PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK (Penelitian Tindakan Kelas Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN 4 Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis).

(1)

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat:

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : NASRUDIN NIM: 1307277

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2014


(2)

NASRUDIN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing : Pembimbing I,

Drs. Rustono W.S., M.Pd. NIP: 195206281981031001

Pembimbing II

Drs. Sumardi, M.Pd. NIP: 195707191984031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono W.S., M.Pd. NIP: 195206281981031001


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di Indonesia” (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya) ini, sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku di masyarakat. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tasikmalaya, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

NASRUDIN NIM: 1307277


(4)

i ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

TENTANG PERISTIWA ALAM DI INDONESIA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dalam menyelesaikan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia, rendahnya kemampuan dan kinerja guru dalam merancang pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial serta aktivitas siswa dalam pembelajaran tersebut kurang memahami materi tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa.

Tujuan penelitian ini sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa, disajikan pembelajaran yang lebih efektif dengan penggunaan metode demonstrasi yang dapat membantu siswa agar lebih meningkat prestasinya. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek penelitian siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 39 orang, terdiri dari 26 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.Tiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Kajian teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu membahas mengenai penggunaan metode demonstrasi. Kaitan metode demonstrasi tersebut dihubungkan dengan materi pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia dengan batasan masalah yaitu gempa.

Metodelogi penelitian dimulai dari model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis-Taggart. Adapun pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik observasi. Sedangkan pengolahan datanya melalui data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini adanya peningkatan, hal ini terbukti dari hasil mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi penelitian, yang terdiri dari hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam merancang RPP ada peningkatan sebesar 25,00% yakni pada siklus I bernilai 57,14% dan pada siklus II bernilai 81,14%. Dalam proses pelaksanaan pembelajaran juga ada peningkatan sebesar 31,82% yakni pada siklus I bernilai 58,33%, pada siklus II bernilai 90,15%, sedangkan kegiatan siswa juga ada peningkatan sebesar 32,69% yakni pada siklus I bernilai 55,77%, pada siklus II bernilai 88,46%. Dan dalam kemampuan hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 24,87% terbukti perolehan nilai evaluasi siklus I bernilai 63,85% sedangkan pada siklus II bernilai 88,72%. Maka dari itu sebaiknya guru menggunakan metode demonstrasi yang dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan pembelajaran, mulai dari mengkondisikan kesiapan siswa yang dihubungkan dengan materi, menjelaskan materi pelajaran secara terus-menerus serta melaksanakan evaluasi dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini


(5)

ABSTRACT

METHOD OF USE DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES

ABOUT NATURE EVENTS IN INDONESIA

(Classroom Action Research on Social Learning in Elementary School Sixth Grade 3 Bojongasih Bojongasih District of Tasikmalaya Regency)

This research is motivated by the lack of ability of sixth grade students of SD Negeri 3 Bojongasih Bojongasih District of Tasikmalaya District in completing learning about natural events in Indonesia, low ability and performance of teachers in designing learning and Social Sciences students in learning activities that do not understand the nature of matter on the events in Indonesia and the extent of the problem, namely the earthquake. The purpose of this study as an effort to improve student learning outcomes of natural events in Indonesia with the extent of the problem, namely the earthquake, presented a more effective learning with the use of methods that can help the student demonstrations in order to further increase performance. This research is the subject of classroom action research study of sixth grade students of SD Negeri 3 Bojongasih Bojongasih Tasikmalaya District of as many as 39 people, consisting of 26 male students and 13 female students, assisted by colleagues as an observer and produce learning improvement goals in the cycle. Each cycle consists of four activities, namely: planning, implementation, observation, and reflection. Study of the theory used in this research is to discuss the use of methods of demonstration. Regard the demonstration method associated with learning materials about natural events in Indonesia and extent of the problem, namely the earthquake. Research methodology starts from a Class Action Research model of Kemmis-Taggart. The use of demonstration method as a means of achieving the research subject as a practitioner and teacher of sixth grade students. The data collection techniques used were tests and observation techniques. While processing the data through quantitative and qualitative data. The results of this study an increase, it is evident from observing the results of the learning process in the form of study observation sheet, which consists of the observation of the teacher's ability in designing lesson plans there is an increase of 25.00% in the first cycle that is worth 57.14% and the second cycle worth 81.14%. In the process of the implementation of learning there is also an increase of 31.82% in the first cycle that is worth 58.33%, the second cycle is worth 90.15%, while the activities of students there is also an increase of 32.69% in the first cycle that is worth 55.77 %, in the second cycle is worth 88.46%. And the ability of student learning outcomes has increased by 24.87% proved the first cycle of evaluation grades is worth 63.85%, while in the second cycle is worth 88.72%. Conclusions: The ability of teachers to design, process and student learning outcomes for a significant increase in natural events in Indonesia through method demonstration. Keywords: Method demonstration of natural events in Indonesia.


(6)

i DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Indentifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, ANGGAPAN DASAR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 8

B. Kerangka Pemikiran ... 24

C. Anggapan Dasar ... 25

D. Hipotesis Tindakan ... 26

BAB III METODE PENELITIAN A. Alokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ... 27

B. Desain Penelitian ... 28

C. Model Penelitian ... 29

D. Definisi Variabel Penelitian ... 30


(7)

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

H. Teknik Analisis Data ... 34

I. Kriteria Keberhasilan ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 67

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 75

B. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(8)

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Instrumen Tes Tertulis ... 34

Tabel 4.1 Observasi Kemampuan Guru dalam Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 41

Tabel 4.2 Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus I ... 44

Tabel 4.3 Observasi Kegiatan Siswa Siklus I ... 48

Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 49

Tabel 4.5 Hasil Refleksi Tindakan Siklus I ... 52

Tabel 4.6 Observasi Kemampuan Guru dalam Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 55

Tabel 4.7 Observasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Siklus II ... 58

Tabel 4.8 Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ... 61

Tabel 4.9 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 63

Tabel 4.10 Deskripsi Umum Temuan Penelitian Siklus I dan Siklus II 65

Tabel 4.11 Penilaian Perencanaan Pembelajaran Sebelum dan Sesudah Tindakan ... 68

Tabel 4.12 Penilaian Proses Pelaksanaan Pembelajaran ... 69

Tabel 4.13 Penilaian Kemampuan Siswa Selama Pembelajaran ... 71

Tabel 4.14 Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 71

Tabel 4.15 Rekapitulasi Nilai Persentase Merancang RPP, Pelaksanaan Pembelajaran, Kegiatan Siswa dan Hasil Belajar Siswa ... 73


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1 Bagan Model PTK ... 30 Gambar 4.1 Grafik Rekapitulasi Nilai Persentase Merancang RPP,

Proses Pelaksanaan Pembelajaran, Kegiatan Siswa dan


(10)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya kepada Kepala Kantor Kesbang, Politik dan Linmas Kabupaten Tasikmalaya

Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian dari Kepala Kantor Kesbang, Politik dan Linmas Kabupaten Tasikmalaya Lampiran 4 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Pemerintah

Kabupaten Tasikmalaya

Lampiran 5 Surat Keterangan dari Kepala Sekolah SD Negeri 3 Bojongasih UPTD Pendidikan Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya

Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I

Lampiran 8 Ulangan Formatif Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 10 Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II

Lampiran 11 Ulangan Formatif Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 12 Hasil Ulangan Formatif

Lampiran 13 Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II Lampiran 14 Photo Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sumber daya alam tersebut bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kesejahteraan hidupnya dengan tidak mengubah fungsi lingkungan atau merusak lingkungan yang ada, sehingga proses pemanfaatan sumber daya alam tidak diikuti dengan akibat buruk seperti bencana alam yang dapat merugikan manusia itu sendiri.

Sesuai dengan hal tersebut, maka sangatlah perlu manusia belajar tentang alam ini mulai sejak dini, hal ini sejalan dengan yang ditegaskan dalam kurikulum 2006 dimana salah satu konsep yang terkait dengan aspek pengetahuan sosial dalam pembelajaran IPS di SD yaitu tentang peristiwa alam di Indonesia sebagai materi pokok untuk kelas VI SD.

Salah satu fokus pembelajaran di sekolah dasar yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggunggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Pada masa mendatang peserta didik akan menghadapi berbagai tantangan yang lebih berat karena setiap saat kehidupan masyarakat secara global selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Melalui pendekatan tersebut diharapkan


(12)

2

peserta didik memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Selanjutnya di dalam Kurikulum terdapat rumusan tujuan mata pelajaran IPS (Depdiknas, 2006, hlm. 97). Rumusan tersebut menegaskan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkunganya;

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;

3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; serta

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

Akan tetapi, tampaknya implementasi mata pelajaran IPS di sekolah dasar tempat penulis mengadakan penelitian dihadapkan pada sejumlah permasalahan. Sejumlah aspek yang dipandang sebagai korelasi kurang efektifnya pembelajaran IPS di sekolah dasar tempat penulis meneliti, secara umum dapat dikemukakan dua hal, antara lain:

1. Wawasan, pengetahuan, dan kemampuan guru khususnya penulis masih lemah. Tingkat penguasaan, penggunaan, dan inovasi terhadap metode dan teknik pembelajaran pun masih lemah. Guru belum memiliki minat baca yang baik, cenderung guru malas membaca.

2. Kinerja Guru, merancang dan melaksanakan pembelajaran, masih belum terencana dengan matang sehingga akibatnya kurang tertib dan acak-acakan dalam pelaksanaan pada pembelajaran IPS tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa bumi.

3. Tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran sangat rendah, mengingat secara umum siswa hanya belajar ketika mereka berada di sekolah. Sepulang sekolah waktu mereka lebih banyak digunakan untuk bermain. Kedua permasalahan tersebut menjadi kendala untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran IPS.


(13)

3

4. Hasil belajar IPS tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa bum masih kurang memuaskan dan kurang meningkat serta belum mencapai tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis reflektif pakar IPS, Hasan (2002, hlm. 2) memandang bahwa :

Materi IPS SD kurang memuat masalah sosial, budaya, dan nilai-nilai keseharian dalam kehidupan anak. Lebih berorientasi pada penguasaan struktur keilmuan daripada realitas sosial budaya keseharian sebagai nilai-nilai luhur bagi anak. Terlalu sarat beban muatan materi, dipandang kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan pembentukan karakter atau kepribadian secara umum sebagai hal yang sudah seharusnya menjadi kepedulian dalam pengembangan IPS pada masa mendatang.

Salah satu pembelajaran IPS tentang peristiwa alam merupakan materi yang perlu mendapat perhatian dalam proses belajar mengajar pada siswa SD. Pemahaman tentang peristiwa alam sangat penting dipahami oleh siswa, karena dalam kehidupannya nanti, siswa tidak hanya dihadapkan pada pembelajaran peristiwa dalam buku saja, akan tetapi siswa dihadapkan pula pada peristiwa alam yang akan dialaminya nanti seperti: gempa dimana gempa tersebut memiliki dua jenis seperti gempa tektonik karena pergeseran tanah yang terjadi di darat maupun di lautan sedangkan gempa vulkanik karena gunung meletus. Peristiwa alam lainnya seperti pada gelombang tsunami yang pernah terjadi di Indonesia seperti daerah Aceh, Pangandaran dan tempat lainnya. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang peristiwa alam di Indonesia perlu adanya pemahaman sejak dini, agar siswa tidak merasakan sesuatu yang asing, melainkan siswa merasa hal itu telah diketahuinya.

Kesulitan siswa dalam memahami tentang peristiwa alam di Indonesia masih menjadi kendala untuk dapat menguasai materi pelajaran IPS secara ideal. Dalam hal ini penggunaan metode demonstrasi merupakan alternatif yang perlu diterapkan pada pembelajaran IPS di SD agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia khususnya gempa bumi


(14)

4

dan diharapkan melalui Penelitian Tindakan Kelas ini pemahaman siswa tentang peristiwa alam di Indonesia dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Permasalahan yang dikemukakan di atas yaitu penggunaan metode demonstrasi dengan harapan agar pemahaman siswa dapat meningkat. Oleh karena itu penulis mengambil berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di Indonesia” (Penelitian Tindakan Kelas pada Mata Pelajaran IPS di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya), merupakan upaya untuk mengatasi masalah pada pembelajaran IPS.

B. Indentifikasi Masalah Penelitian

Pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang ditemukan di sekolah dasar sebagai berikut :

a. Dalam Pembelajaran IPS, guru belum memiliki perencanaan pembelajaran dalam menyusun RPP yang baik, terutama dalam evaluasinya;

b. Guru dalam melaksanakan pembelajaran masih memilih dan menggunakan teknik/ metode pembelajaran yang kurang tepat.

c. Pengetahuan dan pemahaman siswa tentang peristiwa alam di Indonesia khususnya gempa bumi sangat lemah;

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimana kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya ?

2) Bagaimana kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas


(15)

5

VI SD Negeri SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya ?

3) Bagaimana hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya ?

D. Tujuan Penelitian

a. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

b. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

c. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

E. Manfaat Penelitian

Dilaksanakan kegiatan penelitian dalam penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat (kontribusi) sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Dengan adanya penelitian tindakan kelas, siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat diminimalkan, yang selanjutnya hasil belajar siswa akan meningkat, siswa dapat memecahkan permasalahan tentang peristiwa alam di Indonesia dan siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 2. Bagi Guru

Guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi, termasuk dalam memilih metode dan media yang sesuai dengan tujuan dan


(16)

6

materi yang akan diberikan. Sehingga masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan materi dan siswa dapat diminimalkan.

3. Bagi Sekolah

Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi kepala sekolah dalam usaha perbaikan proses pembelajaran para guru. Selain itu dapat memberikan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman kepada guru dan siswa dalam memecahkan permasalahan pada pembelajaran IPS, khususnya mengenai penggunaan metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. 4. Bagi Lembaga

a. Sebagai kontribusi dalam mengembangkan profesionalisme guru untuk mewujudkan lembaga yang formal.

b. Sebagai sumbangsih dalam mengembangkan pendidikan.

c. Untuk mengembangkan fungsi SD sebagai lembaga pendidikan, serta berfungsi pula sebagai lembaga tempat penelitian pendidikan dan pengajaran SD.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi ini berisikan laporan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran IPS di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya. Untuk itu, skripsi disusun dengan struktur organisasi sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, berisikan uraian tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. (A) Kajian Pustaka dijelaskan perihal : (1) Pembelajaran IPS di Sekolah dasar, yang berisikan (a) Pengertian, (b) Fungsi dan Tujuan, (c) Ruang Lingkup, (d) Karakeristik Pembelajaran, (Karakteristik Siswa SD. (2) Materi Pembelajaran IPS tetang Peristiwa Alam Gempa Bumi, yang berisiskan (a) Pengertian Gempa Bumi, (b) Faktor Penyebab Gempa Bumi,


(17)

7

(c) Klasifikasi Gempa Bumi. (3) Penggunan Metode Demonstrasi, yang berisikan (a) Pengertian, (b) Kelebihan, (c) Kekurangan. (4) Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Pembelajaran IPS melalui Metode Demonstrasi tentang Peristiwa Alam di Indonesia, yang berisikan tentang (a) Pengertian, (b) Perencanaan Pembelajaran IPS, (c) Pelaksnaan Pembeljaran IPS, (d) Evaluasi Pembelajaran IPS. (B) Kerangka Pemikiran, (C) Anggapan Dasar, (D) Hipotesis Tindakan.

Bab III Metode Penelitian, berisikan uraian tentang (A) Alokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian. Dijelaskan perihal (1) Alokasi Penelitian, (2) Subjek Populasi/ Sampel Penelitian. (B) Desain Penelitian. (C) Model Penelitian , (D) Definisi Variabel Penelitian, (E) Definisi Operasioanl, (F) Instrumen Peneltian, (G) Teknik Pengumpul Data, yang berisikan tentang (1) Teknik Tes, (2) Teknik Observasi.(H) Teknik Analisis Data. (I) Kriteria Keberhasilan.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisikan uraian tentang (A) Hasil Penelitian, yang beisikan (1) Pembelajaran Siklus I, (2) Pembelajaran Siklus II. (B) Pembahasan Hasil Penelitian, yang berisikan (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Hasil Kegiatan siswa, (4) Hasil Belajar Siswa.

Bab V Simpulan dan Saran, Simpulan berisikan uraian tentang perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembelajaran IPS. Sedangkan Saran yang berisikan perihal apa yang harus dilakukan apa bila ada masalah dalam pembelajaran.


(18)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, yang beralamat di Jalan Raya Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut sangat tepat untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan teman sejawat yang ada di lingkungan sekolah tersebut sehingga permasalahan yang dihadapi dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat dipecahkan secara bersama-sama dan dapat meningkatkan prestasi siswa.

2. Subjek Penelitian

Subjek populasi sampel dari penelitian ini adalah guru sebagai praktisi dan siswa kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Desa Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dengan jumlah 39 orang siswa yang terdiri dari 26 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. Penelitian difokuskan pada pembelajaran IPS dengan materi pokok peristiwa alam di Indonesia khususnya gempa dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini dibantu oleh teman sejawat sebagai observer bernama Adriah, S.Pd. pengalaman mengajar dari bulan Oktober tahun 1986 s.d sekarang.


(19)

28

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan yang dibuat oleh peneliti yang digunakan untuk mendapatkan data. Hal ini dperkuat oleh Mc Millan (Fatimah, 2011, hlm. 35) menyatakan bahwa ‘desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian’.

Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah Posttest Design mengenai peningkatan kemampuan penyelesaian soal IPS tentang peritiwa alam di Indonesia seperti gempa bumi melalui metode demonstrasi

Desain penelitian ini digunakan karena penulis melaksanakan penelitian ini hanya mencakup satu kelas saja. Kelas ini diberi perlakuan dengan menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Setelah itu, dalam pembelajaran diaplikasikan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan soal pos tes tentang peritiwa alam di Indonesia seperti gempa bumi melalui metode demonstrasi. Setelah adanya perlakuan dalam pembelajaran, maka diadakan postes untuk mengetahui peningkatan siswa sebelum dan setelah perlakuan.

Di dalam desain ini, penelitian yang dilakukan yaitu membandingkan hasil pengukuran postes. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah :

a. Memilih kelas dan diperlakukan sebagai kelas penelitian;

Kelas sebagai saran untuk penelitian diperlukn sarana yang cukup lengkap guna menunjang proses penelitian tindakan kelas yang optimal. Langkah


(20)

29

awalnya dipelukan pengkondisian sarana yang tepat dengan subjek didk yang akan dilakukan penelitian.

b. Pemberian perlakuan pada kelas penelitian yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam pada gempa bumi di Indonesia di kelas VI SDN 3 Bojongasih kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya.

c. Memberikan postes, yaitu pemberian soal kemampuan siswa kelas VI tentang peristiwa alam di Indonesia seperti pada gempa bumi ; dan

d. Melakukan uji kompentensi siswa berupa lanjutan tes seperti Lembar Kerja Siswa (LKS) guna mengukur kemampuan siswa.

C. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Penelitian Tindakan Kelas. “Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sendiri sebagai guru sehingga hasil belajar siswa lebih meningkat”. (I.G.K. Wardhani, 2007, hlm. 4). Pada penelitian ini digunakan PTK model Kemmis Taggart (satu siklus sama dengan satu kali pembelajaran), terdiri dari tahapan: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan, kesimpulan dan rekomendasi.

Sedangkan bentuk PTK yang dilaksanakan adalah PTK kolaboratif yang melibatkan beberapa pihak dengan jalinan bersifat kemitraan


(21)

30

sebagaimana dijelaskan oleh Kasihani Kasbolah (Dedi Supriadi, 2006 hlm. 39), bahwa: “Penelitian kolaboratif melibatkan beberapa pihak yaitu guru, kepala sekolah, peneliti maupun dosen secara serempak melakukan penelitian dengan tujuan meningkatkan praktek pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori dan meningkatkan karir guru”.

Figurasi pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berdasarkan model Kemmis & Taggart adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagan Metode PTK

Menurut Kemmis dan Taggart (Kasbolah, 1998, hlm. 124)

D.Definisi Variabel Penelitian

a. Variabel Input

Variabel input penelitian adalah pengetahuan awal guru dalam membuat perencanaan pembelajaran sebelum menggunakan

Siklus dihentikan apabila target telah tercapai Identifikasi Masalah

Rencana Menyusun

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 1

Refleksi Siklus 1 Siklus 1

Tindakan & Observasi Pembelajaran Siklus 2

Refleksi Siklus 2 Siklus 2

Rencana Perbaikan


(22)

31

demonstrasi masih kurang, begitu pula dengan kemampuan awal siswa tentang peristiwa alam di Indonesia sebelum menggunakan metode demonstrasi masih kurang.

b. Variabel proses

Variabel proses dalam tindakan pembelajaran adalah :

1) Aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran melalui penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk meningkatkan pemahaman siswa dan peningkatan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia.

2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran melalui penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia seperti gempa bumi, gelombang tsunami dan lain-lain.

c. Variabel Output

Kualitas pembelajaran yaitu peningkatan waktu efektif belajar selama mengikuti pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui penggunaan metode demonstrasi. Peningkatan pemahaman tersebut dapat dilihat dari hasil pengerjaan soal Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di Indonesia.


(23)

32

E.Definisi Operasional

Untuk menghindari salah pengertian terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian, maka penulis menjelaskan istilah-istilah operasional sebagai berikut:

1. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam

Maksud dengan meningkatkan hasil belajar siswa tentang Peristiwa Alam adalah meningkatkan pencapaian optimal yang diperoleh siswa dari serangkaian kegiatan belajar-mengajar, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa. Peristiwa Alam adalah kejadian-kejadian alam yang terjadi baik secara alamiah maupun perbutan manusia. Gejala alamiah seperti gunung meletus, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dan lain-lainnya.

2. Metode Demonstrasi

Metode adalah cara belajar yang telah teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud dalam ilmu pengetahuan. Sedangkan menurut Kamus Bahasa Indonesia bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah meningkatkan kinerja guru serta fokus tindakan dan hasil belajar siswa.

a. Kinerja Guru

Kinerja guru memuat kemampuan dalam merancang dan melaksanakan penelitian, terdiri dari :

1) Lembar observasi kemampuan guru dalam merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

2) Lembar observasi kemampuan guru dalam pelaksanaan penelitian


(24)

33

b. Kinerja Siswa

Kinerja siswa memuat hasil belajar siswa, terdiri dari : 1) Lembar observasi aktivitas siswa

2) Lembar kerja siswa 3) Lembar tugas siswa

Untuk setiap siklus, fokus tersebut adalah :

a. Siklus I : meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia.

b. Siklus II : meningkatkan kompetensi guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia.

G.Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik Tes

Teknik tes yang dilaksanakan untuk mencari data hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II dengan cara diberikan soal evaluasi tertulis berupa essay (isian). Teknik tes diberikan kepada siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung (penilaian proses) disetiap siklus, untuk mengetahui atau menilai hasil tindakan yang diberikan. Adapun instrumen dalam tes tertulisnya, sebagai berikut:


(25)

34

Tabel 3.1

Instrumen Tes Tertulis

No. Pertanyaan Jawaban

1. Jelaskan pengertian peristiwa alam?

Peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang

ditimbulkan oleh alam. 2. Sebutkan salah satu peristiwa

alam yang terjadi di Indonesia?

Gempa bumi, gunung meletus, banjir, angin topan, tsunami dan tanah longsor 3. Jelaskan penyebab kejadiannya

gempa bumi?

Penyebab terjadinya gempa bumi disebabkan adanya pergeseran kerak bumi, tekanan dari dalam bumi atau ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. 4. Sebutkan salah satu contoh

gempa bumi tektonik?

Pergeseran lempengan kerak bumi, umpama dilaut menyebabkan tsunami. 5. Sebutkan salah satu contoh

gempa bumi vulkanik?

Gunung meletus

2. Teknik Observasi

Observasi kegiatan di kelas dibantu oleh observer atau rekan mitra kerja, untuk mengamati proses pembelajaran, sementara peneliti sendiri melakukan pengelolaan kelas dan pengamatan terbadap siswa.

Alat yang digunakan untuk menjaring data yaitu lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, dan lembar observasi untuk mengamati proses aktivitas siswa.

Pembuatan alat ini berdasarkan pada bentuk APKG 1 dan 2 Universitas Pendidikan Indonesia.

H.Teknik Analisis Data.

Data yang diolah dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Untuk data kuantitatif digunakan analisis statistik deskriptif. Seperti yang dijelaskan Arikunto.et.all (Arikunto, 2006, hlm. 131) bahwa:


(26)

35

Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah, mencari presentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berpikirnya (grafik, table, chart). Hal yang lebih penting lagi adalah statistik dapat digunakan untuk memaknai data statistik kelas. Sedangkan untuk data kualitatif digunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Kunandar, 2008, hlm. 101). Menurut Kunandar, analisis interaktif memiliki tiga komponen yang saling terkait yaitu reduksi data, beberan (display) data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data tersebut mencakup menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah catatan mentah dan catatan lapangan. Setelah itu dilakukan pembeberan data.

I. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan tindakan ini dilihat dari keberhasilan proses dan keberhasilan produk. Kriteria keberhasilan proses jika siswa dan guru memiliki semangat dan minat (terlihat siswa dan guru aktif) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di Indonesia menggunakan metode demonstrasi sehingga suasana menjadi aman dan kondusif.

Ukuran berhasil tidaknya peningkatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di Indonesia menggunakan metode demonstrasi sebelum dan sesuadah tindakan adalah meningkatnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan guru dengan standar nilai rata-rata 75.


(27)

36

Kriteria berhasilnya produk adalah tingkat pemahaman siswa terhadap kemampuan siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui penggunaan metode demonstrasi dengan baik. Penilaian keberhasilan itu dilakukan peneliti dan guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan kemampuan dalam pemahaman siswa terhadap kemampuan siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui penggunaan metode demonstrasi.


(28)

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan temuan-temuan penulis di lapangan tentang Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di Indonesia di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dapat disusun dengan efektif. Silabus tersebut disusun dengan berpedoman pada kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator pada materi pokok berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, serta karakteristik metode demonstrasi. Selain itu silabus juga disusun dengan memperhatikan peralatan dan praktikum. Setelah dilakukan dua kali tindakan, rencana pembelajaran yang dibuat guru meningkat lebih baik, hal ini dapat dilihat hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam merancang RPP ada peningkatan sebesar 25,00% yakni pada siklus I bernilai 57,14% dan pada siklus II bernilai 81,14%.

2. Kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilaksanakan guru dengan efektif dan meningkat dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran ada peningkatan sebesar 31,82% yakni pada siklus I bernilai 58,33%, pada siklus II bernilai 90,15%. Adapun Kegiatan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan difokuskan pada perbandingan pelaksanaan kegiatan siswa pada tindakan pertama dengan pelaksanaan kegiatan siswa


(29)

76

pada tindakan kedua, serta perbandingan antara hasil belajar siswa yang berkaitan dengan sifat dan sikap siswa sewaktu mengikuti pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia pada tindakan pertama dengan tindakan kedua. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi kegiatan siswa ada peningkatan sebesar 32,69% yakni pada siklus I bernilai 55,77%, pada siklus II bernilai 88,46%.

3. Hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya berhasil meningkat berkat penggunaan metode demonstrasi serta penggunaan LKS yang tepat, kinerja guru yang baik, pelaksanaan pembelajaran tepat, pelaksanaan evaluasi yang sesuai dengan materi dan kinerja siswa yang baik. Dari 39 orang siswa, ternyata nilai evaluasi Siklus I mendapat jumlah 2490 dengan persentase 63,85%, sedangkan nilai evaluasi Siklus II mendapat jumlah 3460 dengan persentase 88,72%. Perbedaan persentase nilai siklus I dengan nilai siklus II adalah sebesar 24,87%, dengan demikian hal ini sudah menunjukkan adanya peningkatan kearah yang lebih baik.

B. Saran

Hasil penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran IPS pada materi peristiwa alam di Indonesia dengan menggunakan metode demonstrasi, yang dilakukan di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, maka penulis mengajukan saran-saran, di antaranya sebagai berikut :

1. Guru dalam mengajarkan IPS diharapkan dapat membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun secara efektif yaitu berpedoman pada kompetensi dasar, hasil belajar, indikator yang di dalamnya memuat komponen A (Audience) B (Behavior) C (Condition) dan D (Degree). Hal tersebut termuat pada materi pokok pembelajaran IPS yang berdasarkan KTSP 2006 sehingga siswa memiliki kemampuan dalam memahami konsep IPS.


(30)

77

2. Kepada observer dan rekan guru diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPS pada materi peristiwa alam di Indonesia agar kemampuan siswa dalam memahami materi peristiwa alam di Indonesia dapat meningkat.

3. Guru harus selalu berkarya membuat model atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi untuk menghilangkan verbalisme sehingga kemampuan memahami materi pembelajaran meningkat.

4. Kepada pengelola pendidikan diharapkan dapat memberikan kesempatan dan dukungan kepada guru, baik dukungan moral maupun materil dalam meningkatkan aktivitas dan kreativitas sebagai tenaga professional, sehingga mutu pendidikan dapat ditingkatkan.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, D. (1995). Didaktik Metodik Umum. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Tentang Standar

Isi Untuk Satuan Pendidikan. BSNP.

Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi:

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Hatimah, Ihat, dkk. (2006). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press. Hermawan, Ruswandi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Press.

Indrastuti, dkk. (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial: Untuk Sekolah dan

Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Sapriay, H. (2007). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press.

Sudirman, dkk. (1989). Ilmu Pendidikan: Kurikulum, Program Pengajaran,

Efek Intruksional, Metode Mengajar, Media Pendidikan, Media Pendidikan, dan Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Remaja Karya CV.

Sukirman, Dadang. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press. Tim Pengembang. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran: Jurusan Kurtek FIP

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI Press.

Tim Pelatih Proyek PGSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Wardani, I.G.A.K, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.


(1)

Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah, mencari presentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berpikirnya (grafik, table, chart). Hal yang lebih penting lagi adalah statistik dapat digunakan untuk memaknai data statistik kelas. Sedangkan untuk data kualitatif digunakan analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Kunandar, 2008, hlm. 101). Menurut Kunandar, analisis interaktif memiliki tiga komponen yang saling terkait yaitu reduksi data, beberan (display) data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data tersebut mencakup menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah catatan mentah dan catatan lapangan. Setelah itu dilakukan pembeberan data.

I. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan tindakan ini dilihat dari keberhasilan proses dan keberhasilan produk. Kriteria keberhasilan proses jika siswa dan guru memiliki semangat dan minat (terlihat siswa dan guru aktif) dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di Indonesia menggunakan metode demonstrasi sehingga suasana menjadi aman dan kondusif.

Ukuran berhasil tidaknya peningkatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang peristiwa alam di Indonesia menggunakan metode demonstrasi sebelum dan sesuadah tindakan adalah meningkatnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran yang disampaikan guru dengan standar nilai rata-rata 75.


(2)

Kriteria berhasilnya produk adalah tingkat pemahaman siswa terhadap kemampuan siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui penggunaan metode demonstrasi dengan baik. Penilaian keberhasilan itu dilakukan peneliti dan guru Ilmu Pengetahuan Sosial. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila terjadi peningkatan kemampuan dalam pemahaman siswa terhadap kemampuan siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui penggunaan metode demonstrasi.


(3)

75 A. Simpulan

Analisis data, pembahasan hasil penelitian, dan temuan-temuan penulis di lapangan tentang Penggunaan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Peristiwa Alam di Indonesia di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dapat disusun dengan efektif. Silabus tersebut disusun dengan berpedoman pada kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator pada materi pokok berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, serta karakteristik metode demonstrasi. Selain itu silabus juga disusun dengan memperhatikan peralatan dan praktikum. Setelah dilakukan dua kali tindakan, rencana pembelajaran yang dibuat guru meningkat lebih baik, hal ini dapat dilihat hasil observasi terhadap kemampuan guru dalam merancang RPP ada peningkatan sebesar 25,00% yakni pada siklus I bernilai 57,14% dan pada siklus II bernilai 81,14%.

2. Kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di Kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode demonstrasi dapat dilaksanakan guru dengan efektif dan meningkat dengan baik. Hal ini berdasarkan hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran ada peningkatan sebesar 31,82% yakni pada siklus I bernilai 58,33%, pada siklus II bernilai 90,15%. Adapun Kegiatan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan difokuskan pada perbandingan pelaksanaan kegiatan siswa pada tindakan pertama dengan pelaksanaan kegiatan siswa


(4)

pada tindakan kedua, serta perbandingan antara hasil belajar siswa yang berkaitan dengan sifat dan sikap siswa sewaktu mengikuti pembelajaran tentang peristiwa alam di Indonesia pada tindakan pertama dengan tindakan kedua. Hal ini dibuktikan dari hasil observasi kegiatan siswa ada peningkatan sebesar 32,69% yakni pada siklus I bernilai 55,77%, pada siklus II bernilai 88,46%.

3. Hasil belajar siswa tentang peristiwa alam di Indonesia melalui metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya berhasil meningkat berkat penggunaan metode demonstrasi serta penggunaan LKS yang tepat, kinerja guru yang baik, pelaksanaan pembelajaran tepat, pelaksanaan evaluasi yang sesuai dengan materi dan kinerja siswa yang baik. Dari 39 orang siswa, ternyata nilai evaluasi Siklus I mendapat jumlah 2490 dengan persentase 63,85%, sedangkan nilai evaluasi Siklus II mendapat jumlah 3460 dengan persentase 88,72%. Perbedaan persentase nilai siklus I dengan nilai siklus II adalah sebesar 24,87%, dengan demikian hal ini sudah menunjukkan adanya peningkatan kearah yang lebih baik.

B. Saran

Hasil penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran IPS pada materi peristiwa alam di Indonesia dengan menggunakan metode demonstrasi, yang dilakukan di kelas VI SD Negeri 3 Bojongasih Kecamatan Bojongasih Kabupaten Tasikmalaya, maka penulis mengajukan saran-saran, di antaranya sebagai berikut :

1. Guru dalam mengajarkan IPS diharapkan dapat membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun secara efektif yaitu berpedoman pada kompetensi dasar, hasil belajar, indikator yang di dalamnya memuat komponen A (Audience) B (Behavior) C (Condition) dan D (Degree). Hal tersebut termuat pada materi pokok pembelajaran IPS yang berdasarkan KTSP 2006 sehingga siswa memiliki kemampuan dalam memahami konsep IPS.


(5)

2. Kepada observer dan rekan guru diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPS pada materi peristiwa alam di Indonesia agar kemampuan siswa dalam memahami materi peristiwa alam di Indonesia dapat meningkat.

3. Guru harus selalu berkarya membuat model atau media pembelajaran yang sesuai dengan materi untuk menghilangkan verbalisme sehingga kemampuan memahami materi pembelajaran meningkat.

4. Kepada pengelola pendidikan diharapkan dapat memberikan kesempatan dan dukungan kepada guru, baik dukungan moral maupun materil dalam meningkatkan aktivitas dan kreativitas sebagai tenaga professional, sehingga mutu pendidikan dapat ditingkatkan.


(6)

78

Ahmad, D. (1995). Didaktik Metodik Umum. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan. BSNP.

Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPS Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Hatimah, Ihat, dkk. (2006). Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press. Hermawan, Ruswandi. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Sekolah

Dasar. Bandung: UPI Press.

Indrastuti, dkk. (2006). Ilmu Pengetahuan Sosial: Untuk Sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Sapriay, H. (2007). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press.

Sudirman, dkk. (1989). Ilmu Pendidikan: Kurikulum, Program Pengajaran, Efek Intruksional, Metode Mengajar, Media Pendidikan, Media Pendidikan, dan Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Remaja Karya CV. Sukirman, Dadang. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: UPI Press. Tim Pengembang. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran: Jurusan Kurtek FIP

Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI Press.

Tim Pelatih Proyek PGSM. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.

Wardani, I.G.A.K, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYADALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI Peningkatan Pemahaman Tentang Sifat-Sifat Cahaya Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Strategi Card Sort Bervariasi Pada Siswa Kelas V SDN 04 Tunggulre

0 1 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYADALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI Peningkatan Pemahaman Tentang Sifat-Sifat Cahaya Dalam Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Strategi Card Sort Bervariasi Pada Siswa Kelas V SDN 04 Tunggulre

0 0 11

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat).

0 0 33

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT - SIFAT CAHAYA.

0 4 26

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR : Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

0 0 41

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 29

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA KECAMATAN CIBEBER.

0 0 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V TENTANG SIFAT- SIFAT CAHAYA.

0 0 40

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT-SIFAT WUJUD BENDA DI KELAS IV SDN SUKAMULYA KECAMATAN CIBEBER : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Sukamulya Tahun Pelajaran 2012/20

0 0 33

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA: Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Sukajaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 43