Pemeriksaan Kadar Residu Oksitetrasiklin Hidroklorida dan Tetrasiklin Hidroklorida dalam Udang Windu (Penaeus Monodon Fabricius) Pada Beberapa Lokasi Tambak Sidoarjo Secara KLT-Densitometri - Ubaya Repository F 843 Abstrak
ABSTRAK
Udangwindu mempunyainilai ekonomisyanglebih tinggi bila dibandingkan
denganjenis udanglainnya sehinggadisampinguntuk konsumsidalam negeri udang
windu mempunyaiperananpentingdalamperolehandevisanegara.Untuk mencegah
turunnya produksi udang windu yang salah satunya disebabkan oleh penyakit
bakterial, petani tambak sering menggunakanantibiotika yang diberikan melalui
pakan atau air tambak.Jika penggruraannya
tidak tepat, dapat menyebabkanadanya
residu antibiotika tersebutpada tubuh udang. Pada penelitian ini, sampel udang
jumlah produksiudang
windu diambil dari tiga lokasitambakdi Sidoarjoberdasarkan
windu terbesartiap tahunnya.Untuk analisisdigunakanmetodeKlTdensitometri.
Sebelumpemeriksaansampel,terlebih dahulu dilakukan validasi metode dengan
parameterselektifitas,linieritas,batasdeteksi,bataskuantitasi,akurasidanpresisi.
Padapenentuankadar OksitetrasiklinHCI dan TetrasiklinHCI dalam udang
windu, metode yang digunakan telatr memenuhi persyaratan validasi. Untuk
selektifitasdigunakanfasegerakkloroform : metanol: 5 o/oNa2EDTA(65 : 20 : 5),
persyaratan
diambil lapisanbawah,Sedangkan
validasilain untuk OksitetrasiklinHCI
diperolehlinieritasdenganhargar:0,996676221 dan hargaVxo = 3,73 o/o,batas
deteksi= 0,0560pg, bataskuantitasi: 0,1865pg, akurasi: 90,90o/odanpresisi=
7,45 o/o.Untuk TetrasiklinHCI diperolehlinieritasdenganhargar : 0,999I 27587 dan
Vxo = l,9l oh,batasdeteksi= 0,0286pg, bataskuantitasi= 0,0954pg, akwasi =
90,46o/odanprcsisi:6,76 o/o.
Hasil penclitianmenunjukkanbahwaudangwindu dari ketigalokasitsmbakdi
Sidoarjo tidak mengandungresidu OksitetrasiklinHCI tetapi mengandungresidu
TetrasiklinHCI dengankadaruntuk lokasitambakX = 90,7619pslg beratbasahatau
412,74t5 1tg/gberat kering, lokasi tambak Y : 186,4332pgls berat basahatau
918,3899 ltglg berat kering, lokasi tambakZ : 279,4517p/g berat basahatau
1354,5886 1tg/gberatkering.
lv
Udangwindu mempunyainilai ekonomisyanglebih tinggi bila dibandingkan
denganjenis udanglainnya sehinggadisampinguntuk konsumsidalam negeri udang
windu mempunyaiperananpentingdalamperolehandevisanegara.Untuk mencegah
turunnya produksi udang windu yang salah satunya disebabkan oleh penyakit
bakterial, petani tambak sering menggunakanantibiotika yang diberikan melalui
pakan atau air tambak.Jika penggruraannya
tidak tepat, dapat menyebabkanadanya
residu antibiotika tersebutpada tubuh udang. Pada penelitian ini, sampel udang
jumlah produksiudang
windu diambil dari tiga lokasitambakdi Sidoarjoberdasarkan
windu terbesartiap tahunnya.Untuk analisisdigunakanmetodeKlTdensitometri.
Sebelumpemeriksaansampel,terlebih dahulu dilakukan validasi metode dengan
parameterselektifitas,linieritas,batasdeteksi,bataskuantitasi,akurasidanpresisi.
Padapenentuankadar OksitetrasiklinHCI dan TetrasiklinHCI dalam udang
windu, metode yang digunakan telatr memenuhi persyaratan validasi. Untuk
selektifitasdigunakanfasegerakkloroform : metanol: 5 o/oNa2EDTA(65 : 20 : 5),
persyaratan
diambil lapisanbawah,Sedangkan
validasilain untuk OksitetrasiklinHCI
diperolehlinieritasdenganhargar:0,996676221 dan hargaVxo = 3,73 o/o,batas
deteksi= 0,0560pg, bataskuantitasi: 0,1865pg, akurasi: 90,90o/odanpresisi=
7,45 o/o.Untuk TetrasiklinHCI diperolehlinieritasdenganhargar : 0,999I 27587 dan
Vxo = l,9l oh,batasdeteksi= 0,0286pg, bataskuantitasi= 0,0954pg, akwasi =
90,46o/odanprcsisi:6,76 o/o.
Hasil penclitianmenunjukkanbahwaudangwindu dari ketigalokasitsmbakdi
Sidoarjo tidak mengandungresidu OksitetrasiklinHCI tetapi mengandungresidu
TetrasiklinHCI dengankadaruntuk lokasitambakX = 90,7619pslg beratbasahatau
412,74t5 1tg/gberat kering, lokasi tambak Y : 186,4332pgls berat basahatau
918,3899 ltglg berat kering, lokasi tambakZ : 279,4517p/g berat basahatau
1354,5886 1tg/gberatkering.
lv