DOCRPIJM 1503124450BAB 6 ASPEK TEKNIS PER SEKTOR ( pembaruan ) ok

BAB VI ASPEK TEKNIS PER SEKTOR

6.1 Pengembangan Permukiman

6.1.1 Profil Pembangunan Permukiman

  Sistem pengembangan lingkungan perumahan di Kota Baturaja dipengaruhi oleh arah kecenderungan perkembangan ruang fisik serta konsentrasi penduduk yang ada jumlah serta jenis fasi litas yang melayani lingkungan tersebut. Jenjang atau hirarki yang paling tinggi dimulai dari lingkungan yang diikat dengan fasilitas skala pelayanan kota (sebagai pusat pelayanan). Jenjang yang di bawahnya adalah Bagian Wilayah Kota (BWK) dengan kelengka pan fasilitas sebatas Bagian Wilayah Kota. Selanjutnya di bawah jenjang BWK adalah unit lingkungan yang dilengkapi berbagai jenis fasilitas skala unit lingkungan atau masing-masing unit lingkungan diikat oleh fasilitas lingkungan/ruang terbuka untuk kebutu han sehari-hari dan skala pelayanannya berjenjang menurut hirarki permukimannya.

  Kecenderungan perkembangan kawasan perumahan/permukiman di Kota Baturaja berorientasi ke arah utara Pusat Kota Baturaja. Arah kecenderungan perkembangan ruang terbangun Kota Baturaja tersebut didasarkan atas pertimbangan hasil Rencana fisik dasar serta kebijaksanaan- kebijaksanaan yang telah diturunkan dari hasil rencana sebelumnya.

  Berdasarkan hasil analisa, pengembangan perumahan mengacu pada pembagian struktur wilayah kot a dimana pada wilayah Kota Baturaja dibagi menjadi 7 bagian yaitu BWK A, BWK B, BWK C, BWK D, BWK E, BWK F dan BWK G. Pada tahun akhir perencanaan yaitu tahun 2028, arah penyebaran perumahan diharapkan pada wilayah BWK C, D, E dan G dimana kawasan tersebut masih tersedia lahan yang cukup untuk pengembangan perumahan.

  Mengenai rencana pengembangan lahan perumahan pada tahun perencanaan pada setiap BWK dapat dilihat pada Tabel 6.1

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019 RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Tabel 6.1 Rencana Pengembangan Perumahan di Tiap BWK Kawasan Perkotaan Kota Baturaja Tahun 2008-2028 Sumber : Hasil Analisis.

  VI-2 No Bagian Wilayah Kota Luas (M) JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS JUMLAH LUAS A BWK A 1 Rumah Tipe Kecil 250.00 2,515 628,860 2,641 660,360 2,796 699030 2,937 734130 3,077 769200 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,258 440,202 1,321 462,252 1,398 489321 1,468 513891 1,538 538440 3 Rumah Tipe Besar 600.00 419 251,544 440 264,144 466 279612 489 293652 513 307680 Jumlah 4,192 1,320,606 4,402 1,386,756 4,660 1,467,963 4,894 1,541,673 5,128 1,615,320 B BWK B 1 Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220 3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840 Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660 C BWK C 1 Rumah Tipe Kecil 250.00 3,773 943,290 3,962 990,510 3,996 999030 4,137 1034130 4,615 1153800 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 1,887 660,303 1,981 693,357 1,998 699321 2,068 723891 2,308 807660 3 Rumah Tipe Besar 600.00 629 377,316 660 396,204 666 399612 689 413652 769 461520

  1 Jumlah 6,289 1,980,909 6,603 2,080,071 6,660 2,097,963 6,894 2,171,673 7,692 2,422,980

  1 BWK D Rumah Tipe Kecil 250.00 1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220 3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840 Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660 E BWK E 1 Rumah Tipe Kecil 250.00 2,515 628,860 2,641 660,360 2,796 699030 2,937 734130 3,077 769200 2 Rumah Tipe Sedang 350.00

  1,258 440,202 1,321 462,252 1,398 489321 1,468 513891 1,538 538440 3 Rumah Tipe Besar 600.00 419 251,544 440 264,144 466 279612 489 293652 513 307680 Jumlah 4,192 1,320,606 4,402 1,386,756 4,660 1,467,963 4,894 1,541,673 5,128 1,615,320 F BWK F G BWK G 1 Rumah Tipe Kecil 250.00

  1,258 314,430 1,321 330,240 1,398 349530 1,468 367050 1,538 384600 2 Rumah Tipe Sedang 350.00 629 220,101 660 231,168 699 244671 734 256935 769 269220 3 Rumah Tipe Besar 600.00 210 125,772 220 132,096 233 139812 245 146820 256 153840 Jumlah 2,096 660,303 2,202 693,504 2,330 734,013 2,447 770,805 2,564 807,660 JUMLAH (A+B+C+D+E+G) 16,770 5,282,424 17,611 5,547,339 18,311 5,767,965 19,129 6,025,761 20,512 6,461,280 2028 JUMLAH UNIT DAN LUAS (M2) 2008 2013 2018 2023 Kondisi permukiman saat ini adalah penataan kawasan perumahan pegawai negeri sipil pada kawasan pusat pemerintahan sebagaimana tabel berikut ini.

  Tabel. 6.2 Data Kawasan Perumahan PNS/TNI/Polri (RSH)

NO. NAMA LOKASI LUAS KAWASAN JUMLAH UNIT JUMLAH

  INFRASTRUK PERUMAHAN KELURAHAN/DESA/KE (HA) TERBANGUN UNIT TUR YANG CAMATAN TERHUNI DIBUTUHKAN

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  1. Perumahan *) *) *) *) *) PNS/RSH

  • *) Proses Pendataan

  Secara umum penyebaran penduduk tidak mer ata, jumlah penduduk terbesar pada Kecamatan Baturaja Timur sebanyak 93.652 orang yang luasnya 4,12 % terhadap luas kabupaten.

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Tabel 6.3 Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dirinci per Kecamatan Tahun 2009

  Sumber : Kabupaten Ogan Komering Ulu dalam angka, 2010

  6.1.2 Prasarana dan Sarana Dasar Permukiman

  Prasarana dan sarana dasar permukiman yang telah dilaksanakan saat ini telah dilaksanakan di 16 desa sampai dengan tahun 2008, hal ini sebagaimana terurai pada tabel di bawah ini.

  Tabel 6.4 Pengembangan Sarana dan Prasarana

  Bentuk Dukungan Tahun No. Pengembangan Pemukiman Lokasi

  Pelaksanaan Kegiatan

  APBN Pengembangan Insfrastruktur

  2008 1.

  16 Desa Dan Dana Pedesaan (BPIP) pendamping APBD

  Kabupaten

  Sumber : Bappeda Kabupaten Ogan Komering Ulu, 2009

  6.1.3 Aspek Pendanaan

  Bentuk Kegiatan BPIP pendanaanya dari anggaran APBN dan APBD sedangka pengembangan pemukiman juga ada yang dilaksanakan oleh pihak swasta misalnya perumnas beserta fasilitasnya yang bera da di Ibu Kota Kabupaten Ogan Komering Ulu beralokasi di Kota Baturaja.

  6.1.4 Aspek Kelembagaan

  Untuk Pengembangan Infrastruktur Pedesaan dilaksanakan oleh Dinas PU Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu.

  6.1.5 Sasaran RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Sasaran Pengembangan Pemukiman diutamakan pada desa tertinggal baik untuk perbaikan sarana prasarana pedesaan itu sendiri terutama kelancaran transportasi pedesaan misalnya meningkatkan jalan penghubung antara dusun, desa dan ibu kota kecamatan.

6.1.6 Permasalahan Pembangunan Permukiman

  Permasalahan yang muncul saat ini untuk pebangunan pemukiman di Kabupaten Ogan Komering Ulu antara lain; 1. Wilayah yang sangat luas.

  Kesadaran Dari Masyarakat masih sangat kurang.

  2.

3. Pendanaan belum memadai

6.2. Penataan Bangunan dan Lingkungan

6.2.1. Profil Rinci Penataan Bangunan dan Lingkungan

  Kondisi rumah tangga miskin di Kabupaten Ogan Komering Ulu terkonsentrasi pada Kecamatan Baturaja Timur yang berjumlah 8449 rumah tangga miskin dengan mendiami kawasan yang luasnya 148,87 Km pers egi. Dengan lingkungan jalan tanah setapak yang menghubungkan antar desa dengan desa yanng lain. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini

  Tabel 6.5 Data Rumah Tangga Miskin

  Pendataan Sosial Ekonomi

  KECAMATAN Penduduk Luas Rumah Rata-Rata Penduduk (jiawa) Daerah Tangga Per desa Per Km² (Km2) Miskin

  1. Lengkiti 26.450 * 700,00 1 260 37,79

  2. Sosoh Buay Rayap 12.049 260,64 1 205 * 46,23

  • 3. Pengandonan 8.955 94,79 746 94,47

  4. Semidang Aji 26.064 * 467,53 1 241 55,75

  • 5. Ulu Ogan 8.166 236,00 1 167 34,60

  6. Muara Jaya 6.837 - 977 *

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  7. Peninjauan 453,69 1 693 89,54 40.625 *

  8. Lubuk Batang 28.508 507,22 2 036 56,20 *

  • 9. Sinar Peninjauan 40.625 190,00 3 216 213,82

  10. Baturaja Timur 93.652 148,87 * 7 204 629,09

  11. Lubuk Raja 28.048 126,00 5 610 222,60 *

  12. Baturaja Barat 34.911 134,86 2 909 258,87 * Jumlah 333.562 3617,60 2 194 92,21

  • Dalam Proses Pendataan

6.2.2. Analisis Kebutuhan dan Rekomendasi

  Kebutuhan untuk pengembangan pemukiman terutama dipedesaan antara lain : 1. membent uk desa mandiri terpadu baik sarana maupun prasarana insfrastruktur perdesaan tersebut . 2. meningkatan sarana transportasi berupa jalan penghubung antar desa maupun kecamatan.

  6. 3. Sistem Penyediaan Air Minum

  6.3.1. Gambaran umum

  Rencana Kebutuh an air bersih, terutama dari produksi instalasi pengolahan air bersih PDAM, untuk Kota Baturaja di masa yang akan datang didasarkan oleh beberapa hal berikut :

  ▪ Rencana jumlah penduduk ▪ Rencana presentase penduduk yang menggunakan air PDAM dan ▪ Kebutuhan rasional penduduk akan air bersih

  Sesuai dengan kebijaksanaan nasional tentang pengadaan air bersih di kota-kota kecil dan menengah, target yang ingin dicapai pada akhir 2008 adalah 90 % dari penduduk kota harus terlayani air bersih. Didasarkan pertimbangan ini maka untuk Kota Baturaja, ditetapkan bahwa tahun 2028 diharapkan 100 % penduduk kota sudah terlayani air bersih PDAM dengan tahapan ; 85 % pada akhir tahun 2008, 95 % pada akhir tahun 2013

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Dan 100 % pada akhir tahun 2028. Menurut Kriteria BNA ( Basic Need

  

Approach ), Kota Baturaja yang dikategorikan sebagai Ibu kota Kabupaten, rata-

  rata konsumsi air bersih perorang adalah 60 liter per orang per hari. Akan tetapi hasil penelitian tim penyusun PJM-P3KT beberapa Kota menunjukan bahwa rata- rata pemakaian air PDAM adalah 90 liter per orang per hari. Dengan mempertimbangkan peningkatan pemakaian air PDAM di masa mendatang seiring dengan peningkatan kesejahteraan penduduk, maka diasumsikan kebutuhan air PDAM di Kota Baturaja di masa mendatang se basar 120 liter perorang perhari. Selain itu, diasumsikan pula bahwa 85 % total pemakaian air bersih berasal dari pemakaian domestic dan selebihnya dari pemakaian non domestic , total kebocoran air pada saat pendistribusian air diperkirakan dapat ditekan sampai 20 %. Gambaran umum sistem penyediaan dan pengelolaan air minum di Kabupaten Ogan Komering Ulu pada kondisi pertengahan Tahun 2008 adalah 13 SPAM IKK dengan penjelasan sebagai berikut :

  6.3.2. Daerah Pelayanan dan Target Penyerapan

  Gambaran daera h pelayanan dan target penyerapan Sambungan Rumah disajikan pada unit SPAM IKK yang beroperasi meliputi desa-desa di sekitar lokasi Instalasi dengan gambaran sebagai berikut :

  6.3.3. Prediksi Kebutuhan Air Minum

  Dengan beberapa pertimbangan di atas, ma ka sesuai dengan hasil rencana penduduk Kota Baturaja hingga Tahun 2028, ditentukan rencana kebutuhan air bersih penduduk kota sesuai BWK seperti disajikan dalam Tabel 6.6.

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Tabel 6.6 Rencana Kebutuhan Air Bersih di Kawasan Perkotaan Kota Baturaja N NO O LLookkaassii IIK KK K T Teerrppaassaanngg P Peellaayyaannaann ((jjiiw waa)) ((jjiiw waa)) Addm A m.. Peerrkkoottaaaann P P Peenndduudduukk K Kaappaassiittaass Keem K maam mppuuaann Tahun 2008-2028 ((lltt//ddeett)) ((S SR R)) S Saaaatt IInnii ((S SR R)) ((S SR R)) Peellaayyaannaann P JJuum mllaahh IIddllee 22001111 22001122 22001133 22001144 22001155 Reennccaannaa P R Peennyyeerraappaann S Saam mbbuunnggaann R Ruum maahh ((S SR R)) K Keetteerraannggaann

  11 IIK KK K.. B Baattuurraajjaa B Baarraatt 33,606 25,680 IIK KK K.. B Baattuurraajjaa T Tiim muurr 99,563 81,530 c. Tanjung Agung d. Bakung b. Tanjung Baru a. Baturaja 40 50 70 50 17,850 9,508 8,342 834 1,877 1,877 1,877 1,877 33

  22 IIK KK K.. LLeennggkkiittii 26,776 3,815 IIK KK K.. S Soossoohh B Buuaayy R Raayyaapp 12,250 3,283 a. Tanjung Lengkayap a. Penyandingan 10 850 173 677 5 425 164 261 69 152 152 152 152 25 59 59 59 59 55

  44 IIK KK K.. P Paannggaannddoonnaann 16,231 7,151 IIK KK K.. LLuubbuukk B Baattaanngg 30,639 11,840 a. Pangandonan a. Lubuk Batang 2.5 212.5 10 850 365 485 49 109 109 109 109

  66 IIK KK K.. P Peenniinnjjaauuaann 50,642 20,256 a. Peninjauan 226699,,770077 115533,,555555 224422..55 2200,,661122..55 1100,,221100..00 99,,776655 997777 22,,119977 22,,119977 22,,119977 22,,119977 5 425 Sumber : Satker Air Minum Prov. Sumsel, 2009

  Seiring dengan perkembangan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang makin pesat, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, maka saat ini makin banyak dibukanya kawasan permukiman baru. Hal i ni tentunya sangat berpengaruh pada tingkat kebutuhan dan layanan pemerintah kepada masyarakat baik dalam lingkup kabupaten Ogan Komeing Ulu maupun kota Baturaja. Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Ogan Komering Ulu terdiri dari 12 Kecamatan , yang man a belum semua ibu kota kecamatan tersebut mumpunyai unit pengelola air bersih.

  Dengan pertambahan jumlah penduduk yang makin besar, tentunya makin tinggi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Namun hal ini belum dapat dilayani secara keseluruhan karena t erbatasnya unit pengolahan air bersih dan jaringan distribusi. Sampai saat ini sarana dan prasarana air bersih dalam

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  wilayah Kabupaten Ogan Komering baru mempunyai 4 (empat) wilayah kerja dengan 7 (tujuh) pusat layanan sebagai mana data tabel 6.4.

  Prasarana air bersih, kapasitas terbangun oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2010 saat ini adalah sebesar 242,5 liter/detik. Jumlah pelanggan yang dilayani oleh PDAM Kebupaten Ogan Komering Ulu pada tahun 2010 sebanyak 20.612,5 Sambungan Rumah.

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Tabel 6.7 Gambaran Umum Sistem Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum

  Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2010

  Peennggeelloollaa P :: P PD DA AM M O OK KU U Kaatteeggoorrii K K Koottaa :: S SE ED DA AN NG G Reennccaannaa P R Peennyyeerraappaann S Saam mbbuunnggaann R Ruum maahh Peenndduudduukk P

  K Kaappaassiittaass Keem K maam mppuuaann ((S SR R)) P Peellaayyaannaann JJuum mllaahh IIddllee

  NO N O LLookkaassii IIK KK K T Teerrppaassaanngg P Peellaayyaannaann Keetteerraannggaann K Addm A m.. Peerrkkoottaaaann P

  S Saaaatt IInnii ((S SR R)) ((S SR R)) ((lltt//ddeett)) ((S SR R)) 22001111 22001122 22001133 22001144 22001155 ((jjiiw waa)) ((jjiiw waa))

11 IIK KK K.. B Baattuurraajjaa T Tiim muurr 99,563 81,530

  IIK KK K.. B Baattuurraajjaa B Baarraatt 33,606 25,680

  a. Baturaja

  70

  b. Tanjung Baru

  40 17,850 9,508 8,342 834 1,877 1,877 1,877 1,877 c. Tanjung Agung

  50

  d. Bakung

  50

  22 IIK KK K.. S Soossoohh B Buuaayy R Raayyaapp 12,250 3,283

  a. Penyandingan 5 425 164 261

  25

  59

  59

  59

  59

  33 IIK KK K.. LLeennggkkiittii 26,776 3,815

  a. Tanjung Lengkayap 10 850 173 677 69 152 152 152 152

  44 IIK KK K.. LLuubbuukk B Baattaanngg 30,639 11,840

  a. Lubuk Batang 10 850 365 485 49 109 109 109 109

  55 IIK KK K.. P Paannggaannddoonnaann 16,231 7,151

  a. Pangandonan 2.5 212.5

  66 IIK KK K.. P Peenniinnjjaauuaann 50,642 20,256

  a. Peninjauan 5 425 226699,,770077 115533,,555555 224422..55 2200,,661122..55 1100,,221100..00 99,,776655 997777 22,,119977 22,,119977 22,,119977 22,,119977 RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  VI-11 Berdasarkan penggunaan air terbesar PDAM yaitu pelanggan rumah tangga sebesar 20.612,5 SR. Permasalahan air bersih saat ini adalah masih rendahnya tingkat layanan dan rendahnya kualitas air sehingga menyediaan air bersih dan pengelolaan jaringan air bersih menjadi tantangan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Sampai dengan tahun 2010 rasio pelanggan PDAM terhadap pelayanan rumah tangga masih sangat rendah sekali yaitu 29,63%.

6.4. Penyehatan Lingkungan Permukiman

6.4.1. Air Limbah

  Sistem pembuangan air limbah yang saat ini umum diterapkan di Kota Ogan Komering Ulu adalah sistem pembuangan setempat ( on-site sanitation). Sebagian besar masyarakat di Kota Ogan Komering Ulu telah menggunakan jamban pribadi dengan sub sistem berupa cubluk atau tangki septik, sedangkan sebagian kecil masyarakat (terutama yang tinggal dibantaran sungai) masih menggunakan sungai yang ada sebagai tempat membuang limbahnya. Selain di daerah perumahan, sistem on-site dengan sub sistem tangki septik digunakan juga ditempat-tempat fasilitas umum seperti perkantoran, pertokoan, terminal, pendidikan dan lain-lain Kabupaten Ogan Komering Ulu memiliki wilayah yang sangat luas , dalam pengelolaan air limbah masyarakat pada umumnya memiliki aliran drainase yang dibuat secara swakelola masing-masing kepala rumah tangga.

  Program yang akan diusulkan terutama bagi Kecamatan yang sudah padat penduduknya yaitu Kecamatan Tugumulyo :

  1. Penyuluhan kepada masyarakat

  2. Pembuatan saluran pengelolaan air limbah

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  • Ketidakteraturan penyedotan tinja
  • Instalasi pengelolaan lumur tinja (IPLT) belum tersedia
  • Kesadaran masyarakat rendah dalam mengelola limbah.
  • Saluran limbah terbatas
  • Keterbatasan inovasi teknologi tepat untuk penanganan limbah (bau)
  • Sarana prasarana yang diusulkan berupa :

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Tabel 6.8 Framework Pengelolaan Air Limbah

  No Isu/Permasalah- an Per Kawasan Tujuan/ Sasaran Pendekatan/ Strategi Pembangunan Kebijakan Program Kegiatan Output/ Outcome

  1. Saluran limbah terbatas Meningkatnya cakupan layanan air limbah

  Peningkatan pelayanan dan kualitas sistem air limbah untuk mencapai standard pelayanan minimal di perkotaan Mengoptimalkan manfaat kondisi topografi yang menguntungkan

di waktu

mendatang

Pemanfaatan karakteristik kota/wilayah Sumatera Selatan

  Pembangunan sistem perpipaan komunal

  Output Peningkatan Saluran

  IPAL 100 m Outcome Jumlah jiwa terlayani

  2. Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) belum tersedia Peningkatan pengelolaan lumpur tinja dari tangki septik di perkotaan Pengelolaan lumpur tinja dalam rangka perlindungan terhadap lingkungan dan sumber daya air

  Peningkatan cakupan layanan

air limbah

Pengembangan sistem off-site Pembangunan

  IPLT Output Jumlah IPLT terbangun 1 unit Outcome Jumlah jiwa terlayani 1758

  Sumber : Hasil Analisis

  Kondisi sistem pengelolaan air limbah terutama di Kabupaten Ogan Komering Ulu saat ini masyarakat menyalurkan air limbah tersebut melalui siring masing-masing yang berada disamping rumah mereka.

  Permasalahan yang pengelolaan air limbah pada Kabupaten Ogan Komering Ulu saat ini adalah sebagai berikut ini:

  Septic Tank tidak memenuhi syarat

  1. Pembangunan saluran Drainase air limbah yang sesuai dengan standar kesehatan.

  2. Pengadaan peralatan operasional penyedot tinja berupa Mobil Tinja

6.4.2. Persampahan

  Penanganan persampahan di Kota Baturaja, dimana pengumpulan sampah di pemukiman menggunakan gerobak dikumpulkan dan dibawa ke lokasi TPS , dan dari TPS lalu diangk ut oleh truk menuju ke lokasi TPA yang terletak di Desa Batu Putih dengan jarak tempuh ± 10 KM dari Pusat Kota.

  Sistim Pembuangan di TPA Desa Batu Putih yaitu penumpukan secara liar ( Open Dumping), sampah dibuang diatas tanah ± 3 Ha. Proses akhir di TP A Batu Putih berupa penumpukan akhir, pembakaran dan sebagian di daur ulang untuk di buat pupuk (Composting) Secara umum sistim pelayanan pembuangan sampah di Kota Baturaja sebagai berikut ;  Sistim Pengumpulan (Collecting) : Sampah dikumpul oleh petugas p emungut sampah yang dikelola oleh Kades, RT dan Lingkungan setempat.  Sistim Pemindahan (Transfering) : Sampah dipindahkan/diangkut dari sumber sampah ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS).  Sistim Penumpukan (Dumping) : Sampah ditumpuk dipinggir-pinggir jala n, dihalaman toko, lalu di kumpul oleh petugas pemungut sampah dari Dinas Pasar,

  Kebersihan dan Keindahan Kab upaten Ogan Komering Ulu , dinaikkan ke atas truk untuk selanjutnya diangkut menuju lokasi TPA.

  Tabel 6.9 Data Umum Sampah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2009

  

NO U R A I A N JUMLAH KET

  1

  2

  3

  4

  1. Volume Sampah Harian 3 ± 75 M³ Perhari

  • Tidak Terangkut 25 % M

  2. Jenis TPS

  2

  • TPS Sedang

  34 buah

  • TPS / Depo

  3 buah

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  3. Jumlah TPA

  • Lokasi TPA di Desa Batu Putih

  1 Lokasi

  • Luas TPA

  ± 3 Ha

  4. - Status Lahan TPA Sertifikat

  • Akses Jalan kurang baik
  • Masuk dari jalan 1,5 km 5.

  Jumlah Pemulung

  15 Orang 6. Pendataan sampah yang masuk TPA berjalan dengan baik 7. Prasarana di TPA

  • Luas lebih kurang 3 ha
  • Rumah Jaga

  2 Unit

  • Garasi Buldozer

  1 Unit

  • Mushollah

  1 Unit

  • Alat Berat / Buldozer

  2 Unit

  • Pemantauan berjalan baik mengingat sekarang sudah ada pejabat structural yang menangani langsung TPA 8.

  Daur ulang sampah sudah ada - Realisasi Retribusi Sampah TA. 2008 s/d bulan Rp.

  November 2008 153.571.500,-

  • Perda Retribusi Sampah No. 37 Tahun 2006 (terlampir) 9.

  Partisipasi masyarakat sampai saat ini terhadap pengelolahan sampah sangat kurang

  10. Alat Transportasi / pengangkutan Sampah sampai saat ini

  • Dump truk

  4 unit Arm Roll truk -

  4 unit

  • Kontainer

  10 unit 11. Fasilitas peng elolahan sampah sampai saat ini yang ada

  1 Unit

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019 12.

  hanya mesin yang sangat sederhana untuk alat pembuatan pupuk kompos Perda tentang Persampahan belum ada yang ada Perda tentang Retribusi Sampah

  Sumber : Bappeda Kab. Ogan Komering Ulu,2009 Petugas Regu Kebersihan

  Terdiri dari 153 orang dengan rincian sebagi berikut : Sopir Truk Sampah = 12 orang  Kenek Mobil Sampah = 45 orang  Petugas Penyapu Jalan = 65 orang  Petugas TPA = 6 orang  Petugas Mesin Rumput = 5 orang  Petugas Taman = 10 orang  Petugas Retribusi & Pembukuan = 6 orang  Koordinator Taman = 1 orang  Koordinator Penyapu Jalan = 2 orang  Koordinator Mesin Rumput = 1 orang 

  Sumber sampah di Kota Baturaja berasal dari : AREA PERMUKIMAN

  a) Rumah Kabupaten  Perumahan Pemda, Kemelak  Perumahan Pemda, Jl. Dewi Sartika  Perumahan Dinas OKU (Wakil Bupati, Sekda, Asisten)  Perumahan /Asrama Polisi  Perumahan Pengadilan  Perumahan dokter, Jl. Darmo Sugondo  Perumahan Baturaja Permai

   Perumahan Sriwijaya  Perumahan Tiga Gajah Indah  Perumahan Kodim, Kebun Pisang  Perumahan Kodim, Jl. Kapten Syahrial 

   Perumahan Kodim, Benglap

  b) AREA PERDAGANGAN (Ruko dan Rumah Makan)  Sepanjang jalan Protokol  Kawasan Pasar

  c) AREA PASAR TRADISIONAL  Pasar Baru  Pasar Lama dan Pasar Inpres  Pasar Tempel

  d) SAPUAN JALAN DAN SELOKAN  Petugas Regu Kebersihan

  e) TAMAN KOTA  Petugas Regu Kebersihan

  f) FASILITAS KESEHATAN  Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sutowo (Container)  Rumah Sakit Dr. Noesmir/RS. DKT (TPS)  Rumah Sakit Charitas Antonio (TPS)

  g) FASILITAS PENDIDIKAN  Sekolah Dasar, yang berada di pinggir jalan (Kotak Sampah)  Sekolah Menengah Pertama, yang berada di pinggir jalan (TPS)  Sekolah Menengah Atas, yang berada di pinggir jalan (TPS)  Perguruan Tinggi, yang berada di pinggir jalan (TPS)

  h) AREA INDUSTRI i) AREA PERKANTORAN 

  Perkantoran DPRD Kab. OKU (TPS)  Perkantoran lainnya (Kotak Sampah) j) FASILITAS UMUM LAINNYA

  Masalah sampah merupakan masalah utama yang dihadapi oleh kot a-kota yang tumbuh dan berkembang saat ini yaitu menyangkut masalah pola kehidupan masyarakat belum mempunyai kesadaran yang tinggi mengenai cara – cara penanganan sampah baik sampah berasal dari lingkungan perumahan maupun fasitas umum serta pelayanan kota lainnya. Masyarakat membuang sampah sembarang pada tempat-tempat umum dan begitu juga pada fasilitas umum belum tersedia bak penampung sampah baik tempat sampah rumah, tempat pembuangan sementara dan akhir. Belum timbulnya kesadaran cara – cara mem buang sampah ini sangat dipengaruhi oleh sikap dan tingkah

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019 laku masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan, di dalam kehidupan beragama telah dijelaskan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Kewajiban dalam meningkatkan kebersiha n lingkungan ini tidak hanya oleh pemerintah setempat akan tetapi peran masyarakat dan dunia usaha sangat diharapkan sehingga terdapat keterpaduan dalam meningkatkan kebersihan lingkungan.

  Pada saat ini sistem penanggulangan atau penanganan dalam pembuan gan sampah di Kota Baturaja adalah dengan cara mengumpulkan sampah pada tiap-tiap rumah kemudian diangkut dengan gerobak ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) lalu diangkut dengan Truk Sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Adapun lokasi se mentara pembuangan sampah di Kota Baturaja sekarang ini adalah di Desa Batu Putih dekat bantaran Sungai Lengkayap yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sosoh Buay Rayap, jaraknya kurang lebih 8,5 Km dari Kota Baturaja. Rencana pengembangan pembuangan s ampah untuk Kota Baturaja ke depan diarahkan ke lokasi TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir) yang terletak di areal Gunung Meraksa, Kurup Kecamatan Lubuk Batang, diluar batas kawasan perkotaan Kota Baturaja.

  Sedangkan Rencana pengembangan dari persampaha n di Kota Baturaja, antara lain adalah :

  1. Peningkatan pengelolaan sampah dengan cara melakukan pemisahan antara sampah organik dengan sampah an-organik mulai dari rumah penduduk sampai TPS dan TPA sedangkan rencana pengembangan relokasi pembuangan TPA harus jauh dari lingkungan rumah penduduk, sekolah, tempat kerja dan lain sebagainya, 2. Penambahan sarana dan prasarana persampahan.

  3. Pembangunan dan penyediaan tempat-tempat sampah, seperti ; bak sampah, tong sampah, gerobak sampah dan lain-lain,

  4. Peningkatan dan disiplin masyarakat terhadap dampak yang diakibatkan dari gundukan sampah terhadap lingkungan hidup.

  Sistem pengelolaan sampah meliputi pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir. Untuk daerah pemukiman, pewadahan dilakukan dengan tong-tong sampah dan kantong-kantong plastik, pengumpulan dengan gerobak sampah ke kontainer atau bak penampung/TPS untuk kemudian diangkut

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019 dengan Dump Truk ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Atau dapat juga dilakukan dari sistem pewadahan langsung diangkut dengan compactor truk ke TPA. Sketsanya dapat dilihat pada Gambar 6.1.

Gambar 6.1. Skema Sistem Pembuangan Sampah

  Paradigma lama menempatkan sampah sebagai sumber pencemar lingkungan yang apabila tidak dikelola dengan baik akan meng akibatkan pengotoran lingkungan, pencemaran air, tanah, dan tempat menjamurnya bibit penyakit. Inilah pemaknaan sampah pada posisi sebagai limbah. Paradigma ini jelas tepat, akan tetapi permasalahannya kita hanya berhenti pada titik pemahaman sampah sebaga i limbah tersebut, sehingga (seperti dikemukakan di awal) berbagai tindakan penanganan yang diambil pun terasa kurang tepat.

  Saat ini dalam pengangkutan sampah dengan menggunakan Jalan utama (permanen) yang telah sejak awal operasi dan tetap menggunakan jalan yang sudah ada (eksisting), untuk jalan masuk ke TPA direncanakan pembuatan jalan baru dengan kontruksi dengan kontruksi Makadam, 6 meter dengan bahu kanan kiri 1,50 m.

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Untuk kawasan non-perumahan seperti pasar, kantor, pertokoan, penginapan (hotel) dan fasilitas umum lainnya maka Sistem pengolahan sampah ada 2 macam alternatif sebagaimana terlihat pada sketsa gambar di atas

  Alternatif I, seperti daerah pemukiman, pewadahan dilakukan dengan tong-tong

  sampah dan kantong-kantong plastik, pengumpulan d engan gerobak sampah ke tempat pengumpulan-pengumpulan sementara (TPS), kemudian diangkut dengan dump truck ke TPA.

  Alternatif II , setelah sampah-sampah ditampung dalam tong-tong sampah,

  kemudian dibawa dengan gerobak ke container dan diangkut dengan ‘arm roll truck ’ ke TPA.

  Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan penentuan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ini yaitu :

  • Jauh dari permukiman penduduk
  • Pada lokasi yang kosong dan tidak subur
  • Tidak menggannggu ekosistem disekitarnya
  • Topografi rendah  Tidak menimbulkan atau menyebabkan penyakit.

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

  Tabel 6.10 Pelaku Pengolah Sampah

  PEMULUNG/ TUKANG RONGSOK KELILING LAPAK BANDAR PABRIK PENGRAJIN Istilah Mengumpulkan barang baik dengan cara memungut tanpa harus membeli, cara membeli atau menukar

  Mengumpulkan melalui membeli dari pemulung atau tukang rongsok keliling mengumpulkan barang berdasarkan jenis tertentu saja misal bandar Logam, bandar kertas, bandar plastik mengumpulkan barang dari bandar yang dijadikan bahan baku produksinya komponen masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menambah nilai suatu barang Lokasi TPA/TPS, Perumahan, jalan, sungai atau fasilitas umum lainnya

  Menetap di suatu tempat Menetap di suatu tempat yang diperkirakan potensial mengumpulkan jenis yang bandar itu tekuni Menetap Selalu mendekati lapak atau bandar Kegiatan Setelah dikumpulkan barang tersebut disortir dan dipilah berdasarkan jenis dan kualitasnya kemudian dijual ke lapak Mengkoordinir pemulung dan tukang rongsok keliling Optimalisasi penyortiran dan pengkelasan Pennyiapan barang untuk dijual ke bandar maupun pengrajin Membina dan meng koordinir lapak Optimalisasi penyortiran dan pengkelasan Penyiapan barang untuk dijual ke pabrik maupun pengrajin Koordinasi dengan bandar agar bisa terus produksi Menambah nilai barang contoh dari kertas semen menjadi kantong dll

  Keuntungan Diperoleh dari hasil penjualan barang kelapak atau selisih dari pembelian barang dengan penjualan Diperoleh dari selisih pembelian dengan penjualan atau dari optimalisasi penyortiran dan pengkelasan

  Optimalisasi penyortiran dan pengkelasan Pennyiapan barang untuk dijual ke bandar maupun pengrajin Dari banyaknya jenis produksi dan volume produksi Perolehan dari penambahan nilai barang Dilihat dari hasil kerajinan yang ia peroleh

  Perkiraan perolehan keuntungan 5.000 - 100.000/hari Semakin banyak pemulung yang dapat dikordinir lapak tersebut semakin banyak Semakin banyak lapak yang dapat dikordinir bandar tersebut semakin 5.000 -

  100.000/hari

  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • <>)
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • <>)
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • <>)
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • )
  • ) Jumlah 333.562
  •   4. Semidang Aji

      12. Baturaja Barat 26.450 12.049 8.955 26.064 8.166

      11. Lubuk Raja

      10. Baturaja Timur

      9. Sinar Peninjauan

      8. Lubuk Batang

      7. Peninjauan

      6. Muara Jaya

      5. Ulu Ogan

      3. Pengandonan

      2. Sosoh Buay Rayap

      1. Lengkiti

      KECAMATAN Penduduk (Jiwa) Produksi Sampah (M3) % terlayani Beroperasi Jml. Alat Pengumpul Jml. Alat Pengangkut

      Tabel. 6.11 Produksi Persampahan

      Timbunan sampah yang terus meningkat dari 12 Kecamatan yang terbesar pada kecamatan Sinar Peninjauan sebesar 12 m3 perhari dengan tingkat pelayanan hanya 20% . Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

      Sumber : Hasil Analisis

      Aturan main Pemulung atau tukang rongsok keliling biasanya dimodali oleh lapak. Dengan pemberian modal harian yaitu tidak ada barang kembali uang Lapak diberikan pinjaman lunak oleh bandar besar berupa bentuk pengikatan agar barang tidak dijual kepada bandar lain pemberian pinjaman itu dengan syarat tertentu bandar diberikan pinjaman lunak oleh pabrik (husus untuik jenis kertas, logam, plastik baru sebagian ) Pengrajin biasanya titip dulu uang dengan jaminan dia memperoleh barang yang ia inginkan

    • ) Proses Pendataan

      RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019 perolehan keuntungan banyak perolehan keuntungan

      6.837 40.625 28.508 40.625 93.652 28.048 34.911 RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

      Adapun permasalahan yang dihadapi saat ini dalam pengelolaan persampahan meliputi :

      1. Luasnya wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu.

      2. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.

      3. Masih kurangnya biaya operasianal. 1

      4. Masih kurangnya sarana dan prasarana dalam pengelolaan persampahan (alat angkut, alat berat dan lainnya)

      5. Masih rendahnya SDM . pengelola persampahan.

      Tabel 6.12 Permasalahan Pengelolaan Persampahan Yang Dihadapi

      Aspek Pengelolaan Permasalah Penanggung No.

      TINDAKAN Persampahan Jawab Yang Dihadapi Telah Sedang Rencana utk dilaksanakan dilaksanakan dilaksanakan

      (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

      A. Kelembagaan:  Bentuk institusi

       Dasar hukum pembentukan institusi Dinas PU Cipta Kapasitas SDM Karya. Pengairan

       SDM; dll Pelatihan staf dan Tata Ruang rendah

      Kab OKU

      B. Teknis Operasional: Perencanaan :

      Dinas PU Cipta Belum ada Rencana Ketersediaan dokumen

      Karya. Pengairan

      1 Master Plan pembuatan Master perencanaan (master dan Tata Ruang

    Persampahan Plan

    Kab OKU plan, FS, DED

      Pembangunan Dinas PU Cipta Pembangunan gedung workshop, Karya. Pengairan

      2 Prasarana dan Sarana Belum memadai Kantor, lubang penambahan dan Tata Ruang sampah Kab OKU lubang sampah Belum ada tong

      Dinas PU Cipta Pewadahan sampah dan Pengadaan Tong Karya. Pengairan Bin/Tong Sampah; dll belum ada sampah dan Tata Ruang Kab OKU pemilahan Pengumpulan

      Dinas PU Cipta

      a. Gerobak sampah Belum ada Penyediaan Karya. Pengairan

      b. Becak sampah gerobak sampah gerobak sampah dan Tata Ruang

      c. Street sweeper; dll Kab OKU Pemindahan Belum ada

      (Penampungan Sementara) a. Transfer depo

      b. Container

      c. Transfer station Sumber : Hasil Analisis

      Tabel 6.13

      RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

      RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019

      Outcome: tong/bin sampah 8 TPA 3 unit

      Sumber : Hasil Analisis

      Outcome: leachet treatment

      Peningkatan kinerja pengelolaan TPA Output:

      Pengurangan volume timbulan sampah

    Tetap

    menyediakan lahan sebagai

    area

    pengelolaan

    sampah

    Penyediaa n area lahan pengelolaa n sampah

      Peningkata n kinerja pengelolaa n TPA

      4 Rencana pengembanga n PS persampahan

      Pengembanga

    n sistem

    pengelolaan persampahan yang lebih efisien dan

    efektif

    Pengemba ngan sistem pengelolaa n sampah baru Peningkatan sistem 3R Outcome: mningkatny a cakupan layanan prsampaha n 90%

      Identifikasi Kebutuhan Pelayanan Persampahan

      Meningkat nya cakupan pelayanan persampah an

      3 cakupan layanan persampahan sudah mencapai 85 %

      Pengelolaan dan pemeliharaan PS persampahan Output:

      Sistem Pengelolaan Sampah

      Peningkata n sektor industri prsampaha n Peningkatan

      Penekanan sektor industri persampahan yang terbatas

    guna

    peningkatan taraf hidup masyarakat

      2 Rencana pengelolaan &amp; pemeliharaan PS persampahan Pengelolaa n sampah guna peningkata n taraf hidup masyaraka t Pengelolaan dan pemeliharaan PS persampahan

      Penambaha n TPA 3 Unit

      Pembentukan kelembagaan persampahan Peningkatan teknis operasional Outcome:

      Penerapan mekanisme pengelolaan persampahan yang baik dan

    sesuai

    dengan

    masing-

    masing daerah Peningkata n mekanisme pengelolaa n sampah

      Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah

      Pengurang an Volume Sampah Penyediaan

      1 Sampah bertambah kapasitas TPA berkurang

      No Isu/Prmasala- han Per Kawasan Tujuan/ Sasaran Pendekatan/ Strategi Pembangunan Kebijakan Program Kegiatan Output/ Outcome

      Prediksi produksi sampah dan kebutuhan prasarananya angkutan persampahan kawasan perkotaan Kota Baturaja berdasarkan BWK yang ada hingga tahun 2028 dapat dilihat pada Tabel 6.11. dibawah ini.

    TAHUN 2008 TAHUN 2028

      6Produksi Sampah Total26,664 5,031 9,056 2,516 2,515 - 4,780 32,614 6,154 11,076 3,077 3,077 - 5,53

      10Bak Sampah (Unit/Rumah) 11,110 2,096 3,773 1,048 1,048 - 1,992 13,589 2,564 4,615 1,282 1,282 - 2,30

      58

      32 32 -

      26 26 - 50 340 64 115

      94

      52

      9Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) 278

      8Volume Sampah Terlayani (M3/Hari) 23,998 4,528 8,150 2,265 2,264 - 4,302 31,962 6,031 10,855 3,015 3,015 - 5,42

      7Produksi Sampah Domesitik Terlayani (M3/Hari) 22,664 4,276 7,697 2,139 2,138 - 4,063 32,288 6,092 10,966 3,046 3,046 - 5,48

      RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015-2019 Tabel 6.14.

      Rencana Produksi dan Volume Sampah Terlayani Di Kawasan Perkotaan Kota Baturaja Hingga Tahun 2028

      4Produsksi Sampah Domestik (M3/Hr) 16,665 3,144 5,660 1,573 1,572 - 2,988 20,384 3,846 6,923 1,923 1,923 - 3,46

      75 75 - 75 100 100 100 100 100 - 100

      75

      75

      75

      3Prosentasi Penduduk Terlayani (%)

      2Jumlah Penduduk Terlayani 38,885 7,337 13,206 3,669 3,668 - 6,971 67,946 12,820 23,076 6,410 6,410 - 11,53

      1Jumlah Penduduk 55,550 10,481 18,866 5,242 5,240 - 9,959 67,946 12,820 23,076 6,410 6,410 - 11,53

      VI-26 NO URAIAN BWK A BWK B BWK C BWK D BWK E BWK F BWK G BWK A BWK B BWK C BWK D BWK E BWK F BWK

       Sumber : Hasil Analisis

      5Produksi Sampah Non Domestik (M3/Hr) 9,999 1,887 3,396 944 943 - 1,793 12,230 2,308 4,154 1,154 1,154 - 2,07

    6.4.3. Drainase

      Sejalan dengan perkembangan otonomi daerah dan pemekaran Kabupaten Ogan Komering Ulu menjadi 3 (tiga) kabupaten, di Kabupaten OKU Induk masih ada perlu pengembangan Sistim Drainase yang berskala besar.

      Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Pengairan dan Tata Ruang Kabupaten Ogan Komering Ulu harus mengemb angkan dan meningkatkan sitim drainase perkotaan yang ada dilingkungan Permukiman.

      Pada tahun 200 6 telah di lakukan pembangunan drainase perkotaan, daerah permukiman Kelurahan Baturaja Permai dan Sekar Jaya sepanjang ± 2.500 Meter, namun karena keterbatasan Dana Anggaran Pendapatan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu sehingga pelaksanaan pengembangan drainase tersebut belum bisa dilanjutkan, sisa yang masih sangat dan akan segara dibangunan drainase dilingkungan tersebut sepanjang ± 3.000 Meter.

      Dilingkungan Permukiman tersebut yaitu daerah Kelurahan Batuaja Permai dan Sekar Jaya, yang mana wilayah tersebut sangat pesat pembangunan atau pengembangan perumahan sehingga tempat resapan air atau rawa-rawa sebahagian telah tertimbun oleh bangunan-bangunan yang ad

      a, sehingga diwaktu hujan daerah permukiman tersebut terjadi genangan air dikarenakan kurangnya drainase.

      Dari akibat tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu perlu menata dan mengembangkan sistim drainse perkotaan untuk mencari solusi menan gani hal tersebut yang sangat meresahkan masyarakat setempat.

      RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015 - 2019

      IV-27 Tabel 6.15 Pembagian Wilayah Perencanaan

      Berdasarkan Wilayah Pengaliran

      No. Wilayah Pengaliran Luas (Ha) (%)

      1. WP. I 183,00 21,85

      2. WP. II 536,00 64,00

      3. WP. III 118,50 14,15

      Total 837,50 100,00

      Sumber : Analisis Peta Topografi

      Pada umumnya sistem pengeringan atau pembuangan air hujan di Kota Baturaja belum dapat dikatakan baik, sebab pada beberapa tempat saluran yang ada masih bersifat alami yaitu terbuat dari tanah dimana aliran air cenderung bergerak dari daerah dataran tinggi ke daerah dataran yang lebih rendah. Selain itu ada beberapa saluran yang masih bersatu antara saluran pengeringan air hujan dengan saluran pembuangan air limbah sehingga menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya (polusi visual dan polusi air, tanah dan udara).

      Rencana pengembangan saluran pembuangan air hujan dan air kotor (drainase) di Kota Baturaja adalah sebagai berikut :

      1. Penyusunan rencana teknis pengembangan drainase kecamatan dan optimalisasi fungsi saluran primer serta pembuatan riol di sepanjang jalan arteri primer,

      2. Merencanakan pemisah saluran limbah cair domestik (mandi, cuci dan kakus) dengan saluran air hujan (drainase),

      3. Dilarang atau menghentikan pembuangan limbah langsung ke sungai atau saluran terbuka,

      4. Mengembangkan sistem komunal septik-tank untuk pembuangan limbah pada daerah-daerah yang tidak terlayani sanitasi kota,

      5. Pembangunan dan peningkatan saluran drainase tersier ke kiri kanan ruas jalan lingkungan, Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan beberapa drainase alam yang dimiliki seperti sungai kelingi dan sungai musi, maka sistem drainase saat ini diarahkan pada dua sungai tersebut sedangkan daerah genangan pada beberapa kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

      RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Ogan Komering Ulu 2015 - 2019

      IV-28