Emosi Tokoh Utama dalam Film Sang Martir Karya Helfi Kardit: Analisis Psikologi Sastra
Lampiran I
Ringkasan Cerita Film Sang Martir karya Helfi Kardit
Sang Martir mengisahkan tentang Rangga (Adipati Dolken) yang merupakan seorang
mahasiswa yang sepanjang hidupnya tinggal di sebuah panti asuhan. Panti asuhan itu sendiri
diasuh oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak. Mereka adalah Haji Rachman
(Jamal Mirdad) dan istrinya yaitu Hajjah Rosna (Henidar Amroe). Panti asuhan tersebut
menampun banyak anak-anak yang mereka tanggung semua biaya hidupnya. Rangga
berhutang banyak terhadap panti asuhan tersebut.
Hingga kemudian Rangga mengetahui kalau salah satu anak panti asuhan yaitu Lili
(Widi Vierra) menjadi korban pemerkosaan dari Jerink (Edi Borneo). Jerink sendiri adalah
adik dari ketua preman yaitu Rambo (Tio Pakusadewo). Rangga kemudian mencoba mencari
keadilan dari mereka semua. Namun tentu saja Jerink enggan untuk bertanggung jawab atas
perbuatannya apalagi ia merasa memiliki kuasa.
Hal tersebutlah yang membuat Rangga dan Jerink terlibat dalam sebuah duel yang
sengit. Dalam duel tersebut tanpa sengaja Jerink tertusuk oleh pisaunya sendiri yang
membuatnya langsung kehilangan nyawa. Kematian Jerink langsung membuat Rangga masuk
ke dalam penjara. Ia dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian Jerink.
Rangga sendiri dihukum dengan kurungan selama tiga tahun.
Di penjara sendiri, Rangga berkenalan dengan Pendeta Josep yang bijak. Meski
berbeda keyakinan, mereka berdua saling menghormati satu sama lain. Hingga kemudian,
setelah Rangga keluar dari penjara ia langsung diburu oleh anak buah Rambo yang menuntut
balas dendam atas kematian adiknya. Aksi kejar-kejaran pun tidak bisa terhindari. Untungnya
ketika sedang berada dalam kondisi terdesak, Rangga diselamatkan oleh anak buah Jerry
(Ray Sahetapy)
Universitas Sumatera Utara
Ternyata Jerry langsung menjadikan Rangga sebagai anak buahnya. Hal tersebut tidak
lepas karena Rangga dianggap pernah membunuh adik dari Rambo sehingga langsung
dianggap bagian dari kelompok tersebut. Jerry sendiri merupakan musuh bebuyutan dari
Rambo.
Sedangkan panti asuhan setelah ditinggalkan oleh Rangga sudah dikuasi oleh Rambo.
Rambo langsung memerintahkan anak-anak dari panti untuk menjadi pengemis yang nantinya
uang dari pengemis akan diberikan kepada Rambo. Rangga yang mengetahui hal tersebut
semakin berniat untuk bisa mengalahkan Rambo. Kesempatan itu datang ketika Jerry
memberikan tugas kepada Rangga untuk menjadi sang martir.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran II
Riwayat Hidup Pengarang (Helfi Kardit)
Helfi C.H. Kardit atau biasa disingkat menjadi Helfi Kardit (lahir tahun 1975) adalah
seorang sutradara film Indonesia. Ia dikenal sebagai sutradara pada film horor kontroversial
berjudul Suster Keramas. Filmografi Helfi C.H. Kardit dimulai dari film Hantu Bangku
Kosongyang dibintangi Adhitya Putri.
Setelah menyutradarai The Sexy City, sutradara ini berkata akan merampungkan film
berjudul Antara Aku dan Soeharto yang masih dalam masa pra-produksi dan D'Love yang
akan dibintangi Aurellie Moeremans dan Achmad Albar.
Penghargaan yang pernah diterimanya sebagai seorang sutradara yaitu Festival Film
Bandung, Indonesia pada tahun 2013 sebagai Penulis Skenario Terpuji terhadap film Sang
Martir yang ia besut.
Selain beberapa film yang disebut di atas, beberapa film yang turut disutradarai oleh
Helfi Kardit ialah sebagai berikut.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Judul Film
17th “SEVENTEEN”
Hantu Bangku Kosong
Love is Cinta
Lantai 13
Miracle: Menantang Maut
Mengaku Rasul
Sumpah, (ini) Pocong!
Terowongan Rumah Sakit
Suster Keramas
Arisan Brondong
The Sexy City
D’Love
Setan Facebook
Arwah Goyang Karawang
Mati Muda di Pelukan Janda
Brokenhearts
Sang Martir
Guardian
Tahun
2004
2006
2007
2007
2007
2008
2009
2009
2009
2010
2010
2010
2010
2011
2011
2012
2012
2014
Peran
Penulis/Sutradara
Penulis/Sutradara
Ide Cerita
Penulis/Sutradara
Penulis/Sutradara
Penulis/Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Penulis/Sutradara
Sutradara/Produser
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Universitas Sumatera Utara
Ringkasan Cerita Film Sang Martir karya Helfi Kardit
Sang Martir mengisahkan tentang Rangga (Adipati Dolken) yang merupakan seorang
mahasiswa yang sepanjang hidupnya tinggal di sebuah panti asuhan. Panti asuhan itu sendiri
diasuh oleh sepasang suami istri yang tidak memiliki anak. Mereka adalah Haji Rachman
(Jamal Mirdad) dan istrinya yaitu Hajjah Rosna (Henidar Amroe). Panti asuhan tersebut
menampun banyak anak-anak yang mereka tanggung semua biaya hidupnya. Rangga
berhutang banyak terhadap panti asuhan tersebut.
Hingga kemudian Rangga mengetahui kalau salah satu anak panti asuhan yaitu Lili
(Widi Vierra) menjadi korban pemerkosaan dari Jerink (Edi Borneo). Jerink sendiri adalah
adik dari ketua preman yaitu Rambo (Tio Pakusadewo). Rangga kemudian mencoba mencari
keadilan dari mereka semua. Namun tentu saja Jerink enggan untuk bertanggung jawab atas
perbuatannya apalagi ia merasa memiliki kuasa.
Hal tersebutlah yang membuat Rangga dan Jerink terlibat dalam sebuah duel yang
sengit. Dalam duel tersebut tanpa sengaja Jerink tertusuk oleh pisaunya sendiri yang
membuatnya langsung kehilangan nyawa. Kematian Jerink langsung membuat Rangga masuk
ke dalam penjara. Ia dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian Jerink.
Rangga sendiri dihukum dengan kurungan selama tiga tahun.
Di penjara sendiri, Rangga berkenalan dengan Pendeta Josep yang bijak. Meski
berbeda keyakinan, mereka berdua saling menghormati satu sama lain. Hingga kemudian,
setelah Rangga keluar dari penjara ia langsung diburu oleh anak buah Rambo yang menuntut
balas dendam atas kematian adiknya. Aksi kejar-kejaran pun tidak bisa terhindari. Untungnya
ketika sedang berada dalam kondisi terdesak, Rangga diselamatkan oleh anak buah Jerry
(Ray Sahetapy)
Universitas Sumatera Utara
Ternyata Jerry langsung menjadikan Rangga sebagai anak buahnya. Hal tersebut tidak
lepas karena Rangga dianggap pernah membunuh adik dari Rambo sehingga langsung
dianggap bagian dari kelompok tersebut. Jerry sendiri merupakan musuh bebuyutan dari
Rambo.
Sedangkan panti asuhan setelah ditinggalkan oleh Rangga sudah dikuasi oleh Rambo.
Rambo langsung memerintahkan anak-anak dari panti untuk menjadi pengemis yang nantinya
uang dari pengemis akan diberikan kepada Rambo. Rangga yang mengetahui hal tersebut
semakin berniat untuk bisa mengalahkan Rambo. Kesempatan itu datang ketika Jerry
memberikan tugas kepada Rangga untuk menjadi sang martir.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran II
Riwayat Hidup Pengarang (Helfi Kardit)
Helfi C.H. Kardit atau biasa disingkat menjadi Helfi Kardit (lahir tahun 1975) adalah
seorang sutradara film Indonesia. Ia dikenal sebagai sutradara pada film horor kontroversial
berjudul Suster Keramas. Filmografi Helfi C.H. Kardit dimulai dari film Hantu Bangku
Kosongyang dibintangi Adhitya Putri.
Setelah menyutradarai The Sexy City, sutradara ini berkata akan merampungkan film
berjudul Antara Aku dan Soeharto yang masih dalam masa pra-produksi dan D'Love yang
akan dibintangi Aurellie Moeremans dan Achmad Albar.
Penghargaan yang pernah diterimanya sebagai seorang sutradara yaitu Festival Film
Bandung, Indonesia pada tahun 2013 sebagai Penulis Skenario Terpuji terhadap film Sang
Martir yang ia besut.
Selain beberapa film yang disebut di atas, beberapa film yang turut disutradarai oleh
Helfi Kardit ialah sebagai berikut.
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Judul Film
17th “SEVENTEEN”
Hantu Bangku Kosong
Love is Cinta
Lantai 13
Miracle: Menantang Maut
Mengaku Rasul
Sumpah, (ini) Pocong!
Terowongan Rumah Sakit
Suster Keramas
Arisan Brondong
The Sexy City
D’Love
Setan Facebook
Arwah Goyang Karawang
Mati Muda di Pelukan Janda
Brokenhearts
Sang Martir
Guardian
Tahun
2004
2006
2007
2007
2007
2008
2009
2009
2009
2010
2010
2010
2010
2011
2011
2012
2012
2014
Peran
Penulis/Sutradara
Penulis/Sutradara
Ide Cerita
Penulis/Sutradara
Penulis/Sutradara
Penulis/Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Penulis/Sutradara
Sutradara/Produser
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Sutradara
Universitas Sumatera Utara