Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Teori Agency
Agency Theory, merupakan konsep yang menjelaskan hubungan
kontraktual antara principals dan agents. Pihak principal adalah pihak yang
memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent, untuk melakukan semua
kegiatan atas nama principal dalam kapasitasnya sebagai pengambil
keputusan (Chen and Wang, 2011:362).
Dalam hubungan keagenan manajer sebagai pihak yang memiliki akses
langsung terhadap informasi perusahaan, memiliki asimetris informasi
terhadap pihak eksternal perusahaan, seperti kreditor dan investor. Dimana ada
informasi yang tidak diungkapkan oleh pihak manajemen kepada pihak
eksternal perusahaan, termasuk investor.
Untuk memperkecil asimetris informasi, maka pengelolaan perusahaan
harus diawasi dan dikendalikan untuk memastikan bahwa

pengelolaan

dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan

yang berlaku. Upaya ini menimbulkan apa yang disebut sebagai agency costs,
yang menurut teori ini harus dikeluarkan sedemikian rupa sehingga biaya
untuk mengurangi kerugian yang timbul karena ketidakpatuhan setara dengan
peningkatan biaya enforcement-nya.

7
Universitas Sumatera Utara

Agency costs ini mencakup biaya untuk pengawasan oleh pemegang
saham; biaya yang dikeluarkan oleh manajemen untuk menghasilkan laporan
yang transparan, termasuk biaya audit yang independen dan pengendalian
internal; serta biaya yang disebabkan karena menurunnya nilai kepemilikan
pemegang saham sebagai bentuk ‘bonding expenditures’ yang diberikan
kepada manajemen dalam bentuk opsi dan berbagai manfaat untuk tujuan
menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham.

2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Mengacu pada pedoman pasal 1 Undang-Undang No. 32 tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH), yang
mencakup kondisi fisik alam, manusia dan perilakunya, Menteri Lingkungan

Hidup Indonesia mendefinisikan operasional “CSR adalah tindakan yang
melampaui kepatuhan kepada segala hukum dan peraturan yang berkaitan
dengan bidang usaha perusahaan, untuk:
1. Berkomitmen pada perilaku bisnis yang etis untuk meningkatkan
kualitas hidup dari para pemangku kepentingan.
2. Berkontribusi pada keberlanjutan aspek ekonomi, lingkungan, dan
sosial sebagai bagian dari proses pembangunan berkelanjutan”
ISO 26000 mengenai Guidance on Social Responsibility juga
memberikan definisi “CSR Adalah Tanggung jawab sebuah organisasi
terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya
pada masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku

8
Universitas Sumatera Utara

transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan
kesejahteraan

masyarakat;


mempertimbangkan

harapan

pemangku

kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma
perilaku

internasional;

serta

terintegrasi

dengan

organisasi

secara


menyeluruh.”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa CSR adalah sebuah
komitmen untuk berkontribusi terhadap stakeholder maupun lingkungan untuk
meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

2.2.1.1 Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD)
Dalam keputusan Menteri. Dimensi CSRD termasuk lingkungan
hidup, penggunaan energi, sumber daya manusia, produk dan partisipasi
komunitas/masyarakat”.
Murtanto (2006) menyatakan pengungkapan kinerja perusahaan
seringkali

dilakukan

secara sukarela

(voluntary disclosure) oleh

perusahaan. Adapun alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja

sosial secara sukarela antara lain:
a. Internal Decision Making: manajemen membutuhkan informasi
untuk menentukan efektivitas informasi sosial tertentu dalam
mencapai tujuan sosial perusahaan. Walaupun hal ini sulit
diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara sederhana lebih
baik daripoada tidak sama sekali.

9
Universitas Sumatera Utara

b. Product Differentiation: Manajer perusahaan memiliki insentif
untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung
jawab secara sosial kepada masyarakat. Akuntansi kontemporer
tidak memisahkan pencatatan biaya dan manfaat aktivitas sosial
perusahaan dalam laporan keuangan, sehingga perusahaan yang
tidak peduli sosial akan terlihat lebih sukses dari pada
perusahaan yang peduli. Hal ini mendorong perusahaan yang
peduli sosial untuk mengungkapkan informasi tersebut
sehingga


masyarakat

dapat

membedakan

mereka

dari

perusahaan lain.
c. Enlightened

Self

Interest:

perusahaan

melakukan


pengungkapan untuk menjaga keselarasan sosialnya dengan
para

stakeholder

karena

mereka

dapat

mempengaruhi

pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.

2.2.2. Manfaat CSR
Walaupun ada pihak yang mengatakan CSR hanya menghamburhamburkan uang perusahaan, namun perusahaan yang sadar akan
pentingnya CSR tentu mengerti akan manfaat dari CSR. Berikut uraian
manfaat dari CSR (Untung, 2008:6) :

a. Mempertahankan dan mendongkrak citra atau reputasi merek
perusahaan
b. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial

10
Universitas Sumatera Utara

c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan
d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha
e. Membuka peluang pasar yang lebih luas
f. Mereduksi biaya politik
g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder
h. Memperbaiki hubungan dengan regulator
i. Meningkatkan semangat dan produktivitas perusahaan
j. Peluang untuk mendapatkan penghargaan

2.2.3. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi CSR
Menurut Chen dan Wang (2011) terdapat perbedaan pandangan
perusahaan dalam masyarakat dan ketidak setujuan bahwa maksimalisasi
kekayaan merupakan tujuan utama perusahaan. Sebagai Masyarakat yang

baik perusahaan harus bertujuan pemberdayaan masyarakat, bukan
memperdayai masyarakat. Pemberdayaan masyarakat
kreatifitas

masyarakat

untuk

mandiri.

CSR

memunculkan

bukanlah

sekedar

kedermawaan, karena dapat memanjakan masyarakat. Min, Fairhurst dan
Wesley (2009:141) menyatakan ada lima hal penting yang dapat

mempengaruhi implementasi CSR:
a. Human Capital/ Pemberdayaan Manusia
b. Enviroments/ Lingkungan
c. Good Corporate Governance/ Tata kelola yang baik
d. Social Cohesion/ kecemburuan sosial

11
Universitas Sumatera Utara

e. Economic Strength/ kemandirian ekonomi

2.1.3 Pengertian Good Corporate Governance (GCG)
IICG
mendefinisikan

(The

Indonesian

Corporate


Institute

Governance

of

Corporate

sebagai

berikut:

Governance)
“Corporate

Governance merupakan proses dan struktur yang diterapkan dalam
menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang
saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders yang lain”.
Organization for Economic Cooperation and Development (OECD)
Corporate Governance

adalah

“sekumpulan

hubungan

antara pihak

manajemen perusahaan, board dan pemegang saham, dan pihak lain yang
mempunyai kepentingan dengan perusahaan”.
Penelitian Said, Zainuddin and Haron (2009) menemukan hubungan
yang positif antara komite audit dan kepemilikan pemerintah dalam
melaksanakan program CSR, sebaliknya tidak menemukan pengaruh pada
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen.
Berbeda dengan Jo and Harjoto (2011) yang menemukan pengaruh positif
antara kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan komisaris
independen.

12
Universitas Sumatera Utara

2.1.3.1 Prinsip-prinsip GCG
Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari OECD yaitu
1. Transparency (keterbukaan informasi), yaitu keterbukaan
dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai perusahaan.
2. Accountability (akuntabilitas), yaitu kejelasan fungsi, struktur,
sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Responsibility

(pertanggungjawaban),

yaitu

kesesuaian

(kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip
korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
4. Independency (kemandirian), yaitu suatu keadaan dimana
perusahaan

dikelola

secara

profesional

tanpa

benturan

kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang
tidak sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Fairness (kesetaraan dan kewajaran), yaitu perlakuan yang adil
dan setara di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan
yang berlaku.

13
Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Pengertian Profitabilitas
Menurut Subramanyam (2010:16), “profitabilitas merupakan suatu
ukuran atas tingkat pengembalian perusahaan”. Profitabilitas merupakan hasil
akhir dari berbagai kebijakan keputusan, dimana rasio ini digunakan sebagai
alat pengukur atas kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan.
Dengan demikian, pengukuran profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan
keefektifan

manajemen

secara

menyeluruh.

Selain

itu,

keuntungan

(profitabilitas) merupakan suatu kas bebas yang dapat digunakan perusahaan
untuk melakukan program CSR (Crisostomo, Freire, and Vasconcellos,
2011:229). Penelitian Ekatah, Samy, Bampton, and Halabi (2011) menemukan
pengaruh positif ROA terhadap CSR pada Royal Dutch Shell Plc. Sedangkan
Apriwenni (2009) tidak menemukan hubungan Net Profit Margin (NPM)
dengan CSR, hal serupa terjadi pada penelitian Santoso (2011) yang tidak
menemukan hubungan ROE dan CSR.

2.1.5 Hubungan Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility
Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public
demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding perusahaan yang
berukuran lebih kecil. Alasan lain adalah perusahaan besar yang memiliki
biaya keagenan lebih besar tentu akan mengungkapkan informasi yang lebih
luas, hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya keagenan yang dikeluarkan.
Walaupun begitu bukan berarti CSR hal yang mudah bagi perusahaan
berukuran besar, dikarenakan administrasi eksternal dapat menghambat

14
Universitas Sumatera Utara

perusahaan tersebut dan beradaptasi (Udayasankar, 2008:168). Pada penelitian
Udayasankar (2008) menemukan ukuran perusahaan berpengaruh negatif
terhadap CSR

2.2 Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang relevan dan
mendukung penelitian yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Judul Penelitian Peneliti

Variabel

Hasil Penelitian

1.

Variabel
independen:
1. Ukuran
perusahaan
2. Sumber daya
3.Transparansi
4. Skala operasi

Hasil penelitian ini

Corporate Social

Udayasankar

Responsibility

(2008)

and Firm Size

Variabel
Dependen:
1.CSR

menunjukkan
pengaruh negatif
antara Ukuran
perusahaan,
sumber daya,
transparansi dan
skala operasi
terhadap CSR

2.

The Relationship
Between
Corporate Social
Responsibility
Disclosure and
Corporate
Governance
Characteristic in
Malaysian Public
Listed Company

Said,
Zainuddin
and Haron
(2009)

Variabel
Independen:
1.Ukuran
Direksi
2.Komisaris
Independen
3.CEO Ganda
4.Komite Audit
5.Kepemilikan

Hasil penelitian ini
menunjukkan
pengaruh Positif
antara Komite
Audit dan
Kepemilikan
Pemerintah
terhadap CSR,
sedangkan Ukuran

15
Universitas Sumatera Utara

Konsentrat
6.Kepemilikan
Manajerial
7.Kepemilikan
Asing
8.Kepemilikan
Pemerintah

3.

4.

5.

Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
Pada Laporan
Tahunan
Perusahaan
Untuk Industri
Manufaktur

Understanding
The Influence of
Corporate Social
Responsibility
on Corporate
Identity, Image
and Firm
Perfomance

The Effect Of
Corporate
Governance
Elements on

Apriwenni
(2009)

Variabel
Dependen:
1.CSR
Variabel
Independen:
1.Ukuran
Perusahaan
2.Tingkat
Leverage
3.Kepemilikan
Manajerial
4.Net Profit
Margin(NPM)

Variabel
Dependen:
1.CSR
Arendt and
Variabel
Independen:
Brettel (2010) 1.CSR

Khan (2010)

Variabel
Dependen:
1.Ukuran
perusahaan
2.Industri
3.anggaran
pemasaran
Variabel
Independen:
1.Kepemilikan
asing

direksi, Komisaris
Independen,CEO
ganda,
Kepemilikan
Konsentrat,
Kepemilikan
Manajerial dan
Kepemilikan asing
berepengaruh
negatif
Hasil penelitian ini
menunjukkan
pengaruh positif
antara ukuran
perusahaan dan
tingkat leverage
terhadap CSR,
sebaliknya pada
Kepemilikan
Manajerial dan
Profitabilitas tidak
berpengaruh

Hasil penelitian ini
menunjukkan hasil
yang positif antara
CSR terhadap
ukuran perusahaan
dan industri,
sebaliknya CSR
terhadap anggaran
pemasaran tidak
memiliki pengaruh
Pada penelitian
tersebut tidak ada
hubungan antara
Direktur wanita

16
Universitas Sumatera Utara

CSR reporting:
Empirical
Evidence from
Private
Commercial
Bank of
Bangladesh

6.

7.

Corporate Social
Responsibility,
Firm Value, and
Financial
Perfomance in
Brazil

The Causal
Effect of
Corporate
Governance on
Corporate Social
Responsibility

2.proporsi
direktur noneksekutif
3.Direktur
Wanita

Crisostomo,
Freire, and
Vasconcellos
(2011)

Jo and
Harjoto
(2011)

Variabel
Dependen:
1.CSR
Variabel
Independen:
1.Corporate
value (CV)
2.Employee
relation (ER)
3.External
social action
(ESA)
4.ROA
5.ROE
Variabel
Dependen:
1.CSR
Variabel
Independen:
1.Firm value
2.Komisaris
independen
3.Kepemilikan
manajerial
4.Kepemilikan
institusional
Variabel
Dependen:
1.CSR

Pengaruh
Karakteristik

Santoso
(2011)

Variabel
Independen:

dengan CSR,
sebaliknya
Kepemilikan asing
dan proporsi
direktur noneksekutif
berpengaruh
positif terhadap
CSR
Hasil penelitian ini
menunjukkan
pengaruh negatif
antara CV, ER,
ESA terhadap
CSR, sedangkan
ROA dan ROE
tidak memiliki
pengaruh terhadap
CSR

Hasil penelitian ini
menunjukkan
pengaruh positif
antara komisaris
independen,
kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
institusional
terhadap CSR,
sedangkan ROA
dan Firm value
tidak berpengaruh
terhadap CSR
Hasil penelitian ini
menunjukkan

17
Universitas Sumatera Utara

Good Corporate
Governance,
Ukuran
Perusahaan, dan
Rasio
Profitabilitas
Terhadap Luas
Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility
Di Indonesia

9

10

1.Dewan
Komisaris
2.Komite Audit
3.Kepemilikan
Institusional
4.Ukuran
Perusahaan
5.Return on
Asset(ROA)
6.Return on
Equity(ROE)

Corporate Social
Responsibility
and Corporate
Financial
Perfomance in
China: An
Empirical
Research From
Chinese Firms

Chen and

The Relationship
Between
Corporate Social
Responsibility
and Profitability:
The Case of
Royal Dutch
Shell Plc

Ekatah,

Wang
(2011)

Samy,
Bampton, and

Variabel
Dependen:
1.CSR
Variabel
Independen:
1.ROA
2.Return on
Sale (ROS)
3.Growth Rate
of Sales (GRS)
Variabel
Dependen:
1.CSR
Variabel
Independen:
1.Profitabilitas
2.Earning Per
Share (EPS)

Halabi (2011)

pengaruh positif
antara ukuran
perusahaan dan
ROA terhadap
CSR, sedangakan
dewan komisaris,
komite audit,
kepemilikan
institusional dan
ROE tidak
berpengaruh
terhadap CSR

Hasil penelitian ini
menunjukkan tidak
ada pengaruh
antara ROA, ROS
dan GRS terhadap
CSR

Hasil penelitian ini
menunjukkan
pengaruh positif
antara
Profitabilitas dan

Variabel
Dependen:
1.CSR

EPS terhadap CSR

18
Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual

H1
Good Corporate Governance
(X1)

H1

Social Responsibility

H2
Profitabilitas

Ukuran PerusahaanH3

Pengungkapan Corporate

(X2)
H2

(CSR)

H3

(Y)

(X3)

H4

Kerangka konseptual yang dipaparkan pada gambar 2.2 di atas, penelitian
ini terdiri dari 3 jenis variabel independen (GCG, profitabilitas, dan ukuran
perusahaan). Gambaran bahwa perusahaan yang menerapkan GCG akan lebih
mengungkapkan CSR daripada perusahaan yang tidak, perusahaan yang memiliki
profit yang besar juga memungkinkan perusahaan untuk mengungkapkan CSR
dikarenakan perusahaan yang rugi tidak memungkinkan untuk melakukan
kegiatan CSR, dan sebagai tambahan penelitian ini juga meneliti hubungan ukuran
perusahaan untuk mengungkapkan kegiatan CSR.

19
Universitas Sumatera Utara

2.4 Pengembangan Hipotesis
Dalam Erlina dan Sri Mulyani (2007:41), hipotesis merupakan hubungan
yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi
yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis
sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang
memerlukan pengujian secara empiris (Sugiyono, 2007:51).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG, profitabilitas
dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan dagang
yang terdaftar di BEI.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dibuat hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H1 : Good Corporate Governance berpengaruh terhadap pengungkapan CSR
H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR
H3 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR
H4 : GCG, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan secara bersama-sama
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR

20
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

1 8 98

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 12

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 2

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 6

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 3

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 13