Tata Cara Pemunungutan Pajak Pertambahan Nilai Impor Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

20

BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI
(PKLM)

A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Di zaman penjajahan Belanda, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dinamakan
Kantor Belasting dan kemudian berubah menjadi Kantor Inspeksi Keuangan (setelah
merdeka) yang kemudian berubah menjadi Kantor Inspeksi Pajak dengan induk
organisasinya pada saat Direktur Jendral Pajak Departemen Keuangan Republik
Indonesia. Selanjutnya, pada tahun 1976 di Sumatera Utara didirikan tiga Kantor
Inspeksi Pajak yaitu :
1. Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan
2. Kantor Inspeksi Pajak Medan Utara
3. Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat maka dirasakan perlu
adanya tambahan kantor untuk melayani masyarakat di dalam membayar pajak. Oleh
karena itu, didirikan Kantor Inspeksi Pajak Medan Timur (sekarang KPP Pratama.
Medan Timur dan KPP Pratama Medan Kota).
Selanjutnya, untuk lebih memantapkan nilai pelayanannya kepada masyarakat,

maka berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No.

267/KMK.01/1989 telah diadakan perubahan yang menyeluruh pada Direktorat
Jendral Pajak yang mencakup reorganisasi Kantor Inspeksi Pajak (KIP) diganti nama
20

Universitas Sumatera Utara

21

menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) serta dibentuk pula Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan.
Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur didirikan pada tanggal 1 April 1994
berdasarkan.

Keputusan

Menteri


Keungan

Republik

Indonesia

No.Kep-

758/KMK.01/1993 tanggal 3 Agustus 1993. Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur
merupakan pemekaran dari tiga kantor Pelayanan Pajak, yaitu
1. Kantor Pelayanan. Pajak Medan Barat
2. Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara
3.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Selatan
Terhitung mulai tanggal 1 April 1994 Kantor Pelayanan. Pajak berubah

menjadi empat wilayah kerja yaitu :
1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Utara
3. Kantor Pealayanan Pajak Pratama Medan Barat
4. Kantor Pelayanan. Pajak Medan Binjai
Secara bertahap sejak tahun 2002.Kantor Pelayanan Pajak telah mengalami
modernisasi sistem dan struktur organisasi menjadi instansi yang berorientasi pada
fungsi, bukan lagi pada jenis pajak. Kantor Pelayanan Pajak modernisasi juga
merupakan penggabungan dari Kantor Pelayanan. Pajak Konvensional dan. Kantor
Pemeriksaan dan. Penyidikan Pajak.

Universitas Sumatera Utara

22

Pada tahun 2002 tersebut dibentuk dua, KPP Wajib Pajak Besar atau Large Tax
Office (LTO). KPP ini menangani 300 Wajib Pajak Besar Indonesia dan hanya
mengadministrasikan dua jenis pihak, yaitu Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN).
Pada tahun 2003 dibentuk 10 Kantor Pelayanan Pajak khusus:
1.


Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara (KPP BUMN)

2.

Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Modal Asing (KPP PMA)

3.

Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Badan dan Orang Asing

4.

Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa
Kemudian, pada tahun 2004 dibentuk pula KPP Madya atau Medium Tax Office

(MTO). Sedangkan KPP modem yang menangani Wajib Pajak terbanyak adalah KPP
Pratama dan Small Tax Office (STO).
KPP Pratama baru dibentuk pada tahun 2006 s.d 2008. Perbedaan utama antara
STO dengan LTO maupun MTO antara lain adalah dengan adanya Seksi
Ekstensifikasi pada STO, sehingga dapat dikatakan pula STO merupakan ujung

tombak bagi Direktorat Jendral Pajak (DJP) untuk menambah rasio perpajakan di
Indonesia.
Saat ini Kantor Pelayanan Pajak modern terbagi dari tiga jenis yaitu :
1.

Kantor Pelayanan Pajak Besar

2.

Kantor Pelayanan Pajak Madya

3.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Universitas Sumatera Utara

23

Dengan dibentuknya KPP Pratama maka Kantor Pelayanan Pajak di kota Madya

Medan menjadi tujuh KPP, yaitu :
1.

Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan, dengan ruang lingkup meliputi
daerah;
1.1 Kecamatan Medan Deli
1.2 Kecamatan. Medan Labuhan
1.3 Kecamatan Medan Belawan
1.4 Kecamatan Medan Marelan

2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Medan Timur, dengan ruang lingkup meliputi
daerah :
2.1 Kecamatan Medan Tembung
2.2 Kecamatan Medan Kota
2.3 Kecamatan Medan Perjuangan
3. Kantor Pelayan Pajak Pratama Medan Kota, dengan ruang lingkup meliputi
daerah:
3.1 Kecamatan Medan Kota
3.2 Kecamatan Medan Amplas
3.3 Kecamatan Medan Area

3.4 Kecamatan Medan Denai
4. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia, dengan ruang lingkup meliputi
daerah :
4.1 Kecamatan Medan Maimun

Universitas Sumatera Utara

24

4.2 Kecamatan Medan Baru
4.3 Kecamatan Medan Selayang
4.4 Kecamatan Medan Tuntungan
4.5 Kecamatan. Medan Polonia.
4.6 Kecamatan Medan Johor
5.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat, dengan ruang lingkup meliputi
dari:
5.1 Kecamatan Medan Helvetia
5.2 Kecamatan Medan Sunggal

5.3 Kecamatan Medan Petisah

6. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Binjai, dengan ruang lingkup meliputi
daerah :
6.1 Kota Binjai
6.2 Kabupaten. Langkat
7.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Medan Lubuk Pakam, dengan ruang lingkup,
meliputi daerah :
7.1 Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia diputuskan
bahwa, Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur dimekarkan menjadi dua Kantor
Pelayanan Pajak, yaitu Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Medan Kota dan
Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.

Universitas Sumatera Utara

25


B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan sistematis mengenai
penetapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing
dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan struktur tersebut juga untuk
membina keharmonisan kerja agar dapat dilaksanakan dengan teratur dan baik untuk
mencapai tujuan secara. maksimal.
Adapun struktur organisasi yang digunakan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratarna, Medan Timur adalah struktur organisasi liner dan staf yang berada di bawah
seseorang koordinasi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Sumatera
Utara I, dimana seluruh pegawainya adalah Pegawai Negeri Sipil di bawah naungan
Kementeri Keuangan Republik Indonesia.
Kantor Pelayan Pajak dapat digolongkan menjadi dua tipe, yaitu tipe A dan tipe
B. Kantor Pelayanan Pajak tipe A merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang tergolong
dalam Skala besar dan biasanya berada, di ibukota, provinsi sedangkan Kantor
Pelayanan Pajak tipe B merupakan Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah kerjanya
tidak melebihi dari wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak tipe A dan biasanya berada
di kotamadya dan kabupaten. Sehingga, berdasarkan penggolongan tersebut maka
KPP Pratama Medan Timur dapat digolongkan sebagai KPP tipe A karena,
wilayahnya berkedudukan diwilayah di Ibukota Provinsi Surnatera Utara.
Namun, berdasarkan SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No.

162/KMK.01/1997 tanggal 10 April 1997 tentang peningkatan KPP tipe B menjadi
tipe A. Sehingga,

adanya Surat keputusan tersebut maka KPP tipe B tidak ada di

Universitas Sumatera Utara

26

Kantor Wilayah Direktorat Jendral Sumatera Utara I.
Berdasarkan SK Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994
tanggal 29 Maret 1994 tentang susunan organisasi Departemen Keuangan, maka tipe
A terdiri dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur membawahi satu sub
bagian, delapan seksi, satu kantor penyuluhan ditambah kelompok tenaga fungsional
(yang berada diluar struktur organisasi Kantor Pelayanan Pajak) yakni terdiri dari
1. Sub Bagian Tata Usaha (TU);
2. Seksi Tata Usaha dan Perpajakan (TUP);
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI);
4. Seksi Pajak Penghasilan Orang Pribadi;
5. Seksi Pajak Penghasilan Badan;

6. Seksi Pemotongan dan Pemungutan Pajak Penghasilan;
7. Seksi Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Tidak Langsung Lainnya;
8. Seksi Penagihan;
9. Seksi Penerimaan dan Keberatan;
10. Seksi Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan;
Namun, setelah adanya modrenisasi perpajakan pada. tahun 2006, KPP
Pratama yang berdasarkan Peraturan Menteri Keungan Republik Indonesia No,
132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jendral Pajak, maka. KPP Pratama terbagi menjadi beberapa seksi, antara
lain :

Universitas Sumatera Utara

27

1. Sub Bagian Umum
2. Seksi Pengolahan Data dan. Informasi
3. Seksi Pelayanan
4. Seksi Penagihan
5. Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal
6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I s.d IV
8. Seksi Jabatan Fungsional.
C. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Kantor

Pelayanan

Pajak

Pratarna.

Medan

Timur

mempunyai

tugas

melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak
Penghasilan (PPH), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPnBM), Pajak tidak langsung lainya, dalam wilayah wewenangnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan.
tugasnya, KPP Pratarna. Medan Timur menyelengarakan, fungsi :
1.

Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan proposal potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek;

2.

Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;

3.

Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan
pengolahan Surat Pemberitahuan serta penerimaan Surat lainnya;

4.

Penyuluhan Perpajakan;

5.

Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak;

Universitas Sumatera Utara

28

6.

Pelaksanaan Ekstensifikasi;

7.

Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak;

8.

Pelaksanaan pemeriksaan pajak;

9.

Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak;

10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan;
11. Pelaksanaan instensifikasi;
12. Pembetulan ketetapan pajak;
13. Pelaksanaan administrasi kantor;
D. Deskripsi dan Aktivitas Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Kantor Pelayanan Pajak Pratarna. Medan Timur yang terletak di Jalan Suka
Mulia Nomor 17A Medan KPP Pratama Medan Timur dipegang oleh seorang kepala
kantor yang mempunyai tugas koordinasikan penyusunan rencana kerja KPP,
mengkoordinasikan penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi yang
ada dan mengkoordinasikan segala hal yang bersangkutan dengan rencana kerja yang
telah ditargetkan oleh Kantor Wilayah yang bersangkutan. Kepala kantor tersebut
membawahi sepuluh seksi dan satu kelompok jabatan fungsional. Gambaran dari
tugas masing-masing bagian kerja tersebut adalah:
1. Sub. Bagian Umum
Sub. Bagian Umum mempunyai tugas umum sebagai berikut :
1.1 Penerimaan dokumen di KPP
1.2 Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk

Universitas Sumatera Utara

29

1.3 Pelaksanaan pelantikan, sumpah dan serah terima, jabatan serta pengambilan
sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
1.4 Pelaksanaan pembayaran tagihan melalui mekanisme langsung kepala rekanan
1.5 Pemusnahan dokumen, penyusunan laporan berkala KPP dan pembuatan
laporan tahunan
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
Adapun tugas umum Seksi Pengolahan Data dan Informasi adalah :
2.1 Penyusunan rencana penerimaan pajak berdasarkan potensi pajak,
perkembangan ekonomi dan keuangan
2.2 Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi PDI
2.3 Pembuatan dan penyampaian Surat Perhitungan dikirim ke Kantor Pelayanan
Pajak lain
2.4 Pembentukan dan pemanfaatan Bank Data dan lain-lain.
3. Seksi Pelayanan
Seksi Pelayanan memiliki tugas umum sebagai berikut :
3.1 Penatausahaan surat, dokumen dan laporan Wajib Pajak pada Tempat
Pelayanan Terpadu (TPT)
3.2 Penyelesaian pemindahan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
lama dan baru
3.3 Penyelesaian permohonan pengukuhan Pengusahaan Kena, Pajak (PKP)
3.4 Pendaftaran dan pencabutan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Universitas Sumatera Utara

30

3.5 Penyelesaian permohonan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT
Tahunan PPh
3.6 Penerbitan Surat Teguran penyampaiannya SPT Masa dan SPT Tahunan PPh
3.7 Pelaksanaan pemenuhan permintaan konfirmasi dan klarifikasi dan lain-lain.
4. Seksi Penagihan
Adapun tugas, umum dari Seksi Penagihan, yaitu :
4.1 Pemprosesan dan penatausahaan dokumen masuk di Seksi Penagihan
4.2 Penatausahaan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP)
beserta bukti pembayarannya
4.3 Penerbitan STP Bunga Penagihan, Surat Teguran Penagihan, Surat Paksa dan
Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP) serta Surat Keputusan
Pencabutan Sita
4.4 Penyelesaian Usulan Pemeriksaan dalam rangka penagihan pajak
4.5 Pembuatan Usulan Pencegahan dan Penyenderaan terhadap Wajib Pajak
tertentu dan lain-lain
5. Seksi Pemeriksaan
Tugas umum yang dimiliki oleh Seksi Pemeriksaan, antara lain:
5.1 Penyelesaian SPT Tahunan PPh Lebih Bayar
5.2 Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran PPnBM
5.3 Pengamatan KPP, pemerikasaan kantor, pemeriksaan lapangan dan
penyelesaian Usulan Pemeriksaan dan lain-lain .
5.4 Penatausahaan Laporan Pemeriksaan Pajak dan Nota Penghitungan

Universitas Sumatera Utara

31

6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
Adapun tugas umum yang dimiliki oleh Seksi Ekstensifikasi Perpajakan, antara
lain :
6.1 Pendaftaran objek pajak baru dengan penelitian kantor maupun lapangan
6.2 Penerbitan Surat Himbauan untuk ber-NPWP
6.3Pencaraian data potensi perpajakan dalam rangka pembuatan Monografi Fiskal
6.4 Penyelesaian permohonan penundaan pengambalian SPOP
6.5 Penerbitan daftar nominatif untuk usulan SP3 PSL Ekstensifikasi dan lain-lain
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
Seksi Pengawasan dan Konsultasi (Waskon) yang biasanya terdiri atas empat
bagian memiliki tugas umum, yaitu. :
7.1

Penyelesaian

permohonan

penggunaan

nilai

buku

dalam

rangka

penggabungan usaha, pengambilalihan usaha atau pemekaran usaha.
7.2 Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) dan Surat
Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
7.3 Penyelesaian Permohonan Pembetulan Ketetapaan Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai dan Paiak Penjualan atas Barang Mewah di KPP
7.4 Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemotongan PPh
atas Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto SBI yang diterima atau.
diperoleh Dana Pension yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan

Universitas Sumatera Utara

32

7.5 Penyelesaian Permohonan Surat Keterangan Bebas (SKB) Pemotongan PPh
atas Bunga. Deposito, dan Tabungan serta Diskonto SBI yang diterima atau
diporoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan
7.6 Pembuatan Surat Pemberitahuan perubahan besamya angsuran PPh Pasal. 25
(Dinamisasi) dan lain-lain
8. Kelompok Jabatan Fungsional
Mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masingmasing berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok jabatan
fungsional terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap kelompok dikoordinasikan
oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Wilayah dan Kepala
KPP Pratama yang bersangkutan.Saat itu di KPP Pratama Medan Timur tercacat
ada. sekitar 83 orang pegawai yang terdaftar. Di bawah ini terdapat rincian
mengenai jumlah pegawai di setup unit pada KPP Pratama Medan Timur.

Universitas Sumatera Utara

33

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai KPP Pratama Medan Timur

No. Unit

Jumlah Pegawai (orang)

I

Kepala Kantor

1

2

Sub Bagian Umum

6

3

Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)

9

4

Seksi Pelayanan

16

5

Seksi Pemeriksaan dan Kepatuhan Internal

15

6

Seksi Penagihan

4

7

Seksi Ekstensifikasi

4

8

Seksi Pengawasan dan Konsultasi I

8

9

Seksi Pengawasasn dan Konsultasi II

6

10

Seksi Pengawasan dan Konsultasi III

7

11

Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV

7

Jumlah

83 orang

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Tahun 2013

Universitas Sumatera Utara

34

Gambar 2.1
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN TIMUR
KEPALA KANTOR

KASUBBAG UMUM

SEKSI PEMERIKSAAN DAN
KEPATUHAN INTERNAL

SEKSI

SEKSI

SEKSI

PDI

PELAYANAN

PENAGIHAN

SEKSI PENGAWASAN DAN
KONSULTASI

SEKSI
EKSTENSIFIKASI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur 2014

Universitas Sumatera Utara

35

E. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur
Keberhasilan program modemisasi di lingkungan DJP, tidak hanya dapat
membawa perubahan paradigms dan perubahan perilaku pegawai DJP. Tetapi lebih
jauh jugs dapat memberikan dampak positif terhadap percepatan penerapan praktikpraktik "good governance" pada, instiusi pemerintah secara keseluruhan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Pajak telah mencanangkan
visi dan misi sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan. Adapun visi dan
misi tersebut adalah sebagai berikut :
1.

Visi : menjadi instansi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi
perpajakan modem yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan
integritas dan profesionalisme yang tinggi.

2.

Misi : menghimpun penerimaan dalam negeri dari sektor pajak yang mampu
menunjang kemandirian pembiayaan pemerintah berdasarkan undang-undang
perpajakan dengan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi.

Universitas Sumatera Utara