Metode Pelaksanaan Jbtn Gantung Tamban M

BAGAN ALUR PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG LUMPANGI BENTANG 110 M
PENGUKURAN LOKASI JEMBATAN

PERSIAPAN LAPANGAN :
Penyelidikan Tanah Setempat
Pengukuran Pelaksanaan Jembatan
Pembuatan Lintasan Kabel untuk Mengangkut Bahan

PEMBUATAN BLOCK ANGKER DAN
BLOCK MENARA :
End Block Angker Kabel Utama
End Block Angker Kabel Angin
Block Perletakan Menara / Gelagar Pengaku

PEMBUATAN MENARA
PEMASANGAN KABEL UTAMA
PENYETELAN BATANG PENGGANTUNG
PEMASANGAN GELAGAR LANTAI
PEMASANGAN LANTAI DAN SANDARAN


PENYETELAN KABEL UTAMA PADA ANGKER BLOCK
Tidak

CHECK LENDUTAN JEMBATAN
Ya

PEMASANGAN DAN PENYETELAN KABEL ANGIN

PEMELIHARAAN
PENGENCANGAN KABEL PERIODIK
PERAWATAN JEMBATAN RUTIN

METODE PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG LUMPANGI BENTANG 110 M
Mobilisasi
Sewa Direksi Keet, yang difungsikan sebagai kantor lapangan, bangsal kerja dan
gudang material/peralatan.
Papan Nama Proyek, yang berisi informasi umum tentang kegiatan yang
berlangsung di lokasi tersebut. Format isi dan ukuran papan nama proyek dibuat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

Mobilisasi tenaga kerja, alat bantu kerja dan peralatan mekanis lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan ini. Jadual mobilisasi peralatan mekanis disesuaikan dengan
jadual pelaksanaan masing-masing item pekerjaannya.
Demobilisasi semua tenaga kerja, alat kerja dan peralatan mekanis lainnya.
Termasuk semua sisa material dan sampah yang sudah dikumpulkan saat pembersihan,
semuaanya harus di angkut keluar dari lokasi pekerjaan.
Pengaturan Lalu lintas
Pembuatan rambu-rambu peringatan bagi pengguna jalan tentang adanya pekerjaan
pembangunan jembatan di lokasi tersebut, penumpukan material, batas kecepatan
kendaraan dan lain-lain. Pengaturan arus lalu lintas pengguna jalan di sekitar lokasi
pembangunan jembatan agar tidak terjadi kecelakaan bagi pekerja proyek yang maupun
bagi masyarakat.
Galian tanah
Galian Tanah Biasa untuk konstruksi pasangan batu siring penahan tanah oprit.
Galian Tanah Struktur dengan kedalaman 0 – 2 m, untuk konstruksi abutment,
endblock kabel angin dan endblock kabel utama.
Pancangan Galam
Pondasi Cerucuk, Pengadaan dan Pemancangan. Material diterima seiuruhnya di
lokasi pekerjaan. Pemancangan menggunakan alat pancang sederhana. Sisa tiang
pancang yang muncul dipermukaaan dipotong / diratakan. Titik dan jarak pemancangan

sesuai dengan gambar rencana
Pondasi Jembatan
Pondasi sumuran dengan dia meter dalam 0.90 m dan diameter luar 1.50 m.
Kedalaman pondasi sumuran 6.00 m dibawah dasar beton bertulang perletakan
jembatan. diameter luar tebal 30 cm adalah beton bertulang dengan mutu K-250,
sedangkan diameter dalam diisi dengan beton siklop mutu K-175
-

Abutment dan Perletakan Tiang Pylon/Menara
Konstruksi abutment beton bertulang K-250. pembesian menggunakan tulangan dia. 25
mm dan 16 mm. Pola pembesian dilaksanakan seperti pada gambar kerja. Sebelum
pengecoran, pada posisi dudukan pylon/menara di pasang jangkar dan plat
conectionnya. Pelaksanaan pekerjaan sesuai petunjuk teknis dan gambar desain dari
produsennya

-

Struktur End Block Kabel Utama dan End Block Kabel Angin
Konstruksi abutment beton bertulang K-250. pembesian menggunakan tulangan dia. 19
mm. Pola pembesian dilaksanakan seperti pada gambar kerja. Sebelum pengecoran, di

pasang jangkar , plat conection dan acessories pengikat kabel lainnya, sesuai petunjuk
teknis dan gambar desain dari produsennya.

Baja Tulangan BJ 24 Polos
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pekerjaan penulangan semua yang berkaitan
dengan pekerjaan beton mutu sedang fc'= 20 MPa (K-250). Ukuran, bentuk dan jarak
penulangan sesuai dengan yang termuat dalam gambar pelaksanaan. Besi tulangan
dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan. Batang tulangan
dipasang/disusun sesuai dengan gambar pelaksanaan dan persilangannya diikat kawat.
Pekerjaan Konstruksi Beton
Beton mutu sedang dengan fc'= 20 MPa (K-250), untuk dinding luar pondasi
sumuran (tebal 30 cm), abutment dan perletakan tiang tower Pylon
Beton siklop fc'= 15 MPa (K-175), untuk mengisi pondasi sumuran (diameter 90 cm)
Beton mutu rendah dengan fc'= 10 MPa (K-125), untuk pembuatan lantai kerja
struktur pondasi sumuran
Pekerjaan beton bertulang dan beton siklop dilakukan secara mekanis. Bahan dasar (batu,
pasir dan semen) diterima seluruhnya di lokasi pekerjaan. Semen, pasir, kerikil dicampur
sesuai dengan komposisinya dan diaduk dengan concrete mixer. Beton di cor kedalam
bekisting dan tulangan yang sudah disiapkan. Untuk menyempurnakan campuran beton,
adukan digetarkan dengan concrete vibrator.

Pengadaan dan Pengangkutan dan Pemasangan Struktur Jembatan Gantung Baja
Bentang 110 M lebar efektif 1.75 M
Pengadaan Jembatan Gantung Baja bentang 110 M dengan lebar efektif 1.75 m.
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mengadakan material pabrikasi jembatan gantung baja
yang desainnya sudah disesuaikan dengan tipe, spesifikasi dan panjang bentang yang
akan dipasang pada pekerjaan ini. Mutu dan jenis material jembatan gantung baja yang
diadakan sudah memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan.
Pengangkutan Bahan Jembatan. Pekerjaan ini dilaksanakan untuk mengangkut
material jembatan gantung baja dari pabrik ke lokasi pekerjaan
Pemasangan Struktur Jembatan Gantung Baja Bentang 110 M lebar efektif 1.75 M
Tahap-tahap pelaksanaan pemasangan jembatan gantung sebagai berikut :
1.
Tetapkan lokasi jembatan dengan mempertimbangkan aspek teknik.
2.
Lakukan pengukuran dan pembuatan peta lokasi :
a.
Lakukan pengukuran bentang sungai sungai/jurang ditambah 50 M ke
masing-masing tebing dengan koridor 15 M ke arah hulu dan hilir dari rencana
lokasi jembatan;
b.

ldentifikasi kondisi hidrolik, elevasi air banjir dan tinggi tebing, serta kondisi
geoteknik setempat.
3.
Bersihkan lapangan dan buat tulisan kabel "aerial cableway" untuk
mengangkut bahan-bahan ke masing-masing sisi jembatan.
4.
Laksanakan pengukuran jembatan, meliputi : menara, angker dan pondasi,
penentuan ketinggian lantai jembatan, ketinggian blok angker, pondasi menara dan
pondasi gelagar pengaku jembatan, ketinggian kaki menara ditempatkan lebih tinggi
dari permukaan lantai jembatan.
5.
Buat blok angker, pondasi menara, dan pondasi gelagar pengaku;

6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

13.
14.

Beri tanda-tanda lokasi batang penggantung, sumbu pelana, dan angker
pada kabel utama, sesuai hasil perhitungan dan pengukuran lapangan.
Buat menara, kabel dan pelana
Lakukan pemasangan dan penyetelan awal kabel utama
Tempatkan dan ikat batang-batang penggantung
Lakukan pemasangan gelagar melintang, memanjang, pengaku secara
betahap, penggantung; stel penggantung secara bertahap.
Lakukan pemasangan lantaijembatan dan sandaran;
Lakukan penyetelan akhir kabel utama pada blok angker;
Lakukan pemasangan dan penyetelan kabel angin;
Buat jalan masuk jembatan dan tembok.

Pembuatan Blok Angker
1.
Buat Blok angker pada lokasi dan ketinggian yang tepat terhadap menara,
2.
Sesuaikan sumbu lok angker dengan sumbu pen yang menjadi hubungan

akhir antara baut angker yang tertanam dalam blok dan kabel utama.
3.
Pertahankan tanah asli pada waktu penggalian untuk blok angker;
4.
Buat acuan untuk baut angker dengan kedalaman minimum 30 cm pada
waktu pengecoran blok angker;
5.
Lakukan penyetelan baut angker sebelum (air : semen : pasir = 0,4 : 7 : 1)
sampai penuh dan jangan terjadi ada kantong udara dalam mortar.
Pembuatan Pondasi Menara dan Pondasi Gelagar Pengaku
1.
Laksanakan pembuatan dasar pondasi tertanam dalam tanah asli;
2.
Ratakan blok pondasi sampai ketinggian @ 2 cm di bawah pelat perletakan ;
perbedaan ketinggian perletakan kanan dan kiri harus lebih kecil dari 5 mm;
3.
Periksalah ketinggian perletakan , lalu isikan mortar kering (semen : pasir =
1 : 2 ) di bawah pelat;
4.
Tanam baut angker dalam blok sesuai dengan cara pada butir 1.2. dengan

menggunakan mortar (air : semen : pasir = 0,4 ; 1 : 2).
Pemasangan Kabel Utama dan Pelana
1.
Buat dan pasang pelana sehingga dudukan arah kabel ke blok angker dapat
membentuk sudut yang tepat sesuai rencana;
2.
Beri tanda pada kabel utama untuk penempatan pada sumbu pelana ( sumbu
perletakan atas menara ) dan posisi batang penggantung dan angker pada kondisi
kabel diletakan lurus di atas tanah dan belum ditegangkan;
3.
Kurangi panjang kabel dengan ulur yang diperhitungkan sesuai dengan
tegangan kabel akibat beban mati jembatan dan ditambah dengan lengkungan kabel di
pelana.
4.
Pasang klem di belakang tanda-tanda (sesuai butir 2) yang berfungsi sebagai
stopper selama pemasangan kabel
5.
Pasang kabel utama pada satu sisi dan selanjutnya pasang pada sisi lainnya;
6.
Laksanakan pemasangan kabel sengan bantuan kabel dummy untuk menarik

kabel perlahan-lahan ke kiri atau kek akanan agar berada pada titik pusat menara,
Pemasangan Batang Penggantung
Pasang Batang penggantung dengan klem-klem agak longgar sehingga batang-batang
tersebut mudah ditempatkan pada lokasi yang tepat.
Pemasangan Gelagar Melintang, Memanjang dan Pengaku
Pasang gelagar melintang dan memanjang bersamaan dan kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan lantai papan dan sandaran.

Penyetelan Kabel-kabel Utama pada Blok Angker
1.
Pada akhir pemasangan, kedudukan jembatan mungkin dalam kondisi miring
ke satu sisi, kondisi lurus, melendut atau dengan lawan lendut.
2.

Cara penyetelannya adalah sebagai berikut :
- Kencangkan kabel pada blok angker, jembatan memperoleh lawan lendut;
- Kendurkan kabel pada blok angker, jembatan memperoleh lendutan;
- Laksanakan penyetelan kabel dengan wartel mur pada blok angker dengan O
sampai maksimum 2 putaran per tahap, pada setiap kabel secara berurutan.


Penyetelan Tegangan Kabel-kabel Utama pada Blok Angker
1.
Ratakan tegangan kabel-kabel pada blok angker dengan pengukuran
frekuensi getaran;
2.
Pegang kabel dengan tangan sambil dinaik turunkan sampai kabel bergetar
dalam 1 gelombang dengan simpangan 20 cm , kemudian kabel dilepas dana tangan
ditahan dalam posisi sedemikian rupa sehingga terjadi pukulan setiap kali kabel
bergetar.
3.
Ukur frekuensi dengan stopwacht dalam jangka waktu 1-2 menit pertama
sampai frekuensi kabel berkisar antara 100- 150 pukulan / menit
4.
Lakukan lendutan iembatan dan frekuensi kabel stelah tegangan kabel-kabel
diratakan dengan penyetelan wartel mur ( % sampai maksimum 2 putaran ).
Hal-hal lain
1.
Pasang ikatan angin untuk memperkuat gelagar-gelagar;
2.
Perkuat bangunan atas jembatan dengan kabel-kabel penahan yang
diikatkan ke dalam tebing untuk mengurangi goyangan jembatan dalam arah horizontal
(lihat 6ambar 1);
3.
Hitung dimensi kabel untuk dapat memikul tekanan angin pada luas bidang
efektif yang kena angin . SNI 1725 - 1989 - F ;
4.
Pasang kabel-kabel penahan tersebut minimal, pada sepertiga bentang
utama dan jangkar pada sufut 45' dalam tebing;
5.
Lengkapi kabel penahan dengan wartel mur untuk penyetelan , sambungan
profil dan baut harus memenuhi persyaratan kekuatan dan keawetan.
6.
Pemasangan papan lantai jembatan kayu ulin tebal 1.5 – 2 cm lebar 18 cm.
lantai di pasang pada struktur dengan klem gapit dan di baut.
Pemeliharaan Jembatan Secara Rutin
Pemeliharaan jembatan dilaksanakan secara rutin setiap tahun . Bagian-bagian jembatan
yang perlu dipelihara adalah :
Blok Angker :
1.
Buat drainase agar air permukaan dan air hujan tidak mengalir ke bagian
angker yang tertanam;
2.
Amati gerakan blok angker ke arah dalam bentang, bila tefladi gerakan
menerut perlu diadakan pengecekan ketinggian lantai jembatan tengah bentang dan
penyetelan wartel mur kabel utama.
Menara :
Lakukan pengamatan perbedaan penurunan antar pondasi tiang-tiang pada satu menara,
bila terjadi beda penurunan lebih dari 2,5 cm, harus diadakan penyetelan elevasi peletakan
dengan plat pengisi / mortar

Kabel Utama dan Batang Pengggantung:
1.
Oleskan minyak ( rope dressing ) pada kabel;
2.
Beri gemuk dan ikatan kanvas/ditutup pada wartel mur dan bagian
penyetelan kabel agar terlindung terhadap pengaruh pengaruh luar;
3.
Lakukan penyetelan ulang tegangan kabel sesuai
4.
Lakukan pengamatan terhadap keutuhan benang-benang (wires) kabel, kabel
harus diganti bila lebih dari 5 benang putus dalam setiap 3 M interval dari panjang
kabel;
Bentang Utama Jembatan :
1.
Bersihkan perletakan gelagar memanjang /pengaku;
2.
Bersihkan gelagar terhadap rumput dan tanaman liar.
Pemeliharaan Jembatan Secara Periodik
Pemeliharaan jembatan dilaksanakan secara periodik. Bagian-bagian jembatan yang perlu
dipelihara adalah :
1.
Gerakan wartel mur 1/2 putaran dan kemudian diputar kembali kedudukan
semula, agar mur tetap bersih dan bebas karat;
2.
Lakukan pemeriksaan dan pengencangan kembali klem-klem kabel
penggantung yang kendur akibat pengaruh lendutan kabel;
3.
Lakukan pengecetan baja minimal 1 kali dalam waktu 3 tahun
4.
Kabel Utama dan Batang Pengggantung:
a. Oleskan minyak ( rope dressing ) pada kabel;
b. Beri gemuk dan ikatan kanvas/ditutup pada wartel mur dan bagian penyetelan
kabel agar terlindung terhadap pengaruh pengaruh luar;
c. Lakukan penyetelan ulang tegangan kabel
d. Lakukan pengamatan terhadap keutuhan benang-benang (wires) kabel, kabel
harus diganti bila lebih dari 5 benang putus dalam setiap 3 M interval dari
panjang kabel;
5.
Bentang Utama Jembatan :
a.
Bersihkan perletakan gelagar memanjang/pengaku;
b.
Bersihkan gelagar terhadap rumput dan tanaman liar.
6.
Lantai Jembatan :
c.
Perbaikan / penggantian papan lantai jembatan;
Pasangan Batu
Konstruksi pasangan batu, di pasangan pada sisi kiri dan kanan masing-masing abutmen
yang berfungsi sebagai siring penahan tanah timbunan oprit. Dimensi pasangan batu
dilaksanakan sesuai petunjuk gambar / kondisi lapangan.
Timbunan Pilihan
Pekerjaan ini dilaksanakan pada bagian jalan yang memerlukan perbaikan tanah dasar,
urugan belakang struktur dan oprit jembatan. Pekerjaan dilakukan secara manual. Tanah
timbunan yang dikirim oleh laveransir sampai ke lokasi pekerjaan diurug dan dipadatkan
manual oleh sekelompok pekerja sambil merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu sederhana. Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan
ini adalah bahan timbunan pilihan dari quarry.
Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk perkerasan oprit dan bahu jalan. Bahan/Material yang
diperlukan adalah Agregat Kelas B . Wheel Loader mencampur dan memuat Agregat ke

dalam Dump rock di Base Camp, Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi pekerjaan dan
dihampar manual, Hamparan Agregat dibasahi dengan air sebelum dipadatkan. Selama
pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
Pasangan Patok Pengarah (Guide Post)
Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan setiap patok pengarah harus sesuai dengan perintah
Direksi Pekerjaan. Semua patok harus dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian
sedemikian rupa hingga dapat menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat di tempatnya,
terutama selama pengerasan (setting) beton.
Pasangan Papan Nama Jembatan
Papan nama jembatan adalah papan monumen yang menerangkan nama, jumlah bentang,
panjang total panjang, lokasi, dinas, tanggal selesai pembangunan, tipe bangunan atas dan
tipe pondasi jembatan yang dipasang di parapet jembatan. Pekerjaan ini terdiri dari
penyediaan dan pemasangan papan nama jembatan dalam bentuk dan dimensi sesuai
dengan persetujuan dari Direksi pekerjaan.

Banjarmasin, 12 November 2012
Penawar,
PT. KURIPAN UTAMA

GUSTI ZULKARNAEN, SE
Direktur Utama