Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan industry Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2009-2013

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Sejak

terjadinya

krisis

moneter

yang

melanda

Indonesia

yang


menyebabkan banyak perusahaan yang mengalami permasalahan dalam bidang
keuangan. Salah satu alternatif bagi perusahaan untuk mendapat dana atau
tambahan modal adalah melalui pasar modal. Pasar modal pada dasarnya
berfungsi sebagai lembaga perantara. Fungsi sebagai perantara menunjukkan
peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal
merupakan

sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli dana. Dengan

demikian pasar modal adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang
dan merupakan pasar konkret. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun.
Perkembangan yang pesat pada pasar modal saat ini menarik perhatian
investor untuk berinvestasi di pasar modal. Para investor dapat membeli dan
menjual melalui bursa efek. Dalam menanamkan investasi para investor dapat
menanamkanya pada pasar modal salah satunya yaitu melalui pembelian saham.
Saham

adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas.


Menurut

Jogiyanto (2003:8) harga saham adalah “harga yang terjadi dipasar bursa pada
saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan
dan penawaran saham yang bersangkutan”. Para investor yang menanamkan
modal mengharapkan capital gain atau deviden saham yang tinggi. Pasar modal

Universitas Sumatera Utara

dapat digunakan investor untuk memperoleh tingkat penghasilan yang tinggi dan
juga memiliki resiko yang tinggi terhadap investasi. Sedangkan bagi perusahaan
yang go public pasar modal merupakan tempat untuk memperoleh tambahan
modal untuk kegiatan operasional perusahaan agar kelangsungan hidup
perusahaan dapat bertahan dan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Investor
mempunyai berbagai pertimbangan untuk menanamkan sebuah investasi dipasar
modal. Fluktuasi harga saham yang tidak menentu dan mengandung resiko
menyebabkan ketidakpastian investor dalam menentukan keputusan investor
dalam investasinya. Faktor lain yang mempengaruhi harga saham adalah faktor
makro ekonomi suatu negara seperti pertumbuhan ekonomi,inflasi, stabilitas

politik, dan keamanan. Suatu negara yang tidak bisa menjamin keamanan investor
untuk menanamkan modalnya disutau negara maka dapat menurunkan tingkat
kepercayaan investor dalam berinvestasi sehingga semakin banyak investor yang
ingin membeli atau menyimpan suatu saham, harganya semakin naik, sebaliknya
semakin banyak investor yang ingin menjual atau melepaskan suatu saham,
harganya semakin bergerak turun. Dalam menanamkan investasinya dalam bentuk
saham ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga saham. Menurut Weston
dan Brigham (2001:26) “faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah
Earning Per Share, tingkat bunga, jumlah kas deviden yang dibagikan, jumlah
laba yang didapat perusahaan, tingkat resiko dan pengembalian”. Menurut
Simatupang (2000:72) “faktor yang mempengaruhi harga saham adalah perkiraan
performa perusahaan (gambaran kinerja keuangan

perusahaan), kebijakan

Universitas Sumatera Utara

pemerintah, fluktuasi nilai mata uang, kondisi makro ekonomi dan politik
ekonomi, tingkat suku bunga perbankan, rumor dan setimen pasar”.
Untuk dapat mengurangi resiko dalam investasi maka investor harus

menggunakan analisa saham. Ada dua pendekatan yag digunakan dalam analisa
saham yaitu analisa fundamental dan analisa teknikal. Pada penelitian ini analisa
saham yang digunakan yaitu analisa fundamental dimana analisa fundamental
menyatakan bahwa saham memiliki nilai intrinsik (nilai sebenarnya). Pendekatan
fundamental membandingkan antara nilai intrinsik saham dengan harga saham di
pasar dengan tujuan untuk mengetahui apakah harga saham tersebut telah
mencerminkan nilai intrinsik atas saham. Alat yang digunakan untuk melakukan
analisis fundamental adalah rasio. Analisis ini mengacu pada informasi yang
diperoleh melalui laporan keuangan. Laporan keuangan digunakan sebagai
sumber yang penting untuk melihat kinerja keuangan perusahaan. Untuk dapat
melihat kinerja suatu perusahaan harus dilakukan analisis, terutama untuk
membantu investor dalam mengambil keputusan.
Untuk dapat mengurangi resiko para investor dalam berinvestasi maka
para investor harus megetahui informasi yang berkaitan dengan

kondisi

perusahaan yang dapat terlihat dalam kinerja keuangan. Kinerja keuangan dapat
digunakan untuk melihat perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang.
Menurut Fahmi (2006:64) “kinerja keuangan adalah refleksi gambaran dari

pencapaian

keberhasilan perusahaan yaitu keberhasilan yang dicapai atas

berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan”. Kinerja keuangan dapat dilihat
berdasarkan laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen akan memberi arti

Universitas Sumatera Utara

pada saat dianalisis terhadap pelaksanaan kinerja yang telah dilakukan. Dari
pengertian diatas dapat disimpulka bahwa kinerja keuangan adalah usaha yang
dilakukan perusahaan yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan

laba sehingga dapat melihat perkembangan perusahaan

dalam mengandalakan sumber daya yang ada.
Menurut Fahmi (2006:62) faktor kinerja keuangan yang menyebabkan harga
saham naik disebabkan oleh tingkat pendapatan perusahaan. Apabila pendapatan
perusahaan naik akan menyebabkan kenaikan harga saham. Faktor lain yang

menyebabkan kondisi keuangan perusahaan mempengaruhi harga saham yaitu
manajemen organisasi sumber daya manusia dimana sumber daya perusahaan
memberikan kinerja yang baik buat perusahaan yang menyebabkan pendapatan
perusahaan naik dan harga saham pun akan mengalami kenaikan.
Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis salah satu faktor yang
mempengaruhi harga saham yaitu kondisi perusahaan. Kondisi perusahaan dalam
hal ini diartikan sebagai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan
merupakan suatu hal yang penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan
dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan akan
mengalami perkembangan atau sebaliknya. Ukuran kinerja perusahaan yang
paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur
dari laporan keuangan perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan dapat
dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan. Jenis rasio keuangan yang
dilakukan dalam penelitian adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas yang

Universitas Sumatera Utara

digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Asset (ROA), Earning Per
Share (EPS), Dividend Per Share (DPS).
Return On Asset (ROA) merupakan rasio mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aktiva tertentu. Semakin
besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa aktiva dapat berputar lebih
cepat dalam meraih laba.
Earning Per Share (EPS) adalah keuntungan yang diberikan kepada para
pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. Earning Per Share
(EPS) merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja
perusahaan karena besar kecilnya eraning Per Share (EPS) akan ditentukan laba
bersih. Apabila Earning Per Share meningkat investor menganggap bahwa
perusahaan terebut memiliki prospek dimasa yang akan datang sehingga akan
meningkatkan harga saham. Selain dari itu semakin tinggi nilai Earning Per Share
akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang akan
dibagikan kepada setiap pemegang saham.
Dividend Per Share (DPS) merupakan total semua deviden tunai yang
akan dibagikan kepada pemegang saham dibandingkan dengan jumlah saham
yang beredar atau pendapatan setelah pajak yang akan dibagikan kepada
pemegang saham. Dividend Per Share (DPS) yang tinggi akan dapat
meningkatkan harga saham perusahaan. Perusahaan yang dapat memberikan
deviden yang tinggi kepada para pemegang sahamnya akan meningkatkan harga
saham perusahaan. Sebaliknya apabila perusahaan tidak membagikann deviden
harga sahamnya akan mengalami penurunan. Semakin tinggi deviden yang


Universitas Sumatera Utara

diterima oleh pemegang saham semakin meningkatkan kesejahteraan para
pemegang saham. Oleh sebab itu dengan deviden yang tinggi diterima oleh
pemegang saham semakin banyak para investor untuk menanamkan modalnya.
Penelitian mengenai saham telah dilakukan sebelumnya oleh Sri Zullarni
(2012) yang meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham
pada perusahaan mining and mining service yang terdaftar di BEI. Hasil
penelitiannya yaitu Return On Asset (ROA) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham, Price Eraning Ratio (PER) terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham, Dividend Payout Ratio (DPR) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Penelitian lain yang dilakukan Eka Putri Aprilia meneliti tentang pengaruh
Returnn On equity (ROE), Dividend Payout Ratio (DPR), Earning Per Share
(EPS), Price Earning Ratio (PER), dan Tingkat Suku Bunga terhadap Harga
Saham (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2011). Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa ROE & EPS
memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap harga saham
sedangkan DPR , PER, dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap harga saham. Sementara ROE, EPS, DPR, dan PER
perpengaruh secara simultan terhadap harga saham.
Saparuddin (2011)

yang melakukan penelitian pengaruh Eraning Per

Share (EPS) dan Dividen Per Share (DPS) terhadap harga saham pada perusahaan
coal mining yang terdaftar di BEI periode 2007-2010. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa EPS memiliki pengaruh negatif terhadap harga saham

Universitas Sumatera Utara

sedangkan variabel DPS menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif
terhadap harga saham, dan variabel EPS dan DPS secara simultan berpengaruh
secara signifikan terhadap harga saham.
Pada penelitian penulis ingin menganalisis kinerja keuanganan perusahaan
industri farmasi

terhadap harga saham, hal ini disebabkan karena adanya


ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu terutama hal ini juga didorong oleh
kondisi perekonomian yang secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja
keuangan. Perbedaaan peneliti dengan peneliti sebelumnyanya adalah terdapat
pada jenis perusahaan dan periode pengamatan. Dalam penelitian ini peneliti
mengambil kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu 2009-2013. Selain dari pada itu
peneliti tertarik memilih objek penelitian perusahaan farmasi adalah karena
perusahaan farmasi dapat dikatakan sebagai perusahaan yang memiliki periode
jangka panjang (long term period) untuk terus bertahan dan berkembang dalam
industri barang konsumsi. Pangsa pasar farmasi akan terus meningkat sehingga
akan meningkatnya biaya kesehatan masyarakat, sehingga cukup potensial untuk
menggali lebih dalam pangsa pasar farmasi yang diiringi pula dengan basis
produksi yang kuat. Selain itu, kita sebagai masyarakat suatu saat pasti akan
membutuhkan produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan farmasi berupa
obat-obatan yang dibutuhkan ketika sedang sakit atau vitamin yang dapat menjaga
kondisi tubuh untuk meningkatkan kesehatan ke arah yang lebih baik lagi.
Sehingga perlu untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan kinerja dari
perusahaan-perusahaan farmasi dalam menciptakan produk-produk unggulan yang
bermanfaat untuk menunjang kesehatan masyarakat. Maka peneliti termotivasi

Universitas Sumatera Utara


untuk menguji kembali pengaruh kinerja keuangan yang tercermin dalam rasio
keuangan terhadap harga saham. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
Return On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), Devidend Per Share (DPS).
Dalam kenyataannya, naik turunnya suatu kinerja keuangan suatu
perusahaan akan berdampak terhadap naik turunnya harga saham perusahaan, dan
dari hasil penelitian terdahulu maka penulis mencoba untuk membahas pengaruh
kinerja keuangan terhadap harga saham. Atas dasar penelitian diatas, serta teori
yang menyatakan nilai saham mewakili kinerja keuangan perusahaan, maka
penulis mengambil judul penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan
terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013”
1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah : “Apakah Return

On Asset (ROA), Earning Per Share (EPS), dan

Dividend Per Share (DPS) berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap
harga saham pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2009-2013?
1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian untuk mengetahui apakah Return On Asset ( ROA),

Earning Per Share ( EPS), dan Dividend Per Share (DPS) berpengaruh secara
parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan industri farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013.
1.4

Manfaat Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada berbagai
pihak yaitu :
a.

Bagi Investor, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
para investor atas informasi keuangan dalam melakukan pengambilan
keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga dapat memperkecil
risiko yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dalam pembelian saham di
pasar modal.

b.

Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan

penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

informasi tentang usaha atau cara yang ditempuh bila perusahaan
mengalami kesulitan keuangan dan tingkat keluarnya sehingga perusahaan
tidak sampai mengalami kebangkrutan.
c.

Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman dalam bidang
penelitian dan merupakan wujud dari aplikasi ilmu pengetahuan yang
didapat selama perkuliahan.

d.

Bagi Pihak-Pihak Lain
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan oleh pihak-pihak
lain yang berkepentingan, baik sebagai referensi maupun sebagai bahan
teori bagi penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara