Penggunaan Metode Backward Untuk Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda Pada Kasus Tingginya Jumlah Peredaran Narkoba Di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, bahan adiktif, yaitu
nama segolongan zat alamiah, semi sintetik maupun sintetik. Narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis,

yang

dapat

menyebabkan

penurunan

atau

perubahan


kesadaran,pikiran, perilaku, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan kepada pemakainya.
Pengedar berasal dari kata dasar “edar’’. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengedar adalah orang yang mengedarkan, yakni orang yang
membawa (menyampaikan) sesuatu dari orang yang satu kepada yang lainnya.
Sementara, arti peredaran narkotika itu sendiri meliputi setiap kegiatan atau
serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan narkotika, baik dalam rangka
perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan
pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
kata lain peredaran narkoba ialah yang berhasil digagalkan beredar ke tangan
konsumennya.
Lilik Mulyadi (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pemidanaan
Terhadap Pengedar dan Pengguna Narkoba” menjelaskan bahwa secara implisit
dan sempit dapat dikatakan bahwa pengedar Narkotika/Psikotropika adalah orang
yang melakukan kegiatan penyaluran dan penyerahan Narkotika/Psikotropika.
Secara luas, pengertian pengedar tersebut juga dapat dilakukan dan berorientasi
kepada dimensi penjual, pembeli untuk diedarkan, mengangkut, menyimpan,
menguasai, menyediakan, melakukan perbuatan mengekspor dan mengimpor
Narkotika/Psikotropika. Ini artinya, pengedar belum tentu berarti bandar
narkotika.

Sumatera Utara Urutan 1 Peredaran Narkoba di Indonesia, Medan Urutan Ke3 (16 Maret 2016). Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera

Universitas Sumatera Utara

Utara mengungkapkan Sumatara Utara merupakan daerah yang tertinggi
peredaran narkoba di Indonesia. Urutan tertinggi itu dibuktikan banyaknya
narkoba yang berhasil diamankan diberbagai lokasi yang ada di Sumatera Utara.
Narkoba yang berasal dari luar negeri sangat mudah masuk ke Sumut yang
nantinya akan diedarkan ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia. Tingkat
penyuplai narkoba di Kota Medan sangat tinggi dimana mafia menjadikan
wilayah ini sebagai surganya narkoba.
Untuk mengurangi tingginya peredaran narkoba saat ini BNN Sumut terus
melakukan pemberantas penggunaan dengan melakukan razia-razia di berbagai
titik wilayah peredaran narkoba sehingga Sumatara Utara dan Kota Medan
terbebas dari peredaran barang haram tersebut.
Penulis menggunakan metode backward dalam proses pengolahan data pada
skripsi ini, untuk mendapatkan persamaan regresi. Untuk perhitungan , penulis
mengambil pemisalan, sebagai berikut : Y = Jumlah Pengedaran Narkoba( Kasus),
X1 =Jumlah Pengedar (Orang ), X2=


Narkoba Jenis Padat (Kilogram), X3

=

Narkoba Bentuk Pil (Butir), X4 = Narkoba Jenis Cair ( Liter).
Metode Backward merupakan metode eliminasi langkah mundur (The
Backward Elimination). Metode backward merupakan metode yang mengeluarkan
satu per satu variabel independen yang memiliki nilai terbesar dan berhenti jika
semua nilai variabelnya kurang dari kriteria

.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian
dengan judul : “Penggunaan Metode Backward Untuk Menentukan
Persamaan Regresi Linear Berganda Pada Kasus Tingginya Jumlah
Peredaran Narkoba Di Kota Medan”.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingginya jumlah

pengedaran narkoba di kota medan.

Universitas Sumatera Utara

1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dari penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup permasalahan hanya pada 5
variabel. Sedangkan untuk pengedar narkoba berdasarkan umur, pekerjaan dan
status tidak masuk ke dalam variabel yang penulis teliti. Lebih lanjut, data yang di
gunakan dalam penelitian ini diambil dengan batasan hanya data 2 tahun yaitu
dari tahun 2015 dan 2016.
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor yang mempengaruhi
tingginya jumlah peredaran narkoba di kota medan.
1.5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dapat di jadikan sebagai rujukan oleh pihak aparat di
POLRESTA MEDAN berkaitan dengan tingginya jumlah peredaran narkoba di
kota medan.
2. Dapat menjadi pedoman dan bahan pertimbangan bagi laporan atau penelitian
selanjutnya.


1.6 TINJAUAN PUSTAKA

1. Analisis Regresi Terapan Edisi Kedua, oleh Norman Draper dan Harry
Smith (1992)
Gujarati mendefinisikan bahwa analisis regresi linear berganda sebagai kajian
terhadap hubungan satu variabel yang disebut variabel yang diterangkan (the
expalined variable) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan ( the
explanatory).
Variabel pertama disebut variabel terikat dan variabel kedua disebut variabel
bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, analisis regresi disebut regresi linear
berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan digunakan pada satu
variabel terikat. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear

Universitas Sumatera Utara

antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel
dependen (Y).
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen
dengan


variabel

dependen

apakah

masing-masing

variabel

independen

berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

2. Analisis Ekonometrika & Runtun Waktu Terapan dengan R, Oleh Dr. Rer.
Nat. Dedi Rosadi, M.Sc (2011)
Dari buku ini menjelaskan bahwa Metode Backward merupakan metode eliminasi
langkah mundur (The Backward Elimination). Metode backward merupakan

metode yang mengeluarkan satu per satu variabel independen yang memiliki nilai
terbesar dan berhenti jika semua nilai variabelnya kurang dari kriteria

.

Metode eliminasi langkah mundur dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
1. Mulai dengan model terlengkap, yakni yang mengandung semua variabel
prediktor.
2. Menghapus variabel prediktor yang memeliki nilai p-value terbesar (untuk
uji signifikansi koefisien regresi

vs

dengan uji t

lebih besar dari nilai kriteria α.
3. Ulangi proses penyuaian (fitting) model, kemudian kembali ke langkah 2.
4. Berhenti jika semua nilai p-value kurang dari kriteria α.
Nilai kriteria αsering di sebut “p- to remove” dan tidak harus selalu
bernilai α = 5%. Jika asuransi dari prediksi yang menjadi ukuran kebaikan

pemilihan variabel, dapat digunakan nilai α yang lebih besar, seperti 1520%.
3. Aplikasi statistika dalam penelitian konsep statistika yang lebih
komprehensif, Oleh Dr. Supardi U.S., MM., M.Pd. (2013)
Dalam bukunya menyatakan bahwa Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
bagaimana pola variabel dependent (kriteria) dapat diprediksikan melalui variabel
independent (prediktor). Analisi regresi linear sederhana yaitu regresi linear
dengan satu variabel prediktor (bebas).

Universitas Sumatera Utara

Bentuk Persamaan Regresi Sederhana :

Keterangan:
variabel dependent/kriteria ( yang diprediksikan)
konstanta (harga Y untuk X =0)
angka arah (koefisien regresi), bila b positif(+), atah regresi naik dan
bila b negatif (-), arah regresi turun
variabel independent (prediktor)

Bentuk umum persamaan regresi linear berganda :


Keterangan:
variabel dependen atau variabel terikat
konstanta regresi
koefisien regresi
variabel independen atau variabel bebas
e
Uji

= galat error
keberartian/signifikansi

koefisien

korelasi

berganda

dengan


melakukan uji-F

Keterangan :
= koefisien korelasi
= banyaknya variabel bebas
= banyaknya pasang data ( banyaknya subjek sampel)

Universitas Sumatera Utara

Korelasi ganda
Korelasi ganda adalah korelasi antara dua atau lebih variabel bebas secara
bersamaan dengan satu variabel terikat.
√[ ∑





∑ ∑


][ ∑



]

4. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. Edisi Pertama, Oleh Algifari
(1997)
Koefisien Determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel.

5.

Statistik Teori Dan Aplikasi Edisi Ketujuh, Oleh J.Supranto (2008)

Dalam bukunya menyatakan bahwa uji korelasi spearman rank dengan rumus:

Keterangan :
= perbedaan (selisih) dari pasangan rank ke- i
n = Jumlah Observasi atau banyaknya pasangan rank

6. Statistika Untuk Penelitian, Oleh Prof. DR. sugiyono (2012)

Dari bukunya menjelaskan bahwa Kemudian uji dengan t, dimana harga
adalah :


Keterangan :



uji korelasi spearman rank
n = Jumlah Observasi atau banyaknya pasangan rank

Universitas Sumatera Utara

Bila

maka asumsi homoscedastisitas dipenuhi sehingga peramalan

menjadi efisien dan cocok.
7. Pengantar Matrix. Edisi revisi , Oleh J. Supranto (1998)
Matriks ialah suatu kumpulan angka-angka (sering disebut elemen-elemen)
yang disusun menurut baris dan kolom sehingga berbentuk empat persegi
panjang, dimana panjangnya dan lebarnya ditunjukkan oleh banyaknya kolomkolom dan baris-baris.
Apabila matriks A terdiri dari m baris dan n kolom, maka matriks A bisa
di tulis sebagai berikut:

[

merupakan elemen matriks

dari baris

]

(

)

dan kolom

dan

dinamakan

indeks. s
1.7 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear
berganda dengan metode backward. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
sebagai berikut:
Langkah 1 : Pengumpulan data
Langkah 2 : Pendefinisian variabel terikat dan variabel bebas
Y = banyaknya kasus peredaran narkoba di kota medan (kasus)
banyaknya jumlah pengedar narkoba (orang)
berat barang bukti yang beredar jenis padat seperti : ganja,sabu-sabu
(kilogram)
berat barang bukti yang beredar narkoba dalam bentuk pil seperti: ekstasi
(butir)

Universitas Sumatera Utara

berat barang bukti yang beredar narkoba dalam bentuk cair seperti: blue
safir ( liter)
Langkah 3 : Menguji kecukupan sampel
Langkah 4: Pembentukan regresi linear berganda pertama dengan memasukkan
semua variabel prediktor
Langkah 5 : Menghitung koefisien korelasi berganda dan korelasi parsial
Langkah 6: Pemilihan variabel yang pertama keluar dari model
Langkah 7: Pembentukan regresi linear kedua
Langkah 8: Pemilihan variabel yang kedua keluar dari model regresi
Langkah 9: berhenti apabila semua nilai p-value kurang dari kriteria α

Universitas Sumatera Utara