T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Ketua Kelompok dalam Solidaritas Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo T1 BAB IV

BAB IV
PENYAJIAN DATA & ANALISIS DATA

4.1.

Gambaran Umum Obyek Penelitian
Mengingat bahwa tiap-tiap kelompok sosial selalu memiliki lingkungan

yang bisa berbeda satu sama lain, dan menurut pandangan dari teori (Northouse,
2013:3) , lingkungan itu bisa mempengaruhi kinerja dari kelompok tersebut.
Maka, dalam penelitian ini uraian tentang profil obyek yang diteliti amat
diperlukan agar bisa diketahui apakah produktivitas dan solidaritas dari kelompok
wanita tani yang diteliti itu (KWT Sedyo Mulyo) semata-mata dipengaruhi oleh
peran ketua kelompoknya atau oleh faktor lingkungannya. Untuk tujuan ini,
penulis akan mengungkapkan pula profil dari kelompok wanita tani Harapan
Makmur sebagai pembanding terhadap KWT Sedyo Mulyo yang diteliti.
4.1.1. Sejarah Singkat KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur
a.

KWT Sedyo Mulyo
Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” adalah sebuah kelompok yang


beranggotakan ibu-ibu yang tinggal di Dusun Wonolelo Desa Kadirejo
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Awal mula dibentuk kelompok ini
adalah karena adanya keinginan dari beberapa orang ibu untuk memiliki sebuah
wadah pertemuan antar ibu-ibu di dusun Wonolelo ini, yang diharapkan dapat
menjadi tempat bertukar informasi, bertukar pendapat dan juga mempererat rasa
kesatuan kehidupan bertetangga menjadi sebuah keluarga yang kuat. Oleh karena
sebagian besar ibu-ibu di dusun ini bekerja sebagai petani maka wadah yang
dibentuk itu adalah sebuah kelompok petani atau dikenal sebagai kelompok
wanita tani.

35

Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” mulai berdiri pada tanggal 23 Mei
2012 dengan ibu Sujiyah, seorang guru SD setempat, dipilih sebagai ketua
kelompoknya. Berdirinya KWT Sedyo Mulyo ini di fasilitatori oleh Dinas
Peternakan dan Perikanan di wilayah Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.
Kelompok ini berbentuk organisasi profesi petani atas dasar kekeluargaan dan
mandiri. Nama Sedyo Mulyo sendiri terdiri dari dua kata yang masing-masing
memiliki arti yang merupakan harapan bagi anggota KWT Sedyo Mulyo. Sedyo

dalam bahasa jawa memiliki arti tujuan yang baik, sedangkan mulyo dalam bahasa
jawa memiliki arti maju, mulia, dan juga baik. Di lihat dari arti Sedyo Mulyo
sendiri terlihat bahwa tujuan didirikan KWT Sedyo Mulyo ini adalah agar wadah
ini dapat membina dan membentuk wanita-wanita pekerja keras yang mandiri,
tidak hanya mengandalkan penghasilan suami saja tetapi juga dapat membantuk
perekonomian keluarga yang lebih baik lagi. Selain itu, dengan adanya KWT ini
warga RT 16 di dusun Wonolelo dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
bersifat membangun sehingga mempererat tali persaudaraan, tidak terjadi
keretakan dan tumbuh rasa saling memiliki.
KWT Sedyo Mulyo telah didaftarkan dan memiliki akta sah secara resmi
dari Pemerintah Kabupaten Semarang sehingga semua kegiatannya dapat
terlaksana dengan lancar karena lebih mudah mendapatkan ijin. Bantuan dari
pemerintah juga kerap diterima semenjak KWT Sedyo Mulyo memiliki akta yang
sah. Akta sah bisa didapatkan oleh KWT Sedyo Mulyo atas hasil kerja keras dari
ibu Sujiyah (Ketua KWT Sedyo Mulyo) yang mau berjuang agar kelompok yang
dipimpinnya diakui secara resmi oleh pemerintah. Sekarang selalu di adakan
pertemuan rutin

bulanan setiap tanggal !5. Pertemuan rutin ini selalu


dilaksanakan di kediaman ibu Sujiyah.
Ibu Sujiyah menjadi ketua KWT Sedyo Mulyo sejak awal didirikan dan
belum pernah diganti hingga sekarang. Pada awalnya berdirinya KWT Sedyo
Mulyo, semua anggota berkumpul untuk bermusyawarah memilih ketua. Setelah
berunding, ternyata semua anggota setuju mengajukan Ibu Sujiyah sebagai satusatunya kandidat ketua KWT Sedyo Mulyo. Ibu Sujiyah dinilai mampu

36

memimpin, berdasarkan pengalamannya dalam organisasi yakni sebagai ketua tim
penggerak PKK Desa Kadirejo, serta ilmu pengetahuan yang dimiliki beliau
dinilai cukup untuk membawa KWT Sedyo Mulyo kearah keberhasilan.
b.

KWT Harapan Makmur
Kelompok Wanita Tani Harapan Makmur terbentuk atas keinginan warga

Dusun Demangan Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang,
karena melihat

kesuksesan kelompok wanita tani dari dusun lain di desa


Kadirejo. KWT Harapan Makmur berdiri pada tanggal 4 November 2014.
Berawal dari adanya penyuluhan oleh mahasiswa KKN Universitas Diponegoro di
balai desa, kemudian para ibu di dusun Demangan benar-benar tergugah untuk
membentuk KWT di dusun mereka.
Pembentukan KWT Harapan Makmur ini bertujuan agar ibu-ibu dapat
memiliki pengetahuan tentang cara bercocok tanam (khususnya menanam padi)
untuk membantu suami mereka di sawah. Juga agar para ibu ini mendapatkan
penghasilan tambahan untuk membantu perekonomian keluarga, membentuk
sikap terampil sehingga tercipta ibu rumah tangga yang mandiri. Jumlah anggota
KWT Harapan Makmur adalah 25 orang, yang terdiri dari ibu rumah tangga.
Pada awal terbentuknya KWT Harapan Makmur, para anggotanya sepakat
untuk memilih ibu Rohaniyah, yang juga seorang guru Sekolah Dasar sebagai
ketua kelompok, karena ibu Rohaniyah dinilai mampu mambawa kelompok ini
menjadi berkembang dan maju. Apalagi beliau memiliki pendidikan yang tinggi
dibandingkan dengan ibu-ibu lain.
Nama Harapan Makmur sendiri memiliki arti yang sekaligus menjadi
tujuan semua anggota kelompok yaitu harapan dengan terbentuknya kelompok
wanita tani ini akan menjadikan ekonomi keluarga dan juga kesejahteraan warga
Dusun Demangan semakin meningkat dari waktu ke waktu.


37

4.1.2. Susunan Pengurus dan Personalia KWT Sedyo Mulyo dan KWT
Harapan Makmur
a. KWT Sedyo Mulyo
Tabel 4.1.
Susunan Pengurus dan Personalia KWT Sedyo Mulyo
Jabatan

Personalia

Pekerjaan

Pendidikan

Pelindung

Kepala Desa Kadirejo


Penasihat

Jumartin

Ketua 1

Sujiyah

Guru Sekolah Dasar

Lulusan S1

Ketua 2

Watiyem

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA


Sekretaris 1

Rida Sundari

Guru Paud

Lulusan D3

Sekretaris 2

Naimah

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA

Bendahara 1

Zuni Arafah


Guru Sekolah Dasar

Lulusan S1

Bendahara 2

Yantiyem

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA

Kegiatan

Qibtiyah

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA


Pengelolaan Bahan

Tomimah

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA

Pemasaran

Rohminingsih

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA

Simpan Pinjam

Tri Lestari


Pegawai

Seksi-seksi :

toko Lulusan SMA

kelontong
Inventaris Barang

Siti Khasanah

Pelayan

rumah Lulusan SMP

makan
Humas

Isqimomah


Pelayan

rumah Lulusan SMA

makan
Jumlah Anggota : 46 orang
Sumber : Arsip KWT Sedyo Mulyo, 2016.

38

Kebanyakan dari anggogta KWT Sedyo Mulyo berpendidikan tamatan
SD, SMP, dan juga SMA. Hanya ketua dan beberapa pengurus KWT Sedyo
Mulyo yang mengenyam pendidikan tinggi (sarjana). Rata-rata pekerjaan dari
anggota KWT Sedyo Mulyo adalah petani dan ibu rumah tangga.
Susunan Pengurus Kelompok Wanita Tani “Sedyo Mulyo” di bentuk atas
dasar keputusan yang dibuat bersama. Karena kelompok wanita tani ini di bentuk
atas keinginan bersama dari anggota kelompok, jadi semua yang berhubungan
dengan kepentingan kelompok termasuk susunan pengurus juga di disetujui secara
bersama-sama. Ketua dalam hal ini tidak semata-mata penanggung jawab di
dalam organisasi, namun beliau juga dipandang sebagai figur yang dipercayai
mampu mengembangkan KWT Sedyo Mulyo.
Adapun uraian tugas dari jabatan pengurus yang lain, antara lain sebagai
berikut :
Sektretaris yang bertugas menangani setiap administrasi yang diperlukan
oleh KWT, baik di dalam kelompok dan juga luar kelompok. Dalam setiap kali
pertemuan berlangsung, sektretaris selalu siap mencacat notulensi pada saat
pertemuan yang berlangsung, hingga membuat gambar atau keterangan yang
lainnya jika ada informasi baru yang dibagikan oleh ketua dalam pertemuan KWT
tersebut. Selain itu, sekretaris juga memiliki tugas yang lainnya dalam KWT
Sedyo Mulyo, yaitu membuat proposal untuk diajukan kepada Pemerintah atau
pihak-pihak lain yang akan bekerjasama dengan KWT Sedyo Mulyo. Proposal
yang dibuat adalah hasil pemikiran dari Ketua KWT Sedyo Mulyo yaitu Ibu
Sujiyah yang bertukar pikiran dengan sekretaris KWT. Perihal surat-menyurat
juga merupakan bagian tugas yang harus diselesaikan oleh sekretaris jika KWT
Sedyo Mulyo akan mengadakan penyuluhan atau kedatangan tamu dari luar yang
akan membagi informasi kepada ibu-ibu anggota KWT Sedyo Mulyo. Jumlah
tamu dan tujuan hubungan yang akan dijalin dengan KWT Sedyo Mulyo akan
dijelaskan terlebih dahulu oleh Ibu Sujiyah karena beliau yang berkomunikasi
dengan pihak luar tersebut.

39

Bendahara dalam organisasi memiliki peranan dalam hal keuangan
organisasi. KWT Sedyo Mulyo sendiri memiliki 2 bendahara, yaitu bendahara
umum (1) dan bendahara kecil (2) .Bendahara 1 bertugas untuk mengurus
keuangan besar dari kelompok wanita tani pusat. Mengurus dana yang berjumlah
besar dan dana tersebut di dapat dari bantuan serta dana tambahan dari pihak luar
kelompok. Masalah dana dan keuangan pada KWT Sedyo Mulyo harus
diselesaikan langsung dengan Ibu Sujiyah sebagai ketua, biasanya bendahara dan
ketua melakukan diskusi mengenai permasalahan dan juga kemajuan keuangan
yang dialami KWT Sedyo Mulyo. Untuk keputusan yang diambil berada ditangan
Ibu Sujiyah. Sedangkan bendahara 2 bertugas untuk mengurus pendanaan yang
berasal dari dalam kelompok, seperti iuran wajib kelompok setiap kali pertemuan,
dan juga tabungan, serta simpan pinjam dalam KWT Sedyo Mulyo.
Ketua KWT Sedyo Mulyo memiliki peranan yang penting di dalam
keberlangsungan KWT Sedyo Mulyo, ketua inilah yang selalu memimpin dalam
setiap pertemuan setiap tanggal 15 setiap bulannya. Dalam penyelesaian masalah
yang dihadapi oleh kelompok, ketua juga memiliki peranan di dalamnya, banyak
juga kegiatan yang telah berlangsung juga merupakan hasil dari gagasan ketua
KWT Sedyo Mulyo. Perkembangan dan kemajuan KWT Sedyo Mulyo juga
merupakan hal penting yang harus di pecahkan oleh ketua KWT Sedyo Mulyo.
Tentunya tidak hanya peran ketua saja yang penting di dalam KWT Sedyo Mulyo
ini, namun juga peran serta dari semua pengurus KWT, yakni Sekretaris dan juga
Bendahara.
Penasehat KWT Sedyo merupakan pihak yang di tuakan di Dusun
Wonolelo ini, pengalamannya dalam urusan pertanian sudah dapat dibilang
mumpuni, maka dari itu keberadaan penasehat juga penting di dalam sebuah
kelompok wanita tani. Karena saran dan gagasan dari beliau dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan bersama.

40

b.

KWT Harapan Makmur
Tabel 4.2.
Susunan Pengurus dan Personalia KWT Harapan Makmur
Jabatan

Personalia

Pekerjaan

Pendidikan

Ketua

Rohaniyah

Guru Sekolah Dasar

Lulusan S1

Wakil Ketua

Nikayah

Pegawai Toko

Lulusan SMA

Sekretaris 1

Kharomah

Pegawai Swasta

Lulusan S1

Sekretaris 2

Rita Sulistyaningsih

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA

Bendahara 1

Jiwati

Guru Les Matematika

Lulusan D3

Bendahara 2

Siti Komzatun

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA

Seksi Kegiatan

Jamiatun

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA

Seksi Pengelolaan
Bahan

Sri Atun

Ibu Rumah Tangga

Lulusan SMA

Jumlah Anggota : 23 orang
Sumber : Arsip KWT Harapan Makmur, 2016

Anggota rata-rata tamatan SD, SMP, dan juga SMA. Hanya ketua dan
beberapa pengurus KWT Harapan Makmur yang mengenyam pendidikan di
bangku perkuliahan. Rata-rata pekerjaan dari anggota KWT Harapan Makmur
adalah petani dan ibu rumah tangga.
Susunan Pengurus Kelompok Wanita Tani Harapan Makmur di bentuk
atas dasar

keputusan yang dibuat bersama. Ketua dalam hal ini bukan

penanggung jawab satu-satunya di dalam organisasi, karena pekerjaan yang ada di
dalam KWT Harapan Makmur sudah dibagi ke dalam tugas masing-masing
anggota pengurus. Misalnya, untuk tugas pembaca yasin pada setiap awal
pertemuan rutin berada di bawah tanggung jawab ibu Puji, sedangkan tugas
pemandu acara di dalam setiap pertemuan adalah tanggung jawab ibu Watik.
Dengan adanya hal ini, pekerjaan dari ketua KWT Harapan Makmur bisa
semakin sedikit karena beberapa tugas dalam setiap pertemuan sudah di bagi
dengan pengurus KWT Harapan Makmur yang lain.
41

4.1.3. Hubungan KWT dengan PKK (Desa & Kecamatan) serta Hubungan
KWT dengan kelompok lain.
a.

KWT Sedyo Mulyo
Selain, ada kelompok wanita tani, ada juga kelompok PKK dari ibu-ibu

warga desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. PKK di desa
Kadirejo ini kegiatannya sama dengan kegiatan PKK di wilayah Kota Salatiga
atau PKK dari desan lain di wilayah Kabupaten Semarang. Program yang ada di
PKK bisa disampaikan pada waktu pertemuan rutin KWT berlangsung. KWT
Sedyo Mulyo pernah mendapatkan beberapa bantuan dari kelompok PKK wilayah
Desa Kadirejo berupa polibeg plastik gratis untuk semua anggota kelompok.
Polibeg ini digunakan sebagai wadah untuk menanam bibit tanaman di rumah
masing-masing anggota. Polibeg ini diberikan oleh PKK Desa Kadirejo karena
pihak PKK desa menilai anggota dari KWT Sedyo Mulyo makin giat dari waktu
ke waktu dan sering melakukan praktek cocok tanam bersama di lingkup
kelompok mereka, yang berarti anggota kelompok ini sangat memerlukan
polybag.
Di Desa Kadirejo sendiri ada tujuh kelompok wanita tani dan delapan
kelompok tani. Salah satu kelompok tani yaitu Kelompok Tani (KT) Ngudi
Rahayu memiliki hubungan yang dekat dengan KWT Sedyo Mulyo dan sering
mengadakan praktek tanam bersama. Praktek tanam bersama ini bertujuan untuk
mengembangkan dan mempraktekan ilmu bercocok tanam yang pernah di bahas
di dalam pertemuan kelompok. Praktek tanam bersama ini dilakukan di lahan
anggota kelompok yang dengan sukarela mengijinkan lahannya ditanami oleh
bibit atau benih baru. Kegiatan praktek langsung ini dipandang dapat
mengembangkan pengetahuan tentang tata cara menanam bibit supaya
menghasilkan tanaman yang unggul. Disinilah terjadi pertukaran informasi serta
pengetahuan antara ibu-ibu anggota KWT Sedyo Mulyo dengan bapak-bapak
anggota Kelompok Tani Ngudi Rahayu.

42

b.

KWT Harapan Makmur
Dusun Demangan Desa Kadirejo ini juga memiliki kelompok PKK,

dimana anggota kelompok PKK juga merupakan anggota KWT Harapan Makmur.
Melihat niat yang besar dari sebagian anggota PKK untuk mendirikan KWT
Harapan Makmur, maka PKK desa Kadirejo pernah memberikan modal untuk
simpan pinjam KWT sebesar Rp. 500.000,00. Uang ini menjadi sangat berguna
bagi KWT Harapan Makmur sebagai modal awal dalam menjalankan usaha
simpan pinjam. Dari modal bantuan PKK Desa inilah, sampai sekarang usaha
simpan pinjam dari KWT Harapan Makmur dapat terus berjalan dan jumlahnya
semakin bertambah. Selain itu, karena termasuk kelompok wanita tani yang baru,
KWT Harapan Makmur juga pernah mandapatkan bantuan dari Pemerintah Desa
sebanyak dua kali berupa uang sebesar Rp.250.000,00. Dengan adanya bantuan
ini, diharapkan KWT Harapan Makmur bisa semakin semangat untuk mengejar
tujuan kelompok yang telah disepakati bersama pada saat awal berdiri.
Hubungan KWT Harapan Makmur dengan kelompok lain misalnya
kelompok tani belum terjalin, karena KWT Harapan Makmur belum mempunyai
kegiatan yang bersifat kerjasama dengan kelompok lain, misalnya melakukan
kegiatan bersama dengan kelompok tani, seperti yang dilakukan oleh KWT Sedyo
Mulyo. Hal ini yang merupakan pengharapan dari para anggota KWT Harapan
Makmur, supaya kegiatan di KWT lebih bisa dikembangkan lagi.

43

4.1.4. Hubungan KWT dengan Dinas Pertanian dan Peternakan
Tiap dusun di desa Kadirejo memiliki kelompok wanita tani, yang
mendapatkan pengawasan serta penyuluhan dari PPL (Petugas Penyuluh
Lapangan) yang merupakan bawahan dari Koordinator Penyuluh Desa (KPD),
dimana KPD merupakan bagian dari Dinas Peternakan dan Perikanan wilayah
Kabupaten Semarang. Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) hanya memberikan
penyuluhan ketika ada informasi penting saja yang bersifat global untuk seluruh
kelompok wanita tani di Kabupaten Semarang. Namun, kegiatan yang dilakukan
oleh setiap kelompok wanita tani, tidak harus memiliki ijin dari pihak Petugas
Penyuluh Lapangan. Maka dari itu, setiap kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
kelompok wanita tani bersifat bebas. Akan tetapi, jika ada kegiatan yang
membutuhkan bantuan dana dari Dinas, KWT wajib membuat dan mengajukan
proposal ke Dinas, yang diserahkan melalui PPL (Petugas Penyuluh Lapangan)
kemudian akan disampaikan ke KPD (Koordinator Penyuluh Desa).
Bantuan yang didapatkan oleh setiap KWT berbeda-beda jumlahnya,
jumlah bantuan tergantung dengan hasil dan juga prestasi yang telah diraih. Ada
yang mendapatkan bantuan dengan jumlah yang terus meningkat tiap tahun,
namun ada juga yang jumlah bantuannya tetap atau justru berkurang tiap tahunnya
karena tidak nampak kemajuan dari KWT tersebut. Untuk KWT Sedyo Mulyo
selalu mendapatkan bantuan dari Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar
Rp.500.000,00 per tahun. Dana ini diharapkan dapat membantu untuk
melaksanakan kegiatan yang dapat mendukung kemajuan pertanian di masingmasing dusun melalui kegiatan yang dirancang oleh KWT.
Namun, untuk KWT Harapan Makmur hanya selama beberapa tahun ini baru
sekitar 3x mendapatkan bantuan dana/ tahun sebesar Rp.350.000,00. Selain
pertemuan rutin tiap bulan, kegiatan dari KWT Harapan Makmur masih belum
terlalu banyak, hal ini yang menyebabkan jumlah bantuan per tahun dari Desa
jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan kelompok wanita tani yang lain
salah satunya adalah KWT Sedyo Mulyo.

44

Uraian tentang gambaran umum obyek penelitian di atas, dimana penulis
coba membandingkan KWT Sedyo Mulyo dengan salah satu dari kelompok
wanita tani lain yang ada di desa Kadirejo, dapat diringkas ke dalam bentuk
sebagaimana terlihat dalam tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3.
Perbandingan Profil antara KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan
Makmur
KWT Sedyo Mulyo

KWT Harapan Makmur

Berdiri

23 Mei 2012

4 November 2014

Motivasi didirikan

Ingin memiliki wadah bertukar
informasi, pikiran dan juga
mempererat
rasa
kesatuan
kehidupan bertetangga menjadi
sebuah keluarga yang kuat.

Ingin membentuk sikap
terampil, dan juga tercipta
ibu rumah tangga yang
mandiri.

Jumlah

anggota 46 orang

25 orang

sekarang
Latar pendidikan
ketua kelompok

Lulusan S1

Lulusan S1

Latar pendidikan
anggota pengurus yg
lain

Lulusan SMP hingga D3

Lulusan SMA hingga S1

Pekerjaan utama
ketua kelompok

Guru Sekolah Dasar

Guru Sekolah Dasar

Sumber dana

Simpan pinjam, hasil kerjasama Pinjaman Rp.500.000,00 dari
dengan pihak luar KWT, hasil PKK dusun sebagai modal
dari menang lomba beberapa awal KWT.
kali.

Hubungan dengan
pemimpin aras desa

KWT
Sedyo
Mulyo
berhubungan dekat dengan
pemimpin aras desa, karena
KWT Sedyo Mulyo sering
mendapatkan perhatian dan
diajukan untuk maju ke dalam
beberapa lomba.

KWT Harapan Makmur
berhubungan kurang dekat
dengan pemimpin aras desa,
karena
kurang
adanya
komunikasi ketua KWT
dengan pemerintah desa.

45

Hubungan
PKK

dengan Mendapatkan beberapa bantuan
dari PKK dusun, salah satunya
adalah bantuan polybag untuk
bercocok tanam karena KWT
Sedyo Mulyo sering melakukan
praktek tanam bersama.

Mendapatkan
bantuan
sebesar Rp. 500.000,00 dari
PKK dusun sebagai modal
awal simpan pinjam KWT.

Hubungan dengan
Dinas Pertanian &
Peternakan

Selalu mendapatkan bantuan
dari Anggaran Dana Desa
(ADD) sebesar Rp.500.000,00
/tahun.

Baru 3 kali mendapatkan
bantuan dana dari ADD
sebesar
Rp.350.000,00./tahun

Prestasi yang pernah
diraih

1. Mendapat penghargaan dari 1. KWT Harapan Makmur
Pemerintah Desa sebagai
berhasil
menjual
KWT
dengan
jumlah
beberapa botol bekas,
anggota yang semakin
kemudian
dananya
banyak.
digunakan sebagai uang
2. Juara 2 lomba merangkai
meja untuk anggota yang
bunga
menggunakan
rumahnya
digunakan
sayuran tingkat kecamatan.
untuk pertemuan rutin
3. Padi dari anggota KWT
Sedyo
Mulyo
pernah
digunakan sebagai padi
percontohan
karena
merupakan
hasil
padi
dengan kualitas yang baik
menurut uji coba yang
dilakukan
oleh
pihak
Pemerintahan Desa.

Sumber :Diolah dari data primer hasil wawancara, 2017

Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa meskipun masing-masing kelompok itu
dipimpin oleh ketua yang memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang
sama serta latar belakang pendidikan anggota pengurus yang lain relatif sama,
tetapi kinerja kelompok dan prestasi yang diraih oleh KWT Sedyo Mulyo jauh
lebih unggul dibanding KWT Harapan Makmur. Sehingga dapat dikatakan bahwa
keunggulan kinerja KWT Sedyo Mulyo lebih condong dipengaruhi oleh
kepemimpinan sang ketuanya, yaitu ibu Sujiyah.

46

4.2.

Komunikasi Yang Berlangsung di dalam KWT Sedyo Mulyo

4.2.1. Pertemuan Rutin Bulanan
Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo rutin mengadakan pertemuan
bulanan pada tanggal 15 dengan bertempat di rumah ibu Sujiyah, sang ketua
kelompok. Sewaktu melakukan penelitian ini, penulis mendapatkan kesempatan
hadir di dalam dua kali pertemuan rutin tersebut, yang selalu di mulai pada pukul
15.30 WIB tepat.
Pertemuan atau rapat rutin tersebut dibuka oleh ketua (ibu Sujiyah). Beliau
menyampaikan agenda yang akan dibahas di dalam pertemuan saat itu. Sebelum
pembahasan agenda dimulai, ibu Sujiyah memimpin doa bersama untuk
mengawali pertemuan tersebut agar semua dapat berjalan dengan lancar.
Kemudian, ibu Sujiyah mengenalkan seorang anggota baru yang bergabung di
dalam KWT Sedyo Mulyo. Sesudah itu baru semua agenda rapat dibahas dan
dipimpin langsung oleh Ibu Sujiyah.
Di dalam pertemuan

yang penulis

ikuti tersebut,

ibu

Sujiyah

menyampaikan beberapa masalah atau kendala yang sedang dihadapi oleh KWT
Sedyo Mulyo, salah satunya adalah Bendahara KWT Sedyo Mulyo meminta
diganti, karena beliau merasa bahwa tugasnya sebagai bendahara semakin berat,
akibat dari banyaknya anggota yang tidak tertib dalam urusan administrasi
keuangan yakni banyak angsuran pinjaman yang tidak dibayarkan tepat waktu.
Jika ditagih alasannya selalu bermacam-macam. Hal ini dirasakan oleh Bendahara
menambah berat tugasnya sebagai bendahara. Melihat hal ini, Ibu Sujiyah
langsung tanggap, beliau meminta semua anggota untuk tetap tenang dan berpikir
panjang dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada. Ibu Sujiyah
memberikan waktu untuk para anggota dan melakukan diskusi dengan bendahara
dan juga pengurus KWT Sedyo Mulyo yang lain. Setelah memberi waktu kurang
lebih 10 menit untuk melakukan perundingan, Ibu Sijayah melakukan voting
untuk membantunya mengambil keputusan. Hasil voting menunjukkan bahwa
semua anggota KWT Sedyo Mulyo tidak setuju bahwa bendahara KWT diganti.

47

Melihat hal ini Ibu Sujiyah menjelaskan dan memberikan pengertian kepada
semua anggota untuk mau bekerjasama dengan tertib dalam melaksanakan
kewajiban administrasi keuangan sehingga Bendahara tidak memberatkan lagi
tugas bendahara. Dari pengamatan peneliti, dengan melihat hal ini terlihat bahwa
Ibu Sujiyah adalah sosok yang bijaksana dalam menangani masalah yang ada,
beliau terlihat tanggap dan peduli dengan mau mendengarkan keluhan dari
bendaharanya tersebut.
Setelah semua agenda pertemuan selesai, pertemuan ditutup oleh Ibu
Sujiyah. Sebelum di tutup dengan doa, Ibu Sujiyah memberikan kesempatan
kepada seluruh anggota untuk menyampaikan hal atau permasalahan dan juga
saran yang bersifat membangun kinerja kelompok. Pertemuan selesai pada pukul
17.00, namun masih banyak anggota KWT Sedyo Mulyo yang tidak segera
pulang; mereka ingin melakukan diskusi pribadi dengan ibu Sujiyah, baik
berkaitan kelompok maupun urusan pribadi. Dalam wawancara dengan beberapa
anggota kelompok, mereka mengatakan bahwa banyak anggota KWT yang sering
melakukan sesi diskusi dengan Ibu Sujiyah, hal ini dikarenakan bercerita dan
diskusi dengan Ibu Sujiyah selalu membawa dampak positif karena beliau
memberikan saran yang baik dan selalu diajarkan untuk tidak tergesa-gesa dalam
menghadapi masalah.
Dari pertemuan tersebut penulis mengetahui bahwa sudah banyak kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh KWT Sedyo Mulyo, antara lain :
1. Setiap 2 bulan sekali mengadakan acara masak bersama dengan
menggunakan bahan lokal yang ada di sekitar Dusun Wonolelo.
2. Dua kali dalam setahun mengadakan praktek tanam bersama dengan
Kelompok Tani Ngudi Rahayu. Praktek tanam ini bertujuan untuk
mengembangkan pengetahuan ibu-ibu anggota KWT Sedyo Mulyo dalam
bercocok tanam.
3. Mengadakan studi banding ke beberapa kota (Kabupaten Purbalingga.
Pemalang, dan juga Pacitan). Kegiatan ini bertujuan untuk menambah

48

pengetahuan anggota KWT Sedyo Mulyo dan juga media refreshing untuk
anggota KWT
4. Bekerjasama dengan PT Sidomuncul dalam pengembangan tanaman obat
di daerah sekitar Dusun Wonolelo.
Dari pengamatan yang dilakukan penulis selama dua bulan di lapangan,
terlihat bahwa kebanyakan arus komunikasi di dalam kelompok selalu melalui
ibu Sujiyah sebagai ketua, dalam arti setiap kegiatan, masalah, perundingan serta
hal-hal lain yang berkaitan dengan kepentingan kelompok tersebut dibicarakan
dan diselesaikan melalui ibu Sujiyah. Ini menunjukkan bahwa ibu Sujiyah
memiliki peran penting di dalam KWT Sedyo Mulyo.
4.2.2. Komunikasi antar Anggota Pengurus (Fungsionaris) KWT Sedyo Mulyo
Sebagai ketua yang memimpin 46 orang anggotanya, ibu Sujiyah selalu
berusaha mendengarkan keluh kesah dan pendapat dari tiap-tiap anggotanya.
Beliau selalu aktif melakukan komunikasi dengan para pengurus KWT Sedyo
Mulyo. Setiap ada masalah selalu dikomunikasikan dengan baik, bila perlu ibu
Sujiyah

mendatangilangsung

rumah

pengurus

KWT

untuk

mendalami

pengetahuan dan informasi mengenai permasalahan yang akan dihadapi.
“Biasanya saya melakukan diskusi bersama dengan
pengurus dan juga anggota KWT yang mengalami kendala.
Paling tidak satu bulan sekali saya komunikasikan apa saja
masalah, kendala, dan juga rancangan untuk ke depan. Supaya
tidak ada rasa mengganjal dari masing-masing pihak karena
masalah yang dihadapi akan lebih ringan jika dipikirkan untuk
menemukan jalan keluar bersama-sama”1
Tidak hanya berdiskusi mengenai jalan keluar dari masalah, namun ibu
Sujiyah dan para pengurusnya melalukan komunikasi dan diskusi mengenai
proposal kegiatan yang dibuat oleh sekretaris kelompok. Sebelum sekretaris
membuat proposal, ibu Sujiyah memberikan kerangka berpikir terlebih dahulu
supaya pemikiran ketua dapat lebih mudah dipahami oleh sekretaris. Ketika ada
hal yang kurang bisa dipahami oleh sekretaris, ibu Sujiyah memberikan

1

Wawancara dengan Ibu Sujiyah selaku Ketua KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

49

penjelasan supaya sekretaris benar-benar paham tentang apa yang akan ditulis
olehnya.

Gambar 4.1 Catatan dari Ibu Sujiyah yang diberikan saat berdiskusi
dengan Sekretaris KWT Sedyo Mulyo
Sumber : Dokumen Pribadi Ardiani Ayu, 2017

Gambar 4.1. di atas adalah catatan dari ibu Sujiyah ketika memberi arahan kepada
sekretaris kelompok.. Beliau memberikan keterangan berupa tambahan gambar,
yang bertujuan agar sekretaris dan juga anggota KWT Sedyo Mulyo lainnya lebih
mudah memahami hal yang disampaikan oleh beliau. Pengalamannya sebagai
seorang guru sangat berpengaruh pada cara beliau berkomunikasi dengan anggota
pengurus maupun anggota kelompok yang lain.
Selain melakukan komunikasi dengan sekretaris KWT Sedyo Mulyo, ibu
Sujiyah juga melakukan komunikasi secara berkala dengan bendahara. Biasanya,
bendahara mendatangi rumah ibu Sujiyah untuk melakukan koordinasi mengenai
keuangan KWT. Selain itu, permasalahan mengenai keuangan selalu di diskusikan
bersama dengan ketua supaya bendahara tidak merasa bebannya terlalu berat
untuk mengurusi masalah keuangan. Setelah melakukan diskusi bersama, barulah
dibuat keputusannya oleh Ibu Sujiyah, sehingga keputusan yang dibuat itu telah

50

diketahui sebelumnya oleh pengurus KWT Sedyo Mulyo yang lainnya. Antara Ibu
Sujiyah dan para pengurus KWT memiliki hubungan yang erat, karena Ibu
Sujiyah selalu bersikap terbuka dan mau mendengarkan pendapat dari para
pengurus dan juga anggotanya.

“Sering Ibu Sujiyah menyempatkan datang ke rumah saya,
sekedar untuk memantau dan berdiskusi masalah keuangan KWT.
Kita tahu, bahwa uang adalah masalah sensitif dalam kehidupan
dan hal ini berkaitan dengan orang banyak. Jadi, kalua saya
sendiri yang memutuskan atau menangani masalah keuangan
sendiri jujur saya merasa kurang mengerti. Karena itulah, Ibu
Sujiyah masih selalu membimbing saya hingga saat ini, selain
masalah keuangan kami juga berdiskusi tentang beberapa hal
yang lain”2
Setelah selesai pertemuan rutin tiap bulan, biasanya para pengurus dan
ketua melakukan diskusi kecil dan tukar informasi mengenai tugas masing-masing
supaya tidak terjadi kendala dikemudian hari.

Gambar 4.2 Diskusi antar pengurus KWT Sedyo Mulyo
(Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)
2

Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku Bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari
2017

51

Gambar 4.2. diatas menunjukkan Ibu Sujiyah (pojok kanan) melakukan diskusi
dengan pengurus yang lain, mulai dari Sekretaris, Bendahara 1, Bendahara 2
setelah pertemuan rutin KWT Sedyo Mulyo selesai. Hal ini dilakukan sebagai
upaya Ibu Sujiyah dan para pengurus KWT menjalin komunikasi yang baik dan
akrab satu sama lain.
4.2.3. Komunikasi antara Fungsionaris KWT Sedyo Mulyo dengan pihak di
luar kelompok
Suatu kelompok akan lebih maju dan lebih berkembang bila menjalin
hubungan yang baik dengan pihak lain dari luar kelompok. Hubungan yang dijalin
ini, nantinya diharapkan dapat menambah keuntungan berupa pengetahuan serta
informasi untuk para anggota kelompok. Begitu juga dengan KWT Sedyo Mulyo
yang telah beberapa kali menjalin hubungan dengan pihak lain dari luar KWT.
Hubungan yang telah dijalin ini biasanya menghasilkan bantuan yang diberikan
untuk membantu kelancaran kegiatan dari KWT Sedyo Mulyo. Untuk hubungan
KWT Sedyo Mulyo dengan pihak PKK dusun dan Dinas Peternakan semua
dilakukan melalui ibu Sujiyah selaku ketua KWT Sedyo Mulyo. Hubungan yang
dijalin ibu Sujiyah dengan kedua pihak tersebut bisa dibilang erat karena
intensitas komunikasinya tergolong sering. Lalu, untuk hubungan KWT dengan
Pelindung dan Penasehat kebanyakan dilakukan melalui Ibu Sujiyah juga, namun
tidak menutup kemungkinan komunikasi dilakukan dengan Sekretaris jika Ibu
Sujiyah sedang berhalangan dan memiliki urusan yang lainnya. Tetapi nantinya,
Sekretaris wajib melaporkan apa saja hasil dari komunikasi dengan pihak
Pelindung dan Penasehat KWT Sedyo Mulyo.
Untuk hubungan KWT Sedyo Mulyo dengan pihak lain seperti perusahaan
Sido Muncul dan juga pihak luar yang lain tidak selalu melalui ketua. Ibu Sujiyah
telah membuat kesepakatan dengan para anggotanya siapa saja yang mempunya
channel atau relasi yang dapat membantu KWT Sedyo Mulyo, dapat melakukan
komunikasi terlebih dahulu dengan pihak luar tersebut, setelah itu komunikasi
lanjutannya akan dilakukan dengan Ibu Sujiyah sebagai ketua KWT.

52

4.2.4. Cara Ketua KWT Sedya Mulyo Membangun Komunikasi Kelompok
Komunikasi merupakan sebuah dasar yang harus di miliki di dalam
pertukaran sosial, apalagi untuk sebuah kelompok yang ingin maju, komunikasi
yang baik dan bermanfaat harus dimiliki. Hal ini bertujuan agar keutuhan
kelompok tetap bisa dipertahankan.
“Saya menyadari bahwa di Dusun Wonolelo ini tidak banyak ibu-ibu
yang memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi. Saya asli
Dusun Wonolelo ini, saya lahir dan besar disini bersama kedua
orang tua saya disini. Butuh perjuangan yang keras hingga saya
bisa sampai pada titik ini. Bersyukur dapat menjadi pegawai negeri.
Dengan ilmu yang saya miliki, saya akan berusaha semaksimal
mungkin untuk KWT Sedyo Mulyo, ilmu yang saya miliki akan saya
tuangkan kepada teman-teman lain yang ada di dalam KWT Sedyo
Mulyo. Mulai dari pengetahuan saya tentang pertanian, keluarga,
dan juga organisasi. Tapi diingat lagi bahwa perjuangan saya
sebagai ketua masih jauh dari berhasil, menurut saya sendiri sih
begitu. Toh yang saya punya hanya ilmu yang itu harus dan wajib di
bagi kepada teman-teman yang lain" 3
Komunikasi yang terjalin dalam KWT Sedyo Mulyo sangat erat dan terjadi
secara dekat, sudah seperti keluarga sendiri. Hal ini penulis rasakan sewaktu
mengadakan penelitian beberapa kali di lingkungan Dusun Wonolelo Desa
Kadirejo ini. Satu sama lain mengenal dengan baik, komunikasi yang terjadi juga
bervariasi (melibatkan semua anggota ikut aktif dalam pembicaraan bersama).
Mulai dari berdiskusi antara anggota dengan ketua KWT Sedyo Mulyo, antara
ketua dengan pengurus KWT Sedyo Mulyo, antara anggota dengan anggota KWT
Sedyo Mulyo yang lainnya. Di dalam pertemuan terlihat bahwa ketua memiliki
peran yang baik dalam komunikasi yang terjadi di KWT Sedyo Mulyo.

3

Wawancara dengan Ibu Sujiyah selaku Ketua KWT Sedyo Mulyo tanggal 25 Oktober 2016

53

Gambar 4.3 Suasana Pertemuan Rutin KWT Sedyo Mulyo Tanggal 15 Januari
2017
(Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)
Gambar 4.3. diatas menunjukkan suasana pertemuan rutin KWT Sedyo
Mulyo tanggal 15 Januari 2017, jumlah anngota yang datang dalam pertemuan
tersebut adalah 37 orang. Pertemuan tersebut dimulai pukul 15.30 WIB dibuka
dan ditutup oleh ketua KWT Sedyo Mulyo.
Di dalam setiap pertemuan ketua KWT Sedyo Mulyo juga memiliki pola
komunikasi yang baik menurut beberapa anggota dari KWT Sedyo Mulyo.
Penelaian ini di lihat dari beberapa tahun Ibu Sujiyah menjabat sebagai ketua.
”Pola komunikasi ketua kami dalam berkomunikasi sangat
baik dengan anggotanya…jelas…tentunya dengan bahasa
yang baik membuat semua anggotanya bisa menerima”4

4

Wawancara dengan Ibu Rida selaku Sekretaris dari KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

54

“ Ibu Sujiyah, dalam berkomunikasi sangat baik dengan
anggotanya, jelas berperan banyak, selalu menyampaikan
informasi yang mudah diterima, memberikan sambutansambutan terlebih dahulu dalam setiap pertemuan yang

berlangsung”5
Dari wawancara peneliti kepada beberapa anggota KWT Sedyo Mulyo
yang lain memang terlihat bahwa menurut para anggota, Ibu Sujiyah adalah sosok
yang telah dinilai mampu dalam menjalankan pola komunikasi yang baik dalam
komunikasi yang terjadi di dalam kelompok yang beliau pimpin. Tolak ukur
keberhasilannya tidak bisa bersifat mutlak dengan adanya bukti yang nyata,
namaun kenyamana dari masing-masing anggota selama ini masuk dan ikut aktif
di KWT Sedyo Mulyo. Anggota merasa dihargai dan didengarkan pendapatnya
oleh ketua. Sehingga anggota KWT Sedyo Mulyo semakin kesini tidak berkurang
namun justru makin bertambah.
Selain melakukan penelitian di Dusun Wonolelo Desa Kadirejo Kec.
Pabelan, peneliti juga melakukan perbandingan dengan KWT lain yang juga ada
di desa Kadirejo, yaitu di Dusun Demangan Kec. Pabelan (KWT Harapan
Makmur). KWT Harapan Makmur berdiri sejak tanggal 4 November 2014 dengan
jumlah anggota 25 orang. KWT ini juga memiliki ketua seorang guru SD, sama
seperti ketua dari KWT Sedyo Mulyo. Namun, walaupun sama-sama berprofesi
sebagai guru SD, pencapaian sosok ketua di dalam kelompok yang telah
dipimpinnya ternyata berbeda. Hal ini dibuktikan dengan wawancara yang peneliti
lakukan terhadap beberapa anggota KWT Harapan Makmur.

5

Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku Bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari
2017

55

“ Pola komunikasi Ketua KWT Harapan makmur lumayan
baik, namun perlu ditingkatkan, seperti memberikan contoh
untuk setiap materi atau informasi yang telah disampaikan.
Sehingga anggota jadi lebih mengerti maksud dari penjelasan

tentang materi yang baru diterangkan”.6
“Ketua sudah bagus,namun informasi yang didapat belum
terlalu banyak. Kurang melebur dan membaur dengan
anggotanya dalam peneyelesaian masalah anggota terbiasa
menyelesaikan sendiri”7

Dari penelitian melalui wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti,
terlihat perbedaan peran dalam memimpin Kelompok Wanita Tani. Hal itulah
yang selama ini dirasakan benar oleh para anggota kelompoknya, anggota diamdiam menilai pola komunikasi ketuanya dalam memimpin kelompok wanita tani
yang telah berdiri beberapa tahun ini. Walaupun memiliki pendidikan dan juga
profesi yang sama, yaitu seorang guru sekolah dasar, namun kecakapan dalam
memimpin anggotanya di dalam KWT terlihat berbeda. Hasil yang telah di capai
oleh masing-masing KWT ini juga berbeda.

6

Wawancara dengan Ibu Kharomah selaku Sekretaris KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari
2017
7
Wawancaea dengan Ibu Jamiatun selaku Seksi Kegiatan KWT Harapan Makmur tanggal 27
Januari 2017

56

Gambar 4.4 Suasana pertemuan rutin KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari
2017
(Dokumen Pribadi Ardiani Ayu)

Gambar diatas menunjukkan suasana pertemuan rutin KWT Harapan Makmur.
Dalam pertemuan ini dihadiri oleh 20 anggota. Dibuka dan ditutup oleh pembawa
acara. Dalam pertemuan tersebut membahas beberapa agenda.
4.2.5. Cara Ketua KWT Sedyo Mulyo Menangani Permasalahan dalam
Kelompok
Di dalam setiap kelompok pasti selalu menemui yang namanya masalah,
entah masalah internal kelompok dan juga masalah eksternal kelompok. Masalah
yang timbul di dalam suatu kelompok harus disegera di selesaikan dengan cara
yang baik, supaya antara satu anggota dengan anggota lainnya yang sedang
memiliki masalah tidak timbul rasa iri dan merasa tidak diperlakukan dengan adil.
Disinilah, pola komunikasi yang dibentuk oleh seorang ketua dalam bertindak
menyelesaikan permasalahan kelompok yang ada sangat penting. Hal ini
merupakan tolak ukur keberhasilan ketua dalam mempertahankan kelompok yang
di pimpin. Masing-masing ketua juga memiliki kemampuan berbeda-beda dalam
menyelesaikan masalah yang ada di dalam kelompoknya. Seperti penelitian yang

57

dilakukan di KWT Sedyo Mulyo dan KWT Harapan Makmur juga memiliki hasil
yang berbeda.
“Dalam mengatasi masalah, dimusyawarahkan bersama, dicari
solusinya yang tepat. Kemudian secara terbuka hal ini dilakukan
oleh Ibu Sujiyah supaya semua anggota kelompok telibat di
dalamnya. Hasilnya banyak masalah yang dapat diselesaikan

dengan baik oleh Ibu Sujiyah sebagai ketua KWT Sedyo Mulyo”8

“Pada saat menghadapi permasalahan yang ada di dalam KWT
Sedyo Mulyo, beliau (Ibu Sujiyah) cukup cakap….tanpa pandang
bulu, status, derajat, kaya atau miskin…dalam arti lain saya
boleh berpendapat bahwa Ibu Sujiyah adalah sosok yang
bijaksana. Selalu tenang ketika menghadapi masalah yang ada.
Padahal sering antar anggota mengalami cekcok, namun dapat
diatasi oleh ibu ketua”9
Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, Ibu Sujiyah mengaku hanya
melakukan apa yang sudah menjadi kewajibannya sebagai ketua. Jika menurut
para anggotanya pola komunikasi yang dibentuk olehnya sudah dinilai berhasil
beliau mengaku tidak akan cepat puas karena masih banyak yang harus dicapai
dirinya sebagai Ketua dan juga banyak yang masih harus dilakukan oleh KWT
Sedyo Mulyo sebagai kelompok wanita tani yang dibentuk atas dasar
kekeluargaan. Tempat berkembang dan belajar bersama para wanita-wanita tani
yang tak kenal menyerah dan selalu terus belajar apalagi dalam hal pertanian.

8

Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari
2017
9
Wawancara dengan Ibu Rida selaku Sekretaris KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017

58

“Saya sih sebagai anggota merasa diperhatikan, jadi tidak
malu dan takut nanti pemikirannya akan ditolak, namun justru Ibu
Sujiyah mamacu anggotanya supaya mau aktif, terbukti berhasil
karena dulunya tidak semua anggota itu mau aktif dalam berdiskusi
dan aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh KWT. Tapi sekarang,
setiap kegiata n dan pertemuan, jarang yang absen”10
“Ibu Jiyah itu selalu bisa membuat semangat anggotanya,
dalam pertemuan juga bisa menghidupkan suasana jadi pertemuan
ruitn KWT tiap bulan tidak membosankan, makanya saya rajin
berangkat. Ibu Jiyah orangnya tidak kaku, santai tapi bijaksana.
Memang beliau terlahir dengan jiwa pemimpin. Itu menurut saya. Dan
lagi charisma yang dimiliki beliau memang bisa terlihat dalam
memimpin sebuah kelompok”11
Dari hasil wawancara dengan anggota KWT Sedyo Mulyo diatas
menunjukkan bahwa Ibu Sujiyah merupakan sosok yang diyakini mampu
mengembangkan KWT Sedyo Mulyo. Anggota KWT juga semakin bertambah
dari waktu ke waktu.
Selanjutnya penulis hendak membandingkan hal serupa dengan yang
terjadi pada KWT Harapan Makmur Dusun Demangan.

Dalam menangani

masalah yang ada di dalam kelompok ini, para anggotanya menilai, ibu Rohaniyah
selaku ketua kelompok cukup bisa menangani masalah yang timbul di dalam
kelompok, namun kurang terbuka dan dinilai kurang ada waktu luang untuk para
anggota untuk bertukar pikiran dan bercerita tentang masalah yang sedang
dihadapi entah dalam lingkup KWT Harapan Makmur atau lingkup luar KWT.
“Sebagai ketua, saya melihat bahwa niat untuk berusaha
menyikapi dengan tanggap masalah yang timbul di dalam
KWT. Namun, karena waktu luang sedikit, karena mungkin
pengaruh profesi sebagai guru sekolah dasar. Jadi mungkin
sudah capek. Jadi, jika ada masalah tidak langsung ditindak
lanjuti supaya cepat selesai. Tetapi menunggu masalah
diatasi oleh para pengurus KWT Harapan Makmur yang
lainnya”.12

10

Wawancara dengan Ibu Zuni Arafah selaku Bendahara KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari
2017
11
Wawancara dengan Ibu Tomimah selalu Anggota KWT Sedyo Mulyo tanggal 15 Januari 2017
12
Wawancara dengan Ibu Siti Khamzatun selaku Bendahara 2 KWT Harapan Makmur tanggal 27
Januari 2017

59

Sebagai ketua KWT Harapan Makmur, ibu Rohaniyah menilai bahwa
dirinya sudah melakukan hal-hal yang sekiranya bisa dia lakukan sebagai ketua
selama ini. Tapi mungkin kemampuannya dalam memimpin tidaklah sebagus dan
sebaik ketua-ketua KWT lainnya. Beliau mengakui bahwa dalam dirinya kurang
ada jiwa memimpin, sehingga hasilnya dalam memimpin hanya bisa seperti ini.
Namun beliau masih mau belajar lagi dari kekurangan-kekurangan yang ia
memiliki. Nantinya, akan mencontoh dan meminta bimbingan dari ketua KWT di
Desa Kadirejo yang lain. Supaya dapat membawa KWT Harapan Makmur
menjadi KWT yang benar-benar maju ke depan.
“Jiwa memimpin yang benar, tidak ada dalam diri saya, jadi
kemampuan saya memimpin sudah saya keluarkan semuanya,
namun masih banyak kekurangannya. Tapi sebisa mungkin,
ilmu yang saya miliki sudah saya bagi dan kembangkan di
dalam KWT Harapan Makmur ini. Mungkin nantinya saya
akan belajar lagi dari ketua-ketua KWT yang lain. Atau
mungkin karena kesibukan saya, nantinya tidak menutup
kemungkinan KWT Harapan Makmur ganti ketua, supaya
bisa lebih maju dan berkembang. Namun, selama ini
sepertinya saya sudah memimpin dengan semaksimal
mungkin”.13

Berbeda dengan KWT Sedyo Mulyo, KWT Harapan Makmur notulensi ditulis
sendiri oleh ketuanya. Di dalam setiap pertemuan, disediakan snack ringan dan
juga minuman untuk anggota KWT Harapan Makmur yang hadir di pertemuan
rutin. Selain itu, setiap kali pertemuan, para anggota diwajibkan membawa botol
bekas atau barang bekas yang masih bisa dijual kembali, uang hasil penjualan
botol bekas nantinya digunakan untuk uang meja yang diberikan kepada tuan
rumah yang rumahnya digunakan untuk tempat pertemua. Jadi setiap bulan
tempatnya berganti-ganti sesuai dengan kesepakatan bersama.

13

Wawancara dengan Ibu Rohaniyah selaku Ketua KWT Harapan Makmur tanggal 26 Januari 2017

60

Gambar 4.5 Ibu Rohaniyah sedang membuat notulensi dalam pertemuan rutin, 27
Januari 2017
Sumber : Dokumen Pribadi: Ardiani Ayu, 2017
Dalam pertemuan rutin tanggal 27 Januari 2017, Ibu Rohaniyah hanya
menyampaikan beberapa informasi saja kepada para anggotanya, karena beberapa
agenda sudah dibagi-bagi ke dalam tugas masing-masing.
4.2.6. Pendapat Anggota Kelompok tentang Kepemimpinan dari Ketua
Kelompok Wanita Tani Sedyo Mulyo
Sebagai ketua yang bertanggung jawab, Ibu Sujiyah bekerja sepenuh hati dan
tidak pernah melimpahkan tugasnya kepada pengurus KWT Sedyo Mulyo yang lain.
Sebisa mungkin masalah dan juga kewajibannya harus dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Keberhasilan seseorang pemimpin dalam membawa kelompoknya menuju
tujuan bersama juga tidak bisa di ukur dari satu sudut pandang saja, namun juga
diukur dari sudut pandang para anggota yang dipimpin. Seorang pemimpin yang
memiliki jiwa memimpin akan melakukan hal-hal yang terbaik untuk kelompoknya
walaupun harus meminimalisir kepentingan pribadinya.
“Saya belum berhasil memimpin KWT Sedyo Mulyo dengan baik
dan benar. Masih harus banyak belajar, masih banyak tukar
informasi dengan yang lain. Agar KWT Sedyo Mulyo dapat

61

mencapai tujuan bersama, dan kemudian semua anggota
SUKSES BERSAMA”14

Meskipun ibu Sjiyah selaku ketua kelompok menilai dirinya demikian, namun
para anngotanya memberikan penilaian yang berbeda. Hasil wawancara yang
dilakukan oleh penulis kepada beberapa anggota KWT Sedyo Mulyo mengakui
keberhasilan dari Ibu Sujiyah memimpin KWT Sedyo Mulyo sejak awal KWT Sedyo
Mulyo berdiri hingga sekarang.
“Berhasil memimpin, kenapa….? Karena Ibu Sujiyah
memiliki karakter memimpin yang kuat, di dalam
masyarakat juga sudah terkenal bahwa Ibu Sujiyah adalah
seorang yang tegas dan bisa memimpin. Sehingga mampu
membawa KWT Sedyo Mulyo ini menuju sesuatu yang lebih
baik”15
“Berhasil…terbukti sampai sekarang KWT Sedyo Mulyo
terus berkembang, kegiatannya beragam, mulai dari
kegiatan yang melatih kemampuan anggotanya, hingga
menciptakan kegiatan yang bersifaf menghibur. Nantinya
KWT Sedyo Mulyo akan lebih dan terus maju bersama Ibu
Sujiyah, ketua kami tercinta”16
Selama KWT Sedyo Mulyo berdiri hingga saat ini, banyak sekali ide dan
pemikiran

dari

Ibu

Sujiyah

selaku

ketua

KWT.

Kontribusinya

dalam

mengembangkan KWT sangat terlihat, karena hamper semua kegiatan yang
dilakukan di dalam Kelompok Wanita Tani ini hasil pemikiran dari Ibu Sujiyah.
Namun, juga ada beberapa merupakan hasil dari musyawarah seluruh anggota.
Banyak juga informasi yang dibagikan dengan para anggotanya pada saat pertemuan
maupun pada saat mengadakan pertemuan informal diluar pertemuan rutin tiap
tanggal 15 setiap bulannya. Bu Sujiyah dengan senang hati berbagi ilmu serta
pengalaman yang dimiliki. Ada beberapa informasi beliau dapatkan dari internet,
selain itu informasi dari buku dan juga dari pihak luar yang lebih berkompeten dalam
bidangnya, misal pertanian.

14

Wawancara dengan Ibu Sujiyah selaku Ketua KWT Sedyo Mulyo tanggal 14 Januari 2017
Wawancara dengan Ibu Rita Sulistyaningsih selalu Sekretaris 2 KWT Harapan Makmur tanggal
27 Januari 2017
16
Wawancara dengan Ibu Sri Atun selaku seksi Humas KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari
2017

15

62

Beda kelompok beda pula pola komunikasi ketua dalam keberhasilan
memimpin Kelompok Wanita Tani, seperti yang ada di KWT Harapan Makmur.
Peneliti juga melakukan penelitian di Dusun Demangan untuk digunakan sebagai
bahan perbandingan dengan pola komunikasi ketua dari KWT Sedyo Mulyo
Dusun Wonolelo. Anggota KWT Harapan Makmur, melalui wawancara
mendalam dan tertutup yang dilakukan oleh peneliti, mengaku bahwa menurut
mereka Ibu Rihaniyah belum bisa dikatakan berhasil dalam memimpin KWT
Harapan Makmur. Masih banyak yang harus diperbaiki seperti ketersediaan waktu
untuk berdiskusi dengan anggotanya sehingga tercipta hubungan kelompok yang
dekat dan terbuka.
“Belum bisa dikatakan berhasil karena menurut saya pribadi,
Ibu Rohaniyah masih berada ditahap belajar, masih belajar
dari beberapa pihak dan juga ketua KWT yang lain. Masih
belum sepenuhnya menuangkan waktu dan pikirannya ke
dalam kelompok wanita tani ini. Karena kagiatan yang ada
masih begini-begini saja, belum banyak perkembangan”17
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, terlihat bahwa ketua
KWT Sedyo Mulyo memiliki jiwa memimpin dan kemampuan memimpin. Caracara berkomunikasi yang dibangun dengan anggota dan pengurus yang lain dapat
berjalan dengan baik, sehingga kelompok ini bisa mencapai keberhasilan bersama
dari waktu ke waktu. Supaya tujuan semua anggota kelompok dapat dicapai
bersama-sama.

17

Wawancara dengan Ibu Wahyuni selaku anggota aktif KWT Harapan Makmur tanggal 27 Januari
2017

63

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74

Kesesuaian konsep islam dalam praktik kerjasama bagi hasil petani desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Jawa Timur

0 86 111

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84