Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan dan Jumlah Dewan Komisaris sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Bursa Efek Indonesia)

Bursa Efek Indonesia)

JAM

Ayu Kemala Putri

Made Sudarma

Bambang Purnomosidhi

Diterima, Januari 2015

Direvisi, April 20 15

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Desember 20 15 Maret 20 16

Disetujui, April 2016

Abstract: This study aims toanalyze the effect of CSR on firm value by examining the size of the company and the number of commissioners as a moderating variable. The population in this study is a manufacturing company that go public in the Indonesia Stock Exchange for the year 2012 which amounts to 131 companies. The samples used purposive sampling method with the approach of Judgment Sampling by the number of observed sample as many as 79 companies.Analysis of the data in this study using MRA (moderated regression analysis).The results showed that the value of the company is not affected by the Corporate Social Responsibility. the value of the companywill be affectedby corporate social responsibilityto be moderated by the size of the company and the number of commissioners.In the practice of Corporate Social Responsibility, is necessary alignment of the implementa- tion of the substance of social welfare and environmental protection so that in the long term will give a value for the company. In addition, have to balance between the number of commissioners and management, this is done to effectively perform its functions in terms of communicationcoordination and decision-making related to corporate social responsibility.

Keywords: corporate social responsibility, the size of the company, number ofcommissioners, andthe value ofthe company

Abstrak: Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan dengan menguji ukuran perusahaan dan jumlah dewan komisaris sebagai variabel moderating. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2012 yang berjumlah 131 perusahaan. Penentuan sampel digunakan dengan metode purposive sampling dengan pendekatanJudgment Sampling dengan jumlah sampel yang

diamati sebanyak 79 perusahaan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan MRA (mod-

Jurnal Aplikasi

Manajemen ( JAM)

erated regression analysis) . Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai perusahaan tidak

Vol 14 N o 2, 20 16

dipengaruhi oleh Corporate social responsibility. Nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh

Terindek s dalam

corporate social responsibility dengan dimoderasi oleh ukuran perusahaan dan jumlah dewan

Google Scholar

komisaris. Dalam mempraktikan Corporate Social Responsibility, diperlukan keselarasan implementasi dari substansi kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan sehingga dalam jangka panjang akan memberikan nilai bagi perusahaan. Selain itu, perlu menyeimbangkan

Alamat Korespondensi: Ayu Kemala Putri, Fakultas

antara jumlah dewan komisaris dan manajemen, hal ini dilakukan agar efektif menjalankan

Ekonomi dan Bisnis Univer- sitas Brawijaya MalangDOI: http://dx.doi.org/10. 18202/ jam23026332.14.2.16

JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Nama Orang 344

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan

fungsinya dalam hal komunikasi, koordinasi serta pembuatan keputusan berkaitan dengan corporate social responsi- bility.

Tujuan utama perusahaan berdiri adalah meningkatkan Nilai perusahaan dapat dilihat dari Price Book nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran Value (PBV) yang merupakan perbandingan antara pemilik atau para pemegang saham. Bila harga saham harga saham dengan nilai buku per lembar saham meningkat, berarti nilai perusahaan meningkat dan (Ang, 2002). Perusahaan yang baik umumnya mem- kesejahteraan pemilik meningkat. Hal ini sesuai punyai rasio PBV lebih besar satu (>1), yang menun- pernyataan Salvatore (2005) bahwa tujuan utama pe- jukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar daripada rusahaan yang telah go public adalah meningkatkan nilai buku perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio PBV kemakmuran pemilik atau para pemegang saham guna semakin tinggi penilaian investor dibandingkan dengan memengaruhi nilai perusahaan.

dana yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut Gapensi (1996) menyatakan bahwa nilai perusa- (Ang, 2002), sehingga semakin besar pula peluang haan sangat penting karena, nilai perusahaan yang para investor untuk membeli saham perusahaan. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran peme-

Berikut ini merupakan tabel nilai rata-rata per- gang saham. Semakin tinggi harga saham, maka kembangan Price Book Value (PBV) perusahaan semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan periode 2007 sampai dengan 2011. karena dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemak-

Berdasarkan Tabel 1 rata-rata Price Book Value muran pemegang saham yang tinggi pula. Nilai peru- perusahaan manufakturlebih besar satu (>1). Hal ini sahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan menunjukan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari- membayar dividen. Besarnya dividen ini dapat meme- pada nilai buku perusahaan, sehingga semakin besar ngaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar pula peluang para investor untuk membeli saham tinggi, harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan tersebut yang merupakan cerminan dari perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen yang tingginya nilai perusahaan manufaktur. Menurunnya dibayarkan kecil, harga saham perusahaan tersebut nilai Price Book Valuepada tahun 2008 mengindikasi- juga rendah. Kemampuan membayar dividen erat kan menurunnya kualitas dan kinerja fundamental hubungannya dengan kemampuan perusahaan mem- perusahaan tersebut. peroleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang

Fenomena tentang tingginya nilai perusahaan besar, kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh manufaktur yang diproksikan dengan PBV menarik karena itu, dengan dividen yang besar akan mening- untuk dilakukan kajian tentang faktor-faktor yang katkan nilai perusahaan (Matono dan Agus Harjito, memengaruhi nilai perusahaan. Cheng dan Tzeng 2005).

(2009) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh Jensen (2001) menyatakan bahwa untuk memak- positif terhadap nilai perusahaan. Kaviani and Biabani simumkan nilai perusahaan dalam jangka panjang, (2012) menunjukkan bahwa leverage berpengaruh manajer dituntut untuk membuat keputusan yang negatif terhadap nilai perusahaan. mempertimbangkan semua stakeholders karena,

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh manajer akan dinilai kinerjanya berdasarkan keber- besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh peru- hasilannya mencapai tujuan.

sahaan. Soliha dan Taswan (2002), Yunita (2010) dan

Tabel 1. Rata-Rata Price Book Value pada Perusahaan Manufaktur yang Listed di BEI Rasio

4,39 Sumber: ICMD yang diolah

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 345

Ayu Kemala Putri, Made Sudarma, Bambang Purnomosidhi

Mahendra (2011) menunjukkan bahwa profitabilitas menyebabkan perusahaan-perusahaan lebih memberi- berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.Nilai kan perhatian yang besar terhadap pelaporan sustaina- perusahaan dipengaruhi pula oleh price earning bilitas dan pertanggungjawaban sosial perusahaan. ratio. Margaretha dan Damayanti (2008) menunjuk- Isu-isu yang berkaitan dengan reputasi, manajemen kan bahwa price earning ratio berpengaruh positif risiko, dan keunggulan kompetitif nampak menjadi terhadap stock return, karena semakin tinggi price kekuatan yang mendorong perusahaan untuk melaku- earning ratio semakin tinggi pula harga per lembar kan pengungkapan informasi sosial. Perusahaan tidak saham suatu perusahaan. Apabila harga per lembar hanya memandang laba sebagai satu-satunya tujuan saham dan tingkat pertumbuhan laba suatu perusahaan dari perusahaan, tetapi ada tujuan yang lainnya, yaitu meningkat, price earning ratio juga meningkat dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan karena akan meningkatkan pula nilai perusahaan. Poernamawatie perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih (2008) mengungkapkan bahwa price earning ratio luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang tidak berpengaruh terhadap return saham, sedangkan saham (Gray, et al., 1987). price book value berpengaruh lebih dominan meme-

Penelitian Pfleiger, et al. (2005) menunjukkan ngaruhi return saham dibandingkan dengan price bahwa usaha-usaha pelestarian lingkungan oleh peru- earning ratio . Investor dalam melakukan keputusan sahaan akan mendatangkan beberapa keuntungan, di investasinya lebih mengandalkan price book value antaranya adalah ketertarikan pemegang saham dan daripada price earning ratio. Oleh karena itu, stakeholder terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih dominan menggunakan price book perusahaan akibat pengelolaan lingkungan yang value dalam meningkatkan nilai perusahaannya diban- bertanggung jawab. Balbanis, et al. (1998) meneliti dingkan menggunakan price earning ratio.

pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas Peningkatan nilai perusahaan juga dipengaruhi pada perusahaan yang listing di London Stock oleh Corporate Social Responsibility (CSR) yang Exchange . Hasilnya menunjukan bahwa pengung- merupakan tanggung jawab moral suatu perusahaan kapan CSR yang dilakukan perusahaan berpengaruh terhadap para strategic-stakeholdersnya. Gunawan positif terhadap profitabilitas perusahaan. Hidayati dan Utami (2008) menyimpulkan bahwa Corporate dan Sri Murni (2009) menemukan bukti bahwa Social Responsibility berpengaruh positif terhadap informasi CSR berpengaruh negatif terhadap value nilai perusahaan, artinya semakin banyakperusahaan relevance laba. Artinya, adanya CSR mengakibatkan mengungkapkan item pengungkapan sosialnya dan value relevance laba menurun. semakin bagus kualitaspengungkapannya, maka akan

Ukuran perusahaan merupakan variabel pendu- semakin tinggi nilai perusahaannya.

ga yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi Pengungkapan corporate social responsibility pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. merupakan proses komunikasi dampak sosial dan Hal ini jika dikaitkan dengan teori agensi, perusahaan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk masyarakat secara keseluruhan. Hal tersebut mem- mengurangi biaya keagenan tersebut. Di samping itu, perluas tanggung jawab organisasi (khususnya perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung perusahaan) di luar peran tradisionalnya untuk memiliki public demand akan informasi yang lebih menyediakan laporan keuangan kepada pemilik modal tinggi dibanding perusahaan yang berukuran lebih khususnya pemegang saham. Perluasan tersebut kecil. Alasan lain adalah perusahaan besar dan memi- dibuat dengan asumsi bahwa perusahaan mempunyai liki biaya keagenan yang lebih besar tentu akan meng- tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya ungkapkan informasi yang lebih luas hal ini dilakukan mencari laba untuk pemegang saham (Gray, et al., untuk mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan. 1987).

Lebih banyak pemegang saham, berarti memerlukan Owen dalam (Retno dan Priantinah, 2012) meng- lebih banyak juga pengungkapan. Hal ini dikarenakan ungkapkan bahwa kasus Enron di Amerika telah tuntutan dari para pemegang saham dan para analis pasar modal (Gunawan, 2000).

346 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Nama Orang

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengung- yang sama ditunjukan oleh Rustiarini (2010) menemu- kapan corporate social responsibility dilakukan oleh kan bahwa pengungkapan CSR, corporate gover- Hackston dan Milne (1996) menemukan bukti bahwa nance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap serta corporate governance (kepemilikan manaje- corporate social responsibility . Irnawati (2012) rial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan dapat me- independen, dan jumlah anggota komite audit) meru- ningkatkan pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan. pakan variabel pemoderasi pada pengaruh pengung- Begitu juga, Weshah, R.Sulaiman, et al. (2012) kapan CSR terhadap nilai perusahaan. menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan (bank) dan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk tingkat risiko di bank memoderasi pengaruh CSR memperoleh bukti empiris tentang pengaruh corporate terhadap kinerja keuangan. Hasil yang berbeda ditun- social responsibility terhadap nilai perusahaan apa- jukan oleh Retno dan Priantinah (2012) menyimpulkan bila dimoderasi oleh ukuran perusahaan (size) dan bahwapengungkapan CSR berpengaruh positif dan jumlah dewan komisaris tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan

variabel kontrol ukuran perusahaan. Fauzi, et al. TINJAUAN TEORITIS (2007) bahwa ukuran perusahaan tidak mampu me- Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)

moderasi pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan, artinya perusahaan besar lebih banyak melakukan

Stakeholders yang biasa diartikan sebagai pe- kegiatan CSR dibanding perusahaan kecil. Perusa- mangku kepentingan adalah pihak atau kelompok yang

haan yang berada pada situasi survival, keuntungan berkepentingan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diperoleh relatif kecil, sehingga secara logis akan terhadap eksistensi atau aktivitas perusahaan, dan lebih memilih aktivitasmarketing daripada CSR karenanya kelompok tersebut mempengaruhi dan/ (Handoyo, 2008).

atau dipengaruhi oleh perusahaan (Wibisono:2007). Dewan komisaris merupakan mekanisme pe- Definisi lain dilontarkan oleh Rhenald Kasali sebagai-

ngendalian intern tertinggi yang bertanggung jawab mana dikutip oleh Wibisono (2007), yang menyatakan untuk memonitor tindakan manajemen puncak. Kom- bahwa yang dimaksud para pihak adalah setiap ke- posisi individu yang bekerja sebagai anggota dewan lompok yang berada di dalam maupun di luar perusa- komisaris merupakan hal penting dalam memonitor haan yang mempunyai peran dalam menentukan aktivitas manajemen secara efektif (Fama dan Jesen, keberhasilan perusahaan. 1983). Dewan komisaris yang berasal dari luar

Hal pertama mengenai teori stakeholder adalah perusahaan, akan dipandang lebih baik karena pihak bahwa stakeholder adalah sistem yang secara ekspli- dari luar akan menetapkan kebijakan yang berkaitan sit berbasis pada pandangan tentang suatu organisasi

dengan perusahaan dengan lebih objektif dibanding dan lingkungannya, mengakui sifat saling mempenga- perusahan yang memiliki susunan dewan komisaris ruhi antara keduanya yang kompleks dan dinamis.Hal yang hanya berasal dari dalam perusahaan.

ini berlaku untuk kedua varian teori stakeholder, Coller dan Gregory (1999) menyatakan bahwa varian pertama berhubungan langsung dengan model semakin banyak jumlah anggota dewan komisaris, akuntabilitas. Stakeholder dan organisasi saling mem-

maka akan semakin mudah untuk mengendalikan pengaruhi, hal ini dapat dilihat dari hubungan sosial CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin keduanya yang berbentuk responsibilitas dan akuntabi- efektif. Jika dikaitkan dengan pengungkapan tanggung litas.Oleh karena itu organisasi memiliki akuntabilitas jawab sosial, tekanan terhadap manajemen juga akan terhadap stakeholdernya.Sifat dari akuntabilitas itu semakin besar untuk mengungkapkannya. Sitepu dan ditentukan dengan hubungan antara stakeholder dan Hasan (2008) menyimpulkan bahwa semakin banyak organisasi. jumlah anggota dewan komisaris, maka semakin

mudah untuk mengendalikan CEO dan monitoring Corporate Social Responsibility

yang dilakukan akan semakin efektif, sehingga dapat Ebert (2003) mendefinisikan corporate social meningkatkan luas pengungkapan sosialnya. Hasil responsibility sebagai usaha perusahaan untuk me-

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 347

Ayu Kemala Putri, Made Sudarma, Bambang Purnomosidhi

nyeimbangkan komitmen-komitmennya terhadap “strategi” sebagai elemen yang lepas untuk memperte- kelompok-kelompok dan individual-individual dalam mukan gap antara pertimbangan pelaporan kinerja lingkungan perusahaan tersebut, termasuk didalamnya ekonomi dengan sumber daya lingkungan yang digu- adalah pelanggan, perusahaan-perusahaan lain, para nakan perusahaan. Menurut Wenmouth, (1994) karyawan, dan investor. CSR memberikan perhatian perencanaan strategis organisasional dapat digunakan terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya oleh perusahaan untuk menghubungkan keputusan dan interaksinya dengan stakeholders yang melebihi bisnis dengan barang publik (public goods). Strategi tanggung jawab di bidang hukum (Darwin, 2004).

yang diadopsi oleh manajemen akan menentukan Suojanen (1954) memformulasikan teori perusa- berbagai jenis biaya dan klasifikasinya dalam sistem haan bahwa perusahaan merupakan bagian dari bentuk informasi akuntansi. Beberapa klaim terhadap komunitas sosial sebagai suatu institusi keputusan- perusahaan berkaitan dengan isu-isu aktivitas ling- keputusan yang dibuat berpengaruh terhadap banyak kungan yang seharusnya didukung oleh informasi pihak dari pada hanya sekedar kepada pemegang yang reliabel dan akurat (Cattanach, 1995). saham. Manajemen bertanggung jawab terhadap

keputusan-keputusan, pengaruh dari perusahaan se- Nilai Perusahaan

bagai bagian dari warga Negara.Berdasarkan formu- Tujuan utama perusahaan menurut theory of the

lasi tersebut, Raar (2004) menafsirkan pentingnya firm adalah untuk memaksimumkan kekayaan atau pencantuman lingkungan dan nilai sosial dalam nilai perusahaan (value of the firm) (Salvatore, 2005). kebijakan perusahaan dan sebagai indikator kunci Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting kinerja yang dapat meningkatkan reputasi dan sekali-

artinya bagi suatu perusahaan karena dengan memak- gus menciptakan kesejahteraan untuk para investor simumkan nilai perusahaan berarti juga memaksimum- dan perusahaan itu sendiri.Sementara Keraf (1997) kan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

lebih menekankan pada upaya untuk menciptakan tujuan utama perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). bisnis yang lebih manusiawi dan sekaligus untuk Menurut Husnan (2000:58) nilai perusahaan merupa- memperkecil aspek negatif dari aktivitas bisnis terse-

kan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli but. Selain itu Keraf (1997) mengajukan argumentasi apabila perusahaan tersebut dijual,sedangkan menurut bahwa bisnis (perusahaan) adalah bagian dari masya- Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar

rakat dan dijalankan oleh masyarakat oleh karenanya atas surat berharga hutang dan ekuitas perusahaan sebagai bagian dari integral dari masyarakat dituntut yang beredar. untuk memiliki tanggung jawab sosial dan kepedulian

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap kehidupan masyarakat. terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering Dalam konteks tafsir yang dikemukakan oleh dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan

Raar (2004), Mathews (1997:10) mengatakan bahwa Soebiantoro, 2007). Harga saham yang tinggi mem- ada beberapa fakta yang menunjukkan pentingnya buat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan akuntansi pertanggungjawaban sosial bagi kepen-

yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya tingan perusahaan, yaitu: (1) suatu pasar bebas akan pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada lebih efisien apabila banyak informasi yang tersedia prospek perusahaan di masa depan. Nilai perusahaan

bagi pada partisipan: (2) penelitian empiris telah me- sering diproksikan dengan price to book value nunjukkan bahwa ukuran pertanggungjawaban sosial (Ahmed dan Nanda, 2000). Price to book value oleh manajemen kemungkinan berhubungan dengan

dapat diartikaan sebagai hasil perbandingan antara tingginya laba perusahaan dan (3) terdapat beberapa harga saham dengan nilai buku per lembar saham. bukti bahwa harga-harga saham kemungkinan dipe- Menurut Ang (1997) secara sederhana menyatakan

ngaruhi oleh pengungkapan tanggung jawab sosial bahwa PBV merupakan rasio pasar yang digunakan perusahaan.

untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap Ullmann (1985) dalam Raar (2004) menunjukkan

nilai bukunya.

adanya hubungan antara pelaporan lingkungan dan Keberadaan PBV sangat penting bagi investor

sosial degan isu-isu keuangan, yang memandang untuk menentukan strategi investasi di pasar modal

348 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Nama Orang

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan

karena melalui price book value, investor dapat informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang memprediksi saham-saham yang overvalued atau berukuran lebih kecil. Alasan lain adalah perusahaan undervalued (Ahmed dan Nanda, 2000). Price besar dan memiliki biaya keagenan yang lebih besar book value menggambarkan seberapa besar pasar tentu akan mengungkapkan informasi yang lebih luas menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Peru- hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan sahaan yang berjalan dengan baik, umumnya memiliki yang dikeluarkan. Lebih banyak pemegang saham, rasio price book value di atas satu, yang mencermin- berarti memerlukan lebih banyak juga pengungkapan. kan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai Hal ini dikarenakan tuntutan dari para pemegang bukunya. Price book value yang tinggi mencerminkan saham dan para analis pasar modal (Gunawan, 2000). tingkat kemakmuran para pemegang saham, kemakmuran

bagi pemegang saham merupakan tujuan utama dari Jumlah Dewan Komisaris

perusahaan (Weston dan Brigham, 2000). Dewan komisaris merupakan mekanisme pe-

ngendalian intern tertinggi yang bertanggung jawab

Ukuran Perusahaan

untuk memonitor tindakan manajemen puncak. Kom- Ukuran perusahaan merupakan proksi volatilitas posisi individu yang bekerja sebagai anggota dewan operasional dan inventory cotrolability yang seha- komisaris merupakan hal penting dalam memonitor rusnya dalam skala ekonomis besarnya perusahaan aktivitas manajemen secara efektif (Fama dan Jesen, menunjukkan pencapaian operasi lancar dan pengen- 1983, dalam Sembiring, 2003). Dewan komisaris yang dalian persediaan (Mukhlasin, 2002).Size perusahaan berasal dari luar perusahaan akan dipandang lebih

merupakan variabel yang banyak digunakan untuk baik karena pihak dari luar akan menetapkan kebi- menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan jakan yang berkaitan dengan perusahaan dengan lebih perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Se- objektif dibanding perusahan yang memiliki susunan cara umum perusahaan besar akan mengungkapkan dewan komisaris yang hanya berasal dari dalam informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Hal perusahaan. ini karena perusahaan besar akan menghadapi risiko

Dewan komisaris terdiri dari inside dan outside politis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. director yang akan memiliki akses informasi khusus Secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari yang berharga dan sangat membantu dewan komisaris tekanan politis, yaitu tekanan untuk melakukan per- serta menjadikannya sebagai alat efektif dalam kepu- tanggungjawaban sosial. Pengungkapan sosial yang tusan pengendalian. Selanjutnya fungsi dewan komi-

lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi saris itu sendiri adalah mengawasi pengelolaan peru- perusahaan (Hasibuan, 2001). Dengan mengungkap- sahaan yang dilaksanakan oleh manajemen (direksi) kan kepedulian pada lingkungan melalui pelaporan dan bertanggung jawab untuk menentukan apakah keuangan, maka perusahaan dalam jangka waktu pan- manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam jang bisa terhindar dari biaya yang sangat besar akibat mengembangkan dan menyelenggarakan pengenda- dari tuntutan masyarakat.

lian intern perusahaan (Mulyadi, 2002). Menurut Buzby dalam Hasibuan (2001) ada

Menurut Beassley (2001) ada tiga karakteristik dugaan bahwa perusahaan yang kecil akan mengung- penting dewan komisaris yang mendukung aktivitas kapkan lebih rendah kualitasnya dibanding perusahaan manajemen. Karakteristik tersebut, antara lain (1) besar. Hal ini karena ketiadaan sumber daya dan dana komposisi, (2) pemisahan antara pimpinan dewan

yang cukup besar dalam Laporan Tahunan. Manaje- komisaris dengan Chief Executive Officer (CEO), men khawatir dengan mengungkapkan lebih banyak dan (3) ukuran dewan komisaris. akan membahayakan posisi perusahaan terhadap

Teori agensi telah digunakan secara luas dalam kompetitor lain. Ketersediaan sumber daya dan dana penelitian tentang dewan komisaris. Hal ini dilakukan membuat perusahaan merasa perlu membiayai penye- dengan membagi tipe anggota dewan komisaris men-

diaan informasi untuk pertanggungjawaban sosialnya. jadi dua, yaitu: outside dan inside directors (Kosnik, Di samping itu, perusahaan yang berukuran lebih 1987, dalam Arifin, 2002). Penelitian berkaitan dewan besar cenderung memiliki public demand akan komisaris di Indonesia yang dilakukan Arifin (2002),

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 349

Ayu Kemala Putri, Made Sudarma, Bambang Purnomosidhi

Dia menemukan bahwa komposisi dewan komisaris CSR, ukuran bank, tingkat risikodi bank dengan kinerja yang diukur dengan rasio out side directors terhadap keuangan perbankkan. Begitu juga Balbanis, et al. jumlah dewan komisaris mempunyai pengaruh yang (1998) menunjukan bahwa pengungkapan CSR yang positif terhadap pengungkapan sukarela (Sembiring, dilakukan perusahaan berkolerasi positif terhadap 2003). Pengungkapan tanggung jawab sosial merupa- profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, tetapi kan bagian dari pengungkapan sukarela di Indonesia. berkolerasi negatif terhadap kinerja pasar.Hasil yang Hal ini dikarenakan belum adanya aturan yang meng- berbeda ditunjukan oleh Hidayati dan Sri Murni (2009) haruskan perusahaan untuk mengungkapkan berkaitan menemukan bukti bahwa informasi CSR berpengaruh dengan ukuran dewan komisaris.

negatif terhadap value relevance laba, artinya Dewan Komisaris memegang peranan yang semakin banyak informasi yang diungkapkan peru- sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam sahaan mengenai CSR menyebabkan relevansi nilai pelaksanaan Good Corporate Governance. Menu- laba semakin menurun. rut Egon Zehnder, Dewan Komisaris - merupakan

Berdasarkan hasil kajian empiris maka hipotesis inti dari Corporate Governance - yang ditugaskan penelitian ini sebagai berikut: untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, H 1 : Corporate social responsibility berpenga- mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan,

ruh positif terhadap nilai perusahaan. serta mewajibkan terlaksananya akuntabilitas. Pada

intinya, Dewan Komisaris merupakan suatu mekanis- Pengaruh Corporate Social Responsibility me mengawasi dan mekanisme untuk memberikan terhadap Nilai Perusahaan Apabila Dimoderasi petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. oleh Ukuran Perusahaan (Size)

Mengingat manajemen yang bertanggungjawab untuk Perusahaan besar akan mengungkapkan infor-

meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan, masi lebih banyak dari pada perusahaan kecil karena sedangkan Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk mengawasi manajemen maka Dewan Komi- perusahaan besar akan menghadapi risiko politis yang

saris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan lebih besar dibanding perusahaan kecil. Perusahaan perusahaan. (Egon Zehnder International, 2000)

yang lebih besar mungkin akan memiliki pemegang saham yang memperhatikan program sosial yang

PENGEMBANGAN HIPOTESIS dibuat perusahaan dalam laporan tahunan, yang meru-

pakan media untuk menyebarkan informasi tentang Pengaruh Corporate Social Responsibility corporate social responsibility dan lingkungan peru-

terhadap Nilai Perusahaan

sahaan (Untari, 2010). Hackston dan Milne (1996) Corporate social responsibility atau tanggung menemukan bukti bahwa ukuran perusahaan berpe-

jawab sosial perusahaan dapat memberikan kontribusi ngaruh positif terhadap corporate social responsi- terhadap kinerja keuangan.Hal ini dikarenakan dalam bility . Irnawati (2012) menyimpulkan bahwa ukuran pengambilan keputusan, perusahaan harus memper- perusahaan dapat meningkatkan pengaruh CSR terhadap timbangkan berbagai masalah sosial dan lingkungan nilai perusahaan. Begitu juga, Weshah, R. Sulaiman, jika perusahaan ingin memaksimumkan hasil keuang- et al. (2012) menyimpulkan bahwa ukuran perusa- an jangka panjang yang nantinya dapat meningkatkan haan (bank) dan tingkat risikodi bank memoderasi nilai perusahaan (Matteww Brine, 2008).

pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan. Hasil yang Gunawan dan Utami (2008) menyimpulkan bah- berbeda ditunjukan oleh Retno dan Priantinah (2012)

wa Corporate Social Responsibility berpengaruh menyimpulkan bahwa pengungkapan CSR berpenga- positif terhadap nilai perusahaan, artinya semakin ruh positif dan tidaksignifikan terhadap nilai perusa- banyak perusahaan mengungkapkan item pengung- haan dengan variabel kontrol ukuran perusahaan. kapan sosialnya dan semakin bagus kualitas pengung- Fauzi, et al. (2007) bahwa ukuran perusahaan tidak kapannya, maka akan semakin tingginilai perusahaan- mampu memoderasi pengaruh CSR terhadap kinerja nya. Weshah, R.Sulaiman, et al. (2012) menyimpulkan perusahaan, artinya perusahaan besar lebih banyak bahwa ada pengaruh positif yang signifikan antara melakukan kegiatan CSR dibanding perusahaan kecil.

350 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Nama Orang

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan

Perusahaan yang berada pada situasi survival, keun- merupakan variabel pemoderasi pada pengaruh tungan yang diperoleh relatif kecil, sehingga secara pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan. logis akan lebih memilih aktivitas marketing daripada

Berdasarkan hasil kajian empiris maka hipotesis CSR (Handoyo, 2008).

penelitian ini sebagai berikut:

Adanya hasil kajian sebelumnya yang masih me- H 3 : Jumlah dewan komisaris memoderasi penga- nunjukan adanya perbedaan, menarik untuk dilakukan

ruh antara corporate social responsibility kajian kembali dengan menguji hipotesis sebagai

terhadap nilai perusahaan. berikut:

H 2 : Ukuran perusahaan memoderasi pengaruh METODE PENELITIAN

antara corporate social responsibility terhadap nilai perusahaan.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan Pengaruh Corporate Social Responsibility (explanatory research) yang bertujuan untuk meng-

terhadap Nilai Perusahaan Apabila Dimoderasi identifikasi pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan

oleh Jumlah Dewan Komisaris

dengan menggunakan ukuran perusahaan dan jumlah Dewan komisaris merupakan mekanisme dewan komisaris sebagai variabel moderating.Sesuai

pengendalian intern tertinggi yang bertanggung jawab dengan pokok masalah dan tujuan penelitian yang untuk memonitor tindakan manajemen puncak. Kom- telah dirumuskan. posisi individu yang bekerja sebagai anggota dewan

komisaris merupakan hal penting dalam memonitor Populasi dan Sampel Penelitian

aktivitas manajemen secara efektif (Fama dan Jesen, Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan 1983). Dewan komisaris yang berasal dari luar peru- manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia

sahaan akan dipandang lebih baik, karena pihak dari untuk tahun 2012 yang berjumlah 131 perusahaan. luar akan menetapkan kebijakan yang berkaitan Penentuan sampel digunakan dengan metode purpo- dengan perusahaan dengan lebih objektif dibanding sive sampling dengan pendekatan Judgment Sam- perusahan yang memiliki susunan dewan komisaris pling , yaitu sampel yang dipilih berdasarkan penilaian yang hanya berasal dari dalam perusahaan.

peneliti bahwa perusahaan manufaktur tersebut Coller dan Gregory (1999) menyatakan bahwa adalah perusahaan yang paling sesuai untuk dijadikan semakin banyak jumlah anggota dewan komisaris, sampel penelitian berdasarkan kriteria, yaitu sebagai maka akan semakin mudah untuk mengendalikan berikut: (1) Perusahaan manufaktur yang memubli- CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin kasikan laporan tahunan atau annual report periode efektif. Jika dikaitkan dengan pengungkapan tanggung 2012 secara lengkap. (2) Perusahaan tersebut mener- jawab sosial, tekanan terhadap manajemen juga akan bitkan data tentang CSR. semakin besar untuk mengungkapkannya. Sitepu dan

Berdasarkan kriteria sampel, maka jumlah sampel Hasan (2008) menyimpulkan bahwa semakin banyak dalam penelitian ini dipaparkan dalam Tabel 2. jumlah anggota dewan komisaris, maka semakin

mudah untuk mengendalikan CEO dan monitoring Metode Analisis Data

yang dilakukan akan semakin efektif, sehingga dapat Metode analisis dalam penelitian ini diuji dengan meningkatkan luas pengungkapan sosialnya. Hasil MRA (moderated regression analysis). MRA meru- yang sama ditunjukan oleh Rustiarini (2010) menemu- pakan bentuk regresi yang dirancang secara hirarki kan bahwa pengungkapan CSR, corporate gover- untuk menentukan hubungan antara dua variabel yang nance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dipengaruhi oleh variabel ketiga atau moderating

serta corporate governance (kepemilikan mana-

(Ferdinand, 2006:145).

jerial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris independen, dan jumlah anggota komite audit)

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 351

Ayu Kemala Putri, Made Sudarma, Bambang Purnomosidhi Tabel 2. Sampel Penelitian

No. Penetapan Sampel Jumlah

1 Perusahaan publik dalam sektor manufaktur terdaftar BEI 131 Perusahaan yang tidak menyajikan 2 data yang digunakan dalam penelitian secara lengkap

Sumber: Data diolah

HASIL

H 0 yang artinya bahwa jumlah dewan komisaris mam-

Hasil Pengujian Hipotesis pu memoderasi pengaruh corporate social responsi-

bility terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini di

sajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Moderate Regression Analysis (MRA) Pengaruh antar

Keterangan variabel

Koefisien

Prob t

Arah

Nota si

Hipotesis

X 1 Y

Tidak Signifikan X 1 *X 2 Y

Signifikan X 1 *X 3 Y

H 3 -1,062

Sumber: Data Sekunder Diolah

Berdasarkah hasil analisis ditemukan bukti bah- PEMBAHASAN wa besarnya nilai probabilitas (sig) t untuk pengaruh Pengaruh Corporate Social Responsibility

corporate social responsibility terhadap nilai pe-

rusahaan sebesar 0,068. Nilai signifikansi tersebut terhadap Nilai Perusahaan

lebih besar dari tingkat signifikan statistik pada = Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial 5% sehingga menerima H 0 yang artinya bahwa cor- diperoleh bukti bahwa corporate social responsi- porate social responsibility tidak mempunyai bility tidak berpengaruhterhadap nilai perusahaan. Hal pengaruh terhadap nilai perusahaan.

ini kemungkinan terjadi dikarenakan kualitas peng- Berdasarkah hasil analisis ditemukan bukti bah- ungkapan CSR masih rendah yang ditunjukan dengan wa besarnya nilai probabilitas (sig) t, ukuran perusa- kurang adanya dukungan dari sektor pasar modal haan memoderasi pengaruh corporate social res- Indonesia, tentang belum adanya penerapan indeks ponsibility terhadap nilai perusahaan sebesar 0.000. yang memasukkan kategori saham-saham perusa- Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari tingkat sig- haan yang telah mempraktikkan CSR. Sebagai con-

nifikan statistik pada  = 5% sehingga menolak H 0 toh, New York Stock Exchange memiliki Dow Jones yang artinya bahwaukuran perusahaan mampu me- Sustainability Index (DJSI) bagi saham-saham moderasi pengaruh corporate social responsibility perusahaan yang dikategorikan memiliki nilai corpo- terhadap nilai perusahaan.

rate sustainability dengan salah satu kriterianya Berdasarkah hasil analisis ditemukan bukti bah- adalah praktik CSR. Begitu pula London Stock

wa besarnya nilai probabilitas (sig) t, jumlah dewan Exchange yang memiliki Socially Responsible komisaris memoderasi pengaruh corporate social Investment (SRI) Index dan Financial Times Stock responsibility terhadap nilai perusahaan sebesar Exchange (FTSE) yang memiliki FTSE4Good sejak 0.034. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari tingkat 2001.Wibisono (2007) menyatakan bahwa sulit untuk signifikan statistik pada  = 5% sehingga menolak menentukan benefit perusahaan yang menerapkan

352 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Nama Orang

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan

CSR, karena tidak ada yang dapat menjamin bahwa Di samping itu, perusahaan yang berukuran lebih bila perusahaan yang telah mengimplementasikan besar cenderung memiliki public demand akan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit- informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang nya.Dengan demikian, kualitas pengungkapan CSR berukuran lebih kecil. Seperti yang diungkapkan di dalam perusahaan menjadi faktor yang menye- Cowen, et al. (1987) bahwa perusahaan besar yang babkan praktik CSR tidak berpengaruh terhadap nilai melakukan lebih banyak aktivitas yang memberikan perusahaan. Penelitian ini tidak sesuai dengan para- dampak yang lebih besar terhadap masyarakat, ke- digma enlightened self-interest yang menyatakan mungkinan mempunyai lebih banyak pemegang bahwa stabilitas dan kemakmuran ekonomi jangka saham yang boleh jadi terkait dengan program sosial panjang hanya akan dapat di capai, jika perusahaan perusahaan, dan laporan tahunan akan dijadikan se- memasukkan unsur tanggung jawab sosial kepada bagai alat yang efisien untuk menyebarkan informasi masyarakat paling tidak dalam tingkat yang minimal. tersebut.

Hasil tersebut memperluas kajian yang dikemu- Hasil tersebut memperluas kajian yang dikemu- kakan oleh Fauzi, et al. (2007) bahwa tidak ada kakan oleh Irnawati (2012) menyimpulkan bahwa pengaruh CSR terhadap kinerja perusahaan. Hidayati ukuran perusahaan dapat meningkatkan pengaruh dan Sri Murni (2009) menemukan bukti bahwa infor- CSR terhadap nilai perusahaan. Begitu juga, Weshah, masi CSR berpengaruh negatif terhadap value rele- R.Sulaiman, et al. (2012) menyimpulkan bahwa vance laba. Artinya, adanya CSR mengakibatkan ukuran perusahaan (bank) dan tingkat risikodi bank value relevance laba menurun. Retno dan Priantinah memoderasi pengaruh CSR terhadap kinerja (2012) menyimpulkan bahwapengungkapan CSR keuangan. tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Jumlah Dewan Komisaris Memoderasi Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh Pengaruh antara Corporate Social Responsi- antara Corporate Social Responsibility bility terhadap Nilai Perusahaan

terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh bukti Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial bahwa jumlah dewan komisaris mampu memoderasi diperoleh bukti bahwa ukuran perusahaan mampu me- pengaruh corporate social responsibility terhadap moderasi pengaruh corporate social responsibility nilai perusahaan, dengan koefisien negatif. Artinya, terhadap nilai perusahaan. Artinya, pengungkapan pengungkapan corporate social responsibility akan corporate social responsibility akan meningkatkan meningkatkan nilai perusahaan apabila dikuatkan oleh nilai perusahaan, apabila dikuatkan oleh ukuran peru- jumlah dewan komisaris yang sedikit. sahaan yang besar. Hal ini karena ukuran perusahaan

Jumlah dewan komisaris akan mampu secara merupakan variabel yang banyak digunakan untuk efektif memberikan masukan kepada manajemen menjelaskan pengungkapan sosial yang dilakukan dalam mengambil keputusan tentang pengungkapan perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Se- corporate social responsibility apabila memiliki jum- cara umum perusahaan besar akan mengungkapkan lah tertentu, artinya dewan komisaris yang ada di pe- informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil, rusahaan jumlahnya proporsional dengan kewenangan karena perusahaan besar akan menghadapi risiko poli- yang dimiliki. Apabila jumlah dewan komisaris yang tis yang lebih besar dibanding perusahaan kecil. ada di perusahaan terlalu banyak dalam memberikan Pengungkapan sosial yang lebih besar merupakan masukan kepada manajemen guna mengambil pengurangan biaya politis bagi perusahaan (Hasibuan, keputusan tentang pengungkapan corporate social 2001). Dengan mengungkapkan kepedulian pada ling- responsibility kurang efektif dan kemungkinan kungan melalui pelaporan keuangan, maka perusa- banyak pertimbangan, sehingga bila dilihat dari jumlah, haan dalam jangka waktu panjang bisa terhindar dari setiap perusahaan harus mampu menentukan jumlah biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan dewan komisaris sesuai dengan kondisi masing- masyarakat.

masing. Jumlah yang paling sedikit menuju jumlah

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 353

Ayu Kemala Putri, Made Sudarma, Bambang Purnomosidhi

yang semakin banyak dan pada titik jumlah tertentu merupakan program yang berkelanjutan. Hal ini akan ditemukan jumlah dewan komisaris yang paling sesuai dengan teori legitimasi bahwapengungkapan ideal.

tanggung jawab socialperusahaan dilakukan untuk Hal inilah yang menyebabkan semakin banyak mendapatkan nilai positif dan legitimasi dari dewan komisaris yang duduk di dalam perusahaan masyarakat. akan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan

Nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh corpo- corporate social responsibility. Seperti yang diung- rate social responsibility dengan dimoderasi oleh kapkan Allen dan Gale (2000) dalam Beiner, et al. ukuran perusahaan. Artinya, pengungkapan corpo- (2003) bahwa dewan komisaris merupakan mekanis- rate social responsibility akan meningkatkan nilai me governance yang penting. Dewan komisaris yang perusahaan apabila dikuatkan oleh ukuran perusahaan ukurannya besar kurang efektif daripada dewan yang yang besar. Hal ini karena perusahaan yang berukur- ukurannya kecil. Yermack (1996), Beaslley (1996) an lebih besar cenderung memiliki public demand dan Jensen (1993) menyimpulkan bahwa dewan akan informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan komisaris yang berukuran kecil akan lebih efektif yang berukuran lebih kecil dan kemungkinan mem- dalam melakukan tindakan pengawasan dibandingkan punyai lebih banyak pemegang saham yang boleh jadi dewan komisaris berukuran besar. Ukuran dewan terkait dengan program sosial perusahaan, dan la- komisaris yang besar dianggap kurang efektif dalam poran tahunan akan dijadikan sebagai alat yang efisien menjalankan fungsinya, karena sulit dalam komuni- untuk menyebarkan informasi tersebut. Hal ini sesuai kasi, koordinasi, serta pembuatan keputusan.

teori agensi, perusahaan besar yang memiliki biaya Hasil tersebut konsisten dengan Rustiarini (2010) keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan bahwa corporate governance (kepemilikan manaje- informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya rial, kepemilikan institusional, proporsi komisaris inde- keagenan tersebut. penden, dan jumlah anggota komite audit) merupakan

Nilai perusahaan akan dipengaruhi oleh corpo- variabel pemoderasi pada pengaruh pengungkapan rate social responsibility dengan dimoderasi oleh CSR terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti pene- jumlah dewan komisaris dengan koefisien negatif. rapan good corporate governance telah menuntun Artinya, dewan komisaris memegang peranan yang perusahaan untuk melaksanakan CSR sehingga sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam meningkatkan nilai perusahaan.

pelaksanaan Good Corporate Governance, akan tetapi apabila jumlah dewan komisaris yang ada di

KESIMPULAN

perusahaan terlalu banyak maka kurang efektif dan

Kesimpulan dan Saran kemungkinan bisa menimbulkan terjadinya konflik

kepentingan antara dewan komisaris dan manajemen Penelitian ini menguji pengaruh CSR terhadap berkaitan dengan corporate social responsibility.

nilai perusahaan dengan menguji ukuran perusahaan Hal ini sesuai teori agensi yang menekankan penting- dan ukuran dewan komisaris sebagai variabel nya pemilik perusahaan (pemegang saham) menye- moderating. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan rahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga bahwa:

profesional (disebut agents) yang lebih mengerti Nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh Corpo- dalam menjalankan bisnis sehari-hari.

rate social responsibility . Hal ini, karena motif dasar

dari Corporate Social Responsibility kerap menjadi Implikasi Hasil Penelitian

sekedar fungsi kepentingan public relations, citra

korporasi atau reputasi dan kepentingan perusahaan Implikasi Teoritis

untuk mendongkrak nilai perusahaan di bursa saham Penelitian ini membuktikan bahwa corporate tanpa adanya keselarasan implementasi dari substansi social responsibility tidak mempunyai pengaruh kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan, se- terhadap nilai perusahaan, serta ukuran perusahaan hingga perusahaan tidak dapat secara langsung mene- (size) dan jumlah dewan komisaris mampu memo- rima manfaat dari pengungkapan CSR, karena CSR derasi pengaruh corporate social responsibility

354 JURNAL APLIKASI MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Nama Orang

Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan

terhadap nilai perusahaan. Berkaitan dengan teori mengambil keputusan tentang pengungkapan legitimasi, Barkemeyer (2007) mengungkapkan bah- corporate social responsibility kurang efektif dan wa penjelasan tentang kekuatan teori legitimasi orga- kemungkinan banyak pertimbangan atau banyak pihak nisasi dalam konteks tanggung jawab sosial perusa- atau kelompok yang berkepentingan antara dewan haan di negara berkembang terdapat dua hal; pertama, komisaris dan manajemen. kapabilitas untuk menempatkan motif maksimalisasi

Allen dan Gale (2000) dalam Beiner, et al. (2003) keuntungan membuat gambaran lebih jelas tentang bahwa dewan komisaris merupakan mekanisme go- motivasi perusahaan memperbesar tanggung jawab vernance yang penting. Dewan komisaris yang sosialnya. Kedua, legitimasi organisasidapat mema- ukurannya besar kurang efektif daripada dewan yang sukkan faktor budaya yang membentuk tekanan ukurannya kecil. Lipton dan Lorsch (1992) mengemu- institusi yangberbeda dalam konteks yang berbeda.

kakan bahwa jumlah anggota dewan paling banyak Hasil kajian ini dikaitkan dengan teori legitimasi,

10 anggota (8–9 lebih baik). Jensen (1993) mengemu- yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) masih kakan jumlah anggota melebihi 7 atau 8 orang me- kerap menjadi sekedar fungsi kepentingan public nyebabkan dewan kurang berfungsi secara efektif. relations, citra korporasi atau reputasi, dan kepen-

tingan perusahaan tanpa substansi distribusi kesejah- Implikasi Praktis

teraan sosial dan pelestarian lingkungan. Walaupun Hasil temuan ini dapat memberikan manfaat dan sudah banyak perusahaan yang mempraktekan peng- dapat menjadi informasi serta bahan pertimbangan

ungkapan CSR, perusahaan tidak dapat secara lang- yang dapat dilakukan, antara lain: sung menerima manfaat dari pengungkapan CSR

Bagi perusahaan, pengungkapan CSR perlu dise- tersebut. laraskan substansi distribusi kesejahteraan sosial dan Di samping itu, perusahaan yang berukuran lebih pelestarian lingkungan tidak hanya sekedar fungsi ke-

besar cenderung memiliki public demand akan infor- pentingan public relations, citra korporasi atau repu- masi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang ber- tasi, dan kepentingan perusahaan untuk mendongkrak ukuran lebih kecil. Seperti yang diungkapkan Cowen,

nilai perusahaan di bursa saham. et al. (1987) bahwa perusahaan besar yang melaku- Bagi perusahaan, dalam menetapkan jumlah kan lebih banyak aktivitas yang memberikan dampak dewan komisaris setiap perusahaan harus mampu

yang lebih besar terhadap masyarakat sebagai bagian menentukan jumlah dewan komisaris sesuai dengan dari legitimasi sehingga mempunyai lebih banyak kondisi masing-masing. Artinya, dewan komisaris pemegang saham yang boleh jadi terkait dengan

yang ada di perusahaan jumlahnya proporsional program sosial perusahaan. dengan kewenangan yang dimiliki. Hal ini karena, Berkaitan dengan Teori Stakeholder (Stake- apabila jumlah dewan komisaris yang ada di peru-