BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: The Musai: Resital Piano
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tema Resital dan Pemilihan Repertoar Resital merupakan ujian akhir yang wajib dilakukan bagi mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni yang mengambil konsentrasi penyajian musik. Judul resital The Musai diadopsi dari bahasa Yunani, mousai. Penulis
mengadaptasi secara bebas kata mousai menjadi musai (dalam konteks Bahasa Inggris) agar lebih mudah diucapkan. Dalam mitologi Yunani, Mousai atau
1 bisa disebut sebagai Muses adalah sembilan dewi yang melambangkan seni .
Mereka dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan dan inspirasi seni. Mereka juga dapat memberi kebahagiaan bagi yang mendengarkan musiknya agar melupakan masalah-masalah yang dihadapi. Awalnya ada tiga orang
Musai , tetapi dalam perkembangannya bertambah menjadi sembilan.
Dari Musai ini, penulis mengumpamakan bahwa musai adalah sosok yang kaya ilmu, rendah hati, menghibur, dan dapat memberi motivasi. Penulis menuangkan gambaran ini ke judul resital penulis. Penulis menganggap
Musai ini adalah diri penulis yang memainkan karya komposer, dan para
komposer tersebut diumpamakan sebagai dewa. Penulis memainkan karya mereka agar dapat memberi kebahagiaan kepada pendengarnya.
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan repertoar yang akan dibawakan, yaitu 1) tingkat kesulitan; 2) periode musik; dan 3) keberagaman. Repertoar yang dibawakan minimal berasal dari tiga periode musik. Repertoar yang akan dimainkan terdiri dari empat periode musik, yaitu Barok, Klasik, Romantik, dan Modern.
Repertoar dari jaman Barok adalah
“Prelude and Fugue No. 19 BWV 1 888” karya Johann Sebastian Bach. Bach memberi judul Das Adelle Tutter, The Musei, (New York: Routledge, 2016), 170.
Wohltemperierte Klavier untuk buku Prelude and Fugue di 24 kunci mayor
dan minor. Repertoar ini memiliki kesulitan dimana penulis harus memainkan tiga suara dan memunculkan motif dari tiap suara tersebut. Cara penulis untuk dapat memunculkan motif di tiap suaranya adalah dengan memainkan nada tiap suara dahulu, lalu saat dimainkan bersama mulai ditentuk bagian motif yang harus ditonjolkan. Tujuan Bach membuat karya ini adalah untuk bahan belajar istri kedua bernama Anna Magdalena dan anak-anaknya dalam
2
mengenal kunci mayor dan minor di clavichord . Bach diakui sebagai komposer yang menguasai teknik komposisi pada tingkat sempurna, tanpa ada
3 perbandingan dari segi sifat intelektual dan daya cipta . b
Penulis memainkan repertoar kedua yaitu Major, “Impromptu in E
D.899” karya Franz Schubert. Impromptu ini adalah salah satu lagu dari
4
delapan seri Impromptu. Impromptu diartikan sebagai improvisasi . Kesulitan yang dihadapi penulis di repertoar ini adalah pergerakan not seperenambelas sebagai melodi yang dimainkan dengan tempo cepat di tangan kanan dan cara menghafal repertoar. Penulis pun menggunakan teknik latihan dengan tujuh variasi irama di tangan kanan dengan tempo lambat hingga cepat untuk merapikan dan menambah kecepatan, dan memberi warna pada tiap bagian yang sama sehingga dapat memudahkan untuk dihafalkan. Franz Schubert merupakan komposer yang konsisten menghasikan karya. Beliau disebut sebagai komposer klasik-romantik yang paling banyak mengadakan konser dan rajin dalam membuat karya. Dalam satu hari, Franz Schubert dapat menghasilkan delapan komposisi. Semangat berjuang dan ambisinya membuat penulis kagum.
Ballade no.1 op. 23 karya Frederic Chopin merupakan karya ketiga. 2 Ballade adalah lagu yang mendiskripsikan suasana masa lalu tentang tragedi, 3 Piano di jaman Barok.
Dr. Rhoderick J. Mcneill,Sejarah Musik : Musik Awal Sejak Masa Yunani Kuno Sampai Akhir Masa Barok (Tahun 0-1760), (Jakarta,PT BPK Gunung Mulia,1998), 298. 4 Penciptaan sesuatu tanpa persiapan lebih dahulu.
5
kesusahan, dan supranatural . Lagu ini didedikasikan kepada duta Hanoverian untuk Perancis, Baron Nathaniel von Stockhausen. Pada repertoar ini, penulis memiliki kesulitan tinggi dalam permainan teknik oktaf kromatis, dan penjarian yang rumit, sehingga sulit untuk menghasilkan interpretasi yang baik. Penulis berlatih dengan tujuh variasi irama agar permainan oktaf kromatis dapat dimainkan dengan rapi. Frederic Chopin adalah komposer dari
6 Polandia dan pianis virtuos di periode romantik. Frederic Chopin terkenal
dengan keindahannya membuat melodi yang puitis dan rasa cintanya terhadap tanah airnya, Polandia, walaupun akhirnya Chopin menetap di Paris karena lebih dihargai musiknya.
Kary a selanjutnya “Jempol no.2 dan no.3” karya Genta Kurnia Andriyanto. Terdapat 5 repertoar dalam satu album Jempol. Karya ini diberi judul Jempol untuk melatih ibu jari agar lebih aktif. Kesulitan yang dijumpai dalam repertoar ini adalah mempertahankan ibu jari agar melodi tetap tersambung dengan baik. Penulis melatih ibu jari secara pelan-pelan dan mencoba berbagai posisi jari agar melodi bisa tersambung. Genta Kurnia Andriyanto merupakan guru piano penulis, sehingga penulis mendapat banyak sekali ilmu dan inspirasi dalam piano, etika, dan semangat berjuang.
Lagu yang terakhir memainkan karya Ludwig van Beethoven berjudul “Piano Concerto in C Major no.1 op.15”. Konserto adalah sebuah komposisi musik yang biasanya terdiri dari tiga bagian. Didalamnya terdapat satu permainan solo instrumen dan diiringi oleh orkestra atau ansambel besar.
7 Lagu ini didedikasikan untuk Countess di Batislava bernama Anna Louise
Barbara. Penulis memiliki kesulitan sebagai solo karena harus bisa berkomunikasi dengan orkestra, bermain dengan bersih dan rapi,
5 6 F.E.Kirby, Music for Piano : A Short History, (New Jersey, Amadeus Press,2004), 182. 7 Seseorang yang memiliki keahlian tinggi dalam suatu bidang.
Gelar untuk bangsawan wanita di negara Eropa.
8
menghafalkan repertoar, dan memainkan cadenza . Penulis belajar untuk mendengarkan tiap alat musik yang akan masuk bersama melalui rekaman, juga merekam diri penulis saat sedang berlatih agar memaksimalkan mental dan kebersihan permainan. Penulis juga menggunakan teknik latihan dengan tujuh variasi irama dan blocking untuk melatih cadenza. Ludwig van Beethoven merupakan komposer dan pianis dari Jerman. Dia terkenal dengan julukan “komposer yang tuli” akibat pertumbuhan tulang telinga yang abnormal. Walaupun terendala keterbatasan fisik, tetapi Beethoven tetap semangat menghasilkan karya-karya hebat seperti Piano Sonata in C Major
“Waldstein” op. 53, Piano Sonata in F Minor “Appasionata” op. 57, dan Piano Concerto no. 5 in B flat Majo r “Emperor” op. 74.
B. Tujuan Resital
Tujuan dari resital adalah untuk salah satu cara untuk menunjukan hasil pembelajaran yang telah diberikan selama masa perkuliahan. Dengan adanya resital, penulis pun ingin memberikan sebuah pertunjukan yang baik dan menarik bagi penonton.
C. Manfaat Resital
Manfaat resital piano bagi penulis adalah pengalaman dalam melaksanakan sebuah resital yang baik dan terorganisasi, serta mengetahui keterapilan penulis dalam sebuah penyajian musik.
Manfaat resital piano ini bagi masyarakat umum adalah sebagai sarana hiburan dan mengenalkan karya musik piano dari berbagai periode. Penulis ingin dengan adanya resital piano “The Musai” para penonton dapat terinspirasi dari kisah hidup para komposer dan lebih mengenal sosok 8 komposer lewat sinopsis yang disampaikan. Sedangkan bagi pelaku musik,
Bagian dari sebuah movement untuk memberi keleluasaan seorang solis melakukan improvisasi
dengan gaya dan ritme yang bebas, namun tetap mengacu pada tema atau ide musikal dari komposisi. resital bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang repertoar dan sebagai acuan untuk melaksanakan sebuah pertunjukan musik.
D. Daftar Repertoar Berikut ini merupakan dafta repertoar yang akan ditampilkan.
1.
“Prelude and Fugue no. 19 BWV 888” (Johann Sebastian Bach)
b 2.
Major D.899” (Franz Schubert)
“Impromptu in E 3. “Ballade no. 1 op. 23” (Frederic Chopin) 4. “Jempol no. 2 dan no. 3” (Genta Kurnia Andriyanto) 5. “Piano Conceto in C Major no. 1 op. 15” (Ludwig van Beehoven) E.
Rancangan Resital
1. : 29 Agustus 2017, pukul 18.30 - 20.00 WIB Waktu 2.
Tempat : Balairung UKSW, Jln. Diponegoro 52-60, Salatiga 3. Metode Pelaksanaan
Resital ini berdurasi 1,5 jam akan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama terdiri dari tiga repertoar dan sesi kedua terdiri dari tiga repertoar. Terdapat jeda sesi selama 10 menit di antara sesi pertama dan sesi kedua.
Lima repertoar dimainkan dalam format solo piano dan satu repertoar lagi dimainkan dalam format solo piano dengan iringan orkestra. Berikut merupakan susunan acar yang akan dilaksanakan : a.
Doa pembuka b. Sambutan c. Sesi Pertama
“Prelude and Fugue no. 19 BWV 888” (Johann Sebastian Bach)
b
“Impromptu in E Major D.899 op. 90 no.2” (Franz Schubert) “Ballade no. 1 op. 23” (Frederic Chopin) d. Jeda istirahat selama 10 menit e. Sesi Kedua
“Jempol no. 2 dan no. 3” (Genta Kurnia Andriyanto) “Piano Concerto in C Major no. 1 op. 15” (Ludwig van Beethoven) f. Ucapan terima kasih dan doa penutup 4.
Pengorganisasian a.
Ketua : Philip Clemen P.
b.
Sekretaris : Maria Lintang c.
Bendahara : Meita Rosalia dan Michelle
Natasaputra d. Seksi Acara dan publikasi
: M. Dewi Ayuningtyas dan Joshua Wowor e. Seksi Konsumsi
: Cindy Paula, Dhinny Manumpil f. Seksi Dokumentasi
: Alodia Yap g. Seksi Penerima Tamu
: Sarah Devina, Michelle Audrey h. Seksi Perkab
: Clemen Ganda S., Firman Inzhagi, Yoahnes Mantul i. Seksi Akpertrans
: Sulistyo Adi dan Yosua Yesa Yusmirna j. Seksi Dekorasi
: Alodia Yap k. Foto dan desain
: Alodia Yap dan Wahyu Lauw