Rangkaian kegiatan guru dalam pembelajaran matematika yang mengintegrasikan penumbuhan kecakapan vokasional pada siswa SMP - USD Repository

  ! " ! # $ % $&" ! " $ $ ' ' $&($ ' ' '

  " !) $ (' " ($ ! ) *+,+,+*,- .

  

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit

kembali setelah jatuh.( Confusius )

Pemikiran, cita cita, dan harapan tidak mampu terwujud tanpa diawali perbuatan.

Hanya yang berani melawan rasa takut yang bisa melalui segalanya.( Iklan

Lifeboy ) Skripsi ini ku persembahkan kepada :

  • Allah yang maha kasih
  • Ibu Yulia Sutarni tercinta, teladan hidupku Bapak Yulius Sutarjo dan Alexandra Janu Dwi Astuti tersayang, kekuatanku
  • Christophorus Aditya Nugraha, hidup terasa berharga bersamamu
  • Keluarga Besar AKRAP dan Keluarga Besar Marto Wiryono • Bapak Ignatius Satiman dan Ibu Agnes Maria Sartimah serta adik adikku
  • >Stefanus Bayu Tri Antoro, Cornelius Topan Endi Prasetya, Cicilia Tyasti Wahyunengsih atas semangat untukku Maria Eka Saraswati Murdaninggar, Cicilia Diarruci Sumekar, Angelina Dwi • Irawanti, Lusia Sriningsih yang setia menemaniku Rm. Pius Riana Prabdi, Pr.

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Magdalena Yunika Nugraheni Nomor Mahasiswa : 041414015 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberika kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Beserta perangkat yang diperlukan ( bila ada ). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 Maret 2009 Yang menyatakan (Maria Magdalena Yunika Nugraheni)

  Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Rangkaian Kegiatan Guru dalam Pembelajaran Matematika yang

Mengintegrasikan Penumbuhan Kecakapan Vokasional Siswa SMP”.

  Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

  

1. Bapak Dr. Susento, M.S. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu untuk membimbing, memotivasi, memberikan kritik dan saran hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  

2. Ibu Lucia Eko Setiani, S.Pd. yang bersedia menjadi subyek penelitian dan

dengan sabar membantu selama penelitian berlangsung.

  

3. Bapak Dr. St. Suwarsono selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

  4. Bapak Drs. R. N. Sunanto selaku Kepala SMP Pangudi Luhur Giriwoyo

  

5. Siswa kelas VIIA SMP Pangudi Luhur Giriwoyo terutama Cici, Dian, Tri, dan

Susilo.

  

6. Bapak Drs. A. Sardjana, M.Pd. dan Bapak Drs. Th. Sugiarto selaku penguji

  

7. Segenap Dosen dan Staff Sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.

  

8. Rekan satu tim penelitian, Eka Saraswati M, Magdalena S., dan Lusia Tri A.

  Terimakasih atas kerjasama selama proses penelitian dan selama penulisan skripsi ini.

  9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Dalam kesempatan ini, penulis juga memohon maaf kepada semua pihak

atas kekurangan dan kesalahan yang mungkin dilakukan penulis. Oleh karena itu

dengan rendah hati penulis mengharapkan masukan, saran dan kritik yang

membangun.

  Yogyakarta, Januari 2009 Penulis

  Maria Magdalena Yunika Nugraheni, 2009.

  . Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rangkaian kegiatan guru

dalam pembelajaran matematika yang mengintegrasikan penumbuhan kecakapan

vokasional pada siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkap fenomena dalam

keadaan yang seadanya. Data yang dikumpulkan bersifat kualitatif, yang berkaitan

dengan pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran di kelas dilaksanakan 2 kali.

Berdasarkan data tersebut diungkap rangkaian kegiatan guru dalam memfasilitasi

pembelajaran yang mengembangkan kecakapan vokasional. Subyek penelitian

adalah guru bidang studi matematika kelas VII SMP Pangudi Luhur Giriwoyo

pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar pada topik garis dan sudut.

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VII selama lima kali pertemuan yang

dimulai pada tanggal 15 Agustus 2008 sampai dengan 21 Agustus 2008, setiap

pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran atau 90 menit. Pengumpulan data diperoleh

dengan cara merekam kegiatan pembelajaran menggunakan . Data

data yang dihasilkan dianalisis melalui proses analisis data yaitu (1) transkripsi, 2)

penentuan topik topik data, (3) penentuan kategori data, dan (4) penarikan

kesimpulan.

  Hasil penelitian berupa deskripsi rangkaian kegiatan guru dalam

pembelajaran matematika yang mengintegrasikan penumbuhan kecakapan

vokasional pada siswa SMP pada topik garis dan sudut tersebut meliputi : (1)

Rangkaian kegiatan guru pada pertemuan III dan (2) Rangkaian kegiatan guru

pada pertemuan IV. Rangkaian kegiatan guru pada pertemuan III meliputi: (1)

Menggali pengalaman siswa berdasarkan LKS 1 dan 2 yang sudah dikerjakan oleh

siswa sesuai kegiatan membuat produk kerajinan di sentra produksi, (2)

Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari hari, (3) Membimbing siswa

dalam mengerjakan LKS. Sedangkan rangkaian kegiatan guru pada pertemuan IV

meliputi: (1) Rangkaian kegiatan mengingatkan siswa tentang pembelajaran pada

pertemuan III, (2) Rangkaian kegiatan memfasilitasi siswa memahami materi

garis dan sudut, (3) Rangkaian kegiatan mengaitkan pembelajaran dengan

kehidupan sehari hari, (4) Rangkaian kegiatan membimbing siswa dalam

mengerjakan LKS 3 dan Latihan pada buku paket.

  

Nugraheni, Maria Magdalena Yunika, 2009. The Series Of Teacher’s Activities in

Mathematic Teaching and Learning Which is Integrating to Improve Vocational

Skills in Students of Junior High School. Thesis. Mathematics Education Program

of Theacher Education Of Sanata Dharma University.

  The research in this thesis was used to describe the series of teacher’s

activities in mathematic teaching and learning which is integrating to improve

vocational skills in students of junior high school. The method in this research

was descriptive qualitative with aim to show the phenomena in the real situation.

The data was gathered qualitative, that connected teaching and learning in the

class. The teaching and learning was twice in class. Based the data, expressed that

the series of teacher’s activities in teaching and learning improving vocational

skill. Teacher of mathematic seventh grade at SMP Pangudi Luhur Giriwoyo

when teaching and learning in the lines and angle’s topic is the subject of

research. This research was done in the seventh grade in five times meeting that

th st

began 15 until 21 August 2008, each meeting consist of 2 hours or 90 minutes.

  

The research data were gathered by recording the teaching learning process using

handy cam. The data analysis was done by procedures: (1) transcription, (2)

deciding the data topics, (3) deciding the data categories, (4) conclusion

withdrawal.

  The research result in the form of description the series of teacher’s

activities in mathematic teaching and learning which is integrating to improve

vocational skills in students of junior high school in lines and angle’s topic consist

of: (1) the series of teacher’s activities in the meeting III and (2) the series of

teacher’s activities in the meeting IV. The series of teacher’s activities in the

meeting III consist of: (1) explore the experiences of students based on worksheet

1 and 2 which have been done by students after make the handy craft products in

industrial center, (2) connecting between teaching and learning with daily

activities, (3) guiding the students to do the worksheet. The series of teacher’s

activities in the meeting IV consist of: (1) reminding the students about teaching

and learning in the meeting III, (2) facilitating the students to understand the lines

and angle’s topic, (3) connecting between teaching and learning with daily

activities, (4) guiding the students to do the third worksheet and answer the

questions in references books.

  .

  Hal.

HALAMAN JUDUL................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... iv

KATA PENGANTAR.............................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................... vii

ABSTRAK................................................................................................ viii

!" # !$#................................................................................................ ix

DAFTAR ISI............................................................................................. x

DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR................................................................................ xiv

DAFTAR DIAGRAM.............................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xvi

A. Latar Belakang....................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah...............................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian.................................................................................

  5 D. Pembatasan Istilah...............................................................................

  5 E. Deskripsi Judul...............................................................................

  7 F. Manfaat Penelitian….......................................................................

  7

  A. Pembelajaran Matematika..................................................................

  30 F. Metode Analisis Data.........................................................................

  68 B. Rangkaian Kegiatan Guru Pertemuan IV...………………………….

  63 A. Rangkaian Kegiatan Guru Pertemuan III ..………………………….

  37 D. Kategori Data.................................................................................

  37 C. Topik Data...........................................................................................

  33 B. Transkripsi Data..................................................................................

  31 A. Hasil Observasi...................................................................................

  30 E. Instrumen Pengumpulan Data............................................................

  10 B. Kecakapan Vokasional.......................................................................

  30 D. Metode Pengumpulan Data................................................................

  29 C. Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................

  28 B. Subyek Penelitian...............................................................................

  23 A. Jenis Penelitian..................................................................................

  16 D. Materi Garis dan Sudut......................................................................

  12 C. Kegiatan Guru....................................................................................

  84 A. Pembelajaran yang Bertujuan Mengembangkan Kecakapan

  

B. Rangkaian Kegiatan Guru................................................................... 103

  

C. Keterampilan Keterampilan Dasar Mengajar………………………. 104

  

A. Kesimpulan ...................................................................................... 105

  

B. Saran ................................................................................................ 107

. .............................................................................. 108 ............................................................................................. 110 . ............................................................................ 158

  .

  Hal.

Tabel 4.1 Topik Data Rangkaian Kegiatan Guru Pertemuan III.....................................................................................

  36 Tabel 4.2 Topik Data Rangkaian Kegiatan Guru Pertemuan IV.....................................................................................

  50 Tabel 4.3 Kategori Data Rangkaian Kegiatan Guru Pertemuan III.....................................................................................

  62 Tabel 4.4 Kategori Data Rangkaian Kegiatan Guru Pertemuan IV.....................................................................................

  63 Tabel 5.1 Garis Besar Rangkaian Kegiatan Guru pada Pertemuan III.....................................................................................

  67 Tabel 5.2 Garis Besar Rangkaian Kegiatan Guru pada Pertemuan IV.....................................................................................

  83

  .

  79 Gambar 5.2 ............................................................................................

  85 Gambar 5.11 ............................................................................................

  85 Gambar 5.10 ............................................................................................

  84 Gambar 5.9 ............................................................................................

  84 Gambar 5.8 ............................................................................................

  83 Gambar 5.7 ............................................................................................

  83 Gambar 5.6 ............................................................................................

  82 Gambar 5.5 ............................................................................................

  81 Gambar 5.4 ............................................................................................

  81 Gambar 5.3 ............................................................................................

  34 Gambar 5.1 ............................................................................................

  Hal.

  27 Gambar 4.1 .............................................................................................

  27 Gambar 2.8 .............................................................................................

  26 Gambar 2.7 .............................................................................................

  26 Gambar 2.6 .............................................................................................

  26 Gambar 2.5 .............................................................................................

  25 Gambar 2.4 .............................................................................................

  25 Gambar 2.3 ...............................................................................................

  24 Gambar 2.2 ..............................................................................................

Gambar 2.1 ...............................................................................................

  86

  .

  Hal. Diagram 1 ...............................................................................................

  65 Diagram 2 ..............................................................................................

  66

  .

  Hal.

Lampiran 1. Transkripsi Data................................................................. 115

Lampiran 2. RPP dan LKS..................................................................... 182

  1 $ " ( 2 " ! Giriwoyo merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten

Wonogiri. Sebagian besar penduduk Kecamatan Giriwoyo bermata pencaharian

sebagai petani, hal tersebut dikarenakan sebagian besar wilayah Kecamatan

Giriwoyo berupa lahan pertanian. Masyarakat Giriwoyo mempunyai kemauan

untuk bekerja keras dan pantang menyerah. Namun saat ini kemauan untuk

bekerja keras tersebut mulai memudar. Hal tersebut terjadi karena masyarakat

khususnya kaum muda di Giriwoyo mulai terjangkit budaya yang

menginginkan semuanya serba cepat dan mudah.

  Oleh karena menginginkan semua serba maka kebanyakan

masyarakat Giriwoyo memilih untuk bekerja di kota kota besar, padahal banyak

sumber daya alam di Giriwoyo yang dapat dikembangkan dan diolah.

  Sebagian besar masyarakat Giriwoyo telah menempuh pendidikan sampai

sekolah menengah, sehingga dirasa cukup untuk menerapkan pengetahuan yang

diperoleh di sekolah untuk mengembangkan potensi wilayahnya, namun hal

tersebut belum mampu dilaksanakan secara maksimal. Hal ini mungkin saja

disebabkan oleh adanya proses pembelajaran yang kurang melibatkan lingkungan.

Sebagai akibatnya, pembelajaran cenderung berorientasi pada buku dan kurang

terkait dengan kehidupan sehari hari. Mereka tidak dapat mengoptimalkan

  

kemampuan diri mereka dan rata rata dari mereka tidak memiliki kecakapan

hidup (% & ).

  Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) mengemukakan mengenai

konsep dasar kecakapan hidup dengan menampilkan sebuah kisah mengenai

seorang guru yang risau dengan lingkungan sekolah yang penuh rawa dengan air

payau dan miskin tanaman. Dengan memanfaatkan ilmu yang dimiliki dan

konsultasi dengan berbagai pihak, akhirnya guru tersebut menemukan cara

sederhana untuk menetralkan air payau, sehingga dapat digunakan untuk

menyiram tanaman. Hal tersebut menimbulkan perubahan yang sangat baik,

sekolah menjadi hijau segar dengan berbagai tanaman hias di depan kelas

(Depdiknas, 2004:5).

  Pada contoh diatas dapat kita ketahui bahwa inti dari kecakapan hidup

adalah adanya kemampuan, kesanggupan, dan ketrampilan untuk mengatasi

permasalahan yang dihadapi dengan memadukan semua potensi yang ada.

Susento (2004) dalam makalahnya mengartikan kecakapan vokasional sebagai

kecakapan melakukan praktek kerja dalam kehidupan sehari hari yang terkait

dengan pelajaran di sekolah. Susento juga berpendapat bahwa melalui

pembelajaran matematika semua kecakapan hidup dapat dikembangkan. Pendapat

tersebut mengisyaratkan juga bahwa melalui pembelajaran matematika kecakapan

vokasional juga dapat dikembangkan.

  Jenning & Dunne menyatakan bahwa kebanyakan siswa mengalami

kesulitan dalam mengaplikasikan matematika dalam situasi kehidupan real. Salah

  

pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan skema yang dimiliki siswa dan siswa

kurang diberi kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi sendiri

ide ide matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan nyata siswa dengan ide

ide matematika dalam pembelajaran di kelas penting dilakukan agar pembelajaran

bermakna ( Soedjadi, 2000).

  Dalam pembelajaran hendaknya matematika digunakan sebagai alat untuk

mengembangkan kecakapan vokasional. Pemahaman akan materi matematika itu

sendiri lebih ditujukan untuk mengembangkan kecakapan vokasional, sehingga

ada relevansi antara matematika dengan kehidupan nyata. Untuk itu, peran guru

sangat diperlukan dalam mengembangkan suatu kegiatan pembelajaran

matematika yang tidak hanya melibatkan kegiatan berpikir tetapi juga melakukan

perbuatan nyata. Salah satunya dengan menambahkan tujuan dari pembelajaran

yang mengarah kepada kecakapan vokasional.

  Susento berpendapat bahwa agar guru dapat mengembangkan semua

kecakapan hidup melalui pelajaran matematika maka diperlukan lingkungan

belajar kelas konstruktivis, pelajaran kontekstual, dan kelas kooperatif (Susento,

2004: 2). Tugas guru matematika adalah membantu peserta didik agar memahami

dan menghayati prinsip dan nilai matematika, sehingga tumbuh daya nalar,

berpikir logis, sistematik, kritis, kreatif, cerdas, mencintai keindahan, bersikap

terbuka, dan rasa ingin tahu. Tugas guru matematika yang begitu ideal tadi akan

terbantu jika guru memiliki kompetensi profesional. Secara profesional, seorang

guru matematika harus memiliki kemampuan dan keterampilan sebagai berikut :

  

1. Dapat mengembangkan pemikiran yang kreatif dan inovatif dalam

pembelajaran matematika

  2. Dapat memahami perkembangan psikologis peserta didik

  

3. Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara umum dan

komunikasi dalam matematika

  

4. Memiliki wawasan pengetahuan, pemahaman, dan sikap profesional untuk

memecahkan masalah

  

5. Mampu mengembangkan profesi pendidikan sesuai dengan perkembangan

dan tuntutan jaman.

  Penelitian Susento (2008) yang berjudul ”Pengembangan Dan

Implementasi Desain Pembelajaran Matematika yang mengintegrasikan

Penumbuhan Kecakapan Vokasional Siswa SMP”. Peneliti terlibat dalam

penelitian sebagai asisten peneliti. Dalam desain pembelajaran yang

dikembangkan dalam Susento (2008), guru sangat berperan dalam pembelajaran

yang bertujuan untuk mengembangkan kecakapan vokasional dan perlu dikaji.

  

Pada pembelajaran ini, selain siswa belajar di sekolah juga belajar di sentra

produksi. Dan dalam penelitian ini, peneliti mengkaji lebih lanjut rangkaian

kegiatan guru dalam pembelajaran matematika yang mengintegrasikan

penumbuhan kecakapan vokasional.

  Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk berusaha

mengungkapkan bagaimanakah rangkaian kegiatan guru dalam pembelajaran

matematika yang mengintegrasikan penumbuhan kecakapan vokasional.

  

Menengah Pertama (SMP), materi pembelajaran meliputi kedudukan garis, sudut,

dan hubungan garis dengan sudut yang sebelumnya sudah dikenal siswa di

Sekolah Dasar.

  1 2 2 " ! Penelitian skripsi ini fokus pada bagaimana rangkaian kegiatan guru, maka

masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah rangkaian

kegiatan guru dalam pembelajaran matematika yang mengintegrasikan

penumbuhan kecakapan vokasional pada siswa SMP ? 1 "

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan rangkaian kegiatan

guru dalam pembelajaran matematika yang mengintegrasikan penumbuhan

kecakapan vokasional SMP.

  1 2 2 " ! Istilah istilah dalam pertanyaan dan tujuan didefinisikan sebagai berikut :

  

1. Rangkaian kegiatan guru adalah langkah – langkah atau tindakan yang

dilakukan guru dalam memfasilitasi proses belajar siswa yang berlangsung selama proses pembelajaran.

  

2. Pembelajaran matematika adalah kegiatan pembelajaran dengan topik garis dan sudut pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Giriwoyo, yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan dan mengambil dua tempat. Pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan di sentra produksi, pertemuan ketiga dan keempat dilaksanakan di dalam kelas.

  

3. Kecakapan vokasional adalah kecakapan melakukan praktek kerja yang ada

dalam kehidupan nyata dengan mengintegrasikan semua potensi yang ada di sekitarnya untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas. Kecakapan vokasional dalam penelitian ini tampak ketika subyek melakukan praktek praktek seperti membuat produk kerajinan berupa caping dan genteng baik dalam bentuk benda konkret maupun dalam bentuk gambar.

  Subyek adalah guru mata pelajaran Matematika kelas VII SMP Pangudi Luhur Giriwoyo pada semester satu tahun ajaran 2008/2009.

  

5. Siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika yang dilaksanakan dalam

kelompok kecil terdiri atas empat orang (dua perempuan dan dua laki laki) di bawah bimbingan guru. Siswa tersebut adalah siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur Giriwoyo pada semester satu tahun ajaran 2008/2009. Siswa dipilih berdasarkan hasil observasi kelas yang dikombinasikan dengan rekomendasi dari guru mata pelajaran matematika kelas VII dengan pertimbangan siswa memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, jenis kelamin berbeda, tempat

tinggal tidak terlalu jauh dari sekolah, dan memperoleh ijin dari orang tua.

  1 2 $ %2 ' " Penelitian ini berjudul “Rangkaian Kegiatan Guru dalam Pembelajaran

Matematika yang Mengintegrasikan Penumbuhan Kecakapan Vokasional pada

Siswa SMP”.

  Penelitian ini mendeskripsikan langkah – langkah atau tindakan yang

dilakukan guru dalam memfasilitasi proses belajar siswa yang berlangsung selama

proses pembelajaran matematika yang mengintegrasikan penumbuhan kecakapan

vokasional. Pembelajaran matematika dalam hal ini adalah kegiatan pembelajaran

dengan topik garis dan sudut pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur

Giriwoyo, yang dibimbing oleh guru bidang studi yang bersangkutan. Kegiatan

pembelajaran di lakukan sebanyak empat kali pertemuan dan mengambil dua

tempat. Pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan di sentra produksi, pertemuan

ketiga dan keempat dilaksanakan di dalam kelas. Tujuan utama yang ingin dicapai

dalam pembelajaran ini yakni pada pemahaman materi pembelajaran, selain itu

tujuan lainnya adalah untuk menumbuhkan kecakapan vokasional pada diri siswa

melalui pembelajaran di sentra produksi kerajinan caping dan genteng.

  .1 3 " Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Bagi peneliti Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui sejauh mana rangkaian

  

mengintegrasikan penumbuhan kecakapan vokasional. Sehingga, dalam

pelaksanaan pembelajaran yang akan datang peneliti dapat melaksanakan

pembelajaran yang lebih bermakna bagi guru terutama dalam mengembangkan

kecakapan vokasional.

  2. Bagi guru Sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika yang mengintegrasikan penumbuhan kecakapan vokasional.

  1 2 " 2 Pada penulisan ini dibagi menjadi 7 bab. Bab I berisi tentang latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan istilah,

deskripsi judul dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang landasan teori

yang digunakan sebagai dasar penulisan yang meliputi pembelajaran matematika,

kecakapan vokasional, lingkungan belajar yang dibutuhkan untuk

mengembangkan kecakapan vokasional, rangkaian kegiatan guru, keterampilan

keterampilan dasar mengajar, dan materi garis dan sudut. Sedangkan Bab III

berisi tentang uraian metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, subyek

penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode pengumpulan data, instrumen

pengumpulan data dan metode analisis data.

  

berisi tentang pembahasan, sedangkan Bab VII berisi tentang kesimpulan dan

saran.

  Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rangkaian kegiatan guru

dalam pembelajaran matematika dengan topik garis dan sudut pada kelas VII

Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengintegrasikan penumbuhan

kecakapan vokasional. Berdasarkan tujuan tersebut, maka landasan teori yang

akan dipakai dalam penelitian ini meliputi : (i) Pembelajaran matematika, (ii)

Kecakapan vokasional, (iii) Lingkungan belajar yang dibutuhkan untuk

mengembangkan kecakapan vokasional, (iv) Rangkaian kegiatan guru, (vii)

Keterampilan keterampilan dasar mengajar, dan (viii) Materi garis dan sudut.

  1 4 " $ ,1 ( $ % 4 " $ Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik (siswa) yang

beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa, serta antara

siswa dengan siswa. Dengan demikian pembelajaran matematika adalah suatu

proses atau kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan

matematika kepada siswanya yang didalamnya terkandung upaya guru untuk

menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat,

dan kebutuhan siswa tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi

  

optimal antara guru dengan siswa, serta antara siswa dengan siswa dalam

mempelajari matematika tersebut (Suyitno, 2004:2).

  Matematika berasal dari bahasa latin atau yang

artinya belajar atau hal yang dipelajari. Sedangkan dalam bahasa Belanda

matematika disebut atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan

penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran

suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran

sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika

bersifat konsisten (Depdiknas, 2003).

  Pembelajaran matematika dapat diartikan sebagai kegiatan yang

menekankan pada eksplorasi matematika, model berfikir yang matematik, dan

pemberian tantangan atau masalah yang berkaitan dengan matematika. Sebagai

akibatnya peserta didik melalui pengalamannya dapat membedakan pola pola dan

struktur matematika, peserta didik dapat berfikir secara rasional dan sistematik.

(Artanti Hudoyo, 2007).

  Menurut Slameto (198: 158 170) peserta didik dapat membangun sendiri pengetahuannya. Guru bukan sebagai pemindah pengetahuan ke siswa.

  Pembelajaran matematika akan bermakna jika pembelajaran matematika

tersebut dilakukan kompetensi awal yang dimiliki siswa. Berdasarkan pada

kompetensi awal inilah guru memberikan materi belajar yang sesuai, dan dengan

bimbingan guru agar siswa secara aktif dapat membangun sendiri

pengetahuannya.

  /1 % 4 " $ Pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan yaitu (Depdiknas, 2003) :

  

a. Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya

melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, dan perbedaan.

  

b. Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan

penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan pendugaan, serta mencoba coba.

  

d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan.

  1 5 % & 2 & " ,1 ( $ 5 % 6& 2 & " Kecakapan vokasional adalah kecakapan yang dikaitkan dengan bidang

pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat (Depdiknas, 2004: 38). Kecakapan

vokasional diartikan sebagai kecakapan melakukan praktek kerja yang terkait

dengan pelajaran di sekolah. Berkaitan dengan pembelajaran di sekolah dapat

disimpulkan bahwa kecakapan vokasional adalah kecakapan melakukan praktek

kerja yang ada dalam kehidupan nyata dengan mengintegrasikan semua potensi

  

yang ada di sekitarnya untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan

pembelajaran di kelas (Susento, 2004).

  /1 4 " $ # ( 4 $ ( 4 ( 5 % 6& 2 & " Pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kecakapan vokasional

dilaksanakan melalui suatu proses pembelajaran yang mempunyai ciri ciri sebagai

berikut : a. Melibatkan kegiatan enaktif Kegiatan enaktif adalah kegiatan bermatematika menggunakan gerak

anggota badan dan benda konkrit (Susento, 2004: 2). Jadi dalam kegiatan enaktif

benda benda yang digunakan adalah benda konkrit dan benda benda tersebut

tidak hanya dilihat atau diamati tetapi benar benar dipegang dan dipakai oleh

siswa dalam pembelajaran. Benda konkrit adalah benda yang berwujud nyata,

dapat dilihat, dan diraba.

  b. Menghasilkan barang dan jasa Satu prinsip dasar dalam kecakapan vokasional yaitu menghasilkan barang

atau jasa (Depdiknas, 2004: 39). Prinsip inilah yang membedakan kecakapan

vokasional dengan kecakapan kecakapan hidup yang lain. Walaupun dalam

pelaksanaannya, pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kecakapan

vokasional tidak dapat dipisahkan dari kecakapan hidup yang lainnya.

  c. Memanfaatkan benda benda di sekitar untuk memecahkan masalah Dalam pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kecakapan

  

sekitarnya dalam memecahkan permasalahannya. Benda benda tersebut dapat

disediakan oleh orang lain dapat juga disediakan oleh siswa sendiri.

  d. Masalah yang diangkat bersifat terbuka Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran

matematika. Masalah tak harus tertutup ataupun mempunyai solusi tunggal, tetapi

dapat terbuka atau dicoba diselesaikan dengan berbagai cara (pemikiran yang

divergen), disini bukan hasil yang diutamakan namun proses (Kristina, 2005: 11).

Permasalahan yang diangkat memiliki lebih dari satu jawaban atau cara menjawab

yang benar.

  Dalam pembelajaran guru memberikan waktu dan kesempatan yang cukup

kepada siswa untuk membangun dan mengungkapkan pemecahan masalah sesuai

dengan keyakinannya sendiri. Jawaban dari permasalahan tidak diberikan secara

langsung oleh guru tetapi berasal dari pemikiran siswa sendiri. Masalah masalah

yang disampaikan bukan sekedar hafalan tetapi masalah yang membutuhkan

penjelasan lebih lanjut.

  71 ( ( 4 " $ # ( ' 4 ! ( 4 ( 5 % 6& 2 & " Lingkungan belajar yang dimaksud adalah situasi di sekitar siswa yang

dapat mendukung terjadinya proses belajar yang bertujuan mengembangkan

  

melalui pelajaran matematika, diperlukan lingkungan belajar sebagai berikut: ( )

Kelas konstruktivis, ( ) Pelajaran kontekstual, dan ( ) Kelas kooperatif. Untuk

itu lingkungan belajar seperti tersebut di atas juga dibutuhkan dalam pembelajaran

yang bertujuan mengembangkan kecakapan vokasional (Susento, 2004).

  1. kelas konstruktivis Kelas konstruktivis yakni lingkungan belajar di kelas atau di luar kelas

yang memungkinkan murid aktif membangun sendiri pengetahuan/ketrampilan

matematikanya dan merangsang murid memecahkan masalah matematika dengan

strategi sendiri (Susento, 2004: 2). 2. pelajaran kontekstual Pelajaran kontekstual yakni kegiatan pembelajaran matematika yang

menitikberatkan pada proses matematisasi yang bertolak dari masalah

kontekstual. Masalah ini berkaitan dengan pengalaman yang dikenal anak secara

nyata dalam kehidupan sehari hari (Susento, 2004: 2).

  Masalah kontekstual adalah masalah yang benar benar muncul dalam

kehidupan nyata seseorang atau masalah yang dapat dibayangkan terjadi dalam

kehidupan nyata. 3. kelas kooperatif Kelas kooperatif yakni situasi kelas yang memungkinkan semua murid

saling berkomunikasi, serta saling meminta dan memberi bantuan satu sama lain

(Susento, 2004: 2).

  1 ( $ Dalam proses pembelajaran di kelas, guru dan murid memiliki peranan

yang penting demi berlangsungnya proses pembelajaran. Suatu pembelajaran di

kelas tidak akan terlepas dari apa yang disebut pengelolaan kelas. Mengajar

adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses

belajar. Sistem lingkungan terdiri dari komponen komponen yang saling

mempengaruhi, yakni tujuan yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan

siswa yang harus memainkan peranan, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana

dan prasarana belajar mengajar yang tersedia.

  Guru harus bisa memilih strategi belajar mengajar yang optimal agar

tujuan belajar dapat tercapai secara optimal pula. Dalam hal ini, strategi belajar

mengajar yang dimaksud adalah rentetan perbuatan guru murid di dalam peristiwa

belajar mengajar. Dalam proses pembelajaran, guru juga harus dapat menciptakan

suasana yang menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam

mengikuti proses pembelajaran. Guru harus dapat memilih metode belajar yang

bervariasi agar kegiatan belajar mengajar tidak terkesan monoton. Dalam proses

pembelajaran guru tidak hanya sebagai pengelola kelas, namun dapat bertindak

sebagai fasilitator (menyediakan fasilitas) dan motivator (memberikan motivasi)

untuk siswa. Menurut Hudoyo, peran guru dalam menilai keberhasilan siswa tidak

cukup hanya sekedar melihat hasil ujian saja, melainkan juga memonitor segala

kegiatan siswa selama proses pembelajaran, seperti guru berkeliling kelas,

mengamati, dan mengoreksi pekerjaan siswa jika ada kesalahan konsep

  

(Astuti,2000). Menurut Gage & Berliner, mengemukakan peran guru dalam

proses pembelajaran mencakup :

  

1. Guru sebagai perencana ( ) yang harus mempersiapkan apa yang akan

dilakukan di dalam proses belajar mengajar ' ()

  

2. Guru sebagai pelaksana ( * ), yang harus dapat menciptakan situasi,

memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber

( ), selama proses berlangsung ' ()

  

3. Guru sebagai pembimbing ( ), di mana guru dituntut untuk

mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, dan guru harus membantu mencari pemecahannya ' ()

  

4. Guru sebagai fasilitator, di mana guru memfasilitasi pengalaman belajar siswa

dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses pembelajaran yang berupa buku paket, LKS, dan lain lain. Diharapkan siswa memahami dan mengembangkan potensi dirinya secara positif. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.

  Proses belajar yang umumnya dilalui adalah :

  1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas

  2. Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontak belajar yang bersifat

  3. Mendorong siswa untuk mengembangkan kesanggupan siswa untuk belajar atas inisiatif sendiri

  4. Mendorong siswa untuk peka berfikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri

  6. Guru berusaha memahami jalan pikiran siswa dan mendorong siswa untuk bertanggung jawab atas segala resiko proses belajarnya

Dokumen yang terkait

rencana pembelajaran yang mengintegrasikan tik

0 0 16

rendahnya kemampuan siswa dalam aspek pemecahan masalah yang diakibatkan karena belum aktifnya siswa di dalam kegiatan pembelajaran dimana pembelajaran masih didominasi oleh guru - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

Hubungan motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstarkurikuler dengan partisipan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository

0 1 146

Hubungan antara kompetensi penguasaan pengetahuan matematis guru, kompetensi interpersonal guru dan prestasi belajar siswa dalam pengejaran matematika di SMP - USD Repository

0 3 124

Efektivitas metode pembelajaran dalam hal perubahan konsep dengan eksperimen terbimbing menggunakan lembar kegiatan siswa pada pokok bahasan getaran - USD Repository

0 0 119

Perbandingan antara minat siswa dan proses kegiatan belajar mengajar pada SD yang menerapkan PMRI dan SD yang tidak menerapkan PMRI dalam pembelajaran matematika - USD Repository

0 0 270

Interaksi siswa autis dengan guru dan teman sekelas di sekolah inklusif untuk mengaktualkan potensi siswa dalam pembelajaran matematika : studi kasus pada siswa autis kelas 1 Sekolah Dasar - USD Repository

0 9 303

Perbandingan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika di kelas XI SMA yang dikelola oleh dua orang guru - USD Repository

0 1 161

Perkembangan kemampuan vokasional dan kemampuan matematika siswa pada pembelajaran matematika yang mengintegrasikan penumbuhan kecakapan vokasional siswa SMP - USD Repository

0 0 281

Kematangan vokasional pada siswa sekolah menengah kejuruan [SMK] Negeri 1 Sewon - USD Repository

0 0 109