Pengaruh InisiasiMenyusui Dini (IMD) terhadap Perkiraan Volume Darah Kala IV di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Batang Kuis
PERKIRAAN VOLUME DARAH KALA IV DI KLINIK
BERSALIN VAUZIAH, Am.Keb DAN PRAKTEK
KLINIK BIDAN IRA BATANG KUIS
IKA HANDAYANI SIREGAR
145102016
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK
FAKULTASKEPERAWATANUNIVERSITAS SUMATERA
UTARA
(2)
(3)
Pengaruh InisiasiMenyusui Dini (IMD) terhadap Perkiraan Volume Darah Kala IV di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira
Batang Kuis Tahun 2015 Abstrak
Latar belakang : Di berbagai negara, paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan; proporsinya berkisar antara 10% sampai 60%. Karena Angka Kematian Ibu (AKI) tinggi dan sarana terbatas, maka pengenalan mengenai pencegahan perdarahan pasca bersalin terutama pada kala IV yang dapat dijalankan (evidence based practices) yang bisa melindungi keselamatan ibu dan bayi yang salah satu diantaranya adalah Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
Metodologi penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang ibu primipara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Batang Kuis. Analisa data menggunakan uji t independent.
Hasil : Responden yang melakukan IMD sebanyak 32 orang (49,2%) dan yang tidak melakukan IMD sebanyak 33 orang (50,8%). Perkiraan volume darah kala IV pada responden yang melakukan IMD yaitu minimal 90 ml dan maksimal 151 ml, dengan nilai mean 124,84 ml dan nilai SD ± 15,08. Perkiraan volume darah kala IV pada responden yang tidak melakukan IMD yaitu minimal 120 ml dan maksimal 160 ml, dengan nilai mean 139,91ml dan nilai SD ± 13,37. Selisih rata-rata perkiraan volume darah kala IV pada responden yang melakukan IMD dan yang tidak melakukan IMD yaitu 15,07 ml. Hasil uji statistik diperoleh ada pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV (nilai p = 0,00).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
(4)
4
The Effect of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) to Estimated Blood Volume in the Fourth Stage at Maternity Clinic Vauziah, Am.Keb and Practice
Midwives Ira Batang Kuis 2015 Abstract
Background: In many countries, at least one quarter of all maternal deaths is caused by bleeding; the proportion ranged from 10 % up to 60 %. Due to the high Maternal Mortality Rate (MMR) and limited means, the introduction of the prevention of Post-partum Hemorrhage (PPH), especially in the fourth stage that can be executed (evidence based practices) that can protect the safety of mothers and infants, one of them is Early Initiation of Breastfeeding (EIB).
Objective: To determine the influenced of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) to forecast when the blood volumein the fourth stage .
Methodology : This study used a descriptive correlation design . The sample in this study as many as 64 people primiparity. Sampling was done by using total sampling technique. This research was conducted at the Maternity Clinic Vauziah, Am.Keb and Clinical Practice Midwives Ira Batang Kuis. Analysis of data using independent t test. Results : Respondents who did EIB as many as 32 people (49.2%) and did not EIB as many as 33 people (50.8%). Estimated blood volume in the fourth stage of the respondents who did EIB is minimum of 90 ml and maximum of 151 ml, with a mean of 124.84 ml and ±15.08 SD values. Estimated blood volume in the fourth stage of the respondents who did EIB is minimum of 120 ml and maximum of 160 ml, with a mean of 139.91 ml and ±13.37 SD values. Difference in average estimate of blood volume in the fourth stage of the respondents who did and did not perform EIB is 15.07 ml. Statistical test results obtained an effect of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) to forecast when the blood volume in the fourth stage (p = 0.00).
Conclusions: From these results it can be proven that there is an influence of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) to estimate blood volume in the fourth stage.
Keywords : Early Initiation of Breastfeeding (EIB), The blood volume in the Fourth Stage, In the Fourth Stage.
(5)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Perkiraan Volume Darah Kala IV“ yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelesaikan pendidikan pada Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan KTI ini penulis mendapat bimbingan, masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat KTI ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan selaku pembimbing yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan KTI.
2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira
4. Seluruh staf dan dosen Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Ayahanda Idham Khalik Siregar dan Ibunda Epidawaty yang penulis sayangi, dengan segenap kasih dan sayangnya telah memberikan dukungan dan motivasi yang besar bagi penulis baik moril maupun materil serta doa restu yang selalu menguatkan penulis selama mengikuti pendidikan dan penyusunan KTI ini.
(6)
6 6. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan KTI ini.
Penulis menyadari bahwa KTI ini masih memiliki kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangatlah diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis berserah diri, semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi semua.
Medan, Juli 2015
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR SKEMA ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian... 3
1. Tujuan Umum ... 3
2. Tujuan Khusus ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
1. Pelayanan Kebidanan ... 4
2. Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Inisiasi Menyusui Dini ... 5
1. Defenisi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ... 5
2. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ... 5
3. Lima Tahapan Perilaku (Pree-feeding Behaviour) Sebelum Bayi Berhasil Menyusu Menurut Depkes (2008) ... 9
4. Langkah-Langkah Inisiasi Menyusui Dini pada Persalinan Spontan ... 11
5. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada Persalinan Caesar ... 12
6. Faktor – Faktor Penghambat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada Persalinan Normal ... 12
(8)
8
7. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang Kurang Tepat ... 13
8. FisiologisOksitosinPadaFaseLaktasi ... 13
B. Perdarahan Kala IV... 15
1. Defenisi Kala IV ... 15
2. Defenisi Perdarahan Kala IV ... 15
3. Volume Darah Kala IV ... 16
4. Penyebab, Gejala Dan Penanganan Perdarahan Kala IV ... 16
5. Pemantauan Kala IV ... 19
6. Perkiraan Darah Yang Hilang ... 20
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 22
A. KERANGKA KONSEPTUAL ... 22
B. HIPOTESIS ... 22
C. DEFENISI OPERASIONAL ... 23
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Desain Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel ... 24
1. Populasi ... 24
2. Sampel ... 24
C. Tempat Penelitian... 25
D. Waktu Penelitian ... 25
E. Pertimbangan Etik Penelitian ... 25
F. Instrumen Penelitian ... 26
(9)
2. Data Demografi ... 26
3. Lembar Checklist Inisiasi Menyusui Dini (IMD)... 26
4. Lembar ObservasiVolume Darah Kala IV ... 27
G. Validitas ... 27
H. Reliabilitas ... 27
I. Prosedur Pengumpulan Data ... 27
J. Analisa Data ... 28
1. Editing ... 28
2. Koding ... 28
3. Processing ... 29
4. Cleaning ... 29
1. Analisa data unvariat ... 29
2. Analisa data bivariat ... 29
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
A. HasilPenelitian ... 30
1. AnalisisUnivariat ... 30
2. AnalisisBivariat ... 33
B. Pembahasan ... 34
1. InterpretasidanDiskusiHasil ... 34
2. KeterbatasanPenelitian ... 36
3. ImplementasiTerhadapPelayanan Dan Penelitian... 36
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 37
A. Kesimpulan... 37
B. Saran ... 37
(10)
10 LAMPIRAN
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel3.1 :DefenisiOperasional ... 23 Tabel5.1 :DistribusiRespondenBerdasarkanKarakteristikRespoden ... 30 Tabel5.2 :DistribusiRespondenBerdasarkanInisiasiMenyusuiDini (IMD) ... 31 Tabel 5.3.1: Perkiraan Volume Darah Kala IV PadaResponden Yang Melakukan ... IM D ... 32 Tabel 5.3.2: Perkiraan Volume Darah Kala IV PadaResponden Yang TidakMelakukan
IMD……….32
Tabel5.4 :Distribusi Rata-rata Perkiraan Volume Darah Kala IV
(12)
12 DAFTAR SKEMA
(13)
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Calon Responden Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 : Lembar Observasi
Lampiran 4 : Lembar Konsultasi KTI Lampiran 5 : DaftarSingkatan
Lampiran 6 : Surat Izin Pengambilan Data Pendahuluan dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7 : Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 8 : SuratBalasanTelahSelesaiMelakukanPenelitian Lampiran 9 : Master Data
Lampiran 10 : HasilUjiStatistikDenganSistemKomputerisasi Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup
(14)
3
Pengaruh InisiasiMenyusui Dini (IMD) terhadap Perkiraan Volume Darah Kala IV di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira
Batang Kuis Tahun 2015 Abstrak
Latar belakang : Di berbagai negara, paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan; proporsinya berkisar antara 10% sampai 60%. Karena Angka Kematian Ibu (AKI) tinggi dan sarana terbatas, maka pengenalan mengenai pencegahan perdarahan pasca bersalin terutama pada kala IV yang dapat dijalankan (evidence based practices) yang bisa melindungi keselamatan ibu dan bayi yang salah satu diantaranya adalah Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
Metodologi penelitian : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang ibu primipara. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Batang Kuis. Analisa data menggunakan uji t independent.
Hasil : Responden yang melakukan IMD sebanyak 32 orang (49,2%) dan yang tidak melakukan IMD sebanyak 33 orang (50,8%). Perkiraan volume darah kala IV pada responden yang melakukan IMD yaitu minimal 90 ml dan maksimal 151 ml, dengan nilai mean 124,84 ml dan nilai SD ± 15,08. Perkiraan volume darah kala IV pada responden yang tidak melakukan IMD yaitu minimal 120 ml dan maksimal 160 ml, dengan nilai mean 139,91ml dan nilai SD ± 13,37. Selisih rata-rata perkiraan volume darah kala IV pada responden yang melakukan IMD dan yang tidak melakukan IMD yaitu 15,07 ml. Hasil uji statistik diperoleh ada pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV (nilai p = 0,00).
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
(15)
The Effect of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) to Estimated Blood Volume in the Fourth Stage at Maternity Clinic Vauziah, Am.Keb and Practice
Midwives Ira Batang Kuis 2015 Abstract
Background: In many countries, at least one quarter of all maternal deaths is caused by bleeding; the proportion ranged from 10 % up to 60 %. Due to the high Maternal Mortality Rate (MMR) and limited means, the introduction of the prevention of Post-partum Hemorrhage (PPH), especially in the fourth stage that can be executed (evidence based practices) that can protect the safety of mothers and infants, one of them is Early Initiation of Breastfeeding (EIB).
Objective: To determine the influenced of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) to forecast when the blood volumein the fourth stage .
Methodology : This study used a descriptive correlation design . The sample in this study as many as 64 people primiparity. Sampling was done by using total sampling technique. This research was conducted at the Maternity Clinic Vauziah, Am.Keb and Clinical Practice Midwives Ira Batang Kuis. Analysis of data using independent t test. Results : Respondents who did EIB as many as 32 people (49.2%) and did not EIB as many as 33 people (50.8%). Estimated blood volume in the fourth stage of the respondents who did EIB is minimum of 90 ml and maximum of 151 ml, with a mean of 124.84 ml and ±15.08 SD values. Estimated blood volume in the fourth stage of the respondents who did EIB is minimum of 120 ml and maximum of 160 ml, with a mean of 139.91 ml and ±13.37 SD values. Difference in average estimate of blood volume in the fourth stage of the respondents who did and did not perform EIB is 15.07 ml. Statistical test results obtained an effect of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) to forecast when the blood volume in the fourth stage (p = 0.00).
Conclusions: From these results it can be proven that there is an influence of Early Initiation of Breastfeeding (EIB) to estimate blood volume in the fourth stage.
Keywords : Early Initiation of Breastfeeding (EIB), The blood volume in the Fourth Stage, In the Fourth Stage.
(16)
14 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran
bahwa ‘IMD bukan program ibu menyusui bayi’, tetapi ‘bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu’. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu ( Maryunani, 2012).
IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skinantara bayi dan ibu. IMD sangat penting karena dapat mencegah hipotermi pada bayi, bayi dan ibu menjadi lebih tenang dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi, serta hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting susu ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam kontraksi uterus setelah melahirkan yang dapat mengurangi risiko perdarahan pada ibu postpartum terutama pada kala IV ( Roesli, 2012).
Perdarahan pada kala IV dimulai setelah kelahiran plasenta sampai 2 jam kemudian.Pengeluaran darah yang perlahan dan terus menetes setelah pelahiran plasenta dapat menjadi kondisi yang paling berbahaya jika tidak dipantau secara ketat (Boyle, 2007, hal. 193). Periode ini merupakan saat paling kritis untuk mencegah kematian ibu disebabkan oleh perdarahan (Rukiyah, dkk, 2009).
(17)
Sebab utama perdarahan pada kala IV adalah atonia uteri (kegagalan miometrium untuk berkontraksi sebagaimana mestinya setelah melahirkan) yang dapat mengganggu keselamatan ibu. Maka perlu evaluasi terhadap uterus pasca pengeluaran plasenta sangat penting untuk diperhatikan. Untuk membantu uterus berkontraksi dapat dilakukan dengan masase agar uterus tidak menjadi lembek dan mampu berkontraksi dengan kuat ( Prawirohardjo, 2008).
Di berbagai negara, paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan; proporsinya berkisar antara 10% sampai 60%. Karena AKI tinggi dan sarana terbatas, maka pengenalan mengenai pencegahan perdarahan postpartum terutama pada kala IV yang dapat dijalankan (evidence based practices) yang bisa melindungi keselamatan ibu dan bayi yang salah satu diantaranya adalah IMD (Boyle, 2007).
Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu.Dalam hal ini, fakta lonjaknya kematian ini tentu sangat memalukan pemerintahan yang sebelumnya bertekad akan menurunkan AKI hingga 102 per 100 ribu pada 2015 sesuai dengan target MDGs. Tiga faktor utama penyebab tingginya AKI yaitu, perdarahan pervaginam (28%), hipertensi saat hamil atau pre eklamsi dan eklamsi (24%), dan infeksi (11%) (Depkes, 2007). Kejadian kematian ibu paling banyak adalah pada saat bersalin sebesar 50,09%, pada masa nifas sebesar 30,58%, dan pada waktu hamil sebesar 19,33% . Dan penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 45,2%, eklamsi 12,9%, komplikasi aborsi 11,1%, sepsis postpartum 9,6%, persalinan lama 6,5%, anemia 1,6%, dan penyebab kematian tidak langsung 14,1 % (WHO, 2008).
(18)
16
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarah, dkk “Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Jumlah Perdarahan Postpartum ”bahwa
jumlah rata-rata perdarahan pada ibu pasca melahirkan yang melakukan IMD lebih rendah dibanding dengan mereka yang tidak dilakukan IMD
( Sumarah, dkk, 2012).
Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin melakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh IMD terhadap perkiraan volume darah kala IV di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Tahun 2015.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Perkiraan Volume Darah Kala IV diKlinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Tahun 2015.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Perkiraan Volume DarahKala IV Tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perkiraan volume darah kala IV pada ibu primipara yang melakukan IMD diKlinik Bersalin Vauziah, Am.Keb Tahun 2015. b. Untuk mengetahui perkiraan volume darah kala IV pada ibu primipara
yang tidak melakukan IMDdiPraktek Klinik BidanIra Tahun 2015.
D. Manfaat Penelitian 1. Pelayanan Kebidanan
(19)
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi pelayanan kebidanan dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya ibu postpartum normal dengan cara melakukan IMD pada ibu postpartum normal.
2. Perkembangan Ilmu Kebidanan Khususnya Asuhan Kebidanan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan asuhan kebidanan dan sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan ilmu kebidanan dan asuhan kebidanan.
(20)
18 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
1. Defenisi Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Arti ‘Inisiasi Menyusui Dini( IMD) adalah permulaan kegiatan menyusu dalam satu jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi dini juga bisa diartikan sebagai cara bayi menyusu satu jam pertama setelah lahir dengan usaha sendiri dengan kata lain menyusu bukan disusui. Cara bayi melakukan inisiasi menyusui dini ini dinamakan The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara (Maryunani, 2008).
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit antara bayi dengan kulit ibunya, bayi dibiarkan setidaknya selama satu jam di dada ibu, sampai bayi menyusu sendiri (Depkes, 2008).
2. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
a. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) secara umum yaitu : 1) Mencegah hipotermia karena dada ibu menghangatkan bayi
dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara. 2) Bayi dan ibu menjadi lebih tenang, tidak stress, pernafasan
dan detak jantung lebih stabil, dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi.
(21)
3) Inisiasi menyusui dini ; mengecap dan menjilati permukaan kulit ibu sebelum mulai menghisap puting adalah cara alami bayi mengumpulkan bakteri-bakteri baik yang diperlukan untuk membangun sistem kekebalan tubuhnya.
4) Mempererat hubungan ikatan ibu dan anak (Bonding Atthacment) karena 1-2 jam pertama, bayi dalam keadaan siaga. Setalah itu, biasanya bayi tidur dalam waktu lama.
5) Bayi yang diberi kesempatan menyusu dini lebih berhasil menyusui eksklusif dan akan lebih lama disusui.
6) Hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di puting susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin.
7) Bayi mendapatkan ASI kolostrum-ASI yang pertama kali keluar. Cairan emas ini kadang juga dinamakan the gift of life. Bayi yang diberi kesempatan inisiasi menyusui dini lebih dulu mendapatkan kolostrum daripada yang tidak diberi kesempatan. Kolostrum, ASI istimewa yang kaya akan daya tahan tubuh, penting untuk ketahanan terhadap infeksi, penting untuk pertumbuhan usus, bahkan kelangsungan hidup bayi. Kolostrum akan membuat lapisan yang melindungi usus bayi yang masih belum matang sekaligus mematangkan dinding usus ini.
8) Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu dengan bayinya untuk pertama kali dalam kondisi seperti ini. (Roesli, 2008).
(22)
20 9) Meningkatkan angka keselamatan hidup bayi di usia 28 hari
pertama kehidupannya (Ghana, 2004) 10) Perkembangan psikomotorik lebih cepat. 11) Menunjang perkembangan kognitif 12) Mencegah perdarahan pada ibu
13) Mengurangi risiko terkena kanker payudara dan ovarium ( Dewi Cendika & Indarwati, 2010)
b. Manfaat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) secara khusus Manfaat IMD secara khusus terbagi 3 yaitu :
1) Manfaat Untuk Ibu :
a) Meningkatkan hubungan khusus ibu dan bayi
b) Merangsang kontraksi miometrium sehingga mengurangi risiko perdarahan setelah melahirkan.
c) Memperbesar peluang ibu untuk memantapkan dan melanjutkan kegiatan menyusui selama masa bayi.
d) Mengurangi stress ibu setelah melahirkan. e) Mencegah kehamilan.
f) Menjaga kesehatan ibu. 2) Manfaat Untuk Bayi :
a) Mempertahankan suhu bayi tetap hangat.
b) Menenangkan ibu dan bayi serta meregulasi pernafasan dan detak jantung.
c) Kolonisasi bakterial di kulit dan usus bayi dengan bakteri badan ibu yang normal (bakteri yang berbahaya dan menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang
(23)
menguntungkan) dan mempercepat pengeluaran kolostrum (sebagai antibody bayi).
d) Mengurangi bayi menangis sehingga mengurangi stress dan tenaga yang dipakai bayi.
e) Memungkinkan bayi untuk menemukan sendiri payudara Ibu untuk mulai menyusu.
f) Mengatur tingkat kadar gula dalam darah, dan biokimia lain dalam tubuh bayi.
g) Mempercepat keluarnya meconium (kotoran bayi berwarna hijau agak kehitaman yang pertama keluar dari bayi karena meminum air ketuban).
h) Bayi akan terlatih motoriknya saat menyusu, sehingga mengurangi kesulitan menyusu.
i) Membantu perkembangan persyarafan bayi (nervous system). j) Memperoleh kolostrum yang sangat bermanfaat bagi sistem
kekebalan bayi.
k) Mencegah terlewatnya ‘refleks menghisap’ pada bayi yang terjadi 20-30 menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, refleks akan berkurang cepat, dan hanya akan muncul kembali dalam kadar secukupnya 40 jam kemudian.
(24)
22 3) Manfaat secara Psikologis :
a) Adanya Ikatan Emosi (Emotional Bonding) :
Hubungan ibu-bayi lebih erat dan penuh kasih sayang. Ibu merasa lebih bahagia.
Bayi lebih jarang menangis.
Ibu berperilaku lebih peka (affectionately). Lebih jarang menyiksa bayi (child abused).
b) Perkembangan : anak menunjukkan uji kepintaran yang lebih baik di kemudian hari.
3. Lima Tahapan Perilaku (Pree-feeding Behaviour) Sebelum Bayi Berhasil Menyusu Menurut Depkes (2008)
Bayi baru lahir yang mendapat kontak kulit ke kulit segera setelah lahir, akan melalui lima tahapan perilaku sebelum ia berhasil menyusu. Lima tahapan tersebut yakni, :
a. Dalam 30-45 Menit Pertama :
1) Bayi akan diam dalam keadaan siaga.
2) Sesekali matanya membuka lebar dan melihat ke ibunya.
3) Masa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan keluar kandungan dan merupakan dasar pertumbuhan rasa aman bayi terhadap lingkungannya.
4) Hal ini juga akan meningkatkan rasa percaya diri ibu akan kemampuannya menyusui bayi.
(25)
b. Antara 45-60 Menit Pertama :
1) Bayi akan menggerakkan mulutnya seperti mau minum, mencium, kadang mengeluarkan suara, dan menjilat tangannya.
2) Bayi akan mencium dan merasakan cairan ketuban yang ada ditangannya.
3) Bau ini sama dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu dan bau serta rasa ini yang akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu.
4) Itulah sebabnya tidak dianjurkan mengeringkan ke 2 telapak tangan bayi pada saat bayi baru lahir.
5) Mengeluarkan Liur : Saat bayi siap dan menyadari ada makanan di sekitarnya, bayi mulai mengeluarkan liur.
6) Bayi Mulai Bergerak ke Arah Payudara :
Areola payudara akan menjadi sasarannya dengan kaki bergerak menekan perut ibu.
Bayi akan menjilat kulit ibu, menghentakkan kepala ke dada ibu, menoleh ke kanan dan kiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangannya.
7) Menyusu : Akhirnya bayi menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar-lebar, dan melekat dengan baik serta mulai menyusu (Maryunani, 2012).
(26)
24 4. Langkah-Langkah Inisiasi Menyusui Dini pada Persalinan Spontan
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah-langkah
‘Inisisasi Menyusui Dini’ pada bayi yang dilahirkan spontan yaitu :
a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar bersalin. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak menggunakan obat kimiawi.
b. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali tangannya; tanpa menghilangkan vernix mulut dan hidung bayi dibersihkan, tali pusat.
c. Bila bayi tidak membutuhkan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada-perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu. Keduanya diselimuti. Bayi dapat diberi topi. d. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi
mencari puting sendiri.
e. Ibu di dukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu jam; bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu dan bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
f. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut bayi. Beri waktu kulit melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi (Maryunani, 2012).
(27)
5. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada Persalinan Caesar
Apabila menjalani operasi Caesar dengan pembiusan secara spinal (pembiusan lokal) dan ibu tetap sadar selama proses operasi
berlangsung, bayi yang lahir segera dikerigkan tanpa menghilangkan lemak yang menempel ditubuhnya (jika ada). Kemudian, bayi akan ditengkurapkan di perut atau dada ibu. Bayi pun dibiarkan untuk berusaha mencari puting susu ibu, dengan tidak memaksakan meletakkan bayi ke puting susu ibu. Apabila dilakukan pembiusan (anastesi) umum, sang ayah dapat melakukan kontak kulit dengan bayi saat menunggu ibu selesai operasi. Bila kontak ditunda, bayi dapat dimasukkan ke dalam inkubator.IMD ini dapat dilakukan setelah kondisi ibu dan bayi stabil (Riksani, 2012).
6. Faktor – Faktor Penghambat Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada Persalinan Normal
a. Pada persalinan normal, diharapkan agar setiap ibu dapat mencapai keberhasilan, mampu melaksanakan program IMD tidak lebih dari 1 jam.
b. Namun pada kenyataannya, ada beberapa ibu yang mengeluhkan beberapa hal yang menghambat keberhasilan IMD, diantaranya :
1) Kondisi ibu yang masih lemah (bagi ibu postpartum normal, dalam kondisi kelemahan ini, ibu tidak mampu untuk melakukan IMD. 2) Ibu lebih cenderung suka untuk beristirahat saja dari pada harus
kesulitan membantu membimbing anaknya untuk berhasil melakukan IMD (Maryunani, 2012).
(28)
26 7. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yang Kurang Tepat
Saat ini, umumnya praktek IMD seperti berikut :
a. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering. b. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering. Tali pusat dipotong, lalu
diikat.
c. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan selimut bayi.
d. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu ( tidak terjadi
kontak dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (‘bonding’) untuk
beberapa lama (10-15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit perinium.
e. Selanjutnya, diangkat dan disusukan pada ibu dengan cara memasukan puting susu ibu ke mulut bayi.
f. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan (recovery room) untuk ditimbang, diukur, dicap, diadzankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin K, dan kadang diberi tetes mata
(Roesli, 2012).
8. Fisiologis Oksitosin Pada Fase Laktasi
Oksitosin adalah hormon yang bertanggungjawabuntuk merangsang kontraksi pada rahim saat proses persalinan,terutama mempengaruhi otot polos uterus. Oksitosin disintesisterutama oleh badan sel syaraf nucleus paraventrikularis.Oksitosinmenyebabkan otot polos uterus berkontraksi dalam stadium akhir kehamilan, selain itu juga memulai kontraksi sel mioepitel pada alveolidan saluran keluar kelenjar mammae.(Sinopsis Histologi dalam Christine, D.D, dkk, 2012).
(29)
Pelepasan hormon oksitosin berlangsung secara alami, namunterdapat suatu cara untuk mendorongnya lebih cepat. Diantaranya,melalui proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Meletakkan bayi di atasperut ibu, agar bayi mencari payudara ibunya sendiri, dapatmerangsang pelepasan
oksitosin.Sehingga, wanita disarankan untukmelakukannya secepat mungkin setelah melahirkan, untuk membantukeluarnya plasenta. Jika plasenta gagal keluar, ibu akan diberikanhormon sintetis yang mereplikasi efek oksitosin untuk membanturahim berkontraksi.Oksitosin juga memainkan peranan penting di luar prosesmelahirkan. Setiap kali menyusui, ibu akan melepaskan hormon oksitosin. Hal ini, akan membantu rahim menciut dan kembali ke ukurannormal.Ketika pengeluaran air susu, oksitosin menimbulkan kontraksi sel-sel mioepitel di payudara sebagai respon terhadap penghisapanputing, berkat reflex neurogenik yang dihantarkan ke hipotalamusmelalui medulla spinalis. Kadar oksitosin meningkat dalam 2 menitpengisapan puting dan mencapai puncak dalam 10 menit.Oksitosin juga dilepaskan ketika sanggama (Ilmu Kandungan, dalam Christine, D.D, dkk, 2012).
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah bayi lahir, diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan volume intra uterin yang sangat besar. Hormon oksitosin yang keluar dari kelenjar hypofisis memperkuat dan mengatur kontraksi uterus, mengkompresi
pembuluh darah dan membantu proses hemostasis. Kontraksi dan retraksi otot uterin akan mengurangi perdarahan. Selama 1 sampai 2 jam pertama
postpartum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan menjadi teratur, karena itu penting sekali menjaga dan mempertahankan kontraksi uterus pada masa ini. Pemberian ASI segera setelah bayi lahir akan merangsang pelepasan
(30)
28 oksitosin karena hisapan bayi pada puting payudara. Selama tahap ke 3
persalinan, oksitosin menyebabkan pemisahan plasenta.Selanjutnya bertindak atas otot yang menahan kontraksi, melepaskan plasenta dan mencegah
perdarahan. Pada wanita yang memilih melakukan IMD dan menyusui bayinya maka isapan bayi akan merangsang keluarnya oksitosin (Ambarwati 2009, dalam Martini, 2012).
B.
Perdarahan Kala IV
1. Defenisi Kala IV
Persalinan kala IV dimulai sejak plasenta lahir sampai dengan 2 jam sesudahnya, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kontraksi uterus. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan masase untuk merangsang uterus berkontraksi dengan baik dan kuat (Sumarah, dkk, 2009).
Kontraksi miometrium dan darah yang keluar harus diperiksa beberapa kali selama 1 jam pertama. Sepanjang periode yang sama, bidan harus memperhatikan juga kesejahteraan umum bayi (memeriksa klem tali pusat, mengobservasi warna kulit secara umum, pernafasan, suhu tubuh dan melakukan kontak kulit antara bayi dan ibu ((Fraser, D.M & Cooper, M.A, 2009).
2. Defenisi Perdarahan Kala IV
Perdarahan pada kala IV dimulai setelah kelahiran plasenta sampai 2 jam kemudian yang melebihi 500 cc. Menurut Elizabeth Davis“Pengeluaran darah yang perlahan dan terus menetes setelah pelahiran plasenta dapat menjadi kondisi yang paling berbahaya dari seluruh perdarahan jika tidak
(31)
Defenisi perdarahan postpartum ialah perdarahan yang melebihi 500 cc setelah bayi lahir. (Prawirohardjo, 2008).
3. Volume Darah Kala IV
Rerata kehilangan darah pasca persalinan yang masih dianggap dalam batas normal adalah maksimal 300 ml (Greenhil.JP dalam JP Pranoto, 2001).
4. Penyebab, Gejala Dan Penanganan Perdarahan Kala IV Sebab-sebab perdarahan kala IV dan penanganannya ialah :
a) Atonia uteri
Atonia uteri adalah suatu kondisi dimana miometrium tidak dapat berkontraksi (Sumarah, dkk, 2009).
Faktor-faktor predisposisi atonia uteri yaitu : 1) Bayi besar
2) Kehamilan kembar 3) Polihidramnion
Gejala-gejala atonia uteri, yaitu :
1) Perdarahan pervaginam 2) Konsistensi uterus lunak
3) Fundus uteri naik (kalau pengaliran darah keluar terhalang oleh bekuan darah atau selaput janin)
4) Tanda-tanda shock
Penanganan atonia uteri dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut, diantaranya :
(32)
30 2) Lakukan kateterisasi kandung kemih. Adanya urine yang
tersimpan dapat mempengaruhi kontraksi dan dalam keadaan ini bidan perlu mengetahui bahwa kandung kemih kosong dan harus tetap kosong sampai perdarahan dapat dikontrol.
3) Pertimbangkan dosis (lanjutan) syntosinon dalam bolus intravena atau melalui infus
4) Jika ibu mampu meletakkan bayi di dadanya untuk melakukan IMD, hal ini akan menstimulasi pelepasan oksitosin alami yang meningkatkan kontraksi otot miometrium (Boyle, 2008).
b) Perlukaan jalan lahir
Persalinan seringkali menyebabkan perlukaan jalan lahir.Luka yang terjadi biasanya ringan tetapi seringkali juga terjadi luka yang luas dan berbahaya, untuk itu setelah persalinan harus dilakukan, vulva dan perineum.
c) Luka pada vulva
Pada primipara lebih sering timbul luka di vulva disekitar introitus vagina yang biasanya tidak dalam akan tetapi kadang-kadang dapat menimbulkan perdarahan yang banyak khususnya luka dekat klitoris. d) Robekan perineum
Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Namun hal ini dapat dihindarkan atau dikurangi dengan cara menjaga jangan sampai dasar pangul dilalui oleh kepala janin dengan cepat. Robekan perineum dibagi menjadi robekan perineum derajat 1, robekan perineum derajat
(33)
2,3 dan 4.
Derajat laserasi jalan lahir adalah sebagai berikut :
1) Derajat I : mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum. Pada derajat I dapat segera dijahit.
2) Derajat II : mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum, otot perineum. Pada derajat II, setelah diberi anastesi lokal otot-otot diafragma urogenitalis dihubungkan digaris tengah dengan jahitan dan kemudian luka pada vagina dan kulit perineum ditutup beserta jaringan-jaringan dibawahnya.
3) Derajat III : mukosa vagina, fauchette posterior, kulit perineum, otot perineum, otot sfingter ani eksterna. Pada derajat III menjahit harus dilakukan dengan teliti ; mula-mula dinding depan rektum yang robek dijahit, kemudian fasia prarektal ditutup, dan muskulus sfingtern ani eksternus yang robek dijahit. Selanjutnya dilakukan penutupan robekan seperti pada robekan perineum derajat II (Sumarah, dkk, 2009).
e) Plasenta rest
Plasenta rest ialah suatu keadaan dimana adanya bagian dari selaput plasenta yang tertinggal di cavum uteri. Jika pada pemeriksaan plasenta ternyata jaringan plasenta tidak lengkap, maka harus dilakukan eksplorasi dari cavum uteri.Potongan-potongan plasenta yang tertinggal tanpa diketahui dapat penyebabkan perdarahan kala IV dan perdarahan
(34)
32 postpartum lambat.Jika perdarahan banyak hendaknya sisa-sisa plasenta ini segera dikeluarkan walaupun ibu demam.
f) Gangguan pembekuan darah
Penyebab perdarahan karena gangguan pembekuan darah dicurigai bila penyebab yang lain dapat disingkirkan apabila disertai ada riwayat pernah mengalami hal yang sama pada persalinan sebelumnya. Pada pemeriksaan penunjang ditemukan hasil pemeriksaan faal hemostasis yang abnormal.Waktu perdarahan dan waktu pembekuan memanjang, trombositopenia, terjadi hipofibrinogenemia, dan terdeteksi adanya FDP (fibrin degradation product) serta perpanjangan tes protombin dan PTT (partial thromboplastin time).Predisposisi untuk terjadinya hal ini ialah solusio plasenta, kematian janin dalam kandungan, eklamsia, emboli cairan ketuba, dan sepsis.Tetapi yang dilakukan adalah dengan transfusi darah (Prawirohardjo, 2008).
5. Pemantauan Kala IV
Dalam satu jam setelah persalinan, penolong persalinan harus memastikan bahwa miometrium berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan dalam jumlah besar atau > 500 cc (Prawirohardjo, 2008, hal. 357).
Pantau tanda vital setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua, nilai kontraksi uterus dan jumlah perdarahan, ajarkan ibu dan keluarganya untuk melakukan rangsangan taktil, menilai kontraksi uterus, menilai estimasi perdarahan, rawat gabung ibu-bayi, berikan asuhan esensial bayi baru lahir yaitu Inisiasi Menyusui Dini (IMD) (Rukiyah, dkk, 2009).
(35)
6. Perkiraan Darah Yang Hilang
Moore & Levy (1983) menemukan bahwa kehilangan darah sampai 300 ml sering kali dianggap remeh. Hal ini merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan ketika mengkaji berbagai faktor lainnya. Dalam studinya tentang arti penting dan kesulitan perkiraan perdarahan pascapartum yang tepat, Brandt (1967) menghitung bahwa 20% wanita mengalami kehilangan darah lebih dari 500 ml setelah kelahiran per vagina. Sebagian besar teknik pengukuran yang ada tidak cukup sensitif untuk mendeteksi perubahan volume yang cepat dalam situasi yang membutuhkan pembuatan keputusan yang cepat. Studi tersebut dilakukan dengan mengumpulkan semua kain dan penyeka yang basah oleh darah, mengumpulkan percikan darah dan bekuannya dan kemudian di peras. Disimpulkan bahwa jika kehilangan darah kurang dari 500 ml, perkiraan dan pengukuran darah dilakukan cukup akurat. Kehilangan darah lebih dari 500 ml menunjukkan bahwa perhitungan yang dilakukan tidak akurat (Fraser, D.M & Cooper, M.A, 2009).
Perkiraan darah yang hilang sangat penting artinya untuk keselamatan ibu, namun untuk menentukan banyaknya darah yang hilang sangatlah sulit karena darah seringkali bercampur dengan cairan ketuban atau urin dan mungkin terserap kain, handuk atau sarung.Sulitnya menilai kehilangan darah secara kurat melalui perhitungan jumlah sarung, karena ukuran sarung yang bermacam-macam dan mungkin telah diganti jika terkena sedikit darah atau basah oleh darah. Mengumpulkan darah dengan wadah atau pispot yang diletakkan dibawah bokong ibu bukanlah cara efektif untuk mengukur kehilangan darah dan bukan cerminan asuhan
(36)
34 sayang ibu karena berbaring diatas wadah atau pispot sangat tidak nyaman dan menyulitkan ibu untuk memegang dan menyusui bayinya (IMD). Cara yang baik untuk memperkirakan kehilangan darah adalah dengan menyiapkan botol 500 ml yang digunakan untuk menampung darah dan dinilai berapa botol yang telah digunakan untuk menampung darah, kalau setengah botol berarti 250 cc dan kalau 2 botol sama dengan 1 liter. Dan ini merupakan salah satu cara untuk menilai kondisi ibu. Cara tidak langsung untuk mengukur jumlah kehilangan darah adalah melalui penampakan gejala dan tekanan darah (Rukiyah, dkk, 2009).
Perdarahan kala IV sangat penting untuk diperhatikan karena sangat berhubungan erat dengan kondisi kesehatan ibu.Akibat banyaknya darah yang hilang dapat menyebabkan kematian ibu.Perdarahan yang terjadi karena kontraksi miometrium tidak kuat dan baik, sehingga tidak mampu menjepit pembuluh darah yang ada disekitarnya akibatnya perdarahan tidak dapat berhenti.Sulitnya menilai kehilangan darah secara akurat melalui perhitungan jumlah sarung, karena ukuran sarung yang bermacam-macam dan mungkin telah diganti jika terkena sedikit darah atau basah oleh darah.Mengumpulkan darah dengan wadah atau pispot yang diletakkan dibawah bokong ibu bukanlah cara efektif untuk mengukur kehilangan darah dan bukan cerminan asuhan sayang ibu karena berbaring diatas wadah atau pispot sangat tidak nyaman dan menyulitkan ibu untuk memegang dan menyusui bayinya (Sumarah, dkk, 2009).
(37)
KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL
A.
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konsep adalah abstrak dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti (Nursalam, 2008).
Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan dugaan adanya pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka pengaruh antara variabel-variabel yang akan diteliti dapat digambarkan sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 3.1. Kerangka Konsep
B.
HIPOTESIS
Hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian yang harus diuji validitasnya (Aziz, 2007).Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesa alternatif (Ha), ada pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
Perkiraan Volume Darah Kala IV
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
(38)
36
C.
DEFENISI OPERASIONAL
Tabel 3.1 Defenisi Operasional No Variabel
penelitian
Defenisi operasional
Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur 1 Inisiasi Menyusui
Dini (IMD)
Proses bayi segera menyusu dalam 1 jam pertama (sampai bayi berhasil
meletakkan
mulutnya ke puting ibu) setelah bayi lahir secara spontan
- -
1 =
Melakukan0= Tidak melakukan
Nominal
2 Perkiraan Volume
Darah kala IV Perkiraan Jumlah darah yang keluar selama 2 jam pada kala IV
Menimbang doek yang dipakai ibu selama 2 jam pada kala IV
(39)
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara dua variabel atau beberapa variabel (Arikunto, 2007).Jadi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inisiasi menyusui dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
B.
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang akan bersalin pada bulanPebruari s/d Juni 2015 di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan IraBatang Kuis yaitu sebanyak65 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2010). Pengambilan sampel yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan caraTotal Populasi yaitu pengambilan sampel berdasarkan seluruh jumlah populasi.
(40)
38 Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah :
a. Ibu primipara.
b. Ibu yang melahirkan dengan usia kehamilan 37-42 minggu dengan berat badan bayi lahir lebih dari 2500 gr.
C.
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan Ira Batang Kuis dengan alasan bahwa di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dandan Praktek Klinik Bidan Irabanyak ibu primipara.
D.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari sampai dengan Juni2015.
E.
Pertimbangan Etik Penelitian
Menurut Hidayat (2007) segala penelitian yang menggunakan manusia sebagai objek, harus disertai dengan pernyataan yang disetujui oleh komisi etika setempat.
Adapun masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Informed Consent, merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. 2. Anonimity (tanpa nama)
3. Kerahasiaan (Confedentiality) Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan izin penelitian kepada pembimbing, mengajukan permohonan izin penelitian kepada Bidan Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan Praktek Klinik Bidan IraBatang Kuis. Sedangkan kepada ibu primipara sebagai calon responden, peneliti menjelaskan manfaat dan tujuan serta memberitahukan bahwa
(41)
tidak ada pengaruh negatif yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar checklist. Data-data yang diperoleh hanya digunakan untuk perkembangan ilmu pengetahuan serta tidak akan dipublikasikan pada pihak lain. Setelah responden memahami maksud dan tujuan penelitian, maka responden secara sukarela menandatangani lembar persetujuan dan dilanjutkan dengan peneliti melakukan observasi.
F.
Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah :
1. Lembar Checklist
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan instrumen berupa formulir data demografi dan lembar checklist yang dibuat sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada konsep berisi penilaian inisiasi menyusui dini (IMD), dan perkiraan volume darah kala IV.
2. Data Demografi
Data karakteristik yang harus dilengkapi oleh responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan suku.
3. Lembar Checklist Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Instrumen yang kedua ini dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan tinjauan pustaka untuk mengetahui Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dengan
(42)
40 menggunakan skala gutman dengan pilihan jawaban melakukan (ya) atau tidak melakukan (tidak).Untuk mengukur inisiasi menyusui dini (IMD) dalam kategori melakukanmaka akan diberi nilai 1, nilai 0 jika tidak melakukan (tidak).
4. Lembar Observasi Volume Perdarahan Kala IV
Instrumen yang ketiga ini dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka untuk mengetahui perkiraan volume darah kala IV dengan menggunakan lembar observasiuntuk mencatat hasil perkiraan volume darah kala IV.Untuk menilai perkiraan volume darah kala IV maka dilakukan pengukuran volume darah saat bersalin normal pada kala IV( ml ).
G.
Validitas
Pada penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validitas karena instrumen yang digunakan peneliti untuk mengukur ke dua variabel sudah dinyatakan valid sesuai dengan standar pengukuran.
H.
Reliabilitas
Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel bila memberikan hasil skor yang konsisten pada setiap pengukuran.Maka pada penelitian ini tidak dilakukan uji reliabilitas karena instrumen memberikan hasil skor yang konsisten pada setiap pengukuran.
I.
Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data demografi dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh observator dengan menjelaskan kepada responden untuk mengisi data yang harus dilengkapi oleh responden meliputi umur, pendidikan, pekerjaan dan suku.
(43)
oleh observator yang sudah diberi penjelasan dan dilatih tentang cara penilaian observasi dengan menggunakan lembar checklist mengenai Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan menggunakan lembar observasi untuk mencatat perkiraan volume darah kala IV. Selanjutnya peneliti menjelaskan kapada calon responden tentang tujuan dan manfaat penelitian. Kemudian meminta persetujuan dari calon responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed concent, kemudian peneliti menjelaskan prosedur pengisian tetapi yang melakukan pengisian untuk penilaian bukan responden melainkan peneliti dan observator. Peneliti dan observator mendampingi responden sekaligus melakukan penilaian, data yang telah terkumpul dianalisis.
J.
Analisa Data
Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada 4 tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui, yaitu :
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan pengisian formulir atau kuisioner yang harus lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.
2. Koding
Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan.Kegunaan dari koding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada entry data.
(44)
42
3. Processing
Setelah semua daftar lembar checklist terisi penuh dan benar, dan juga sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis dengan sistem komputerisasi.
4. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak (Hidayat dalam Haryani, 2013).
Analisa hasil data penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Analisa data dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Analisa data unvariat
Yaitu dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik ibu primipara yaitu umur, pendidikan, pekerjaan dan suku.
2. Analisa data bivariat
Yaitu untuk melihat pengaruh antara dua variabel denganmenggunakan komputerisasi. Uji hipotesa dilakukan dengan menggunakan uji t independentdengan taraf signifikan 0,05, untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
(45)
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV di klinik bersalin Vauziah, Am.Keb dan praktek klinik bidan Ira, Am.Keb Batang Kuis 2015. Jumlah responden sebanyak 64 orang.
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
Analisis univariat mendeskripsikan karakteristik responden dari data demografi meliputi : umur, pendidikan, pekerjaan, suku.
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan di Praktek Klinik Bidan Ira
di Batang Kuis Tahun 2015
Karakteristik Responden Jumlah (f) Persentase (%) Umur <20 tahun 20-35 tahun >35 tahun 46 14 4 70,8 23,0 6,2 Pendidikan SD SMP SMA Perguruan Tinggi 12 23 22 8 18,5 35,4 33,8 12,3 Pekerjaan IRT Petani PNS Wiraswasta Bidan 25 24 6 8 2 38,5 36,9 9,2 12,3 3,1 Suku Melayu Jawa Batak 32 23 10 49,2 35,4 15,4
(46)
44 Berdasarkan Tabel 5.1 mayoritas responden pada penelitian ini berumur<20 tahun sebanyak 46 orang (70,8%), berpendidikan terakhir SMP sebanyak 23 (35,4%), memiliki pekerjaan IRT sebanyak 25 orang (38,5%), memiliki suku melayu sebanyak 32 orang (49,%).
b. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
IMD pada penelitian ini dikategorikan menjadi IMD dan tidak IMD. Secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Inisiasi Menyusui Dini di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb dan di Praktek Klinik
Bidan Ira di Batang Kuis Tahun 2015
No Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Jumlah (f) Persentase (%)
1. Melakukan IMD 32 49,2
2. Tidak Melakukan IMD 33 50,8
Jumlah 65 100
Berdasarkan Tabel 5.2 distribusi responden yang melakukan IMD sebanyak 32 orang (49,2%) dan yang tidak melakukan IMD sebanyak 33 orang (50,8%).
c. Perkiraan Volume Darah Kala IV
Perkiraan volume perdarahan kala IV pada penelitian ini dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Perkiraan volume darah kala IV pada responden yang melakukan IMD. 2) Perkiraan volume darah kala IV pada responden yang tidak melakukan
(47)
Tabel 5.3.1
Perkiraan Volume Darah Kala IV pada Responden yang Melakukan IMD di Klinik Bersalin Vauziah, Am.Keb
Batang Kuis Tahun 2015 Volume (ml)
n Minimum Maksimum Mean SD Perkiraan volume darah
kala IV yang melakukan IMD
32 90 151 124,84 ± 15,08
Berdasarkan Tabel 5.3.1 perkiraan volume darah kala IV pada responden yang melakukan IMD yaitu minimal 90 ml dan maksimal 151 ml, dengan nilai mean 124,84 ml dan nilai SD ± 15,08.
Tabel 5.3.2
Perkiraan Volume Darah Kala IV pada Responden yang Tidak Melakukan IMD di Praktek Klinik Bidan Ira
Batang Kuis Tahun 2015 Volume (ml)
n Minimum Maksimum Mean SD Perkiraan volume darah
kala IV yang tidak melakukan IMD
33 120 160 139,91 ± 13,37
Berdasarkan Tabel 5.3.2 perkiraan volume darah kala IV pada responden yang tidak melakukan IMD yaitu minimal 120 ml dan maksimal 160 ml, dengan nilai mean 139,91 ml dan nilai SD ± 13,37.
(48)
46
2. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV. Dalam menganalisa data secara bivariat, pengujian data dilakukan dengan menggunakan uji t independent yakni membandingkan perkiraan volume perdarahan kala IV yang melakukan IMD dan yang tidak melakukan IMD, dan diperoleh mean perbedaan dari 2 kelompok
responden tersebut. Taraf signifikan 95% (α = 0,05). Pedoman dalam menerima
hipotesis : apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka H0 ditolak, apabila (p) > 0,05 maka H0 gagal ditolak.
Tabel 5.4
Distribusi Rata-rata Perkiraan Volume Darah Berdasarkan Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di Klinik Bersalin
Vauziah, Am.Keb dan di Praktek Klinik Bidan Ira, Am.Keb Batang Kuis Tahun 2015
No Variabel Volume (ml)
n Mean SD SE P value
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
1. Melakukan IMD 32 128,84 ±15,08 2,67 0,00 2. Tidak melakukan IMD 33 139,91 ±13,37 2,32
Berdasarkan Tabel 5.4 terlihat bahwa rata-rata perkiran volume darah kala IV ibu yang melakukan IMD adalah 128,84 ml dengan SD ±15,08. Sedangkan untuk ibu yang tidak melakukan IMD, rata-rata perkiraan volume darah kala IV-nya adalah 139,91 dengan SD ±13,37. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,00, berarti pada alpha 5 % terlihat ada pengaruh yang signifikan terhadap rata-rata
(49)
perkiraan volume darah kala IV antara ibu yang melakukan IMD dan yang tidak melakukan IMD.
B. Pembahasan
1. Interpretasi dan diskusi hasil
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri dapat menyusu segera dalam satu jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit antara bayi dengan kulit ibunya, bayi dibiarkan setidaknya selama satu jam di dada ibu, sampai bayi menyusu sendiri (Depkes, 2008).
Dari hasil penelitian akan diuraikan pembahasan tentang membandingkan hasil penelitian ini dengan literatur yang berhubungan. Yakni pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
a. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Penelitian ini dilakukan pada 65 orang responden, untuk kategori yang melakukan IMD sebanyak 32 orang (49,2%) dan yang tidak melakukan IMD yaitu sebanyak 33 orang (50,8%) (Tabel 5.2, hal.30).
Vasra, E (2013) juga melakukan penelitian yang sama dengan jumlah responden sebanyak 40 orang, untuk kategori yang melakukan IMD sebanyak 29 orang ( 72,5%) dan yang tidak melakukan IMD yaitu sebanyak 11 orang (27,5%).
Penelitian yang sama juga dilakukan Andriani, E (2012) dengan jumlah responden sebanyak 30 orang, untuk kategori yang melakukan IMD sebanyak 24 orang dan yang tidak melakukan IMD sebanyak 6 orang.
b. Perkiraan Volume Darah Kala IV
Rata-rata volume darah kala IV yang melakukan IMD yaitu124,84 ml, dan yang tidak melakukan IMD yaitu 139,91 ml (Tabel 5.3.1 & Tabel 5.3.2 hal. 31).
(50)
48 Setyaningrum,T.C.W (2009) dalam penelitiannya mendapatkan hasil jumlah rata – rata perdarahan ibu bersalin tanpa menggunakan inisiasi menyusui dini adalah 310,27 ml. Dan jumlah rata – rata perdarahan ibu bersalin dengan menggunakan inisiasi menyusui dini adalah 246,33 ml.
Terlihat perbedaan rata-rata jumlah volume darah yang dilakukan oleh peneliti dari hasil penelitian sebelumnya. Hal ini terjadi karena pada penelitian sebelumnya menimbang volume darah sejak kala II sampai kala IV, sedangkan pada penelitian ini peneliti hanya menimbang volume pada kala IV.
c. Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV
Dari hasil uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada perkiraan volume darah kala IV yang melakukan IMD dan yang tidak melakukan IMD dengan taraf signifikan 0,000 (p < 0,05).
Hasil Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sumarah, dkk (2012) bahwa jumlah rata-rata perdarahan pada ibu pasca bersalin yang melakukan IMD lebih rendah dibanding dengan mereka yang tidak melakukan IMD.
Andriani, E (2012) dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara IMD dengan perdarahan post partum.
Penelitian ini sesuai dengan teori tentang manfaat IMD bagi ibu yaitu merangsang kontraksi miometrium sehingga dapat mengurangi resiko perdarahan setelah melahirkan( Roesli, 2012).
(51)
2. Keterbatasan Penelitian a. Sampel
Pada penelitian ini sampel yang diharapkan pada total populasi sebanyak 69 orang, namun hanya 65 orang yang menjadi responden karena 4 orang lainnya bersalin di rumah sakit.
b. Waktu
Dalam melakukan penelitian ini peneliti tidak dapat melakukan observasi secara langsung pada seluruh responden karena peneliti juga mengikuti perkuliahan. Oleh karena keterbatasan tersebut maka peneliti dibantu oleh observator yang sebelumnya sudah diberi penjelasan dan dilatih oleh peneliti untuk melakukan observasi sesuai dengan tujuan penelitian ini.
C. ImplementasiTerhadap Pelayanan Dan Penelitian 1. Pada Pelayanan Kebidanan
Dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa Inisiasi Menyusui Dini (IMD) berpengaruh untuk mengurangi perkiraan volume darah kala IV ataupun mengurangi resiko perdarahan setelah bersalin, hendaknya dalam memberikan asuhan kebidanan persalinan dilakukan IMD.
2. Pada Penelitian Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan perkiraan volume darah selama persalinan dan pasca bersalin
(52)
50 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV di klinik bersalin Vauziah, Am.Keb dan praktek klinik bidan Ira, Am.Keb Batang Kuis 2015 disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata perkiraan volume darah kala IV pada responden yang melakukan IMD yaitu 124,84 ml.
2. Rata-rata perkiraan volume darah kala IV pada responden yang tidak melakukan IMD yaitu 139,91 ml.
3. Ada pengaruh IMD terhadap perkiraan volume darah kala IV.
B. Saran
1. Bagi pelayanan kebidanan
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan pertimbangan dalam melakukan pelayanan kebidanan.
2. Bagi penelitian lanjutan
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan perkiraan volume darah selama persalinan dan pasca bersalin.
3. Masyarakat
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam menambah ilmu masyarakat tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan berbagi pengalaman persalin
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, E (2012). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Dengan Perdarahan Postpartum Pada Ibu Postpartum. (10 Mei 2015), from
http://curahanhatiy00.wordpress.com/2015/02/16/hubungan-insiasi-menyusui-dini-imd-dengan-perdarahan-post-partum-pada-ibu-post-partum/ Arikunto, S. (2007).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Boyle, M. (2008). Kedaruratan Dalam Persalinan. Jakarta : EGC.
Christine D.D, dkk. (2012). Hormon Oksitosin (Oxytocin Hormone). Surabaya. (08
Juli 2015), from
http://www.academia.edu/1832788/hormon_oksitosin_oxytocin_hormone_ Depkes RI. (2013)Profil Kesehatan Indonesia 2012.(02 Nopember 2014),from
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2012.pdf.
________. (2010). Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. (11 Oktober 2014), from http://www.gizikia.depkes.go.id/wp- content/uploads/downloads/2011/09/Buku-Saku-Pelayanan-Kesehatan-Neonatal-Esensial.pdf.
Fraser, D.M & Cooper, M.A. (2011). Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta : EGC.
Haryani, Seri. (2013). Hubungan Perawatan Payudara Masa Antenatal Dengan Kecepatan Sekresi Asi Postpartum Primipara. Medan.
Hidayat, A.A. (2010). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
___________. (2007). Metodologi Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Martini. (2012). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Dengan Tinggi Fundus Uteri Ibu Postpartum Hari Ke – Tujuh Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Bumi II Lampung Utara. Depok
Maryunani, A. (2012). Asi Eksklusif Dan Manajemen Laktasi. Jakarta : Trans Info Media.
_________. (2009). Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum). Jakarta : Trans Info Media.
Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
(54)
52 Pranoto, I. (2001). Uterotonika Profilaksi Untuk Mencegah Perdarahan Pada Persalinan Normal Dan Pasca Persalinan.Berkala Ilmu Kedokteran, 33 (4), 213-219.
Riksani, R. (2012). Keajaiban Asi. Jakarta Timur : Dunia Sehat.
Roesli, U. (2012). Panduan Inisiasi Menyusui Dini Plus Asi Eksklusif. Jakarta : Pustaka Bunda ( Group Puspa Swara).
Rukiyah & Ai, Y. (2009). Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta : Trans Info Media.
Setyaningrum, T.C.W. (2009). Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Jumlah Perdarahan Kala II Sampai Kala IV di RSUD Kota Surakarta.
(28 Nopember 2014), from
http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=detail&d id=14530. Sumarah, dkk. (2012).Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini Terhadap Jumlah
Perdarahan Pasca Persalinan. (27Nopember 2014), from http://jurnal.ugm.ac.id/jkr/article/view/4915.
___________. (2009). Perawatan Ibu Bersalin ( Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin). Yogyakarta : Fitramaya.
Vasra, E (2013). Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Bersalin Dengan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini Di BPS Ellna Pasar Kuto Palembang. Palembang.
(55)
LEMBAR PENJELASAN KAPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr. Wb / Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Nama saya Ika Handayani Siregar, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “ Pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Terhadap Perkiraan Volume Darah Pada Kala IV “.
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan program yang sedang gencar dianjurkan pemerintah. Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa
‘IMD bukan program ibu menyusui bayi’, tetapi ‘bayi yang harus aktif menemukan sendiri puting susu ibu’( Maryuni, 2012, hal. 57).
IMD sangat penting karena dapat mencegah hipotermi pada bayi, bayi dan ibu menjadi lebih tenang dikarenakan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi, serta hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi diputing susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada puting susu ibu merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam kontraksi uterus setelah melahirkan, sehingga akan membantu mengeluarkan plasenta, mengurangi risiko perdarahan pada ibu postpartum terutama pada kala IV( Roesli, 2012, hal. 13).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap perkiraan volume darah kala IV.
Kami akan membagikan kuisioner kepada ibu tentang data demografi seperti usia, pendidikan, paritas. Sedangkan untuk lembar observasi akan diisi oleh peneliti dan observator.
(56)
54 Partisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini ibu tidak akan dikenakan biaya apapun.
Terimakasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan ibu bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah kami persiapkan.
Medan, 2015
Peneliti
(57)
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
(INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/Hp :
Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang “ Pengaruh Inisiasi Menyusui
Dini (IMD) Terhadap Perkiraan Volume Perdarahan Kala IV Tahun 2015”. Maka
dengan ini saya sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2015
(58)
56
Berilah tanda checklist (√) pada kolom di sebelah kanan
observasijikadilakukan IMD (Ya), danjikatidakdilakukan IMD
(Tidak)
Lembar Checklist Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Jenis Kelamin
Observasi Ya Tidak Lamanya/puku
l
Bayi berhasil menemukan (meletakkan mulut) ke puting susu ibu pada 1 jam pertama atau selama kala IV setelah bayi lahir secara spontan
IsilahHasilObservasipadaKolomPerkiraan Volume Darah
Lembar ObservasiPerkiraan Volume Darah Kala IV
Observasi
Perkiraan Volume Darah Kala IV (
1 gram = 1 ml) Keterangan
Memantauvolume
darahdenganmenimbangdarah yang
adapadadoekpadaibuselama2 jam pada kala IV
(59)
(60)
(61)
(62)
60 DAFTAR SINGKATAN
Daftar Arti Lambang
% = Persen
± = Lebih Kurang
Ml = Mili liter
Daftar Arti Singkatan
ASI = (Air Susu Ibu)
IMD = (Inisiasi Menyusui Dini) IRT = (Ibu Rumah Tangga)
MDGs = (Millinium Development Goals) PT = (Perguruan Tinggi)
SD = (Sekolah Dasar)
SMA = (Sekolah Menengah Atas) SMP = (Sekolah Menengah Pertama) WHO = (World Health Organization)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
HasilUjiStatistikMenggunakanSistemKomputerisasi
Frequencies
[DataSet2] C:\Users\windows7\Documents\SPSS PENELITIAN\KUMPULAN SPSS\Hasil Spss 135\Uji T-Independent.sav baru.sav
Statistics
UmurResponden
N Valid 65
Missing 0
UmurResponden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <20 46 70.8 70.8 70.8
20-35 15 23.1 23.1 93.8
<35 4 6.2 6.2 100.0
Total 65 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=DIDIK /ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
[DataSet2] C:\Users\windows7\Documents\SPSS PENELITIAN\KUMPULAN SPSS\Hasil Spss 135\Uji T-Independent.sav baru.sav
Statistics
PendidikanResponden
N Valid 65
(70)
68
PendidikanResponden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 12 18.5 18.5 18.5
SMP 23 35.4 35.4 53.8
SMA 22 33.8 33.8 87.7
PT 8 12.3 12.3 100.0
Total 65 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=KERJA /ORDER=ANALYSIS.
Statistics
PekerjaanResponden
N Valid 65
Missing 0
PekerjaanResponden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid IRT 25 38.5 38.5 38.5
Petani 24 36.9 36.9 75.4
PNS 6 9.2 9.2 84.6
Wiraswasta 8 12.3 12.3 96.9
Bidan 2 3.1 3.1 100.0
(71)
Frequencies
[DataSet2] C:\Users\windows7\Documents\SPSS PENELITIAN\KUMPULAN SPSS\Hasil Spss 135\Uji T-Independent.sav baru.sav
Statistics
SukuResponden
N Valid 65
Missing 0
SukuResponden
\Valid Melayu 32 49.2 49.2 49.2
Jawa 23 35.4 35.4 84.6
Batak 10 15.4 15.4 100.0
Total 65 100.0 100.0
Frequencies
[DataSet2] C:\Users\windows7\Documents\SPSS PENELITIAN\KUMPULAN SPSS\Hasil Spss 135\Uji T-Independent.sav baru.sav
Statistics
InisiasiMenyusuiDini
N Valid 65
Missing 0
InisiasiMenyusuiDini
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak IMD 33 50.8 50.8 50.8
IMD 32 49.2 49.2 100.0
(72)
70
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Volume Darah Kala IV 65 100.0% 0 .0% 65 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Volume Darah Kala IV Mean 1.3249E2 1.98953
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 1.2852E2 Upper Bound 1.3647E2
5% Trimmed Mean 1.3329E2
Median 1.3000E2
Variance 257.285
Std. Deviation 1.60401E1
Minimum 90.00
Maximum 160.00
Range 70.00
Interquartile Range 23.50
Skewness -.533 .297
Kurtosis .060 .586
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Volume Darah Kala IV .079 65 .200* .959 65 .030
a. Lilliefors Significance Correction
(73)
Descriptives
[DataSet1] C:\Users\windows7\Desktop\HASIL UJI SPSS TERBARUUU\Perdarahan.sav
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perkiraan Volume Perdarahan
Kala IV Yang IMD 32 90.00 151.00 1.2484E2 15.08280 Valid N (listwise) 32
DESCRIPTIVES VARIABLES=Perdarahan2 /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptives
[DataSet1] C:\Users\windows7\Desktop\HASIL UJI SPSS TERBARUUU\Perdarahan.sav
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perkiraan Volume Perdarahan
Kala IV Tidak IMD 33 120.00 160.00 1.3991E2 13.37760 Valid N (listwise) 33
EXAMINE VARIABLES=IMD /PLOT BOXPLOT STEMLEAF /COMPARE GROUP
/STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE /NOTOTAL.
(74)
72
T-TEST GROUPS=IMD(0 1) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=VOLUME
/CRITERIA=CI(.9500).
T-Test
[DataSet1] C:\Users\windows7\Documents\SPSS PENELITIAN\KUMPULAN SPSS\Hasil Spss 135\Uji T-Independent.sav
Group Statistics
InisiasiMenyu
suiDini N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Volume Darah Kala IV Tidak IMD 33 1.3991E2 13.37760 2.32874
IMD 32 1.2484E2 15.08280 2.66629
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Volume
Darah Kala IV
Equal variances
assumed .156 .694 4.264 63 .000 15.06534 3.53347 8.00426 22.12643 Equal variances not
assumed
(75)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Ika Handayani Siregar Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Aek Songsongan, 07 Oktober 1991 Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status : Belum menikah Tinggi, berat badan : 154 cm, 48 kg
Alamat : Dsn V Aek Songsongan, Kec. Aek Songsongan, Kab. Asahan Telpon/Hp : 081362041405
Email : [email protected]
Pendidikan
1. Tahun 1997 – 2003 : SDN 010133 Aek Songsongan 2. Tahun 2003 – 2006 : SMPN 1 Bandar Pulau
3. Tahun 2006 – 2009 : SMAN 1 Aek Songsongan 4. Tahun 2009 – 2012 : D-III Kebidanan YPDR Medan 5. Tahun 2014 – 2015 : D-IV Bidan Pendidik USU
(1)
PendidikanResponden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 12 18.5 18.5 18.5
SMP 23 35.4 35.4 53.8
SMA 22 33.8 33.8 87.7
PT 8 12.3 12.3 100.0
Total 65 100.0 100.0
FREQUENCIES VARIABLES=KERJA /ORDER=ANALYSIS.
Statistics PekerjaanResponden
N Valid 65
Missing 0
PekerjaanResponden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid IRT 25 38.5 38.5 38.5
Petani 24 36.9 36.9 75.4
PNS 6 9.2 9.2 84.6
Wiraswasta 8 12.3 12.3 96.9
Bidan 2 3.1 3.1 100.0
(2)
Frequencies
[DataSet2] C:\Users\windows7\Documents\SPSS PENELITIAN\KUMPULAN SPSS\Hasil Spss 135\Uji T-Independent.sav baru.sav
Statistics SukuResponden
N Valid 65
Missing 0
SukuResponden
\Valid Melayu 32 49.2 49.2 49.2
Jawa 23 35.4 35.4 84.6
Batak 10 15.4 15.4 100.0
Total 65 100.0 100.0
Frequencies
[DataSet2] C:\Users\windows7\Documents\SPSS PENELITIAN\KUMPULAN SPSS\Hasil Spss 135\Uji T-Independent.sav baru.sav
Statistics InisiasiMenyusuiDini
N Valid 65
Missing 0
InisiasiMenyusuiDini
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak IMD 33 50.8 50.8 50.8
IMD 32 49.2 49.2 100.0
(3)
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Volume Darah Kala IV 65 100.0% 0 .0% 65 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Volume Darah Kala IV Mean 1.3249E2 1.98953
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound 1.2852E2 Upper Bound 1.3647E2
5% Trimmed Mean 1.3329E2
Median 1.3000E2
Variance 257.285
Std. Deviation 1.60401E1
Minimum 90.00
Maximum 160.00
Range 70.00
Interquartile Range 23.50
Skewness -.533 .297
Kurtosis .060 .586
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Volume Darah Kala IV .079 65 .200* .959 65 .030 a. Lilliefors Significance Correction
(4)
Descriptives
[DataSet1] C:\Users\windows7\Desktop\HASIL UJI SPSS TERBARUUU\Perdarahan.sav
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perkiraan Volume Perdarahan
Kala IV Yang IMD 32 90.00 151.00 1.2484E2 15.08280 Valid N (listwise) 32
DESCRIPTIVES VARIABLES=Perdarahan2 /STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.
Descriptives
[DataSet1] C:\Users\windows7\Desktop\HASIL UJI SPSS TERBARUUU\Perdarahan.sav Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perkiraan Volume Perdarahan
Kala IV Tidak IMD 33 120.00 160.00 1.3991E2 13.37760 Valid N (listwise) 33
EXAMINE VARIABLES=IMD /PLOT BOXPLOT STEMLEAF /COMPARE GROUP
/STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE /NOTOTAL.
(5)
T-TEST GROUPS=IMD(0 1) /MISSING=ANALYSIS /VARIABLES=VOLUME
/CRITERIA=CI(.9500).
T-Test
[DataSet1] C:\Users\windows7\Documents\SPSS PENELITIAN\KUMPULAN SPSS\Hasil Spss 135\Uji T-Independent.sav
Group Statistics InisiasiMenyu
suiDini N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Volume Darah Kala IV Tidak IMD 33 1.3991E2 13.37760 2.32874
IMD 32 1.2484E2 15.08280 2.66629
Independent Samples Test Levene's Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Volume
Darah Kala IV
Equal variances
assumed .156 .694 4.264 63 .000 15.06534 3.53347 8.00426 22.12643 Equal variances not
assumed
(6)