Karya ilmiah Mol Dan Karya Ilmiah Jejaring Sosial Karya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk dapat menciptakan
peserta didik yang aktif sehingga dapat mengembangkan potensi dirinya
untuk

memiliki

kekuatan

spiritual

keagamaan,

pengendalian

diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan

bisa

diperoleh

baik

secara formal dan nonformal.

Pendidikan Formal diperoleh dalam kita mengikuti progam-program yang
sudah dirancang secara terstruktur oleh suatu intitusi, departemen atau
kementrian suatu negara. Pendidikan non formal adalah pengetahuan yang
didapat manusia dalam kehidupan sehari-hari baik yang dia rasakan sendiri
atau yang dipelajarai dari keluarga atau masyarakat.
Pendidikan ynag paling utama bagi seorang anak adalah ppendidikan
didalam keluarga, karena orang tua memiliki peran yang sangat penting
untuk pembentuk perilaku anak. Pada dasarnya keluarga merupakan wadah
pembentuk watak dan ahlak karena keluargalah yang pertama kali
berinteraksi dengan anak sejak anak berusia 0 tahun.

Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak dipengaruhi oleh bentuk
pola asuh orang tua terhadap anak serta mental anak itu sendiri, bentuk
poola asuh yang diberikan orang tua dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.
Pola asuh yang diberikan orang tua terhadap anaknya akan memberikan
dampak tersendiri kepada anak, oleh sebab itu orang tua haruslah
mengetahui bentuk pola asuh yang memberikan dampak baik pada anak.

1

1.2 Rumusan Masalah
1.

Bagaimana peran orang tua dalam perkembangan perilaku anak?

2.

Apa saja faktor yang mempengaruhi bentuk pola asuh orang tua
terhadap anak?

3.


Bagaimana pengaruh pola asuh orang tua dalam lingkungan keluarga
terhadap pembentukan perilaku anak ?

1.3 Tujuan
1.

Untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam perkembangan
perilaku anak

2.

Untuk mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi bentuk pola
asuh orang tua terhadap anak

3.

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pola asuh orang tua dalam
lingkungan keluarga terhadap pembentukan perilaku anak


2

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Ligkungan
Menurut Emil Salim

lingkungan hidup diartikan sebagai benda,

kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruang yang kita tempati
dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Berbeda
dengan pendapat Emil Salim, Jonny Purba berpendapat bahwa lingkungan
hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacammacam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan
simbol dan nila. Sedangkan pendapat Soedjono mengartikan lingkungan
hidup sebagai lingkungan fisik atau jasmani yang terdapat di alam, dalam
hal ini dapat di artikan bahwa manusia, hewan dan tumbuhan merupakan
lingkungan fisik jasmani. Lingkungan hidup mencangkup seluruh
lingkungan hidup manusia serta hewan dan tumbuhan didalamnya. Selain
itu juga Munadjat Danusaputro berpendapat bahwa lingkungan hidup
sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan

tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada
dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup
lainnya.
Sehingga dapat disimpulkan pengertian lingkungan dari beberapa ahli
diatas adalah suatu tempat pada keadaan dan kondisi tertentu dan juga
terdapat berbagai macam interaksi di dalamnya yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia.

2.2 Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi manusia, terutama bagi
anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Berikut ini
merupakan pengertian mennurut beberapa ahli :
a. Pengertian pendidikan menurut M.J. Langeveld pendidikan adalah
merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum

3

dewasa kepada kedewasaan. Sehingga pendidikan berfungsi untuk
menolong anak agar dapat melaksanakan tugas hidupnya, pendidikan
memiliki tujuan yaitu untuk pendewasaan diri seorang anak.

b. Pengertian Pendidikan menurut John Stuart Mill (filosof Inggris, 18061873 M).menjelaskan bahwa :"Pendidikan adalah meliputi segala
sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang untuk dirinya atau yang
dikerjakan oleh orang lain untuk dia, dengan tujuan mendekatkan dia
kepada tingkat kesempurnaan.
c. Pengertian Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia). menjelaskan bahwa :"Pendidikan adalah tuntutan
di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
d. Pengertian pendidikan menurut Driyarkara pendidikan didefinisikan
sebagai upaya memanusiakan manusia muda atau pengangkatan
manusia muda ke taraf insani.
e. Pengertian pendidikan menurut John Dewey (1978) pendidikan adalah
segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak
punya tujuan akhir di balik dirinya.
f. Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)
pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk
mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai
obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh

secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan
perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya.
Dari berbagi pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan
ialah usaha yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak agar anak dapat
menjadi dewasa, dapat mengenali dirinya sendiri dan juga dapat
menjalakankan kehidupannya dalam masyarakat.

4

2.3 Pengertian Keluarga
Kita sebagai manusia yang merupakan mahluk sosia tak bisa hidup
sendiri, sealu membutuhkan bantuan orang lain, keluarga merupakan tempat
sosial pertama karena sejak manusia lahir pertama kal ia beinteraksi dengan
keluarga. Berikut ini merupakan pengertian keluarga dari beberapa ahli :

a. Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ) Keluarga adalah sekumpulan orang
dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan,

mempertahankan


budaya,

dan

meningkatkan

perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.

b. Menurut Narwoko dan Suyanto keluarga adalah lembaga sosial dasar
dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di
masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia
yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam
kehidupan individu.

c. Fitzpatrick (2004), memberikanpengertian keluarga dengan cara
meninjaunya berdasarkan tiga sudut pandang yang berbeda, yaitu
pengertian keluarga secara struktural, pengertian keluarga secara
fungsional, dan pengertian keluarga secara intersaksional. Berikut ini

masing-masing penjelasannya:
 Pengertian Keluarga secara Struktural: Keluarga didefenisikan
berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga,
seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Defenisi ini
memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari
perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebaga
asal-usul (families of origin), keluarga sebagai wahana melahirkan
keturunan (families of procreation), dan keluarga batih (extended
family).
 Pengertian Keluarga secara Fungsional: Keluarga didefenisikan
dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi
psikososial.

Fungsi-fungsi

tersebut

mencakup

perawatan,


5

sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan
peran-peran tertentu. Defenisi ini memfokuskan pada tugas-tugas
yang dilakukan oleh keluarga.
 Pengertian Keluarga secara Transaksional: Keluarga didefenisikan
sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui
perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai
keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman
historis, maupun cita-cita masa depan. Defenisi ini memfokuskan
pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.
Jadi dapat disimpulkan keluarga merupakan sekumpulan orang yang
memiliki hubungan darah atau dengan perjanjian tertentu sehingga dapat
menjadi satu dan membentuk lingkungan sosial terkecil yang berfungsi
sebagai tempat pembentukan karakter seseorang.

6

BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Peran Orang Tua dalam Perkembangan Perilaku Anak
Pendidikan merupakan tanggung jawab masyarakat bersama terutama
keluarga. Pendidikan berfungsi untuk membangun karakter anak agar sesuai
dengan norma yang ada didalam masyarakat.
Dalam sebuah keluarga, Orang tualah yang sangat berperan untuk
membimbing anak supaya anak mempunyai perilaku yang baik, sesuai
dengan norma-norma dalam masyarakat. Pendidikan yang diberikan orang
tua kepada anak meliputi :
a. Pendidikan Agama
Seorang anak haruslah diberi pendidika sejak kecil, sehingga anak
dapat menanamkan keimanan kepada Tuhan didalam dirinya dan
terbiasa untuk melakukan hal-hal yang baik, seperti bersikap jujur,
adil dan sebagainya.
b. Pendidikan Ahlak
Pendidikan ahlak berkaitan dengan pendidikan agama, dalam
pendidikan ahlak ini anak dididik untuk mempunyai ahlak yang baik,
seperti menghormati orang tua, jujur, ikhlas dan lain sebagainya.
c. Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani ini berguna agar anak dapat belajar untuk
menjagga kesehatannya serta dapat menumbuhkan kesadaran dalam
menjaga kebersihan, memakan makanan yang bergizi serta sealu
berolah raga.
d. Pendidikan Sosial
Pendidikan sosial yang diajarkan orang tua sangatlah penting bagi
anak agar anak mudah untuk bersosialisasi dalam lingkungan
masyarakat.

7

3.2 Faktor yang Mempengaruhi Bentuk Pola Asuh Orang Tua
terhadap Anak
Kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk sejak kecil, sangat
menentukan seberapa jauh individu-individu berhasil menyesuaikan diri
dengan kehidupan dimasyarakat. Karena ituah peran orang tua sangatlah
penting, pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya bisa
menentukan karakter anak tersebut.
Pola asuh setiap orang tua berbeda-beda karena adanya berbagai faktor,
yaitu:
a. Faktor pengalaman
Orang tua yang mempunyai banyak pengalaman tentang pendidikan
terhadap anak, biasanya akan mengerti bagaimana pola asuh yang baik
untuk anak tersebut serta orang tua tersebut akan tahu bahwa bentuk
pola asuh yang diberikan kepada setiap anak berbeda, tergantung pada
pembawaan sifat dan sikap pada anak itu sendiri.
b. Faktor adat
pola asuh yng diberikan oleh orang tua terhadap anak dipengaruhi oleh
adat dalam sebuah keluarga. Biasanya keluarga yang masih memegang
teguh adatnya lebih mengekang terhadap anak dan tidak membebaskan
anak untuk melakukan sesuatu yang disuakai anak.
c. Faktor ekonomi
Pola asuh keluarga yang memiliki ekonomi menengah kebawah akan
berbeda dengan keluarga yang memiliki ekonomi menengah keatas.
Biasanya anak yang terlahir di keluarga yang memiliki ekonomi

8

menengah kebawah maka orang tua anak tersebut tidaklah selalu
menuruti keinginan anaknya yang bersifat meteri, orang tua hanya
akan memenuhi kebutuhan anaknya yang penting saja. Sedangkan
anak yang terlahir dari keluarga yang mapan biasanya cenderung
manja, karena biasanya segala keinginannya yang bersifat materi akan
dipenuhi oleh orang tuanya.
d. Faktor pekerjaan
Faktor pekerjaan mempengaruhi pola asuh orang tua pada anak, karena
pekerjaan biasanya orang tua akan lebih jarang bertemu dengan
anaknya, terebih lagi jika bapak dan ibunya pun bekerja, biasanya anak
akan di asuh oleh pengasuh anak, maka anak akan merasa kurangnya
perhatan dari kedua orang tuanya, dan pola asuh yang diterapkan
pengasuh anak belum tentu dapat mengimbangi perkembangan anak
dan belum tentu dapat menanamkan pendidikan moral yang baik
kepada anak. Sedangkan orang tua yang tidak bekerja diluar rumah
maka akan lebih fokus untuk mengasuh anak dan anak akan
sepenuhnya mendapatkan kasih sayang orang tuanya.

e. Faktor pendidikan orang tua.
Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tingi akan
lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang
terjadi pada anaknya karena biasanya orang tua yang mempunyai
pendidikan yang tinggi mengerti tentang proses tumbu kembang anak
khususnya untuk pembentukan karakter anak. Sedangkan pola
pengasuhan orang tua yang belatar belakang pendidikan yang rendah
maka

dalam

memperhatikan

pengasuhan
tingkat

anak

umumnya

perkembangan

orang

anak,

tua

kurang

kaena

kurang

mengertinya orang tua tentang perkembangan anak.

9

3.3 Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dalam Keluarga terhadap
Pembentukan Perilaku Anak
Setiap orang tua memiliki bentuk pola asuh tersendiri terhadap
anaknya, hal ini memengaruhi proses perkembangan perilaku anak serta
hasil pembentukan perilaku anak. Menurut Becker bentuk pola asuh di bagi
menjadi 2 klasifikasi yaitu hostile atau warm dan restrsictive atau
permissive. Sedangkan menurut Diana Baumrind bentuk poa asuh dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu :

a. Bentuk pola asuh autoritarian
Bentuk pola asuh ini berdamak negatif terhadap
perkembangan sosial dan intelektual anak. Dampak ynag
ditimbulkan, yaitu :
 Anak kurang memiliki kemampuan untuk
bersosialisasi
terhadap
teman-teman
atau
masyarakat lain.
 Anak kurang memiliki kemampuan untuk
berinisiatif.
 Anak akan menjadi egois dan kurang memiliki rasa
percaya diri
 Anak cenderung bersifat agresif
Dampak ini timbul karena bentuk pola asuh autoritarian,
orang tua cenderung memerintah anak, tidak memberikan
anak kesempatan untuk mengemukakan pendapat, orang
tua

tidak

membebaskan

anak

untuk

menentukan

pilihannya sendiri.
b. Bentuk pola asuh permisif
Bentuk pola asuh ini memberikan dampak seperti:
 Anak kurang dapat mengontrol narulinya
 Anak kurang memiliki rasa tanggung jawab

10

 Anak kurang mandiri
 Anak kurang memiiki kemampuan berhubungan
sosial dan intelektual
Dampak ini timbu karena orang tua kurang mengontol
perilaku anak, orang tua kurang berperan dalam
mengajarkan norma yang ada, orang tua terlalu bersikap
toleran terhadap perilaku anak yang kurang baik.
c. Bentuk pola asuh autaritatif
Dampak yang dihasilkan oleh bentuk pola asuh autaritatif
cenderung kearah yang positif, yaitu anak dapat memiliki
rasa tanggung jawa dan mampu untuk berhubungan sosial
dengan teman-temannya, memiliki kemandirian dan
memiliki kemampuan intelektual yang baik.
Hal ini timbul karena orang tua cenderung mendorong
anak untuk mandiri, orang tua selalu berkomunikasi
dengan anak mengajrkan yang baik dan tidak baik, orang
tua membebaskan anak menentukan pilihan dengan
batasan norma yang ada.

11

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Jadi, dalam perkembangan perilaku anak pendidikan dalam keluarga
sangatlah penting, karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama
kali ditemui oleh anak. Keluarga memiliki fungsi untuk mengarahkan,
membimbing dan mendidik anak agar anak dapat hidup di masyarakat.
Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan anak pendidikan
sangatlah penting karena jika anak dibimbing untuk berbuat baik sejak kecil
maka kebiasaan tersebut akan terbawa hingga dia dewasa nanti.
Di dalam cara mendidik anak disetiap keluarga berbeda-beda, karen
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor adat, faktor pengalaman,
faktor ekonomi, faktor pekerjaan dan faktor pendidikan orang tua.
Bentuk pola asuh orang tua pun berbeda, bentuk pola asuh ini dibagi
menjadi 3 kelompok, yaitu, autoritarian, permisif dan autaritatif. Bentuk
pola asuh ini akan menghasilkan dampak yang berbeda terhadap
perkembangan perilaku anak.

4.2

Saran
Pendidikan didalam lingkungan keluarga sangatlah penting sehingga
orang tua lah yang harus mendidik anak sebaik-baiknya, maka orang tua
haruslah menanamkan nilai-nilai agama, moral, dan kepribadian yang baik
pada anak sejak kecil sehingga anak akan terbiasa melakukan hal yang baik

12

hingga dewasa nanti, serta orang tua haruslah pandai dalam menentukan
bentuk pola asuh yang baik untuk perkembangan anak .

Daftar Pustaka
http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/10/lingkungan.html
http://ilmuhutan.com/tag/pengertian-lingkungan-menurut-para-ahli/
http://dilihatya.com/643/pengertian-lingkungan-menurut-para-ahli
http://7topranking.blogspot.com/2013/02/7-definisi-pendidikan-menurutpara-ahli.html
http://mobelos.blogspot.com/2013/10/pengertian-pendidikan-definisi.html
http://abdullahqiso.blogspot.com/2013/04/pengertian-pendidikan-menurutpara-ahli.html
http://dilihatya.com/891/pengertian-keluarga-menurut-para-ahli
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-keluarga.html#_
M.Taufik,M.Pd. Pengantar Pendidikan.2013.Bandung:CV. Mujahid press.

13