Pengaruh InisiasiMenyusui Dini (IMD) terhadap Perkiraan Volume Darah Kala IV di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Batang Kuis
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan program yang sedang gencar
dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran
bahwa ‘IMD bukan program ibu menyusui bayi’, tetapi ‘bayi yang harus aktif
menemukan sendiri puting susu ibu’. Program ini dilakukan dengan cara langsung
meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap
untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu ( Maryunani, 2012).
IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan
kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan,
hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to
skin antara bayi dan ibu. IMD sangat penting karena dapat mencegah hipotermi
pada bayi, bayi dan ibu menjadi lebih tenang dikarenakan oleh kontak antara kulit
ibu dan bayi, serta hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi
diputing susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting susu ibu
merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam kontraksi uterus
setelah melahirkan yang dapat mengurangi risiko perdarahan pada ibu postpartum
terutama pada kala IV ( Roesli, 2012).
Perdarahan pada kala IV dimulai setelah kelahiran plasenta sampai 2 jam
kemudian.Pengeluaran darah yang perlahan dan terus menetes setelah pelahiran
plasenta dapat menjadi kondisi yang paling berbahaya jika tidak dipantau secara
ketat (Boyle, 2007, hal. 193). Periode ini merupakan saat paling kritis untuk
mencegah kematian ibu disebabkan oleh perdarahan (Rukiyah, dkk, 2009).
Universitas Sumatera Utara
15
Sebab utama perdarahan pada kala IV adalah atonia uteri (kegagalan
miometrium untuk berkontraksi sebagaimana mestinya setelah melahirkan) yang
dapat mengganggu keselamatan ibu. Maka perlu evaluasi terhadap uterus pasca
pengeluaran plasenta sangat penting untuk diperhatikan. Untuk membantu uterus
berkontraksi dapat dilakukan dengan masase agar uterus tidak menjadi lembek
dan mampu berkontraksi dengan kuat ( Prawirohardjo, 2008).
Di berbagai negara, paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu
disebabkan oleh perdarahan; proporsinya berkisar antara 10%
sampai 60%.
Karena AKI tinggi dan sarana terbatas, maka pengenalan mengenai pencegahan
perdarahan postpartum terutama pada kala IV yang dapat dijalankan ( evidence
based practices ) yang bisa melindungi keselamatan ibu dan bayi yang salah satu
diantaranya adalah IMD (Boyle, 2007).
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, ratarata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang
mencapai 228 per 100 ribu.Dalam hal ini, fakta lonjaknya kematian ini tentu
sangat memalukan pemerintahan yang sebelumnya bertekad akan menurunkan
AKI hingga 102 per 100 ribu pada 2015 sesuai dengan target MDGs. Tiga faktor
utama penyebab tingginya AKI yaitu, perdarahan pervaginam (28%), hipertensi
saat hamil atau pre eklamsi dan eklamsi (24%), dan infeksi (11%) (Depkes, 2007).
Kejadian kematian ibu paling banyak adalah pada saat bersalin sebesar 50,09%,
pada masa nifas sebesar 30,58%, dan pada waktu hamil sebesar 19,33% . Dan
penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 45,2%, eklamsi
12,9%, komplikasi aborsi 11,1%, sepsis postpartum 9,6%, persalinan lama 6,5%,
anemia 1,6%, dan penyebab kematian tidak langsung 14,1 % (WHO, 2008).
Universitas Sumatera Utara
16
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarah, dkk “Pengaruh
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Jumlah Perdarahan Postpartum ”bahwa
jumlah rata-rata perdarahan pada ibu pasca melahirkan yang melakukan IMD
lebih rendah dibanding dengan mereka yang tidak dilakukan IMD
( Sumarah, dkk, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin melakukan penelitian
tentang bagaimana pengaruh IMD terhadap perkiraan volume darah kala IV di
Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Perkiraan
Volume Darah Kala IV diKlinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik
Bidan Ira Tahun 2015.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap
Perkiraan Volume DarahKala IV Tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perkiraan volume darah kala IV pada ibu primipara
yang melakukan IMD diKlinik Bersalin Vauziah, Am.Keb Tahun 2015.
b.
Untuk mengetahui perkiraan volume darah kala IV pada ibu primipara
yang tidak melakukan IMDdiPraktek Klinik BidanIra Tahun 2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Pelayanan Kebidanan
Universitas Sumatera Utara
17
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelayanan
kebidanan dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya
ibu postpartum normal dengan cara melakukan IMD pada ibu postpartum normal.
2. Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
melaksanakan asuhan kebidanan dan sebagai bahan masukan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan dalam penerapan ilmu kebidanan dan asuhan
kebidanan.
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan program yang sedang gencar
dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran
bahwa ‘IMD bukan program ibu menyusui bayi’, tetapi ‘bayi yang harus aktif
menemukan sendiri puting susu ibu’. Program ini dilakukan dengan cara langsung
meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap
untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu ( Maryunani, 2012).
IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan
kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan,
hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to
skin antara bayi dan ibu. IMD sangat penting karena dapat mencegah hipotermi
pada bayi, bayi dan ibu menjadi lebih tenang dikarenakan oleh kontak antara kulit
ibu dan bayi, serta hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi
diputing susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting susu ibu
merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam kontraksi uterus
setelah melahirkan yang dapat mengurangi risiko perdarahan pada ibu postpartum
terutama pada kala IV ( Roesli, 2012).
Perdarahan pada kala IV dimulai setelah kelahiran plasenta sampai 2 jam
kemudian.Pengeluaran darah yang perlahan dan terus menetes setelah pelahiran
plasenta dapat menjadi kondisi yang paling berbahaya jika tidak dipantau secara
ketat (Boyle, 2007, hal. 193). Periode ini merupakan saat paling kritis untuk
mencegah kematian ibu disebabkan oleh perdarahan (Rukiyah, dkk, 2009).
Universitas Sumatera Utara
15
Sebab utama perdarahan pada kala IV adalah atonia uteri (kegagalan
miometrium untuk berkontraksi sebagaimana mestinya setelah melahirkan) yang
dapat mengganggu keselamatan ibu. Maka perlu evaluasi terhadap uterus pasca
pengeluaran plasenta sangat penting untuk diperhatikan. Untuk membantu uterus
berkontraksi dapat dilakukan dengan masase agar uterus tidak menjadi lembek
dan mampu berkontraksi dengan kuat ( Prawirohardjo, 2008).
Di berbagai negara, paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu
disebabkan oleh perdarahan; proporsinya berkisar antara 10%
sampai 60%.
Karena AKI tinggi dan sarana terbatas, maka pengenalan mengenai pencegahan
perdarahan postpartum terutama pada kala IV yang dapat dijalankan ( evidence
based practices ) yang bisa melindungi keselamatan ibu dan bayi yang salah satu
diantaranya adalah IMD (Boyle, 2007).
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, ratarata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang
mencapai 228 per 100 ribu.Dalam hal ini, fakta lonjaknya kematian ini tentu
sangat memalukan pemerintahan yang sebelumnya bertekad akan menurunkan
AKI hingga 102 per 100 ribu pada 2015 sesuai dengan target MDGs. Tiga faktor
utama penyebab tingginya AKI yaitu, perdarahan pervaginam (28%), hipertensi
saat hamil atau pre eklamsi dan eklamsi (24%), dan infeksi (11%) (Depkes, 2007).
Kejadian kematian ibu paling banyak adalah pada saat bersalin sebesar 50,09%,
pada masa nifas sebesar 30,58%, dan pada waktu hamil sebesar 19,33% . Dan
penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 45,2%, eklamsi
12,9%, komplikasi aborsi 11,1%, sepsis postpartum 9,6%, persalinan lama 6,5%,
anemia 1,6%, dan penyebab kematian tidak langsung 14,1 % (WHO, 2008).
Universitas Sumatera Utara
16
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarah, dkk “Pengaruh
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Jumlah Perdarahan Postpartum ”bahwa
jumlah rata-rata perdarahan pada ibu pasca melahirkan yang melakukan IMD
lebih rendah dibanding dengan mereka yang tidak dilakukan IMD
( Sumarah, dkk, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin melakukan penelitian
tentang bagaimana pengaruh IMD terhadap perkiraan volume darah kala IV di
Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Perkiraan
Volume Darah Kala IV diKlinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik
Bidan Ira Tahun 2015.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap
Perkiraan Volume DarahKala IV Tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perkiraan volume darah kala IV pada ibu primipara
yang melakukan IMD diKlinik Bersalin Vauziah, Am.Keb Tahun 2015.
b.
Untuk mengetahui perkiraan volume darah kala IV pada ibu primipara
yang tidak melakukan IMDdiPraktek Klinik BidanIra Tahun 2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Pelayanan Kebidanan
Universitas Sumatera Utara
17
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelayanan
kebidanan dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya
ibu postpartum normal dengan cara melakukan IMD pada ibu postpartum normal.
2. Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
melaksanakan asuhan kebidanan dan sebagai bahan masukan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan dalam penerapan ilmu kebidanan dan asuhan
kebidanan.
Universitas Sumatera Utara