Gambaran Penderita Apendisitis pada Anak di RSUP H.Adam Malik pada Tahun 2013-2014

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Apendiks vermiformis adalah organ sempit, berbentuk tabung yang mempunyai
otot dan mengandung banyak jaringan limfoid (Snell, 2007). Apendiks memiliki
panjang bervariasi sekitar 6cm hingga 9cm pada orang dewasa. Dasarnya melekat
pada sekum dan ujungnya memiliki kemungkinan beberapa posisi seperti
retrosekal, pelvis, antesekal, preileal, retroileal, atau perikolik kanan. Apendisitis
adalah peradangan dari apendiks vermiformis dan merupakan penyebab abdomen
akut yang paling sering (Wibisono dan Jeo, 2014).
Apendisitis adalah suatu keadaan yang sering terjadi yang membutuhkan operasi
kegawatan perut pada anak. Diagnosisnya sulit ditegakkan pada anak-anak, dan
merupakan faktor yang dapat menyebabkan perforasi hingga 30%-60% pada anak.
Risiko untuk perforasi terbanyak terjadi pada usia 1-4 tahun (70%-75%) dan
terendah pada remaja (30%-40%). Sekitar 80.000 anak pernah menderita
apendisitis di Amerika Serikat setiap tahunnya, di mana terjadi 4 per 1000 anak di

bawah 14 tahun. Kejadian apendisitis meningkat dengan bertambahnya umur, dan
memuncak pada remaja, namun jarang terjadi pada anak kurang dari 1 tahun
(Hartman, 2013).
Penelitian yang dilakukan di Korea Selatan pada periode tahun 2005 hingga 2007
dengan populasi 142.621.326 penduduk, sekitar 310.961 penduduk didiagnosis
dengan apendisitis, dan 98,77% dari pasien ini yang didiagnosa apendisitis
merupakan apendisitis akut. Insidensi total di negara ini dari apendisitis sebanyak
22,71 per 10.000 penduduk per tahun, pada laki-laki sebanyak 23,58 per 10.000
penduduk per tahun dan 21,81 per 10.000 penduduk per tahun pada perempuan
dengan angka kejadian tertinggi pada laki-laki di usia 15-19 tahun dan perempuan
di usia 10-14 tahun ( Lee, et al., 2009 ).

Universitas Sumatera Utara

2

Pada penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu (2010) pada seluruh golongan usia
yang mengalami apendisitis didapatkan 60% pada perempuan dan 40% pada lakilaki. Untuk kejadian apendisitis yang menyatakan jumlah maupun perbandingan
penderita apendisitis dalam pembagian jenis apendisitis, golongan umur, jenis
kelamin ataupun gejala klinis penulis tidak menemui referensi valid, maka itu

penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran penderita
apendisitis.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti ingin melakukan penelitian
mengenai:
Bagaimana gambaran penderita apendisitis pada anak di RSUP Haji Adam Malik
Medan pada tahun 2013-2014?

1.3

Tujuan penelitian

1.3.1

Tujuan Umum


Untuk mengetahui gambaran penderita apendisitis pada anak di RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2013-2014.

1.3.2
1.

Tujuan Khusus
Mengetahui gambaran penderita apendisitis pada anak di RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2013-2014 berdasarkan jenis kelamin.

2.

Mengetahui gambaran penderita apendisitis pada anak di RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2013-2014 berdasarkan usia.

3.

Mengetahui gambaran penderita apendisitis pada anak di RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2013-2014 berdasarkan suku.


4.

Mengetahui gambaran penderita apendisitis pada anak di RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2013-2014 berdasarkan gejala klinis.

5.

Mengetahui gambaran penderita apendisitis pada anak di RSUP H. Adam
Malik pada tahun 2013-2014 berdasarkan jenis apendisitis.

Universitas Sumatera Utara

3

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1


Bagi peneliti

1.

Untuk menambah wawasan peneliti tentang apendisitis.

2.

Untuk memahami gambaran penderita apendisitis berdasarkan jenis
kelamin, usia, suku dan gejala klinis.

1.4.2

Bagi pembaca
1. Memberikan informasi mengenai gambaran apendisitis pada RSUP H.
Adam Malik tahun 2013-2014.
2.

Menambah wawasan pembaca.


Universitas Sumatera Utara