ANALISA GULA DARAH DAN GULA URIN dan ENZ
ANALISA GULA DARAH DAN GULA URIN
Darah → gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang
mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi
ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.
Komponen Darah
Plasma
o Menyalurkan sel-sel darah
o Merupakan cadangan air untuk tubuh
o Mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah
o Membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.
o Antibodi dalam plasma melindungi tubuh melawan bahan-bahan asing
(misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-sel kanker), ketika protein pembekuan
mengendalikan perdarahan.
Sel darah
o Erythrocyte Hemoglobin
o Leukocyte
o Thrombocyte
PEMBENTUKAN SEL DARAH
Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di dalam sumsum
tulang.
limfosit juga dibuat di dalam kelenjar getah bening dan limpa; dan limfosit T
dibuat dan matang dalam thymus
Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan
tubuh
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK DARAH
Pemeriksaan sumsum tulang
o mengetahui penyebab ketidaknormalan sel darah.
GANGGUAN DARAH
o Anemia
o Polycythemia
kondisi yang berakibat pada naiknya tingkat sel-sel darah merah yang bersirkulasi
dalam aliran darah
Leukemia (kanker darah)
Peningktan sel darah putih dalam darah
Thrombocytopenia
jumlah platelet-platelet yang lebih rendah dari normal dalam darah.
Penggumpalan dan perdarahan
Lympoma (kanker kelenar getah bening)
Gangguan sistem pembekuan (hemophilia, DIC)
DIABETES
Gangguan kerja hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.
Glukosa darah tinggi (Kadarnya ≥ 200 mg/dl).
Penyebabnya :
Makanan (konsumsi gula sintetis 2 sdm = 2 kg gula pasir)
Memakai unsur kimia → pengendapan /mengkristalkan (Sifat Urea ini adalah
pengeras, maka "Pangkreas" anda akan ikut mengeras...dan tidak bisa kerja
sehingga timbul gula darah meningkat (diabetes)
80% (keturunan, pola makan tidak sehat, jarang olah raga)
TIPE-TIPE DIABETES
1. Diabetes Tipe I
anak-anak atau usia muda ( populasinya sekitar 5-10 % )
Diabetes jenis ini biasanya terjadi sebagai respons dari penghancuran sistem
autoimunitas dari sebuah sel ( β-cells)
- Proses ini menyebabkan pancreas tidak mampu untuk menghasilkan hormon insulin.
- Kelompok penderita diabetes jenis ini sering disebut sebagai Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM) karena sangat tergantung pada terapi hormon insulin.
2. Diabetes Tipe II
terjadi pada sekitar 90-95% populasi diabetes.
mulai terdeteksi pada usia sekitar 30 tahun.
Penyebab :
a. Gaya hidup (pola makan, Overweight dan jarang olah raga)
Penderita mampu menghasilkan insulin ( jumlah sedikit) → Non-insulin
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM
3. Gestasional Diabetes
terjadi pada wanita hamil yang tidak pernah menderita diabetes, tetapi
memiliki kadar gula darah yang tinggi (kadar gula darah puasa > 126 mg/dL) .
terdeteksi pada minggu ke 24-28 kehamilan.
Jenis diabetes tipe ini akan memengaruhi pertumbuhan bayi pada akhir masa
kehamilan. (bayi lahir obesitas)
Bayi kemungkinan besar terkena diabetes
METODE ANALISIS GULA DARAH DAN GULA URIN
Pemeriksaan Reduksi
Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine dengan
menggunakan reagen (missal : benedict, fehling, nylander)
Dinyatakan negative (-) → apabilka tidak ada perubahan warna, tetap biru
sedikit kehijauan (tidak ada glukosa)
Positif 1 (+) : warna hijau kekuningan dan keruh (terdapat 0,5-1% glukosa
Positif 2 (++)
: warna kuning keruh (terdapat 1- 1,5% glukosa)
Posistif 3 (+++) : warna jinga, seperti lumpur keruh (2-3,5% glukosa)
Positif 4 (++++) : merah keruh (> 3,5% glukosa)
Normal
: urine reduksi negative
Reduksi + dalam urine memnunjukan adanya hiperglikemia di atas 170 mg%,
karena nilai ambang batas ginjal untuk absorbs glukosa adalah 170 mg%.
reduksi + disertai hiperglikemia menandakan adanya penyakit diabetes
mellitus.
N. Glukosa Kuantitatif Urine
Pemeriksaan untuk mengukur jumlah glukosa dalam gram/24 jam dengan
menggunakan reagen benedict kuantitatif.
Glukosa
Normalnya glukosa tidak ada atau ada tapi dalam jumlah yang sangat kecil di
dalam urin.
Ketika tingkat glukosa dalam darah in melebihi batasan gula ginjal (160-180
mg/dl) maka glukosa mulai nampak dalam urin.
Kehadiran glukosa dalam urin (glucosuria) merupakan indikasi adanya
penyakit diabetes mellitus.
Prosedur Uji Glukosa
1. Uji Fehling:
Kedalam tabung uji yang berisi 2 ml sampel urin, tambahkan 1 ml larutan
Fehling A dan 1 ml larutan Fehling B. Campurkan dengan baik lalu
tempatkan kedalam waterbath mendidih. Perubahan warna yang terjadi
menunjukkan adanya glukosa.
2. Uji Benedict
Kedalam tabung uji yang berisi 1 ml sampel urin, tambahkan 3 ml reagent
Benedict. Campurkan dengan baik lalu letakkan dalam water bath
mendidih. Perubahan warna yang terjadi menunjukkan adanya glukosa.
Uji Benedict
Dalam suasana Alkalis : Sakarida akan membentuk enidid yang mudah
teroksidasi.
Semua monosakarida dan diskarida kecuali Sukrosa dan trekalosa
akan bereaksi positif bila dilakukan uji Benedict.
Larutan-larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan
memebentuk cupro oksida (Cu2O) yang berwarna hijau merah
orange atau merah bata dan adanya endapan merah bata pada dasar
tabung reaksi
Ketone bodies
Ketika kekurangan karbohidrat, tubuh mulai menggunakan asam lemak untuk
menghasilkan energi.
Ketika peningkatan alur metabolis ini mencapai titik tertentu, pemakaian asam lemak
menjadi tidak sempurna dan produk antara yang terjadi didalam darah dan urin.
produk antara ini ada 3 ketone bodies: asetone, asetoasetat, dan betahidroksibutirat.
Kehadiran ketone bodies dalam urin (ketonuria) biasanya merupakan indikasi diabetes
mellitus tak terkendali, kelaparan atau kekurangan serat karbohidrat.
Prosedur Uji ketone bodies:
Uji Rothera
1) Kedalam tabung uji yang berisi 3 ml sampel urin, tambahkan 0.5 ml saturated
ammonium sulfate. Tambahkan 2-3 tetes larutan ammonia dan 2-3 tetes 5%
sodium nitroprusside kemudian kocok dengan baik.
2) Munculnya warna seperti permanganat menunjukkan adanya ketone bodi.
ENZIM
Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup
(reaksi biokimia). Pengertian ini mencakup dua hal yaitu katabolisme dan anabolisme.
Untuk berlangsungnya dua reaksi tersebut diperlukan suatu aktivator yaitu enzim.
PengertianEnzim
- Biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam
tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi
terbentuk kembali.
-
uatu reaksi kimia yang berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang
lebih rendah. Jadi enzim juga berfungsi menurunkan energi aktivasi.
STRUKTUR ENZIM
Suatu enzim (holoenzim) tersusun atas bagian protein dan bukan protein.
Bagian protein apoenzim, dan bagian non protein kofaktor.
Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K, Fe, Na), atau koenzim yang berupa
bahan organik, misalkan vitamin B (B1, B2).
Sifat-Sifat Enzim
kerja enzim bersifat spesifik/khusus, artinya bahwa satu enzim hanya dapat bekerja
pada satu substrat
enzim bekerja pada suhu tertentu
enzim berkerja pada derajat keasaman (pH) tertentu
kerja enzim dapat bolak-balik, artinya selain dapat memecah substrat juga dapat
membentuk substrat dari penyusunnya
Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.
Efektif dalam jumlah kecil.
Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.
Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi enzim dan aktivitas enzim
suhu
derajat keasaman (pH)
konsentrasi enzim
jenis substrat
zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang
sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH
konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat,
maka hasil akhir juga dua kali lipat.
penimbunan hasil akhir
Hasil akhirKecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan. Misal,
kegiatan pada awal reaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan atau akhir
reaksi. Apabila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim
pengaruh aktivator/penggiat ion kobalt, mangan, nikel, magnesium, klor, dan garamgaram dari logam alkali tanah yang encer
pengaruh inhibitor/penghambat Contoh, garam-garam dari logam berat, seperti
raksa.
Cara Kerja Enzim
Enzim bekerja berdasar prinsip ‘kunci dan anak kunci’ (lock and key).
Pada salah satu sisi enzim terdapat tempat aktif yang memiliki bentuk yang dapat
berpasangan tepat sama dengan bentuk permukaan substrat. Akibatnya satu enzim
hanya dapat digunakan untuk satu jenis substrat.
•
Kerja enzim juga sangat dipengaruhi oleh zat inhibitor, yaitu bahan yang menghambat
kerja enzim.
•
Ada 2 jenis inhibitor, yaitu :
Inhibitor kompetitif bekerja dengan cara berikatan pada tempat aktif enzim sehingga
substrat tdk berikatan dgn emzim
Inhibitor non kompetitif tidak berikatan dengan tempat aktif, tetapi menyebabkan
perubahan pada tempat aktif. Ini pun berakibat substrat tidak bisa berikatan dengan enzim.
Beberapa enzim dalam proses metabolisme
-
Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida
menjadi air dan oksigen.
Katalase 2H2O2 → 2H2O + O2
-
Enzim oksidase. Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan
suatu substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk
H2O.
Oksidoreduktase adalah jenis enzim yang berfungsi reaksi Redoks (reaksi
Reduksi/Oksidasi)
Transferase adalah jenis enzim yg mengatalisis reaksi pemindahan atau transfer
suatu gugus dr suatu senyawa kpd senyawa lain.
Hidrolase adalah jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis pada reaksi hidrolisis
berbagai ikatan, baik pemecahan ester, glikosida, peptide, dll.
Liase adalah jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi pemutusan
berbagai ikatan kimia selain melalui reaksi hidrolisisa taupun reaksi oksidasi
Isomerase adalah jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis pada reaksi perubahan
intramolekuler atau isomerisasi sebuah molekul tunggal.
Ligase adalah jenis enzim yang menjadi katalisator reaksi penggabungan dua molekul
dengan ikatan kovalen.
Enzim hidrase menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa
menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase,
akonitase.
Enzim dehidrogenase memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolakbalik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh
karboksilase piruvat.
Enzim peroksida. Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa
fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.
Enzim desmolase. Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan
atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa
menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
Enzim transphosforilase memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke
molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
Nomenklatur dan klasifikasi enzim
Enzim diberi nama dengan menambahkan akhiran ase terhadap nama substrat yang
diubah oleh enzim tersebut,
enzim maltase, lipase menjadi glukosa;
merupakan kelompok karbohidrase.
Darah → gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang
mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi
ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.
Komponen Darah
Plasma
o Menyalurkan sel-sel darah
o Merupakan cadangan air untuk tubuh
o Mencegah mengkerutnya dan tersumbatnya pembuluh darah
o Membantu mempertahankan tekanan darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh.
o Antibodi dalam plasma melindungi tubuh melawan bahan-bahan asing
(misalnya virus, bakteri, jamur dan sel-sel kanker), ketika protein pembekuan
mengendalikan perdarahan.
Sel darah
o Erythrocyte Hemoglobin
o Leukocyte
o Thrombocyte
PEMBENTUKAN SEL DARAH
Sel darah merah, sel darah putih dan trombosit dibuat di dalam sumsum
tulang.
limfosit juga dibuat di dalam kelenjar getah bening dan limpa; dan limfosit T
dibuat dan matang dalam thymus
Kecepatan pembentukan sel darah dikendalikan sesuai dengan kebutuhan
tubuh
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK DARAH
Pemeriksaan sumsum tulang
o mengetahui penyebab ketidaknormalan sel darah.
GANGGUAN DARAH
o Anemia
o Polycythemia
kondisi yang berakibat pada naiknya tingkat sel-sel darah merah yang bersirkulasi
dalam aliran darah
Leukemia (kanker darah)
Peningktan sel darah putih dalam darah
Thrombocytopenia
jumlah platelet-platelet yang lebih rendah dari normal dalam darah.
Penggumpalan dan perdarahan
Lympoma (kanker kelenar getah bening)
Gangguan sistem pembekuan (hemophilia, DIC)
DIABETES
Gangguan kerja hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.
Glukosa darah tinggi (Kadarnya ≥ 200 mg/dl).
Penyebabnya :
Makanan (konsumsi gula sintetis 2 sdm = 2 kg gula pasir)
Memakai unsur kimia → pengendapan /mengkristalkan (Sifat Urea ini adalah
pengeras, maka "Pangkreas" anda akan ikut mengeras...dan tidak bisa kerja
sehingga timbul gula darah meningkat (diabetes)
80% (keturunan, pola makan tidak sehat, jarang olah raga)
TIPE-TIPE DIABETES
1. Diabetes Tipe I
anak-anak atau usia muda ( populasinya sekitar 5-10 % )
Diabetes jenis ini biasanya terjadi sebagai respons dari penghancuran sistem
autoimunitas dari sebuah sel ( β-cells)
- Proses ini menyebabkan pancreas tidak mampu untuk menghasilkan hormon insulin.
- Kelompok penderita diabetes jenis ini sering disebut sebagai Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM) karena sangat tergantung pada terapi hormon insulin.
2. Diabetes Tipe II
terjadi pada sekitar 90-95% populasi diabetes.
mulai terdeteksi pada usia sekitar 30 tahun.
Penyebab :
a. Gaya hidup (pola makan, Overweight dan jarang olah raga)
Penderita mampu menghasilkan insulin ( jumlah sedikit) → Non-insulin
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM
3. Gestasional Diabetes
terjadi pada wanita hamil yang tidak pernah menderita diabetes, tetapi
memiliki kadar gula darah yang tinggi (kadar gula darah puasa > 126 mg/dL) .
terdeteksi pada minggu ke 24-28 kehamilan.
Jenis diabetes tipe ini akan memengaruhi pertumbuhan bayi pada akhir masa
kehamilan. (bayi lahir obesitas)
Bayi kemungkinan besar terkena diabetes
METODE ANALISIS GULA DARAH DAN GULA URIN
Pemeriksaan Reduksi
Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine dengan
menggunakan reagen (missal : benedict, fehling, nylander)
Dinyatakan negative (-) → apabilka tidak ada perubahan warna, tetap biru
sedikit kehijauan (tidak ada glukosa)
Positif 1 (+) : warna hijau kekuningan dan keruh (terdapat 0,5-1% glukosa
Positif 2 (++)
: warna kuning keruh (terdapat 1- 1,5% glukosa)
Posistif 3 (+++) : warna jinga, seperti lumpur keruh (2-3,5% glukosa)
Positif 4 (++++) : merah keruh (> 3,5% glukosa)
Normal
: urine reduksi negative
Reduksi + dalam urine memnunjukan adanya hiperglikemia di atas 170 mg%,
karena nilai ambang batas ginjal untuk absorbs glukosa adalah 170 mg%.
reduksi + disertai hiperglikemia menandakan adanya penyakit diabetes
mellitus.
N. Glukosa Kuantitatif Urine
Pemeriksaan untuk mengukur jumlah glukosa dalam gram/24 jam dengan
menggunakan reagen benedict kuantitatif.
Glukosa
Normalnya glukosa tidak ada atau ada tapi dalam jumlah yang sangat kecil di
dalam urin.
Ketika tingkat glukosa dalam darah in melebihi batasan gula ginjal (160-180
mg/dl) maka glukosa mulai nampak dalam urin.
Kehadiran glukosa dalam urin (glucosuria) merupakan indikasi adanya
penyakit diabetes mellitus.
Prosedur Uji Glukosa
1. Uji Fehling:
Kedalam tabung uji yang berisi 2 ml sampel urin, tambahkan 1 ml larutan
Fehling A dan 1 ml larutan Fehling B. Campurkan dengan baik lalu
tempatkan kedalam waterbath mendidih. Perubahan warna yang terjadi
menunjukkan adanya glukosa.
2. Uji Benedict
Kedalam tabung uji yang berisi 1 ml sampel urin, tambahkan 3 ml reagent
Benedict. Campurkan dengan baik lalu letakkan dalam water bath
mendidih. Perubahan warna yang terjadi menunjukkan adanya glukosa.
Uji Benedict
Dalam suasana Alkalis : Sakarida akan membentuk enidid yang mudah
teroksidasi.
Semua monosakarida dan diskarida kecuali Sukrosa dan trekalosa
akan bereaksi positif bila dilakukan uji Benedict.
Larutan-larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan
memebentuk cupro oksida (Cu2O) yang berwarna hijau merah
orange atau merah bata dan adanya endapan merah bata pada dasar
tabung reaksi
Ketone bodies
Ketika kekurangan karbohidrat, tubuh mulai menggunakan asam lemak untuk
menghasilkan energi.
Ketika peningkatan alur metabolis ini mencapai titik tertentu, pemakaian asam lemak
menjadi tidak sempurna dan produk antara yang terjadi didalam darah dan urin.
produk antara ini ada 3 ketone bodies: asetone, asetoasetat, dan betahidroksibutirat.
Kehadiran ketone bodies dalam urin (ketonuria) biasanya merupakan indikasi diabetes
mellitus tak terkendali, kelaparan atau kekurangan serat karbohidrat.
Prosedur Uji ketone bodies:
Uji Rothera
1) Kedalam tabung uji yang berisi 3 ml sampel urin, tambahkan 0.5 ml saturated
ammonium sulfate. Tambahkan 2-3 tetes larutan ammonia dan 2-3 tetes 5%
sodium nitroprusside kemudian kocok dengan baik.
2) Munculnya warna seperti permanganat menunjukkan adanya ketone bodi.
ENZIM
Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup
(reaksi biokimia). Pengertian ini mencakup dua hal yaitu katabolisme dan anabolisme.
Untuk berlangsungnya dua reaksi tersebut diperlukan suatu aktivator yaitu enzim.
PengertianEnzim
- Biokatalisator, yaitu suatu bahan yang berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam
tubuh makhluk hidup tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi karena pada akhir reaksi
terbentuk kembali.
-
uatu reaksi kimia yang berlangsung dengan bantuan enzim memerlukan energi yang
lebih rendah. Jadi enzim juga berfungsi menurunkan energi aktivasi.
STRUKTUR ENZIM
Suatu enzim (holoenzim) tersusun atas bagian protein dan bukan protein.
Bagian protein apoenzim, dan bagian non protein kofaktor.
Kofaktor dapat berupa ion logam (Cu, Mg, K, Fe, Na), atau koenzim yang berupa
bahan organik, misalkan vitamin B (B1, B2).
Sifat-Sifat Enzim
kerja enzim bersifat spesifik/khusus, artinya bahwa satu enzim hanya dapat bekerja
pada satu substrat
enzim bekerja pada suhu tertentu
enzim berkerja pada derajat keasaman (pH) tertentu
kerja enzim dapat bolak-balik, artinya selain dapat memecah substrat juga dapat
membentuk substrat dari penyusunnya
Enzim mengalami denaturasi/kerusakan pada temperatur tinggi.
Efektif dalam jumlah kecil.
Tidak berubah pada waktu reaksi berlangsung.
Tidak memengaruhi keseimbangan, tetapi hanya mempercepat reaksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi enzim dan aktivitas enzim
suhu
derajat keasaman (pH)
konsentrasi enzim
jenis substrat
zat yang diubah menjadi sesuatu yang baru. Umumnya, terdapat hubungan yang
sebanding antara substrat dengan hasil akhir apabila konsentrasi enzim tetap, pH
konstan, dan temperatur konstan. Jadi, apabila substrat yang tersedia dua kali lipat,
maka hasil akhir juga dua kali lipat.
penimbunan hasil akhir
Hasil akhirKecepatan reaksi dalam suatu proses kimia tidak selalu konstan. Misal,
kegiatan pada awal reaksi tidak sama dengan kegiatan pada pertengahan atau akhir
reaksi. Apabila hasil akhir (banyak), maka akan menghambat aktivitas enzim
pengaruh aktivator/penggiat ion kobalt, mangan, nikel, magnesium, klor, dan garamgaram dari logam alkali tanah yang encer
pengaruh inhibitor/penghambat Contoh, garam-garam dari logam berat, seperti
raksa.
Cara Kerja Enzim
Enzim bekerja berdasar prinsip ‘kunci dan anak kunci’ (lock and key).
Pada salah satu sisi enzim terdapat tempat aktif yang memiliki bentuk yang dapat
berpasangan tepat sama dengan bentuk permukaan substrat. Akibatnya satu enzim
hanya dapat digunakan untuk satu jenis substrat.
•
Kerja enzim juga sangat dipengaruhi oleh zat inhibitor, yaitu bahan yang menghambat
kerja enzim.
•
Ada 2 jenis inhibitor, yaitu :
Inhibitor kompetitif bekerja dengan cara berikatan pada tempat aktif enzim sehingga
substrat tdk berikatan dgn emzim
Inhibitor non kompetitif tidak berikatan dengan tempat aktif, tetapi menyebabkan
perubahan pada tempat aktif. Ini pun berakibat substrat tidak bisa berikatan dengan enzim.
Beberapa enzim dalam proses metabolisme
-
Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida
menjadi air dan oksigen.
Katalase 2H2O2 → 2H2O + O2
-
Enzim oksidase. Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan
suatu substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk
H2O.
Oksidoreduktase adalah jenis enzim yang berfungsi reaksi Redoks (reaksi
Reduksi/Oksidasi)
Transferase adalah jenis enzim yg mengatalisis reaksi pemindahan atau transfer
suatu gugus dr suatu senyawa kpd senyawa lain.
Hidrolase adalah jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis pada reaksi hidrolisis
berbagai ikatan, baik pemecahan ester, glikosida, peptide, dll.
Liase adalah jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi pemutusan
berbagai ikatan kimia selain melalui reaksi hidrolisisa taupun reaksi oksidasi
Isomerase adalah jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis pada reaksi perubahan
intramolekuler atau isomerisasi sebuah molekul tunggal.
Ligase adalah jenis enzim yang menjadi katalisator reaksi penggabungan dua molekul
dengan ikatan kovalen.
Enzim hidrase menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa
menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase,
akonitase.
Enzim dehidrogenase memindahkan hidrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara bolakbalik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh
karboksilase piruvat.
Enzim peroksida. Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa
fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.
Enzim desmolase. Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan
atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa
menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
Enzim transphosforilase memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke
molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
Nomenklatur dan klasifikasi enzim
Enzim diberi nama dengan menambahkan akhiran ase terhadap nama substrat yang
diubah oleh enzim tersebut,
enzim maltase, lipase menjadi glukosa;
merupakan kelompok karbohidrase.