Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

(1)

LAMPIRAN

lampiran i

Daftar Perusahaan Sampel

NO. Nama Perusahaan Kode Sektor Usaha

1. Ace Hardware Indonesia Tbk ACES Dagang

2. AKR Corporindo Tbk AKRA Dagang

3. Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR Dagang

4. Intraco Penta Tbk INTA Dagang

5. Kokoh Inti Arebama Tbk KOIN Dagang

6. Lautan Luas Tbk LTLS Dagang

7. Matahari Department Store Tbk LPPF Dagang 8. Matahari Putra Prima Tbk MPPA Dagang

9. Midi Utama Tbk MIDI Dagang

10. Multi Indocitra Tbk MICE Dagang

11. Skybee Tbk SKYB Dagang

12. Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT Dagang

13. Tira Austenite Tbk TIRA Dagang

14. Toko Gunung Agung TKGA Dagang


(2)

lampiran ii

LEMBAR CHECK-LIST PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

NO ITEM PENGUNGKAPAN ASPEK SOSIAL YA TIDAK

LINGKUNGAN

1. Pernyataan yang menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hokum dan peraturan polusi

2. Penggunaan material daur ulang

3. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan 4. Merancang fasilitas yang harmonis dengan

lingkungan

5. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan

6. Kontribusi dalam pemugaran bangunan sejarah 7. Perlindungan lingkungan hidup

ENERGI

1. Menggunakan energi secara lebih efisien dalam kegiatan operasi

2. Membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumsi energi

3. Mengungkapkan kebijakan energi perusahaan

KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA

1. Mengurangi polusi, iritasi, atau resiko dalam lingkungan kerja

2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental

3. Mengungkapkan statistik kecelakaan kerja 4. Mentaati peraturan standard kesehatan dan

keselamatan kerja

5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja

6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan

keselamatan kerja

8. Mengungkapkan pelayanan kesehatan tenaga kerja

LAIN-LAIN TENTANG TENAGA KERJA

1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat


(3)

2. Mengungkapkan persentase/jumlah tenaga kerja

wanita/orang cacat dalam tingkat managerial 3. Mengungkapkan tujuan penggunaan tenaga

kerja

wanita/orang cacat dalam pekerjaan

4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat

5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja

6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan

7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja 8. Mengungkapkan bantuan atau bimbingan

untuk tenaga kerja yang dalam proses mengundurkan diri atau yang telah membuat kesalahan

9. Mengungkapkan perencanaan kepemilikan rumah

karyawan

10. Mengungkapkan fasilitas untuk aktivitas rekreasi

11. Pengungkapkan persentase gaji untuk pensiun 12. Mengungkapkan kebijakan penggajian dalam

perusahaan

13. Mengungkapkan tingkatan managerial yang ada

14. Mengungkapkan disposisi staff - di mana staff ditempatkan

15. Mengungkapkan jumlah staff, masa kerja dan kelompok usia mereka

16. Mengungkapkan statistik tenaga kerja, mis. penjualan per tenaga kerja

17. Mengungkapkan kualifikasi tenaga kerja yang direkrut

18. Mengungkapkan rencana kepemilikan saham oleh tenaga kerja

19. Mengungkapkan rencana pembagian keuntungan lain

20. Mengungkapkan informasi hubungan manajemen dengan tenaga kerja dalam meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja 21. Mengungkapkan informasi stabilitas pekerjaan

tenaga kerja dan masa depan perusahaan 22. Membuat laporan tenaga kerja yang terpisah


(4)

23. Melaporkan hubungan perusahaan dengan serikat buruh

24. Melaporkan gangguan dan aksi tenaga kerja 25. Mengungkapkan informasi bagaimana aksi

tenaga kerja dinegosiasikan

26. Peningkatan kondisi kerja secara umum

27. Informasi re-organisasi perusahaan yang mempengaruhi tenaga kerja

28. Informasi dan statistik perputaran tenaga kerja

PRODUK

1. Pengungkapan informasi pengembangan produk

perusahaan, termasuk pengemasannya

2. Gambaran pengeluaran riset dan

pengembangan produk

3. Pengungkapan informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk

4. Membuat produk lebih aman untuk konsumen 5. Pengungkapan informasi mutu produk yang

dicerminkan dalam penerimaan penghargaan 6. Informasi yang dapat diverifikasi bahwa mutu

produk telah meningkat

KETERLIBATAN MASYARAKAT

1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas

2. Tenaga kerja paruh waktu (part-time employment) dari mahasiswa/pelajar

3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan masyarakat

4. Membantu riset medis

5. Sebagai sponsor untuk konferensi pendidikan, seminar atau pameran seni

6. Membiayai program beasiswa

7. Membuka fasilitas perusahaan untuk masyarakat

8. Mensponsori kampanye nasional

9. Mendukung pengembangan industri local

UMUM

1. Pengungkapan tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat

2. Informasi berhubungan dengan tanggung jawab sosial perusahaan selain yang disebutkan di atas


(5)

lampiran iii

Hasil Perhitungan Data Perusahaan Sampel

Perhitungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Total Item yang

Diungkapkan

Indeks

1. ACES 7 0.111

2. AKRA 12 0.190

3. BMSR 4 0.063

4. INTA 15 0.238

5. KOIN 2 0.031

6. LTLS 8 0.127

7. LPPF 6 0.095

8. MPPA 4 0.063

9. MIDI 8 0.127

10. MICE 4 0.063

11. SKYB 3 0.047

12. AMRT 9 0.143

13. TIRA 5 0.078

14. TKGA 4 0.063

15. TRIO 6 0.095

Perhitungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2011

No Emiten Total Item yang

Diungkapkan

Indeks

1. ACES 7 0.111

2. AKRA 18 0.286

3. BMSR 3 0.047

4. INTA 11 0.174

5. KOIN 3 0.047

6. LTLS 7 0.111

7. LPPF 3 0.047

8. MPPA 6 0.095

9. MIDI 9 0.143

10. MICE 10 0.159

11. SKYB 5 0.079

12. AMRT 14 0.222

13. TIRA 3 0.047

14. TKGA 4 0.063


(6)

Perhitungan Kepemilikan Manajerial Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Saham yang

Dimiliki Manajemen

Total Saham Persentase Kepemilikan Manajerial

1. ACES 10.000 1.715.000.000 0.0000005

2. AKRA 23.916.500 3.792.936.000 0.006

3. BMSR 4.755.000 1.159.200.000 0.004

4. INTA 1.524.980 432.005.844 0.003

5. KOIN 0 850.000.000 0

6. LTLS 28.329.600 780.000.000 0.04

7. LPPF 0 2.917.918.080 0

8. MPPA 0 5.576.546.800 0

9. MIDI 12.250.000 2.882.353.000 0.004

10. MICE 35.980.510 600.000.000 0.06

11. SKYB 2.500 585.000.000 0.000004

12. AMRT 0 3.431.777.000 0

13. TIRA 7.000 58.800.000 0.0001

14. TKGA 10.901.000 52.000.000 0.21

15. TRIO 117.370.000 4.450.000.000 0.03 Perhitungan Kepemilikan Manajerial Untuk Perusahaan Sampel

Tahun 2011

No Emiten Saham yang

Dimiliki Manajemen

Total Saham Persentase Kepemilikan Manajerial

1. ACES 10.000 1.715.000.000 0.0000005

2. AKRA 33.371.000 3.821.986.000 0.008

3. BMSR 4.755.000 1.159.200.000 0.004

4. INTA 76.310.000 2.160.029.220 0.04

5. KOIN 0 980.843.732 0

6. LTLS 28.329.600 780.000.000 0.04

7. LPPF 0 2.917.918.080 0.004

8. MPPA 0 5.576.546.800 0

9. MIDI 12.250.000 2.882.353.000 0.004

10. MICE 35.980.510 600.000.000 0.06

11. SKYB 2.500 585.000.000 0.000004

12. AMRT 0 3.431.777.000 0

13. TIRA 7.000 58.800.000 0.0001

14. TKGA 16.015.500 52.000.000 0.31


(7)

Perhitungan Kepemilikan Institusional Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Saham yang

Dimiliki Institusi

Total Saham Persentase Kepemilikan Institusional

1. ACES 1.230.247.000 1.715.000.000 0.72 2. AKRA 2.247.040.320 3.792.936.000 0.59

3. BMSR 893.199.832 1.159.200.000 0.77

4. INTA 355.152.004 432.005.844 0.82

5. KOIN 690.000.000 977.500.000 0.71

6. LTLS 491.670.400 780.000.000 0.63

7. LPPF 2.863.936.595 2.917.918.080 0.98 8. MPPA 3.238.394.733 5.576.546.800 0.58 9. MIDI 2.437.750.000 2.882.353.000 0.85

10. MICE 433.969.990 600.000.000 0.72

11. SKYB 349.997.500 585.000.000 0.59

12. AMRT 2.562.317.391 3.431.777.000 0.75

13. TIRA 56.716.100 58.800.000 0.96

14. TKGA 37.120.000 52.000.000 0.71

15. TRIO 3.885.110.000 4.450.000.000 0.87 Perhitungan Kepemilikan Institusional Untuk Perusahaan Sampel

Tahun 2011

No Emiten Saham yang

Dimiliki Institusi

Total Saham Persentase Kepemilikan Institusional

1. ACES 1.240.482.034 1.715.000.000 0.72 2. AKRA 2.280.640.320 3.821.986.000 0.59

3. BMSR 960.349.832 1.159.200.000 0.83

4. INTA 1.564.074.220 2.160.029.220 0.72

5. KOIN 971.902.488 980.843.732 0.99

6. LTLS 491.670.400 780.000.000 0.63

7. LPPF 2.863.936.595 2.917.918.080 0.98 8. MPPA 3.238.394.733 5.576.546.800 0.58 9. MIDI 2.437.750.000 2.882.353.000 0.85

10. MICE 433.969.990 600.000.000 0.72

11. SKYB 440.392.500 585.000.000 0.75

12. AMRT 2.802.480.194 3.431.777.000 0.82

13. TIRA 56.715.400 58.800.000 0.97

14. TKGA 32.942.000 52.000.000 0.63


(8)

Perhitungan Proporsi Dewan Komisaris Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Jumlah Anggota

Komisaris Independen Jumlah Seluruh Anggota Dewan Komisaris Proporsi Dewan Komisaris

1. ACES 1 3 0.33

2. AKRA 1 3 0.33

3. BMSR 1 2 0.50

4. INTA 1 3 0.33

5. KOIN 1 2 0.50

6. LTLS 1 3 0.33

7. LPPF 2 5 0.40

8. MPPA 4 6 0.67

9. MIDI 1 3 0.33

10. MICE 1 3 0.33

11. SKYB 1 3 0.33

12. AMRT 2 5 0.40

13. TIRA 1 4 0.25

14. TKGA 1 2 0.50

15. TRIO 2 4 0.50

Perhitungan Proporsi Dewan Komisaris Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2011

No Emiten Jumlah Anggota

Komisaris Independen Jumlah Seluruh Anggota Dewan Komisaris Proporsi Dewan Komisaris

1. ACES 1 3 0.33

2. AKRA 1 3 0.33

3. BMSR 1 2 0.50

4. INTA 1 3 0.33

5. KOIN 2 6 0.33

6. LTLS 2 5 0.40

7. LPPF 2 6 0.33

8. MPPA 4 6 0.67

9. MIDI 4 6 0.67

10. MICE 1 3 0.33

11. SKYB 1 3 0.33

12. AMRT 2 5 0.40

13. TIRA 1 3 0.33

14. TKGA 1 3 0.33


(9)

Perhitungan Komite Audit Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Jumlah Anggota

komite audit Independen Jumlah seluruh anggota komite audit Persentase Komite Audit

1. ACES 1 3 0.33

2. AKRA 1 3 0.33

3. BMSR 3 3 1.00

4. INTA 1 3 0.33

5. KOIN 3 3 1.00

6. LTLS 3 3 1.00

7. LPPF 4 4 1.00

8. MPPA 3 3 1.00

9. MIDI 2 2 1.00

10. MICE 1 3 0.33

11. SKYB 1 3 0.33

12. AMRT 3 5 0.60

13. TIRA 1 3 0.33

14. TKGA 1 3 0.33

15. TRIO 2 3 0.66

Perhitungan Komite Audit Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2011

No Emiten Jumlah Anggota

komite audit Independen Jumlah seluruh anggota komite audit Persentase Komite Audit

1. ACES 1 3 0.33

2. AKRA 1 3 0.33

3. BMSR 3 3 1.00

4. INTA 1 3 0.33

5. KOIN 4 4 1.00

6. LTLS 5 5 1.00

7. LPPF 4 4 1.00

8. MPPA 3 3 1.00

9. MIDI 5 5 1.00

10. MICE 1 3 0.33

11. SKYB 1 3 0.33

12. AMRT 3 5 0.60

13. TIRA 1 3 0.33

14. TKGA 1 3 0.33


(10)

Data Profitabilitas Perusahaan Sampel

Perhitungan Net Operating Profit (NOP) Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Laba Usaha

(dalam Jutaan Rupiah) Penjualan (dalam Jutaan Rupiah) Net Operating Profit (NOP)

1. ACES 217,893 1.641.122 0.13

2. AKRA 343.454 10.320.713 0.03

3. BMSR 15.892 1.278.554 0.09

4. INTA 151,798 1.833.181 0.08

5. KOIN 18,710 731.630 0.03

6. LTLS 228.483 3.901.733 0.06

7. LPPF 692,916 4.091.903 0.17

8. MPPA 53,960 8.544.778 0.01

9. MIDI 39.655 1.588.162 0.03

10. MICE 47,630 423.343 0.11

11. SKYB 21,622 1, 553.230 0.04

12. AMRT 349.523 14.063.557 0.03

13. TIRA 16,593 268.978 0.06

14. TKGA -2,808 134.439 -0.02

15. TRIO 410,183 5.510.904 0.07

Perhitungan Net Operating Profit (NOP) Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2011

No Emiten Laba Usaha

(dalam Jutaan Rupiah) Penjualan (dalam Jutaan Rupiah) Net Operating Profit (NOP)

1. ACES 496.784 2.426.438 0.21

2. AKRA 715.528 18.805.949 0.04

3. BMSR 53.140 1.622.695 0.03

4. INTA 295.407 3.000.323 0.10

5. KOIN - 101.573 702.359 -0.15

6. LTLS 202.623 5.529.075 0.04

7. LPPF 1,241,301 4.700.712 0.26

8. MPPA 75.036 8.908.611 0.01

9. MIDI 74.166 2.583.564 0.03

10. MICE 53.331 465.313 0.11

11. SKYB 35.692 1.412.828 0.03

12. AMRT 497.060 18.227.044 0.03

13. TIRA 19.353 296.926 0.07

14. TKGA - 4.999 137.033 -0.04


(11)

Data Return on Assets (ROA) Untuk Perusahaan Sampel

NO EMITEN 2010 2011

1. ACES 14.00 19.30

2. AKRA 3.50 7.40

3. BMSR -7.72 -0.03

4. INTA 5.20 3.20

5. KOIN 7.19 3.10

6. LTLS 2.42 1.89

7. LPPF 3.00 19.00

8. MPPA 50.80 1.00

9. MIDI 0.92 2.48

10. MICE 7.60 6.90

11. SKYB 5.88 2.65

12. AMRT 6.81 7.78

13. TIRA 2.33 0.03

14. TKGA -6.40 -5.20

15. TRIO 8.54 7.95

Sumber :

Data Return on Equity (ROE) Untuk Perusahaan Sampel

NO EMITEN 2010 2011

1. ACES 16.40 22.70

2. AKRA 11.60 20.60

3. BMSR -22.40 -5.10

4. INTA 19.40 22.40

5. KOIN 28.54 20.15

6. LTLS 8.52 7.99

7. LPPF 119.40 -16.90

8. MPPA 80.60 1.80

9. MIDI 2.71 7.76

10. MICE 10.90 11.00

11. SKYB 12.99 13.34

12. AMRT 26.75 29.50

13. TIRA 5.31 7.50

14. TKGA 254.40 68.40

15. TRIO 23.91 27.74


(12)

Data Net Profit Margin (NPM) Untuk Perusahaan Sampel

NO EMITEN 2010 2011

1. ACES 9.90 11.20

2. AKRA 2.30 3.20

3. BMSR -4.45 -1.10

4. INTA 4.60 4.00

5. KOIN 4.53 3.29

6. LTLS 2.23 1.38

7. LPPF -1.05 9.90

8. MPPA 0.67 0.01

9. MIDI 0.64 1.22

10. MICE 6.70 6.50

11. SKYB 3.44 1.59

12. AMRT 1.82 2.10

13. TIRA 1.89 2.50

14. TKGA -0.43 -0.32

15. TRIO 3.71 4.26


(13)

Data Ukuran Perusahaan Untuk Perusahaan Sampel

Perhitungan Ukuran Perusahaan (Size) Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2010

No Emiten Total Aktiva Size (Ln of Total

Assets)

1. ACES 1.198.004.263.634 27.81

2. AKRA 7.665.590.356 22.76

3. BMSR 736.913.618.738 27.33

4. INTA 1.634.904.000.000 28.12

5. KOIN 510.959.922.868 26.96

6. LTLS 3.591.139.000.000 28.91

7. LPPF 2.245.184.000.000 28.44

8. MPPA 11.420.600.000.000 30.07

9. MIDI 1.114.803.000.000 27.74

10. MICE 432.600.974.108 26.79

11. SKYB 323.419.685.093 26.50

12. AMRT 5.014.932.000.000 29.24

13. TIRA 217.836.655.892 26.11

14. TKGA 104.611.121.011 25.37

15. TRIO 2.394.039.535.627 28.50

Perhitungan Ukuran Perusahaan (Size) Untuk Perusahaan Sampel Tahun 2011

No Emiten Total Aktiva Size (Ln of Total

Assets)

1. ACES 1.451.755.376.484 28.00

2. AKRA 8.308.243.768.000 29.75

3. BMSR 665.415.859.006 27.22

4. INTA 3.737.918.000.000 28.95

5. KOIN 307.753.008.849 26.45

6. LTLS 4.040.298. 000.000 29.03

7. LPPF 2.422.472. .000.000 28.52

8. MPPA 10.308.169.000.000 29.96

9. MIDI 1.275.184.000.000 27.87

10. MICE 371.830.882.852 26.64

11. SKYB 851.372.523.027 27.47

12. AMRT 4.262.929.000.000 29.08

13. TIRA 223.874.372.071 26.13

14. TKGA 112.139.774.827 25.44


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Arendt, Sebastian and Malte Brettel (2010),”Understanding The Influence of Corporate Social Responsibility on Corporate Identity,Image and Firm Perfomance”, Management Decision, Vol. 48 No. 10, pp. 1469-1492. Apriwenni, Prima (2009), ”Faktor-Faktor yang Mepengaruhi Pengungkapan

Corporate Social Responsibility Pada Laporan Tahunan Perusahaan untuk Industri Manufaktur Tahun 2008”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol.6 No.1 pp.41-58

Budiasih, Igan (2009). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”, Jurnal Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Bali.

Chen, Honghui, and Xiayang Wang (2011),”Corporate Social Responsibility And Corporate Financial Performance in China: An Empirical Research from Chinese Firms”, Corporate Governance. Vol.11 No.4, pp.361-370.

Crisostomo, Vicente Lima, Fatima de Souza Freire and Felipe Cortes de Vasconcellos (2011),” Corporate Social Responsibility, Firm Value, and Financial Perfomance in Brazil”, Social Responbility Journal. Vol.7 No.2, pp.295-309.

Ekatah, Innocent, Martin Samy, Roberta Bampton, and Abdel Halabi (2011),”The Relationship Between Corporate Social Responsibility and Profitability: The Case of Royal Dutch Shell Plc”, Corporate Reputation Review. Vol.14 No.4, pp.249-261.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian, USU Press, Medan.

Gozhali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Universitas Diponegoro, Semarang.

Hatta, Gusti Muhammad .2011.”Pedoman CSR Bidang Lingkungan”, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Jakarta

ISO. 2010. “ISO 26000: Guidance on Social Responsibility”, ISO/FDIS 26000:2010(E)

Iqbal M. Zafar, 2002. International Accounting: A Global Perspektive, Edisi Kedua, Thomson Learning, United States of America


(15)

Jo, Hoje and Maretno A.Harjoto (2011),”The Causal Effect of Corporate Governance on Corporate Social Responsibility”, Journal of Business Ethics. 106:53-72.

Khan, Md. Habib Uz Zaman (2010),”The Effect Of Corporate Governance Elements on CSR reporting: Empirical Evidence from Private Commercial Bank of Bangladesh”, International Journal of Law and Management, Vol. 52 No.2, pp.82-109

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Min, Young Lee, Ann Fairhurst and Scarlett Wesley (2009),”Corporate Social Responsibility: A Review of The Top 100 US Retailer”, Corporate Reputation Review. Vol.12 No.2, pp.140-158.

Murtanto. 2006. Menciptakan nilai tambah melalui Corporate Social Responsibility, Media Akuntansi, Edisi 53.

OECD.2010. Global Corporate Governance Forum, Background document, online available at: http://www.oecd.org/dataoecd/63/60/46435512.pdf.

Rudito , Bambang dan Melia Famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia, Rekayasa Sains Bandung, Bandung.

Said, Roshima, Yuserrie Hj Zainuddin, and Hasnah Haron, (2009). “The Relationship Between Corporate Social Responsibility Disclosure and Corporate Governance Characteristic in Malaysian Public Listed Company”, Social Responsibility Journal, Vol.5 No2, pp.212-226

Santosa, Purbayu Budi dan Muliawan Hamdani, 2007. Statistika Deskriptif dalam Bidang Ekonomi dan Niaga, Erlangga, Jakarta.

Santoso, Eko Budi (2011). “Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Rasio Profitabilitas Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia”. Jurnal Ekonomi. Universitas Ciputra, Surabaya.

Simamora, Bilson, 2001. Remarketing for Business Recovery, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

Subramanyam, K.R., dan John J.Wild, 2010. Analisis Laporan Keuangan, Buku Satu, Edisi Sepuluh, Salemba Empat, Jakarta.


(16)

--- Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Sulistyo, Joko, 2011. 6 Hari Jago SPSS 17, Cakrawala, Yogyakarta.

The IICG, 2011. “Good Corporate Governance dalam Perspektif Risiko”, Program Tahunan Riset dan Pemeringkatan Penerapan GCG di Indonesia, IICG, Jakarta.

Udayasankar, Krishna, (2008). “Corporate Social Responsibility and Firm Size”, Journal of Business Ethics, 83:167-175

Umar, Husein, 2001. Riset Akuntansi: Metode Riset Sebagai Cara Penelitian Ilmiah, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Untung, Hendrik Budi, (2008). Corporate Social Responsibility, Sinar Grafika, Jakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, dan Philip E. Fees, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi Kedua Puluh Satu, Salemba Empat, Jakarta.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

asosiatif, yaitu suatu desain yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2001:30).

3.2 Populasi dan Sampel penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:72). Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2011.

Sampel adalah bagian populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian (Kuncoro, 2003:107). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel anggota populasi dengan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2007:78).

Kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Desember 2010 dan 2011, karena perusahaan yang telah terdaftar di BEI sudah memiliki standar tertentu dari badan regulasi pemerintah.


(18)

2. Merupakan perusahaan dagang yaitu perusahaan yang termasuk di dalam kategori wholesale (durable and non-durable goods) dan retail trade yang terdaftar di BEI. Perusahaan dagang merupakan salah satu perusahaan yang memiliki peran penting dalam perekonomian.

3. Perusahaan yang menyediakan informasi mengenai CSRD di laporan tahunan periode 2010 dan 2011. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variabel yang mempengaruhi CSRD, sehingga memerlukan informasi pengungkapan tanggung jawab.

Tabel 3.1

Proses Seleksi Sampel Penelitian

NO. Nama Perusahaan Kode Kriteria Penentuan Sampel Sampel

1 2 3 4 5

1. Ace Hardware

Indonesia Tbk

ACES Sampel 1

2. Agis Tbk TMPI X

3. AKR Corporindo

Tbk

AKRA Sampel 2

4. Bintang Mitra

Semestaraya Tbk

BMSR Sampel 3

5. Catur Sentosa

Adiprana Tbk

AMRT X

6. Centrin Online Tbk CENT X

7. Colorpak Indonesia Tbk

CLPI X

8. Dian Swastatika

Sentosa Tbk

DSSA X X

9. Enseval Putera

Megatrading Tbk

EPMT X

10. Evergreen Invesco Tbk

GREN X X X X X

11. FKS Mulri Agro Tbk FISH X

12. Golden Retailindo Tbk

GOLD X

13. Hero Supermarket Tbk

HERO X

14. Hexindo Adiperkasa Tbk


(19)

15. Inter Delta Tbk INTD X

16. Intraco Penta Tbk INTA Sampel 4

17. Kokoh Inti Arebama Tbk

KOIN Sampel 5

18. Lautan Luas Tbk LTLS Sampel 6

19. Leo Investments Tbk ITTG X X X X X 20. Matahari Department

Store Tbk

LPPF Sampel 7

21. Matahari Putra Prima Tbk

MPPA Sampel 8

22. Midi Utama Tbk MIDI Sampel 9

23. Mitra Adiperkasa MAPI X X X X X 24. Modern Internasional

Tbk

MDRN X

25. Multi Indocitra Tbk MICE Sampel 10

26. Skybee Tbk SKYB Sampel 11

27. Sona Topas Tourism Industry Tbk

SONA X

28. Sumber Alfaria

Trijaya Tbk

AMRT Sampel 12

29. Tigaraksa Satria Tbk TGKA X

30. Tira Austenite Tbk TIRA Sampel 13

31. Toko Gunung Agung TKGA Sampel 14

32. Trikomsel Oke Tbk TRIO Sampel 15

33. Tunas Ridean Tbk TURI X

34. Wahana Phonix

Mandiri Tbk

WAPO X

35. Wicaksana Overseas Internasional Tbk

WICO X

Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka diperoleh perusahaan yang menjadi 15 sampel dengan jangka waktu 2 periode laporan keuangan sehingga menghasilkan 30 sampel yang akan digunakan sebagai unit analisis dalam penelitian ini. Daftar perusahaan sampel tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2


(20)

Tabel 3.2

Daftar Perusahaan Sampel

NO. Nama Perusahaan Kode Sektor Usaha

1. Ace Hardware Indonesia Tbk ACES Dagang

2. AKR Corporindo Tbk AKRA Dagang

3. Bintang Mitra Semestaraya Tbk BMSR Dagang

4. Intraco Penta Tbk INTA Dagang

5. Kokoh Inti Arebama Tbk KOIN Dagang

6. Lautan Luas Tbk LTLS Dagang

7. Matahari Department Store Tbk LPPF Dagang 8. Matahari Putra Prima Tbk MPPA Dagang

9. Midi Utama Tbk MIDI Dagang

10. Multi Indocitra Tbk MICE Dagang

11. Skybee Tbk SKYB Dagang

12. Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT Dagang

13. Tira Austenite Tbk TIRA Dagang

14. Toko Gunung Agung TKGA Dagang

15. Trikomsel Oke Tbk TRIO Dagang

Sumber : Data diolah oleh penulis (2012)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel atau diagram-diagram (Umar, 2001:69).

Data diperoleh dari situs bursa efek indonesia

keuangan dan laporan tahunan yang dipublikasikan. Penelitian ini menggunakan data yang diambil dari 15 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010 s/d 2011.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini


(21)

merupakan metode pengumpulan data dari literatur, artikel, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan studi dokumentasi yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan analisis terhadap semua catatan dan dokumen pada objek yang akan diteliti. Data dikumpulkan secara manual dengan mendapatkannya dari luar perusahaan, yang disebut data eksternal. “Data eksternal merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber di luar lingkungan suatu organisasi, lembaga, atau perusahaan” (Santosa dan Muliawan, 2007:12).

3.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.5.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel bebas yang diberikan dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh (kriteria) dari variabel bebas (Sugiyono, 2007). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah CSRD perusahaan CSRD. CSRD merupakan data yang diungkap oleh perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.

Content analysis digunakan untuk mengukur CSRD perusahaan karena metode tersebut lebih leluasa digunakan untuk penelitian sosial untuk mendapatkan masalah yang sedang diteliti. Content analysis adalah suatu metode pengkodifikasian teks dari ciri-ciri yang sama untuk ditulis dalam


(22)

berbagai kelompok (kategori) tergantung pada kriteria yang ditentukan. Check list dilakukan dengan melihat CSRD perusahaan yang mencakup tujuh kategori, yaitu; lingkungan, energi, kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tenaga kerja, keterlibatan masyarakat dan umum.

3.5.2 Variabel Bebas (Independent Variable)

Menurut Sugiyono (2007) “variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel independent (terikat)”. Varibel-variabel independent yang termasuk dalam penelitian ini adalah:

3.5.1.1 Good Corporate Governance (GCG)

Penelitian ini mengukur GCG yang diproksikan dengan:

3.5.1.1.1 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang beredar . Kepemilikan manajerial dapat dirumuskan sebagai berikut (Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219):

Kepemilikan manajerial=

Jumlah saham yang beredar jumlah saham yang dimiliki manajemen

3.5.1.1.2 Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusi merupakan kepemilikan saham oleh


(23)

perusahaan yang beredar. Kepemilikan institusional dapat dirumuskan sebagai berikut (Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219):

Kepemilikan institusional=

Jumlah saham yang beredar

jumlah saham yang dimiliki institusi

3.5.1.1.3 Dewan Komisaris

Proporsi komisaris independen merupakan jumlah dewan komisaris independen perusahaan yang diukur terhadap jumlah seluruh dewan komisaris. Proporsi dewan komisaris independen dapat dirumuskan sebagai berikut (Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219): Proporsi dewan komisaris independen=

Jumlah dewan komisaris jumlah komisaris independen

3.5.1.1.4 Komite Audit

Komite audit merupakan proporsi komite audit independen yang diukur terhadap seluruh anggota komite audit. Komite audit dapat dirumuskan sebagai berikut (Said, Zainuddin dan Haron, 2009:219): Komite audit=

Jumlah seluruh anggota komite audit jumlah anggota komite audit independen

3.5.1.2 Profitabilitas

Penelitian ini mengukur profitabilitas dengan proksi sebagai berikut:

3.5.1.2.1 Net Operating Profit (NOP)

Menurut Simamora (2000:528), profitabilitas merupakan suatu ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan. Laba operasional bersih (Net Operating Profit) merupakan profitabilitas perusahaan


(24)

setelah memperhitungkan biaya pokok penjualan dan beban usaha. Laba operasional merupakan ukuran penting karena memungkinkan investor untuk menentukan seberapa baik kinerja manajemen terhadap profitabilitas perusahaan. Laba operasional tidak memperhitungkan biaya seperti bunga dan pajak, sehingga merupakan ukuran yang akurat dari keuntungan operasi perusahaan, dan tidak tergantung pada struktur modal atau biaya. Untuk alasan ini, laba operasional adalah salah satu parameter yang digunakan investor dalam mengevaluasi bisnis. Rasio ini merupakan indikator yang baik untuk menghitung penghasilan yang diperoleh dari pemanfaatan optimal asset perusahaan. Rasio ini juga menunjukan efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan asset untuk menghasilkan laba. Net Operating profit dapat dirumuskan sebagai berikut (Chatterjee, 2012):

NOP =

Total Assets

Net Profit

3.5.1.2.2 Return on Asset (ROA)

ROA digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi, maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan modal sendiri.

ROA dapat dirumuskan sebagai berikut (Iqbal, 2002:260) : ROA =

assets total average

income net


(25)

3.5.1.2.3 Return on Equity (ROE)

ROE menggambarkan kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. ROE merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi. Angka ROE merupakan gambaran berapa yang bisa perusahaan hasilkan untuk setiap Rp 100 milik Anda di perusahaan tersebut. Sederhananya perhitungan ROE adalah (Iqbal, 2002:260) :

ROE =

Equity rs'

Stockholde Average

income Net

3.5.1.2.4 Net Profit Margin (NPM)

NPM merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur profitabilitas. NPM adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih setelah dipotong pajak, sehingga mengintepretasikan laba perusahaan yang lebih baik dibandingkan ukuran lain.

NPM dapat dirumuskan sebagai berikut (Iqbal, 2002:260) : NPM =

Sales Net

income Net

3.5.1.3 Ukuran Perusahaan

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva, total aktiva akan dikonversikan kedalam logaritma natural (Ln), hal ini


(26)

dimaksudkan agar besarnya nilai tidak terlalu berbeda dan digit tidak terlalu panjang. Ln total assets digunakan untuk mengurangi perbedaan signifikan antara ukuran perusahaan yang terlalu besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil. Ukuran perusahaan dihitung sebagai berikut (Budiasih, 2009:8):

Size = Ln Total Assets

Tabel 3.3

Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukurannya

No Variabel nama variabel

Defenisi skala

1 Dependen CSRD Data yang diungkap oleh

perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya yang meliputi tema lingkungan, energi, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja, lain-lain tentang tenaga kerja, produk, keterlibatan masyarakat dan umum.

Content analysis

2 independen Kepemilikan manajerial

Kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang beredar

Rasio

3 Independen Kepemilikan institusional

Kepemilikan saham oleh institusi-institusi berbadan hukum yang diukur terhadap seluruh saham yang beredar

Rasio

4 Independen Dewan komisaris

jumlah dewan komisaris independen perusahaan yang diukur terhadap jumlah seluruh dewan komisaris

Rasio

5 Independen Komite audit proporsi komite audit independen yang diukur terhadap seluruh anggota komite audit

Rasio 6 Independen NOP profitabilitas perusahaan setelah

memperhitungkan biaya pokok penjualan dan beban usaha

Rasio 7 Independen ROA mengukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total asset yang


(27)

dimiliki oleh perusahaan tersebut 8 Independen ROE kemampuan modal sendiri untuk

menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham

Rasio 9 Independen NPM rasio yang digunakan untuk

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan bersih setelah dipotong pajak.

Rasio

10 Independen Ukuran perusahaan

dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar

Rasio

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat, jarak, dan perbandingan konstruk yang diukur. Data yang dihasilkan oleh skala rasio disebut data rasio dan tidak ada pembatasan terhadap alat uji yang sesuai untuk data ini. Variabel yang diukur dengan skala rasio disebut variable metric (Erlina, 2011:50).

3.7 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 17 for windows. Sebelum melakukan analisis data, analisis faktor terlebih dahulu dilakukan mengetahui variabel mana saja yang layak untuk dimasukkan dalam analisis lanjut. Analisis data dilakukan dengan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.


(28)

3.7.1 Analisis Faktor

Analisis faktor adalah teknik untuk mengidentifikasi variabel atau faktor yang memiliki pola hubungan tertentu dalam sebuah kelompok variabel. Analisis faktor bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah faktor yang memiliki karakter yang sama (Sulistyo, 2011:174).

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel dalam data. Sebelum melakukan analisis regresi terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar variabel penelitian (Sulistyo, 2011:87).

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan adalah data yang memiliki distribusi data normal. Untuk menguji normalitas data akan digunakan analisis grafik probability plot dan Kolmogorov-Smirnov test. apabila probabilitas > 0.05 maka distribusi data normal dan bila probabilitas < 0.05 maka distribusi data tidak normal (Sulistyo, 2011:88).

3.7.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali,2005). model regresi yang baik adalah tidak adanya gejalah korelasi yang kuat antara variabel


(29)

bebasnya. jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel-variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol.

3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya (Sulistyo, 2011:94).

3.7.2.4 Uji Autokorelasi

bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan t-1 atau sebelumnya. pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test). Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi menurut Sugiyono (2007:76) jika nilai Durbin-Watson (DW) memiliki nilai lebih dari 5, atau Durbin-Watson (DW)>5.

Analisis dilakukan dengan tiga langkah:

1. Menghitung indeks pengungkapan sosial dalam laporan tahunan

2. Menghitung pengaruh GCG yang diproksikan dalam kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, komite audit; profitabilitas yang diproksikan dalam NOP, ROA, ROE, NPM; dan ukuran perusahaan.


(30)

3. Melakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan dan dihitung dengan perangkat lunak SPSS 17 for Windows.

3.7.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Model regresi linear berganda adalah model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel independen. model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi (Sugiyono, 2007:90). Persamaan regresi linear berganda yaitu:

H1 : Y = a + b1X1 + e

H2 : Y = a + b2X2 + e

H3 : Y = a + b3X3 + e

H4 : Y = a + b4X4 + e

H5 : Y = a + b5X5 +e

H6 : Y = a + b6X6 + e

H7 : Y = a + b7X7 + e

H8 : Y = a + b8X8 + e

H9 : Y = a + b9X9 + e

H10 : Y = a +b1X1 +b2X2 +b3X3 +b4X4 +b5X5 +b6X6 +b7X7 +b8X8 +

b9X9 +e

Keterangan :

Y = CSRD


(31)

X1 = Kepemilikan Manajerial (KM)

X2 = Kepemilikan Institusional (KI)

X3 = Dewan Komisaris (DK)

X4 = Komite Audit (KA)

X5 = Net Operating Profit (NOP)

X6 = Return on Assets (ROA)

X7 = Return on Equity (ROE)

X8 = Net Profit Margin (NPM)

X9 = Ukuran Perusahaan

b1,b2,b3,b4,b5,b6,b7,b8,b9 = koefisien regresi variabel

e = error

3.7.3 Pengujian Hipotesis

3.7.3.1 Uji Signifikan Simultan (F-test)

Signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-tabel dan F-hitung. Adapun hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut:

H1: Kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, profitabilitas dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara simultan terhadap CSRD

uji ini dilakukan dengan ketentuan:

jika F-hitung < F-tabel pada α = 0.05 maka H1 ditolak jika F-hitung > F-tabel pada α = 0.05 maka H1 diterima


(32)

3.7.3.2 Uji Signifikan Parsial (T-test)

Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H1: kepemilikan manajerial berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H2: kepemilikan institusional berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H3: dewan komisaris berpengaruh secara parsial terhadap CSRD

H4: komite audit berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H5: NOP berpengaruh secara parsial terhadap CSRD

H6: ROA berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H7: ROE berpengaruh secara parsial terhadap CSRD H8: NPM berpengaruh secara parsial terhadap CSRD

H9: Ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap CSRD

Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika t-hitung < t-tabel pada α = 0.05 maka Hi ditolak Jika t-hitung < t-tabel pada α = 0.05 maka Hi diterima


(33)

3.8 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dimulai pada minggu kedua september 2012 dan direncanakan akan berakhir pada januari minggu keempat. Jadwal penelitian yang dilakukan dapat dilihat dalam Tabel 3.4 berikut ini.

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian

Sept 2012 Okt 2012 Nov 2012 Des 2012 Januari 2013

Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan

Judul Pengajuan Proposal Bimbingan Proposal Pengumpulan data

Pengolahan data

Bimbingan dan Penyelesaian Skripsi


(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 dan 2011. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 35 perusahaan dan dari 35 perusahaan tersebut terpilih 15 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data mengenai populasi dan sampel dapat dilihat secara jelas pada lampiran i.

4.1.1 Analisis Faktor

Sebelum melakukan analisis faktor, maka dilakukan uji Kaiser Meyer Olkin dan Barlett’s terlebih dahulu. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah penelitian yang diteliti layak untuk dilanjutkan dan untuk mengetahui bahwa variabel yang diteliti sudah valid dan reliabel. Setelah melakukan pengujian Kaiser Meyer Olkin dan Barlett’s, akan muncul tabel 4.1. Apabila nilai KMO MSA (Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequency) lebih dari 0.5 maka analisis dapat dilanjutkan. Selanjutnya dapat dilakukan analisis faktor, untuk hasil analisis faktor dapat dilihat pada tabel Anti-image Matrices atau tabel 4.2 untuk menentukan variabel mana saja yang layak digunakan dalam analisis selanjutnya.


(35)

Berikut ini merupakan hasil analisis faktor dari seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 4.1

KMO and Barlett’s Test

Tabel 4.2 Anti-image Matrices

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .568 Bartlett’s Test of Sphericity Approx. Chi-Square 76.587

Df 36

Sig. .000

KM KI DK KA NOP ROA ROE NPM SIZE

Anti-image Covariance

KM .483 .187 .037 .003 .047 .153 -.286 -.038 .078

KI .187 .683 .154 -.208 -.100 .138 -.159 -.047 .103

DK .037 .154 .466 -.207 .023 -.098 -.129 .104 -.067

KA .003 -.208 -.207 .458 .016 -.045 .132 .121 -.133

NOP .047 -.100 .023 .016 .629 .018 -.011 -.205 -.136

ROA .153 .138 -.098 -.045 .018 .513 -.145 -.232 -.115

ROE -.286 -.159 -.129 .132 -.011 -.145 .535 .107 .009

NPM -.038 -.047 .104 .121 -.205 -.232 .107 .414 .009

SIZE .078 .103 -.067 -.133 -.136 -.115 .009 .009 .624

Anti-image Correlation

KM .587a .326 .079 .007 .086 .307 -.564 -.085 .142

KI .326 .300a .272 -.372 -.152 .233 -.263 -.088 .158

DK .079 .272 .624a -.447 .042 -.201 -.258 .237 -.125

KA .007 -.372 -.447 .575a .030 -.093 .267 .277 -.248

NOP .086 -.152 .042 .030 .716a .032 -.018 -.401 -.218

ROA .307 .233 -.201 -.093 .032 .509a -.278 -.503 -.204

ROE -.564 -.263 -.258 .267 -.018 -.278 .434a .226 .016

NPM -.085 -.088 .237 .277 -.401 -.503 .226 .583a .018

SIZE .142 .158 -.125 -.248 -.218 -.204 .016 .018 .755a


(36)

Communalities

Initial Extraction

KEPEMILIKAN MANAJERIAL

1.000 .724

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL

1.000 .530

DEWAN KOMISARIS 1.000 .779

KOMITE AUDIT 1.000 .782

NET OPERATING

PROFIT

1.000 .563

RETURN ON ASSETS 1.000 .737

RETURN ON EQUITY 1.000 .544

NET PROFIT MARGIN 1.000 .809

UKURAN PERUSAHAAN

1.000 .643

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

Comp onent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total

% of Variance

Cumulative

% Total

% of Variance

Cumulative %

1 2.462 27.356 27.356 2.462 27.356 27.356

2 2.205 24.497 51.853 2.205 24.497 51.853

3 1.444 16.049 67.902 1.444 16.049 67.902

4 .935 10.385 78.287

5 .614 6.825 85.112

6 .456 5.071 90.183

7 .393 4.370 94.554

8 .278 3.085 97.638

9 .213 2.362 100.000


(37)

Component Matrixa

Component

1 2 3

KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.769 -.132 .340

KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL .196 -.131 -.689

DEWAN KOMISARIS .021 .853 .225

KOMITE AUDIT .269 .782 -.312

NET OPERATING PROFIT .626 -.402 .100

RETURN ON ASSETS .608 .132 .592

RETURN ON EQUITY -.577 .116 .445

NET PROFIT MARGIN .556 -.637 .307

UKURAN PERUSAHAAN .598 .482 .232

Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 3 components extracted.

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari hasil analisis faktor tersebut diperoleh nilai KMO MSA adalah 0.568. Karena nilai KMO MSA (0.568) tersebut > 0.5, maka proses analisis dapat dilanjutkan. Selanjutnya, pada Tabel 4.2 terdapat kode ‘a’ yang berarti tanda untuk MSA. Variabel layak digunakan jika nilai MSA lebih dari 0.5. dari Tabel 4.2 tersebut diketahui terdapat 2 variabel yang nilai MSA-nya kurang dari 0.5 yaitu KI (Kepemilikan Institusional) sebesar 0.300 dan ROE (Return on Equity) sebesar 0.434. Variabel yang pertama kali harus dikeluarkan dari analisis adalah variabel yang nilai MSA-nya paling kecil yaitu kepemilikan institusional.

Berikut ini tampilan hasil analisis faktor setelah mengeluarkan variabel kepemilikan institusional dari penelitian ini yaitu pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.


(38)

Tabel 4.3

KMO and Barlett’s Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .630 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 67.887

df 28

Sig. .000

Tabel 4.4 Antiimage Matrices

KM DK KA NOP ROA ROE NPM SIZE

Anti-image Covariance

KM .540 -.006 .078 .086 .136 -.292 -.028 .057

DK -.006 .504 -.200 .050 -.148 -.108 .125 -.100

KA .078 -.200 .531 -.017 -.004 .104 .124 -.120

NOP .086 .050 -.017 .643 .042 -.037 -.218 -.127

ROA .136 -.148 -.004 .042 .543 -.129 -.237 -.148

ROE -.292 -.108 .104 -.037 -.129 .574 .104 .037

NPM -.028 .125 .124 -.218 -.237 .104 .418 .017

SIZE .057 -.100 -.120 -.127 -.148 .037 .017 .640

Anti-image Correlation

KM .650a -.011 .146 .145 .251 -.524 -.059 .097

DK -.011 .654a -.387 .088 -.283 -.200 .272 -.177

KA .146 -.387 .692a -.029 -.007 .189 .264 -.206

NOP .145 .088 -.029 .694a .070 -.061 -.421 -.199

ROA .251 -.283 -.007 .070 .525a -.231 -.498 -.251

ROE -.524 -.200 .189 -.061 -.231 .521a .212 .061

NPM -.059 .272 .264 -.421 -.498 .212 .580a .032

SIZE .097 -.177 -.206 -.199 -.251 .061 .032 .773a


(39)

Total Variance Explained

Comp onent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %

1 2.441 30.517 30.517 2.441 30.517 30.517

2 2.195 27.442 57.959 2.195 27.442 57.959

3 1.240 15.501 73.460 1.240 15.501 73.460

4 .654 8.175 81.635

5 .490 6.127 87.762

6 .398 4.974 92.737

7 .336 4.204 96.941

8 .245 3.059 100.000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Communalities

Initial Extraction

KEPEMILIKAN MANAJERIAL

1.000 .745

DEWAN KOMISARIS 1.000 .780

KOMITE AUDIT 1.000 .742

NET OPERATING PROFIT 1.000 .575

RETURN ON ASSETS 1.000 .744

RETURN ON EQUITY 1.000 .839

NET PROFIT MARGIN 1.000 .815

UKURAN PERUSAHAAN 1.000 .638


(40)

Component Matrixa

Component

1 2 3

KEPEMILIKAN MANAJERIAL

-.755 -.107 .404

DEWAN KOMISARIS .083 .837 .268

KOMITE AUDIT .288 .788 -.197

NET OPERATING PROFIT

.599 -.433 .171

RETURN ON ASSETS .646 .069 .567

RETURN ON EQUITY -.560 .137 .712

NET PROFIT MARGIN .534 -.680 .260

UKURAN PERUSAHAAN .638 .434 .204

Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 3 components extracted.

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa setelah variabel kepemilikan institusional dikeluarkan dari model analisis, maka didapat nilai KMO MSA sebesar 0.630, artinya proses dapat dilanjutkan. Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa tidak ada lagi variabel yang nilai MSA-nya kurang dari 0.5 sehingga tidak ada lagi variabel yang perlu dikeluarkan.

Pada lampiran v, kita dapat melihat bahwa pada tabel Communalities menunjukkan nilai faktor yang menjelaskan varian variabel. Nilai yang ada pada Communalities selalu positif. Lalu pada tabel Total Variance Explain menunjukkan nilai masing-masing variabel yang dianalisis. Ada dua macam analisis penjelasan varian, yaitu Extraction Sums of Squared Loading dan Initial Eigen-values. Pada Extraction Sums of Squared Loading menunjukkan jumlah varian yang diperoleh. Pada hasil output terdapat 3 macam varian yaitu 2.441, 2.195, dan 1.240. Sedangkan pada Initial Eigen-values menunjukkan faktor yang


(41)

terbentuk. banyak faktor yang terbentuk adalah yang memiliki nilai eigen lebih dari 1. Dalam hasil analisis faktor tersebut terdapat 8 faktor yang terbentuk.

Pada tabel Component Matrix menunjukkan nilai korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Cara membaca nilai korelasi ini harus dibuat absolute (dipositifkan).

4.1.2 Statistik Deskriptif

Berikut ini merupakan deskripsi data statistik dari seluruh data yang digunakan secara umum dalam penelitian ini:

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KEPEMILIKAN MANAJERIAL

30 .00 .31 .0286 .06687

DEWAN KOMISARIS 30 .25 .67 .4047 .11431

KOMITE AUDIT 30 .33 1.00 .6380 .31647

NET OPERATING PROFIT 30 -.15 .26 .0590 .07471

RETURN ON ASSETS 30 -7.72 50.80 6.0507 10.38379

RETURN ON EQUITY 30 -22.40 254.40 27.9303 50.78961

NET PROFIT MARGIN 30 -4.45 11.20 2.8743 3.42519

UKURAN PERUSAHAAN 30 22.76 30.07 27.6710 1.59320

CSRD 30 .03 .29 .1092 .06306


(42)

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Tabel 4.5 maka dapat dijelaskan bahwa: 1. Variabel Kepemilikan Manajerial memiliki jumlah sampel sebanyak

30, nilai minimum 0,00, nilai maksimum 0,31, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,0286, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,06687.

2. Variabel Dewan Komisaris memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum 0,25, nilai maksimum 0,67, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,4047, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0.11431. 3. Variabel Komite Audit memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai

minimum 0,33, nilai maksimum 1,00, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,6380, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0, 31647. 4. Variabel Net Operating Profit (NOP) memiliki jumlah sampel

sebanyak 30, nilai minimum(-0,15), nilai maksimum 0,26, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,0590, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,07471.

5. Variabel Return on Assets (ROA) memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum (-7,72), nilai maksimum 50.80, mean (nilai rata-rata) sebesar 6,0507, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 10,38379.

6. Variabel Return on Equity (ROE) memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum (-22,40), nilai maksimum 254,40, mean (nilai rata-rata) sebesar 27,9303, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 50,78961.


(43)

7. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum (-4,45), nilai maksimum 11,20, mean (nilai rata-rata) sebesar 2,8743, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 3,42519.

8. Variabel Ukuran Perusahaan (Size) memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum 22,76, nilai maksimum 30,07, mean (nilai rata-rata) sebesar 27,6710, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 1,59320.

9. Variabel CSRD memiliki jumlah sampel sebanyak 30, nilai minimum 0,03, nilai maksimum 0,29, mean (nilai rata-rata) sebesar 0,1092, dan Standart Deviation atau simpangan baku sebesar 0,06306.

10.Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 sampel.

4.2 Hasil Analisis

4.2.1 Uji Asumsi Klasik 4.2.1.1 Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji statistik dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada Tabel 4.6 tersebut dapat terlihat bahwa data terdistribusi dengan normal. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat Asymp. Sig (2-Tailed) > 0.05, yaitu sebesar 0.426. Hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:


(44)

Tabel 4.6 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gambar 4.1

Histogram Uji Normalitas

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .05184138

Most Extreme Differences Absolute .160

Positive .160

Negative -.097

Kolmogorov-Smirnov Z .876

Asymp. Sig. (2-tailed) .426

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(45)

Selain itu data yang telah terdistribusi normal dapat kita ketahui dengan melihat Histogram pada Gambar 4.1, grafik histogram pada uji normalitas di atas dapat terlihat bahwa data terdistribusi mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (Skewness) ke kiri maupun ke kanan.

Gambar 4.2

Grafik Plot Uji Normalitas

Data yang telah terdistribusi normal juga bisa diketahui dengan melihat grafik plot yang ditunjukkan pada Gambar 4.2. menurut Ghozali (2005:112) pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data


(46)

(titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa penyebaran data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, oleh sebab itu dapat diketahui bahwa data telah terdistribusi dengan normal.

4.2.1.2 Uji Multikolinearitas

hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Uji multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -.345 .231 -1.493 .150

KM -.213 .228 -.226 -.935 .360 .540 1.852

DK -.054 .138 -.098 -.391 .700 .504 1.985

KA -.109 .049 -.545 -2.238 .036 .531 1.882

NOP -.092 .187 -.109 -.491 .628 .643 1.554

ROA .000 .001 -.159 -.662 .515 .543 1.843

ROE -1.176 .000 -.009 -.040 .968 .574 1.741

NPM -.001 .005 -.080 -.290 .775 .418 2.394

SIZE .020 .009 .518 2.333 .030 .640 1.563

a. Dependent Variable: CSRD

Berdasarkan data olahan SPSS diatas, dapat diketahui bahwa data penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas. hal tersebut dapat diketahui bahwa tidak ada satupun variabel independen yang memiliki VIF di atas 10 maupun Tolerence di bawah 0.1. Kesimpulan dari uji multikolinearitas


(47)

ini adalah bahwa semua variabel independen telah lolos dari uji multikolinearitas.

4.2.1.3 Uji Heterokedastisitas

Berikut ini tampilan grafik scatterplot untuk melihat hasil uji heterokedastisitas dalam penelitian ini pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan grafik Scatterplot pada Gambar 4.3 diatas dapat terlihat bahwa titik (data) menyebar secara acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu, dan pada grafik scatterplot diatas juga terlihat bahwa titik tersebar diatas maupun dibawah sumbu y dan angka 0. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas di dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian.


(48)

4.2.1.4 Uji Autokorelasi

Untuk mengetahui terjadi atau tidak terjadinya suatu autokorelasi dapat diketahui dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW). Berikut ini tampilan hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .581a .338 .086 .06030 2.587

Berdasarkan Tabel 4.8 tentang uji autokorelasi memperlihatkan bahwa nilai Durbin-Watson (DW) adalah 2.587 < 5. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini.

4.2.2 Analisis Regresi

Analisis regresi linier berganda dari pengaruh mekanisme GCG, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap CSRD pada Perusahaan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode (2010-2011) memiliki hasil sebagai berikut:


(49)

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi

Coefficientsa

dependent Variable: CSRD

Berdasarkan data di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) adalah sebagai berikut:

Y = -0,345-0.213 X1-0,054 X2-0.109 X3-0.092 X4+0.000 X5-1,176 X6-0,001X7+0.020

X8+e Keterangan: Y = CSRD

X1 = Kepemilikan Manajerial X2 = Dewan Komisaris X3 = Komite Audit

X4 = Net Operating Profit (NOP)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.345 .231

KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.213 .228 -.226

DEWAN KOMISARIS -.054 .138 -.098

KOMITE AUDIT -.109 .049 -.545

NET OPERATING PROFIT -.092 .187 -.109

RETURN ON ASSETS .000 .001 -.159

RETURN ON EQUITY -1.176 .000 -.009

NET PROFIT MARGIN -.001 .005 -.080


(50)

X5 = Return on Assets (ROA) X6 = Return on Equity (ROE) X7 = Net Profit Margin (NPM) X8 = Ukuran Perusahaan (SIZE) e = Koefisien error

Koefisien-koefisien dalam persamaan regresi linier berganda memiliki arti sebagai berikut :

1. Konstanta (a) sebesar -0,345 mempunyai arti apabila variabel GCG, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan sama dengan nol maka CSRD pada perusahaan dagang bernilai negatif sebesar 0,345.

2. Koefisien regresi kepemilikan manjerial sebesar -0,213 mempunyai arti setiap kenaikan kepemilikan manajerial sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,213 satuan.

3. Koefisien regresi dewan komisaris sebesar -0,054 mempunyai arti setiap kenaikan dewan komisaris sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,054 satuan.

4. Koefisien regresi komite audit sebesar -0,109 mempunyai arti setiap kenaikan komite audit sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,109 satuan.

5. Koefisien regresi NOP sebesar -0,092 mempunyai arti setiap kenaikan NOP sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,092 satuan.


(51)

6. Koefisien regresi ROA sebesar 0,000 mempunyai arti setiap kenaikan ROA sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap CSRD sebesar 0,000 satuan.

7. Koefisien regresi ROE sebesar -1,176 mempunyai arti setiap kenaikan ROE sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 1,176 satuan.

8. Koefisien regresi NPM sebesar -0,001 mempunyai arti setiap kenaikan NPM sebesar 1 satuan akan berpengaruh negatif terhadap CSRD sebesar 0,001 satuan.

9. Koefisien regresi ukuran perusahaan sebesar 0,020 mempunyai arti setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan akan berpengaruh positif terhadap CSRD sebesar 0,020 satuan.

4.2.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan maksud untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.


(52)

Tabel 4.10

Pemasukan dan Pengeluaran Variabel

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, maka dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independen yaitu ukuran perusahaan, Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), dewan komisaris, Net Operating Profit (NOP), kepemilikan manajerial, Return on Assets (ROA), dan komite audit.

2. Variabel independen tidak ada yang dikeluarkan.

4.2.3.1 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel-variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien determinasi adalah nilai adjusted R². “Adjusted R² dianggap lebih baik dari nilai R² karena

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 UKURAN

PERUSAHAAN, NET PROFIT MARGIN,

RETURN ON EQUITY,

DEWAN KOMISARIS, NET

OPERATING PROFIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RETURN ON ASSETS,

KOMITE AUDITa

. Enter


(53)

nilai adjusted R² dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan ke dalam model” (Ghozali, 2005).

Berikut ini tampilan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.11 di bawah ini:

Tabel 4.11 Adjusted R²

Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan besarnya adjusted R² adalah 0,086. Dengan demikian, besarnya pengaruh kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) adalah sebesar 8,6%. Sedangkan sisanya sebesar 91,4% adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .581a .338 .086 .06030

a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, NET PROFIT MARGIN, RETURN ON EQUITY, DEWAN KOMISARIS, NET OPERATING PROFIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RETURN ON ASSETS, KOMITE AUDIT


(54)

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (F)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F. Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan pakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2005:84). Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap CSRD. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik F (uji F). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

• Jika F hitung < F tabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%

• Jika F hitung > F tabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5% Berikut ini tampilan hasil Uji Signifikan Simultan (F) pada Tabel 4.12 yaitu :

Tabel 4.12

Uji Signifikan Simultan (F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .039 8 .005 1.340 .278a

Residual .076 21 .004

Total .115 29

a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, NET PROFIT MARGIN, RETURN ON EQUITY, DEWAN KOMISARIS, NET OPERATING PROFIT, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, RETURN ON ASSETS, KOMITE AUDIT b. Dependent Variable: CSRD


(55)

Berdasarkan Uji Signifikan Simultan (F) tersebut, maka didapat nilai F hitung sebesar 1,340 dan tingkat signifikansi 0,278. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%) adalah 2,42. Oleh karena nilai F hitung (1,340) < F tabel (2,42) dengan tingkat signifikansi (0,278) > 0,05 menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, dewan komisaris, komite audit, NOP, ROA, ROE, NPM dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara simultan dan tidak signifikan terhadap CSRD.

4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel independen (Ghozali, 2005:84). Kriteria pengambilan keputusan adalah:

• Jika t hitung < t tabel, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5%

• Jika t hitung > t tabel, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5%


(56)

Tabel 4.13

Uji Signifikan Parsial (t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: CSRD

Dari hasil Uji Signifikan Parsial (t) diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu (parsial), yaitu :

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Kepemilikan Manajerial menunjukkan nilai t sebesar -0,935 dengan signifikansi sebesar 0,360. Nilai t hitung (0,935) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,360) > 0,05. Hal ini berarti bahwa Kepemilikan Manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%. 2. Pengaruh Dewan Komisaris terhadap CSRD memperlihatkan hasil

analisis uji t untuk variabel Dewan Komisaris menunjukkan nilai t sebesar -0,391 dengan signifikansi sebesar 0,700. Nilai t hitung

Model

Unstandardized Coefficients

Standardi zed Coefficien ts

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.345 .231 -1.493 .150

KEPEMILIKAN MANAJERIAL -.213 .228 -.226 -.935 .360

DEWAN KOMISARIS -.054 .138 -.098 -.391 .700

KOMITE AUDIT -.109 .049 -.545 -2.238 .036

NET OPERATING PROFIT -.092 .187 -.109 -.491 .628

RETURN ON ASSETS .000 .001 -.159 -.662 .515

RETURN ON EQUITY -1.176 .000 -.009 -.040 .968

NET PROFIT MARGIN -.001 .005 -.080 -.290 .775


(57)

(0,391) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,700) > 0,05. Hal ini berarti bahwa Dewan Komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Pengaruh Komite Audit terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Komite Audit menunjukkan nilai t sebesar -2,238 dengan signifikansi sebesar 0,036. Nilai t hitung (2,238) > t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,036) < 0,05. Hal ini berarti bahwa Komite Audit secara parsial berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

4. Pengaruh Net Operating Profit (NOP) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel NOP menunjukkan nilai t sebesar -0,491 dengan signifikansi sebesar 0,628. Nilai t hitung (0,491) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,628) > 0,05. Hal ini berarti bahwa NOP secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

5. Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel ROA menunjukkan nilai t sebesar -0,662 dengan signifikansi sebesar 0,515. Nilai t hitung (-0,662) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,515) > 0,05. Hal ini berarti bahwa ROA secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada


(58)

perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

6. Pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel ROE menunjukkan nilai t sebesar -0,040 dengan signifikansi sebesar 0,968. Nilai t hitung (-0,040) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,968) > 0,05. Hal ini berarti bahwa ROE secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

7. Pengaruh Net Profit Margin (NPM) terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel Kepemilikan NPM menunjukkan nilai t sebesar -0,290 dengan signifikansi sebesar 0,775. Nilai t hitung (0,290) < t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,775) > 0,05. Hal ini berarti bahwa NPM secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.

8. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap CSRD memperlihatkan hasil analisis uji t untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai t sebesar 2,333 dengan signifikansi sebesar 0,030. Nilai t hitung (2.333) > t tabel (2,07961) dan signifikansi (0,030) < 0,05. Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI periode (2010-2011) pada tingkat kepercayaan 95%.


(59)

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari penelitian ini secara empiris untuk menguji pengaruh GCG, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah CSRD dan menggunakan variabel independen GCG, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Populasi yang diteliti adalah perusahaan-perusahaan dagang yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana jumlah pengamatan yang diperoleh adalah 30 (15 sampel x 2 tahun). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas) dan uji hipotesis (uji determinasi, uji F dan uji T) dengan menggunakan software SPSS 17.

4.3.1 Pengaruh GCG terhadap CSRD

Hasil penelitian pembahasan GCG yang diproksikan dengan komite audit berpengaruh secara negatif terhadap CSRD, hasil ini mengidentifikasi bahwa semakin besar proporsi komite audit independen maka menurunkan CSRD sehingga menurunkan kepercayaan masyarakat akan tugas komite audit. Hal ini bertentangan dengan penelitian Said, Zainuddin and Haron (2009) berserta Santoso (2011) yang menyatakan bahwa keberadaan komite audit tidak berpengaruh. Sedangkan untuk Kepemilikan manajerial tidak memiliki /pengaruh, hasil ini mengidentifikasikan bahwa Kepemilikan manajerial tidak mempunyai peran dalam CSRD. Namun hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Said,


(60)

Zainuddin and Haron (2009) yang menemukan pengaruh negatif sebaliknya Jo and Harjoto (2011) yang menyatakan adanya hubungan positif. Hasil penelitian Dewan Komisaris terhadap CSRD, juga tidak memiliki pengaruh, hal ini menunjukkan bahwa jumlah Dewan Komisaris independen tidak membuat CSRD lebih banyak diungkapan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Santoso (2011) yang tidak menemukan hubungan antara proporsi dewan komisaris independen dengan CSRD.

4.3.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap CSRD

Pada Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA, ROE, NOP, dan NPM tidak memiliki pengaruh terhadap CSRD, hasil ini mengidentifikasikan bahwa besar atau kecil profitabilitas sebuah perusahaan tidak membuat perusahaan tersebut sadar akan pentingnya program CSRD. Hal ini sejalan dengan penelitian Apriwenni (2009) dan Crisostomo, Freire, and Vasconcellos (2011) yang tidak menemukan perngaruh antara variabel tersebut, sebaliknya tidak sejalan dengan penelitian Ekatah, Samy, Bampton, and Halabi (2011) dan Santoso (2011) yang menemukan pengaruh positif.

4.3.3 Pengaruh Ukuran perusahaan terhadap CSRD

Ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total aset memperlihatkan pengaruh yang positif antara Ukuran perusahaan dan CSRD, dari hasil ini memperlihatkan bahwa semakin besar ukuran sebuah perusahaan maka CSRD yang diperlukan juga besar untuk mengantisipasi biaya politik. Penelitian ini


(61)

sejalan dengan penelitian Arendt dan Brettel (2010) Santoso (2011) yang menemukan pengaruh positif antara ukuran perusahaan dengan CSRD sebaliknya Udayasankar (2008) menemukan pengaruh negatif.


(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN

Tujuan dari penelitian ini secara empiris untuk menguji pengaruh GCG, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah CSRD dan menggunakan variabel independen GCG, profitabilitas dan ukuran perusahaan. Populasi yang diteliti adalah perusahaan-perusahaan dagang yang terdaftar di BEI selama tahun 2009-2011.Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh GCG, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap CSRD sosial pada perusahaan dagang di BEI selama periode 2010-2011, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil penelitian ini menunjukan bahwa:

1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, komite audit, profitabilitas dan ukuran perusahaan secara simultan atau bersama-sama memiliki kemampuan mempengaruhi CSRD sosial pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI.

2. Kepemilikan Manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

3. Kepemilikan Institusional secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI


(63)

4. Komite Audit secara parsial berpengaruh negatif terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

5. Dewan Komisaris secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

6. Profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

7. Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh positif terhadap CSRD pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

5.2 Keterbatasan penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan hanya perusahaan dagang sehingga tidak mewakili keseluruhan perusahaan yang ada di indonesia. 2. Periode waktu yang digunakan hanya dua tahun, sehingga pengujian tidak

seakurat pada penelitian yang menggunakan periode berkelanjutan.

3. Penelitian ini hanya meneliti variabel GCG,Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan dengan mengabaikan variabel lain yang berpengaruh seperti: Kepemilikan Pemerintah, Tingkat Leverage, Skala Operasi dan sebagainya.


(64)

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian, saran-saran untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan sampel perusahaan secara keseluruhan sehingga mewakili seluruh perusahaan di indonesia. 2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya menggunakan periode lebih lama,

semakin lama maka akan lebih akurat hasil penelitian.

3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti variabel selain GCG,Profitabilitas dan Ukuran perusahaan.


(1)

DAFTAR ISI

halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

DAFTAR SINGKATAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka... 7

2.1.1 Teori Agensi ... 7

2.1.2 Pengertian Corporate Social Responsibility ... 8

2.1.2.1 Pengungkapan CSR ... 9

2.1.2.2 Manfaat CSR ... 10

2.1.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Implementasi CSR .... 11

2.1.3 Pengertian Good Corporate Governance ... 12

2.1.3.1 Prinsip-Prinsip GCG ... 13

2.1.4 Pengertian Profitabilitas ... 14

2.1.5 Hubungan Ukuran Perusahaan dan CSR ... 14

2.2 Penelitian Terdahulu ... 15

2.3 Kerangka Konseptual ... 19

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 21

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel. ... 25

3.5.2. Variabel Terikat ... 25

3.5.1. Variabel Bebas ... 26

3.5.1.1. Good Corporate Governance (GCG) ... 26

3.5.1.1.1. Kepemilikian Manajerial ... 26

3.5.1.1.2. Kepemilikan Institusional ... 26

3.5.1.1.3. Dewan Komisaris ... 27


(2)

vi

3.5.1.2. Profitabilitas ... 27

3.5.1.2.1. Net Operating Profit (NOP) ... 27

3.5.1.2.2. Return on Asset (ROA) ... 28

3.5.1.2.3. Return on Equity (ROE)... 29

3.5.1.2.4. Net Profit Margin (NPM) ... 29

3.5.1.3. Ukuran Perusahaan... 29

3.6 Skala Pengukuran Variabel ... 31

3.7 Metode Analisis Data ... 31

3.7.1. Analisis Faktor ... 32

3.7.2. Uji Asumsi Klasik ... 32

3.7.2.1. Uji Normalitas ... 32

3.7.2.2. Uji Multikolinearitas ... 33

3.7.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 33

3.7.2.4. Uji Autokorelasi ... 33

3.7.2.5. Analisis Regresi Linear Berganda ... 34

3.7.3. Pengujian Hipotesis ... 35

3.7.3.1. Uji Signifikan Simultan (F-test) ... 35

3.7.3.2. Uji Signifikan Parsial (T-test) ... 36

3.8 Jadwal Penelitian ... 37

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 38

4.1.1. Analisis Faktor ... 38

4.1.2. Statistik Deskriptif ... 45

4.2 Hasil Analisis ... 47

4.2.1. Uji Asumsi Klasik ... 47

4.2.1.1. Uji Normalitas ... 47

4.2.1.2. Uji Multikolinearitas ... 50

4.2.1.3. Uji Heteroskedastisitas ... 51

4.2.1.4. Uji Autokorelasi ... 52

4.2.2. Analisis Regresi ... 52

4.2.3. Pengujian Hipotesis ... 55

4.2.3.2. Uji Koefisien Determinasi ... 56

4.2.3.2. Uji Signifikan Simultan (F-test) ... 58

4.2.3.3. Uji Signifikan Parsial (T-test) ... 59

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

4.3.1 Pengaruh GCG terhadap CSRD ... 63

4.3.2 Pengaruh Profitabilitas terhadap CSRD ... 64

4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap CSRD ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 67

5.3 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69 LAMPIRAN


(3)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 15

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Penelitian ... 22

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan Sampel ... 24

Tabel 3.3 Ringkasan Definisi Operasional dan Pengukurannya ... 30

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 37

Tabel 4.1 KMO and Barlett’s Test ... 39

Tabel 4.2 Anti-Images Matrices ... 39

Tabel 4.3 KMO and Barlett’s Test Setelah Pengeluaran ... 42

Tabel 4.4 Anti-Images Matrices Setelah Pengeluaran ... 42

Tabel 4.5 Statistik Deskriptif ... 45

Tabel 4.6 Uji Normalitas ... 48

Tabel 4.7 Tabel Multikolinearitas ... 50

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi ... 52

Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi ... 53

Tabel 4.10 Pemasukan dan Pengeluaran Variabel ... 56

Tabel 4.11 Adjusted R² ... 57

Tabel 4.12 Uji Signifikan Simultan (F) ... 58


(4)

viii DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 19

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ... 48

Gambar 4.2 Grafik Plot Uji Normalitas ... 49


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran i Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran ii Lembar Check-List Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Lampiran iii Hasil Perhitungan Data Perusahaan Sampel

Lampiran iv Hasil Analisis Faktor dengan Memasukkan Semua Variabel

Lampiran v Hasil Analisis Faktor Setelah Mengeluarkan Variabel

Kepemilikan Institusional

Lampiran vi Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Lampiran vii Hasil Uji Normalitas Perusahaan Sampel Lampiran viii Hasil Uji Multikolinearitas

Lampiran ix Hasil Uji Heterokedastisitas dan Autokorelasi Lampiran x Hasil Analisis Regresi Berganda


(6)

x DAFTAR SINGKATAN

CG = Corporate Governance

CGPI = Corporate Governance Perception Index

GCG = Good Corporate Governance

CSR = Corporate Social Responsibility

CSD = Corporate Social Disclosure

IICG = The Indonesian Institute of Corporate Governance

NOP = Net Operating Profit

NPM = Net Profit Margin

ROA = Return on Assets


Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Mekanisme Good Corporate Governance (GCG), Kinerja Keuangan, Corporate Social Responsibility (CSR), dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 30 100

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 12

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 2

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 6

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 14

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 3

Corporate Social Responsibility Disclosure: Pengaruh Good Corporate Governance dan Indikator Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Dagang di Bursa Efek Indonesia)

0 0 13