Hubungan kadar alkaline phosphatase pada saliva dengan tahap maturasi vertebrata servikalis pada perempuan usia tumbuh kembang

ABSTRAK

Latar Belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kadar alkaline phosphatase (ALP) pada saliva terhadap tahap maturasi vertebra
servikalis pada perempuan usia tumbuh kembang. Bahan dan Cara: Subjek pada
penelitian ini berjumlah 57 orang perempuan dengan rentang usia 8-15 tahun yang
sesuai dengan kriteria inklusi. Dilakukan pengambilan radiografi sefalometri lateral
kemudian dilakukan analisa maturasi skeletal vertebra servikalis dengan metode
Hassel dan Farman dan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu tahap maturasi prepubertal (CVMI 1 dan CVMI 2), tahap pubertal (CVMI 3 dan CVMI 4) dan tahap
post-pubertal (CVMI 5 dan CVMI 6). Selanjutnya dilakukan pengambilan saliva
dengan metode passive drool sebanyak 2 ml dan dilakukan uji spektrofotometri
untuk melihat kadar ALP pada saliva. Hasil: Uji Oneway ANOVA menunjukkan
terdapat hubungan antara kadar ALP dengan tahap maturasi vertebra servikalis
(p=0,0001). Kadar ALP tertinggi berada pada tahap pubertal: 233,39 ± 106,29
(IU/L), lalu pada tahap pre-pubertal: 192,87 ± 69,02 (IU/L) dan kadar ALP paling
rendah pada tahap post-pubertal: 79,20 ± 31,41(IU/L). Uji LSD menunjukkan adanya
perbedaan signifikan antara kelompok tahap maturasi vertebra servikalis pada tahap
pre-pubertal dengan post-pubertal dan tahap pubertal dengan post-pubertal
(p=0,0001). Kesimpulan: Kadar Alkaline phosphatase pada saliva dapat dijadikan
alat bantu diagnosa untuk identifikasi tahap maturasi skeletal dalam menentukan
waktu perawatan ortodonti.

Kata kunci: alkaline phosphatase (ALP), maturasi skeletal vertebra servikalis,
growth spurt, usia tumbuh kembang

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Aim of study: The objective of this study was to assess salivary alkaline phosphatase
(ALP) levels in growing female subjects in relation to stages of cervical vertebral
maturation (CVM). Materials and method: The sample of this cross sectional study
consisted of 57 subjects, in the age ranged from 8-15 years. The subjects were
clustered into three groups according to their growth phases, that were pre-pubertal
(CVMI 1 and CVMI 2), pubertal (CVMI 3 and CVMI 4), and post-pubertal (CVMI 5
and CVMI 6). Growth phase was assessed through the CVM on lateral cephalogram
using the method described by Hassel and Farman. Level of salivary alkaline
phosphatase was determined spectrophotometrically. Data were analyzed by using
Oneway ANOVA and Least Significant Difference test. Results: Statistical test
revealed the present of significant differences between level of salivary ALP and
cervical vertebral maturation stages (p value 0.0001). The highest mean of ALP was
found in pubertal growth spurt: 233,39 ± 106,29 (IU/L), followed by pre-pubertal

growth spurt: 192,87 ± 69,02 (IU/L), and the lowest mean of ALP was found in postpubertal growth spurt: 79,20 ± 31,41(IU/L). Conclusion: Level of salivary ALP can
be used as an additional diagnostic tool for the pubertal growth phase identification
to determine orthodontic treatment timing.
Key words: alkaline phosphatase (ALP), cervical vertebral maturation (CVM),
growth spurt, growing subject.

Universitas Sumatera Utara