Kepatuhan Bidan Dalam Melaksanakan Asuhan Standar Minimal Pelayanan Antenatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Helvetia Medan Tahun 2014
KEPATUHAN BIDAN DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN STANDAR
MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
HELVETIA TAHUN 2014
ABSTRAK
Ira novrista damanik
Latar Belakang : Indonesia merupakan negara yang memiliki angka kematian ibu (AKI)
tertinggi di ASEAN karena telah mencapai 307/100.000 kelahiran hidup. Perkembangan
pelayanan antenatal di Indonesia belum menunjukkan hasil yang bermakna dalam
menurunkan angka kematian ibu. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam
mencegah setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervesi yang
merupakan komponen penting dalam pelayanan antenatal. Namun dalam melaksanakan
praktiknya masih ada bidan yang tidak patuh dalam melaksanakan standar pelayanan
antenatal yang telah ditetapkan.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui bagaimanakah kepatuhan bidan dalam
melaksanakan asuhan standar minimal pelayanan antenatal di wilayah kerja puskesmas
Helvetia tahun 2014.
Metedologi : Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan metode pengambilan sampel random sampling. Jumlah sampel sebanyak 35
orang dan menggunakan analisa univariat.
Hasil penelitian : Hasil penelitian diperoleh dari 35 responden mayoritas sudah bekerja
selama >15 tahun 16 orang (45,7%), pendidikan terakhir D-III Kebidanan 32 orang
(91,4%), pengetahuan bidan adalah baik 17 orang (48,5%), dan kepatuhan bidan adalah
cukup 13 orang (37,3%)
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan
kepatuhan adalah baik dan cukup. Masih banyak bidan yang tidak melaksanakan
asuhan pelayanan antenatal yang telah ditetapkan. Hal ini tentu saja dapat menjadi
ancaman terhadap kesehatan ibu dan anak. Diharapkan bidan lebih meningkatkan
kepatuhan mereka di dalam memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan asuhan
standar minimal pelayanan antenatal.
Kata kunci : kepatuhan, bidan, asuhan standar minimal antenatal
Universitas Sumatera Utara
MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
HELVETIA TAHUN 2014
ABSTRAK
Ira novrista damanik
Latar Belakang : Indonesia merupakan negara yang memiliki angka kematian ibu (AKI)
tertinggi di ASEAN karena telah mencapai 307/100.000 kelahiran hidup. Perkembangan
pelayanan antenatal di Indonesia belum menunjukkan hasil yang bermakna dalam
menurunkan angka kematian ibu. Sebenarnya bidan memiliki peran penting dalam
mencegah setiap kondisi yang mengancam jiwa ini melalui beberapa intervesi yang
merupakan komponen penting dalam pelayanan antenatal. Namun dalam melaksanakan
praktiknya masih ada bidan yang tidak patuh dalam melaksanakan standar pelayanan
antenatal yang telah ditetapkan.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui bagaimanakah kepatuhan bidan dalam
melaksanakan asuhan standar minimal pelayanan antenatal di wilayah kerja puskesmas
Helvetia tahun 2014.
Metedologi : Desain penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif
dengan metode pengambilan sampel random sampling. Jumlah sampel sebanyak 35
orang dan menggunakan analisa univariat.
Hasil penelitian : Hasil penelitian diperoleh dari 35 responden mayoritas sudah bekerja
selama >15 tahun 16 orang (45,7%), pendidikan terakhir D-III Kebidanan 32 orang
(91,4%), pengetahuan bidan adalah baik 17 orang (48,5%), dan kepatuhan bidan adalah
cukup 13 orang (37,3%)
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan
kepatuhan adalah baik dan cukup. Masih banyak bidan yang tidak melaksanakan
asuhan pelayanan antenatal yang telah ditetapkan. Hal ini tentu saja dapat menjadi
ancaman terhadap kesehatan ibu dan anak. Diharapkan bidan lebih meningkatkan
kepatuhan mereka di dalam memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan asuhan
standar minimal pelayanan antenatal.
Kata kunci : kepatuhan, bidan, asuhan standar minimal antenatal
Universitas Sumatera Utara