z Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks Dosen Pembimbing Annisa Ratnasari, MS.Ed.

MAKALAH
KAJIAN BUKU TEKS
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kajian Kurikulum dan Buku Teks
Dosen Pembimbing : Annisa Ratnasari, MS.Ed.

Disusun oleh:
1. Novia Lestari
2. Mutiah Mutiara F

13803241049/Unggulan 2013
13803241090/Unggulan 2013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
BAB I

PENDAHULUAN
Dalam pembelajaran baik guru maupun siswa membutuhkan buku teks pelajaran sebagai

sumber informasi dalam belajar. Sebagai sumber informasi dalam belajar sudah selayaknya
buku teks pelajaran memiliki kualitas yang baik dan memenuhi kriteria standar tertentu. Buku
teks yang digunakan sebagai sumber belajar perlu dinilai dan diuji kelayakannya agar siswa
beserta guru tersebut mendapatkan sumber yang berkualitas dan mempunyai mutu yang baik.
Untuk mengantisipasi kebutuhan penilaian tersebut Badan Standar Nasional Pendidikan
sebagai badan yang diserahi tanggung jawab mengembangkan standar nasional pendidikan
perlu menyusun instrumen penilaian buku yang baku dan mampu melakukan pembedaan
buku pelajaran yang baik dan yang kurang baik. Upaya mendapatkan buku teks pelajaran
yang baik tersebut diharapkan dapat memenuhi tuntutan yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Nomor 11 Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa “buku teks pelajaran untuk
setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dipilih
dari buku-buku teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh Menteri berdasarkan rekomendasi
penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)”.

BAB II
PEMBAHASAN
Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat
materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan
kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan Standar Nasional

Pendidikan. Buku Teks Pelajaran adalah sumber

pembelajaran utama untuk mencapai

Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti. (Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23).
Buku teks pelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan
pakainya terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebelum
digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan.
Kelayakan buku teks ditetapkan oleh Menteri (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI
Nomor 2 Tahun 2008, Pasal 4 ayat 1).
Buku teks pelajaran MUATAN LOKAL pada pendidikan dasar dan menengah dinilai
kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan standar
nasional pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber
belajar. Kelayakan pakai buku teks muatan lokal diterapan oleh Gubernur (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal 4 Ayat 2).
Tujuan Penilaian Buku Teks Pelajaran antara lain:
1. Menyediakan buku teks pelajaran layak pakai untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
2. Meningkatkan mutu sumber daya perbukuan Indonesia.

3. Melindungi peserta didik dari buku-buku yang tidak berkualitas.
4. Meningkatkan minat dan kegemaran membaca.
Manfaat Penilaian Buku Teks
1. Bagi penilai: Memperoleh instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kualitas
buku teks pelajaran secara objektif dan efisien.
2. Bagi penulis: Memperoleh pedoman bagi pembuatan buku teks pelajaran yang
memenuhi persyaratan sebagai buku yang layak pakai dan bermutu.

3. Bagi pengguna: Menetukan pilihan buku teks pelajaran yang berkualitas yang akan
dijadikan acuan dalam pembelajaran.
4. Bagi penerbit: Memperoleh pedoman bagi penerbitan buku pelajaran yang memenuhi
standar mutu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikaan buku, dengan
harga ekonomis yang layak untuk digunakan dalam kurun waktu tertentu.
Sasaran: Sasaran penilaian buku teks pelajaran ini adalah buku teks pelajaran yang diajukan
oleh penulis dan penerbit.
Kriteria Mutu (standar) Buku Teks Pelajaran:
1. Kelayakan Isi/materi
Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator
berikut.
a. Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan anak, kebutuhan

masyarakat.
b. Substansi keilmuan dan life skill.
c. Wawasan untuk maju dan berkembang.
d. Keberagaman nilai-nilai sosial.
2. Kelayakan Penyajian
Komponen kelayakan ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau indikator
berikut.
a. Teknik
b. Materi
c. Pembelajaran
3. Kelayakan Bahasa
Komponen kelayakan kebahasaan ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau
indikator berikut.
a. Keterbacaan
b. Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
c. Logika berbahasa
4. Kelayakan Kegrafikan
Komponen kelayakan kegrafikaan ini diuraikan menjadi beberapa subkomponen atau
indikator berikut.
a. Ukuran/format buku

b. Desain bagian kulit
c. Desain bagian isi
d. Kualitas kertas
e. Kualitas cetakan
f. Kualitas jilidan
Prosedur Penilaian
1. Praseleksi

Pada tahap ini dilakukan seleksi administrasi dengan syarat-syarat yang sudah
diumumkan secara terbuka dan dilakukan oleh tim dari Pusat Perbukuan dengan
BSNP sebagai penanggung jawab. Kriteria penilaian: buku dapat dinyatakan diterima
kalau memenuhi syarat yang ditentukan pada kurun waktu tertentu. Sebaliknya buku
dinyatakan tidak diterima karena tidak memenuhi syarat administratif.
2. Tahap seleksi
Seleksi ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap I dan tahap II.
a. Tahap I
Buku yang lolos pada tahap praseleksi dinilai dengan menggunakan
instrumen pertama yang memfokuskan pada kesesuaian SK dan KD,
kelayakan penyajian, standar kegrafikaan dasar secara cepat (skimming).
Seleksi Tahap I ini dilakukan oleh seseorang yang sudah mendapat pelatihan

untuk memahami dan menggunakan instrumen Tahap I.
Kriteria penilaian: buku dinyatakan lolos seleksi Tahap I apabila semua butir
dalam instrumen penilaian buku teks pelajaran harus mendapat “nilai” atau
respon positif(Ya, sesuai). Jika terdapat satu saja butir yang dijawab negatif,
maka buku teks pelajaran tersebut dinyatakan gugur (tidak lolos) penilaian
tahap ini.
b. Tahap II
Buku yang telah lolos dari seleksi Tahap I dinilai kembali secara lebih
komprehensif dan mendalam pada keempat komponen buku yang dinilai
(kelayakan isi, kebahasaan penyajian dan kegrafikaan). Tim penilai terdiri atas
ahli bidang studi (dosen universitas non kependidikan), ahli pembelajaran
(dosen pendidikan bidang studi dan universitas kependidikan atau LPTK),
guru mata pelajaran berpendidikan minimal S1 dengan pengalaman
mengajarkan pelajaran dalam lima (5) tahun terakhir, dan ahli grafika. Semua
penilai ini harus memiliki pengalaman dalam pelatihan penggunaan instrumen
penilaian buku teks pelajaran Tahap II.
Kriteria penilaian: Penilaian buku teks pelajaran ini dinilai berdasarkan
profil dari keempat komponen dengan aturan penetapan status buku sebagai
berikut.
1) Lolos. Buku teks pelajaran dinyatakan lolos penilaian seleksi tahap II

berdasarkan profil hasil penilaian dari seluruh empat komponen
penilaian, apabila memenuhi kiteria sebagai berikut.
a) Komponen kelayakan isi mempunyai rata-rata skor komposit
minimal 2,75 pada setiap subkomponen.

b) Komponen kebahasaan, penyajian dan kegrafikan mempunyai
rata-rata skor komposit lebih besar 2,50 pada setiap
subkomponen.
2) Lolos dengan perbaikan. Buku teks pelajaran dinyatakan lolos dengan
perbaikan, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut: komponen
kebahasaan, penyajian dan kegrafikaan mempunyai rata-rata skor
komposit kurang dari atau sama dengan 2,50 dengan persentase kurang
dari 30% pada setiap subkomponen.
3) Tidak lolos. Buku teks pelajaran dinyatakan tidak lolos apabila
subkomponen mempunyai rata-rata skor=1 dari salah satu penilai

Mekanisme Penilaian Buku Teks Pelajaran

Penilaian Buku Teks Pelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Penilaian Buku Teks Pelajaran (BTP) Akuntansi pada Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) terdiri dari dua instrumen yaitu instrumen satu dan dua. Instrumen satu meliputi dua
komponen yaitu, kelayakan isi dan kelayakan penyajian. Instrumen dua meliputi kelayakan
penyajian serta kelayakan bahasa.
Setiap komponen terdiri dari beberapa butir yang kemudian dinilai dengan skor satu
sampai empat. Skor satu adalah skor terburuk dan skor empat adalah skor terbaik. Skor-skor
dari setiap butir tersebut kemudian dijumlah dan di akumulasikan. Lembar penilaian juga
menyajikan kolom alasan penilaian sehingga penilai BTP harus memiliki alasan yang logis
dan objektif saat menilai kelayakan BTP. Di setiap akhir penilaian sub komponen terdapat
kolom rangkuman dan saran perbaikan. Dalam instrumen satu maupun dua penilaian
BTP(Buku Teks Pelajaran) Akuntansi tidak disebutkan adanya aspek kegrafikaan.
Komponen kelayakan isi terdiri dari beberapa sub komponen yaitu:
1. Kesesuaian materi dengan SK dan KD
Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir sebagai berikut:
a. Kelengkapan materi
Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
b. Keluasan materi
Penjabaran materi yang disajikan mencukupi pencapaian pengertian dari setiap
KD sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik. Butir ini dinilai dengan skor
satu sampai empat.

1) Skor satu apabila materi yang dijabarkan tidak mendukung pencapaian KD.
2) Skor dua apabila materi yang dijabarkan mendukung sebagian kecil
pencapaian KD.
3) Skor tiga apabila materi yang dijabarkan mendukung sebagian besar
pencapaian KD.
4) Skor empat apabila materi yang dijabarkan mendukung semua pencapaian
KD.
c. Kedalaman materi

Materi yang disajikan meliputi pengenalan konsep, definisi, prosedur, tampilan
output, contoh, kasus, latihan, sampai dengan interaksi antar konsep sesuai dengan
tingkat pendidikan peserta didik. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila terdapat pengenalan konsep, definisi, penjelasan operasional.
2) Skor dua apabila terdapat pengenalan konsep, definisi, penjelasan operasional,
dan contoh kasus.
3) Skor tiga apabila terdapat pengenalan konsep, definisi, penjelasan operasional,
contoh kasus, dan latihan.
4) Skor empat apabila terdapat pengenalan konsep, definisi, penjelasan
operasional, contoh kasus, latihan, dan interaksi antar konsep.
d. Pengenalan etika profesi dan karakter bangsa.

Terdapat penjelasan dengan contoh-contoh tentang aspek etika dan/atau karakter
bangsa terkait dengan tugas-tugas akuntansi berikut: analisa transaksi, pencatatan,
pengukuran, penilaian, penyajian, pengungkapan, dan dokumentasi. Butir ini
dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak terdapat pengenalan etika profesi dan/atau karakter
bangsa.
2) Skor dua apabila terdapat pengenalan etika profesi/karakter bangsa.
3) Skor tiga apabila terdapat pengenalan etika profesi/karakter bangsa yang telah
memberikan contoh (mengaitkan) pada beberapa tugas akuntansi.
4) Skor empat apabila terdapat pengenalan etika profesi/karakter bangsa yang
telah mengaitkan dengan seluruh tugas akuntansi.
e. Cakupan jenis soal latihan
Tersedia soal-soal latihan yang mencakup pertanyaan jenis diskusi, review
maupun latihan dengan tingkat kesulitan berjenjang mulai dari yang sederhana
sampai yang kompleks pada setiap bab. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai
empat.
1) Skor satu apabila mencakup kurang dari dua jenis soal.
2) Skor dua apabila salah satu jenis soal tidak tersedia.
3) Skor tiga apabila seluruh jenis soal tersedia namun kurang berjenjang tingkat
kesulitannya.

4) Skor empat apabila tersedia seluruh jenis dan berjenjang tingkat kesulitannya.

2. Keakuratan materi
Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir yaitu:
a. Keakuratan konsep dan definisi
Konsep dan definisi yang disajikan sesuai dengan konsep dan definisi yang
berlaku dalam standar dan teori akuntansi. Butir ini dinilai dengan skor satu
sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak ada konsep dan definisi yang sesuai.
2) Skor dua apabila sebagian kecil konsep dan definisi yang sesuai.
3) Skor tiga apabila sebagian besar konsep dan definisi yang sesuai.
4) Skor empat apabila semua konsep dan definisi yang sesuai.
b. Kesesuaian contoh soal dan soal latihan
Kesesuaian contoh soal dan soal latihan yang dipergunakan sesuai dengan konteks
materi pembahasan. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila sangat banyak contoh soal atau soal latihan yang tidak sesuai
dengan konteks.
2) Skor dua apabila banyak contoh soal atau soal latihan yang tidak sesuai
dengan konteks.
3) Skor tiga apabila beberapa contoh soal atau soal latihan yang tidak sesuai
dengan konteks.
4) Skor empat apabila seluruh contoh soal atau soal latihan sesuai dengan
konteks.
c. Ketelitian contoh soal dan latihan
Ketelitian (tidak terdapat kesalahan) dalam contoh soal dan jawabannya maupun
dalam soal-soal latihan. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila sangat banyak contoh soal, jawabannya, ataupun soal latihan
yang mengandung kesalahan.
2) Skor dua apabila banyak contoh soal, jawaban, ataupun soal latihan yang
mengandung kesalahan.
3) Skor tiga apabila beberapa contoh soal, jawaban, ataupun soal latihan yang
mengandung kesalahan.
4) Skor empat apabila contoh soal dan jawaban serta soal latihan tidak
mengandung kesalahan.

d. Kesesuaian gambar, diagram, dan ilustrasi
Gambar, diagram, dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan kenyataan yang
terjadi dalam praktik akuntansi. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak tersedia gambar, diagram, ataupun ilustrasi, atau
tersedia namun tidak sesuai.
2) Skor dua apabila tersedia beberapa gambar, diagram, ataupun ilustrasi yang
sesuai.
3) Skor tiga apabila tersedia cukup banyak gambar, diagram, ataupun ilustrasi
yang sesuai.
4) Skor empat apabila tersedia banyak gambar, diagram, ataupun ilustrasi yang
sesuai.
e. Keakuratan sumber gambar, diagram dan ilustrasi
Gambar, diagram, atau ilustrasi mencantumkan sumbernya. Butir ini dinilai
dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila seluruh gambar, diagram, dan ilustrasi tidak mencantumkan
sumbernya.
2) Skor dua apabila banyak gambar, diagram, atau ilustrasi tidak mencantumkan
sumbernya.
3) Skor tiga apabila terdapat beberapa gambar, diagram, atau ilustrasi tidak
mencantumkan sumbernya.
4) Skor empat apabila tidak terdapat gambar, diagram, dan ilustrasi yang tidak
mencantumkan sumbernya.
f. Keakuratan istilah
Istilah-istilah yang digunkan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Butir
ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila hampir seluruh istilah yang digunakan tidak sesuai dengan
standar.
2) Skor dua apabila terdapat banyak istilah yang tidak sesuai dengan standar.
3) Skor tiga apabila terdapat beberapa istilah yang digunakan tidak sesuai dengan
standar.
4) Skor empat apabila seluruh istilah yang digunakan sesuai dengan standar.
g. Kesesuaian pustaka dengan materi.

Daftar pustaka mencantumkan pustaka yang sesuai dengan konteks materi buku.
Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila sangat banyak pustaka dalam daftar pustaka yang tidak
sesuai dengan konteks materi.
2) Skor dua apabila banyak pustaka dalam daftar pustaka yang tidak sesuai
dengan konteks materi.
3) Skor tiga apabila beberapa pustaka dalam daftar pustaka yang tidak sesuai
dengan konteks materi.
4) Skor empat apabila tidak terdapat pustaka dalam daftar pustaka yang tidak
sesuai dengan konteks materi.
h. Keakuratan acuan pustaka
Pustaka yang terdapat dalam daftar pustaka dijadikan acuan dalam teks. Butir ini
dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila sangat banyak pustaka dalam daftar pustaka tidak digunakan
sebagai acuan dalam teks.
2) Skor dua apabila banyak pustaka dalam daftar tidak digunakan sebagai acuan
dalam teks.
3) Skor tiga apabila beberapa pustaka dalam daftar pustaka tidak digunakan
sebagai acuan dalam teks.
4) Skor empat apabila seluruh pustaka telah digunakan sebagai acuan.
3. Kemutakhiran materi
Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir yaitu:
a. Kesuaian materi dengan perkembangan standar akuntansi, peraturan, dan
perundang-undangan yang masih berlaku.
Materi yang disajikan mengacu pada teori, standar akuntansi, peraturan, dan
perundang-undangan yang terbaru. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai
empat.
1) Skor satu apabila sangat banyak materi yang mengacu pada teori
standar/peraturan/UU yang telah tidak berlaku.
2) Skor

dua

apabila

banyak

materi

yang

teori/standar/peraturan/UU yang telah tidak berlaku.

mengacu

pada

3) Skor tiga apabila materi yang mengacu pada teori/standar/peraturan/UU yang
telah tidak berlaku.
4) Skor

empat

apabila

seluruh

materi

yang

mengacu

pada

teori/standar/peraturan/UU yang terbaru.
b. Contoh soal dan kasus aktual di Indonesia.
Terdapat contoh soal dan kasus aktual yang benar-benar terjadi dalam praktik
akuntansi di Indonesia. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak tersedia contoh/kasus aktual.
2) Skor dua apabila tersedia beberapa contoh/kasus aktual.
3) Skor tiga apabila cukup banyak contoh/kasus aktual diberikan.
4) Skor empat apabila banyak contoh/kasus aktual diberikan.
c. Kemutakhiran pustaka
Pustaka yang digunakan mutakhir, kecuali digunakan sebagai acuan dalam
riwayat/perkembangan. Batas kemutakhiran lima tahun. Butir ini dinilai dengan
skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak pustaka yang tidak mutakhir.
2) Skor dua apabila terdapat banyak pustaka yang tidak mutakhir.
3) Skor tiga apabila terdapat beberapa pustaka yang tidak mutakhir.
4) Skor empat apabila tidak terdapat pustaka yang tidak mutakhir.
4. Mendorong keingintahuan
Sub komponen ini hanya terdiri dari satu butir yaitu: mendorong rasa ingin tahu.
Uraian, contoh, latihan, dan kasus yang disajikan mendorong siswa untuk berusaha
mencari informasi lebih jauh tentang materi yang disajikan dan contoh/kasus lain
yang dapat memperluas pengalaman, wawasan, atau meningkatkan keterampilan.
Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
a. Skor satu apabila sangat sedikit uraian/ contoh/ latihan/ kasus yang dapat
mendorong.
b. Skor dua apabila terdapat sedikit uraian/ contoh/ latihan/ kasus yang dapat
mendorong.
c. Skor tiga apabila banyak uraian/ contoh/ latihan/ kasus yang dapat mendorong.
d. Skor empat apabila sangat banyak uraian/ contoh/ latihan/ kasus yang dapat
mendorong.
5. Peluasan wawasan

Sub komponen ini hanya terdiri dari satu butir yaitu: materi lain yang relevan.
Terdapat contoh-contoh yang memberikan hubungan antara materi dalam SK-KD
dengan aktifitas ataupun peristiwa diluar bidang akuntansi seperti marketing,
produksi, hukum, dsb. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
a. Skor satu apabila tidak tersedia contoh hubungan dengan bidang lain.
b. Skor dua apabila tersedia beberapa contoh hubungan dengan bidang lain.
c. Skor tiga apabila tersedia banyak contoh hubungan dengan bidang lain tapi selalu
dengan bidang yang sama.
d. Skor empat apabila tersedia banyak sekali contoh hubungan dengan bidang lain
dengan variasi bidang yang banyak.
Sedangkan komponen kelayakan penyajian terdiri atas beberapa sub komponen:
1. Teknik penyajian
Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir yaitu:
a. Konsistensi sistematika sajian dalam bab
Sistematika penyajiandalam setiap bab taat asas; terdiri dari pendahuluan, isi, dan
penutup. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila lebih dari lima bab disajikan dengan sistematika tidak taat
asas.
2) Skor dua apabila tiga hingga lima bab disajikan dengan sistematika tidak taat
asas.
3) Skor tiga apabila satu atau dua bab disajikan dengan sistematika yang tidak
taat asas.
4) Skor empat apabila seluruh bab disajikan dengan sistematika yang taat asas.
b. Keruntutan materi
Materi dalam setiap bab disajikan secara runtut mulai dari yang mudah ke sukar,
sederhana ke kompleks, dikenal sampai yang belum dikenal. Materi sebelumnya
membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya. Butir ini dinilai dengan
skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila lebih dari lima bab disajikan tidak runtut.
2) Skor dua apabila tiga hingga lima bab disajikan tidak runtut.
3) Skor tiga apabila satu atau dua bab disajikan tidak runtut.
4) Skor empat apabila seluruh bab disajikan secara runtut.
c. Koherensi antar bab/ subbab/ alinea

Penyampaian pesan antara subbab antar alinea dalam subbab yang berdekatan
mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir ini dinilai dengan skor satu
sampai empat.
1) Skor satu apabila sangat banyak subbab/ alinea tidak koheren.
2) Skor dua apabila banyak subbab/ alinea tidak koheren.
3) Skor tiga apabila beberapa subbab/ alinea tidak koheren.
4) Skor empat apabila hampir tidak terdapat subbab/ alinea tidak koheren.
d. Setiap bab menunjukkan materi kunci yang akan dibahas.
Terdapat uraian singkat tentang materi-materi yang akan dibahas dan indikator
yang menghubungkannya dengan subbab. Butir ini dinilai dengan skor satu
sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak terdapat uraian singkat materi pada tiap awal bab.
2) Skor dua apabila satu hingga tiga awal bab tidak terdapat uraian singkat
materi.
3) Skor tiga apabila terdapat uraian singkat materi pada setiap bab.
4) Skor empat apabila terdapat uraian singkat materi pada setiap bab dan
indikator yang hendak menghubungkannya dengan subbab.
e. Summary pada setiap akhir bab.
Terdapat rangkuman yang dalam setiap bab yang bersangkutan yang dinyatakan
dengan kalimat ringkas dan jelas, memudahkan peserta didik memahami
keseluruhan isi bab.Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak terdapat rangkuman pada seluruh bab.
2) Skor dua apabila satu hingga tiga bab tidak memiliki rangkuman.
3) Skor tiga apabila seluruh bab telah terdapat rangkuman yang berisi kurang dari
50% materi subbab.
4) Skor empat apabila telah terdapat rangkuman yang berisi 50% atau lebih
materi subbab.
2. Pendukung penyajian
Sub komponen ini terdiri dari beberapa butir yaitu:
a. Kejelasan rujukan kutipan
Mengikuti kaidah penulisan kutipan yang berlaku dan menggunakannya secara
konsisten. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.

1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak kesalahan cara pengutipan.
2) Skor dua apabila terdapat banyak kesalahan cara pengutipan.
3) Skor tiga apabila jarang terdapat kesalahan cara pengutipan.
4) Skor empat apabila tidak terdapat kesalahan cara pengutipan.
b. Pengantar/ pendahuluan
Terdapat pengantar di bagian awal buku yang memuat tujuan penulisan buku,
sistematika penulisan, dan materi kunci. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai
empat.
1) Skor satu apabila tidak terdapat kata pengantar.
2) Skor dua apabila terdapat kata pengantar namun tidak memuat sistematika dan
materi kunci.
3) Skor tiga apabila terdapat kata pengantar dilengkapi dengan sistematika atau
materi kunci.
4) Skor empat apabila terdapat pengantar lengkap dengan sistematika dan materi
kunci.
c. Daftar isi
Terdapat daftar isi ringkas dan daftar isi rinci pada bagian awal buku. Butir ini
dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak terdapat daftar isi.
2) Skor dua apabila terdapat daftar isi ringkas yang menunjukkan judul-judul
bab dan nomor halaman.
3) Skor tiga apabila terdapat daftar isi ringkas dan daftar isi rinci yang
menunjukkan subbab.
4) Skor empat apabila terdapat daftar isi ringkas dan daftar isi rinci yang memuat
judul subbab dan sub-sub dibawahnya.
d. Glosarium
Glosarium berisi kata / istilah kunci dalam teks dengan penjelasan arti istilah
tersebut. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak terdapat glosarium.
2) Skor dua apabila terdapat glosarium untuk beberapa kata/ istilah kunci.
3) Skor tiga apabila terdapat glosarium untuk banyak kata/ istilah.

4) Skor empat apabila terdapat glosarium untuk hampir seluruh kata/ istilah
kunci.
e. Daftar indeks
Indeks merupakan daftar kata penting yang diikuti dengan nomor halaman
kemunculan. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila tidak terdapat indeks.
2) Skor dua apabila terdapat indeks untuk beberapa kata/ istilah kunci.
3) Skor tiga apabila terdapat indeks untuk banyak kata/ istilah kunci.
5) Skor empat apabila terdapat indeks untuk hampir seluruh kata/ istilah kunci.
f. Daftar pustaka
Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan disusun menurut aturan
yang baku digunakan secara konsisten. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai
empat.
1) Skor satu apabila sangat banyak pustaka disusun dalam daftar pustaka secara
tidak konsisten.
2) Skor dua apabila banyak pustaka disusun dalam daftar pustaka secara tidak
konsisten.
3) Skor tiga apabila beberapa pustaka disusun dalam daftar pustaka secara tidak
konsisten.
4) Skor empat apabila tidak terdapat pustaka disusun dalam daftar pustaka secara
tidak konsisten.
3. Penyajian pembelajaran
Sub komponen ini hanya terdiri dari satu butir yaitu: keterlibatan peserta didik.
Terdapat bagian yang mengajak peserta didik untuk melakukan aktivitas bersama,
misalnya dengan mengajak peserta mencoba latihan dengan menggunakan data
baru dengan cara diskusi atau kerjasama. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai
empat.
a. Skor satu apabila tidak terdapat bab yang menyediakan kasus untuk
didiskusi/latihan bersama.
b. Skor dua apabila terdapat beberapa bab yang menyediakan kasus untuk
didiskusi/latihan bersama.

c. Skor tiga apabila banyak bab yang menyediakan kasus untuk didiskusi/latihan
bersama.
d. Skor empat apabila seluruh bab yang menyediakan kasus untuk didiskusi/latihan
bersama.
4. Koherensi dan keruntutan alur pikir
Sub komponen ini terdiri dari dua butir yaitu:
a. Koherensi antara bab/ subbab/ alinea
Penyampaian antara subbab dengan subbab lain, antar alinea dengan subbab yang
berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir ini dinilai dengan
skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak ketidakruntutan/ ketidakterkaitan isi
antara bab/ subbab/ alinea.
2) Skor dua apabila terdapat banyak kejadian, ketidakruntutan/ keterkaitan isi.
3) Skor tiga apabila terdapat beberapa mengandung ketidakruntutan/ keterkaitan
isi.
4) Skor empat apabila seluruh bab/ subbab/ alinea yang berdekatan
mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi.
b. Keutuhan makna dalam bab/ subbab/ alinea
Materi yang disajikan dalam satu bab/ subbab/ alinea harus mencerminkan
kesatuan tema.Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak penyajian materi yang menyimpang
dari tema.
2) Skor dua apabila terdapat banyak penyajian materi yang menyimpang dari
tema.
3) Skor tiga apabila terdapat beberapa penyajian materi yang menyimpang dari
tema.
4) Skor empat apabila seluruh bab/ subbab/ alinea menyajikan informasi yang
mencerminkan satu kesatuan tema.
Instrumen 2
Kelayakan Bahasa yang terdiri dari subkomponen.
1. Kesesuaian Dengan Tingkat Perkembangan Peserta Didik terdiri dari.
 Kesederhanaan Kalimat

Menggunakan kalimat yang sederhana, langsung pada inti pembahasan, tidak
terlalu banyak menggunakan kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk
bertara. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak kalimat yang tidak sederhana.
2) Skor dua apabila terdapat banyak kalimat yang tidak sederhana.
3) Skor tiga apabila terdapat beberapa kalimat yang tidak sederhana.
4) Skor empat apabila hampir tidak terdapat kalimat yang tidak sederhana.
2. Komunikatif, dibagi ke dalam butir-butir:
a. Ketepatan tata bahasa, ejaan, dan kosakata, jumlah kesalahan penggunaan tata
bahasa dan ejaan serta pencetakan miring istilah asing. Butir ini dinilai dengan
skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila terdapat sangat banyak kesalahan.
2) Skor dua apabila terdapat banyak kesalahan.
3) Skor tiga apabila terdapat beberapa kesalahan.
4) Skor empat apabila hampir tidak terdapat kesalahan.
b. Konsistensi penggunaan istilah, istilah-istilah yang ada dalam buku harus
digunakan secara konsisten. Butir ini dinilai dengan skor satu sampai empat.
1) Skor satu apabila sangat banyak istilah yang dipergunakan secara tidak
konsisten.
2) Sko dua apabila banyak istilah yang dipergunakan secara tidak konsisten.
3) Skor tiga apabila beberapa istilah dipergunakan secara tidak konsisten.
4) Skor empat apabila terdapat kurang dari tiga istilah yang dipergunakan secara
tidak konsisten.
Sedangkan untuk penilaian aspek kegrafikaan buku teks pelajaran SMA/MA secara umum
terdiri dari subkomponen.
1. Ukuran buku, dibagi ke dalam butir-butir.
a. Kesesuaian ukuran buku harus mengikuti standar ISO, ukuran buku A5 (148mm x
210 mm) dan B5 (176 mm x 250 mm). Toleransi perbedaan ukuran antara 0-20
mm. Skor 1= (15-20 mm), skor 2= (10-15 mm), skor 3= (5-10 mm), skor 4= (0-5
mm).
b. Kesesuaian ukuran dengan materi isi buku, pemilihan kuran buku perlu
disesuaikan dengan materi isi buku dan kekhususan bidang studi serta tingkat
pendidikan peserta didik. Hal ini akan mempengaruhi tata letak bagian isi dan
ketebalan halaman buku.
2. Desain Kulit Buku, dibagi ke dalam butir-butir.
a. Tata letak kulit buku, dibagi ke dalam butir-butir.

1) Penataan unsur tata letak pada kover muka, belakang dan punggung memiliki
kesatuan (unity). Desain kovermuka, punggung dan belakang merupakan
suatu kesatuan yang utuh.
2) Penataan tata letak pada

kover

muka,

belakang

dan

punggung

sesuai/harmonis dan memberikan kesan irama yang baik.
3) Menampilkan pusat pandang (center point) yang baik dan jelas.
4) Komposisi tata letak (judul, pengarang, ilustrasi, logo, dll) seimbang dan
seirama dengan tata letak isi.
5) Ukuran usur tata letak proposional dengan ukuran buku.
6) Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi (materi isi buku).
7) Memiliki kekontrasan yang baik.
8) Penampilan unsur tata letak konsisten (sesuai pola).
9) Menempatkan unsur tata letak konsistn dalam satu seri buku.
b. Tipografi Kover Buku, dibagi ke dalam butir-butir.
1) Ukuran huruf judul buku lebih dominan (dibandingkan dengan nama
pengarang, penerbit, dan logo).
2) Warna judul buku kontras dengan warna latar belakang.
3) Ukuran huruf proposional dibandingkan ukuran buku
4) Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf.
5) Tidak menggunakan huruf hias/dekorasi.
6) Sesuai dengan jenis huruf untuk isi buku (materi isi buku)
c. Ilustrasi kulit buku, dibagi ke dalam butir-butir.
1) Ilustrasi dapat menggambarkan isi/materi ajar.
2) Ilustrasi mampu mengungkap karakter objek.
3) Bentuk, warna, ukuran secara proposional sesuai realita objek.
3. Desain Isi Buku, terdiri dari butir-butir.
a. Tata letak isi buku, dibagi ke dalam butir-butir.
1) Penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola.
2) Pemisahan antar paragraf jelas.
3) Jarak antar paragraf sesuai dan tidak ada widow atau orphans.
4) Penempatan judul bab dan yang setara (kata pengantar, daftar isi, dll)
seragam/konsisten.
5) Bidang cetak dan marjin proposional
6) Spasi antara teks dan ilustrasi sesuai.
7) Marjin antara dua halaman berdampingan proposional
8) Kesesuain bentuk, warna dan ukuran tata letak.

9) Judul bab ditampilkan secara lengkap disertai dengan angka bab (Bab I, Bab
II, dst)
10) Sub judul Bab disesuaikan dengan hierarki naskah.
11) Angka halaman urut dan penempatannya sesuai dengan pola tata letak.
12) Ilustrasi, mampu memperjelas materi dengan tampilan yang menarik sesuai
objek aslinya.
13)

Keterangan

gambar/legenda

ditempatkan

berdekatan

dengan

gambar/ilustrasi dengan ukuran huruf lebih kecil daripada huruf teks.
14) Ruang putih termasuk marjin yang memberikan keseimbangan dengan
bagian teks, dan ilustrasi sehingga tidak memberikab kesan padat (membuat
jenuh) yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami, dan
membaca informasi yang disampaikan.
15) Penempatan hiasan/ilustrasi sebagai latar belakang tidak menganggu judul,
teks, angka halaman.
16) Penempatan judul, subjudul, ilustrasi dan keterangan gambar tidak
menganggu pemahaman.
b. Tipografi Isi Buku, terdiri dari butir-butir.
1) Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf.
2) Tidak menggunakan jenis huruf hias/dekoratif.
3) Penggunaan variasi huruf (bold, italic, capital, small capital) tidak
berlebihan.
4) Besar huruf sesuai dengan peruntukannya. Ukuran huruf: 10-12 titk (untuk
teks), 14-18 (untuk judul dan subjudul).
5) Lebar susunan teks sesuai kenyamanan bagi pembaca yaitu 78 karakter.
6) Spasi antar baris susunan teks normal.
7) Spasi antar huruf normal.
8) Jenjang/hierarki judul-judul jelas dan konsisten.
9) Jenjang/hierarki judul-judul proposional.
10) Tidak terdapat alur putih dalam susunan teks.
11) Tanda pemotongan kata (hyphenation) maksimal 2 baris.
12) Mampu mengungkap makna/arti dari objek.
13) Bentuk ilustrasi harus proposional sehingga tidak menimbulkan salah tafsir
pembaca pada objek yang sesungguhnya.
14) Bentuk dan skala sesuai dengan kenyataan/realitis.

15) Keseluruhan ilustrasi serasi.
16) Goresan garis dan raster tegas dan jelas.
17) Kreatif dan Dinamis.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penilaian Buku Teks Pelajaran merupakan kegiatan untuk menilai dan mengkaji
buku pelajaran sebagai sumber informasi dalam kegiatan pembelajaran. Buku
teks pelajaran sebelum digunakan perlu diuji kelayakannya terlebih dahulu
dengan isntrumen penilaian yang sudah disediakan. Tujuan dari penilaian buku
teks pelajaran antara lain untuk mendapatkan buku yang layak dan berkualitas

serta untuk meningkatkan standar perbukuan di Indonesia. Kegaiatan ini
dilakukan oleh BSNP.
Penilaian Buku Teks Pelajaran ini meliputi penilaian pada aspek kelayakan
isi, kelayakan bahasa, kelayakan penyajian serta kelayakan kegrafikaan. Keempat
aspek tersebut dituangkan dalam instrumen penilaian dengan bobot skor
umumnya satu sampai empat. Satu merupakan skor yang terburuk dan empat
merupakan skor yang terbaik.
Daftar Pustaka
http://www.bsnp-indonesia.org/id/wcontent/uploads/buletin/Edisi%2021.pdf.
diakses pada tanggal 20 Mei 2015 pukul 20.05

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24