teori ekonomi mikro pasar .docx

MAKALAH TEORI EKONOMI MIKRO
PASAR
Makalah Ini dibuat Untuk Memenuhi Tugas Teori Ekonomi Mikro

Makalah ini dibuat oleh
Defi Firmansyah

:

3402140038

Manajemen E

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya , penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi

tugas mata kuliah Teori Ekonomi Mikro.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi, namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini tidak lain berkat bantuan,dorongan, dan bimbingan orang tua. Sehingga
kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang Pasar.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Saya sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Ciamis,

`Penulis

1

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1

Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2

Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3

Tujuan penulis...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1

Pengertian Pasar........................................................................................4


2.2

Jenis-jenis Pasar........................................................................................4

2.3

Bentuk Pasar Berdasar Strukturnya...........................................................6

2.4

Fungsi Pasar............................................................................................12

2.5

Fungsi Peran Pasar..................................................................................13

2.6

Mekanime Pasar......................................................................................14


2.7

Kekuatan Keseimbangan Pasar...............................................................18

2.8

Kegagalan Pasar......................................................................................20

2.9

Penyebab Kegagalan Pasar......................................................................21

2.10 Solusi Kegagalan Pasar............................................................................27
2.11 Peranan Pemerintah dalam Mengontrol Pasar.........................................28
BAB III PENUTUP..............................................................................................29
3.1

Kesimpulan..............................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................30


2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari
ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta
penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang
diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan
perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa,
yang akan menentukan harga dan bagaimana harga pada gilirannya, menentukan
penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan
kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya
di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi
bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).
Tinjauan umum Salah satu tujuan ekonomi mikro adalah menganalisa pasar
beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan
alokasi dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif. Ekonomi
mikro menganalisa kegagalan pasar, yaitu ketika pasar gagal dalam memproduksi

hasil yang efisien; serta menjelaskan berbagai kondisi teoritis yang dibutuhkan
bagi suatu pasar persaingan sempurna. Bidang-bidang penelitian yang penting
dalam ekonomi mikro, meliputi pembahasan mengenai keseimbangan umum
(general equilibrium), keadaan pasar dalam informasi asimetris, pilihan dalam
situasi ketidakpastian, serta berbagai aplikasi ekonomi dari teori permainan. Juga
mendapat perhatian ialah pembahasan mengenai elastisitas produk dalam sistem
pasar.
Asumsi dan definisi Teori penawaran dan permintaan biasanya
mengasumsikan

bahwa

pasar

merupakan

pasar

persaingan


sempurna.

Implikasinya ialah terdapat banyak pembeli dan penjual di dalam pasar, dan tidak
satupun di antara mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi harga barang
dan jasa secara signifikan. Dalam berbagai transaksi di kehidupan nyata, asumsi
ini ternyata gagal, karena beberapa individu (baik pembeli maupun penjual)
memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga. Seringkali, dibutuhkan analisa
1

yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan
terhadap suatu barang. Bagaimanapun, teori ini bekerja dengan baik dalam situasi
yang sederhana.
Ekonomi arus utama (mainstream economics) tidak berasumsi apriori
bahwa pasar lebih disukai daripada bentuk organisasi sosial lainnya. Bahkan,
banyak analisa telah dilakukan untuk membahas beragam kasus yang disebut
"kegagalan pasar", yang mengarah pada alokasi sumber daya yang suboptimal,
bila ditinjau dari sudut pandang tertentu (contoh sederhananya ialah jalan tol,
yang menguntungkan semua orang untuk digunakan tetapi tidak langsung
menguntungkan mereka untuk membiayainya). Dalam kasus ini, ekonomi akan
berusaha untuk mencari kebijakan yang akan menghindari kesia-siaan langsung di

bawah kendali pemerintah, secara tidak langsung oleh regulasi yang membuat
pengguna pasar untuk bertindak sesuai norma konsisten dengan kesejahteraan
optimal, atau dengan membuat "pasar yang hilang" untuk memungkinkan
perdagangan efisien dimana tidak ada yang pernah terjadi sebelumnya. Hal ini
dipelajari di bidang tindakan kolektif. Harus dicatat juga bahwa "kesejahteraan
optimal" biasanya memakai norma Pareto, dimana dalam aplikasi matematisnya
efisiensi Kaldor-Hicks, tidak konsisten dnegan norma utilitarian dalam sisi
normatif dari ekonomi yang mempelajari tindakan kolektif, disebut pilihan
masyarakat/publik. Kegagalan pasar dalam ekonomi positif (ekonomi mikro)
dibatasi dalam implikasi tanpa mencampurkan kepercayaan para ekonom dan
teorinya.
1.2 Rumusan Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil
keputusan masalah sebagai beriktu :
1.
2.
3.
4.

Menjelaskan apa arti dari pasar ?

Bagaimana peran bank sentral sebagai otoritas moneter ?
Apa tujuan dan tugas Bank Indonesia ?
Mengapa terdapat sanksi terhadap yang ikut capur dalam tugas Bank Indonesia

?
5. Bagaimana ketetapan sanksi terhadap pegawai Bank Indonesia ?
6. Apa yang dimaskud dengan kebijakan moneter ?

2

1.3 Tujuan penulis
Tujuan penulis membuat makalah yang berjudul ” pasar ” adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui apa arti otoritas moneter.
2. Mengetahui peran bank sentral sebagai otoritas moneter
3. Mengetahui tujuan dan tugas Bank Indonesia
4. Mengetahui sanksi yang ditetapkan dalam tugas Bank Indonesia
5. Mengetahui arti dari kebijakan moneter

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar
Pasar atau market adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk
melakukan transaksi ekonomi yaitu membeli atau menjual barang dan jasa atau
3

sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi lainnya. Pada dasarnya pasar
tidak menunjuk pada suatu lokasi atau tempat tertentu, karena pasar tidak
mempunyai batas-batas geografis. Sistem jaringan komunikasi modern telah
mampu meniadakan hambatan atau batasan goegrafis, sehingga memungkinkan
pembeli dan penjual dapat bertemu atau bertransaksi tanpa harus saling melihat
wajah masing-masing.
Pengertian Pasar di sini lebih menitik beratkan pada arti kegiatan ekonomi
yaitu transaksi jual dan beli. Dalam ilmu ekonnomi pasar didefinisikan sebagai
besarnya permintaan dan penawaran pada suatu jenis barang atau jasa tertentu.
Jadi pasar merupakan permintaan dan penawaran secara keseluruhan untuk
barang dan jasa tertentu. Di sini pasar merujuk pada semua kegiatan penawaran
dan permintaan termasuk untuk tenaga kerja, modal, surat berharga, dan uang.
Pada prinsipnya, kegiatan perekonomian yang terjadi di pasar didasarkan

pada kebebasan bersaing, baik bagi penjual maupun bagi pembeli. Penjual atau
produsen memiliki kebebasan dalam memutuskan barang atau jasa apa yang harus
diproduksi dan yang akan didistribusikannya. Sedangkan pembeli atau konsumen
memiliki kebebasan dalam memilih dan membeli barang atau jasa sesuai dengan
tingkat daya belinya.
2.2 Jenis-jenis Pasar
1. Jenis-jenis pasar menurut fisiknya
a. Pasar konkret (pasar nyata) adalah tempat pertemuan antara pembeli dan
penjual melakukan transaksi secara langsung dan barang tersedia diperjual
-belikan dipasar. Contohnya: Pasar Sayuran, Buah-Buahan, dan Pasar
Tradisional.
b. Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah terjadinya transaksi antara penjual
dan pembeli hanya melalui telepon, internet, dan lain-lain berdasarkan
contoh barang. Contohnya : Telemarket dan Pasar Modal.
2. Jenis-jenis pasar menurut barang yang diperjualbelikan

4

a. Pasar barang konsumsi adalah pasar yang memperjualbelikan barang-barang
konsumsi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
b. Pasar sumber daya produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktorfaktor produksi, seperti tenaga kerja, tenaga ahli, mesin-mesin, dan tanah.
3. Jenis-jenis pasar menurut waktunya
a. Pasar harian adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setiap hari dan
sebagian barang yang diperjualbelikan adalah barang kebutuhan sehari-hari.
b. Pasar mingguan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung seminggu
sekali. Biasanya terdapat di daerah yang belum padat penduduk dan lokasi
pemukimannya masih berjauhan.
c. Pasar bulanan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung sebulan sekali.
Biasanya barang yang diperjualbelikan barang yang akan dijual kembali
(agen/grosir).
d. Pasar tahunan adalah pasar yang aktivitasnya berlangsung setahun sekali,
misalnya PRJ (Pasar Raya Jakarta).

4. Jenis-jenis pasar menurut luas kegiatannya
a. Pasar setempat adalah pasar yang penjual dan pembelinya hanya penduduk
setempat.
b. Pasar daerah atau pasar lokal adalah pasar di setiap daerah yang
memperjualbelikan barang-barang yang diperlukan penduduk derah
tersebut. Contohnya : Pasar Gede di Solo.
c. Pasar Nasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barang
mencakup satu negara Contohnya : Pasar Senen.
d. Pasar Internasional adalah pasar yang melakukan transaksi jual beli barangbarang keperluan masyarakat internasional. Contohnya : Pasar Kopi di
Santos (Brasil).
5. Jenis-jenis pasar menurut Bentuknya
a. Pasar persaingan sempurna (terorganisir) Pasar persaingan sempurna
(perfect competitive market) dimana produksi perusahaan > permintaan
konsumen, sehingga mengakibatkan harga jual barang/jasa terjangkau,
5

jumlah output banyak dan rasio output atau penduduk maksimal, nyaman
dalam konsumsi dan tidak terlalu memerlukan informasi sempurna.
b. Pasar persaingan tidak sempurna (inperfect competitive market) dimana
produksi perusahaan < permintaan konsumen sehingga mengakibatkan
harga jual barang/jasa mahal, jumlah output kecil dan rasio output
/penduduk tidak terpenuhi, tidak nyaman dalam konsumsi serta kualitas
harga dan harga tidak terjamin.
6. Jenis-jenis pasar menurut sifat pembentukan harga
a. Pasar persaingan adalah pasar yang pembentukan harga ditentukan oleh
persaingan antara permintaan dan penawaran.
b. Pasar monopoli adalah pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu
orang. Contohnya PT Kereta Api Indonesia.
c. Pasar duopoli adalah pasar yang penjualnya hanya dua orang dan menguasai
penawaran suatu barang dan mengendalikan harga barang.
d. Pasar oligopoli adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa penjual
dengan dipimpin oleh salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat
harga barang. Contohnya perusahaan otomotif Astra Indonesia.
e. Pasar monopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya
dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok pembeli.
f. Pasar duopsoni adalah pasar pembentukan harga barangnya dikendalikan
oleh dua orang atau dua kelompok pembeli.

g. Pasar oligopsoni adalah pasar yang pembentukan harga barangnya
dikendalikan oleh beberapa orang atau beberapa kelompok pembeli.
2.3 Bentuk Pasar Berdasar Strukturnya
1. Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar atau industri di mana
terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak
dapatmempengaruhi keadaan di pasar.
a.
1)
2)
3)
4)
5)

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
banyak dalam penjual / produsen
barang yang dijual homogen
setiap perusahaan bebas masuk dalam pasar
penjual dan pembeli secara individu tidak dapat mempengaruhi harga
harga ditentukan melalui pasar ( permintaan dan penawaran)
6

6) penjual / pembeli mengetahui sepenuhnya informasi pasar.
b. Kebaikan dan keburukan persaingan sempurna
1) Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Sumber-sumber daya digunakan secara efisien apabila :


Seluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan



Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat corak
penggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran masyarakat.
Dengan perkataan lain penggnaannya yang sekarang telah memaksimumkan
kesejahteraan masyarakat

2) Efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat :


Untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling
minimum.



Industri secara keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata
yang paling rendah

c.

Efisiensi alokatif
Untuk setiap kegiatan ekonomi, produksi harus terus dilakukan sehingga

tercapai keadaan di mana harga = biaya marjinal. Dengan cara ini produksi
berbagai

macam

barang

dalam

perekonomian

akan

memaksimumkan

kesejahteraan masyarakat.
d.

Efisiensi persaingan sempurna
Penggunaan sumber-sumber daya adalah sangat efisien dalam pasar

persaingan sempurna.
e.

Kebebasan bertindak dan memilih
Di dalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam

menentukan harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis barang yang diproduksikan.
Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan di
dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi faktor yang menentukan
pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasan untuk memproduksikan
berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan lebih banyak
7

terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhannya.
f.

Beberapa kritik terhadap persaingan sempurna
1) Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
2) Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3) Membatasi pilihan konsumen
4) Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
5) Distribusi pendapatan tidak selalu merata.

2. Pasar monopoli

Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat.
a.

Ciri-ciri pasar monopoli

1) Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
2)

Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip

3)

Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri

4)

Dapat mempengaruhi penentuan harga

5)

Promosi iklan kurang diperlukan

b.

Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli

1) Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh
perusahaan yang lain.
2) Pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi
yang sangat tinggi.

8

3) Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.

c.

Batas – Batas Diskriminasi Harga
Dengan dipisah–pisahkannya pasar dan dilakukannya praktek diskriminasi

harga, maka barang – barang yang sejenis dapat dengan harga yang berbeda. Hal
ini hanya bisa terjadi jika para pembeli terhalang, atau dihalang – halangi untuk
pindah dari pasar yang mahal harganya ke pasar yang murah harganya.
d. Syarat-syarat Diskriminasi harga
a) Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
b) Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga
c) Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah
sangat berbeda
d) Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi
tambahan keuntungan yang diperoleh tersebut
e) Produsen dapat mengeksploter beberapa sikap tidak rasional konsumen.
3. Pasar persaingan monopolistik
Pasar monopolistik adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar
yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Dapat didefinisikan
suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang
berbeda corak.
a.

Ciri-ciri persaingan monopolistik

1) Terdapat banyak penjual
2)

Barangnya berbeda corak

3)

Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga

4)

Kemasukan ke dalam industri relatif mudah

5)

Persaingan promosi penjualan sangat aktif.

b. Persaingan bukan harga
9

perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih
banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikannya.
1) Persaingan bukan harga dapat dibedakan kepada dua jenis :
a. Iferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda
Persaingan bukan harga Pada hakikatnya mengandung arti usaha-usaha di luar
coraknya dengan produksi perusahaan-perusahaan lain.Setiap perusahaan dalam
pasar persaingan monopolistik akan berusaha untuk memproduksikan barang yang
mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dengan jelas dibedakan dari
produksi perusahaan-perusahaan lainnya. Mak akan terdapat berbagai barang yang
dihasilkan suatu industri yang mempunayai corak, mutu, desain, mode, dan merek
yang berbeda-beda.
b. Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan
Perusahan melakukan pengiklanan untuk mencapi salah satu atau gabungan
dari tiga tujuan :
1) untuk memberiakn informasi mengenai produk
2) untuk menekankan kualitas produk secara persuasive
3) untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen
c. Kebaikan dan keburukan pengiklanan
1) Kebaikan pengiklanan
a. Menurunkan biaya produksi per unit
b. Membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di dalam
menentukan barang yang akan dibelinya
c. Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang
d. Membantu membiayai perusahaan komunikasi masa seperti

radio,

televisi,surat kabar dan majalah.
e. Iklan menaikkan kesempatan kerja
2) Keburukan pengiklanan
a. promosi secara iklan adalah suatu penghamburan.
b. iklan tidak selalu memberi informasi yang betul.
c. iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan
d.

dalam perekonomian.
iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk
masuk ke dalam industri.
Untuk memaksimumkan efek positif dari pengiklanan haruslah efek-efek

buruk yang mungkin timbul dihindarkan. Langkah penting untuk mencapai tujuan
tersebut adalah :
1)

iklan harus bertujuan untuk memberi keterangan yang benar dan jujur

mengenai barang yang dipromosikan penjualannya.
10

2) peraturan- peraturan yang tujuannya mengawasi agar perusahaan-perusahaan
membuat lebih banyak iklan yang bersifat memberikan penerangan perlu dibuat.
3) kegiatan pengiklanan harus diatur secara sedemikian rupa sehingga ia tidak
menjadi penghambat kepada perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri
tersebut.
4. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja.
Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja yang dinamakan pasar
duopoli.
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya
terdapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar oligopoli
katakanlah 70 – 80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan dan di
samping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan dapat
mempengaruhi perusahaan- perusahan lain. Sifat saling mempengaruhi ( mutual
interdependence ) ini merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam pasar
oligopoli yang tidak terdapati dalam bentuk pasar lainnya.
a. Ciri-ciri pasar oligopoli
1) menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak
2) kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat
tangguh
3) pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan
b. Kurva permintaan terpatah
Kurva permintaan yang dihadapi setiap perusahaan oligopoli, yang
berbentuk bengkok. Keadaan yang bengkok tersebut bermula dari tingkat harga
yang berlaku. Keadaan permintaan seperti itu disebabbkan karena apabila suatu
perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan mengikutinya. Sebagai
akibatnya permintaan tidak mengalami peningkatan yang besar.
c. Bentuk-bentuk hambatan kemasukan oligopoli
1) Skala ekonomi
2) Perbedaan biaya produksi

11

3) Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi
oleh perusahaan baru.
d. Penilaian ke atas pasar oligopoli
1) Efisiensinya dalam menggunakan sumber-sumber daya efisiensi penggunaan
sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = harga. Dan di dalam
perusahaan yang memaksimumkan untung, biaya marjinal = hasil penjualan
marjinal. Dengan demikian efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan
tercapai apabila biaya marjinal = hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini
hanya mungkin tercapai apabila tungkat harga adalah sama dengan biaya ratarata yang paling rendah.
2) kegiatan mereka dalam mengembangkan teknologi dan informasi
Dua alasan penting dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini :
 Adanya untung yang lebih dari normal
 Menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang
kurang menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri.
3) Tingkat keuntungan yang mereka peroleh
Persaingan yang dibatasi memungkinkan perusahaan mendapat keuntungan
yang melebihi normal. Namun menimbulkan dua akibat yang kurang
menguntungkan :
a) Harga barang menjadi lebih tinggi daripada apabila persaingan adalah lebih
luas

b) Jumlah barang-barang yang dapat dinikmati masyarakat adalah kurang
daripada yang dapat diperoleh dalam pasar persaingan sempurna.
2.4 Fungsi Pasar
a. Pasar sebagai Sarana Distribusi
Pasar sebagaimana yang telah kita ketahui merupakan lokasi distribusi yang
berfungsi memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat berhubungan baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada
konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi barang dan jasa
12

dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar dikatakan tidak
berfungsi baik jika kegiatan distribusi seringkali macet.
b. Pasar sebagai Pembentuk Harga
Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Di pasar
tersebut penjual menawarkan barang-barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli
yang membutuhkan barang atau jasa akan berusaha menawar harga dari barang
atau jasa tersebut, sehingga terjadilah tawar-menawar antara kedua belah pihak.
Setelah terjadi kesepakatan, terbentuklah harga. Dengan demikian, pasar dalam
hal ini dapat berfungsi sebagai pembentuk harga. Harga yang telah menjadi
kesepakatan tersebut, tentunya telah diperhitungkan oleh penjual dan pembeli.
Penjual tentu telah memperhitungkan laba yang diinginkannya, sedangkan
pembeli telah memperhitungkan manfaat barang atau jasa serta keadaan
keuangannya.
c. Pasar sebagai Sarana Promosi
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan
dan menginformasikan suatu barang/jasa tentang manfaat, keunggulan, dan
kekhasannya pada konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli
terhadap barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain, memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran,
lewat sarana radio maupun TV. Banyaknya cara promosi yang dilakukan oleh
produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam memilih barang yang akan
dibeli. Biasanya produsen yang menawarkan barang dengan harga murah dan
kualitasnya bagus akan menjadi pilihan konsumen
2.5 Fungsi Peran Pasar
a. Menetapkan Nilai.
Pasar akan menetapkan harga suatu barang atau jasa tertentu sesuai dengan
permintaan dan penawaran yang terjadi dipasar. Harga ini merupakan kesepakatan
antara pihak pembeli dan penjual.
b. Mengorganisasi Produksi
Pasar akan berperan sebagai organisator untuk mendapatkan metoda
produksi yang paling efesien. Pelaku pasar yaitu pengusaha akan mencari metoda
13

yang dapat memaksimalkan rasio antara output produk dengan input sumber daya.
Keberhasilan dari efisiensi produksi pada akhir akan dinilai dengan uang, atau
harga produk.
c. Mendistribusikan Produksi
Pasar dapat berperan sebagai distributor produksi kepada seluruh sumber
daya. Pasar akan mendistribusikan pembayaran kepada pelaku pasar, dalam hal ini
sumberdaya atau tenaga kerja sesuai dengan produktifitasnya. Tenaga kerja atau
sumber daya yang paling produktif akan menerima pembayaran yang paling
banyak.
d. Menyelenggarakan Penjatahan
Penjatahan yang dilakukan oleh pasar akan membatasi konsumsi dari
produksi yang tersedia. Setiap pembeli yang ada di pasar akan mendapat jatah
sesuai dengan daya belinya. Pembeli yang daya belinya kuat atau pendapatan
tinggi akan menerima jatah barang lebih banyak daripada pembeli dengan
pendapatan rendah.
e. Menyediakan Barang dan Jasa Untuk Masa Mendatang
Pasar berperan sebagai fasilitator untuk mengelola tabungan atau saving dan
investasi. Investasi berguna untuk menyediakan barang dan jasa di masa
mendatang. Investasi dan tabungan akan berinteraksi di pasar. Pasar yang
memfasilitasi tabungan dan investasi adalah pasar modal. Investor akan mencari
pihak yang memiliki tabungan untuk keperluan investasinya, dan penabung akan
mencari pihak yang memerlukan modal. Kedua belah pihak ini dapat bertemu di
pasar modal.
2.6 Mekanime Pasar
Pada prinsipnya mekanisme pasar diartikan bahwa harga bergerak bebas
sesuai hukum permintaan dan penawaran (supply and demand). Jika suplai lebih
besar dari demand, maka harga akan cenderung rendah. Begitupun jika demand
lebih tinggi sementara suplai terbatas, maka harga akan cenderung mengalami
peningkatan.
Di atas kertas, hukum pasar tersebut begitu valid. Akan tetapi, dalam
implementasi sehari-hari kita yang masih dalam taraf pembelajaran di perguruan
14

tinggi tidak pernah tahu secara pasti apakah harga yang terbentuk di pasar
memang berjalan sesuai dengan mekanisme pasar yang wajar, tidak ada unsur
intervensi, tidak ada unsur permainan oleh sekelompok kekuatan tertentu yang
membentuk kartel dan sebagainya.
Memahami mekanisme pasar pada aktifitas jual beli saham di pasar modal
tentunya bukanlah hal yang sederhana. Dibutuhkan kejelian dan kepekaan tinggi
untuk melihat mana kegiatan ekonomi yang memang bergerak berdasarkan
mekanisme pasar dan yang bergerak di luar mekanisme pasar. Disebut bergerak di
luar mekanisme pasar karena fakta menunjukkan memang ada saham-saham
tertentu yang pergerakannya dikendalikan oleh satu kekuatan tertentu meskipun
hal itu sulit dibuktikan. Kejelian dan kepekaan tadi dibutuhkan untuk mendeteksi
ada tidaknya aktifitas kekuatan tertentu yang ikut dalam pergerakan saham
tersebut. Kekuatan ini sengaja aktif memainkan saham dengan tujuan untuk
mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Kekuatan ini dapat terdiri dari satu pihak, tapi bisa juga terdiri dari beberapa
pihak yang sepakat bekerjasama memainkan pasar untuk mendapatkan
keuntungan. Bagi investor ritel terutama pendatang baru bekerjanya kekuatan ini
harus diwaspadai agar terhindar dari arus permainan mereka. Karena itu jangan
mudah terlena dengan saham-saham tertentu yang tiba-tiba aktif ditransaksikan.
Jangan mudah terkesima dengan kenaikan harga yang meledak-ledak. Fakta di
pasar memang seringkali menunjukkan ada beberapa saham yang mencatat
kenaikan harga sangat pesat tanpa didukung oleh informasi yang memadai.
Kenaikan harga dapat mencapai di atas 50 persen bahkan sampai melebihi
100 persen hanya dalam waktu beberapa hari, kurang dari satu bulan. Kenaikan
harga 50-100 persen dalam tempo kurang dari satu bulan, tentu merupakan
keuntungan yang menawan dan menggiurkan. Saham seperti inilah yang harus
diwaspadai oleh investor. Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku pengawas pasar
tidak mungkin mengambil tindakan karena kenaikan harga saham tadi
berlangsung dalam koridor pasar. Artinya, tidak ada aturan pasar yang dilanggar.
Karena itu investor harus ekstra hati-hati melihat kenaikan harga saham yang
tidak didukung oleh fakta material.

15

Beberapa keterangan di atas adalah mekanisme pasar menurut ekonom
umum (tak bersangkutan dengan Islam / konvensional). Sedangkan di bawah ini
akan kami paparkan beberapa hal yang berhubungan dengan mekanisme pasar
menurut ekonom Islam klasik dan bila dipahami secara mendalam akan
ditemukan juaga hal yang berhubungan kegagalan pasar. Walaupun nanti untuk
masalah kegagalan pasar akan dibahas pada bagian tersendiri.
a. Mekanisme Pasar menurut Abu Yusuf
Abu Yusuf adalah seorang mufti pada kekhalifahan Harun Al-Rasyid. Ia
menulis buku pertama tentang sistem perpajakan dalam Islam yang berjudul Kitab
Al-Kharaj. Buku ini ditulis berdasarkan permintaan khalifah untuk digunakan
sebagai panduan manual perpajakan.
Berbeda dengan pemahaman saat itu yang beranggapan bila tersedia sedikit
barang maka harga akan mahal dan sebaliknya, pendapat Abu Yusuf yang dikutip
oleh Slamet Wiharto bahwasanya tidak ada batasan tertentu tentang murah dan
mahal yang dapat dipastikan. Murah bukan karena melimpahnya makanan,
demikian juga mahal tidak disebabkan kelangkaan makanan. Murah dan mahal
adalah ketentuan Allah. Kadang-kadang makanan berlimpah, tetapi tetap mahal
dan kadang-kadang makanan sangat sedikit tetapi murah.
Bahwa peryataan Abu Yusuf diatas sepertinya menyangkal pendapat umum
tentang hubungan terbalik antara penawaran dan harga. Pada kenyataannya, harga
tidak bergantung pada penawaran saja, tetapi juga bergantung pada kekuatan
permintaan. Karena itu, peningkatan atau penurunan harga tidak selalu
berhubungan dengan penurunan atau peningkatan dalam produksi, Abu Yusuf
menegaskan bahwa ada variabel lain yang mempengaruhi, tetapi dia tidak
menjelaskan lebih rinci. Bisa jadi variabel itu adalah pergeseran dalam permintaan
atau jumlah uang yang beredar disuatu negara, atau penimbunan dan penahanan
barang, atau semua hal tersebut. Patut dicatat bahwa Abu Yusuf menuliskan
teorinya sebelum Adam Smith menulis The Wealth of Nations.
Karena Abu Yusuf tidak membahas lebih rinci apa yang disebutkannya
sebagai variabel lain, ia tidak menghubungkan fenomena yang diobservasinya
terhadap perubahan dalam penawaran uang. Namun, pernyataannya tidak
menyangkal pengaruh dari permintaan dan penawaran dalam penentuan harga.
16

b. Mekanisme Pasar menurut Imam Al-Ghazali
Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali banyak membahas topik-topik ekonomi,
termasuk pasar. Dalam karyanya tersebut ia membicarakan barter dan
permasalahannya, pentingnya aktivitas perdagangan dan evolusi terjadinya pasar,
termasuk bekerjanya kekuatan permintaaan dan penawaran dalam mempengaruhi
harga.
Al-Ghazali menyadari kesulitan yang timbul akibat sistem barter yang
dalam istilah ekonomi modern disebut double coincidence, dan karena itu
diperlukan suatu pasar. Selain itu Al-Ghazali juga telah memahami suatu konsep,
yang sekarang kita sebut elastisitas permintaan. Hal ini tampak jelas dari
perkataaannya bahwa mengurangi margin keuntungan dengan menjual harga yang
lebih murah akan meningkatkan volume penjualan, dan ini pada gilirannya akan
meningkatkan keuntungan.
c. Pemikiran Ibnu Taimiyyah
Pemikiran Ibnu Taimiyah mengenai mekanisme pasar banyak dicurahkan
melalui bukunya, yaitu Al-Hisbah fīl Al-Islam dan Majmu’ Fatawa, pandangan
Ibn Taimiyah dalam kitab tersebut dikutip oleh Drs. Muhamad, M. Ag.,
bahwasanya pada masalah pergerakan harga yang terjadi pada waktu itu beliau
meletakakan dalam kerangka mekanisme pasar. Secara umum, beliau telah
menunjukan the beauty of market (keindahan mekanisme pasar sebagai
mekanisme ekonomi). Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaaan dan
kemudian tingkat harga adalah sebagai berikut :
1) Keinginan orang terhadap barang-barang sering kali berbeda-beda.
2) Jumlah orang yang meminta.
3) Kuat atau lemahnya kebutuhan terhadap barang-barang itu.
4) Kualitas pembeli baranng tersebut.
5) Jenis uang pembayaran yang digunakan dalam transaksi jual beli.
Ibnu Taimiyah secara umum sangat menghargai arti penting harga yang
terjadi karena mekanisme pasar yang bebas. Ia menolak segala campur tangan
17

untuk menekan atau menetapkan harga sehingga mengganggu mekanisme yang
bebas. Dan persepsinya yang begitu jelas sehingga beliau mengemukakan bahwa
dalam pasar harus terdapat kejujuran, transparan dan kebebasan (yang tetunya
tidak bersinggungan engan ekonomi Islam yang ada.
2.7 Kekuatan Keseimbangan Pasar
Berikut akan dipaparkan yang mempengaruhi kekuatan pasar sebagaimana
dikonsepkan para pemikir Islam Klasik:
A. Permintaaan
Permintaan merupakan salah satu elemen yang menggerakan pasar. Istilah
yang digunakan oleh Ibnu Taimiyah untuk menunjukan permintaan ini adalah
keinginan. Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi permintaaan sebagai
berikut:
1) Harga barang yang bersangkutan
Pada umumnya hubungan anatara tingkat harga dan jumlah permintaan
adalah negatif, yakni semakin tinggi tingkat harga, maka semakin rendah jumlah
permintaan, demikian pula sebaliknya.
a.

Efek Substitusi berarti bahwa jika harga suatu barang naik, maka hal ini akan
mendorong konsumen untuk mencari barang lain yang bias menggantikan
fungsi dari barang yang harganya naik tersebut (barang subtitusi).

b.

Efek Pendapatan berarti bahwa, jika harga suatu barang naik maka berarti
pula secara riil pendapatan konsumen turun sebab dengan pendapatan yang
sama ia hanya dapat membeli barang sedikit.

2) Pendapatan Konsumen
Semakin tinggi pendapatan seorang konsumen, maka akan semakin tinggi
daya belinya sehingga permintaannya terhadap barang akan semakin meningkat
pula.
3) Harga barang lain yang terkait
Yang dimaksud barang lain yang terkait adalah subtitusi dan komplementer
dari barang tersebut. Jika harga barang subtitusinya turun, maka permintaan
terhadap barang tersebut pun turun, sebab konsumen mengalihkan pada barang
18

subtitusi. Sementara jika barang komplementernya naik, maka permintaan
terhadap barang tersebut akan turun.
4) Selera konsumen
Jika selera konsumen terhadap barang tersebut tinggi maka permintaannya
pun akan tinggi meskipun harganya pun tinggi, dan begitu pun sebaliknya.
5) Ekspektasi (pengharapan)
Meskipun tidak secara eksplisit, pemikiran ekonomi Islam klasik telah
menengarai peran ekspektasi dala menentukan permintaan. Ekspektasi bias berupa
ekspektasi positif maupun negative. Dalam kasus ekspektasi positif konsumen
akan lebih terdorong untuk membeli suatu barang, dan untuk ekspektasi negative
berlaku sebaliknya.
6) Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap permitaan tidak bisa dijelaskan secara
sederhana sebab ini tergantung kepada tingkat keimanan. Jika maslahah relative
turunmaka jumlah barang yang diminta akan turun juga, begitu juga sebaliknya.
B. Penawaran
Dalam khasanah pemikiran ekonomi Islam Klasik, pasokan (penawaran)
telah dikenal sebagai kekuatan penting di dalam pasar. Semakin tinggi harga maka
semakin banyak pua jumlah barang yang akan dijual. Ibnu Taimiyah
mengistilahkan penawaran ini sebagai ketersediaaan barang di pasar. Yang
mempengaruhi penawaran antara lain:
1)

Mashlahah
Pengaruh mashlahah terhadap penawaran pada dasarnya akan tergantung

pada tingkat keimanan produsen. Jika jumlah mashlahah yang terkandung dalam
barang yang diproduksi semakin meningkat, maka produsen Muslim akan
memperbanyak jumlah produksinya.
2)

Keuntungan
Keuntungan

merupakan

bagian

dari

mashlahah

karena

ia

dapat

mengakumulasi modal pada akhirnya dapat digunakan berbagai aktivitas lainnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan adalah:
19

a)

Harga Barang
Jika harga suatu barang naik maka keuntungan akan naik pula. Kemudian

hal ini akan menaikan total keuntungan sehingga mendorong produsen untuk
melakukan penawaran lebih naik lagi.
b)

Biaya Produksi
Biaya produksi jelas menentukan tingkat keuntungan sebab keuntungan

merupakan selisih dari penerimaan dengan biaya produksi. Jika biaya turun maka
keuntungan produsen akan meningkat, dan hal ini akan mendorongnya untuk
meningkatkan penawaran.
Sedangkan dalam kesimbangannya (pasar) atau ekuilibrium yang berarti
suatu keadaan di mana tidak terdapat suatu kekuatan yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan (dalam keseimbangan). menggambarkan suatu situasi
dimana semua kekuatan yang ada dalam pasar, permintaan dan penawaran, berada
dalam keadaan seimbang sehingga setiap variable yang terbentuk di pasar, harga
dan kuantitas sudah tidak lagi berubah.
Dalam keadaan ini harga dan kuantitas yang diminta akan sama dengan
yang ditawarkan sehingga terjadilah transaksi. Proses terjadinya keseimbangan
dalam pasar dapat berawal dari sisi mana saja, baik dari permintaan ataupun
penawaran. Dalam masalah harga dalam pasar Ibnu Khaldun berpendapat
bahwasanya keseimbangan harga dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran.
2.8 Kegagalan Pasar
Dalam ekonomi mikro, istilah " kegagalan pasar " tidak berarti bahwa
sebuah pasar tidak lagi berfungsi. Malahan, sebuah kegagalan pasar adalah situasi
dimana sebuah pasar efisien dalam mengatur produksi atau alokasi barang dan
jasa ke konsumen. Ekonom normalnya memakai istilah ini pada situasi dimana
inefisiensi sudah dramatis atau ketika disugestikan bahwa institusi non pasar akan
memberi hasil yang diinginkan.
Di sisi lain, pada konteks politik, pemegang modal atau saham
menggunakan istilah kegagalan pasar untuk situasi saat pasar dipaksa untuk tidak
melayani "kepentingan publik", sebuah pernyataan subyektif yang biasanya dibuat
dari landasan moral atau sosial. Atau dapat dikatakan kegagalan pasar adalah
20

dimana suatu pasar tidak dapat menjalankan secara sempurna sesuai dengan
fungsi awal sebagai pasar dan situasi dimana semua kekuatan yang ada dalam
pasar, permintaan dan penawaran, berada dalam keadaan ketidakseimbangan.
2.9 Penyebab Kegagalan Pasar
1) Daya Monopoli (Monopoly Power)
Kompetisi yang tidak sempurna Sebagai contoh harga di pasar dapat
terdistorsi oleh kekuatan-kekuatan pembeli dan penjual berupa monoponi,
monopoli atau dalam kasus lain dari penyalah gunaan dari kekuasaan pasar
dimana sebuah pembeli atau penjual bisa memberi pengaruh signifikan pada harga
atau keluaran. Individu-individu tersebut dengan kekuatannya (baik uang maupun
produk) dapat melakukan pengaturan harga suatu barang atau jasa. Hal ini dapat
berimplikasi buruk terhadap pelaku pasar yang lain dan masyarakat yang
membutuhkan barang atau jasa tersebut.
2) Eksternalitas (Externality)
Eksternalitas adalah dampak tidak langsung –baik dampak menguntungkan
maupun merugikan yang ditimbulkan oleh aktivitas ekonomi. Eksternalitas terjadi
jika kegiatan ekonomi menghasilkan biaya tambahan atau keuntungan tambahan
bagi pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dari suatu transaksi kegiatan
ekonomi. Atau bisa terjadi juga dalam kasus dimana “ pasar tidak dibawa
kedalam akun dari akibat aktivitas ekonomi didalam orang luar / asing ”.
Ada eksternalitas positif dan eksternalitas negatif. Eksternalitas positif
terjadi dalam kasus seperti dimana program kesehatan keluarga di televisi
meningkatkan kesehatan publik. Eksternalitas negatif terjadi ketika proses dalam
perusahaan menimbulkan polusi udara atau saluran air. Eksternalitas negatif bisa
dikurangi dengan regulasi dari pemerintah, pajak, atau subsidi, atau dengan
menggunakan hak properti untuk memaksa perusahaan atau perorangan untuk
menerima akibat dari usaha ekonomi mereka pada taraf yang seharusnya. Agar
lebih mudah dipahami mungkin dengan contoh produksi rokok dapat
mengakibatkan biaya ekstra gangguan kesehatan bagi orang lain yang bukan
penjual dan pembeli rokok. Di sisi lain pembangunan hutan wisata akan
21

menghasilkan ekstra keuntungan yaitu ketersediaan oksigen yang lebih baik bagi
masyarakat sekitar.
Dengan kata lain penjual dan pembeli tidak mengeluarkan uang untuk biaya
ekstra

ataupun

menerima

uang

dari

keuntungan

tambahan

yang

ditimbulkan.Dalam keadaan seperti ini biasanya produk barang dan jasa yang
meinumbulkan biaya tambahan kepada masyarakat akan diproduksi secara besarbesaran. Hal ini dapat dimengerti karena penjual dan pembeli tidak perlu
menanggung biaya tersebut. Masyarakat atau pihak ketiga lah yang menanggung
beban itu.
Sebagai contoh kegiatan transaksi tanah yang bertujuan mengkonversi lahan
dari lahan pertanian menjadi perumahan atau peruntukan komersial. Kegiatan
seperti ini banyak dijumpai. Mengapa? Yang pertama adalah keuntungan ekonomi
akibat konversi tersebut. Hal lain adalah pelaku transaksi bebas dari biaya
eksternalitas yaitu dampak negatif berupa berkurangnya kualitas lingkungan
bahkan ketahanan pangan.
Biaya ekstra ini harus ditanggung oleh masyarakat karena tidak dibayar atau
dibebankan pada pelaku transaksi. Sebaliknya, konversi lahan pertanian untuk
hutan wisata sangat jarang terjadi. Hal ini karena pelaku pasar mengetahui bahwa
selain untuk keperluan wisata, kawasan tersebut juga memiliki manfaat lain
seperti peningatan kualitas udara dan pencegahan terhadap bahaya banjir.
Sementara itu mereka tidak memperoleh keuntungan atau bayaran dari
eksternalitas yang dihasilkan dari masyarakat yang diuntungkan. Akibatnya
timbul sifat apatis berupa keengganan untuk melakukan transaksi atau kegiatan
serupa.
3) Barang Publik (Public Good)
Barang publik seperti pertahanan nasional dan kegiatan dalam kesehatan
publik seperti pembasmian sarang nyamuk. Contohnya, jika membasmi sarang
nyamuk diserahkan pada pasar pribadi, maka jauh lebih sedikit sarang yang
mungkin akan dibasmi. Untuk menyediakan penawaran yang baik dari barang
publik, negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua
penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut (berkaitan dengan

22

pengetahuan kurang dari eksternalitas positif pada pihak ketiga/kesejahteraan
sosial).
1) Rival artinya barang tidak dapat dikonsumsi secara bersama-sama (bukan
hanya satu orang) tanpa saling merugikan. Contohnya, bila satu kaleng soft drink
telah kita minum, maka orang lain tidak dapat menikmatinya lagi.
2) Exclusive artinya untuk mendapatkan barang tersebut seseorang harus
memenuhi syaratnya (misalnya dengan membayarnya). Beberapa barang private
juga dapat dipecah-pecah (divisible), misalnya ketika seseorang membeli soft
drink, ia dapat membeli yang botol besar, botol kecil, atau kaleng. Dalam
kehidupan nyata, ada barang-barang yang bersifat non-rivalry, non-exclusive (atau
non-excludable), dan non divisible. Barang-barang tersebut disebut barang publik
(public goods).
Contoh barang publik adalah trotoar (yang tidak dipenuhi pedagang kaki
lima). Trotoar bersifat non-rivalry, artinya bila seseorang berjalan di atasnya maka
tidak akan merugikan atau mengurangi kesempatan orang lain untuk berjalan di
atasnya. Bersifat non-exclusive artinya siapa saja dapat menggunakannya dan kita
tidak bisa mencegah orang lain untuk menggunakannya. Bersifat non-divisible
artinya trotoar tersebut tidak dapat dibagi-bagi, setiap orang dapat menggunakan
trotoar tersebut seutuhnya (kecuali bila trotoar itu digunakan secara ilegal oleh
pedang kaki lima). Barang publik sering menimbulkan fenomena pendomplengan
(free rider), yaitu mereka yang menikmatinya tanpa membayar. Bila swasta yang
menyediakan barang publik maka mereka dapat mengalami kerugian akibat free
rider tersebut. Oleh karena itu biasanya barang publik disediakan oleh
pemerintah.
Barang Altruism (Altruism Good) adalah Barang yang ketersediaannya
berdasarkan suka rela, contohnya : Donor Darah, Ginjal dan Organ Tubuh
Manusia dll. Supply darah ada karena murni rasa kemanusiaan. Apabila barang ini
diserahkan kepada mekanisme pasar maka tidak akan terbentuk pasar karena
aspek supply-nya bertentangan dengan ajaran agama.
Bahkan sekalipun harga sebuah ginjal begitu mahal, kita tidak dapat
menemukan perusahaan yang kegiatannya adalah menjual ginjal dan organ-organ
tubuh lainnya dengan berorientasi profit (kecuali mungkin di pasar gelap). Untuk
menangani supply-demand barang altruisme, pemerintah membentuk PMI (Palang
23

Merah Indonesia) atau membuat berbagai regulasi yang mencegah jual-beli organ
tubuh secara ilegal.
Adanya Common goods Sebelum pemerintah melakukan intervensi dengan
menetapkan suatu kebijakan terhadap berbagai barang, pemerintah harus dapat
membedakan jenis barang-barang beserta permasalahannya. Jenis barang tersebut,
yaitu public good, common good, club good, dan private good. Common good
adalah barang yang tersedia bagi masyarakat dalam jumlah tidak terbatas, namun
memiliki nilai bersaing. Permasalahan yang terjadi pada common good dapat
diselesaikan dengan adanya hak kepemilikan sehingga dapat diperjual belikan
secara individual.
Common good yang dimiliki oleh negara dan tidak bersifat natural
monopoly harus diprivatisasi. Jika biaya privatisasi tersebut menjadi masalah,
maka sebaiknya privatisasi tersebut dilakukan kepada masyarakat umum daripada
secara individual.
4) Informasi yang Asimetris atau ketidakpastian (informasi yang inefisien).
Informasi asimetris terjadi ketika salah satu pihak dari transaksi memiliki
1informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. Atau salah satu pihak
yang bernegosiasi di pasar memiliki informasi yang berhubungan dengan barang
yang diperdagangkan sementara pihak lain tidak. Ketidaksamaan informasi ini
dapat mengakibatkan keuntungan bagi salah satu pihak dan kerugian bagi pihak
yang lain. Misalnya seseorang yang berniat menjual tanah, tetapi tidak
mengetahui harga transaksi yang terjadi pada beberapa waktu terakhir. Maka si
penjual berpotensi mengalami kerugian dibandingkan calon pembeli yang telah
memiliki informasi tersebut.
Kerugian penjual terjadi akibat tidak dimilikinya informasi yang berakibat
ketidakmampuannya untuk memperoleh harga yang adil sesuai kehendak pasar
yang efisien. Contoh lainnya, para pelaku bisnis mobil bekas mungkin mengetahui
dimana mobil tersebut telah digunakan sebagai mobil pengantar atau taksi,
informasi yang tidak tersedia bagi pembeli. Contoh dimana pembeli memiliki
informasi lebih baik dari penjual merupakan penjualan rumah atau vila, yang
mensyaratkan kesaksian penghuni sebelumnya. Seorang broker real estate

24

membeli rumah ini mungkin memiliki informasi lebih tentang rumah tersebut
dibandingkan anggota keluarga yang ditinggalkan.
Mengenai hal tersebut George Akerlof menggunakan istilah informasi
asimetris pada karyanya ditahun 1970 The Market for Lemons. Akerlof menyadari
bahwa dalam pasar seperti itu nilai rata-rata dari komoditas cenderung menurun
bahkan untuk kualitas yang sangat sempurna kebaikannya, karena para
pembelinya tidak memiliki cara untuk mengetahui apakah produk yang mereka
beli akan menjadi sebuah “lemon” (produk yang menyesatkan) atau
sebaliknya.Lebih jauh lagi, informasi yang asimetris dapat mengakibatkan biaya
transaksi yang lebih tinggi. Biaya ini terjadi karena adanya kebutuhan akan jasa
broker atau perantara. Biaya tersebut adalah beban yang harus dibayar untuk
kebutuhan informasi mengenai keadaan harga pasar yang sesungguhnya di
samping informasi mengenai calon pembeli atau penjual. Kedua kondisi tersebut
merupakan potensi penyebab dari inefisiensi pasar yang pada gilirannya akan
mengakibatkan kegagalan pasar.
Cara mengatasi kegagalan pasar yang dilakukan Pemerintah antara lain :
1) Undang-Undang
Memberlakukan undang-undang khusus. Misalnya, melarang merokok di
restoran,
2) Persedian Barang Publik Penyediaan langsung jasa dan barang untuk publik
Pemerintah mengendalikan persediaan barang yang memiliki eksternalitas
positif. Misalnya, Dengan menyediakan jumlah Pendidikan Tinggi, Taman, atau
Perpustakaan.
3) Pajak
Menempatkan

pajak

atas

barang-barang

tertentu

untuk

mencegah

penggunaan dan menginternalisasi biaya eksternal. Misalnya, menempatkan pajak
tertentu pada produk tembakau, dan kemudian meningkatkan biaya konsumsi
tembakau.
4) Subsidi

25

Mengurangi harga barang yang didasarkan pada kepentingan publik yang
diperoleh. Misalnya, menurunkan biaya kuliah karena manfaat masyarakat dari
pekerja yang berpendidikan lebih tinggi. Subsidi yang paling tepat untuk
mendorong perilaku yang memiliki eksternalitas positif.
5) Izin Perdagangan
Izin yang memungkinkan perusahaan-perusahaan untuk menghasilkan
sejumlah sesuatu, polusi umumnya. Perusahaan dapat melakukan perdagangan
izin dengan perusahaan lain untuk menambah atau mengurangi apa yang bisa
mereka hasilkan. Ini adalah upaya untuk mengurangi polusi.
6) Perpanjangan hak milik
Menciptakan privatisasi untuk barang non-pribadi ertentu seperti danau,
sungai, dan pantai yang dapat menciptakan pasar.kemudian, orang bisa didenda
karena mencemari daerah tertentu.
7) Kerjasama internasional antara pemerintah
Pemerintah bekerja sama dalam isu-isu yang mempengaruhi masa depan
lingkungan.
8) Menjamin agar kesamaan hak
Bagi setiap individu dapat terwujud dan eksploitasi dapat dihindarkan;
9) Menjaga pertumbuhan ekonomi
Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan
secara teratur dan stabil;
10) Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan
Terutama perus