BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Tinggi Teologia Abdiel Melalui Analisis Balanced Scorecard

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil

  penelitian dan pembahasan dengan pokok bahasan sebagai berikut: 4.1. Gambaran Umum Sekolah, 4.2. Hasil Penelitian, 4.3. Pembahasan Hasil Penelitian.

  4.1 Gambaran Umum STT Abdiel

  Sekolah Tinggi Teologia Abdiel terletak di Jalan Diponegoro No. 233 Ungaran, Jawa Tengah dan berdiri sejak tahun 1967. Bangunan terletak diatas tanah seluas 13.327 m². Sekolah ini tercatat pada Departemen Agama c.q Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan pada tanggal 7 Juli 1971 dengan nomor Dd/P/VII/46/56 /71. Saat ini Sekolah Tinggi Teologia Abdiel memiliki program Sarjana (Teologia, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja) dan Pasca Sarjana (Misiologi dan Musik Gereja). Pada tanggal

  16 Januari 1991 sekolah ini memperoleh status “TERDAFTAR” di Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan Departemen Agama Republik Indonesia. Kemudian pada tanggal 17 Mei 2005 telah ditetapkan memperoleh statu s “DIAKUI”

  

35 dan pada tanggal 2

  • –4 Juli 2010 mendapatkan kunjungan resmi dari Tim Penjaminan Mutu Bimas Kristen Kementrian Agama Republik Indonesia. Pada kunjungan tersebut Sekolah ini mendapatkan perpanjangan ijin penyelenggaraan.

  Visi Sekolah Tinggi Teologia Abdiel: menjadi Lembaga Pendidikan Teologi pembentuk calon pemimpin Gereja dan Masyarakat yang dapat melayani dengan Iman, Ilmu dan Teladan.

  Misi Sekolah Tinggi Teologia Abdiel: menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam bidang Teologia, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gerejawi serta berkompeten dalam kepemimpinan gerejawi dan pelayanan sosial

  • – kemasyarakatan dengan menjunjung tinggi nilai nilai keteladanan hidup kristiani.

  STT Abdiel memiliki sebuah gedung pusat ”Coram Deo” yang di dalamnya ada beberapa ruang perkuliahan, fasilitas perpustakaan, laboratorium komputer dengan fasilitas internet, ruang latihan praktek kotbah, ruang mikro teaching, dan ruang studio musik untuk mahasiswa, ruang untuk doa pribadi, dan satu ruang kapel (Chapel), ruangan dosen dan administrasi.

  36

  Untuk Prodi Musik ada delapan buah piano dan dua elektrik organ, dua keyboard (Yamaha), dua gitar elektrik, dua gitar akustik, satu unit drum, satu unit peralatan sound sistem, dua televisi dan dua DVD player. Sedangkan penunjang untuk kegiatan Pendidikan Agama Kristen adalah satu unit panggung boneka, dan untuk Prodi Theologia ada dua LCD, dua mimbar untuk praktek mata kuliah homiletik dan liturgi.

  STT Abdiel juga memiliki sebuah mobil suzuki

  

Carry tahun 1998 dan Honda Supra 1999 untuk

kegiatan ketiga Progdi STT Abdiel.

  Ada dua unit asrama dan perlengkapan akomodasi untuk tempat tinggal bagi mahasiswa dan mahasiswi. Kapasitas masing-masing asrama adalah 98 orang. Satu unit guest house atau rumah tamu, yang memiliki tiga buah kamar. Satu rumah dosen, satu unit dapur dan ruang makan, satu unit toko buku dan beberapa ruangan gudang dan satu kapel di halaman depan.

  Satu gedung aula ”Sola Gratia” yang digunakan untuk tempat pertemuan besar seperti acara wisuda dan seminar.

  Dosen tetap yang dimiliki oleh STT Abdiel berjumlah 23 orang dan dosen tidak tetap 23 orang dengan pendidikan tertinggi S1 berjumlah 2 orang, dan S2/Profesi 17 orang dan berpendidikan doktor 4 orang. Dosen yang sudah mendapatkan NIDN dari pemerintah sebanyak

  11 orang, 5 orang memperoleh sertifikasi dari pemerintah.

  Tenaga kependidikan yang dimiliki STT Abdiel berjumlah Pustakawan 1 orang dengan pendidikan terakhirD2, Laboran/Teknisi/Analisis/Programer 1 orang dengan pendidikan terakhir D3 dan Administrasi 4 orang dengan pendidikan terakhir S1 sebanyak 3 orang, D3 1 orang.

  Jumlah mahasiswa STT Abdiel saat ini total 136 orang, Progdi Teologia 43 orang, Progdi Musik Gereja 65 orang dan Progdi Pendidikan Agama Kristen berjumlah 28 orang. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, rata

  • –rata masa studi mahasiswa STT Abdiel berbeda
  • –beda pada setiap progdinya. Progdi Teologia >–rata masa studi 6 tahun dengan IPK lulusan rata
  • –rata 3,09. Untuk progdi Musik gereja >–rata masa studi 5 tahun dengan IPK lulusan rata
  • –rata 2,93 dan progdi Pendidikan Agama Kristen
  • –rata masa studi 5,5 tahun dengan IPK lulusan rata –rata 2,82.

  38

  STT Abdiel menjalin kerjasama dengan instansi dalam dan luar negeri. Instansi dalam negeri yang bekerja sama dengan STT Abdiel adalah GKMI (Gereja Kristen Muria Indonesia), Sinode GIA (Gereja Isa Almasih), Gereja GUP Solo, GKI Coyudan Solo, GIA Pringgading dan GIA Dr. Cipto. Sedangkan instansi luar negeri yang bekerjasama dengan STT Abdiel adalah Presbyterian Theological Seminary (PCTS) Seoul South Korea, Beasiswa EED untuk studi di Heilderlberg University Jerman,

  Presbyterian Church Korea (PCK), Gereja

  • – Gereja Korea melalui dosen Korea yang melayani di STT Abdiel dan Neurchicer Mission.

  Dalam melaksanakan pendidikan, STT Abdiel menggunakan kurikulum nasional dan kurikulum lokal. Kurikulum lokal dikembangkan sesuai dengan visi dan misi STT Abdiel. Penelitian dalam tiga tahun terakhir dilakukan oleh masing

  • –masing Progdi dengan total jumlah 36 judul penelitian, sedangkan kegiatan pengabdian pada masyarakat 14 macam kegiatan.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Balanced Scoredcard

  Menurut Brodjonegoro (2015), kualitas dari suatu institusi pendidikan dapat dilihat dari peringkat akreditasi yang diraihnya. Dengan kata lain standar kualitas suatu institusi pendidikan ditandai oleh hasil akreditasi. Pada akreditasi tahun 2012, STT Abdiel mendapatkan peringkat C untuk setiap prodi. Melalui penelitian ini, peneliti akan menemukan strategi yang dapat dipakai untuk menaikkan mutu STT Abdiel.

  Selanjutnya dari hasil FGD, studi dokumentasi, wawancara mendalam dengan key informan dan observasi, dibuat tujuan strategis

  • – dengan menunjukkan bagaimana tindakan tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan strategi. Tujuan strategis lebih bersifat spesifikasi dari visi dan misi STT Abdiel. Visi dan strategi diterjemahkan kedalam empat perspektif yang kemudian oleh masing
  • –masing perspektif visi dan strategi tersebut dinyatakan dalam bentuk sasaran yang ingin dicapai, ukuran dari sasaran, target yang diharapkan di masa yang akan datang serta inisiatif sasaran strategis. Perspektif –perspektif dalam BSC terdiri atas

  40 perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

  Melalui Balanced Scorecard, penelitian ini bertujuan menemukan strategi peningkatan mutu STT Abdiel, untuk meningkatkan layanan pelanggan, menjaga SDM termotivasi dan meningkatkan sistem informasi. Dalam lingkungan ini Balanced Scorecard sebagai kerangka konseptual untuk menerjemahkan misi dan tujuan menjadi satu set indikator kinerja yang didistribusikan di antara empat perspektif.

  Dalam kerangka Balanced Scorecard yang dikembangkan STT Abdiel digambarkan sebagai berikut:

  42 Gambar 4.1 Strategi Peningkatan Mutu STT Abdiel

  Berdasarkan gambar 4.1 tersebut, maka strategi peningkatan Mutu STT Abdiel melalui Analisis Balanced Scorecard dijabarkan sebagai berikut:

  Dana yang diperoleh STT Abdiel selama tiga tahun terakhir berasal dari beberapa sumber,

  Permintaan masyarakat atas layanan Perspektif keuangan

  (Bagaimana STT Abdiel di mata pemberi dana?) Perspektif proses internal (Apakah STT Abdiel sudah bekerja dengan produktif?)

  Perspektif pelanggan (Bagaimana pelanggan memandang STT Abdiel?)

  Perspektif pembelajaran & pertumbuhan (Apakah STT Abdiel telah menciptakan nilai bagi pelanggan?) Visi &

  Misi Inovasi & keunikan Kualitas riset dan pengabdian masyarakat Kualitas akademik

4.2.1.1 Perspektif Keuangan

  yaitu dari PT sendiri dengan jenis dana administrasi pendidikan, dari Sinode atau

  • – Yayasan dengan jenis dana subsidi, dari gereja gereja dan donatur pribadi dengan jenis dana fasilitas serta dari beasiswa studi dengan jenis dana biaya pendidikan dan biaya hidup studi di luar negeri.

  Total pendapatan STT Abdiel dalam tiga tahun terakhir ini tertera dalam tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Total pendapatan STT Abdiel tiga tahun terakhir

  Target Pencapaian Indikator Sasaran 2014 2015 2016 Total pendapatan (dalam Rp. Rp. Rp.

jutaan) 1.798,9 1.717,0 1.672,9

Sumber dana PT sendiri dengan

jenis dana administrasi 275,4 312 367,6

pendidikan Sumber dana dari

Sinode/Yayasan dengan jenis 423,5 405 205,3

dana subsidi Sumber dana dari gereja-gereja

dan donatur pribadi jenis dana 750 600 650

pembangunan dan fasilitas Sumber dana dari beasiswa studi dengan biaya pendidikan

  350 400 450 dan biaya hidup studi di luar negeri

  Dalam tabel 4.1, total penerimaan dana pada tahun 2014 sebesar Rp.1.798.900.000, 00, dengan rincian sumber dana PT sendiri jenis dana administrasi pendidikan sebesar Rp. 275.400.000,00; sumber dana Sinode dengan jenis dana subsidi Rp.423.500.000,00; sumber dana Gereja-gereja dan donatur pribadi dengan jenis dana pembangunan dan fsilitas Rp.750.000.000,00 dan sumber dana beasiswa studi dengan jenis dana biaya pendidikan dan biaya hidup studi di luar negeri Rp.350.000.000,00. Pada tahun 2015 total penerimaan Rp.1.717.000.000,00 dengan rincian sumber dana PT sendiri jenis dana administrasi pendidikan sebesar Rp. 312.000.000,00; sumber dana Sinode dengan jenis dana subsidi Rp.405.000.000,00; sumber dana Gereja-gereja dan donatur pribadi dengan jenis dana pembangunan dan fsilitas Rp.600.000.000,00 dan sumber dana beasiswa studi dengan jenis dana biaya pendidikan dan biaya hidup studi di luar negeri Rp.400.000.000,00 dan pada tahun 2016 Rp.1.672.900.000,00 dengan rincian sumber dana PT sendiri jenis dana administrasi pendidikan sebesar Rp. 367.600.000,00; sumber dana Sinode dengan jenis dana subsidi Rp.205.300.000,00; sumber dana Gereja-gereja

  44 dan donatur pribadi dengan jenis dana pembangunan dan fsilitas Rp.650.000.000,00 dan sumber dana beasiswa studi dengan jenis dana biaya pendidikan dan biaya hidup studi di luar negeri Rp.450.000.000,00.

  Sumber dana dari PT sendiri tergolong sangat rendah karena pihak STT tidak dapat memasang tarif tinggi mengingat mayoritas mahasiswa berasal dari kelas menengah ke bawah. Pendapat yang sama dikemukakan dalam hasil FGD sebagai berikut:

  Abdiel tidak bisa menarik biaya tinggi karena mayoritas mahasiswa STT Abdiel berasal dari kelas menengah ke bawah. Apabila biaya studi dinaikkan, maka para pemberi dana juga akan merasa keberatan karena mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak lagi (FGD:13 Oktober 2017)

  Bagi sebuah Sekolah Tinggi, pendapatan ini sangat rendah sehingga pihak sekolah kesulitan dalam mengoperasikan uang yang ada, karena keuangan sangat mempengaruhi seluruh aktifitas sekolah ini, diantaranya adalah dalam menggaji dosen, staf dan karyawan. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Puket II berikut: Jumlah pendapatan yang rendah membuat STT Abdiel tidak dapat menggaji dosen, staf dan karyawan dengan layak. Gaji dosen, staff dan karyawan jauh di bawah UMR Kota Ungaran (Wawancara: Puket II, 17 Oktober 2017).

  Strategi yang digunakan untuk meningkatkan jumlah penerimaan dana yaitu dengan membangun relasi dan pendekatan dengan gereja

  • –gereja pendukung, alumni, Depag Bimas Kristen, lembaga
  • –lembaga donatur dalam dan luar negeri; pribadi-pribadi yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan dan penyediaan SDM untuk pelayanan di Gereja atau lembaga Kristen dan masyarakat.

  Inisiatif Strategic dirumuskan dalam

  program dan kegiatan sebagai berikut : Program: Peningkatan jumlah dan sumber pendanaan.

  Kegiatan: menyewakan gedung aula untuk kegiatan masyakat seperti pernikahan dan pertemuan lainnya; menyewakan asrama dan

  • – ruang kelas di waktu liburan untuk kegiatan kegiatan rohani dari gereja
  • –gereja sekitar Salatiga dan Ungaran; menyewakan sebuah bangunan untuk tempat ibadah Gereja Korea; proyek jangka

  46 panjang menanami tanah atau lahan yang kosong dengan tanaman jati; mengadakan program pelatihan seperti kelas

  • –program conducting, pelayanan panggung boneka, dan konser
  • –konser paduan suara; Mengirimkan dosen yang dibutuhkan gereja dan masyarakat untuk memberikan ceramah maupun pelatihan- pelatihan yang dibutuhkan gereja dan masyarakat; mengundang para pendeta senior yang memiliki kemampuan akademis baik untuk mengajar di STT Abdiel secara paruh waktu namun biaya ditanggung oleh gereja pendukung; membuat MOU kerjasama dengan lembaga- lembaga di dalam maupun luar negeri yang dapat menolong STT Abdiel dalam membiayai studi lanjutan untuk program Strata dua ataupun Strata tiga; menjalin kerjasama dengan para alumni dan juga para sahabat Abdiel dengan cara mengirimkan bulletin sahabat Abdiel.

4.2.1.2 Perspektif Pelanggan

  Perspektif Pelanggan memiliki 2 strategic

  objectives: kepercayaan pelanggan kepada STT

  Abdiel; kepuasan dan kebanggaan mahasiswa terhadap STT Abdiel.

  Sebenarnya banyak gereja yang membutuhkan alumni STT Abdiel, tetapi seringkali kami tidak bisa menyediakan karena mayoritas alumni setelah lulus dari sini kembali ke Gereja pengutus mereka. Ada juga ketika mereka praktek lapangan sudah di pesan lebih dahulu oleh gereja tempat mereka praktek ataupun sekolah- sekolah tempat mereka melaksanakan praktek lapangan. Terkadang juga gereja minta yang bisa main musik, tetapi alumni yang ada kebetulan yang tidak bisa main musik (Wawancara: Puket III, 17 Oktober 2017).

  Abdiel adalah gereja-gereja dan sekolah

  • –sekolah yang tersebar di 12 propinsi di Indonesia. Permintaan gereja-gereja terhadap lulusan STT Abdiel setiap tahunnya terus bertambah namun dalam beberapa kesempatan permintaan tersebut tidak dapat terpenuhi terkendala oleh jumlah alumni yang terbatas dan syarat permintaan yang tidak sesuai dengan ketersediaan yang ada. Mayoritas para alumni STT Abdiel kembali ke Gereja asal masing-masing dan ke sekolah- sekolah. Hal tersebut disampaikan oleh Puket III sebagai berikut:

48 Pelanggan atau pengguna lulusan STT

  Kepuasan dan kebanggaan mahasiswa terhadap sekolah diukur melalui survey setiap tahunnya. Hasil survey dijadikan dasar untuk penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pada semester atau tahun berikutnya.

  Strategi yang digunakan: peningkatan citra STT Abdiel. Peningkatan citra ini dilakukan agar gereja dan sekolah mengetahui bahwa STT Abdiel menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya dan dapat bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang dipercayakan kepadanya.

  Inisiatif strategic dalam bentuk program

  dan kegiatan dilaksanakan sebagai berikut: Program: Memajukan fungsi Humas STT

  Abdiel; mengembangkan Buletin STT Abdiel; mengembangkan pelayanan vocal group dan Paduan suara; mengembangkan kerjasama dengan Gereja-gereja pendukung dan lembaga- lembaga pelayanan; menyelenggarakan seminar keilmuan baik itu tingkat lokal maupun nasional.

  Kegiatan : Promosi dan sosialisasi melalui gereja

  • –gereja di bawah naungan Sinode Gereja Isa Almasih di seluruh Indonesia dan beberapa
gereja lainnya; promosi melalui radio

  • –radio Kristen; pelayanan panggung boneka dan paduan suara di gereja
  • –gereja dan sekolah–sekolah; membagi bulletin dan brosur.

4.2.1.3 Perspektif Proses Internal

  Dari segi proses internal, STT Abdiel memiliki 10 strategic objectives: Meningkatnya produktifitas dosen dan karyawan; meningkatnya penggunaan sistem informasi; meningkatnya sistem penjaminan mutu; meningkatnya prestasi mahasiswa; meningkatnya kualitas dan kuantitas mahasiswa baru; meningkatnya proses belajar mengajar; meningkatkan jumlah dosen yang melakukan riset; meningkatkan pengabdian terhadap masyarakat

  Measure : Jumlah dosen yang melakukan

  riset; jumlah publikasi dosen di jurnal nasional dan internasional; jumlah MOU dengan pihak luar; jumlah laporan keuangan yang sesuai PABU; jumlah SOP yang disempurnakan; jumlah SIM yang dibangun; kecepatan delivery informasi; kecepatan penyelesaian pembuatan ijazah dan transkrip; tenggang waktu penerbitan ijazah dan yudisium; jumlah prestasi mahasiswa di tingkat

  50 nasional dan internasional; angka efisiensi edukasi; masa studi; masa tunggu mahasiswa; jenis seleksi masuk mahasiswa; rasio pendaftar dan yang diterima; prosentase minimal kehadiran dosen; prosentase minimal kehadiran mahasiswa; ketepatan waktu dalam perkuliahan; kecepatan pengumuman nilai; ketersediaan kurikulum dan silabus untuk setiap progdi.

  Strategi: meningkatkan mutu dosen dan staf; meningkatkan kualitas proses belajar mengajar; mengembagkan kurikulum lokal.

  Kegiatan: memonitor dan mengevaluasi kinerja dosen; mengevaluasi dan memonitor perkembangan kurikulum lokal setiap 5 tahun; mengirim dosen/staff ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi; penyediaan sarana prasarana yang lebih memadai.

  Berdasarkan hasil asesmen lapangan, jumlah dosen di musik, piano perlu ditambah. Dosen yang berkualifikasi S3 perlu ditambah melalui tugas belajar atau penerimaan dosen baru mengingat rasio dosen S3 dan jumlah dosen masih rendah. Perlu mendorong dan memfasilitasi para dosen untuk mengurus jabatan fungsionalnya mengingat belum ada dosen yang lektor kepala dan guru besar. Perlu mengurangi dosen tidak tetap mengingat proporsi dosen tetap dan dosen tidak tetap terlalu besar. Perlu memotivasi dan memfasilitasi dosen tetap untuk meningkatkan kompetensi melakukan pendidikan non gelar. Perlu menambah pustakawan yang bergelar S1 dan S2 pustakawan, laboran, operator dan programmer mengingat jumlah yang ada terlalu sedikit dibanding dengan jumlah mahasiswa.

4.2.1.4 Perspektif Inovasi dan Perbaikan

  Dari perspektif inovasi dan perbaikan, terdapat 6 strategic objectives yaitu: meningkatnya kesejahteraan dosen dan staf administratif; meningkatkan program pendidikan berkelanjutan bagi dosen dan staf administratif; meningkatnya dosen bergelar S3; meningkatnya pelatihan inovasi pembelajaran bagi dosen; meningkatnya pelatihan metode riset; meningkatnya pelatihan penggunaan ICT bagi dosen dan staf administratif.

  Measure: Jumlah pendidikan dan pelatihan

  yang dilakukan; jumlah beasiswa bagi dosen

  52 untuk studi lanjut; jumlah peserta pelatihan; jumlah jenis pelatihan yang dilakukan; frekuensi pelatihan.

  Strategi: mengadakan evaluasi terhadap kurikulum lokal; mengutus dosen dan staf untuk mengikuti jenjang pendidikan yang lebih tinggi

  Inisiative strategic yang dirumuskan dalam

  bentuk program dan kegiatan dijabarkan sebagai berikut: Program: peningkatan kualitas kurikulum, dengan workshop pemahaman dosen tentang kurikulum dan meningkatkan suasana akademik yang baik melalui pertemuan ilmiah yang sifat dan pelaksanaannya secara konsisten dan periodik; peningkatan jenjang pendidikan dosen dan staf, seperti yang disampaikan oleh asesor pada pelaksanaan akreditasi:

  Perlu menambah dosen yang berkualifikasi S3 melalui tugas belajar atau penerimaan dosen baru mengingat rasio dosen S3 dan jumlah dosen masih rendah (hasil asesmen pada akreditasi tanggal 3 dan 4 Oktober 2017).

  Kegiatan: Mengevaluasi pelaksanaan kurikulum setiap lima tahun sekali; mengadakan perubahan kurikulum sesuai konteks terkait; mengutus dosen mengikuti studi lanjut S3 ke Jerman; memilih salah satu mahasiswa untuk studi lanjut ke Korea dan selanjutnya menjadi dosen STT Abdiel.

4.2.2 Kendala – Kendala Yang Dihadapi Sekolah Tinggi Teologia Abdiel Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

  Dalam meningkatkan mutu pendidikannya, STT Abdiel mengalami berbagai macam kendala :

  

4.2.2.1 Kendala-kendala yang Dihadapi STT

Abdiel Dalam Perspektif Keuangan

  Mahasiswa yang masuk ke STT Abdiel mayoritas kelas menengah ke bawah, sehingga mereka memiliki kemampuan yang kurang baik untuk memenuhi biaya studi maupun biaya hidup mereka. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Ketua STT Abdiel berikut ini:

  Salah satu kendala keuangan yang kita hadapi adalah mahasiswa yang masuk ke STT Abdiel berasal dari keluarga kelas menengah kebawah, sehingga mereka kesulitan dalam biaya studi dan biaya

  54 hidup mereka selama studi di STT Abdiel ini (Wawancara: Ketua, 16 Oktober 2017).

  Pemasukan dana dari gereja-gereja pendukung jumlah nominalnya dapat berbeda-beda setiap bulannya, sehingga sulit untuk diprediksi. Pemasukan dari pihak- pihak yang menggunakan fasilitas STT Abdiel khususnya untuk acara retret tidak selalu ada setiap semesternya. Lembaga-lembaga dari pemberi beasiswa di luar negeri tidak dapat diprediksi dengan baik apalagi saat- saat ini ada krisis keuangan di wilayah Amerika dan Eropa.

  Alumni STT Abdiel memiliki ikatan yang kuat satu dengan yang lainnya. Tetapi untuk memberikan dukungan danademi kepentingan STT Abdiel mereka masih kurang perhatian. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Puket III berikut ini:

  Ikatan alumni STT Abdiel sangat kuat. Hal ini terbukti dengan adanya kerjasama dan tindakan nyata mereka ketika salah satu dari alumni mengalami musibah. Saat salah satu dari alumni sakit dan membutuhkan biaya yang besar, mereka langsung bersepakat mengumpulkan bantuan keuangan dan dalam waktu beberapa hari saja sudah terkumpul puluhan juta. Tetapi ketika para alumni diberikan angket untuk kemajuan STT Abdiel, hanya 20% dari mereka yang memberikan suara.

  

4.2.2.2 Kendala-kendala Yang Dihadapi STT Abdiel

Dalam Perspektif Pelanggan

  Dari perspektif pelanggan, STT Abdiel berada di bawah naungan Sinode Gereja Isa Almasih. Hal ini membuat gereja-gereja lain di luar Isa Almasih lebih membatasi diri untuk bekerjasama dengan STT Abdiel, karena mereka lebih mementingkan bekerjasama dengan STT dibawah naungan sinode mereka.

  Jumlah alumni prodi Pendidikan Agama Kristen sangat terbatas, karena jumlah pendaftar atau mahasiswa prodi PAK sangat sedikit sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

  Dari tabel dibawah menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa STT Abdiel sangat sedikit. Mengingat pelanggan STT Abdiel tersebar di 12 Propinsi di Indonesia, jumlah tersebut sangat kecil.

  56

  No. Program Studi Jumlah Mahasiswa (1) (2) (3)

  1 PS Teologi Strata 1

  43

  2 PS Musik Gereja Strata 1

  65

  3 PS PAK Strata 1

  28 Jumlah 136

  4 Tabel 4.2

  Tabel jumlah mahasiswa STT Abdiel

  

4.2.2.3 Kendala-kendala Yang Dihadapi STT Abdiel

Dalam Perspektif Proses Internal

  Dari perspektif proses internal, STT Abdiel memiliki keterbatasan beasiswa yang tersedia untuk studi lanjut. Lembaga STT Abdiel tidak mempunyai dana yang kuat untuk pengembangan tenaga dosen secara teratur dan berkesinambungan. Beasiswa dari Luar negeri biasanya didapat setelah usaha sekian lama mendapatkannya. Ada beberapa dosen yang aktif dalam menulis artikel-artikel akademis dan menjadi pembicara di berbagai pertemuan, namun ada yang kurang produktif.

  Kendala-kendala bagi yang terakhir ini adalah karena kesibukan dalam mengajar dan pelayanan di gereja. Beberapa dosen kurang memiliki kemampuan di dalam bahasa Inggris, sehingga kesulitan membaca literatur-literatur dalam bahasa tersebut. Ada tenaga kependidikan yang berusia di atas 50 tahun sehingga untuk ditingkatkan lagi, misalnya untuk studi lagi, maka mengalami kesulitan. STT Abdiel oleh karena pada masa-masa dulu kemampuan keuangan belum begitu stabil maka mencari tenaga kerjanya dengan standar SMA, supaya penggajiannya tidak terlalu tinggi walaupun dipastikan di atas UMR Kabupaten Semarang. Karena alasan inilah maka beberapa orang direkrut namun hanya lulusan dari SMU saja. Ada beberapa tenaga kependidikan yang karena ada tawaran di luar yang sanggup memberikan posisi yang lebih baik maka meninggalkan kerjanya di STT Abdiel. Hal ini berarti tingkat kesejahteraan di STT Abdiel tidak terlalu tinggi. Biaya maintenance atau pemeliharaan gedung sangat besar sehingga seringkali agak terbengkalai perawatannya karena dana yang tidak mencukupi. Lokasi STT Abdiel di dekat jalan raya dan pabrik mengakibatkan tingkat kebisingan dan polusi sangat tinggi dan ini

  58 dikhawatirkan pada masa depan dapat mengganggu suasana akademik STT Abdiel. Seringkali kendala yang muncul adalah biaya untuk pemeliharaan fasilitas prasarana, seperti pengecatan dan perbaikan bangunan serta jalan yang rusak.

  

4.2.2.4 Kendala-kendala Yang Dihadapi STT Abdiel

Dalam Perspektif Perbaikan dan Penilaian

  Tugas fungsional dan struktural yang cukup padat di kampus seringkali menyita waktu yang banyak untuk dosen-dosen STT Abdiel dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat secara luas.

  Berkaitan dengan sistem informasi, STT Abdiel belum memiliki tenaga yang memadai untuk mengoperasikan dan mengembangkan sarana sistem informasi dan teknologi online. Kebutuhan dana yang besar menjadi kendala tersendiri untuk mengadakan sistem komunikasi dan teknologi. Seringkali mentalitas lama yang konvensional menghalangi bagi pemikiran untuk maju dan terbuka menggunakan sistem informasi dan teknologi yang baru. Perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana terkendala oleh keuangan yang terbatas. Hal ini senada dengan hasil wawancara dengan Ketua STT Abdiel berikut ini:

  Program untuk perbaikan dan pengadaan sarana prasana kita memang ada, hanya saja untuk realisasi kita belum bisa karena biayanya terlalu besar.

  Keterbatasan keuangan menjadi kendala dalam perbaikan dan pengadaan sarana prasarana, sehingga realisasi untuk program ini belum dapat dilaksanakan dengan maksimal.

4.3 Pembahasan Penelitian

  Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis melakukan pembahasan sebagai berikut:

4.3.1 Strategi Peningkatan Mutu

  Peningkatan mutu yang dilakukan STT Abdiel melalui keempat perspetif Balanced

  

Scorecard akan dideskripsikan dibawah ini:

  60

4.3.1.1 Perspektif Keuangan

  Dalam perspektif keuangan, strategi peningkatan mutu yang dilakukan STT Abdiel adalah meningkatkan jumlah penerimaan dana yaitu dengan membangun relasi dan pendekatan dengan gereja

  • –gereja pendukung,
  • – alumni, Depag Bimas Kristen, lembaga lembaga donatur dalam dan luar negeri; pribadi-pribadi yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan dan penyediaan SDM untuk pelayanan di Gereja atau lembaga Kristen dan masyarakat.

  Usaha tersebut dirasa masih kurang maksimal mengingat penerimaan keuangan STT Abdiel masih tergolong rendah. Solidaritas alumni dalam hal ini masih rendah dan perlu ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil wawancara dengan Puket

  III. Berdasarkan hasil asesmen lapangan pada tanggal 3-4 Oktober 2017, STT Abdiel perlu mencari sumber-sumber dana untuk meningkatkan DOM. Proses pengelolaan dana mengikuti siklus perencanaan RAPB, penerimaan (subsidi gereja, yayasan, sumbagan gereja pendukung, donatur dan

  62

  biaya studi mahasiswa), pengalokasian (melalui rapat), pelaporan (kepada pimpinan STT, Yayasan, MPH Sinode,Gereja), audit (internal oleh Puket II, pengurus yayasan, dan akuntan publik). Hasil temuan ini senada dengan hasil temuan Lestari (2013) bahwa transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan melalui penerapan sistem akuntansi terkomputerisasi yang sesuai dengan PABU, sistem pengendalian internal yang baik, audit dari pihak eksternal yang independen.

  Dalam perspektif keuangan tujuan, ukuran, sasaran dan inisiatif ditujukan pada kemampuan mendapatkan dana dan efisiensi biaya. Penyelenggaraan pendidikan yang bermutu tentu membutuhkan dana yang besar. Karenanya STT Abdiel dalam menjaga dan meningkatkan kualitas harus mampu mencari sumber-sumber pendanaan yang potensial. Selain itu, tingkat efisiensi dan efektifitas penggunaan dana layak diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Hal ini senada dengan hasil temuan Lestari (2013).

  Dalam pengelolaan keuangan, STT Abdiel belum efisien dan efektif. Perlu diadakan kajian ulang terhadap jumlah prodi (S1 Teologia, Musik Gereja dan Pendidikan Agama Kristen; S2 Misiologi dan Musik Gereja).

  Dengan banyaknya prodi ini, akan menambah pengeluaran yang banyak pula, mengingat jumlah dosen yang dibutuhkan juga lebih banyak. Jumlah dosen tidak tetap juga perlu dikurangi dan memaksimalkan dosen tetap. Apabila akan menambah prodi baru, seyogyanya STT Abdiel mengadakan survey lapangan lebih dulu untuk mengetahui kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan prodi yang akan dibuka. Misalnya dengan era globalisasi sekarang ini, semakin banyak orang asing yang datang ke Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan masyarakat yang menguasai bahasa asing. Dengan membuka prodi Bahasa Asing (Inggris, Korea, Jepang) diharapkan menarik minat masyarakat untuk melanjutkan studi di STT Abdiel, sehingga pendapatan yang masuk bisa difungsikan untuk subsidi silang prodi yang sudah ada.

4.3.1.2 Perspektif Pelanggan

  Gereja-gereja dan sekolah-sekolah merupakan pelanggan STT Abdiel dan mereka tersebar di 12 propinsi di Indonesia. Permintaan mereka terhadap alumni STT Abdiel merupakan bukti bahwa lulusan STT Abdiel memiliki kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Sayangnya, jumlah alumni STT Abdiel sangat terbatas karena jumlah mahasiswa juga terbatas.

  Tingkat kepuasan dan kebanggan mahasiswa terhadap sekolah diukur melalui survey, sebagai dasar untuk penyusunan kebijakan dan pelaksanaan pada semester selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, seperti yang diungkapkan oleh Kaplan dan Norton (1996), bahwa perspektif pelanggan adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan karena merekalah pemakai produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Apa yang disampaikan oleh Kaplan dan Norton (1996) ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Sallis (2002) yaitu kepuasan dan kebanggaan pelanggan harus menjadi acuan program peningkatan layanan mutu pendidikan. Mengingat pelanggan yang tersebar di 12

  64

  Propinsi di Indonesia, perlu adanya materi mengenai ciri khas, gaya hidup dan keunikan suku-suku di Indonesia agar setiap lulusan yang akan pelayanan di daerah-daerah terpencil dapat menyesuaikan diri,

4.3.1.3 Perspektif Proses Internal

  Dari segi proses internal, STT Abdiel memiliki strategi untuk meningkatkan mutu dengan cara memonitor dan mengevaluasi kinerja dosen, memonitor dan mengevaluasi perkembangan kurikulum, mengirim dosen/staf ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan penyediaan sarana prasarana yang lebih baik. STT Abdiel belum memiliki sistem penjaminan mutu. Hal ini tidak sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pada pasal 53 yang menyatakan bahwa sistem penjaminan mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas sistem penjaminan mutu internal yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi dan sistem penjaminan mutu eksternal yang dilakukan melalui akreditasi.

4.3.1.4 Perspektif Perbaikan dan Penilaian

  Dilihat dari perspektif perbaikan dan penilaian, sistem informasi dan fasilitas yang digunakan STT Abdiel dalam proses belajar mengajar adalah manual, digital dan LCD. Sudah memiliki website namun sedang dalam perbaikan sehingga belum dapat digunakan. Sistem online sudah mulai diterapkan namun belum maksimal.

  Sistem pengelolaan SDM meliputi perencanaan (mengacu pada kebutuhan jangka panjang sesuai dengan tuntutan internal dan eksternal, termasuk perencanaan purna bakti); rekrutmen (seleksi umum dan administrasi, kompetensi dan kesehatan dengan sejumlah persyaratan tergantung jenis SDM yang dibutuhkan, ada karyawan tetap dan tidak tetap. Sistem perencanaan jangka panjang ini merupakan strategi yang dilakukan STT Abdiel. Hal tersebut senada dengan pendapat Dessler (2008) dan Kristiawan (2010) yang mendefinisikan strategi sebagai rencana jangka panjang organisasi berkenaan dengan bagaimana organisasi itu menyelaraskan kekuatan dan kelemahan internalnya dan

  66 peluang dan ancaman eksternalnya untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.

  68

Dokumen yang terkait

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 24

BAB I LATAR BELAKANG - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Memahami Kerukunan Hidup Beragama di Desa Sidomulyo Kutai Timur dari Perspektif Georg Simmel

0 1 8

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 27

BAB II LANDASAN TEORITIS - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Memahami Kerukunan Hidup Beragama di Desa Sidomulyo Kutai Timur dari Perspektif Georg Simmel

0 0 23

BAB III - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Memahami Kerukunan Hidup Beragama di Desa Sidomulyo Kutai Timur dari Perspektif Georg Simmel

0 0 10

BAB IV ANALISA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Memahami Kerukunan Hidup Beragama di Desa Sidomulyo Kutai Timur dari Perspektif Georg Simmel

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Tinggi Teologia Abdiel Melalui Analisis Balanced Scorecard

0 1 10

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Tinggi Teologia Abdiel Melalui Analisis Balanced Scorecard

0 0 16

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN TATA KELOLA RUMAH SAKIT TERHADAP REPUTASI DALAM RANGKA PENINGKATAN KINERJA (Studi pada karyawan RSUD RAA Soewondo dan RSUD Kayen Kabupaten Pati) Proposal Tesis

0 0 14