Daya Hambat Ekstrak Buah Mengkudu Muda Terhadap Pertumbuhan Streptokokus Mutan

6

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mengkudu (Morinda citrifolia)
Mengkudu adalah jenis yang paling popular dan biasa disebut dengan “Queen
of The Morinda”. Tanaman ini sangat popular di kawasan Asia Tenggara, Kepulauan
Pasifik, dan Karibia. Spesies ini mempunyai nama tersendiri disetiap negara, antara
lain noni di Hawai, nonu atau nono di Tahiti, cheese fruit di Australia, mengkudu
atau pace di Indonesia dan Malaysia.8
Mengkudu merupakan tanaman tropis dan liar, di Indonesia mengkudu dapat
tumbuh di tepi pantai hingga ketinggian 1500 m dpl (di atas permukaan laut), baik di
lahan subur maupun marginal. Semua bagian tanaman, seperti: akar, batang, daun,
dan buah selain sebagai sumber nutrisi juga mempunyai efek farmakologis yang
tinggi. Akar mengkudu digunakan untuk mengobati penyakit disentri, sebagai
tonikum dan meredakan demam. Kulit batang mengkudu dapat digunakan sebagai
antiseptik, menyembuhkan luka, dan sebagai tonikum. Daun mengkudu dimanfaatkan
untuk mengobati disentri, kejang usus, pusing-pusing, muntah, dan demam. Selain itu
daun mengkudu juga dikonsumsi sebagai sayuran dengan nilai gizi tinggi karena
mengandung vitamin A. Buahnya dimanfaatkan untuk mengobati radang, gangguan

pernapasan, dan pelembut kulit. Dalam beberapa tahun terakhir meningkatnya animo
masyarakat dalam memanfaatkan mengkudu sebagai bahan perawatan, pencegahan,
dan pengobatan penyakit menyebabkan komoditas ini banyak diminati. Menurut
Alison dkk., ekstrak buah mengkudu bersifat antioksidan, anti-inflamasi, anti-kanker,
dan anti diabetes.10,13,21

2.1.1 Klasifikasi
Menurut taksonomi, mengkudu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom

: Plantae

Filum

: Angiospermae

Universitas Sumatera Utara

7


Sub filum

: Dycotiledones

Divisi

: Sphermatophita

Famili

: Rubiaceae

Genus

: Morinda

Spesies

: Citrifolia


Nama ilmiah : Morinda citrifolia.

Gambar 1. Buah mengkudu. 10

2.1.2 Morfologi
Mengkudu termasuk famili rubiaceae. Pohon mengkudu tidak begitu besar,
tingginya antara 4 - 6 m. Batang mempunyai cabang, berdahan kaku, kasar, dan
memiliki akar tunggang. Kulit batang cokelat keabu-abuan atau kekuningan. Cabang
batang kecil berdiameter ± 0,5 cm, berbuku-buku, dan dari tiap buku keluar sepasang
daun berukuran 12 x 28 cm. Daun berwarna hijau tua mengkilat dan tidak berbulu,
berbentuk oval dengan tulang daun menyirip dan berukuran besar dibanding
cabangnya. Bunganya berwarna putih dan memanjang berbentuk piala. Tumbuh
diantara dua daun dan berkelompok rapat serta tersusun dalam bunga majemuk.22,23

Universitas Sumatera Utara

8

(a)


(b)

(c)

Gambar 2. (a) Pohon mengkudu, (b) Daun mengkudu berwarna hijau tua mengkilat,
(c) Bunga mengkudu berbentuk piala berwarna putih. 11,23
Buah mengkudu yang masih muda berwarna hijau, tetapi jika sudah masak
akan berwarna kuning. Buah berbentuk bulat atau bulat panjang dengan ujung makin
kecil dan tumpul, dan memiliki mata seperti buah nanas. Kulit buah mengkudu sangat
tipis. Daging buah tersusun dari buah-buah berbentuk piramid dan berwarna cokelat
kemerahan. Setelah matang, daging buah banyak mengandung air. Biji mengkudu
berwarna hitam, memiliki albumin keras dan ruang udara yang tampak jelas. 23-25

Gambar 3. Daging buah mengkudu24

Universitas Sumatera Utara

9

2.1.3 Kandungan Fitokimia Buah Mengkudu

Sebanyak 160 senyawa fitokimia pada buah mengkudu telah diidentifikasi.
Diantaranya sejumlah seronin, skopoletin, proseronin, proseronase, damnacantal,
asam amino, enzim alkaloid. Buah mengkudu mengandung beberapa zat antibakteri
seperti aspelurosid, akubin, alizarin, dan beberapa zat antrakuinon. Sebagian besar
senyawa ini telah diisolasi dan diidentifikasi melalui spektroskopi NMR dan
spektrometri massa sementara spektrometri massa kromatografi gas yang digunakan
terutama dalam identifikasi asam lemak. Mengkudu juga terdiri atas berbagai zat
nutrisi seperti protein, vitamin serta mineral seperti magnesium, besi, dan fosfat yang
memiliki efek anti oksidan. Kandungan lainnya yaitu asam karbonat sebagai sumber
vitamin C dan anti oksidan dan juga berperan dalam mekanisme pertahanan terhadap
mikroorganisme. Skolopetin juga terdapat pada mengkudu dan berfungsi sebagai anti
peradangan dan anti alergi. Selain beberapa senyawa tersebut, senyawa yang
merupakan anti oksidan primer adalah tanin dan flavonoid yang tergolong senyawa
fenolik.10,13,14,17

2.1.4 Manfaat Mengkudu (Morinda citrifolia)
Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium,
mengkudu mengandung berbagai vitamin, mineral dan enzim, alkaloid, ko-faktor dan
steroid


tumbuhan

yang terbentuk

secara

alamiah. Berikut adalah mengenai

beberapa zat yang terkandung dalam mengkudu serta manfaatnya : 21,25
a. Meningkatkan daya tahan tubuh
Ekstrak buah mengkudu, di antaranya adalah merangsang produksi sel T
dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit),
memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah
putih, menunjukkan efek anti bakteri, mempunyai efek anti rasa sakit/nyeri
(analgesik) menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan
kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal. Mengkudu dapat
meningkatkan fungsi kelenjar tiroid dan kelenjar timus, melawan infeksi dan
masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.

Universitas Sumatera Utara


10

b. Menormalkan tekanan darah
Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu skopoletin yang berfungsi
untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini
menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah,
sehingga tekanan darah menjadi normal.
c. Menghilangkan rasa sakit
Teori Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia AS) yang menyatakan

bahwa

xeronin yang berperan dalam menghilangkan rasa sakit. Hal ini dikaitkan dengan
kemampuan xeronin menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk selsel jaringan otak, tempat berasalnya rasa sakit.
d. Zat antibakteri
Zat antibakteri pada mengkudu adalah antrakuinon, akubin, dan alizarin. Zat
ini dapat mematikan bakteri penyebab infeksi. Ekstrak buah mengkudu sangat
berguna untuk mendukung perawatan dan penyembuhan penyakit infeksi yang
disebabkan bakteri. Senyawa skopoletin juga bersifat antibakteri, membunuh jamur

serta bersifat anti peradangan.
e. Membantu pemulihan sel-sel tubuh
Terpenoid terdapat pada minyak atau lemak esensial yang berfungsi untuk
membantu tubuh dalam proses sintesis organik pemulihan sel sel tubuh.
f. Seronin
Seronin juga turut berperan dalam proses siklus energi tubuh. Mekanisme
sebagai berikut, seronin akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat
penyerapan endorfin dan bertindak sebagai prekursor hormon untuk mengaktifkan
protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan
merasa enak dan memiliki banyak energi setelah mengkonsumsi sari buah mengkudu.
g. Zat antikanker
Damnacantal yang terkandung didalam buah mengkudu merupakan zat yang
berkhasiat sebagai zat antikanker. Para peneliti menemukan zat antikanker pada
ekstrak mengkudu.

Universitas Sumatera Utara

11

2.2 Streptokokus mutan

Golongan Streptokokus mempunyai beberapa strain, tetapi yang dominan dan
banyak ditemukan dalam rongga mulut manusia adalah jenis Streptokokus mutan.
Mikroorganisme fakultatif ini dapat memetabolisme karbohidrat dan dianggap
sebagai agen etiologi terjadinya karies. Sifat kariogenik bakteri ini terkait dengan
berbagai faktor termasuk produksi konsentrasi tinggi asam dalam pembentukan plak
dan glukosil transferase (GTF).26
Streptokokus mutan merupakan bakteri gram positif, bersifat nonmotil (tidak
bergerak). Memiliki bentuk kokus berbentuk bulat atau bulat telur dan tersusun dalam
rantai. Bakteri ini tumbuh secara optimal pada suhu sekitar 18
˚ - 40˚C. Streptokokus
mutan termasuk alfa hemolitik. Berdasarkan penelitian longitudinal terbukti bahwa
Streptokokus mutan stabil dalam jumlah besar yang diasosiasikan dengan
pengembangan lesi karies pada email.27,28
Taksonomi Streptokokus mutan sebagai berikut :
Kingdom

: Monera

Divisi


: Firmicutes

Kelas

: Bacilli

Ordo

: Lactobacilalles

Famili

: Streptococcaceae

Genus

: Streptococcus

Spesies


: Streptococcus mutans

Streptokokus mutan merupakan bakteri yang berkembang dalam plak.
Streptokokus mutan memiliki suatu enzim yang disebut glukosil transferase (GTF)
yang dapat menyebabkan polimerisasi glukosa pada sukrosa dengan pelepasan dari
fruktosa, sehingga dapat mensintesa molekul glukosa yang membantu mengikat
organisme enamel dengan satu sama lain. Keadaan ini mendukung pertumbuhan
bakteri asidurik yang lain dan melarutkan enamel dan berperan penting pada
pembentukan karies. 28

Universitas Sumatera Utara

12

Gambar 4. Streptokokus mutan 28

2.3 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Mengkudu
Literatur menunjukkan buah mengkudu adalah agen kuat sehingga dapat
menghambat peningkatan dan pembentukan mikroorganisme yang menyebabkan
penyakit infeksi di rongga mulut. Kandungan fitokimia yang tergantung dalam buah
mengkudu

cenderung

aktif

menghambat

bakteri

gram

positif,

khususnya

Streptokokus mutan yang merupakan agen penyebab utama karies. Komponen
tersebut tergolong senyawa fenolik, yaitu flavonoid dan tanin. Senyawa flavonoid
pada ekstrak mengkudu bersifat polar sehingga lebih mudah menembus lapisan
peptidoglikan yang juga bersifat polar. Mekanisme kerja flavonoid sebagai
bakterisidal terhadap pertumbuhan Sreptokokus mutan yaitu mengganggu fungsi
dinding sel sebagai pelindung dari lisis sel. Senyawa tanin mampu menghentikan
sintesis glukan oleh Streptokokus mutan dengan cara berinteraksi langsung dengan
membran protein bakteri sehingga menghambat perlekatan sel bakteri pada
permukaan gigi dan menghambat kerja enzim glukosil transferase (GTF).. 14-17

Universitas Sumatera Utara

13

2.4 Kerangka Teori
Ekstrak Buah Mengkudu muda
(Morinda citrifolia)

Komponen Aktif (senyawa fenolik)

Memiliki sifat antibakteri

Menghancurkan dinding sel bakteri

Lisis osmotik sel bakteri

Universitas Sumatera Utara

14

2.5 Kerangka Konsep

Variabel Independen

Variabel Dependen

Ekstrak buah mengkudu
muda konsentrasi 50%,
40%, 30%, 20%, 10%, 5%,
2,5%, dan 1,25%

Diameter zona hambat
(mm)

Variabel Terkendali
a. Media biakan Streptokokus mutan yaitu Mueller Hinton Agar
b. Suhu untuk menumbuhkan Streptokokus mutan 37˚C
c. Lama inkubasi Streptokokus mutan 24 jam

Universitas Sumatera Utara