Aplikasi Teknologi Informasi pada Perusa
APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PERUSAHAAN
JASA KONSTRUKSI
Debrina Putri Widyasari1, Wulfram I. Ervianto2 dan Koesmargono3
1
Alumni Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Telp 081328300420
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Telp 0274-487711, email:
ervianto@mail.uajy.ac.id
3
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Telp 0274-487711, email:
k_margono@mail.uajy.ac.id
2
Perkembangan teknologi yang sangat berkembang dewasa ini, menjadi dasar pemikiran dalam
pelaksanaan penelitian ini. Perusahaan jasa konstruksi dituntut untuk mengikuti perkembangan
teknologi tersebut sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan jasa konstruksi
mengenal dan menggunakan teknologi informasi/komputer sebagai sarana yang digunakan
dalam pekerjaan. Dalam penggunaannya, tentu perusahaan jasa konstruksi akan mendapat
manfaat ataupun kendala yang dirasakan. Data dalam penelitian ini didapat dari penyebaran
kuisioner yang disebarkan kepada 30 responden yaitu kontraktor, yang kemudian dianalisis
dan dibahas dengan menggunakan metode distribusi frekuensi. Penyebaran kuisioner
dilakukan pada beberapa kota, yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan teknologi informasi/komputer
karena alasan fungsional sehingga pekerjaan keteknikan dapat diselesaikan secara efisien.
Tetapi hanya sebagian kecil saja pengguna yang mempunyai skill dalam penggunaannya.
Mengurangi waktu perencanaan, mempercepat pelayanan, mengurangi waktu terbuang
merupakan manfaat terbesar yang dirasakan responden. Dengan kendala yaitu perkembangan
yang pesat dari teknologi, kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan teknologi
informasi/komputer dan keterbatasan anggaran. Administrasi umum dan design/drawing
sebagai aplikasi terbesar dari responden. Sebagian besar responden sudah memiliki fasilitas email dan hanya beberapa yang mempunyai fasilitas e-commerce atau fasilitas perdagangan,
pengadaan, dan transaksi usaha secara elektronik.
Kata kunci : aplikasi, teknologi informasi, perusahaan jasa konstruksi.
1. PENDAHULUAN
Adanya komputer beserta teknologinya telah mampu mengubah perilaku sebagian
besar masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya. Pola kerja sebagian besar
pemimpin dan pekerja pada perusahaan tidak ada pilihan selain menyesuaikan
teknologi yang dipilih untuk digunakan. Peran teknologi informasi sebagai salah satu
sistem komputerisasi tanpa sadar telah membawa dunia memasuki era baru globalisasi
lebih cepat dari yang dibayangkan. Dari sekian banyak sektor kehidupan manusia
yang dipengaruhi oleh hadirnya teknologi informasi, organisasi atau institusi yang
berorientasi pada bisnis merupakan sektor yang paling banyak mendapatkan
manfaatnya. Perusahaan jasa konstruksi termasuk salah satu jenis bidang usaha yang
terkena pengaruh dari kemajuan teknologi informasi. Bagi perusahaan konstruksi
selain berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan,
tetapi juga sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan untuk bersaing
dengan para kompetitornya. Perusahaan-perusahaan jasa konstruksi dituntut untuk
lebih proaktif agar selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi. Sebuah
Wulfram I. Ervianto
pertanyaan yang harus terjawab, apakah dalam setiap perusahaan para karyawan yang
bekerja cukup berkompeten dalam penggunaan teknologi informasi tersebut ?
Bukan hanya masalah kompetensi dalam pengaplikasian teknologi informasi saja,
tetapi bagaimana perusahaan tersebut menginvestasikan dan mengimplementasikan
teknologi informasi dalam perusahaan tersebut. Keputusan untuk menggunakan
teknologi informasi tentunya didasari oleh berbagai pertimbangan. Dalam
memutuskan macam, kemampuan dan besarnya investasi teknologi informasi ini
dibutuhkan informasi dari berbagai perusahaan yang telah mengaplikasikannya.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat tentunya berisiko terhadap
penggunanya, karena selain harus mengubah cara berpikir (mindset) dalam mengikuti
perkembangan teknologi itu sendiri, perkembangan teknologi tersebut juga harus
selalu dapat diantisipasi oleh perusahaan dengan cara mengadaptasikannya secepat
mungkin. SAP, ETABS, Microsoft Project, merupakan contoh-contoh dari beberapa
program aplikasi komputer yang digunakan yang bertujuan untuk membantu
menyelesaikan pekerjaan dalam proyek konstruksi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul beberapa pertanyaan mengenai
pengaplikasian teknologi informasi dalam industri jasa konstruksi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk : (a) mengetahui sejauh mana perusahaan jasa konstruksi mengenal
dan menggunakan teknologi informasi sebagai sarana yang digunakan dalam
menjalankan usahanya, (b) mengetahui manfaat dan kendala dalam penggunaan
teknologi informasi, (c) mendapatkan data dan fakta tentang aplikasi teknologi
informasi.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi informasi meliputi komponen-komponen perangkat keras (misalnya
komputer, alat komunikasi) dan perangkat lunak (misalnya aplikasi, sistem operasi,
database) yang harus tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah
ditetapkan. Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi.
Sistem informasi adalah jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan (kecepatan proses pengolahan data
menjadi informasi, tingkatan detail informasi, cara menampilkan informasi, volume
dan transaksi informasi, penanggung jawab informasi, dan sebagainya) [4].
Pengertian dari kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan [3].
Kontraktor dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah
badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
2.1. Jenis Informasi dalam Proyek
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan
tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu
hasil kegiatan yang berupa bangunan [3]. Proyek konstruksi merupakan sekumpulan
kegiatan yang cukup kompleks dan sarat dengan informasi. Pengelolaan data dan
proses pengubahan data menjadi informasi secara akurat tidak dapat dianggap mudah
dan disepelekan. Ketidakakuratan data dapat menyebabkan informasi yang dibentuk
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
menjadi tidak sempurna sehingga memungkinkan terjadinya kegagalan yang
disebabkan karena ketidak tepatan dalam pengambilan keputusan.
Dalam proyek konstruksi, jenis dan penggunaan informasi yang dibutuhkan oleh
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Daftar informasi penting yang dibutuhkan antara lain adalah [1] : (a) cash flow dan
pengendalian proyek, (b) dokumen disain termasuk di dalamnya gambar dan
spesifikasi, (c) penjadwalan proyek dan estimasi biaya, (d) pengendalian kualitas, (e)
kegitan di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan (proses konstruksi), (f) aspek legal
dan regulasi.
2.2. Tahap Kegiatan dalam Proyek Konstruksi
Kegiatan konstruksi umumnya melalui suatu proses yang panjang dan hampir selalu
dijumpai berbagai masalah yang harus diselesaikan. Salah satu kondisi yang selalu
terjadi dalam kegiatan konstruksi adalah dijumpai serangkaian kegiatan yang
berurutan dan berkaitan. Awal mula timbulnya sebuah proyek dimulai dari lahirnya
suatu gagasan yang muncul dari suatu kebutuhan (need ), pemikiran kemungkinan
terlaksananya (feasibility study), keputusan untuk membangun dilanjutkan dengan
melakukan penjelasan (penjabaran) yang lebih rinci tentang rumusan kebutuhan
tersebut (briefing), penuangan dalam bentuk rancangan awal (preliminary design),
pembuatan rancangan yang lebih rinci dan pasti (design development dan detail
design), persiapan administrasi untuk pelaksanaan pembangunan dengan memilih
calon pelaksana (procurement), kemudian pelaksanaan pemeliharaan dan persiapan
penggunaan bangunan tersebut (maintenance, start-up, dan implementation). Kegiatan
membangun berakhir pada saat bangunan tersebut mulai digunakan [3].
2.3. Peran Teknologi Informasi dalam Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai terselesainya proyek untuk
menjamin proyek dilaksanakan selesai tepat waktu, tepat biaya, tepat mutu [2]. Dalam
proyek konstruksi, teknologi informasi mempunyai peran penting, misalnya untuk
proses penjadualan, akuntansi, disain bangunan, analisis struktur, simulasi model, dan
sebagainya. Dalam memanfatkan komputer ini dibutuhkan manajemen yang baik
untuk pengelolaan basis data maupun informasi sehingga bila dibutuhkan data secara
cepat untuk kepentingan evaluasi terhadap kegiatan yang telah atau sedang dikerjakan
segera dapat diperoleh. Pada saat ini komputer jinjing menjadi kelengkapan standar
Kepala Proyek dalam mengelola semua kegiatan di lapangan. Di sini diharuskan
pimpinan proyek dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi
informasi itu sendiri.
Manajemen proyek konstruksi didalamnya terdapat tiga kegiatan besar yang selalu
terjadi, yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Dalam tiap tahap dari
fungsi manajemen tersebut dibutuhkan informasi yang dapat merepresentasikan proses
pada saat itu secara cepat dan tepat. Hal ini tentu saja diperlukan oleh pihak-pihak
bertanggung jawab (pemilik proyek, konsultan, kontraktor) sebagai dasar untuk
mengambil kebijakan dan keputusan. Jenis informasi yang dibutuhkan dari setiap
pihak tentunya tidak sama, hal ini disesuaikan dengan pekerjaan dan tujuan masingmasing.
2.4. Penerapan komputer pada konstruksi
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Penerapan komputer membantu dalam banyak aspek yaitu aspek manajemen dan
teknik konstruksi itu sendiri. Dalam aspek manajemen dan administrasi mencakup
hal-hal sebagai berikut [5] : (a) akuntansi dan daftar gaji/upah, (b) rekayasa biaya, (c)
perusahaan dan keuangan proyek, (d) perencanaan proyek dan penjadwalan, (e)
manajemen material, (f) manajemen peralatan/perlengkapan, (g) manajemen sumber
daya manusia, (h) administrasi, (i) pendidikan dan pelatihan. Dalam aspek teknik
konstruksi memuat aplikasinya adalah sebagai berikut : (a) estimasi, (b) peralatan
produksi, (c) simulasi pekerjaan, (d) jaminan kualitas, (e) pengukuran tanah, (f)
analisis teknik dengan komputer, (g) desain dan gambar teknik dengan komputer.
3. DATA DAN ANALISIS DATA
Dalam usaha mendapatkan informasi akhir seperti dalam tujuan penelitian ini sebagai
sumber data/responden dipilih penyedia jas dalam bidang usaha kontraktor.
Responden dipilih secara acak dari beberapa kontraktor yang secara legal berada di
wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta. Sebagai alat bantu dalam proses koleksi
data digunakan instrumen kuisioner yang terdiri atas enam bagian, yaitu : (a) bagian
profil perusahaan, (b) bagian perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer,
(c) bagian perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer, (d) bagian
perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer, (e) bagian investasi
teknologi informasi, (f) bagian produktivitas dan manfaat teknologi
informasi/komputer, (g) bagian internet.
3.1. Bagian Profil Perusahaan
Pada tabel 1 s/d 7 menunjukkan bahwa dominasi responden adalah sebagian besar
perusahaan jasa konstruksi menekuni bidang Sipil dengan jenis proyek yang ditangani
sebagian besar adalah gedung dan pabrik. Status kepemilikan modal perusahaan
adalah modal dalam negeri (PMDN) dengan jumlah karyawan tetap antara 11 s/d 50
orang. Sebagian besar responden melaksanakan kegiatannya di wilayah di pulau Jawa
dengan pendapatan per tahun sebesar 1 s/d 5 Milyar dengan jumlah proyek antara 1
s/d 10 proyek.
Tabel 1 : Bidang usaha responden sesuai dengan Daftar Registrasi Perusahaan
Sipil
Arsitektur
Elektrikal
Mekanikal
Lingkungan
Frekuensi
30
20
13
12
9
Prosentase
100,00
66,67
43,33
40,00
30,00
Tabel 2 : Status kepemilikan perusahaan
Penanaman Modal Dalam Negeri
Badan Usaha Milik Negara
Penanaman Modal Asing
Modal sendiri
Frekuensi
20
7
1
1
Prosentase
66,67
23,33
3,33
3,33
Tabel 3 : Jumlah karyawan tetap
< 10 orang
11 s/d 50 orang
51 s/d 100 orang
Frekuensi
6
13
5
Prosentase
20,00
43,33
16,67
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
101 s/d 200 orang
> 200 orang
Frekuensi
1
4
Prosentase
3,33
13,33
Tabel 4 : Wilayah operasi perusahaan
Frekuensi
30
10
6
6
5
4
Jawa
Sumatra
Sulawesi
Bali, NTB & NTT
Papua (Irian Jaya)
Maluku
Prosentase
100,00
33,3
20,00
20,00
16,67
13,33
Tabel 5 : Pendapatan usaha per tahun
Frekuensi
6
9
3
6
< 1 Milyar
1 s/d 5 Milyar
5 s/d 10 Milyar
> 10 Milyar
Prosentase
20,00
30,00
10,00
20,00
Tabel 6 : Jumlah proyek per tahun
1-10 proyek
11-20 proyek
21-30 proyek
>30 proyek
Frekuensi
19
5
1
4
Prosentase
63,33
16,67
3,33
13,37
Tabel 7 : Jenis proyek
Gedung dan pabrik
Perumahan dan pemukiman
Jalan, jembatan, landasan & lokasi pengeboran
Instalasi tata udara/AC & perlindungan kebakaran
Bangunan pengolah air bersih & limbah
Instalasi kelistriksn gedung & pabrik
Bendung & bendungan
Instalasi lift dan escalator
Dermaga, penahan gelombang & tanah
Instalasi kelistrikan pembangkit
Jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan
Jalan & jembatan kereta api
Reklamasi & pengerukkan
Pembukaan areal & pemukiman
Pengupasan tanah/land clearing
Proyek lain seperti bandara, dll
Konstruksi tambang dan pembangkit
Frekuensi
26
20
14
9
8
7
7
6
5
5
4
4
4
4
3
3
2
Prosentase
86,67
66,67
46,67
30,00
26,67
23,33
23,33
20,00
16,67
16,67
13,33
13,33
13,33
13,33
10,00
10,00
6,67
3.2. Bagian Perangkat dan Lingkungan teknologi informasi/Komputer
Dalam menjalankan usahanya perusahaan jasa konstruksi menggunakan komputer
dengan pertimbangan fungsional, jumlah komputer yang digunakan berkisar antara 1
s/d 10 buah yang tersambung secara jaringan maupun berdiri sendiri. Spesifikasi
komputer yang digunakan adalah Pentium IV dengan sistem operasi berbasiskan
Windows. Untuk komputer yang tersambung dengan jaringan sebagian besar
responden menggunakan Windows NT.
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Tabel 8 : Sistem teknologi informasi
Jaringan
Stand alone
Frekuensi
17
16
Prosentase
56,57
53,33
Tabel 9 : Jenis perangkat keras yang dimiliki
Frekuensi
Prosentase
30
29
29
28
23
14
13
13
12
6
6
1
100,00
96,97
96,97
93,33
76,67
46,67
43,33
43,33
40,00
20,00
20,00
3,33
PC/Komputer
printer
CD ROM/Writer
Laptop
scanner
intranet/extranet
server/mainframe
plotter
LAN/WAN
PDA/Palm Top
Teleconference
Lainnya
Tabel 10 : Jumlah PC, Laptop, Palmtop yang dimiliki
1 s/d 10 buah
11 s/d 20 buah
21 s/d 50 buah
51-100 buah
101-200 buah
>500 buah
Frekuensi
12
7
6
2
0
2
Prosentase
40,00
23,33
20,00
6,67
0,00
6,67
Tabel 11 : Spesifikasi komputer yang dimiliki
Pentium IV
Pentium III
Celeron
Pentium II
AMD
Pentium I
Frekuensi
27
10
8
4
3
0
Prosentase
90,00
33,33
26,67
13,33
10,00
0,00
Tabel 12 : Sistem Operasi Komputer
Windows
Sistem operasi lain
Apple Mac
Frekuensi
Prosentase
29
1
96,67
3,33
0
0,00
Tabel 13 : Sistem Operasi Jaringan
Windows NT
Linux
Novell Netware
Frekuensi
Prosentase
19
5
1
63,33
16,67
3,33
Tabel 14 : Alasan Pemilihan Komputer
Fungsional
Kehandalan
Dukungan/layanan teknis
Frekuensi
Prosentase
29
23
20
96,67
76,67
66,67
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Harga
Performance
Kompabilitas
Popularitas merk
Pertimbangan lain
Frekuensi
Prosentase
19
13
8
6
63,33
43,33
26,67
20,00
0
0,00
3.3. Bagian Kompetensi Staf
Selain perangkat keras dan lunak dibutuhkan operator sebagai eksekutor, dalam
perusahaan
jasa
konstruksi
sebagian
karyawannya
telah
mengikuti
pelatihan/pendidikan yang besarnya antara 11 s/d 20%. Sedangkan penggunaan
komputer orang perorang lebih dari 81% telah dipenuhi.
Tabel 15 : Komposisi karyawan yang menggunakan komputer tersendiri
1 s/d 10%
11 s/d 20%
21 s/d 40%
41 s/d 50%
51 s/d 60%
61 s/d 80%
81 s/d 100%
Frekuensi
5
7
4
4
0
2
8
Prosentase
16,67
23,33
13,33
13,33
0,00
6,67
26,67
Tabel 16 : Komposisi karyawan yang telah mengikuti pendidikan/pelatihan komputer
1 s/d 10%
11 s/d 20%
21 s/d 40%
41 s/d 50%
51 s/d 60%
61 s/d 80%
81 s/d 100%
Frekuensi
Prosentase
8
9
1
3
4
26,67
30,00
3,33
10,00
13,33
2
6,67
3
10,00
3.4. Bagian Investasi teknologi informasi.
Biaya yang dialokasikan untuk teknologi informasi ini sebesar 6 s/d 10% dari total
biaya perusahaan yang difokuskan pada perangkat keras. Salah satu alasan kuat dalam
melakukan alokasi biaya ini adalah dapat dicapainya tingkat efisiensi yang baik.
Dalam kenyataannya pengembangan teknologi informasi ini mengalami hambatan
teknologi berupa pesatnya perkembangan teknologi sedangkan hambatan dari
sumberdaya manusia adalah terbatasnya pengetahuan tentang teknologi informasi dan
yang terakhir aalah hambatan secara finansial.
Tabel 17 : Prosentase biaya teknologi informasi terhadap total pengeluaran investasi
perusahaan
30%
Frekuensi
8
13
6
0
3
Prosentase
26,67
43,33
20,00
0,00
10,00
Tabel 18 : Alokasi anggaran perusahaan dalam pengembangan teknologi informasi
Perangkat keras/hardware
Frekuensi
27
Prosentase
90,00
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Perangkat lunak/software
Pelatihan staf/karyawan
Manajemen jaringan
Operasi
Lain-lain
Frekuensi
21
14
10
10
1
Prosentase
70,00
46,67
33,33
33,33
3,33
Tabel 19 : Alasan investasi dalam teknologi informasi
Frekuensi
27
22
22
21
20
20
17
15
11
10
1
Pekerjaan teknik menjadi lebih efisien
Melakukan lebih banyak pekerjaan administrasi
Pengendalian dan pelaporan manajemen
Tuntutan/kebutuhan untuk tetap berkompeten/berkompetensi
Tuntutan/kebutuhan staf/karyawan
Efisiensi
Tuntutan/kebutuhan klien
Kebutuhan untuk berkelanjutan atau berlangsungnya usaha
Keputusan strategis dari manajemen perusahaan
Eksploitasi dan inovasi teknologi baru & terkini
Pertimbangan lain
Prosentase
90,00
73,33
73,33
70,00
66,67
66,67
56,67
50,00
36,67
33,33
3,33
Tabel 20 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor teknologi
Perkembangan pesat dari teknologi
Masalah software/perangkat lunak
Garansi keamanan
Hardware/perangkat keras
Kehandalan
Masalah integrasi dan kompabilitas
Kendala lain
Frekuensi
18
12
11
8
8
5
2
Prosentase
60,00
40,00
36,67
26,67
26,67
16,67
6,67
Tabel 21 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor sumber daya manusia
Kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan teknologi informasi
Pelatihan dan pendidikan yang kurang memadai
Tim kerja/team work
Manajemen yang buruk
Kepemimpinan/leadership
Kendala lainnya
Frekuensi
20
18
3
2
1
Prosentase
66,67
60,00
10,00
6,67
3,33
Tabel 22 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor finansial
Keterbatasan anggaran
Ekonomi biaya tinggi
Keraguan investasi
Frekuensi
13
9
7
Prosentase
43,33
30,00
23,33
3.5. Bagian Produktivitas dan Manfaat Teknologi Informasi/Komputer
Manfaat teknologi informasi adalah dicapinya efisiensi dalam waktu perencanaan,
dapat lebih banyak terlibat dalam berbagai pekerjaan dan untuk kepentingan
progressing. Efektifitas dalam perusahaan dapat dicapai dalam hal pelayanan terhadap
klien. Pada umumnya teknologi informasi ini lebih banyak digunakan untuk
kepentingan administrasi umum.
Tabel 23 : Efisiensi penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha
Frekuensi
Prosentase
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Mengurangi waktu perencanaan
Meningkatkan kemampuan dalam jumlah permintaan
Mempercepat respon pada progres proyek
Mempercepat respon terhadap permintaan klien
Mengurangi paperwork
Mengurangi biaya komunikasi
Mempercepat proses penagihan
Mengurangi waktu transaksi
Menyempurnakan jadwal pengiriman
Mengurangi biaya transaksi
Mengurangi biaya pemasaran
Mengurangi persyaratan administrasi untuk storage
Mengurangi biaya teknologi informasi
Efisiensi lain
Frekuensi
22
22
22
20
16
14
14
10
10
9
7
7
5
0
Prosentase
73,33
73,33
73,33
66,67
53,33
46,67
46,67
33,33
33,33
30,00
23,33
23,33
16,67
0,00
Tabel 24 : Efektifitas penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha
Frekuensi
23
19
16
16
14
13
12
12
12
11
10
10
10
9
7
7
5
5
0
Mempercepat pelayanan
Meningkatkan fleksibilitas usaha
Mempercepat respon terhadap penawaran supplier
Pengendalian yang lebih baik dari arus kas atau cas flow
Keuntungan bersaing secara strategis
Lebih fokus terhadap kebutuhan klien
Mempertahankan kapasitas bersaing
Meningkatkan penjualan
Meningkatkan jaringan international
Mengurangi resiko usaha
Kemampuan untuk memberikan penawaran harga kepada klien
Memperkecil ‘bottleneck’ dari proses informasi data
Mengurangi ‘lead times’ dari pelaporan keuangan
Meningkatkan bidang usaha baru
Mengurangi resiko dalam perintis bidang usaha baru
Mengurangi resiko usaha
Mempertahankan pasar
Memperluas dan meningkatkan pasar
Lainnya
Prosentase
76,67
63,33
53,33
53,33
46,67
43,33
40,00
40,00
40,00
36,67
33,33
33,33
33,33
30,00
23,33
23,33
16,67
16,67
0,00
Tabel 25 : Manfaat kinerja penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha
Mengurangi waktu yang terbuang
Kehandalan dan relevansi data yang lebih baik
Mengamankan fleksibilitas usaha dimasa mendatang
Menyempurnakan atau memperbarui metode transaksi
Menyempurnakan peramalan dan pengendalian keuangan
Meningkatkan integrasi dengan funsi-fungsi nilainya
Meningkatkan pertukaran informasi dengan klien
Mempermudah memperoleh informasi terkini
Menyediakan ruang dan kapasitas pertumbuhan usaha
Meningkatkan respon dari manajemen pada berbagai masalah
Menyempurnakan informasi dan kontrol
Identifikasi dan pengujian yang lebih efektif untuk supplier baru
Menyempurnakan strategi untuk PR/Humas
Keuntungan bersaing secara strategis
Menyempurnakan targeting untuk PR/Humas
Menyempurnakan saringan informasi
Menyempurnakan akses eksternal terhadap informasi harga
Frekuensi
19
17
16
15
14
13
13
12
11
10
9
9
8
8
7
7
7
Prosentase
63,33
56,67
53,33
50,00
46,67
43,33
43,33
40,00
36,67
33,33
30,00
30,00
26,67
26,67
23,33
23,33
23,33
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Lainnya
Frekuensi
0
Prosentase
0
Tabel 26 : Penggunaan software aplikasi dalam perusahaan
Administrasi umum
Design/drawing
Engineering analysis
Bill of quantities
Schedulling/ resource planning
Technical calculation
Tender preparation & bidding
Project management
Costing/budgeting
General/office supplies purchasing
Invoicing/claims
Web-browsing/email
Document tracking & management
Material control & purchase
Specification writing
Facilities management
Book keeping
Economic & risk analysis
Frekuensi
29
27
21
19
18
17
16
16
15
14
14
14
13
11
9
9
8
8
Prosentase
96,67
90,00
70,00
63,33
60,00
56,67
53,33
53,33
50,00
46,67
46,67
46,67
43,33
36,67
30,00
30,00
26,67
26,67
3.6. Bagian Internet
Tersedianya perangkat teknologi informasi di perusahaan jasa konstruksi lebih banyak
digunakan untuk kepentingan e-mail, pembuatan situs/website perusahaan.
Tabel 27 : Penggunaan komputer
e-mail
browsing
lainnya
Frekuensi
23
10
3
Prosentase
76,67
33,33
10,00
Tabel 28 : Kepemilikan website perusahaan
Ada situs/website perusahaan
Tidak ada situs/website perusahaan
Frekuensi
17
9
Prosentase
56,67
30,00
Tabel 29 : Pertimbangan pembuatan website
Akses untuk informasi perusahaan, pelayanan dan proyek
Alat komunikasi dengan klien dan klien potensial
Menyediakan layanan yang baik
Alat PR/Humas untuk citra perusahaan
Alat direct selling dan promosi
Alat untuk sharing informasi
Alasan pengadaan lain
Frekuensi
16
14
12
11
10
10
0
Prosentase
53,33
46,67
40,00
36,67
33,33
33,33
0,00
Tabel 30 : Fasilitas untuk perdagangan, pengadaan dan transaksi usaha secara elektronik
tidak ada fasilitas e- commerce
ada fasilitas e-commerce
Frekuensi
Prosentase
18
5
60,00
16,67
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
4. KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan teknologi informasi/komputer dalam perusahaan jasa konstruksi
sebesar 96,67% karena pertimbangan feature/fungsional, sedangkan 90% dengan
alasan pekerjaan teknik menjadi lebih efisien. Beberapa aplikasi
software/perangkat lunak adalah sebagai berikut : (a) 96,67% memilih untuk
administrasi umum, (b) 90% memilih design/drawing, (c) 70% memilih
engineering analysis.
2. Manfaat-manfaat teknologi nformasi/komputer yang terjadi dalam proses kegiatan
usaha perusahaan : (a) manfaat efisiensi sebesar 73,33% dalam hal mengurangi
waktu perencanaan, (b) manfaat efektifitas sebesar 76,67% dalam hal mampu
mempercepat pelayanan, (c) manfaat kinerja/performa sebesar 63,33% dalam hal
mengurangi waktu yang terbuang.
3. Faktor yang menjadi kendala dalam proses investasi dan implementasi teknologi
nformasi/komputer pada perusahaan : (a) faktor Teknologi sebesar 60% dalam hal
perkembangan yang pesat dari teknologi merupakan kendala terbesar, (b) faktor
SDM sebesar 66,67% dalam hal kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan
teknologi nformasi/komputer sebagai kendala/hambatan tertinggi, (c) faktor
Keuangan sebesar 43,33% dalam hal faktor keuangan disebabkan karena
keterbatasan anggaran.
4. Data dan fakta tentang aplikasi dan manajemen informasi adalah sebagai berikut :
(a) Staf/karyawan memiliki dan menggunakan komputer secara tersendiri dalam
perusahaan sebesar 81 s/d 100%, (b) Staf/karyawan yang telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan komputer sebesar 11 s/d 20%, (c) Jenis penggunaan dari
fasilitas internet yang dimiliki perusahaan sebesar 76,67% responden memilih email, dengan 56,67% responden mempunyai situs/website perusahaan, (d)
Peruasahaan jasa konstruksi yang mempunyai pertimbangan bahwa dalam
pengadaan dan pemilikan situs web adalah untuk akses informasi perusahaan,
pelayanan dan proyek sebesar 53,33%, dan sebesar 60% responden tidak memiliki
fasilitas e-commerce yaitu fasilitas perdagangan, pengadaan, dan transaksi usaha
secara elektronik, (e) 53,33% perusahaan memilih pengadaan situs web digunakan
sebagai akses untuk informasi perusahaan, pelayanan dan proyek, (f) Lingkungan
teknologi nformasi/komputer pada perusahaan sebanyak 56,57% adalah stand
alone. Dan 40% perangkat keras yang dimiliki perusahaan adalah PC/komputer,
(g) Perusahaan yang mempunyai 1-10 komputer hanya 40%. Dalam 90%
perusahaan menggunakan konfigurasi prosessor pentium IV, (h) Sistem operasi
komputer 96,67% perusahaan menggunakan Windows, dan sistem operasi jaringan
63,33% perusahaan menggunakan Windows NT, (i) 43,33% perusahaan memilih
sebesar 6-10% pengeluaran investasi perusahaannya digunakan untuk teknologi
informasi/komputer. Anggaran perusahaan yang berhubungan dengan teknologi
informasi/komputer sebesar 90% digunakan untuk pengeluaran biaya perangkat
keras/hardware.
5. DAFTAR PUSTAKA
1.
Au, T (1989) Project Management for Construction, New Jersey : Prentice Hall,
Englewood Cliffs.
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
2.
Barrie, D S (1987) Manajemen Konstruksi Profesional, Edisi Kedua, Jakarta :
Erlangga.
3.
Ervianto, W I (2005) Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi, Yogyakarta :
Penerbit Andi.
4.
Indrajit, E R (2000) Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi,
Jakarta : Penerbit Gramedia,
5.
Paulson, B C (1995) Computer Application in Construction , Mc Graw-Hill
Int.Ed., New York : Civil Engineering Series, Mc Graw-Hill Inc.
Jangan menulis apapun pada footer
JASA KONSTRUKSI
Debrina Putri Widyasari1, Wulfram I. Ervianto2 dan Koesmargono3
1
Alumni Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Telp 081328300420
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Telp 0274-487711, email:
ervianto@mail.uajy.ac.id
3
Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Telp 0274-487711, email:
k_margono@mail.uajy.ac.id
2
Perkembangan teknologi yang sangat berkembang dewasa ini, menjadi dasar pemikiran dalam
pelaksanaan penelitian ini. Perusahaan jasa konstruksi dituntut untuk mengikuti perkembangan
teknologi tersebut sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan jasa konstruksi
mengenal dan menggunakan teknologi informasi/komputer sebagai sarana yang digunakan
dalam pekerjaan. Dalam penggunaannya, tentu perusahaan jasa konstruksi akan mendapat
manfaat ataupun kendala yang dirasakan. Data dalam penelitian ini didapat dari penyebaran
kuisioner yang disebarkan kepada 30 responden yaitu kontraktor, yang kemudian dianalisis
dan dibahas dengan menggunakan metode distribusi frekuensi. Penyebaran kuisioner
dilakukan pada beberapa kota, yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menggunakan teknologi informasi/komputer
karena alasan fungsional sehingga pekerjaan keteknikan dapat diselesaikan secara efisien.
Tetapi hanya sebagian kecil saja pengguna yang mempunyai skill dalam penggunaannya.
Mengurangi waktu perencanaan, mempercepat pelayanan, mengurangi waktu terbuang
merupakan manfaat terbesar yang dirasakan responden. Dengan kendala yaitu perkembangan
yang pesat dari teknologi, kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan teknologi
informasi/komputer dan keterbatasan anggaran. Administrasi umum dan design/drawing
sebagai aplikasi terbesar dari responden. Sebagian besar responden sudah memiliki fasilitas email dan hanya beberapa yang mempunyai fasilitas e-commerce atau fasilitas perdagangan,
pengadaan, dan transaksi usaha secara elektronik.
Kata kunci : aplikasi, teknologi informasi, perusahaan jasa konstruksi.
1. PENDAHULUAN
Adanya komputer beserta teknologinya telah mampu mengubah perilaku sebagian
besar masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya. Pola kerja sebagian besar
pemimpin dan pekerja pada perusahaan tidak ada pilihan selain menyesuaikan
teknologi yang dipilih untuk digunakan. Peran teknologi informasi sebagai salah satu
sistem komputerisasi tanpa sadar telah membawa dunia memasuki era baru globalisasi
lebih cepat dari yang dibayangkan. Dari sekian banyak sektor kehidupan manusia
yang dipengaruhi oleh hadirnya teknologi informasi, organisasi atau institusi yang
berorientasi pada bisnis merupakan sektor yang paling banyak mendapatkan
manfaatnya. Perusahaan jasa konstruksi termasuk salah satu jenis bidang usaha yang
terkena pengaruh dari kemajuan teknologi informasi. Bagi perusahaan konstruksi
selain berfungsi sebagai sarana pendukung untuk meningkatkan kinerja perusahaan,
tetapi juga sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan untuk bersaing
dengan para kompetitornya. Perusahaan-perusahaan jasa konstruksi dituntut untuk
lebih proaktif agar selalu mengikuti perkembangan teknologi informasi. Sebuah
Wulfram I. Ervianto
pertanyaan yang harus terjawab, apakah dalam setiap perusahaan para karyawan yang
bekerja cukup berkompeten dalam penggunaan teknologi informasi tersebut ?
Bukan hanya masalah kompetensi dalam pengaplikasian teknologi informasi saja,
tetapi bagaimana perusahaan tersebut menginvestasikan dan mengimplementasikan
teknologi informasi dalam perusahaan tersebut. Keputusan untuk menggunakan
teknologi informasi tentunya didasari oleh berbagai pertimbangan. Dalam
memutuskan macam, kemampuan dan besarnya investasi teknologi informasi ini
dibutuhkan informasi dari berbagai perusahaan yang telah mengaplikasikannya.
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat tentunya berisiko terhadap
penggunanya, karena selain harus mengubah cara berpikir (mindset) dalam mengikuti
perkembangan teknologi itu sendiri, perkembangan teknologi tersebut juga harus
selalu dapat diantisipasi oleh perusahaan dengan cara mengadaptasikannya secepat
mungkin. SAP, ETABS, Microsoft Project, merupakan contoh-contoh dari beberapa
program aplikasi komputer yang digunakan yang bertujuan untuk membantu
menyelesaikan pekerjaan dalam proyek konstruksi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul beberapa pertanyaan mengenai
pengaplikasian teknologi informasi dalam industri jasa konstruksi. Tujuan penelitian
ini adalah untuk : (a) mengetahui sejauh mana perusahaan jasa konstruksi mengenal
dan menggunakan teknologi informasi sebagai sarana yang digunakan dalam
menjalankan usahanya, (b) mengetahui manfaat dan kendala dalam penggunaan
teknologi informasi, (c) mendapatkan data dan fakta tentang aplikasi teknologi
informasi.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi informasi meliputi komponen-komponen perangkat keras (misalnya
komputer, alat komunikasi) dan perangkat lunak (misalnya aplikasi, sistem operasi,
database) yang harus tersedia untuk menghasilkan sistem informasi yang telah
ditetapkan. Sedangkan teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi.
Sistem informasi adalah jenis-jenis informasi apa saja yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan (kecepatan proses pengolahan data
menjadi informasi, tingkatan detail informasi, cara menampilkan informasi, volume
dan transaksi informasi, penanggung jawab informasi, dan sebagainya) [4].
Pengertian dari kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan
menyelenggarakan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan
berdasarkan gambar rencana dan peraturan dan syarat-syarat yang ditetapkan [3].
Kontraktor dapat berupa perusahaan perseorangan yang berbadan hukum atau sebuah
badan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pekerjaan.
2.1. Jenis Informasi dalam Proyek
Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan
tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu
hasil kegiatan yang berupa bangunan [3]. Proyek konstruksi merupakan sekumpulan
kegiatan yang cukup kompleks dan sarat dengan informasi. Pengelolaan data dan
proses pengubahan data menjadi informasi secara akurat tidak dapat dianggap mudah
dan disepelekan. Ketidakakuratan data dapat menyebabkan informasi yang dibentuk
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
menjadi tidak sempurna sehingga memungkinkan terjadinya kegagalan yang
disebabkan karena ketidak tepatan dalam pengambilan keputusan.
Dalam proyek konstruksi, jenis dan penggunaan informasi yang dibutuhkan oleh
pihak-pihak yang terlibat di dalamnya selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Daftar informasi penting yang dibutuhkan antara lain adalah [1] : (a) cash flow dan
pengendalian proyek, (b) dokumen disain termasuk di dalamnya gambar dan
spesifikasi, (c) penjadwalan proyek dan estimasi biaya, (d) pengendalian kualitas, (e)
kegitan di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan (proses konstruksi), (f) aspek legal
dan regulasi.
2.2. Tahap Kegiatan dalam Proyek Konstruksi
Kegiatan konstruksi umumnya melalui suatu proses yang panjang dan hampir selalu
dijumpai berbagai masalah yang harus diselesaikan. Salah satu kondisi yang selalu
terjadi dalam kegiatan konstruksi adalah dijumpai serangkaian kegiatan yang
berurutan dan berkaitan. Awal mula timbulnya sebuah proyek dimulai dari lahirnya
suatu gagasan yang muncul dari suatu kebutuhan (need ), pemikiran kemungkinan
terlaksananya (feasibility study), keputusan untuk membangun dilanjutkan dengan
melakukan penjelasan (penjabaran) yang lebih rinci tentang rumusan kebutuhan
tersebut (briefing), penuangan dalam bentuk rancangan awal (preliminary design),
pembuatan rancangan yang lebih rinci dan pasti (design development dan detail
design), persiapan administrasi untuk pelaksanaan pembangunan dengan memilih
calon pelaksana (procurement), kemudian pelaksanaan pemeliharaan dan persiapan
penggunaan bangunan tersebut (maintenance, start-up, dan implementation). Kegiatan
membangun berakhir pada saat bangunan tersebut mulai digunakan [3].
2.3. Peran Teknologi Informasi dalam Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai terselesainya proyek untuk
menjamin proyek dilaksanakan selesai tepat waktu, tepat biaya, tepat mutu [2]. Dalam
proyek konstruksi, teknologi informasi mempunyai peran penting, misalnya untuk
proses penjadualan, akuntansi, disain bangunan, analisis struktur, simulasi model, dan
sebagainya. Dalam memanfatkan komputer ini dibutuhkan manajemen yang baik
untuk pengelolaan basis data maupun informasi sehingga bila dibutuhkan data secara
cepat untuk kepentingan evaluasi terhadap kegiatan yang telah atau sedang dikerjakan
segera dapat diperoleh. Pada saat ini komputer jinjing menjadi kelengkapan standar
Kepala Proyek dalam mengelola semua kegiatan di lapangan. Di sini diharuskan
pimpinan proyek dapat menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi
informasi itu sendiri.
Manajemen proyek konstruksi didalamnya terdapat tiga kegiatan besar yang selalu
terjadi, yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Dalam tiap tahap dari
fungsi manajemen tersebut dibutuhkan informasi yang dapat merepresentasikan proses
pada saat itu secara cepat dan tepat. Hal ini tentu saja diperlukan oleh pihak-pihak
bertanggung jawab (pemilik proyek, konsultan, kontraktor) sebagai dasar untuk
mengambil kebijakan dan keputusan. Jenis informasi yang dibutuhkan dari setiap
pihak tentunya tidak sama, hal ini disesuaikan dengan pekerjaan dan tujuan masingmasing.
2.4. Penerapan komputer pada konstruksi
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Penerapan komputer membantu dalam banyak aspek yaitu aspek manajemen dan
teknik konstruksi itu sendiri. Dalam aspek manajemen dan administrasi mencakup
hal-hal sebagai berikut [5] : (a) akuntansi dan daftar gaji/upah, (b) rekayasa biaya, (c)
perusahaan dan keuangan proyek, (d) perencanaan proyek dan penjadwalan, (e)
manajemen material, (f) manajemen peralatan/perlengkapan, (g) manajemen sumber
daya manusia, (h) administrasi, (i) pendidikan dan pelatihan. Dalam aspek teknik
konstruksi memuat aplikasinya adalah sebagai berikut : (a) estimasi, (b) peralatan
produksi, (c) simulasi pekerjaan, (d) jaminan kualitas, (e) pengukuran tanah, (f)
analisis teknik dengan komputer, (g) desain dan gambar teknik dengan komputer.
3. DATA DAN ANALISIS DATA
Dalam usaha mendapatkan informasi akhir seperti dalam tujuan penelitian ini sebagai
sumber data/responden dipilih penyedia jas dalam bidang usaha kontraktor.
Responden dipilih secara acak dari beberapa kontraktor yang secara legal berada di
wilayah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta. Sebagai alat bantu dalam proses koleksi
data digunakan instrumen kuisioner yang terdiri atas enam bagian, yaitu : (a) bagian
profil perusahaan, (b) bagian perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer,
(c) bagian perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer, (d) bagian
perangkat dan lingkungan teknologi informasi/komputer, (e) bagian investasi
teknologi informasi, (f) bagian produktivitas dan manfaat teknologi
informasi/komputer, (g) bagian internet.
3.1. Bagian Profil Perusahaan
Pada tabel 1 s/d 7 menunjukkan bahwa dominasi responden adalah sebagian besar
perusahaan jasa konstruksi menekuni bidang Sipil dengan jenis proyek yang ditangani
sebagian besar adalah gedung dan pabrik. Status kepemilikan modal perusahaan
adalah modal dalam negeri (PMDN) dengan jumlah karyawan tetap antara 11 s/d 50
orang. Sebagian besar responden melaksanakan kegiatannya di wilayah di pulau Jawa
dengan pendapatan per tahun sebesar 1 s/d 5 Milyar dengan jumlah proyek antara 1
s/d 10 proyek.
Tabel 1 : Bidang usaha responden sesuai dengan Daftar Registrasi Perusahaan
Sipil
Arsitektur
Elektrikal
Mekanikal
Lingkungan
Frekuensi
30
20
13
12
9
Prosentase
100,00
66,67
43,33
40,00
30,00
Tabel 2 : Status kepemilikan perusahaan
Penanaman Modal Dalam Negeri
Badan Usaha Milik Negara
Penanaman Modal Asing
Modal sendiri
Frekuensi
20
7
1
1
Prosentase
66,67
23,33
3,33
3,33
Tabel 3 : Jumlah karyawan tetap
< 10 orang
11 s/d 50 orang
51 s/d 100 orang
Frekuensi
6
13
5
Prosentase
20,00
43,33
16,67
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
101 s/d 200 orang
> 200 orang
Frekuensi
1
4
Prosentase
3,33
13,33
Tabel 4 : Wilayah operasi perusahaan
Frekuensi
30
10
6
6
5
4
Jawa
Sumatra
Sulawesi
Bali, NTB & NTT
Papua (Irian Jaya)
Maluku
Prosentase
100,00
33,3
20,00
20,00
16,67
13,33
Tabel 5 : Pendapatan usaha per tahun
Frekuensi
6
9
3
6
< 1 Milyar
1 s/d 5 Milyar
5 s/d 10 Milyar
> 10 Milyar
Prosentase
20,00
30,00
10,00
20,00
Tabel 6 : Jumlah proyek per tahun
1-10 proyek
11-20 proyek
21-30 proyek
>30 proyek
Frekuensi
19
5
1
4
Prosentase
63,33
16,67
3,33
13,37
Tabel 7 : Jenis proyek
Gedung dan pabrik
Perumahan dan pemukiman
Jalan, jembatan, landasan & lokasi pengeboran
Instalasi tata udara/AC & perlindungan kebakaran
Bangunan pengolah air bersih & limbah
Instalasi kelistriksn gedung & pabrik
Bendung & bendungan
Instalasi lift dan escalator
Dermaga, penahan gelombang & tanah
Instalasi kelistrikan pembangkit
Jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan
Jalan & jembatan kereta api
Reklamasi & pengerukkan
Pembukaan areal & pemukiman
Pengupasan tanah/land clearing
Proyek lain seperti bandara, dll
Konstruksi tambang dan pembangkit
Frekuensi
26
20
14
9
8
7
7
6
5
5
4
4
4
4
3
3
2
Prosentase
86,67
66,67
46,67
30,00
26,67
23,33
23,33
20,00
16,67
16,67
13,33
13,33
13,33
13,33
10,00
10,00
6,67
3.2. Bagian Perangkat dan Lingkungan teknologi informasi/Komputer
Dalam menjalankan usahanya perusahaan jasa konstruksi menggunakan komputer
dengan pertimbangan fungsional, jumlah komputer yang digunakan berkisar antara 1
s/d 10 buah yang tersambung secara jaringan maupun berdiri sendiri. Spesifikasi
komputer yang digunakan adalah Pentium IV dengan sistem operasi berbasiskan
Windows. Untuk komputer yang tersambung dengan jaringan sebagian besar
responden menggunakan Windows NT.
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Tabel 8 : Sistem teknologi informasi
Jaringan
Stand alone
Frekuensi
17
16
Prosentase
56,57
53,33
Tabel 9 : Jenis perangkat keras yang dimiliki
Frekuensi
Prosentase
30
29
29
28
23
14
13
13
12
6
6
1
100,00
96,97
96,97
93,33
76,67
46,67
43,33
43,33
40,00
20,00
20,00
3,33
PC/Komputer
printer
CD ROM/Writer
Laptop
scanner
intranet/extranet
server/mainframe
plotter
LAN/WAN
PDA/Palm Top
Teleconference
Lainnya
Tabel 10 : Jumlah PC, Laptop, Palmtop yang dimiliki
1 s/d 10 buah
11 s/d 20 buah
21 s/d 50 buah
51-100 buah
101-200 buah
>500 buah
Frekuensi
12
7
6
2
0
2
Prosentase
40,00
23,33
20,00
6,67
0,00
6,67
Tabel 11 : Spesifikasi komputer yang dimiliki
Pentium IV
Pentium III
Celeron
Pentium II
AMD
Pentium I
Frekuensi
27
10
8
4
3
0
Prosentase
90,00
33,33
26,67
13,33
10,00
0,00
Tabel 12 : Sistem Operasi Komputer
Windows
Sistem operasi lain
Apple Mac
Frekuensi
Prosentase
29
1
96,67
3,33
0
0,00
Tabel 13 : Sistem Operasi Jaringan
Windows NT
Linux
Novell Netware
Frekuensi
Prosentase
19
5
1
63,33
16,67
3,33
Tabel 14 : Alasan Pemilihan Komputer
Fungsional
Kehandalan
Dukungan/layanan teknis
Frekuensi
Prosentase
29
23
20
96,67
76,67
66,67
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Harga
Performance
Kompabilitas
Popularitas merk
Pertimbangan lain
Frekuensi
Prosentase
19
13
8
6
63,33
43,33
26,67
20,00
0
0,00
3.3. Bagian Kompetensi Staf
Selain perangkat keras dan lunak dibutuhkan operator sebagai eksekutor, dalam
perusahaan
jasa
konstruksi
sebagian
karyawannya
telah
mengikuti
pelatihan/pendidikan yang besarnya antara 11 s/d 20%. Sedangkan penggunaan
komputer orang perorang lebih dari 81% telah dipenuhi.
Tabel 15 : Komposisi karyawan yang menggunakan komputer tersendiri
1 s/d 10%
11 s/d 20%
21 s/d 40%
41 s/d 50%
51 s/d 60%
61 s/d 80%
81 s/d 100%
Frekuensi
5
7
4
4
0
2
8
Prosentase
16,67
23,33
13,33
13,33
0,00
6,67
26,67
Tabel 16 : Komposisi karyawan yang telah mengikuti pendidikan/pelatihan komputer
1 s/d 10%
11 s/d 20%
21 s/d 40%
41 s/d 50%
51 s/d 60%
61 s/d 80%
81 s/d 100%
Frekuensi
Prosentase
8
9
1
3
4
26,67
30,00
3,33
10,00
13,33
2
6,67
3
10,00
3.4. Bagian Investasi teknologi informasi.
Biaya yang dialokasikan untuk teknologi informasi ini sebesar 6 s/d 10% dari total
biaya perusahaan yang difokuskan pada perangkat keras. Salah satu alasan kuat dalam
melakukan alokasi biaya ini adalah dapat dicapainya tingkat efisiensi yang baik.
Dalam kenyataannya pengembangan teknologi informasi ini mengalami hambatan
teknologi berupa pesatnya perkembangan teknologi sedangkan hambatan dari
sumberdaya manusia adalah terbatasnya pengetahuan tentang teknologi informasi dan
yang terakhir aalah hambatan secara finansial.
Tabel 17 : Prosentase biaya teknologi informasi terhadap total pengeluaran investasi
perusahaan
30%
Frekuensi
8
13
6
0
3
Prosentase
26,67
43,33
20,00
0,00
10,00
Tabel 18 : Alokasi anggaran perusahaan dalam pengembangan teknologi informasi
Perangkat keras/hardware
Frekuensi
27
Prosentase
90,00
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Perangkat lunak/software
Pelatihan staf/karyawan
Manajemen jaringan
Operasi
Lain-lain
Frekuensi
21
14
10
10
1
Prosentase
70,00
46,67
33,33
33,33
3,33
Tabel 19 : Alasan investasi dalam teknologi informasi
Frekuensi
27
22
22
21
20
20
17
15
11
10
1
Pekerjaan teknik menjadi lebih efisien
Melakukan lebih banyak pekerjaan administrasi
Pengendalian dan pelaporan manajemen
Tuntutan/kebutuhan untuk tetap berkompeten/berkompetensi
Tuntutan/kebutuhan staf/karyawan
Efisiensi
Tuntutan/kebutuhan klien
Kebutuhan untuk berkelanjutan atau berlangsungnya usaha
Keputusan strategis dari manajemen perusahaan
Eksploitasi dan inovasi teknologi baru & terkini
Pertimbangan lain
Prosentase
90,00
73,33
73,33
70,00
66,67
66,67
56,67
50,00
36,67
33,33
3,33
Tabel 20 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor teknologi
Perkembangan pesat dari teknologi
Masalah software/perangkat lunak
Garansi keamanan
Hardware/perangkat keras
Kehandalan
Masalah integrasi dan kompabilitas
Kendala lain
Frekuensi
18
12
11
8
8
5
2
Prosentase
60,00
40,00
36,67
26,67
26,67
16,67
6,67
Tabel 21 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor sumber daya manusia
Kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan teknologi informasi
Pelatihan dan pendidikan yang kurang memadai
Tim kerja/team work
Manajemen yang buruk
Kepemimpinan/leadership
Kendala lainnya
Frekuensi
20
18
3
2
1
Prosentase
66,67
60,00
10,00
6,67
3,33
Tabel 22 : Kendala/hambatan Investasi/implementasi karena faktor finansial
Keterbatasan anggaran
Ekonomi biaya tinggi
Keraguan investasi
Frekuensi
13
9
7
Prosentase
43,33
30,00
23,33
3.5. Bagian Produktivitas dan Manfaat Teknologi Informasi/Komputer
Manfaat teknologi informasi adalah dicapinya efisiensi dalam waktu perencanaan,
dapat lebih banyak terlibat dalam berbagai pekerjaan dan untuk kepentingan
progressing. Efektifitas dalam perusahaan dapat dicapai dalam hal pelayanan terhadap
klien. Pada umumnya teknologi informasi ini lebih banyak digunakan untuk
kepentingan administrasi umum.
Tabel 23 : Efisiensi penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha
Frekuensi
Prosentase
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Mengurangi waktu perencanaan
Meningkatkan kemampuan dalam jumlah permintaan
Mempercepat respon pada progres proyek
Mempercepat respon terhadap permintaan klien
Mengurangi paperwork
Mengurangi biaya komunikasi
Mempercepat proses penagihan
Mengurangi waktu transaksi
Menyempurnakan jadwal pengiriman
Mengurangi biaya transaksi
Mengurangi biaya pemasaran
Mengurangi persyaratan administrasi untuk storage
Mengurangi biaya teknologi informasi
Efisiensi lain
Frekuensi
22
22
22
20
16
14
14
10
10
9
7
7
5
0
Prosentase
73,33
73,33
73,33
66,67
53,33
46,67
46,67
33,33
33,33
30,00
23,33
23,33
16,67
0,00
Tabel 24 : Efektifitas penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha
Frekuensi
23
19
16
16
14
13
12
12
12
11
10
10
10
9
7
7
5
5
0
Mempercepat pelayanan
Meningkatkan fleksibilitas usaha
Mempercepat respon terhadap penawaran supplier
Pengendalian yang lebih baik dari arus kas atau cas flow
Keuntungan bersaing secara strategis
Lebih fokus terhadap kebutuhan klien
Mempertahankan kapasitas bersaing
Meningkatkan penjualan
Meningkatkan jaringan international
Mengurangi resiko usaha
Kemampuan untuk memberikan penawaran harga kepada klien
Memperkecil ‘bottleneck’ dari proses informasi data
Mengurangi ‘lead times’ dari pelaporan keuangan
Meningkatkan bidang usaha baru
Mengurangi resiko dalam perintis bidang usaha baru
Mengurangi resiko usaha
Mempertahankan pasar
Memperluas dan meningkatkan pasar
Lainnya
Prosentase
76,67
63,33
53,33
53,33
46,67
43,33
40,00
40,00
40,00
36,67
33,33
33,33
33,33
30,00
23,33
23,33
16,67
16,67
0,00
Tabel 25 : Manfaat kinerja penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan usaha
Mengurangi waktu yang terbuang
Kehandalan dan relevansi data yang lebih baik
Mengamankan fleksibilitas usaha dimasa mendatang
Menyempurnakan atau memperbarui metode transaksi
Menyempurnakan peramalan dan pengendalian keuangan
Meningkatkan integrasi dengan funsi-fungsi nilainya
Meningkatkan pertukaran informasi dengan klien
Mempermudah memperoleh informasi terkini
Menyediakan ruang dan kapasitas pertumbuhan usaha
Meningkatkan respon dari manajemen pada berbagai masalah
Menyempurnakan informasi dan kontrol
Identifikasi dan pengujian yang lebih efektif untuk supplier baru
Menyempurnakan strategi untuk PR/Humas
Keuntungan bersaing secara strategis
Menyempurnakan targeting untuk PR/Humas
Menyempurnakan saringan informasi
Menyempurnakan akses eksternal terhadap informasi harga
Frekuensi
19
17
16
15
14
13
13
12
11
10
9
9
8
8
7
7
7
Prosentase
63,33
56,67
53,33
50,00
46,67
43,33
43,33
40,00
36,67
33,33
30,00
30,00
26,67
26,67
23,33
23,33
23,33
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
Lainnya
Frekuensi
0
Prosentase
0
Tabel 26 : Penggunaan software aplikasi dalam perusahaan
Administrasi umum
Design/drawing
Engineering analysis
Bill of quantities
Schedulling/ resource planning
Technical calculation
Tender preparation & bidding
Project management
Costing/budgeting
General/office supplies purchasing
Invoicing/claims
Web-browsing/email
Document tracking & management
Material control & purchase
Specification writing
Facilities management
Book keeping
Economic & risk analysis
Frekuensi
29
27
21
19
18
17
16
16
15
14
14
14
13
11
9
9
8
8
Prosentase
96,67
90,00
70,00
63,33
60,00
56,67
53,33
53,33
50,00
46,67
46,67
46,67
43,33
36,67
30,00
30,00
26,67
26,67
3.6. Bagian Internet
Tersedianya perangkat teknologi informasi di perusahaan jasa konstruksi lebih banyak
digunakan untuk kepentingan e-mail, pembuatan situs/website perusahaan.
Tabel 27 : Penggunaan komputer
browsing
lainnya
Frekuensi
23
10
3
Prosentase
76,67
33,33
10,00
Tabel 28 : Kepemilikan website perusahaan
Ada situs/website perusahaan
Tidak ada situs/website perusahaan
Frekuensi
17
9
Prosentase
56,67
30,00
Tabel 29 : Pertimbangan pembuatan website
Akses untuk informasi perusahaan, pelayanan dan proyek
Alat komunikasi dengan klien dan klien potensial
Menyediakan layanan yang baik
Alat PR/Humas untuk citra perusahaan
Alat direct selling dan promosi
Alat untuk sharing informasi
Alasan pengadaan lain
Frekuensi
16
14
12
11
10
10
0
Prosentase
53,33
46,67
40,00
36,67
33,33
33,33
0,00
Tabel 30 : Fasilitas untuk perdagangan, pengadaan dan transaksi usaha secara elektronik
tidak ada fasilitas e- commerce
ada fasilitas e-commerce
Frekuensi
Prosentase
18
5
60,00
16,67
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
4. KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan teknologi informasi/komputer dalam perusahaan jasa konstruksi
sebesar 96,67% karena pertimbangan feature/fungsional, sedangkan 90% dengan
alasan pekerjaan teknik menjadi lebih efisien. Beberapa aplikasi
software/perangkat lunak adalah sebagai berikut : (a) 96,67% memilih untuk
administrasi umum, (b) 90% memilih design/drawing, (c) 70% memilih
engineering analysis.
2. Manfaat-manfaat teknologi nformasi/komputer yang terjadi dalam proses kegiatan
usaha perusahaan : (a) manfaat efisiensi sebesar 73,33% dalam hal mengurangi
waktu perencanaan, (b) manfaat efektifitas sebesar 76,67% dalam hal mampu
mempercepat pelayanan, (c) manfaat kinerja/performa sebesar 63,33% dalam hal
mengurangi waktu yang terbuang.
3. Faktor yang menjadi kendala dalam proses investasi dan implementasi teknologi
nformasi/komputer pada perusahaan : (a) faktor Teknologi sebesar 60% dalam hal
perkembangan yang pesat dari teknologi merupakan kendala terbesar, (b) faktor
SDM sebesar 66,67% dalam hal kesenjangan pengetahuan dan kesadaran akan
teknologi nformasi/komputer sebagai kendala/hambatan tertinggi, (c) faktor
Keuangan sebesar 43,33% dalam hal faktor keuangan disebabkan karena
keterbatasan anggaran.
4. Data dan fakta tentang aplikasi dan manajemen informasi adalah sebagai berikut :
(a) Staf/karyawan memiliki dan menggunakan komputer secara tersendiri dalam
perusahaan sebesar 81 s/d 100%, (b) Staf/karyawan yang telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan komputer sebesar 11 s/d 20%, (c) Jenis penggunaan dari
fasilitas internet yang dimiliki perusahaan sebesar 76,67% responden memilih email, dengan 56,67% responden mempunyai situs/website perusahaan, (d)
Peruasahaan jasa konstruksi yang mempunyai pertimbangan bahwa dalam
pengadaan dan pemilikan situs web adalah untuk akses informasi perusahaan,
pelayanan dan proyek sebesar 53,33%, dan sebesar 60% responden tidak memiliki
fasilitas e-commerce yaitu fasilitas perdagangan, pengadaan, dan transaksi usaha
secara elektronik, (e) 53,33% perusahaan memilih pengadaan situs web digunakan
sebagai akses untuk informasi perusahaan, pelayanan dan proyek, (f) Lingkungan
teknologi nformasi/komputer pada perusahaan sebanyak 56,57% adalah stand
alone. Dan 40% perangkat keras yang dimiliki perusahaan adalah PC/komputer,
(g) Perusahaan yang mempunyai 1-10 komputer hanya 40%. Dalam 90%
perusahaan menggunakan konfigurasi prosessor pentium IV, (h) Sistem operasi
komputer 96,67% perusahaan menggunakan Windows, dan sistem operasi jaringan
63,33% perusahaan menggunakan Windows NT, (i) 43,33% perusahaan memilih
sebesar 6-10% pengeluaran investasi perusahaannya digunakan untuk teknologi
informasi/komputer. Anggaran perusahaan yang berhubungan dengan teknologi
informasi/komputer sebesar 90% digunakan untuk pengeluaran biaya perangkat
keras/hardware.
5. DAFTAR PUSTAKA
1.
Au, T (1989) Project Management for Construction, New Jersey : Prentice Hall,
Englewood Cliffs.
Jangan menulis apapun pada footer
Wulfram I. Ervianto
2.
Barrie, D S (1987) Manajemen Konstruksi Profesional, Edisi Kedua, Jakarta :
Erlangga.
3.
Ervianto, W I (2005) Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi, Yogyakarta :
Penerbit Andi.
4.
Indrajit, E R (2000) Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi,
Jakarta : Penerbit Gramedia,
5.
Paulson, B C (1995) Computer Application in Construction , Mc Graw-Hill
Int.Ed., New York : Civil Engineering Series, Mc Graw-Hill Inc.
Jangan menulis apapun pada footer