Pertanggungjawaban Produsen Industri Rumah Tangga Tanpa Izin Dinas Kesehatan (Studi Kasus di BPOM Medan)

ABSTRAK
PERTANGGUNGJAWABAN PRODUSEN INDUSTRI RUMAH TANGGA
TANPA IZIN DINAS KESEHATAN
(STUDI KASUS DI BPOM MEDAN)
Viola Bungaran MS *
Hasim Purba **
Rosnidar Sembiring ***
Peran industri rumah tangga akan semakin penting apabila di sektor
pertanian terjadi pergeseran dan mekanisme di bidang usaha tani, keadaan ini
akan memungkinkan sebagai alternatif yang dapat diambil adalah memasuki
industri kecil atau industri rumah tangga. Pilihan tersebut sesuai dengan kenyataan
yang ada bahwa industri kecil tidak membutuhkan pendidikan dan keterampilan
tinggi serta modal yang dibutuhkan relatif kecil.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hukum
perlindungan konsumen?Bagaimana Ketentuan Izin Dinas Kesehatan Tentang
Industri Rumah Tangga
Dalam Kaitannya Dengan Asas Perlindungan
Konsumen?bagaimanakah ketentuan izin dinas kesehatan dan industri rumah
tangga? dan pertanggungjawaban produsen yang tidak memiliki izin dinas
kesehatan?Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif
yaitu penelitian dan pembahasan yang didasarkan pada ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan dikaitkan dengan teori hukum.
Perlindungan konsumen terhadap peredaran produk pangan produksi
industri rumah tangga adalah konsumen apabila ada yang mengalami kerugian
akibat mengonsumsi produk pangan olahan Industri Rumah Tangga yang tidak
memiliki izin hanya terbatas melakukan serangkaian penyelidikan untuk
mengetahui penyebab kerugian dan menanggung biaya pemeriksaan sampel
produk makanan yang telah dikonsumsi oleh konsumen di laboratorium. Izin
produksi terhadap suatu produk pangan merupakan syarat mutlak yang harus
dipenuhi sebelum produk pangan tersebut beredar di masyarakat yang dijelaskan
dalam Keputusan Kepala BPOM No. HK. 00.05.5.1640 tahun 2003 tentang
Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan,
Mutu, Gizi dan Pangan Pasal 43 ayat (2). Pertanggungjawaban produsen makanan
khususnya Industri Rumah Tangga yang tidak memiliki izin dari Dinas
Kesehatan terhadap konsumen atas produknya yang beredar di pasaran, bahwa
berdasarkan wawancara penulis bahwa produsen hanya terbatas pada lebih
memperhatikan lagi bahan baku yang digunakan dalam mengolah produknya.
Apabila terjadi kerugian terhadap konsumen baik itu kerugian materi maupun
fisik maka upaya yang biasa ditempuh oleh produsen yaitu selain menarik
produknya yang beredar di pasaran maka produsen juga memberikan ganti

kerugian sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.
Kata Kunci : Pertanggungjawaban, Produsen, Industri, Rumah, Tangga

Universitas Sumatera Utara