Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Energi listrik merupakan suatu faktor penunjang yang sangat penting bagi

perkembangan secara menyeluruh suatu bangsa. Di Indonesia, dengan semakin
meningkatnya kegiatan industri dan jumlah penduduk, maka kebutuhan akan
energi listrik juga mengalami peningkatan. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi ketersediaan listrik di Indonesia antara lain ketersediaan energi
primer dan harga bahan bakar [Ontoseno, Penangsang, “diklat kuliah
pengoprasian optimum sistem tenaga listrik".]
Terhentinya suatu proses pada lantai produksi sering kali disebabkan
adanya masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara
tiba-tiba, menurunnya kecepatan produksi mesin, lamanya waktu setup dan
adjusment, mesin menghasilkan produk yang cacat dan mesin beroperasi tetapi
tidak menghasilkan produk.
Kebutuhan tersebut kian hari semakin meningkat sehingga diperlukan
pembangunan berbagai stasiun pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga

listrik tersebut dapat berupa PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTGU
(Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel), PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas), dan lain-lain.

Atas dasar

kebutuhan tersebut, dituntut adanya suatu sistem pemeliharaan (Maintenance)
yang dapat mengurangi tingkat kerusakan dan memperpanjang umur mesin yang
terdapat di dalam pembangkit tersebut. Sehingga diharapkan sistem pemeliharaan
(Maintenance) tersebut akan dapat memberikan keuntungan, baik ditinjau dari
segi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan maupun waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan. Pemeliharaan tersebut mencakup
mesin-mesin utama maupun mesin-mesin penunjang yang terdapat di Perusahaaan
Pembangkit Listrik tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) merupakan
pembangkit listrik yang mengandalkan turbin gas sebagai penggerak utamanya
dalam menghasilkan energi.

1
Universitas Sumatera Utara


Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Turbin gas secara mendalam bagian pembakarannya terdapat pada Hot Gas
Path merupakan komponen penting untuk dirawat dalam PLTG. Adapun metode
perawatan yang dipakai penulis adalah Total Productive Maintenance.

Total

Productive Maintenance (TPM) merupakan pengembangan dari Preventive
Maintenance (PM) yang adalah metode pemeliharaan mesin serta peralatan.
Langkah untuk mencegah atau mengatasi masalah tersebut dalam usaha
peningkatan efisiensi produksi dilakukan dengan TPM yang menggunakan
metode Efektivitas Seluruh Komponen Mesin (Overall Equipment Effectiveness )
sebagai pengukur serta penganalisis kinerja mesin maupun peralatan. Hal-hal
yang dilihat sebagai faktor yaitu Enam Kerugian Besar (Six Big Losses) yang
dominan mempengaruhi terjadinya penurunan efektivitas mesin dan peralatan.
Maksud penulisan ini memberikan usulan perbaikan efektivitas mesin atau
peralatan dengan tujuan meningkatkan efisiensi dari produksi pembangkitan
listrik. Dari uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Total Productive Maintenance pada Turbin Gas di PT. PLN
(Persero) Pembangkit Bagian Sumatera Utara Sektor Pembangkit Belawan.”

1.2.

Pokok Permasalahan
Pembangkit

listrik

sering mengalami

gangguan energi

yang di

produksinya. Dugaan sementara hal, sebagaimana diketahui bahwa mesin sering
mengalami penurunan yang diduga pada sektor Availability, Performance
Efficiency, dan Rate of Quality Product. Penulis melihat bahwa OEE (Overall
Equipment Effectiveness) mempu menghitung nilai efektivitas dan efisiensi mesin

Turbin Gas dengan parameter penyebabnya yang disebut Six Big Losses. Penulis
juga menduga hal yang sama terjadi pada sistem mesin Turbin Gas GT 2.1.

2
Universitas Sumatera Utara

1.3.

Rumusan Masalah
Setelah mengenal latar belakang masalah dan permasalahan maka dapat

dirumuskan masalah yang terjadi, yaitu : Tentang perawatan dan perbaikan yang
diterapkan pembangkitan mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja Turbin
Gas.

1.4.

Batasan Masalah Penelitian
Dalam penulisan laporan tugas akhir ini ada beberapa batasan masalah


yang diberikan agar penelitian ini lebih terarah, yaitu:
a. Penelitian ini hanya meneliti Turbin Gas GT 2.1.
b. Tingkat produktivitas dan efisiensi mesin / peralatan yang di hitung adalah
dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE)
sesuai dengan prinsip Total Productive Maintenance untuk mengetahui
besarnya kerugian pada mesin/peralatan yang dikenal dengan six big
losses.
c. Data yang diambil adalah pada periode Januari 2015 – Desember 2015.

1.5.

Asumsi –Asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan adalah

a. Metode kerja dan teknologi yang dilakukan tidak berubah.
b. Proses produksi berjalan normal selama penelitian dilakukan.
c. Dokumen yang digunakan secara jelas serta terperinci.

1.6.


Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini terbagi atas 3 yaitu :
1) Melakukan pengukuran efektivitas dan effisiensi kinerja dari Turbin Gas
GT 2.1 berdasarkan nilai OEE dengan menggunakan data masa lalu
perusahaan.
2) Mengetahui konstribusi terbesar yang mempengaruhi nilai OEE.

3
Universitas Sumatera Utara

3) Mengetahui besarnya masing-masing faktor dari six big losses pada Turbin
Gas GT 2.1 PT. PLN Secanang – Belawan.
1.7.

Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari Skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk penulis, manfaatnya dapat mengembangkan wawasan mengenai
Total Productive Maintenance (TPM).
b. Sebagai mahasiswa Teknik Mesin mengenal dasar – dasar perawatan dan
perbaikan Turbin Gas dan hal-hal yang harus dilakukan, sehingga mampu

memperpanjang jangka pakai komponen-komponen Turbin Gas tersebut.
c. Untuk pembaca, dimana dapat untuk memahami mengenai perawatan dan
perbaikan pada Turbin Gas.
d. Bagi keseluruhanya itu mengetahui betapa pentingnya perawatan mesin,
sehingga mengurangi faktor-faktor penghambat produksi.

1.8.

Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian karya akhir ini,

maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan sistematika
sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN
Menjelaskan latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, asumsi yang digunakan dan sistematika
penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan landasan teori yang digunakan yaitu mengenai Turbin
Gas, Total Productive Maintenance, Overall Equipment Efectiveness dan Six
Big Losses.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Mengemukakan langkah-langkah serta prosedur yang akan dilakukan
dalam melakukan penelitian, pengumpulan data pengolahan data.

4
Universitas Sumatera Utara

BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DAN ANALISA
DATA
Mengidentifikasi keseluruhan data penelitian yang berhasil di dapat
selama penelitian, baik data primer maupun data sekunder yang dikumpulkan
serta berisi rancangan untuk melakukan penelitian. Serta memuat tahapantahapan pengolahan data yang dikumpulkan hingga digunakan untuk
memecahkan masalah. Menjelaskan pemecahan masalah dan perencanaan
langkah-langkah

yang akan dilakukan dalam memecahkan masalah,


perhitungan availability, performance efficiency dan rate of quality product.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran yang mengemukakan kesimpulan semua hal
yang dilakukan penelitian, terutama akan hal pengolahan data yang diperoleh
pemecahannya serta langkah-langkah yang patut dilakukan pihak perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisikan literatur untuk penyusunan laporan.

LAMPIRAN
Berisi tentang data-data dari Perusahaan

5
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

17 66 95

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

3 4 13

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 0 2

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 3 39

Analisa pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas GT 2.1 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) untuk Memetakan Efisiensi Produksi di PT. PLN SECANANG – BELAWAN

0 1 2