah yang benar, sehingga belum bisa memisahkan kebutuhan pribadi dan kebutuhan untuk usaha. Pekerjaan belum bisa dimanaj dengan baik, belum memiliki panduan yang baku untuk menyelesaikan proses pekerjaan yang secara rutin dikerjakan.

METODE PENELITIAN

  Metode pengambilan sampel pada riset ini menggunakan purposive sampling yaitu usaha makanan yang memiliki kemajuan usaha namun menghadapi beberapa kendala untuk mengembangkan usahanya. Sedangkan pengumpulan data melalui wawancara secara langsung dengan pemilik usaha serta observasi pada lokasi usaha. Hal ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi, baik dari sisi pengelolaan usaha maupun kemampuan produksinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Hasil riset menunjukkan bahwa kedua usaha makanan memiliki beberapa keterbatasan diantaranya kurangnya pengetahuan tentang manajemen, kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dalam perhitungan biaya produksi, pembukuan dan SOP.

  Disamping kurangnya pengetahuan yang dimiliki dari sisi produksi peralatan yang digunakan untuk proses produksi juga terbatas. Pada usaha kue “Keiza Bakery” belum memiliki rak fermentasi elektronik dan oven susun. Sedangkan pada usaha makanan “Katering Fatih” masih perlu tambahan kompor joss dan tempat penyajian makanan sudah usang, perlu diganti.

  Menindaklanjuti permasalahan yang sudah diinventarisir selanjutnya dilakukan penerapan teknologi melalui pelatihan dan memberikan bantuan peralatan sebagai berikut:

  Pelatihan manajemen diberikan pada kedua mitra untuk memberikan pengetahuan tentang perencanaan kerja dengan fungsi-fungsi manajemen yang sangat penting untuk diterapkan dalam mengelola usaha. Pelatihan ini disampaikan oleh Ibu Dra. Sugiarti, M.si.

  Pelatihan Manajemen diikuti oleh kedua mitra yaitu dari mitra 1 ibu Siti Istadiyah pemilik usaha kue “Keiza Bakery” dan mitra 2 ibu Masngadah pemilik usaha makanan “Katering Fatih”, dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 16 Mei 2015. Disamping pemilik usaha juga diikuti oleh tenaga yang membantu pekerjaan sehari- hari dari ke dua mitra.

  Pelatihan perhitungan harga pokok produksi disampaikan oleh Bapak Aris Sunindyo, SE,MM pada hari Minggu tanggal 9 Agustus 2015, pelatihan ini diikuti oleh ke dua mitra. Pada saat pelatihan diberikan contoh-contoh kasus dalam perhitungan harga pokok produksi. Peserta secara antusias mengikuti pelatihan tersebut dan baru memahami bahwa komponen biaya banyak macam dan perinciannya. Selama ini tidak menyadari bahwa pengeluaran yang telah dilakukan merupakan komponen biaya yang harus diperhitungkan dalam menentukan harga jual produk.

  Pelatihan pembukuan disampaikan oleh Ibu Dra. Sugiarti, M.Si, dan Bapak Aris Sunindyo, SE, MM pada hari Minggu tanggal 13 September 2015, pelatihan ini diikuti oleh ke dua mitra. Pada saat pelatihan peserta mengikuti dengan seksama, selanjutnya kedua mitra mencoba membuat pembukuan dari asset yang dimiliki (neraca) dan aktifitas yang dilakukan (laporan laba rugi) Pelatihan penerapan SOP disampaikan oleh Ibu Sugiarti, M.Si, dilakukan di obyek masing-masing dilanjutkan dengan serah terima peralatan yang diberikan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2015. Pelatihan dilakukan pada saat mitra sedang melakukan aktifitas usahanya.

  Bantuan peralatan yang telah diberikan sangat membantu operasional kegiatan usaha. Pada ”Keiza Bakery” dengan bantuan oven susun omzet produksi bisa ditingkatkan, sedangkan bantuan rak fermentasi elektrik tidak hanya meningkatkan omzet produksi namun juga meningkatkan kelezatan kue yang dihasilkan, textur kue lebih lembut pengembangannya sempurna. Pelanggan meningkat karena kue yang dihasilkan tidak kalah lezatnya dengan kue hasil bakery yang sudah ternama.

  Pada ”Katering Fatih” bantuan peralatan yang diberikan sangat membantu dalam menjalankan usahanya. Kompor Jos yang diberikan membantu meningkatkan produksi makanan, sedangkan rantang susun yang diberikan mengganti rantang susun yang sudah aus untuk menyajikan pesanan makanan kepada pelanggan.

  Bantuan pada Usaha Kue Bantuan pada Usaha Kue ”Keiza Bakery” ”Keiza Bakery” Bantuan pada Usaha “Katering Bantuan pada Usaha “Katering Fatih” Fatih”

  Kesimpulan

  Dengan tambahan pengetahuan manajemen, perhitungan harga pokok produksi, pembukuan dan SOP maka dalam mengelola usaha akan menjadi lebih baik, kegiatan usaha dipersiapkan sebelumnya dan dilakukan evaluasi. Dengan bantuan peralatan berupa oven susun dan rak Fermentasi maka omzet dan kualitas produksi bisa ditingkatkan serta penyelesaian pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan tambahan pengetahuan tentang manajemen, perhitungan harga pokok produksi, pembukuan dan SOP maka dalam mengelola usaha akan menjadi lebih baik, kegiatan usaha dipersiapkan sebelumnya dan dilakukan evaluasi. Dengan bantuan peralatan berupa kompor jos dan rantang susun maka omzet produksi dan kualitas pelayanan bisa ditingkatkan serta penyelesaian pekerjaan menjadi lebih mudah dan cepat.

  DAFTAR PUSTAKA

  http://binaukm.com Imroatul Khasanah, 2004, Pengaruh Teknologi Informasi Pada Strategi Pemasaran

  Internasional Terhadap Pangsa Pasar Luar Negeri. Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol. 1 No. 1. Murdifin Haming, Mahfud Nurnajamuddin, 2011, Manajemen Produksi Modern,

  Operasi Manufaktur dan Jasa – Buku 1, PT Bumi Aksara, Jakarta. Suwinardi, Arif Nursyahid, 2011, Manajemen Industri, Semarang, Polines Semarang. Tri Maryati, 2002, Perencanaan Sumber Daya Manusia Menyongsong Era Globalisasi: Sebuah Konsep, Utilitas, Vol. 10 No 1.