DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidi

  

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2

NGAGLIK

  

(Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

LESTI WULANDARI

  

NIM : 051324017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2009

  

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2

NGAGLIK

  

(Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

LESTI WULANDARI

  

NIM : 051324017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2009

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Lesti Wulandari No Mahasiswa : 051324017

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul

  

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM

MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 16 Juli 2009

  

MOTTO

Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya

di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih sesat

pula dari jalan yang benar (Al Isra’: 72)

  W Mengetahui kelemahan orang lain adalah pandai, mengetahui kelemahan diri sendiri adalah bijaksana (Penulis)

  W Sebuah gagasan baru mula-mula dianggap konyol, lalu dibuang karena dianggap tidak penting sampai akhirnya diakui semua orang

  (William James) W

  Kita bisa hidup dari apa yang kita terima, tapi hidup ini hanya akan berarti dari apa yang kita beri, jadi jangan pernah berhenti memberi yang terbaik. ( Veronika Andriyati)

  PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur pada Allah SWT Skripsi ini ku persembahkan untuk: W

  Mbah kakung (di Surga) W Bapak dan ibu W Kakak dan adikku W Tercinta Mas Iyok W All My Friend ABSTRAK PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI, MOTIVASI, DAN PRESTASI BELAJAR

  MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas)

  LESTI WULANDARI 051324017

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2009 Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya peningkatan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di dalam kelas.

  Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2009 di SMA Negeri 2 Ngaglik dengan subjek siswa kelas XI IPS 1 dan guru mata pelajaran Ekonomi dan objek partisipasi, motivasi, prestasi menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning. Masing-masing variabel diukur dengan menggunakan instrumen yang berbeda. Partisipasi diukur menggunakan observasi, motivasi menggunakan kuesioner dan prestasi menggunakan nilai ulangan siswa. Target keberhasilan partisipasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) berpartisipasi dalam pembelajaran. Target keberhasilan motivasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) memiliki tingkat motivasi sangat tinggi dan tinggi. Target keberhasilan prestasi yaitu 75% siswa dari keseluruhan siswa (36 siswa) mengalami ketuntasan belajar.

  Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Metode pembelajaran Quantum Learning meningkatkan partisipasi siswa, yaitu dari 56% yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran meningkat menjadi 81%; 2) Metode pembelajaran Quantum Learning meningkatkan motivasi siswa, yaitu dari 61% yang memiliki tingkat motivasi sangat tinggi dan tinggi meningkat menjadi 86%; 3) Metode pembelajaran Quantum

  

Learning meningkatkan prestasi siswa, yaitu dari 58% yang tuntas belajar meningkat

menjadi 100%.

  ABSTRACT THE APPLICATION OF QUANTUM LEARNING METHOD IN INCREASING PARTICIPATION, MOTIVATION, AND LEARNING ACHIEVEMENT OF ECONOMICS IN 2 NGAGLIK STATE SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

  (A Class Action Research) LESTI WULANDARI

  051324017 Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2009

  The purpose of this research is to analyze whether there is any progress in participation, motivation and learning achievement of students by applying Quantum Learning Method. The type of this research is a class action research, an action which its purpose is to improve the quality of learning teaching process in the class room.

  This research was conducted in April – May in 2009 in 2 Ngaglik State Senior High School. The subjects of the reseach were the students of the eleventh grade of One Social Sciences Department and the teachers of economics. The objects of the research were participation, motivation, achievement by applying Quantum Learning Method. Each variable was measured by using different instrument. The participation was measured by using observation; motivation was measured by questionnaire and achievement was measured by using students’ test score. The target of participative successfulness was 75% students, out of 36 students who participated in learning. The target of motivational successfulness was 75% students, out of 36 students who had very high and high motivational level. The target of achievement successfulness was 75% students, out of 36 students who had completed their study.

  The results of this research are: 1) Method of Quantum Learning increases the students’ participation, i.e. from 56% that participated in learning process increases into 81%; 2) Method of Quantum Learning increases the students’ motivation, i.e. from 61% that has the very high and high motivational level increases to 86%; 3) Method of Quantum Learning increases the students’ achievement, i.e. from 58% that has learning completeness increase to 100%.

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur Ahhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : ”Penggunaan Metode Pembelajaran Quantum Learning dalam Meningkatkan Partisipasi, Motivasi, dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa SMA Negeri 2 Ngaglik”.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan, bantuan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1.

  Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.

  5. Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.

  6. Drs. P. A. Rubiyanto. Terimakasih atas bantuan Bapak serta nasehat-nasehat yang sangat berharga selama ini.

  7. Indra Darmawan, S.E., M.Si. yang telah memberikan pengalaman berharga dalam masa perkuliahan.

  8. Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si. yang telah memberikan pengalaman yang berharga yang menggugah hati untuk terus belajar.

  9. Mbak Titin selaku staf sekretariat Prodi PE yang telah banyak membantu serta memberikan informasi kepada penulis.

  10. Drs Suharyoto selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Ngaglik yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 2 Ngaglik.

  11. Dra Sunarti selaku guru mata pelajaran Ekonomi. Terimakasih atas dukungan, perhatian, dan kerjasamanya bu.

  12. Siswa-siswi kelas XI IPS I, terimakasih ya atas dukungan dan kerjasamanya dalam mencoba metode Quantum Learning.

  13. Mbah kakung (di Surga) yang telah mendukungku selama ini. Tersenyumlah mbah melihat cucumu ini.

  14. Bapak dan Mamy atas kasih sayang, dukungan, perhatian, bantuan dan doanya.

  15. Nurul, Mbak Putri, Kak Jo. Terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.

  16. Keponakanku yang lucu Farelino dan Daffa. Senyum kalian memberikan ku semangat.

  17. Adikku Oryzativa (ocha). Terimakasih ya chi, km selalu membuat tersenyum.

  18. Mas Iyox tercinta yang selalu menemani dan mendukung ku di setiap hari- hariku. Tidak henti-hentinya memberikan semangat padaku. I Love U Pah..

  19. Veronika Andriyati (trondols), terimakasih dols di saat apapun kamu mau menemaniku dan memberikan semangat padaku. Makasih Dols..

  20. Shinta K, Jessica, Tini, Ardana yang selalu mendukungku untuk bersemangat.

  Terimakasih atas kebersamaanya, dukung aku terus ya. Persahabatan kita tak lekang oleh waktu. Persahabatan bagai Kepompong temen-temen.

  21. Liuk (Berlia), mlenik (Dwi), trondols (Andri), ikuls (ika), Eik (lely), Amingwati (Nian). Kan kujadikan kalian kenangan yang terindah dalam hidupku. Namun takkan mudah bagiku meninggalkan jejak langkahku, yang tlah terukir abadi sebagai kenangan yang TERINDAH. Terimakasih atas persahabatannya selama ini. Selalu mendengarkan curhat ku dengan sabar, selalu memberikan dukungan kepadaku.

  22. Mbak Santi. Makasih ya mbak uda membantuku, memberikan informasi, nganterin aku. Makasih banget mbak

  23. Temen-temen PE 05, terimakasih atas kebersamaannya selama ini. Kalian teman-teman yang hebat bagiku.

  24. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena keterbatasan kemampuan penulis sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Penulis

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................iv

PEERNYATAAN PUBLIKASI KARYA.............................................................v

MOTTO..................................................................................................................vi

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................vii

ABSTRAK.............................................................................................................viii

ABSTRACT..............................................................................................................ix

KATA PENGANTAR.............................................................................................x

DAFTAR ISI…………………………………………………….........................xiii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi

DAFTAR TABEL..............................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................................1 B. Rumusan Masalah..................................................................................6 C. Batasan Masalah....................................................................................6 D. Tujuan Penelitian...................................................................................7 E.

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Teori-teori Pembelajaran..............................................9 B. Metode Pembelajaran Quantum Learning...........................................12 C. Partisipasi.............................................................................................23 D. Motivasi...............................................................................................25 E. Prestasi.................................................................................................28 F. Penelitian Terdahulu............................................................................31 G. Kerangka Pemikiran............................................................................33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian....................................................................................35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................35 C. Subjek dan Objek Penelitian...............................................................36 D. Variabel Penelitian..............................................................................36 E. Teknik Pengumpulan Data..................................................................36 F. Teknik Analisis Data...........................................................................37 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Visi, Misi, dan Tujuan SMA N 2 Ngaglik...........................................46 B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik..................48 C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik..............................49 D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA N 2 Ngaglik.................55 E. Data siswa SMAN 2 Ngaglik..............................................................63 F.

  BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pertama....................................................................................67 1. Tahap Perencanaan........................................................................67 2. Tahap Tindakan.............................................................................76 3. Tahap Pengamatan.........................................................................79 4. Tahap Refleksi...............................................................................90 B. Siklus Kedua.......................................................................................92 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan....................................................................................93 B. Keterbatasan...................................................................................94 C. Saran...............................................................................................94 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar II. 1 Gambar Mind Map

  

DAFTAR TABEL

  Tabel III.1 Indikator Keberhasilan Prestasi Tabel III.2 Indikator Keberhasilan Motivasi Tabel III.3 Kriteria Motivasi Belajar Tabel III.4 Kisi-kisi Kuesioner Tabel III.5 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Tabel IV.1 Struktur Kurikulum Kelas X Tabel IV.2 Struktur Kurikulum Kelas XI-XII Program IPA Tabel IV.3 Struktur Kurikulum Kelas XI-XII Program IPS Tabel IV.4 Daftar Guru Tabel IV.5 Daftar Karyawan Tabel IV.6 Daftar Siswa Tabel IV.7 Daftar Gedung Sekolah Tabel V.1 Hasil Observasi Partisipasi Siswa Pra Observasi (Based-line) Tabel V.2 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Observasi (Based-line) Tabel V.3 Nilai Ulangan Ekonomi Siswa (Based-line) Tabel V.4 Hasil Observasi Partisipasi Siswa Sesudah Observasi Tindakan Tabel V.5 Rekap Partisipasi Pra Observasi Tindakan dan Sesudah Observasi

  Tindakan Tabel V.6 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sesudah Observasi Tindakan Tabel V.7 Rekap Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa Pra Observasi Tindakan dan Sesudah Observasi Tindakan Tabel V.8 Hasil Tes siswa Sesudah Observasi Tindakan Tabel V.9 Rekap Hasil Tes Siswa Pra Observasi dan Sesudah Observasi Tindakan Tabel V.10 Rekap Hasil Ketercapaian Semua Variabel

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Kuesioner 2. Lembar Observasi 3. Pedoman Wawancara 4. Data Perhitungan Manual Motivasi 5. Hasil Pengukuran Prestasi Siswa 6. Rancangan Persiapan Pembelajaran (RPP) 7. Mind Map 8. Hasil Mind Map sesi Dokumentasi 9. Ijin Penelitian

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan suatu bangsa. Bagi setiap individu pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk dipenuhi. Pendidikan memegang peran penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia dan mempersiapkan peserta didik untuk menjadi subjek yang semakin berperan secara mantap di dalam kehidupan.

  Oleh karena itu, menjadi seorang guru tidak mudah. Seorang guru harus menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak didik sampai pada tujuan. Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, yaitu mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Karena itu maka diperlukan adanya perubahan dalam pembelajaran yang sesuai dengan perkembangannya. Perubahan yang dapat dilakukan oleh guru antara lain dengan memperbaiki kondisi lingkungan belajar, penggunaan media dalam pembelajaran maupun perubahan metode pembelajaran.

  Kenyataan yang terjadi di lapangan bahwa guru dan siswa sering kali menemukan berbagai kesulitan yang menghambat berlangsungnya proses belajar. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS 1 dapat diketahui bahwa kesulitan belajar yang terjadi di dalam kelas tersebut bersumber pada dua hal yaitu

  1. Kondisi Siswa Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi diketahui tingkat partisipasi siswa, motivasi siswa, dan prestasi siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran Ekonomi yaitu tingkat partisipasi sebesar 20 siswa (56%), motivasi yang termasuk kriteria sangat tinggi dan tinggi sebesar 22 siswa(61%) dan tingkat prestasi sebesar 21 siswa (58%) (Pra Observasi, 2009). Berdasarkan PAP II, maka tingkat partisipasi cukup sebesar 56%, motivasi cukup sebesar 61%, dan prestasi cukup sebesar 58%. Di dalam kelas tersebut berarti rata-rata terbagi menjadi dua yaitu siswa yang memiliki partisipasi, motivasi dan prestasi yang cukup dan beberapa siswa lagi masih rendah. Siswa XI IPS 1 yang mempunyai tingkat partisipasi rendah sekitar 44%, motivasi rendah sekitar 39% dan prestasi rendah sekitar 42%. Tingkat partisipasi siswa yang masih rendah ditandai dengan : 1) siswa tidak ada yang mau bertanya ketika belum memahami materi pelajaran yang disampaikan; 2) siswa ramai sendiri ketika guru menjelaskan materi. Tingkat motivasi siswa yang masih rendah ditandai dengan: 1) siswa malas untuk belajar; 2) siswa merasa puas dengan nilai yang diperolehnya sehingga tidak mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi; 3) siswa tidak mempelajari dulu materi yang akan dibahas (Pra Observasi, 2009).

  Hasil prestasi siswa kelas XI IPS 1 pada mata pelajaran ekonomi rata-rata cukup tetapi masih ada sebagian siswa yang nilainya rendah. Tingkat prestasi siswa tersebut dapat dilihat dari nilai ulangan terakhir siswa. Berdasarkan ulangan tersebut dapat diketahui tingkat prestasi siswa sebesar 21 siswa (58%) yang tuntas dan 15 siswa ( 42%) tidak tuntas belajar.

  2. Kondisi Guru mata pelajaran Ekonomi Dalam proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, hal yang sering terjadi adalah guru bertindak sebagai satu-satunya sumber informasi sehingga metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Padahal metode ceramah bagi siswa metode yang kurang menarik karena siswa hanya mendengarkan saja. Guru kurang memvariasikan metode yang digunakan agar merangsang siswa untuk belajar dengan nyaman dan tenang. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa guru sebenarnya mengetahui metode- metode pembelajaran selain metode ceramah tetapi enggan menggunakan metode pembelajaran yang lain. Guru pernah mencoba menggunakan metode yang lain seperti metode diskusi tetapi pada akhirnya akan kembali pada metode ceramah.

  Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang satu arah seperti metode ceramah akan menekan partisipasi siswa karena yang berperan sebagai satu-satunya sumber informasi dan sumber belajar adalah guru. Siswa cenderung akan enggan mengikuti proses pembelajaran sehingga menjadi pasif di dalam kelas. Akibatnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran pun akan berkurang. Selanjutnya ketika partisipasi dan motivasi siswa rendah di dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yaitu prestasi belajar akan menjadi rendah.

  Dalam mengikuti pelajaran siswa cenderung kurang bersemangat karena dengan metode ceramah siswa hanya mencatat, mendengarkan saja dan cenderung diam. Karena itu mereka jadi tampak kurang memperlihatkan potensi yang mereka miliki. Suasana di dalam kelas terlihat sepi dan kurang memberikan rangsangan kepada siswa untuk belajar. Di kelas tidak ada kata-kata mutiara ataupun slogan-slogan yang seharusnya dapat menghiasi kelas. Padahal keberadaan slogan maupun kata mutiara di ruang kelas dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa. Siswa juga cenderung mencatat apa yang dijelaskan guru pada saat ceramah sehingga ketika pelajaran diulang siswa-siswa yang diberi pertanyaan bingung mencari catatannya. Berarti mereka hanya mencatat tetapi tidak mengerti materi yang sedang dipelajari.

  Ada berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Quantum Learning. Metode Quantum Learning adalah metode tepat untuk pencapaian hasil belajar yang diinginkan dan untuk pengembangan potensi siswa. Proses belajar siswa sangat dipengaruhi oleh emosi di dalam dirinya, emosi dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar apakah hasilnya baik atau buruk. Metode

  Quantum Learning berusaha menggabungkan kedua belahan otak

  yakni otak kiri yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar) dan otak kanan yang berhubungan dengan ketrampilan (aktivitas kreatif). Otak kiri kerjanya logis, linear, terstruktur, knowledge (pengetahuan), dan menghafal sedangkan otak kanan kerjanya imajinatif, intuitif, tidak linear, dan berkreasi. Menurut De Porter (2000: 67) ada tujuh komponen penting dalam pembelajaran

  Quantum Learning yaitu menata latar belajar, memupuk sikap juara,

  menemukan gaya belajar sendiri, Mind Map, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kemampuan membaca, dan berfikir logis dan kreatif. Quantum Learning merancang pembelajaran yang menarik, nyaman, tenang dengan musik yang menyeimbangkan kerja otak dan menata latar belajar agar siswa dapat bersemangat, nyaman dan tenang mengikuti proses pembelajaran.

  Beranjak dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM

LEARNING DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI,

  MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA SMA NEGERI 2 NGAGLIK”

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah penggunaaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan partisipasi belajar siswa?

  2. Apakah penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?

  3. Apakah penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

  C. Batasan Masalah

  Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar siswa cukup bervariasi jumlahnya. Namun tidak semua metode pembelajaran tersebut diteliti pada penelitian ini. Peneliti hanya akan membahas tentang penggunaan metode pembelajaran Quantum Learning

  Mind Map dan Menata Latar Belajar

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya peningkatan partisipasi, motivasi, dan prestasi siswa dengan metode pembelajaran Quantum Learning.

  E. Manfaat Penelitian

  Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak yaitu:

  1. Bagi Peneliti sendiri Penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama duduk di bangku kuliah. Sebagai calon guru peneliti mendapatkan referensi pengalaman dan modal untuk terjun ke dunia pendidikan di kemudian hari.

  2. Bagi Guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi hasi belajar siswa dalam pembelajaran.

  3. Bagi Siswa Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi hasil belajar siswa di dalam pembelajaran.

  4. Bagi Sekolah Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi guru bidang studi lain agar semakin memvariasikan metode pengajarannnya guna meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar siswa

  5. Bagi Peneliti lain Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perkembangan Teori-teori Pembelajaran Belajar memiliki pengertian yang berbeda-beda, pada setiap jaman

  mengalami perkembangan. Bermacam-macam teori mencoba menyelidikinya dengan meninjaunya dari sudut tertentu. Menurut pendapat yang tradisional belajar itu ialah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Disini dipentingkan pendidikan intelektual. Anak diberikan bermacam-macam mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya terutama dengan jalan menghafal. Sedangkan menurut pendapat yang lebih modern menyatakan bahwa belajar sebagai “a change in behavior” atau perubahan kelakuan. Seorang belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukannya sebelum ia belajar, atau bila kelakuannya berubah, sehingga lain caranya menghadapi suatu situasi dari sebelum itu. Kelakuan diambil dalam arti luas yaitu pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan, ketrampilan, perasaan minat penghargaan, dan sikap (Nasution, 1982: 67). Jadi belajar tidak hanya mengenai bidang intelektual, akan tetapi mengenai seluruh pribadi anak. Beberapa teori tentang belajar itu yaitu teori Gestalt, teori asosiasi, dan teori perkembangan kognitif Piaget.

  1. Teori Gestalt Teori ini mengemukakan keseluruhan sebagai prinsip yang penting. Anak tidak dipandang sebagai sejumlah daya-daya melainkan sebagai suatu keseluruhan, yakni suatu organisme yang dinamis yang senantiasa dalam keadaan interaksi dengan dunia-dunia sekitarnya untuk mencapai tujuan-tujuannya. Belajar itu berlangsung berdasarkan pengalaman, yakni interaksi antara anak dan lingkungan dan dalam anak itu aktif (Nasution, 1982: 72). Teori Gestalt bahwa belajar adalah proses mengembangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian di dalam suatu situasi permasalahan. Teori ini mengemukakan keseluruhan sebagai prinsip yang penting. Teori Gestalt menganggap bahwa insight adalah inti dari pembentukan tingkah laku. Kemampuan insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar orang tersebut. Jadi setiap anak akan memiliki kemampuan insight nya sendiri- sendiri. Prinsip dari teori Gestalt yaitu (1) belajar itu berdasarkan keseluruhan; (2) anak yang belajar merupakan keseluruhan; (3) belajar berkat ”insight”; (4) belajar berdasarkan pengalaman; (5) belajar ialah suatu proses perkembangan; (6) belajar lebih berhasil bila dihubungkan dengan minat keinginan dan tujuan anak (Nasution, 1982: 73).

  2. Teori Asosiasi Teori ini terkenal sebagai teori S-R Bond atau teori

  “Connectionism”, yaitu belajar merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus (S) dan respons (R). Menurut teori ini segala sesuatu yang dipelajari oleh binatang dan manusia dapat dikembalikan kepada hubungan antara S dan R. Mendidik dan mengajar tak lain memberi stimulus atau perangsang tertentu kepada anak yang menimbulkan padanya suatu reaksi yang diinginkan. Dapat dipahami bahwa siapa yang menguasai hubungan stimulus-respons sebanyak-banyaknya dia-lah orang yang pandai atau berhasil dalam belajar. Pembentukan hubungan stimulus-respons dilakukan melalui ulangan-ulangan. Belajar menurut teori ini berarti mengumpulkan ilmu, menumpuk berbagai macam pengetahuan yang akhirnya menghasilkan manusia yang terdidik (Nasution, 1982: 70).

3. Teori Perkembangan Psikologi Kognitif menurut Piaget

  Teori Belajar Kognitif menurut Piaget perkembangan psikologi kognitif individu meliputi empat tahap yaitu : (1) sensory motor; (2) pre ; (3) concrete operational dan (4) formal operational. Bahwa

  operational

  belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Fokus perkembangan kognitif Piaget adalah perkembangan secara alami pikiran pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa (Sudrajat, 2008). Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.

B. Metode Pembelajaran Quantum Learning

  1. Pengertian Quantum Learning Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafsah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur (DePorter, 1999: 15).

  Quantum Learning juga diartikan sebagai suatu kiat, petunjuk, strategi dan

  seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman daya ingat, serta belajar sebagai proses yang menyenangkan dan bermakna. Suatu proses pembelajaran yang menyenangkan tentu akan memberikan kontribusi pemahaman yang lebih baik bagi siswa.

  2. Prinsip Dasar Quantum Learning

  Prinsip dasarnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar dan setiap detail apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan siswa secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif (DePorter, 1999: 14). Ada tiga macam prinsip yang membangun sosok Quantum Learning yaitu: a.

  Prinsip Bawalah Dunia Mereka (siswa) ke dalam Dunia Kita (guru) dan Antarkan Dunia Kita (guru) ke dalam Dunia Mereka (siswa).

  Prinsip tersebut menuntut guru untuk memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama pembelajaran dan memanfaatkan pengalaman- pengalaman yang dimiliki siswa untuk dapat memperoleh pemahaman yang baru.

  b.

  Prinsip Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara, Ketahuilah bahwa Segalanya Bertujuan, Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului Penamaan, Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam Pembelajaran, dan Sadarilah bahwa Sesuatu yang Layak Dipelajari Layak Pula Dirayakan.

  c.

  Prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak pada terbentuknya keunggulan. Dengan kata lain, pembelajaran diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini dipandang sebagai jantung Quantum Learning (DePorter, 2000: 6)

3. Ciri-ciri Pembelajaran Quantum Learning

  Menurut DePorter (2000: 54) dalam Quantum Learning ada 5 ciri spesifik yang berguna untuk meningkatkan otak untuk memahami suatu informasi yang diberikan. Ciri-ciri Quantum Learning yaitu: (a) Learning To Know yang artinya belajar untuk mengetahui; (b) Learning To Do yang artinya belajar untuk melakukan; (c) Learning

  To Be yang artinya belajar untuk menjadi dirinya sendiri; (d) Learning To Together yang artinya belajar untuk kebersamaan. Live

4. Modalitas Belajar dalam Quantum Learning

  Menurut DePorter (2000: 115) modalitas dalam Quantum

  Learning yaitu: a.

  Visual (belajar dengan cara melihat) Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan (visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak/ dititikberatkan pada media, mengajak siswa ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran.

  Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detail-detailnya untuk mendapatkan informasi.

  b.

  Auditori (belajar dengan mendengar) Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengar kaset.

  c.

  Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh) Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh dan melakukan. Anak bergaya kinestetik sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

5. Tujuh komponen penting dalam Quantum Learning

  Menurut DePorter (2000: 67) ada tujuh komponen penting dalam

  Quantum Learning yaitu: a.

  Menata Latar Belajar Menata latar belajar menjadi sangat penting yang mendukung belajar siswa. Dengan mengatur lingkungan maka langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara keseluruhan. Menata latar belajar dapat dilakukan dengan cara, yaitu :

  (1) Ciptakan suasana yang nyaman dan santai; (2) Gunakan musik supaya terasa santai, terjaga dan siap untuk berkomunikasi; (3) Ciptakan dan sesuaikan suasana hati dengan dengan berbagai jenis musik; dan (4) Gunakan pengingat-ingat visual untuk mempertahankan sikap positif.

  b.

  Memupuk sikap juara Berpikir seperti seorang juara membuat orang menjadi juara.

  Penting untuk menanamkan kepada siswa sikap juara. Harapan yang tinggi terhadap diri dan keyakinan menanamkan pada diri siswa beberapa hal yaitu (1) Aku tahu aku dapat mengerjakan pekerjaan ini; (2) Aku berjanji untuk menguasai dari setiap kesalahan; (3) Aku belajar sesuatu dari setiap kesalahan; (4) Aku menjadi lebih baik setiap harinya; dan (5) Aku benar-benar bangga dengan diriku.

  c.

  Menemukan gaya belajar sendiri Gaya belajar kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di sekolah dan situasi-situasi antar pribadi. Setiap guru perlu menyadari bahwa setiap siswa mempunyai cara yang optimal dalam mempelajari informasi baru. Mengetahui gaya belajar yang berbeda membantu guru untuk mendekati para siswa dengan gaya yang berbeda-beda. d.

  Mind Map Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang. Bagi siswa seringkali berarti perbedaan antara mendapatkan nilai tinggi atau rendah pada saat ujian. Tanpa mencatat dan mengulanginya, kebanyakan orang hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka baca atau dengar. Pencatatan yang efektif dapat menghemat waktu dengan membantu menyimpan informasi secara mudah dan mengingatnya kembali jika diperlukan. Tehnik yang cocok dengan kerja otak yaitu mencatat dengan peta pikiran (mind map). Peta pikiran merupakan pengingat- ingat visual dalam bentuk suatu pola ide-ide yang berkaitan.

  e.

  Meningkatkan daya ingat Otak umumnya akan mampu mengingat hal-hal yaitu: (1) asosiasi Indrawi, terutama visual yang merupakan pengalaman- pengalaman melibatkan penglihatan, bunyi, sentuhan, rasa atau gerakan umumnya sangat jelas dalam memori; (2) konteks emosional, melibatkan pengalaman emosional secara mendalam seperti cinta, kebahagian dan kesedihan; (3) kualitas yang menonjol atau berbeda; (4) kebutuhan untuk bertahan hidup; dan (5) hal-hal yang diulang.

  f.

  Meningkatkan kemampuan membaca Membaca merupakan aktivitas penting dalam proses belajar, dengan membaca akan mengetahui banyak informasi dan mempelajari banyak ide-ide tanpa harus bertatap muka. Beberapa langkah yang ditempuh agar membaca dengan efektif yaitu: (1) mempersiapkan diri; (2) minimalkan gangguan; (3) lihat sekilas lebih dulu bahan bacaan; dan (4) membaca dengan tujuan.

  g.

  Berfikir logis dan kreatif Seorang yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba, bertualang, dan suka bermain-main. Kreatifitas meskipun kecil tetap merupakan kreatifitas sejati yang perlu mendapatkan pujian.

6. Mind Map

a. Pengertian Mind Map

  Metode mencatat yang baik harus membantu mengingat meningkatkan pemahaman dan membantu mengorganisasikan materi.

  Peta pikiran/mind map adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan mengingat banyak informasi (DePorter, 2000: 17).

  Catatan yang dibuat tersebut membentuk gagasan yang saling berkaitan dengan topik utama di tengah dan subtopik serta perincian menjadi cabang cabangnya.

  Mind map adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan

  gaya belajar visual (Buzan, 2004: 3). Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

b. Langkah-langkah Mind Map

  Materi dapat dicatat dengan cepat dan efisien dengan membuat

  mind map pada saat kegiatan belajar mengajar. Adapun langkah-

  langkah untuk membuat mind map (DePorter, 2000: 177), yaitu: 1)

  Selembar kertas kosong diletakkan mendatar dengan menuliskan topik di tangah-tengah halaman.

  2) Membuat garis tebal yang berangsur-angsur menipis, dari setiap topik dibahas ditarik garis tebal dari tengah seperti jari-jari roda.

  3) Menamai setiap garis dengan menngunakan warna yang berbeda untuk setiap topik.

  4) Menceritakan materi yang dipelajari secara lebih mendalam dengan garis yang lebih kecil dari garis topik, seperti ranting pada cabang pohon.

  5) Di sepanjang garis-garis ranting itu ditulis fakta dengan membuat simbol, gambar, dan isyarat lain untuk membantu dalam mengingat materi.

c. Kiat dalam membuat Mind Map

  Dalam pembuatan mind map diperlukan beberapa kiat. Adapun kiat dalam pembuatan mind map tersebut adalah (DePorter, 2000: 177): (1) gunakan warna berbeda untuk setiap topik utama, atau gunakan warna berselang-seling; (2) tunjukkan asosiasi dengan menggambarkan panah atau cabang-cabang; (3) kembangkan steno sendiri dengan menggunakan gambar, simbol dan singkatan; (4) atur informasi dalam urutan kronologis dengan menomori cabang- cabang; 5) Kreatiflah

  Gambar II. 1 Gambar Mind Map

  Sumber : www.brookes.ac.uk

d. Manfaat Mind Map

  Mind map mempunyai beberapa manfaat. Adapun manfaat Mind map tersebut adalah (DePorter, 2000: 179): (1) memberi pandangan

  menyeluruh pokok masalah atau area yang luas; (2) memungkinkan kita merencanakan atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada; (3) mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat; (4) Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru; (5) menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.

7. Menata Latar Belajar

  Menata latar belajar menjadi sangat penting bagi seorang guru untuk mendukung belajar siswa. Dengan mengatur lingkungan maka langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar secara keseluruhan. Jika belajar di lingkungan yang di tata dengan baik maka lebih mudahlah untuk mengembangkan dan mempertahankan sikap juara. Dan sikap juara akan menghasilkan pelajar yang lebih berhasil. Menata perabotan, musik yang dipasang, penataan cahaya, dan bantuan visual di dinding, semua merupakan kunci-kunci yang menciptakan lingkungan belajar yang optimal. Lingkungan dapat menjadi sarana yang bernilai dalam membangun dan mempertahankan sikap positif.

  Beberapa hal yang dilakukan dalam menata latar belajar yaitu menciptakan suasana yang nyaman dan santai, menggunakan musik dan menggunakan pengingat-ingat visual untuk mempertahankan sikap positif. (DePorter, 1999: 65)

  Penataan latar belajar dengan menggunakan pengingat visual untuk mempertahankan sikap positif yaitu menata ruang kelas menjadi lebih menarik dengan pengingat visual agar anak bersemangat untuk belajar. Kalimat-kalimat positif yang tergantung di dinding akan menjadi pengingat abadi akan potensi dan kelebihan anak. Pengingat visual bisa dengan slogan maupun dengan kata-kata mutiara. Kata-kata tersebut akan memberikan semangat tersendiri bagi anak untuk memupuk sikap juara.

  Menggunakan musik juga merupakan penataan latar belajar yang menyesuaikan suasana hati siswa. Karena dengan adanya musik dalam proses pembelajaran maka siswa akan tenang dan pikiran mengalir sehingga mereka dapat nyaman untuk belajar. Kegunaan musik dalam belajar yaitu meningkatkan semangat, merangsang pengalaman, menumbuhkan relaksasi, meningkatkan fokus dan memberi inspirasi (DePorter, 2000: 75). Musik yang digunakan dalam Quantum Learning yaitu musik barok (Bach, Corelli, Tartini, Vivaldi, Handel, Pachelbel,

  Mozart ). Musik barok sesuai dengan detak jantung manusia yang santai

  dalam kondisi belajar optimal, mempengaruhi pikiran tak sadar dan merangsang persepsi. Musik juga membantu menutupi kebisingan samar (dengung lampu, suara di ruang sebelah, dan lain-lain) dan menciptakan lingkungan mendukung yang berkesinambungan (DePorter, 2000: 73).