Faktor – Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pasien HIV AIDS Dalam Menjalani Terapi Antiretroviral di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2016
iii
ABSTRAK
Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodeficiency Syndrome
(HIV/AIDS) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi isu
global dan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Belum terdapat obat
yang dapat menyembuhkan infeksi HIV secara total. Salah satu pengobatan yang
dapat dilakukan oleh Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) yaitu dengan
menjalani Anti Retroviral Therapy (ART). ODHA yang menjalani ART
diharuskan untuk menggunakan obat Anti Retroviral (ARV) secara teratur
sepanjang hidupnya. ARV tidak dapat menyembuhkan pasien secara total, namun
ARV berfungsi untuk menekan pertumbuhan HIV sehingga dapat meningkatkan
jumlah CD4 dari ODHA. Oleh karena itu, keberhasilan Terapi Antiretroviral
(ART) bergantung pada pasien HIV/AIDS mempertahankan tingkat kepatuhan
yang tinggi, setidaknya 95% dari semua dosis obat yang ditentukan tidak boleh
terlupakan. Ketidakpatuhan pada ART dikaitkan dengan munculnya resistensi
terhadap HIV yang dapat mengakibatkan HIV tetap bereplikasi.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan tujuan agar
diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien
HIV/AIDS di RSU Haji Medan. Besar sampel pada penelitian ini adalah 70 orang
dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dari observasi dan
interview menggunakan kuesioner. Analisis data mencakup analisis univariat
dengan menggunakan studi deskriptif, bivariat dengan uji Chi Square serta uji
regresi logistik menggunakan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki kepatuhan baik
adalah 30 orang (42,9%) dan pasien yang memiliki kepatuhan buruk adalah 40
orang (57,1%). Terdapat hubungan antara pengetahuan, persepsi, akses layanan
kesehatan, pelayanan konseling kepatuhan dan dukungan keluarga dengan
kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam menjalani terapi ARV berdasarkan uji
bivariat. Hasil akhir uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengetahuan
(p=0,017; Prevalence Ratio (PR) 16,144) dan akses layanan kesehatan (p=0,005;
PR=0,167) merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepatuhan menjalani terapi ARV.
Kepatuhan di RSU Haji Medan belum optimal, oleh sebab itu pelayanan
kesehatan dan lapisan masyarakat diharapkan untuk terus memberikan dukungan
penuh bagi ODHA sehingga dapat menanamkan ketaatan dan kedisiplinan pada
pasien selama menjalani pengobatan dan perawatan dengan terapi antiretroviral.
Kata Kunci : Kepatuhan, Terapi ARV, HIV/AIDS, Pengetahuan
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRACT
Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodeficiency Syndrome
(HIV/AIDS) is one of the health problems that becomes a global issue and causes
many deaths in the world. There is no cure for the infection of HIV yet. One
treatment that can be used by People Living with HIV/AIDS (ODHA) is to
undergo Anti Retroviral Therapy (ART). ODHA who undergoes ART have to use
Antiretroviral drugs (ARVs) routinely throughout their life. ARV is not giving a
cure to patient, however ARV is used to press the growth of HIV in order to
increase the CD4 cell count of the people living with HIV. Because of that, the
success of Antiretroviral Therapy (ART) depends on patients with HIV / AIDS
maintain a high level of adherence, at least 95% from all drugs prescribed dosage
should not be forgotten. Nonadherence to antiretroviral therapy can be caused the
resistances to HIV that makes HIV still continues to replicate.
This was a Cross Sectional study with aims to know the associated factors
of patients adherence to HIV/AIDS in RSU Haji Medan. The sample size was 70
peoples with purposive sampling. Data collected through observation and an
interview using questionnaires. The Data analyzed with Chi Square Test, and
Logistic Regression Test.
The Results showed that patients who have good adherence was 30 ( 42.9
% ) and patients with poor adherence was 40 (57.1 %). There was a correlation
between knowledge, perception, access to health services, counseling services and
family support adherence with adherence of patients HIV/AIDS in ARV therapy
based on bivariate test. The final result of logistic regression test showed that
knowledge (p = 0.017; Prevalence Ratio ( PR ) 16.144 ) and access to health care
(p = 0.005; PR = 0.167) was a variable that has a significant influence on
adherence of ARV therapy.
The adherence in RSU Haji Medan is not perfectly optimal, according to
that, the health service and society are expected to give a full support for PLWHA
in order to give the adherences and the discipline of patients during treatment,
and medication of antiretroviral therapy.
Keywords: Adherence, Antiretroviral Therapy, HIV/AIDS, Knowledge
iv
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodeficiency Syndrome
(HIV/AIDS) merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi isu
global dan menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Belum terdapat obat
yang dapat menyembuhkan infeksi HIV secara total. Salah satu pengobatan yang
dapat dilakukan oleh Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) yaitu dengan
menjalani Anti Retroviral Therapy (ART). ODHA yang menjalani ART
diharuskan untuk menggunakan obat Anti Retroviral (ARV) secara teratur
sepanjang hidupnya. ARV tidak dapat menyembuhkan pasien secara total, namun
ARV berfungsi untuk menekan pertumbuhan HIV sehingga dapat meningkatkan
jumlah CD4 dari ODHA. Oleh karena itu, keberhasilan Terapi Antiretroviral
(ART) bergantung pada pasien HIV/AIDS mempertahankan tingkat kepatuhan
yang tinggi, setidaknya 95% dari semua dosis obat yang ditentukan tidak boleh
terlupakan. Ketidakpatuhan pada ART dikaitkan dengan munculnya resistensi
terhadap HIV yang dapat mengakibatkan HIV tetap bereplikasi.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan tujuan agar
diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien
HIV/AIDS di RSU Haji Medan. Besar sampel pada penelitian ini adalah 70 orang
dengan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dari observasi dan
interview menggunakan kuesioner. Analisis data mencakup analisis univariat
dengan menggunakan studi deskriptif, bivariat dengan uji Chi Square serta uji
regresi logistik menggunakan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki kepatuhan baik
adalah 30 orang (42,9%) dan pasien yang memiliki kepatuhan buruk adalah 40
orang (57,1%). Terdapat hubungan antara pengetahuan, persepsi, akses layanan
kesehatan, pelayanan konseling kepatuhan dan dukungan keluarga dengan
kepatuhan pasien HIV/AIDS dalam menjalani terapi ARV berdasarkan uji
bivariat. Hasil akhir uji regresi logistik menunjukkan bahwa pengetahuan
(p=0,017; Prevalence Ratio (PR) 16,144) dan akses layanan kesehatan (p=0,005;
PR=0,167) merupakan variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepatuhan menjalani terapi ARV.
Kepatuhan di RSU Haji Medan belum optimal, oleh sebab itu pelayanan
kesehatan dan lapisan masyarakat diharapkan untuk terus memberikan dukungan
penuh bagi ODHA sehingga dapat menanamkan ketaatan dan kedisiplinan pada
pasien selama menjalani pengobatan dan perawatan dengan terapi antiretroviral.
Kata Kunci : Kepatuhan, Terapi ARV, HIV/AIDS, Pengetahuan
iii
Universitas Sumatera Utara
iv
ABSTRACT
Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immunodeficiency Syndrome
(HIV/AIDS) is one of the health problems that becomes a global issue and causes
many deaths in the world. There is no cure for the infection of HIV yet. One
treatment that can be used by People Living with HIV/AIDS (ODHA) is to
undergo Anti Retroviral Therapy (ART). ODHA who undergoes ART have to use
Antiretroviral drugs (ARVs) routinely throughout their life. ARV is not giving a
cure to patient, however ARV is used to press the growth of HIV in order to
increase the CD4 cell count of the people living with HIV. Because of that, the
success of Antiretroviral Therapy (ART) depends on patients with HIV / AIDS
maintain a high level of adherence, at least 95% from all drugs prescribed dosage
should not be forgotten. Nonadherence to antiretroviral therapy can be caused the
resistances to HIV that makes HIV still continues to replicate.
This was a Cross Sectional study with aims to know the associated factors
of patients adherence to HIV/AIDS in RSU Haji Medan. The sample size was 70
peoples with purposive sampling. Data collected through observation and an
interview using questionnaires. The Data analyzed with Chi Square Test, and
Logistic Regression Test.
The Results showed that patients who have good adherence was 30 ( 42.9
% ) and patients with poor adherence was 40 (57.1 %). There was a correlation
between knowledge, perception, access to health services, counseling services and
family support adherence with adherence of patients HIV/AIDS in ARV therapy
based on bivariate test. The final result of logistic regression test showed that
knowledge (p = 0.017; Prevalence Ratio ( PR ) 16.144 ) and access to health care
(p = 0.005; PR = 0.167) was a variable that has a significant influence on
adherence of ARV therapy.
The adherence in RSU Haji Medan is not perfectly optimal, according to
that, the health service and society are expected to give a full support for PLWHA
in order to give the adherences and the discipline of patients during treatment,
and medication of antiretroviral therapy.
Keywords: Adherence, Antiretroviral Therapy, HIV/AIDS, Knowledge
iv
Universitas Sumatera Utara