Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Strategi Inkuiri Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD N Kaliwungu 02 Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2014/2015

BAB III METODE PENELITAN

  3.1 Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah (PTK) atau yang disebut penelitian tindakan kelas. Disebut PTK Karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kelas atau sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru saat berlangsungnya pelaksanaan pembelajaran.

  3.2 Latar atau Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  3.2.1 Tempat penelitian

  Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Kaliwungu 02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang semester II tahun 2014/2015.

  3.2.2 Waktu penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan pada bulan Februari-april semester II tahun ajaran 2014/2015. Adapun pembagian waktu penelitian dapat diperinci seperti pada tabel dibawah ini.

  Tabel 2.1

Pembagian Waktu Penelitian

  Waktu NO

  Kegiatan Jan Februari Maret April 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

  4

1 Proposal PTK

  2 Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

  3 Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi

3.2.3 Subjek Penelitian

  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Kaliwungu

  02 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas IV adalah28 siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki.

  Sekolah Dasar Negeri Kaliwungu 02 dilihat dari letak geografisnya merupakan sekolah yang berada di perbatasan antara Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang. Walaupun berjarak lumayan jauh dari pusat Kabupaten. Sebagian besar siswa berasal dari lingkungan sekitar sekolah karena lokasi sekolah yang strategis sehingga dalam penyampaian informasi dan jarak tempuh yang dapat mudah terjangkau, letak sekolah ini adalah di pinggir jalan dan terletak di tengah-tengah pemukiman warga. Dalam kegiatan belajar mengajar antara siswa satu dengan siswa yang lain tentu saja memiliki perbedaan antara siswa- siswi dalam kemampuan menangkap materi yang diajarkan. Banyak penyebab yang membuat perbedaan tersebut, antara lain keinginan siswa dalam belajar, orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya, atau orang tua dengan latar belakang pendidikan rendah sehingga orang tua kesulitan membantu siswa-siswi dalam belajar di rumah.

3.3 Varibel Penelitian

  Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  1. Variable bebas (x) Dalam penelitian ini variable bebasnya adalah strategi inkuiri. Strategi inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui Tanya jawab dikelas antara guru dan siawa. Langkah-langkah Strategi inkuiri itu sendiri adalah :

  a. Orientasi

  b. Merumuskan Masalah e. Menguji Hipotesis

  f. Merumuskan Kesimpulan

  2. Variabel Terikat (y) Dalam penelitian ini yang menjadi variable terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah hasil belajar.

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Perencanaan

  Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus. Konsep pokok penelitian tindakan menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam arikunto Suharsimi, 2002) terdapat tiga tahap rencana tindakan, meliputi : Perencanaan (planning), tindakan (acting) dan pengamatan (observing), refleksi (reflecting). Tahapan siklus diartikan sebagai perputaran tahapan dalam penelitian tindakan kelas. Pada

  bagian ini dipersiapkan segala sesuatu yang akan digunkan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan mutu pelajaran.

Gambar 3.1

Model PTK bentuk sepiral dari Kemmis dan Taggart

  Prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang menggunakan model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart, R . Adalah sebagai berikut :

  a. Perencanaan dan Persiapan (planning) Kegiatan dari perencanaan ini adalah menjelaskan persiapan-persiapan yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.

  b. Pelaksanaan tindakan (acting) Kegiatan dari kegiatan ini adalah menjelaskan tentang tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran (sesuai dengan tahap persiapan).

  c. Observasi (observing) Kegiatan dari observasi atau pengamatan ini adalah memonitoring/evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan dan menjelaskan hasil observasi yang dilakukan saaat pembelajaran berlangsung.

  d. Refleksi dan evaluasi (reflecting) Kegiatan dari evaluasi atau refleksi ini adalah menanalisis terhadap proses hasil pengamatan, menjelaskan apakah sudah tercapai perbaikan atau peningkatan sesuai dengan yang diharapkan.

  Perencanaan ini direncanakan akan dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan/observasi, dan refleksi. Penelitian akan dilaksanakan melalui siklus I dan siklus II

  a. Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyusunan perangkat pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), perangkat evaluasi yang meliputi rubrik penilaian dan butir-butir soal, serta lembar observasi pelaksanaan RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat untuk dua kali pertemuan dalam 4 jam.Tahap ini merupakan pelaksanaan atau implementasi dari rencana yang telah dibuat pada tahap perencanaan yaitu dengan melaksanakan tindakan yang sesuai dengan skenario yang telah dibuat dalam kegiatan pembelajaran dan melaksanakan b. Implementasi Tindakan dan Pengamatan I Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di kelas.

  Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

  c. Refleksi I Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi pada Siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada Siklus II. Siklus II akan dilaksanakan jika Siklus I belum tuntas.

  d. Perencanaan Tindakan II Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan Siklus I yaitu penyusunan perangkat pembelajaran meliputi RPP, Lembar Penilaian, media danalat peraga serta lembar observasi. RPP dalam siklus ini dibuat untuk dua kali 4 jam pelajaran. Namun dalam Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada Siklus I. Tindakan pada Siklus

  II ini disertai dengan penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi masalah pada Siklus I atau dapat meningkatkan ketrampilan yang diinginkan.

  e. Implementasi Tindakan dan Pengamatan II Kegiatan pada tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah disusun. Dalam kegiatan ini dilakukan oleh penulis dibantu rekan sejawat di sekolah penulis dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

  f. Refleksi

3.5 Jenis Data Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

  3.5.1 Jenis Data

  a. Data Kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa skor test IPA tentang materi.

  b. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktifitas siswa.

  3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dengan teknik tes dan observasi

  a) Tes Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian dalam Sudijono (1995:66). Tes ini dilakukan untuk memperoleh data tentang peningkatan hasil belajar siswa dan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan diakhir kegiatan setiap siklus dengan memberi sejumlah soal tes kepada subyek penelitian yaitu.

  b) Observasi “Observasi adalah teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat

  ” Masidjo (1995:59). Pengamatan dilakukan saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui terlaksananya kegiatansesuai rencana pembelajaran dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar IPA non tes. Disamping itu observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengobservasi aktifitas siswa dan implementasi RPP IPA. Lembar observasi siswa pada pembelajaran strategi inkuiri ini digunakan sebagai pedoman penelitian dalam melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran c) Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang tertulis.

  Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang berupa jumlah siswa, daftar nama siswa, dan daftar nilai siswa kelas IV SD Negeri Kaliwungu 02 kecamatan kaliwungu Kabupaten Semarang serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat dengan bekerja sama dengan guru kelas dan foto-foto yang membuktikan proses pembelajaran mulai siklus 1 sampai siklus 2.

3.5.3 Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data tes, instrument menggunakan butir-butir soal.

  Observasi menggunakan lembar observasi untuk pengamatan aktivitas siswa dalam diskusi kelompok, pengamatan aktivitas siswa dan pengamatan implementasi RPP.

  a) Soal Tes Tes berbentuk pilihan ganda yang sudah diuji cobakan dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 20.0 untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pada tiap butir soal. Setelah diuji coba dan dianalisis, kemudian diperoleh soal tes yang valid dan reliabel untuk diujikan kepada siswa. Tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang disesuaikan dengan indikator pada kisi- kisi tes siklus 1 dan siklus 2 di bawah.

Tabel 2.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi IPA Siklus I

  3 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item Jumlah Item Energi dan Perubahannya

  5 Jumlah

  20

  18,19,

  5 Menyebutkan energi panas dan bunyi dalam kehidupan sehari-hari 16,17,

  15

  4 Menjelaskan perpindahan energi panas dan bunyi 11,12, 13,14,

  3 Menyebutkan sifat-sifat energi panas dan bunyi 7,8,9, 10,

  3 Menjelaskan macam- macam energy panas dan bunyi 4,5,6

  Menjelaskan pengertian Energi Panas dan bunyi 1,2,3

  8.1 mendiskripsikan panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya.

  8. Memahami pentingnya penghematan energi

  20

  Adapun kisi-kisi instrument penelitian siklus II untuk memudahkan Observer menentukan butir- butir soal dapat dilihat pada tabel 2.3 sebagai berikut.

  18,19,

  7 Menjelaskan perubahan energi gerak menjadi energi bunyi.

  17

  11,12, 13,14, 15,16,

  7 Menjelaskan perubahan gerak akibat pengaruh udara.

  ,8,9,10

  3 Menjelaskan penggunaanya berbagai alternative 4,5,6,7

  1,2,3

  Menjelaskan berbagai jenis energi alternatip.

  8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari 8.8.2. menjelaskan berbagai alternatip dan cara penggunaannya

  Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item Jumlah Item

Tabel 2.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi IPA Siklus II

  20 b) Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan peserta didik mulai dari awal pembelajaran, saat pembelajaran sedang berlangsung sampai akhir pembelajaran. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir pembelajaran sesuai dengan indikator dalam kisi-kisi lembar observasi di bawah ini.

Tabel 2.4 Lembar Observasi Siswa dan Guru

  7

  13. Guru mendampingi siswa dalam melakukan percobaan

  5 Menguji Hipotesis

  12

  12. Siswa mengamati dan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari suatu obyek yang akan diamati.

  11

  11. Siswa membaca buku sumber lain yang berkaitan tentang percobaan

  10

  10. Guru membimbing siswa dalam mencari sumber yang berkaitan tantang praktikum

  4 Mengamati atau mengumpulkan data

  9

  9. Siswa merumuskan hipotesis

  3 Merumuskan Hipotesis

  8

  8. Siswa siap berdiskusi

  7. Guru membimbing siswa berdiskusi

  No Aspek Indikator

  3. Kesiapan siswa

  Nomor pernyataan

  1 Orientasi

  1. Melakukan kegiatan apresepsi

  1

  2. Menjelaskan tujuan pembelajaran

  2

  3

  2 Merumuskan masalah

  4. Perhatian siswa mengenai pembelajaran

  4

  5. Perhatian siswa tentang peraturan percobaan

  5

  6. Antusias siswa terhadap apersepsi dari guru

  6

  13

  14. Siswa mengikuti percobaan dengan

  14 baik

  6 Merumuskan

  15. Siswa menyimpulkan praktikum

  15 Kesimpulan

  16. Guru menyimpulkan hasil diskusi

  16

  17. Merefleksi ulang hasil kegiatan

  17 pembelajaran.

  7 Penutup

  18. Mengerjakan soal evaluasi

  18

  19. Menutup kegiatan pembelajaran

  19

  20. Mengelola waktu dengan baik

  20

  c) Dokumentasi Dokumentasi ini dipergunakan untuk mendokumentasikan secara keseluruhan kejaddian- kejadian selama berlangsungnya kegiatan pemeblajaran yang berupa foto

  • – foto

  3.6 Indikator kinerja

  Pelaksanaan tes pada akhir siklus akan membantu peneliti dalam mendapatkan data tentang penguasaan materi yang telah diajarkan yang menandakan sebagai hasil belajar. Untuk mengukur keberhasilan pembelajaranini adalah apabila minimal 80 % dari seluruh jumlah siswa yang ada mendapat nilai ≥

  70

  3.7 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis yang digunakan adalah diskriptif komparatif yang meluputi perbandingan mean, skor minimal, skor maksimal, dan persentase. Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, penilaian ketrampilan dan penilaian sikap dari setiap siklus.

  Berikut ini akan dipaparkan mengenai analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara Uji Prasarat meliputi Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat

3.7.1 Uji Validitas

  Menurut Arikunto (2006:168), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan menggunakan bantuan SPSS versi 20 for

  

windows. Teknik uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah

Corrected Item-Total Correlation . Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

  mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

  Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2013:121). Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010).

  Uji validitas soal siklus 1 maupun siklus 2 di uji cobakan terlebih dahulu di SD N Kaliwungu 01. Berdasarkan hasil uji coba instrument kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS Statistics 20.0 menggunakan coreccted item total correlation. Surapranata (2009:59) koefisien korelasi dibagi dalam lima bagian seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.5 Koefisien Korelasi Product Moment

  Angka Korelasi Makna

  0.800 - 1.000 Sangat tinggi 0.600 - 0.800 Tinggi 0.400 - 0.600 Cukup 0.200 - 0.400 Rendah 0.000 - 0.200 Sangat rendah 0.000 - 0.200 Sangat rendah

  Menurut Azwar dalam Priyatno (2010:90) batas kriteria koefisien minimal disarankan. Dengan demikian maka validitas yang di gunakan dalam penelitian ini seperti yang telah dijelaskan oleh surapranata yang mengatakan bahwa suatu item instrument dinyatakan valid apabila coreccted item total correlation> 0,2. Item instrument dinyatakan tidak valid apabila coreccted item total correlation< 0,2.

  Berikut ini merupakan Hasil uji Validitas dan Reliabilitas yang sudah diuji menggunakan SPSS 20,0 dan di sajikan dalam bentuk Tabel 2.6 dengan menggunakan

  cronbach’s alpha:

Tabel 2.6 Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I

  Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's N of Items

Alpha Alpha Based on

  Standardized Items ,719 ,784

  30 Nilai reabilitas dari Cronbach alpha yaitu 784 jika nilai Cronbach alpha

  adalah positif maka instrument soal yang telah diujikan realibel. Hasil uji nilai alpha 0,784. Sedangkan pada hasil uji validitas siklus II di sajikan pada table dibawah ini.

Tabel 2.7 Hasil Uji Validitas Siklus I

  Soal Tidak Bentuk Soal Item Soal Valid Valid

  Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 1, 2,3,4, 5,7, 8, 9,10, 6,11,14,16, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 12, 13, 15, 18, 20, 17,19, 21, ,29 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,24 25, 26, 27, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,30 28, 29, 30

  Untuk Validitas dilihat pada tabel siklus I yang dinyatakan valid ada 26 nomor untuk pilihan ganda. Akan tetapi hanya diambil 20 soal yang valid dengan validitas tertinggi yaitu 1, 2,3,4, 5,7, 8, 9,10, 12, 13, 15, 18, 20, 22, 23,24 25, 26, 27, 28,30.

  Berikut ini merupakan Hasil uji Validitas dan Reliabilitas yang sudah diuji menggunakan SPSS 20,0 dan di sajikan dalam bentuk Tabel 2.8 dengan menggunakan

  cronbach’s alpha:

Tabel 2.8 Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II

  Reliability Statistics Cronbach's Cronbach's Alpha N of Items Alpha Based on

  Standardized Items .755 .794

  30 Nilai reabilitas dari Cronbach alpha yaitu 794 jika nilai Cronbach alpha

  adalah positif maka instrument soal yang telah diujikan realibel. Hasil uji nilai alpha 0,794. Sedangkan pada hasil uji validitas siklus II di sajikan pada table dibawah ini.

Tabel 2.9 Hasil Uji Validitas Siklus II

  Soal Tidak Bentuk Soal Item Soal Valid Valid

  Pilihan ganda 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 6,13,18,23,24 10, 11, 12, 13, 14, 15, 11, 12,14, 15,16,17, ,25,27,29 16, 17, 18, 19, 20, 21, 19, 20, 21, 22, 26, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28,30.

  28, 29, 30 Hasil pengujian validitas soal siklus 1 didapati 21 soal yang valid, akan tetapi peneliti hanya mengambil 20 soal yang valid dengan validitas tertinggi yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29. Selain itu untuk soal siklus II yang dinyatakan valid ada 22 nomor untuk pilihan ganda. Akan tetapi hanya diambil 20 soal yang valid dengan validitas tertinggi yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12,14, 15,16,17, 19, 20, 21, 22, 26, 28,30.

  

20.0 dengan menggunakan teknik Realibility Analysis untuk mengetahui

koefesien Alpha Cronbach.

  Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing- masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 : 221).

  Menurut Sekaran (Priyatno, 2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Dibawah ini merupakan tabel reliabilitas yang telah diolah dengan bantuan SPSS

  

Statistics20.0 pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

Croncbrach Alpha .

  Dari hasil uji Reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan peneliti menunjukan bahwa reliabilitas siklus 1 dapat diterima karena Alpha lebih dari 0,7 yaitu sebesar 0,719 dan pada instrumen siklus 2 yang digunakan untuk penelitian sebesar 0,755. Maka dari itu karena instrumen yang digunakan valid dan reliabel maka instrumen dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.2 Data Kualitatif

  Data kualitatif digunakan untuk menggambarkan tindakan proses pembelajaran meliputi aktivitas guru dalam mengajardan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk setiap siklus. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa terdiri dari 20 pernyataan. Observer mengamati aktivitas guru dan siswa selama 2 siklus kemudian observer mengisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa menggunakan skala Likert yaitu dengan memberikan tanda checklist pada kolom skor 1 (jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori sangat tidak baik), skor 2 (jika pernyataan dilakukan guru dalam kategori tidak baik), skor 3 (jika pernyataan dilakukan guru itu skor yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus:

  S = x SM

  Keterangan: S = Skor yang dicari R = skor mentah yang diperoleh siswa N = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan SM = Standar Mark (besarnya skala penilaian yang dikehendaki 1-100%) Setelah dinilai kemudian dikonversikan pada skala huruf (A,B,C,D,E) dengan skala 5 rentang 10. Konversi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.10 Kriteria Konversi Nilai Hasil Observasi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa

  

Interval Nilai Kategori Interprestasi (makna)

81-100 A Sangat Berkualitas

61-80 B Berkualitas

  

41-60 C Cukup

21-40 D Kurang berkualitas 0-20 E Sangat kurang berkualitas

  Sumber: Saur Tampubolon, 2014

3.7.3 Data Kuantitatif

  Adapun penyajian data kuantitatif yang berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menentukan mean dan rata-rata. Penyajian data kuantitatif dijelaskan dalam bentuk prosentase. Adapun rumus prosentase tersebut adalah sebagai berikut:

  ∑ Keterangan: P = Prosentase ∑ n = Jumlah frekuensi yang muncul N = Jumlah total siswa

  Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa

Tabel 2.11 Kriteria Ketuntasan Belajar

  Kriteria Kemampuan Kualifikasi ≥ 70 Tuntas

  <70 Tidak Tuntas

  Data kualitatif dianalisis untuk mengorganisir data. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilaian kualitatif yang dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu baik sekali, baik, cukup, kurang, sebagai berikut:

Tabel 2.12 Kriteria Penilaian Kualitatif

  Interval Nilai Kategori Interprestasi (makna)

81-100 A Sangat Berkualitas

61-80 B Berkualitas

  41-60 C Cukup

21-40 D Kurang berkualitas

0-20 E Sangat kurang berkualitas

  (Sumber: Saur Tampubolon 2014)

3.7 Indikator Keberhasilan

  Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah:

  1. Proses pembelajaran yaitu terjadi peningkatan proses yang signifikan antara kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

  2. Hasil belajar yaitu pencapaian rata- rata nilai yang mencapai nilai ≥ 70 maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi keberhasilan yaitu peningkatan hasil belajar

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator sebagai berikut :  Mencapai ketuntasan 70% pada siklus I dari 28 siswa dengan (KKM =70)  Mencapai ketuntasan 80 % pada siklus II dari 28 siswa dengan nilai kelas

  (KKM =70)

Dokumen yang terkait

Peran Pustakawan Dalam Penanaman Pendidikan Nilai Pada Kegiatan User Education Mahasiswa Baru STAIN Kudus Tahun Akademik 2017/2018 di UPT Perpustakaan STAIN Kudus

0 0 32

Bab II - Bab 2 Menganalisis Keterampilan Gerak Permainan Bola Kecil

2 60 24

PENINGKATAN PEMBELAJARAN RASUL ULUL AZMI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW DAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS V SD N TEGALOMBO 04 PATI

0 0 21

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD DI UPTD PENDIDIKAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

1 4 21

Bab IV - Bab 4 Menganalisis Strategi Pertarungan bayangan Olahraga Beladiri (Pencaksilat)

0 10 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga dan SD Negeri Mangunsari 03 Sal

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga dan SD Negeri Mangunsari 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/20

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga dan SD Negeri Mangunsari 03 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/20

0 1 65

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Strategi Inkuiri Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD N Kaliwungu 02 Kabupaten Semarang Semester II

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Pembelajaran IPA di SD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Menggunakan Strategi Inkuiri Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD N Kaliwungu 02

0 0 16