EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUIMETODE INQUIRY TERBIMBINGPADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIANHASIL BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA

MELALUIMETODE INQUIRY TERBIMBINGPADA SISWA KELAS V

SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIANHASIL BELAJAR

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :

  Nama : Wiyan Purbatin NIM : 081134159

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA

MELALUIMETODE INQUIRY TERBIMBINGPADA SISWA KELAS V

SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIANHASIL BELAJAR

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh :

  Nama : Wiyan Purbatin NIM : 081134159

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  SKRIPSI

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT

  CAHAYAMELALUI METODE INQUIRY TERBIMBING PADA SISWA KELAS VSD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR Disusun oleh :

  Wiyan Purbatin 081134159

  Telah disetujui Oleh: Pembimbing I Dra. Maslichah A., M.Pd Tanggal : 31 Agustus 2010 Pembimbing II Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  KARYATULIS INI AKU PERSEMBAHKAN KEPADA : Tuhan Yesus Kristus Juru Selamatku Almarhum Ayah dan Ibuku tercinta,

  Ketiga kakakku yang selalu memberikan dukungan, doa dan harapan.

  Kekasihku tersayang yang selalu menemaniku dalan suka dna duka Para dosen dan Teman-teman seperjuangan PGSD USD Santo Stevanus pelindungku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

”Siapa saja bisa, asalkan mau belajar”

  ” Jangan menyepelekan hal-hal yang sepele”

  Saya memang bukan orang yang baik, tetapi saya akan memberikan yang terbaik

   “If there is a will, there is a way” “Kekhawatiran hanya akan menjadi penghalang anda untuk memecahkan masalah ”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana karya ilmiah.

  Yogyakarta, 7 Oktober2010 Penulis Wiyan Purbatin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama :Wiyan Purbatin Nomor Mahasiswa : 081134159

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT

CAHAYA MELALUI METODE INQUIRYTERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN DALAM HAL PENCAPAIAN HASIL BELAJAR

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 7 Oktober 2010 Yang menyatakan Wiyan Purbatin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Wiyan Purbatin, 081134159.2010. Efektifitas Pembelajaran IPA Tentang

Sifat-Sifat Cahaya Melalui Metode Inquiry Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD

Kanisius Kalasan Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar.

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuiefektifitas pembelajaran ipa tentang sifat-sifat cahaya melalui metode inquiry terbimbing pada siswa kelas v SD Kanisius Kalasan dalam hal pencapaian hasil belajar.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Kalasan, dari tanggal 22 Maret 2010 sampai dengan tanggal 30 April 2010. Subyek penelitian sebanyak 30 Siswa kelas V SD Kanisius Kalasan. Data dikumpulkan dari skor hasil pre test dan post test. Penelitian ini menggunakan metode

  

Inquiri terbimbing. Materi yang diajarkan adalah sifat-sifat cahaya.Kriteria

  Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA mengikuti yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75.Teknik pengujian data dalam penelitian ini menggunakan Uji T.

  Efektifitas hasil belajar dalam penelitian ini ditentukan dengan membandingkan rata-rata hasil pre-test dan post-test. Hasil uji T dengan taraf signifikasi 5% pada derajad kebeasan (dB) 29 adalah 2,046 didapat t obs sebesar 8,29. t obs lebih besar daripada t krit ,jadi ada perbedaan yang signifikan antara mean pre test dan mean post test.Sehingga dapat dikatakan bahwa Pembelajaran IPA Tentang Sifat- Sifat Cahaya Melalui Metode Inquiry Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar cukup efektif. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM dari 14 siswa (46%) menjadi 27 siswa (90%).

  Kata kunci : Sifat-Sifat Cahaya, Metode Inquiry Terbimbing, Pembelajaran IPA.

  \

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Wiyan Purbatin, 081 134 159. 2010. Effectiveness of Learning About the

Nature of Science (IPA) - Characteristic of Light Through Guided Inquiry

Method At Class V Kanisius Kalasan Elementary School In The Achievement of

Learning Outcomes.

  This research was conducted to determine the effectiveness of IPA (Nature of Science) learning about the characteristic of light through guided inquiry method at the elementary grade students Canisius Kalasan v in terms of achievement of learning outcomes.

  Type of research is a pre-experiment. Research conducted at Kanisius Kalasanelementary school, from the date of March 22, 2010 until April 30, 2010. Students study subjects were 30 elementary school classes V Kanisius Kalasan. Data collected from pre test score results and post test. This study uses guided Inquiri. The material taught is the properties of light. Minimal exhaustiveness criteria (KKM) science subjects to follow established by the school that is 75. Data testingtechniques in this study using T test.

  Effectiveness of learning outcomes in this study are determined by comparing the average results of pre-test and post-test. T test results with significance level of 5% on the degree kebeasan (dB) 29 is 2.046 tobs obtained at 8.29. tobs greater than tkrit, so there is a significant difference between the mean pre test and post test mean. So that it can be said that the Learning About the Nature of Science (IPA) Characteristic of Light-Guided Inquiry Method Through At Class V Kanisius Kalasan Elementary School In The Achievement of Learning Outcomes to be effective. This can be seen from the increase in the number of students who reach the KKM from 14 students (46%) to 27 (90%).

  Keywords: Characteristic of Light, Method of Guided Inquiry, learning science.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, anugerah dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

  “Efektifitas Pembelajaran IPA Tentang Sifat-Sifat Cahaya Melalui Metode Inquiry Terbimbing Pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kalasan Dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar

  ” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. Ir. P. Wiryono P.,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  3. BapakDrs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Sanata Dharma.

  4. Ibu Dra. Maslichah A., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta penuh perhatian, kesabaran dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tidak henti-hentinya membantu saya dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd.selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan yang sangat teliti, memberikan kritik, saran dan masukan serta nasehat- nasehatnya yang sangat berarti sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

  6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar yang telah membagikan ilmunya dan membantu penulis.

  7. Kepala Sekolah, Guru dan karyawan serta siswa siswi SD Kanisius yang saya cintai, yang telah membantu dapat terselesaikannya skripsi ini.

  8. Bapak, Ibu, dan seluruh keluarga yang saya sayangi.

  9. Kekasihku danteman-teman semua yang telah mendukung dan membantu serta menemani dalam suka maupun duka.

  10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini, karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

  Yogyakarta, 7 Oktober 2010 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBI ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... vii ABSTRAK ..................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ....................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang Penulisan Makalah ................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 3 C. Batasan masalah .............................................................................. 3 D. Batasan Pengertian .......................................................................... 4 E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5 F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5 BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 6 A. Pengertian Belajar ................................................................................ 6

  B.

  Pengertian Hasil Belajar ....................................................................... 7 C. Pengertian Metode Pembelajaran ......................................................... 8 D.

  Metode Inquiry Terbimbing ................................................................. 9 1.

  Pengertian Metode Inquiry Terbimbing ................................... 9 2. Ciri-ciri Pembelajaran dengan Inquiry Terbimbing ............... 10 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inquiry Terbimbing ...... 12 E. Cahaya ................................................................................................ 16 1.

  Pengertian Cahaya .................................................................. 16 2. Sifat-sifat Cahaya ................................................................... 16

  BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 22 A. Waktu dan Tempat ........................................................................... 22 B. Jenis Penelitian ................................................................................ 22 C. Obyek Penelitian .............................................................................. 22 D. Subyek Penelitian ............................................................................ 22 E. Peubah .............................................................................................. 23 1. Jenis peubah ........................................................................... 23 2. Definisi Operasional peubah .................................................. 23 F. Desain (Rancangan) Penelitian ........................................................ 24 G. Perlakuan (Threatment) ................................................................... 24 H. Pengumpulan data dan Instrument ................................................... 25 I. Penyusunan Instrument .................................................................... 26 1. Penyusunan RPP ..................................................................... 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Penyusunan LKS .................................................................... 28 3.

  Penyusunan soal-soal Pre-test dan Post-test ........................... 29 4. Metode Analisis Data ............................................................. 31

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 35 A. Pelaksanaan ................................................................................. 35 B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................... 35 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 48 A. Kesimpulan ................................................................................ 48 B. Saran ........................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 51 LAMPIRAN .................................................................................................. 52

  DAFTAR TABEL

  Tabel Judul Halaman Tabel 1 Pengumpulan data dan Instrument

  25 Tabel 2 Rencana Pembelajaran

  27 Tabel 3 Kisi-kisi soal

  29 Tabel 4 Hasil pre-test siswa

  36 Tabel 5 Hasil post-test siswa

  48 Tabel 6 Kenaikan nilai dari pre-test ke post-test

  40 Tabel 7 Menguji hasil mean pre-test dan posst-test

  42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Nomor Judul Lampiran Hal

  Lampiran 1 Soal Pre Test dan Post test, Kunci Jawaban

  52 Lampiran 2 RPP

  59 Lampiran 3 LKS

  81 Lampiran 4 Foto Kegiatan Penelitan 107 Lampiran 5 LKS yang sudah diisi oleh Siswa 114 Lampiran 6 Surat Izin Penelitian 134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang itu dapat belajar apa saja, kapan saja, dan di mana saja baik itu di lingkungan masyarakat maupun di sekolah. Di lingkungan Sekolah Dasar guru menjadi pengajar, pendidik, dan pengasuh. Guru merupakan faktor penting untuk dapat terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah.

  Guru Sekolah Dasar, sebagai guru kelas, selalu dituntut agar menguasai pengetahuan secara luas mengenai beberapa bahan mata pelajaran baik pada mata pelajaran kelas rendah yakni kelas I, II, dan kelas III maupun kelas tinggi yaitu kelas IV, V, dan kelas VI.

  Pendidikan Sekolah Dasar sekarang ini menggunakan kurikulum KTSP yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dalam pembuatan KTSP memiliki karakteristik, diantaranya; (1) meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan masing- masing peserta didik, (2) keragaman potensi berdasarkan karakteristik dari daerah atau lingkungan masing-masing, (3) perkembangan ilmu, pengetahuan dan tekhnologi berdasarkan kondisi sosial budaya masyarakat setempat, (4) adanya kesetaraan gender. Berdasarkan karakteristik tersebut maka KTSP ini lebih menekankan pada keaktifan siswa, dimana siswa dituntut untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2

  mengalami sendiri proses pembelajaran sehingga konsep/ilmu dapat tertanam dengan jelas. Dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar guru memegang peranan penting sebagai fasilitator ilmu pengetahuan. Berhasil atau tidaknya proses atau hasil dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh ketepatan guru dalam memilih metode pembelajaran. Ada banyak metode yang ditawarkan antara lain metode ceramah, metode diskusi, metode inquiry terbimbing, dan

  • – lain-lain. Metode ceramah menawarkan pelajaran secara lisan tentang fakta fakta atau prinsip
  • –prinsip. Biasanya guru memberikan perintah, menjelaskan
  • –hal tertentu, mengetengahkan pengalaman dan keahlian dengan meningkatkan pengetahuan siswa dengan bantuan bahan
  • –bahan atau buku- buku yang relevan. Pada metode diskusi menawarkan aktivitas sekelompok siswa, berbicara, saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, ingin mencari jawaban atau penyelesaian atas suatu problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada. Berdasarkan pengamatan yang terjadi di Sekolah Dasar, masih banyak pembelajaran yang terjadi hanya satu arah sehingga yang aktif hanya gurunya saja, sedangkan anak pasif. Berdasarkan hal tersebut peneliti memilih menggunakan metode

  Inquiry Terbimbing . Metode inquiry terbimbing menawarkan kebebasan siswa

  untuk mengekspresikan ide

  • –ide, membantu memahami konsep–konsep dasar dan ide-ide lebih baik, mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, menawarkan kebebasan pada siswanya untuk menggunakan proses mentalnya dalam menemukan konsep
  • –konsep atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

  prinsip-prinsip. Oleh sebab itu penggunaan metode inquiry terbimbing melatih anak untuk tidak bergantung pada guru serta hasil pembelajarannya relatif tertanam tahan lama. Sebenarnya masih banyak metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar.

  Pembelajaran IPA menggunakan metode Inquiry terbimbing ini cocok untuk diterapkan di Sekolah Dasar kelas tinggi yaitu kelas IV, V, dan VI.

  Pada tingkatan ini anak sudah dapat berpikir secara abstrak, sehingga metode

  Inquiry terbimbing dapat berjalan dengan baik dan diharapkan dapat

  mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah kepada siswa.

  B.

  Rumusan masalah Rumusan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah pembelajaran

  IPA tentang sifat-sifat cahaya menggunakan metode Inquiry Terbimbing pada siswa kelas V SD Kanisius Kalasan efektif dalam hal peningkatan hasil belajar ? C. Batasan masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini peneliti akan memfokuskan pada penggunaan Inquiry Terbimbing untuk meningkatkan hasil belajar sifat-sifat cahaya yaitu cahaya dapat dibiaskan, cahaya dapat dipantulkan, cahaya merambat lurus, cahaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

  menembus benda bening. Sedangkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD penulis hanya akan membahas tentang materi sifat-sifat cahaya yang diajarkan kelas V semester II tahun pelajaran 2009/2010 Standar Kompetensi 6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya/model, Kompetensi Dasar 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.

  D.

  Batasan pengertian Agar tidak menimbulkan pertannyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah (konsep) yang dipakai, kiranya perlu diberi batasan pengertian : a.

  Belajar : belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (nilai-sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) akibat pengalamannya.

  b.

  Hasil Belajar : hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai.

  c.

  Metode : metode adalah cara penyampaian bahan untuk mencapai tahapan-tahapan tujuan dalam usaha mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5

  d.

  Metode Inquiry Terbimbing : adalah metode yang menghendaki agar siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri apa yang dipelajari, baik dengan bimbingan atau tidak dengan bimbingan seorang guru.

  E.

  Tujuan penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, peneliti merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut: Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry Terbimbing pada pelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya.

  F.

  Manfaat penelitian Diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat bagi : 1.

  Siswa Siswa termotivasi dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan semangat dan berdampak pada peningkatan prestasi belajarnya.

2. Guru Guru memperoleh alternatif dalam menggunakan metode pembelajaran.

  Mengetahui pembelajaran IPA yang ideal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

3. Peneliti

  Peneliti memperoleh wawasan baru dalam hal penggunaan metode pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Belajar Ada beberapa pengertian tentang belajar. Untuk memperoleh pengertian

  yang objektif tentang belajar terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian dari belajar. Menurut W.S.Winkel (1987:36) belajar dirumuskan sebagai berikut : ”suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai- sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas”. Slameto (2003:2) merumuskan pengertian belajar sebagai berikut : “ Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Gage (1984) yang ditulis oleh Ratna Wilis Dahar (1989:11) merumuskan belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku meliputi aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (nilai-sikap), dan aspek psikomotorik (keterampilan) akibat pengalamannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

B. Pengertian Hasil Belajar

  Menurut Masidjo (2005:40), hasil belajar adalah skor atau nilai yang menunjukkan prestasi seseorang dalam suatu bidang sebagai hasil proses belajar yang khas yang dilakukan secara sengaja dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan kognitif yang dimiliki siswa dan faktor lain diantaranya situasi belajar yang diciptakan guru. Hasil belajar dapat diukur dengan tes atau evaluasi.

  Menurut Masidjo (2005:149), evaluasi merupakan suatu kegiatan memperbandingkan hasil pengukuran sifat suatu objek dengan acuan yang relevan sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu kualitas yang bersifat kuantitatif, menggunakan simbol berupa angka atau huruf. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana dan berkesinambungan. Evaluasi bertujuan untuk memperoleh data pembuktian yang menunjukkan sejauh mana tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang direncanakan.

  Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor ekstern dan intern siswa. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga (suasana di rumah dan ekonomi), faktor sekolah terdiri dari metode belajar, kurikulum, keadaan gedung dan sarana dan prasarana sekolah, faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, pengaruh media massa serta pergaulan dalam masyarakat. Faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8

  intern antara lain faktor jasmaniah ( kesehatan, cacat tubuh) dan Psikologis (perhatian, minat, bakat dan motif).

C. Pengertian Metode Pembelajaran

  Di dalam pembelajaran, guru bertugas menyajikan bahan pelajaran kepada siswa. Agar bahan pelajaran tersebut dapat diterima, dikuasai, dan dikembangkan oleh siswa, maka guru harus memilih metode pembelajaran yang tepat, efektif, dan efisien. Menurut Sarosa Purwadi (1980 : 1) metode adalah cara penyampaian bahan untuk mencapai tahapan-tahapan tujuan dalam usaha mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan sebelumnya. Ada bermacam-macam metode pembelajaran seperti metode ceramah, metode diskusi, metode inquiry Terbimbing, dan lain-lain. Metode ceramah didefinisikan sebagai metode mengajar, di mana guru menyajikan secara lisan fakta-fakta atau prinsip-prinsip. Biasanya guru memberikan perintah-perintah, menjelaskan hal-hal tertentu, mengetengahkan pengalaman-pengalaman, dan meningkatkan pengetahuan siswa-siswanya dengan dibantu bahan-bahan atau buku-buku yang relevan. Kelebihan metode ini antara lain adalah menghemat waktu belajar dan dapat diterapkan dalam kelas yang jumlahnya besar.

  Sedangkan kekurangannya antara lain lebih banyak guru yang aktif daripada siswanya. Metode diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara, saling bertukar informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, untuk mencari penyelesaian masalah dari segala segi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

  kemungkinan yang ada. Kelebihan metode ini antara lain melibatkan siswa secara langsung di dalam proses belajar serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam kelompok. Kelemahan metode ini antara lain tidak menjamin adanya permufakatan atau konsensus setelah akhir kegiatan. Sedangkan metode Inquiry Terbimbing akan dibahas lebih lanjut setelah bagian ini. Pemilihan metode yang salah dalam pembelajaran akan mempengaruhi siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang monoton membuat siswa menjadi malas untuk belajar. Untuk itu, agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode yang digunakan harus mengasyikkan namun tidak meninggalkan materi pembelajaran.

D. Metode Inquiry Terbimbing 1. Pengertian Metode Inquiry Terbimbing

  Apakah yang dimaksud dengan Inquiry Terbimbing ? Carin (1985) dalam Moh. Amien (1987:127) menyatakan bahwa Inquiry Terbimbing adalah suatu proses mental di mana anak mengasimilasi konsep dan prinsip. Menurut Pratiknyo Prawironegoro (1980:1) metode Inquiry terbimbing adalah metode yang menghendaki agar siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri apa yang dipelajari, baik dengan bimbingan atau tidak dengan bimbingan seorang guru. Menurut Sarosa Purwadi (1980:15) menyatakan bahwa metode Inquiry terbimbing yaitu suatu prosedur mengajar yang ditekankan dalam studi individual,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

  memanipulasikan objek, dan melaksanakan eksperimen oleh siswa sendiri, sebelum diambil generalisasi atau kesimpulan. Siswa hendaknya menjadi sadar dan menemukan konsep-konsepnya sendiri. Metode ini biasanya dilaksanakan dengan cara terpimpin dengan memberikan arah terbatas pada siswa untuk selanjutnya menemukan sendiri apa yang sebenarnya harus dicari. Dengan kata lain Inquiry Terbimbing terjadi apabila anak terutama terlibat dalam menggunakan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Misalkan siswa mungkin menemukan ”air” yaitu ia membuat suatu konsep tentang ”air” dan kemudian ia mungkin menemukan suatu prinsip ilmiah ”air” bila dipanaskan akan mendidih atau menguap. Bagi seorang siswa untuk membuat penemuan-penemuan ia harus melakukan proses-proses mental seperti mengamati, menggolong- golongkan, membuat dugaan (hipotesis), menjelaskan, mengukur, menarik kesimpulan, dan sebagainya.

2. Ciri-ciri Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Inquiry Terbimbing

  Menurut Pratiknyo Prawironegoro (1980:1) ciri-ciri pembelajaran dengan metode Inquiry Terbimbing :

  1. Mengutamakan aktivitas murid untuk belajar sendiri.

  2. Berorientasi pada proses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11

3. Siswa mengarahkan atau memimpin dirinya sendiri untuk memecahkan masalah.

  Dengan ciri-ciri di atas jelas bahwa keterangan yang diberikan dalam pelajaran tersebut, tidak diberikan dalam bentuk final, tetapi anak diwajibkan mengadakan aktivitas sendiri untuk menemukan keterangan yang dipelajari.

  Dengan menggunakan metode Inquiry Terbimbing ini diharapkan : 1.

  Siswa secara aktif melibatkan diri untuk menemukan suatu konsep dan struktur yang lebih baik, daya ingat kepada apa yang dipelajari lebih lama, dan mampu menggunakannya dalam konteks yang lain.

  2. Guru tidak aktif memberikan penjelasan, tetapi penjelasan atau petunjuk tersebut cukup dituangkan dalam lembar kerja yang telah dibuatnya. Kewajiban guru ialah membimbing siswa, untuk menemukan apa yang dipelajari apabila ada kesukaran, dan untuk mengambil kesimpulan yang benar tentang apa yang telah dipelajari dalam diskusi-diskusi.

  Dengan menggunakan metode ini, siswa berusaha memecahkan soal-soal pada umumnya dengan mencoba-coba. Dengan demikian, metode ini sangat membantu anak untuk menyimpan pengetahuannya lebih lama karena siswa mengalami proses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Beberapa keuntungan mengajar dengan menggunakan metode Inquiry Terbimbing yaitu : 1.

  Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.

  f.

  Metode ini memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.

  e.

  open-ended sehingga siswa menjadi bebas untuk mengembangkan hipotesis-hipotesisnya sendiri.

  12

3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Inquiry Terbimbing

  d.

  Metode ini mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri.

  c.

  Metode ini membantu siswa dalam menggunakan daya ingat dan transfer pada situasi-situasi proses belajar yang baru.

  b.

  Siswa akan memahami konsep-konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

  Jerome Bruner dalam Moh. Amien (1987:127) mengatakan beberapa keuntungan dengan metode ini : a.

  Metode ini mendorong siswa untuk berinisiatif dan merumuskan hipotesisnya sendiri, karena di dalam proses belajar melalui inquiry Terbimbing, tugas kegiatannya dibuat

2. Pengajaran menjadi student-centered karena proses belajar mengajak siswa untuk ikut terlibat dalam kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13

  3. Tingkat pengharapan untuk menyelesaikan tugas dengan caranya sendiri semakin bertambah.

  4. Dapat mengembangkan bakat kemampuan individu seperti komunikasi sosial, kreativitas, dan perencanaan.

  5. Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional ( menghafal ).

  6. Melatih keterampilan siswa mengamati sesuatu, memecahkan masalah, dan melatih siswa secara teratur terlibat dalam bimbingan inquiry.

  7. Dalam proses inqury terbimbing, siswa dengan segala aktivitasnya sendiri dapat belajar menemukan sesuatu yang dipelajari.

  8. Pengetahuan yang diperoleh dengan metode ini akan lebih dipahami secara lebih mendalam.

  9. Metode ini melatih siswa lebih banyak belajar sendiri, jadi mereka melibatkan dirinya dan memotivasi sendiri untuk belajar.

  10. Metode ini memberikan pandangan ilmu yang lebih luas kepada siswa (misalnya mereka dapat mengumpulkan data, mengeluarkan pendapat, menggali ilmu sendiri) menuju keberhasilan.

  11. Memberi kesempatan kepada anak yang pandai untuk bekerja sendiri dan dapat menyelesaikan pelajarannya lebih dahulu.

  12. Metode ini mengembangkan kepribadian siswa menuju akhir kebenaran ilmu tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14

  Menurut Purwadi Sarosa (1980:17) kekurangan yang dimiliki metode Inquiry terbimbing antara lain :

  1. Siswa yang lemah akan kesulitan dalam berpikir secara terpencar dan secara abstrak, menemukan korelasi antara konsep-konsep atau menyusun segala apa yang telah ditentukan secara lisan maupun tulisan.

  2. Metode ini tidak efisien untuk kelas yang jumlah siswanya besar.

  3. Strategi ini sukar diterapkan pada siswa-siswa dengan guru yang biasa dengan metode dan perencanaan pelajaran yang tradisional.

  4. Dalam beberapa disiplin ilmu, misalnya kimia, fisika, beberapa fasilitas tidak dapat diadakan untuk menguji beberapa ide.

  5. Strategi ini mungkin tidak menghasilkan sikap berpikir kreatif, karena konsep-konsep yang harus ditemukan dan proses yang harus ditempuh sudah ”diberikan” oleh guru.

  6. Siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya akan frustasi, khususnya siswa yang tidak lancar membaca dan lancar mengartikan kalimat.

  7. Kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan memberatkan guru dalam memberikan bimbingan penemuan dan pengawasannya.

  8. Tidak semua mata pelajaran dapat diberikan dengan metode ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

  9. Tidak semua guru atau murid dapat menggunakan metode ini tanpa bimbingan dan fasilitas yang memadai.

  Upaya untuk mengatasi kekurangan metode Inquiry Terbimbing: 1. Kelas yang jumlah siswa yang besar dapat diatasi dengan menerapkan sistem kerja kelompok atau dibagi perkelompok.

  2. Sosialisasi kepada guru yang terbiasa dengan metode dan perencanaan tradisonal agar dapat menggunakan metode ini.

  3. Guru menerapkan bimbingan yang lebih intensif kepada siswa yang yang lemah dalam berpikir terpencar.

  4. Pemberian bimbingan pada tiap kelompok agar memudahkan guru dalam memberikan pengawasan bimbingan penemuannya.

  Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Inquiry Terbimbing membuat materi yang telah disampaikan akan tertanam lebih lama serta dapat mengaktifkan siswa untuk berproses dalam pembelajaran. Oleh karena itu metode Inquiry Terbimbing pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sangat diperlukan untuk membantu pencapaian hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16

E. Cahaya 1.

  Pengertian Cahaya Menurut Karen E. Kalumuck

  15:20, 16 Juni 2010), cahaya merupakan energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata denga sekitar 380

  • –750 nm. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perpaduan medan listrik dengan medan magnet. Cahaya dapat merambat dari perpaduan tersebut. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Sumber cahaya utama di alam adalah cahaya matahari. Sumber cahaya yang lain yaitu api, bintang, lampu, dan kilat. Dengan cahaya kita dapat melihat benda di sekitar kita. Sedangakan benda-benda yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri disebut benda gelap. Misalnya kursi, meja, lemari, papan tulis, buku dan lain-lain.

  Berikut ini adalah sifat-sifat cahaya : 1.

  Cahaya merambat lurus Berkas cahaya merambat lurus dapat dilihat pada cahaya lampu mobil dan lampu senter. Karena cahaya merambat lurus maka kita dpat menggambarkan cahaya sebgai garis lurus. Cahaya yang merambat lurus dapat membentuk baying-bayang. Bayangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17

  terjadi karena ruang di belakang kita tidak mendapat cahaya sehingga gelap dan membentuk bayangan.

2. Cahaya menembus benda bening

  Jika mengenai sebuah benda, cahaya mengalami tiga kemungkinan, yaitu : cahaya tidak diteruskan, cahaya diteruskan sebagian, dan seluruh cahaya diteruskan. Berdasarkan daya tembus cahaya yang diterima, benda dibagi menjadi tiga golongan, yaitu : a.

  Benda bening, yaitu benda-benda yang dapat ditembus cahaya atau dapat meneruskan cahaya yang mengenainya.

  b.

  Benda gelap, yaitu benda yang tidak dapat ditembus cahaya atau tidak dapat meneruskan cahaya yang mengenainya. Contoh : kayu , dan besi c. Benda keruh, yaitu benda-benda yang dpata ditembus cahaya, tetapi tidak sempurna (hanya sebagian saja). Contoh : kertas tipis, air sabun, kaca baur, udara berkabut, dan lain-lain.

  3. Cahaya dapat dipantulkan Cahaya dapat dipantulkan oleh benda yang permukaannya rata. Pemantulan ini disebut pemantulan searah atau pemantulan teratur. Sedangkan pemantulan yang terjadi pada yang permukaannya tidak rata disebut pemantulan baur atau pemantulan difus. Adanya pemantulan pemantulan baur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sifat-sifat bayangan :

  Cermin cekung : cahaya akan dipantulkan menuju satu titik focus atau konvergen (bersifat mengumpulkan yang

  b.

  4) Bagian kiri benda menjadi bagian kanan pada bayangan dan sebaliknya.

  3) Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.

  2) Bayangan besifat maya/semu (bayangan tidak dapat ditangkap di layar).

  18

  menyebabkan sudut-sudut ruangan dan tempat-tempat di bawah kerimbunan pohon menjadi terang.

  Cermin datar : cahaya akan dipantulkan dengan baik.

  Benda yang dapat memantulkan cahaya dengan baik adalah cermin datar. Sifat-sifat pantulan pada cermin : a.

  Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.

  b.

  Sudut datang sama dengan sudut pantul.

  Pemantulan cahaya pada permukaan benda baik yang rata maupun tidak mengikuti hokum pemantulan cahaya yaitu ; a.

  Ciri-ciri cermin datar : bagian pemantul cahaya adalah datar, contoh ; kaca rias untuk bercermin.

1) Besar bayangan sama dengan aslinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19

  dipantulkannya). Cermin cekung biasa dipakai pada lampu mobil atau mercusuar di pelabuhan laut.

  Ciri-ciri cermin cekung : bagian pemantul cahaya melengkung ke dalam.

  Sifat-sifat bayangan : Jika benda dekat dengan cermin cekung (lebih dekat daripada fokus utama cermin cekung), bayangan benda bersifat tegak, lebih besar dan semu atau maya(bayangan tidak dapat ditangkap di layar). Jika benda jauh dari cermin cekung (lebih jauh daripada fokus utama cermin cekung), bayangan benda bersifat nyata (sejati) dan terbalik, sedangkan ukurannya tergantung pada jarak benda dari cermin.

  c.

  Cermin cembung : cahaya yang dipantulkan menyebar (divergen). Contoh penggunaan cermin cembung yaitu kaca spion mobil, bagian belakang sendok dan bagian luar bola kaca. Cirri-ciri cermin cembung : bagian pemantul cahaya berupa cembungan/ melengkung ke luar.

  Sifat bayangan : semu (bayangan tidak dapat ditangkap di layar), bayangan tegak dan lebih kecil dari benda aslinya.

  4. Cahaya dapat dibiaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20

  Cahaya jika merambat dari medium satu ke medium lain yang berbeda kerapatannya, maka arah rambatan cahaya akan berbelok. Peristiwa pembelokan cahaya ketika melalui dua zat yang berbeda disebut pembiasan cahaya (refraksi). Menurut Snellius (ilmuwan Belanda) besar pembiasan cahaya ditentukan oleh perbedaan kerapatan dua medium yang dilaluinya.

  a.

  Apabila cahaya merambat dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat, cahaya tersebut dibiaskan mendekati garis normal. Contohnya : cahaya merambat dari udara ke air.

  b.

  Apabila cahaya merambat dari medium rapat ke medium kurang rapat, maka cahaya tersebut dibiaskan menjauhi garis normal.

  c.

  Contoh peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari antara lain: dasar kolam tampak lebih dangkal dari yang sebenarnya, ikan dalam kolam tampak lebih dekat ke permukaan, pensil yang dicelupkan ke dalam air tampak lebih pendek dari yang sebenarnya. Bintang di langit terlihat lebih tinggi.

  5. Cahaya putih terdiri atas beberapa warna.

  Cahaya putih terdiri atas berbagai macam warna cahaya yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21

Dokumen yang terkait

ANALISIS MISKONSEPSI IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN KEBONSARI 04 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

18 78 113

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 101777 SAENTIS T.A. 2013/2014.

0 5 27

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 4 Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis).

0 2 31

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DI KELAS V SDN SUKAHEGAR.

0 0 42

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 29

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SD 1 LORAM KULON

0 0 24

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD NEGERI 3 ARCAWINANGUN

0 0 13

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGDADAP - repository perpustakaan

0 3 14

PENINGKATAN KETERLIBATAN SISWA DENGAN MEDIA LKS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20092010

0 0 138