Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

TUGAS AKHIR
STUDI KOORDINASI FUSE DAN RECLOSER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20
KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION
( STUDI KASUS: PENYULANG PM. 6 GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada
Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Teknik Energi Listrik
Oleh
Riko Jogi Petrus Pasaribu
NIM : 110402066

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

1
Universitas Sumatera Utara

2

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Penggunaan Distributed Generation pada jaringan distribusi dapat mengganggu
koordinasi fuse dan recloser dikarenakan arus gangguan tidak hanya disuplai oleh gardu
induk tetapi juga disuplai oleh Distributed Generation. Penelitian sebelumnya telah
dilakukan terhadap keandalan koordinasi fuse dan recloser pada jaringan distribusi yang
terhubung dengan Distributed Generation dimana penelitian tersebut menjelaskan bahwa
terjadi perubahan kinerja dari koordinasi kedua perangkat tersebut sehingga keandalan sistem
pengaman dalam mengamankan jaringan distribusi menjadi sangat buruk
Pada penelitian ini, penulis melakukan studi koordinasi fuse dan recloser pada
jaringan distribusi 20 KV penyulang PM.6 GI Pematangsiantar yang terhubung dengan
PLTM Silau 2 dan PLTmH Tonduhan untuk memperoleh sistem proteksi yang benar
menggunakan program komputer dan prosedur – prosedur tertentu. Dari hasil studi diperoleh
bahwa terjadi perubahan setelan recloser – recloser eksisting dan rating fuse yang
berkoordinasi dengan recloser. Semua recloser – recloser eksisting (recloser 1, recloser 2,
dan recloser 3) dan recloser yang akan ditambah pada jaringan (recloser 4) menggunakan
Kurva TCC1 Kyle 102 dan Kurva TCC2 IEC INV. Setelan arus fasa dan tanah recloser 1
dan 2 adalah 15 A dan 7 A, recloser 3 adalah 76 A dan 38 A, serta recloser 4 adalah 134 A
dan 67 A dimana kurva TCC2 recloser 1, 3 dan 4 dikali dengan faktor pengali sebesar 25

sedangkan recloser 2 dikali dengan faktor pengali sebesar 3. Rating fuse yang berkoordinasi
recloser 1, 2, 3, dan 4 adalah sebesar 50T dan 80T; 40T; 40T, 65T dan 80T; 40T dan 65T.
Kata kunci: distributed generation koordinasi fuse dan recloser, arus gangguan.

i
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena atas
berkat dan rahmat-Nya Tugas Akhir ini dapat disusun dan diselesaikan dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang baru diselesaikan untuk
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Departemen
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul Tugas akhir ini
adalah:
“STUDI KOORDINASI FUSE DAN RECLOSER PADA JARINGAN
DISTRIBUSI 20 KY YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION
(STUDI KASUS: PENYULANG PM. 6 GARDU INDUK PEMATANGSIANTAR)”
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada yang teristimewa yaitu ayahanda
(Binsar Pasaribu) beserta Ibunda (Celly Siahaan) dan adik – adik tersayang (Andreas
Pasaribu dan Tunggul Pasaribu) yang selalu memberikan semangat dan mendoakan penulis

selama studi hingga menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Selama masa kuliah hingga penyelesaian Tugas Akhir ini penulis juga banyak
mendapatkan dukungan maupun bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada:
1. Bapak Ir. Riswan Dinzi, M.T., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang
telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya untuk selalu memberikan
bantuan bimbingan dan pengarahan kepada penulis hingga penyusunan Tugas
Akhir ini selesai.
2. Bapak Ir. Zulkarnaen Pane, M.T., selaku Penguji Tugas Akhir yang telah
banyak memberikan masukan demi perbaikan Tugas Akhir ini dan telah
ii
Universitas Sumatera Utara

memberikan

pengarahan

kepada

penulis


selama

perkuliahan

hingga

penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Yulianta Siregar S.T., M.T., selaku dosen Penguji Tugas Akhir yang
telah memberikan masukan demi perbaikan Tugas Akhir ini.
4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.si., selaku Ketua Departemen Teknik
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah banyak
memberikan bimbingan, nasehat dan motivasi kepada penulis selama
menjalani perkuliahan dan menjabat sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Teknik
Elektro periode 2014/2015.
5. Bapak Ir. Arman Sani, M.T., selaku dosen Wali yang selalu memberikan
arahan, bimbingan dan nasihat selama penulis menjalani perkuliahan di
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik serta memberikan
pengalaman hidup yang berharga selama masa perkuliahan kepada penulis.

7. Bang Marthin, Kak Ester, Kak Umi, Pak Ponijan dan Bang Dipo, selaku staf
pegawai Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
Utara yang telah membantu penulis dalam pengurusan administrasi.
8.

Sahabat “KP”, Ann Alberth Sitorus, Rizky Wira Handalan dan Andreas VHS,
yang telah memberikan motivasi dan semangat selama perkuliahan, Kerja
Praktek hingga menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9. Seluruh pengurus Ikatan Mahasiswa Teknik Elektro periode 2014/2015
stambuk 2011, Wahyudi Syahputra, Yudha Pratama Simamora, Sakinah,
Hazijah Afni, Seprianti, James Napitupulu, Emir Lutfi Pahlevi, Ferro Hudson,
Samgar Siahaan, Riandi Fuanto, Tidauccy Samuel, Faisal Hasibuan, Bill
Immanuel Tarigan, Yosef Tarigan, Fernando EP, Yoshua Bangun, Canboy dan

iii
Universitas Sumatera Utara

Biondi Laurens, yang sudah membantu penulis untuk menjalankan
kepengurusan Ikatan Mahasiswa Teknik Elektro periode 2014/2015.

10. Rekan - rekan Asisten Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi dan Asisten
Laboratorium Transmisi dan Distribusi, Sandro Levi Panggabean, Josiah,
Memory, M. Fikri, Syahlan dan Frederik yang telah menjadi teman diskusi
serta memberikan masukan selama perkuliahan.
11. Seluruh teman – teman stambuk 2011 yang sudah memberikan pelajaran
hidup, cerita, canda dan ilmu selama penulis menjalani perkuliahan di
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
12. Seluruh abang – abang stambuk 2010 dan 2009 yang telah memberikan
bantuan selama penulis menjalani perkuliahan di Departemen Teknik Elektro.
13. Seluruh adik – adik stambuk 2013 yang telah membantu penulis selama
perkuliahan dan menjabat sebagai Ketua Ikatan Mahasiswa Teknik Elektro
periode 2014/2015.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna oleh karena itu penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca yang dapat membuat Tugas Akhir ini
lebih baik lagi. Semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Oktober 2015

Riko Jogi Petrus Pasaribu
NIM: 110402066


iv
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

ABSTRAK..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL................................................................................................................xxiii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.........................................................................................................3
1.5 Manfaat.......................................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................4
2.1 Distributed Generation...............................................................................................4
2.1.1 Pengaruh Interkoneksi Distributed Generation Pada Jaringan
Distribusi.............................................................................................................4

2.2 Jenis – Jenis Gangguan Pada Jaringan Distribusi.......................................................6
2.3 Konsep Perhitungan Gangguan Arus Lebih...............................................................8
2.3.1 Metode Penyelesaian Analisis Arus Hubung Singkat......................................9
2.3.1.1 Metode Thevenin...........................................................................................9
v
Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Contoh Perhitungan Arus Hubung Singkat Menggunakan
Metode Thevenin.............................................................................................11
2.4 Peralatan – Peralatan Perlindungan Arus Lebih Pada Jaringan Distribusi...............17
2.4.1 Fuse.................................................................................................................17
2.4.2 Recloser..........................................................................................................19
2.4.2.1 Penempatan dan Jumlah Recloser Pada Jaringan Distribusi.......................21
2.5 Koordinasi Fuse dan Recloser..................................................................................23
2.8 Pengaruh Interkoneksi Distributed Generation terhadap Koordinasi Fuse
dan Recloser pada Jaringan Distribusi........................................................................26
BAB 3 METODE PENELITIAN..........................................................................................29
3.1 Tempat dan Penelitian..............................................................................................29
3.2 Bahan dan Peralatan..................................................................................................29
3.3 Pelaksanaan Penelitian..............................................................................................29

3.4 Variabel yang Diamati..............................................................................................30
3.5 Prosedur Penelitian...................................................................................................30
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................................37
4.1 Umum.......................................................................................................................37
4.2 Keadaan Eksisting Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Penyulang PM.6 Gardu
Induk Pematangsiantar...............................................................................................42
4.2.1 Pengujian dan Analisis Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Bus 143...........45
4.2.2 Pengujian dan Analisis Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Bus 577...........55
4.2.3 Pengujian dan Analisis Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Bus 769...........63
4.3 Studi Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Jaringan Distribusi yang
Terhubung dengan Distributed Generation..............................................................70
4.3.1 Studi Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Daerah yang Dilindungi Oleh
Recloser 1................................................................................................................73
4.3.2 Pengujian dan Analisis Hasil Studi Koordinasi Fuse dan Recloser
Pada Bus 143 ..........................................................................................................77
4.3.3 Studi Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Daerah yang Dilindungi Oleh
Recloser 2................................................................................................................85
vi
Universitas Sumatera Utara


4.3.4 Pengujian dan Analisis Hasil Studi Koordinasi Fuse dan Recloser
Pada Bus 577...........................................................................................................89
4.3.5 Studi Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Daerah yang Dilindungi Oleh
Recloser 3................................................................................................................96
4.3.6 Pengujian dan Analisis Hasil Studi Koordinasi Fuse dan Recloser
Pada Bus 769.........................................................................................................102
4.3.7 Studi Koordinasi Fuse dan Recloser Pada Daerah yang Dilindungi Oleh
Recloser 4..............................................................................................................110
4.3.8 Pengujian dan Analisis Hasil Studi Koordinasi Fuse dan Recloser
Pada Bus 240.........................................................................................................115
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................122
5.2 Saran.......................................................................................................................123
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................124
LAMPIRAN

vii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR


Gambar 2.1 (a) Jaringan Distribusi yang Tidak Terhubung dengan DG...................................5
Gambar 2.1 (b) Jaringan Distribusi yang Terhubung dengan DG.............................................5
Gambar 2.2

Ilustrasi Penyederhanaan Jaringan Distribusi Menggunakan
Metode Thevenin..............................................................................................10

Gambar 2.3

One Line Diagram Jaringan Distribusi 3 Bus Tanpa Terhubung
Dengan DG.......................................................................................................12

Gambar 2.4

Diagram Impedansi dari Jaringan Distribusi Sistem 3 Bus
Tanpa Terhubung Dengan DG.........................................................................12

Gambar 2.5

One Line Diagram Jaringan Distribusi 3 Bus Terhubung DG1.......................13

Gambar 2.6

Diagram Impedansi Jaringan Distribusi Sistem 3 Bus Terhubung DG1..........14

Gambar 2.7

One Line Diagram Jaringan Distribusi Sistem 3 Bus Terhubung
DG1 dan DG2....................................................................................................15

Gambar 2.8

Diagram Impedansi Jaringan Distribusi Sistem 3 Bus Terhubung
DG1 dan DG2....................................................................................................16

Gambar 2.9

Bentuk Fisik Fuse Tipe Expulsion...................................................................18

Gambar 2.10 Karakteristik Waktu Arus Fuse (TCC)............................................................18
Gambar 2.11 Bentuk Fisik Recloser......................................................................................19
Gambar 2.12 Kurva Arus Waktu Recloser.............................................................................20
Gambar 2.13 Urutan Operasi Recloser Saat Terjadi Gangguan Tetap..................................21
Gambar 2.14 Recloser – Recloser yang Diletakkan Pada Suatu Jaringan Distribusi............23
Gambar 2.15 Letak dari Fuse dan Recloser yang Saling Berkoordinasi Pada
Suatu Jaringan Distribusi.................................................................................24
Gambar 2.16 Kurva Arus dan Waktu dari Koordinasi Fuse dan Recloser............................26
viii
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.17 Titik Gangguan Disuplai Oleh Arus dari Gardu dan Arus dari DG.................27
Gambar 2.18 Kurva Arus dan Waktu Koordinasi Fuse dan Recloser Saat Jaringan
Distribusi Terhubung dengan Distributed Generation.....................................27
Gambar 3.1 (a) Diagram Alir Penelitian Saat Tidak Terhubung Dengan DG.........................31
Gambar 3.1 (b) Diagram Alir Penelitian Saat Terhubung Dengan DG...................................32
Gambar 4.1

Bus 143 Pada One Line Diagram.....................................................................39

Gambar 4.2

Bus 577 Pada One Line Diagram.....................................................................39

Gambar 4.3

Bus 769 Pada One Line Diagram.....................................................................40

Gambar 4.4

Bus 240 Pada One Line Diagram.....................................................................41

Gambar 4.5 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................45
Gambar 4.5 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143
Pada Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................45
Gambar 4.6 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan..........................................................................................47
Gambar 4.6 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143
Pada Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan.........................................................................................47
Gambar 4.7 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTM Silau 2.................................................................................................47
Gambar 4.7 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
ix
Universitas Sumatera Utara

PLTM Silau 2................................................................................................47
Gambar 4.8 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................48
Gambar 4.8 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi Terhubung yang Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau..............................................................48
Gambar 4.9 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung yang Dengan
PLTMH Silau 2 dan PLTmH Tonduhan........................................................49
Gambar 4.9 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTMH Silau 2 dan PLTmH Tonduhan........................................................49
Gambar 4.10

Kurva Karakteristik Arus – Waktu Fuse 58 Saat Terjadi Gangguan
3 Fasa Pada Bus 143 Pada Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2 dan PLTmH Tonduhan.............................................50

Gambar 4.11 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................51
Gambar 4.11 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................51
Gambar 4.12 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................52
Gambar 4.12 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................52
Gambar 4.13 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................52
x
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.13 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................52
Gambar 4.14 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan DG........................................55
Gambar 4.14 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................55
Gambar 4.15 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................57
Gambar 4.15 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................57
Gambar 4.16 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................57
Gambar 4.16 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................57
Gambar 4.17 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTM Silau 2 dan PLTmH Tonduhan...........................................................58
Gambar 4.17 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTM Silau 2 dan PLTmH Tonduhan...........................................................58
Gambar 4.18 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTM Silau 2 dan PLTmH Tonduhan...........................................................59
Gambar 4.18 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
xi
Universitas Sumatera Utara

Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTM Silau 2 dan PLTmH Tonduhan...........................................................59
Gambar 4.19 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................60
Gambar 4.19 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Tidak Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................60
Gambar 4.20 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................61
Gambar 4.20 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................61
Gambar 4.21 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Silau 2.................................................................................61
Gambar 4.21 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Silau 2.................................................................................61
Gambar 4.22 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................63
Gambar 4.22 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................63
Gambar 4.23 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Tonduhan...............................................................................64
Gambar 4.23 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
xii
Universitas Sumatera Utara

Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Tonduhan...............................................................................64
Gambar 4.24 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................65
Gambar 4.24 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................65
Gambar 4.25 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................65
Gambar 4.25 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................65
Gambar 4.26 (a) ) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................66
Gambar 4.26 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................66
Gambar 4.27 Kurva Karakteristik Arus – Waktu Pada Fuse 58 Saat Terjadi Gangguan
3 Fasa di Bus 769 Pada Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2 dan PLTmH Tonduhan.............................................67
Gambar 4.28 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................68
Gambar 4.28 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................68
Gambar 4.29 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
xiii
Universitas Sumatera Utara

Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................68
Gambar 4.29 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................68
Gambar 4.30 (a) Urutan Waktu Operasi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................69
Gambar 4.30 (b) Kurva Karakteristik Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Eksisting Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................69
Gambar 4.31 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 1 Sebelum Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali...................................................................................76
Gambar 4.31 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 1 Sebelum Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali...................................................................................76
Gambar 4.32 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 1 Setelah Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali...................................................................................77
Gambar 4.32 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 1 Setelah Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali...................................................................................77
Gambar 4.33 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................78
Gambar 4.33 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................78
Gambar 4.34 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
xiv
Universitas Sumatera Utara

Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................79
Gambar 4.34 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................79
Gambar 4.35 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................79
Gambar 4.35 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................80
Gambar 4.36 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan yang Distribusi Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................80
Gambar 4.36 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................80
Gambar 4.37 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................81
Gambar 4.37 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................81
Gambar 4.38 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung
Distributed Generation..................................................................................83
Gambar 4.38 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung
Distributed Generation..................................................................................83
Gambar 4.39 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
xv
Universitas Sumatera Utara

Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................83
Gambar 4.39 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................83
Gambar 4.40 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................84
Gambar 4.40 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 10, Fuse 12 dan Recloser 1
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 143 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................84
Gambar 4.41 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 17 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 2 Sebelum Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali...................................................................................88
Gambar 4.41 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 17 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 2 Sebelum Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali..................................................................................88
Gambar 4.42 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 17 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 2 Sesudah Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali...................................................................................89
Gambar 4.42 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 17 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 2 Sesudah Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali...................................................................................89
Gambar 4.43 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................90
Gambar 4.43 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................90
Gambar 4.44 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 2 dan Recloser 2
xvi
Universitas Sumatera Utara

Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................91
Gambar 4.44 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 2 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................91
Gambar 4.45 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................92
Gambar 4.45 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................92
Gambar 4.46 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................92
Gambar 4.46 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 577 Pada J
aringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................92
Gambar 4.47 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................93
Gambar 4.47 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTM Silau 2...........................................................93
Gambar 4.48 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation.................................................................................94
Gambar 4.48 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation..................................................................................94
Gambar 4.49 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
xvii
Universitas Sumatera Utara

Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................95
Gambar 4.49 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan............................................................................95
Gambar 4.50 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................95
Gambar 4.50 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 22 dan Recloser 2
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 577 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2....................................................................................95
Gambar 4.51 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69, Fuse 71
dan Recloser 3 Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 774
Pada Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan DG Sebelum
Kurva TCC2 Dikalikan Dengan Faktor Pengali.............................................99
Gambar 4.51 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69, Fuse 71
dan Recloser 3 Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 774
Pada Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung dengan DG Sebelum
Kurva TCC2 Dikalikan Dengan Faktor Pengali.............................................99
Gambar 4.52 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 75 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 3 Sebelum Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali.................................................................................100
Gambar 4.52 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 75 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 3 Sebelum Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali.................................................................................100
Gambar 4.53 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69, Fuse 71
dan Recloser 3 Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 774
Pada Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan DG Sesudah
Kurva TCC2 Dikalikan Dengan Faktor Pengali...........................................101
Gambar 4.53 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69, Fuse 71
dan Recloser 3 Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 774
Pada Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan DG Sesudah
Kurva TCC2 Dikalikan Dengan Faktor Pengali...........................................101
Gambar 4.54 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 75 dan Recloser 3
xviii
Universitas Sumatera Utara

Saat Terjadi Gangguan 1 Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 3 Setelah Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali................................................................................101
Gambar 4.54 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 75 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 3 Setelah Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali.................................................................................101
Gambar 4.55 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation................................................................................102
Gambar 4.55 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation................................................................................102
Gambar 4.56 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan..........................................................................103
Gambar 4.56 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan..........................................................................103
Gambar 4.57 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2..................................................................................104
Gambar 4.57 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTM Silau 2..................................................................................104
Gambar 4.58 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTMH Silau 2......................................................104
Gambar 4.58 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTMH Silau 2......................................................104
Gambar 4.59 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
xix
Universitas Sumatera Utara

Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTMH Silau 2......................................................105
Gambar 4.59 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung Dengan
PLTmH Tonduhan dan PLTMH Silau 2......................................................105
Gambar 4.60 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation................................................................................106
Gambar 4.60 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi Tanpa Terhubung Dengan
Distributed Generation................................................................................106
Gambar 4.61 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan..........................................................................107
Gambar 4.61 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Tonduhan..........................................................................107
Gambar 4.62 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Silau 2...............................................................................107
Gambar 4.62 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 68, Fuse 69 dan Recloser 3
Saat Terjadi Gangguan 3 Fasa di Bus 769 Pada
Jaringan Distribusi yang Terhubung
Dengan PLTmH Silau 2...............................................................................107
Gambar 4.63

Kurva Karakteristik Arus – Waktu Fuse 68.................................................109

Gambar 4.64 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 51, Fuse 53 dan Recloser 4
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 4 Sebelum Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali.................................................................................113
Gambar 4.64 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 51, Fuse 53 dan Recloser 4
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 4 Sebelum Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali.................................................................................113
xx
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.65 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 51, Fuse 53 dan Recloser 4
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 4 Setelah Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali.................................................................................114
Gambar 4.65 (b) Kurva Karakteristik Studi Koordinasi Fuse 51, Fuse 53 dan Recloser 4
Saat Terjadi Gangguan Minimum Pada Daerah yang Dilindungi
Oleh Recloser 4 Setelah Kurva TCC2 Dikalikan
Dengan Faktor Pengali.................................................................................114
Gambar 4.66 (a) Urutan Waktu Operasi Studi Koordinasi Fuse 29 dan Recloser 4
Saat Terjadi Gangguan 1 Fasa ke Tanah di Bus 240 Pada
Jaringan Distr

Dokumen yang terkait

Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

3 8 220

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

1 7 161

Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

0 0 25

Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

1 6 2

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 14

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 1

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 3

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 41

Studi Regulasi Tegangan Menggunakan Step Voltage Regulator pada Jaringan Distribusi 20 kV yang Terhubung dengan Distributed Generation

0 0 56

Studi Koordinasi Fuse Dan Recloser Pada Jaringan Distribusi 20 Kv Yang Terhubung Dengan Distributed Generation (Studi Kasus: Penyulang PM. 6 Gardu Induk Pematangsiantar)

0 0 69