MAKALAH ILMU PENDIDIKAN TEORI PERKEMBANG (1)

MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
TEORI PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK

“PENGARUH PERKEMBANGAN FISIK PESERTA DIDIK
DALAM PROSES BELAJAR”

OLEH:
1.
2.
3.
4.

Ahmad Affandi
Choirul Rohmat Hidayat
Ema Putri Istriati
Roni Michael Nainggolan

(14518241033)
(14518241032)
(14518241008)
(14518241017)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014 / 2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Pendidikan
”Perkembangan Fisik Peserta Didik” ini. Semoga makalah yang kami susun
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan
arahan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membimbing kami, memberikan semangat dan motivasi.
Kami

menyadari

sepenuhnya


bahwa

makalah

Ilmu

Pendidikan

”Perkembangan Fisik Peserta Didik” ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan tugas makalah ”Perkembangan Fisik Peserta Didik” ini. Kami
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Terima
kasih.

Yogyakarta, 1 November 2014

Tim Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pendidikan. Sosok peserta didik umumnya merupakan
sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan
berkembang ke arah kedewasaan. Ia adalah sosok yang selalu mengalami
perkembangan sejak lahir sampai meninggal dengan perubahan-perubahan
yang terjadi secara wajar (Sutari Imam Barnadib, 1995). Peserta didik
merupakan sosok anak yang membutuhkan bantuan orang lain dalam hal ini
yaitu seorang pendidik.
Seorang pendidik yang membantu mengembangkan potensi peserta didik
dituntut untuk memahami perilaku dan perubahan-perubahan pada peserta didik
serta harus dapat memahami pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada
peserta didik. Salah satu aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
yaitu perkembangan fisik peserta didik.
Perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh, seperti
pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan
berat badan, hormon, dan lain-lain), dan perubahan-perubahan dalam cara-cara
individu untuk menggunakan tubuhnya, seperti perkembangan keterampilan
motorik dan perkembangan seksual, serta perubahan dalam kemampuan fisik,
seperti penurunan fungsi jantung, pengelihatan dan sebagainya (Siefert dan

Hoffnung, 1994).
Perkembangan fisik peserta didik akan menentukan ketrampilan peserta
didik bergerak. Perkembangan fisik peserta didik juga akan

mempengaruhi

pandangan peserta didik terhadap dirinya sendiri dan orang lain, yang
berdampak dalam melakukan penyesuaian dengan dirinya dan orang lain.
Perkembangan fisik peserta didik secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi perilakunya sehari-hari.

2. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
a) Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik?
b) Apa saja karakteristik perkembangan fisik pada anak, remaja dan dewasa?
c) Bagaimana pengaruh perkembangan fisik terhadap tingkah anak, remaja
dan dewasa?
d) Mengapa dan bagaimana perkembangan fisik pada peserta didik
berpengaruh kepada penyelenggaraan pendidikan?


3. Tujuan Pembahasan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan:
a) Mengetahui pengertian perkembangan fisik.
b) Mengetahui karakteristik perkembangan fisik pada anak, remaja dan
dewasa.
c) Mengetahui pengaruh perkembangan fisik terhadap tingkah laku
seseorang.
d) Mengetahui implikasi perkembangan fisik terhadap penyelenggaraan
pendidikan.

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Sebagai

manusia

yang


memilki

potensi

kodrati,

peserta

didik

memungkinkan untuk bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok makhluk
yang sempurna (a fully functioning person). Istilah pertumbuhan pada diri
peserta didik lebih diartikan sebagai bertambahnya tinggi badan, berat badan,
semakin efektifnya fungsi-fungsi otot tubuh dan organ fisik, organ panca indra,
kekekaran tubuh, dan lain-lain yang menyangkut kemajuan aspek fisik. Istilah
perkembangan diartikan sebagai semakin optimalnya kemajuan aspek psikis
peserta didik seperti kemampuan cipta, rasa, karsa, karya, pematangan
pribadi,


pengendalian

emosi,

kepekaan

spritualitas,

keimanan,

dan

ketaqwaan. Menurut Hurlock (1992) perkembangan adalah serangkaian
perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman.

B. Perkembangan Fisik Peserta Didik
Menurut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi
perubahan-perubahan dalam tubuh (seperti : pertumbuhan otak, sistem saraf,
organ-organ indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain),

dan perubahan-perubahan dalam cara individu dalam menggunakan tubuhnya
(seperti perkembangan keterampilan motorik dan perkembangan seksual),
serta perubahan dalam kemampuan fisik (seperti penurunan fungsi jantung,
penglihatan dan sebagainya).
Teori perkembangan fisik di kemukakan oleh Gasell dan Ames (1940)
Sella Illingsworth (1983) perkembangan fisik mencakup berat badan, tinggi
badan, termasuk perkembangan motorik. Dalam pendidikan pengembanagn
anak mencakup: kekuatan, ketahanan, kecepatan, dan keseimbangan.
Perkembangan peserta didik pada anak usia dini mengikuti delapan poa
umum sebagai berikut:
a. Contynuity (keberlanjutan), yakni perkembangan dari yang sederhada
ke arah yang kompleks sejalan dengan bertambahnya usia anak.

b. Uniform squence (kesamaan tahapan), yakni perkembangan yang
memiliki tahapan sama untuk semua anak, meskipun kecepatan anak
untuk mencapai tahapan berbeda.
c. Maturity (kematangan), yakni suatu perkembangan yang ada peserta
didik yang di pengaruhi oleh perkembangan sel syaraf.
d. From general to specific process (proses dari umum ke khusus), yakni
suatu perkembangan yang di mualai dari gerak yang bersifat umum

kepada gerak yang bersifat khusus.
e. Dari gerak reflek bawaan ke arah terkoordinasi, yakni suatu
perkembangan yang dimiliki peserta didik yang dimulai dari gerak
reflek bawaan semenjak lahir ke aneka gerak yang terkoordinasi dan
f.

bertujuan.
Chepalo caudal direction yakni suatu perkembangan yang di tandai
dengan bagian yang mendekati kepala berkembang lebih cepat dari

bagian yang mendekati ekor.
g. Proximo distal, yaitu perkembangan yang di tandai dengan bagian
yang mendekati bagian sumbu tubuh berkembang terlebih dahulu di
banding yang lebih jauh.
h. From bilateral to crosslateral coordinate, yakni perkembangan yang di
mulai dri koordinasi yang sama berkembang terlebih dahulu sebelum
bisa melakukan koordinasi dengan orang bersilang.
Menurut Muss yang dikutip oleh Sarlito Wirawan (Sarlito, 1991: 51), urutan
perubahan-perubahan fisik adalah:
1) Pada anak perempuan:

a) Pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, dan anggota-anggota
badan menjadi panjang).
b) Pertumbuhan payudara.
c) Tumbuh bulu halus berwarna gelap di kemaluan.
d) Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap
tahunnya.
e) Bulu kemaluan menjadi keriting.
f) Menstruasi atau haid.
g) Tumbuh bulu-bulu ketiak.
2) Pada anak laki-laki:
a) Pertumbuhan tulang-tulang.
b) Testis (buah pelir) membesar.
c) Tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap.
d) Awal perubahan suara.
e) Ejakulasi.
f) Bulu kemaluan menjadi keriting.

g)
h)
i)

j)
k)
l)

Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
Tumbuh rambut-rambut halus di wajah.
Tumbuh bulu ketiak.
Akhir perubahan suara.
Rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap.
Tumbuh bulu di dada.
Bagi

anak-anak

usia

sekolah

dan

remaja,

pertumbuhan

dan

perkembangan fisik yang optimal adalah sangat penting, sebab pertumbuhan/
perkembangan

fisik

anak

secara

langsung

atau

tidak

langsung

akan

mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara langsung, pertumbuhan fisik akan
menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung,
pertumbuhan/ perkembangan fisik akan mempengaruhi cara anak memandang
dirinya sendiri dan orang lain.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Perkembangan Fisik Peserta Didik
Dilihat dari segi pertumbuhan dan perkembangan fisik, pada usia
sekolah dasar merupakan periode pertumbuhan fisik yang lambat dan
relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertas, kirakira dua tahun menjelang anak menjadi matang secara seksual pada saat
mana pertumbuhan berkembang pesat. Masa ini sering juga disebut
sebagai “periode tenang” sebelum pertumbuhan yang cepat menjelang
masa remaja. Hal ini tidak berarti bahwa pada masa ini tidak terjadi proses
pertumbuhan fisik yang berarti.
a. Karakteristik perkembangan fisik pada masa kanak-kanak (0-5 tahun)
Perkembangan kemampuan fisik pada anak kecil ditandai dengan
mulai mampu melakukan bermacam macam gerakan dasar yang semakin
baik, yaitu gerakan gerakan berjalan, berlari, melompat, meloncat,
berjingkrak, melempar, menangkap, yang berhubungan dengan kekuatan
yang lebih basar sebagai akibat pertumbuhan jaringan otot lebih besar.
Selain itu, perkembangan juga ditandai dengan pertumbuhan panjang kaki
dan tangan secara proporsional. Perkembagan fisik pada masa anak juga
ditandai dengan koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan
baik.
b. Karakteristik perkembangan fisik pada masa anak (5-11):
Perkembangan waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanakkanak,

koordinasi

mata

berkembang

dengan

baik,

masih

belum

mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil dan
mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
1) Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki
laki cenderung aktifitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan
bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistem peredaran darah

masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik. Dalam
segi psikologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki.
2) Usia 10-11 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan darah dan
metabolism yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan seksual (12
tahun). Lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
c. Karakteristik perkembangan fisik pada masa remaja
Perkembangan fisik yang paling menonjol yaitu perkembangan
kekuatan, ketahanan, dan organ seksual pada masa remaja. Karakteristik
perkembangan fisik pada masa remaja ditandai dengan pertumbuhan berat
dan tinggi badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer
(kelenjar-kelenjar dan alat-alat kelamin) maupun tanda-tanda seksual
sekunder (tumbuh payudara, haid, kumis, dan mimpi basah, dan lain
sebagainya), timbulnya hasrat seksual yang tinggi (masa puberitas).
d. Karakteristik perkembangan fisik pada masa dewasa
Kemampuan fisik pada masa dewasa pada setiap individu menjasdi
sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Laki-laki cenderung
lebih

baik

kemampuan

fisiknya

dan

gerakannya

lebih

terampil.

Pertumbuhan ukuran tubuh yang proposianal memberikan kemampuan
fisik yang kuat. Pada masa dewasa pertumbuhan mecapai titik maksimal.
Pertumbuhan fisik mulai terhenti sehingga hasil dari pertumbuhan ini
menentukan kemampuan fisik pada masa ini.
B. Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja.
Kondisi yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja,
demikian pula sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi
sebagai berikut:
1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan sifat jasmaniah dari
orang tuanya. Faktor keturunan menyebabkan seorang anak dapat lebih

tinggi atau panjang dari anak lainnya, jika ayah dan ibunya atau
kakeknya tinggi dan panjang.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi
tubuhnya dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan
dengan mereka yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga
dapat memberikan pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga
menghambat

atau mempercepat

potensi untuk pertumbuhan

dimasa

remaja.
3. Kematangan
Pertumbuhan

fisik

seolah-olah

seperti sudah direncanakan oleh

faktor kematangan. Meskipun anak itu diberi makanan yang bergizi,
tetapi

kalau saat kematangan

belum sampai, pertumbuhan itu

tetap

seperti tertangguhkan.
4. Gangguan Emosional
Anak yang sering

mengalami

gangguan

emosional

akan

menyebabkan terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini
akan

membawa

pertumbuhan

akibat berkurangnya

di kelenjar

pituitari

(otak).

pembentukan
Bila terjadi

hal

hormon
demikian

pertumbuhan awal remajanya terhambat dan tidak tercapai berat tubuh
yang seharusnya.
5. Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak
perempuan, kecuali pada usia 12-15 tahun. Anak perempuan biasanya
akan sedikit lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini
terjadi karena bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda
dengan perempuan. Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari
pada laki-laki.

6. Status Sosial Ekonomi
Umumnya anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial
ekonomi rendah, cenderung lebih kecil dari pada anak yang berasal
dari keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi.
Fakta:
Status gizi anak berdasarkan indikator TB/U menggambarkan status gizi
yang bersifat kronis, merupakan akibat keadaan kurang gizi dalam waktu
yang panjang. Indikator TB/U dinyatakan dalam tinggi badan normal,
pendek dan sangat pendek. Anak yang termasuk katagori sangat pendek
(stunting) pada tahun 2010 sebanyak 18,5% dan yang pendek 17,1%, bila
keduanya digabungkan dan menjadi angka 35,6%, mayoritas berasal dari
keluarga dengan ekonomi menengah kebawah (Kempkes RI, 2010).
7. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik peserta
didik. Peserta didik yang sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh
besar dibanding yang sering sakit.
8. Stimulasi lingkungan
lndividu yang tubuhnya

sering

dilatih

untuk

meningkatkan

percepatan pertumbuhannya akan berbeda dengan yang tidak pernah
mendapat latihan.
C. Pengaruh Perkembangan Fisik Peserta Didik dalam Pendidikan
Perkembangan fisik peserta didik akan memengaruhi proses belajar
peserta didik. Peserta didik melakukan berbagai aktivitas fisik sebagai
pengalaman belajar. Kondisi panca indra, normalitas anggota tubuh,
asupan gizi dan keadaan kesehatan secara menyeluruh mempengaruhi
proses belajar.
Penglihatan dan pendengaran sangat diperlukan dalam belajar.
Gangguan pada fungsi panca indra menyebabkan perhatian individu tidak
optimal dalam belajar. perubahan bentuk dan berat badan, suara yang
membesar, gerakan fisik yang semakin lamban, mudah mengantuk,
perasaan tidak nyaman ketika mengalami haid, semua ini memberi
pengaruh terhadap suasana belajar peserta didik. Demikian halnya dengan
perkembangan fisik yang terlalu cepat atau terlambat dari ukuran peserta
didik seusianya akan dapat mempengaruhi perilaku peserta didik di antara
sebayanya. Pendidik perlu menyadari bahwa perkembangan fisik yang

dialami peserta didik dalam proses perkembangannya mempengaruhi
proses belajar peserta didik. Oleh karena itu, pendidik perlu memberi
informasi kepada peserta didik tentang hal ini sehingga mereka dapat
memahaminya secara benar dan siap secara mental menghadapinya
D. Pentingnya mempelajari Perkembangan Fisik Peserta Didik bagi
Pendidik
Bagi pendidik, manfaat yang dapat diambil dari mempelajari
perkembangan fisik peserta didik, antara lain:
1)

Pendidik dapat memahami ciri khas perkembangan fisik dari peserta

2)

didik.
Pendidi dapat mengerti tahap-tahap perkembangan dari peserta

3)

didik.
Pendidik dapat memahami perilaku peserta didiknya akibat dari

4)

perkembangan fisik peserta didik.
Pendidik dapat menentukan metode belajar dengan menyesuaikan
perkembangan fisik peserta didik.

E. Kegiatan yang dapat Membantu Pengembangan Fisik Peserta Didik
1)
2)
3)

Olahraga
Pramuka
Permainan/ “Outbound”

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi seperti
pengaruh keluarga, pengaruh gizi, kematangan, gangguan emosional,
jenis kelamin, status sosial ekonomi, keshatan,dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan fisik peserta didik akan mempengaruhi proses belajar
peserta didik, sehingga sangat penting bagi pendidik untuk memahami
karakteristik perkembangan fisik peserta didiknya.

B. Saran
Bagi pendidik perlu memahami perkembangan fisik peserta didik
guna memfasilitasi peserta didik agar dapat berkembang secara optimal.
Semoga makalah ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam
pembelajaran Perkembangan Fisik Peserta Didik.

DAFTAR PUSTAKA
Maryati. (2012). Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Bima: STKIP
Bima.
LT Bangsawan. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV. Citra
Praya.
Kuntjojo. (2010). Materi Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Kediri:
Universitas Nusantara Kediri.
Siswoyo, Dwi. (2013). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Uny Press.
Jafarr, Nurhaedar. (2005). Pertumbuhan Remaja. Makasar: Universitas
Hasanuddin.