Kematangan vokasional pada siswa sekolah menengah kejuruan [SMK] Negeri 1 Sewon - USD Repository
KEMATANGAN VOKASIONAL PADA SISWA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
NEGERI 1 SEWON
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh :
Diah Pertiwi Nugroho
NIM: 019114103
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
JOGJAKARTA
2009
MOTTO
Perbaharuilah Dirimu Hari Ini, Perbaharuilah Dirimu
Setiap Hari, Dan Perbaharuilah Dirimu Seterusnya.
Seseorang Yang Takut Berbuat Salah Justru Merasa
Kelelahan Meskipun Belum Berbuat Apa-Apa.
Tanpa Doa Dan Ikhtiar, Sebuah Harapan Tidak Akan
Terwujud Dengan Sempurna.KARYA SEDERHANA INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK
Bapak dan Ibu tercinta Yang selalu memberiku limpahan cinta, kasih sayang, perhatian, pengertian, kesabaran yang tak terhingga, dan yang telah mendidik dan menjaga aku hingga aku bisa seperti ini. Mbak-mbakku tersayang Mama Kun, Mama Tie, dan Mama Nie yang selalu mengajarkan aku tentang kedewasaan dan menjadi tempatku untuk berbagi keluh kesah. Bang Jefry Yang telah dengan sabar menunggu dan terus menempa aku menjadi lebih dewasa.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Diah Pertiwi Nugroho NIM : 019114103 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul
“KEMATANGAN VOKASIONAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH
adalah karya tulis saya sendiri. KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 SEWON”Skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah saya
sebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Jogjakarta, 23 Mei 2009 Penulis, Diah Pertiwi Nugroho
ABSTRAK
KEMATANGAN VOKASIONAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 SEWON
Diah Pertiwi Nugroho
019114103
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kematangan
vokasional pada siswa SMK N 1 Sewon. Kematangan vokasional siswa SMK N 1
Sewon adalah hasil evaluasi terhadap siswa SMK N 1 Sewon dalam penguasaan
individu terhadap tugas perkembangan vokasional. Subyek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 3 SMK N 1 Sewon yang berjumlah 63 orang. Pengambilan
sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling. Sedangkan
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala kematangan vokasional
yang disusun oleh peneliti. Skala tersebut terdiri dari 30 item dengan koefisien
reliabilitas sebesar 0,919. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 36 siswa
(57,14%) yang memiliki tingkat kematangan vokasional sangat tinggi, 21 siswa
(33,33%) yang memiliki tingkat kematangan vokasional tinggi, 6 siswa (9,52%)
yang memiliki tingkat kematangan vokasional sedang, dan tidak ada siswa (0%)
yang memiliki tingkat kematangan vokasional rendah dan sangat rendah. Data
tersebut menunjukkan bahwa mayoritas subyek penelitian telah memiliki tingkat
kematangan vokasional sangat tinggi.Kata kunci : kematangan vokasional, siswa SMK N 1 Sewon.
ABSTRACT
VOCATIONAL MATURITY OF THE STUDENTS
OF SEWON 1 STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL
(SMK N 1 SEWON)
Diah Pertiwi Nugroho
019114103
Psychology Faculty
Sanata Dharma University Yogyakarta
This research was aimed to investigate description of vocational maturity
level of the students of SMK N 1 Sewon. Vocational maturity of the student of
SMK N 1 Sewon is result of evaluation to student of SMK N 1 Sewon in hand
individual of vocational development task. The subjects of this research were 63
rd
3 grade students of SMK N 1 Sewon. Accidental sampling was applied to
collect data. Data collection was conducted using vocational maturity scale that
was made by researcher. The scale consisted of 30 items with reliability
coefficient of 0,919. Result of current research indicates that there are 36 students
(57,14%) with a very high level of vocational maturity, 21 student (33,33%) of
high level of vocational maturity, 6 student (9,52%) of medium level of vocational
maturity, and there is no student ( 0%) of low and very low level of vocational
maturity. It was concluded that majority of the subjects have already had a very
high level of vocational maturity.Keyword : vocational maturity, students of SMK N 1 Sewon.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim.Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program
sarjana pada Jurusan Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Penulis menyadari bahwa selama persiapan, penyusunan hingga
terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada dalam penyusunan
skripsi ini. Untuk itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Bapak Eddy Suhartanto, S. Psi., M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi, atas ijin dan motivasi yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.
2. Ibu Sylvia Carolina M. Y. M., S.Psi., M.Si., selaku Kepala Program Studi
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, atas saran, perhatian, dan motivasi kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr. A. Supratiknya selaku dosen pembimbing skripsi. Terima
kasih atas kesabaran, ketelitian dan nasihat yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Ibu ML. Anantasari, S.Psi., M.Si dan Bapak P. Agung Santoso, S. Psi., M.A
selaku dosen penguji. Terima kasih atas masukan dan kritikan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Seluruh staf pengajar di Fakultas Psikologi Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu-ilmu psikologi yang menarik tentang kepada penulis.
6. Karyawan Fakultas Psikologi., Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gik, Mas
Muji, dan, Mas Doni terima kasih atas bantuan dan kebersamaan yang telah diberikan kepada penulis selama penulis kuliah.
7. Bapak Sudarman selaku Kepala Sekolah SMK N I Sewon telah memberikan
ijin penelitian di SMK N I Sewon. Beserta para guru yang telah membantu penulis, terutama Pak Matori yang dengan senang hati membantu penulis dalam ngurus ijin penelitian. “Matur nuwun sanget nggih Pak”.
8. Bapak tercinta, terima kasih untuk limpahan cinta, kasih sayang pengertian,
perhatian, dan pengalaman menyenangkan yang selalu Bapak berikan untukpenulis. Semoga Bapak bisa segera pulih dan kita bisa jalan-jalan berdua lagi.
9. Ibu tercinta, terima kasih atas limpahan cinta, kasih sayang, perhatian,
pengertian, doa, pengorbanan, dan kesabaran tak terhingga yang selalu Ibu untuk penulis. Kerja keras dan semangat Ibu, akan aku jadikan teladan dalam kehidupanku.
10. Mama Kun, Mama Tie, & Mama Nie, terima kasih atas setiap dukungan,
bantuan, pengertian, doa, pengalaman berharga, dan keponakan-keponakan yang lucu yang telah kalian berikan untukku. Terutama buat Mama Kun: “Makasih ya Ma udah banyak mengalah n kasih aku waktu buat sering-sering ke kampus. Meski kadang kerjaan Mama lg banyak”. I Love U All.
11. Ketiga kakak iparku (Mas Rinto, Mas Andi, & Mas Antok) “Makasih ya Mas
atas kesediaannya mengantar jemput aku kuliah dulu, dan nganterin aku kalomo pergi-pergi. Sekarang aku dah bisa mandiri dan nggak ngrepotin kalian lagi. Hehehehe......”
12. Octa Viantary alias Mbieeel “makasih ya Nduk udah menghibur Tante kalo
Tante lagi suntuk, jadi temen berantem Tante di rumah, dan jadi temen hang out n jajan bareng yang menyenangkan sekaligus menguras kantong”.
13. Midhul, Dea, Edunk, Chacha, Ndul-ndul dan dua ponakanku yang masih ada
di perut, “makasih ya udah memberikan keceriaan dalam hari-hari Tante dan saat-saat bersama kalian selalu membuat Tante tersenyum”.
14. Bang Jefry, terima kasih atas kebersamaan yang bermakna selama 5 taon ini.
Dari Abang, aku banyak belajar tentang kehidupan yang sesungguhnya dan dari Abang aku banyak belajar untuk bersikap dewasa. Semoga ini akan menjadi awal yang indah untuk kita. Amien..
15. Keluarga ‘Kidhul’ (Simak, Abah, So Im, Tante). Makasih ya atas dukungan,
doa, dan waktu curhatnya. Especially buat So Im, “makasih ya Om udah nemenin wara wiri selama ini. Makasih juga buat masukan-masukan,sindiran-sindiran, dan kritik tajam yang memilukan hati. Hiks.. Hiks.. Hiks..”
16. My best friend Dita Anggraini alias ‘Onyel’ “Makasih ya Hun buat
kebersamaan yang indah selama 8 taon ini. Semoga persahabatan kita bisa tidak terhenti disini meskipun jalan yang akan kita tempuh berbeda.Perjanjian masih terus lanjut to Hun??Hehehehe...”
17. Temen-temen ‘01 baik yang udah lulus maupun yang sedang berjuang
denganku. Kebersamaan kita selama ini lebih memberikan warna dalam kehidupanku. Buat yang lagi berjuang: “Semangat! Kalian pasti bisa...”18. Buat ketiga “sahabatku” dalam ngerjain skripsi ini ‘3620’, ‘3744’, dan ‘2067’.
“Makasih ya kalian udah dengan setia nemenin aku kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan apapun kalian ada untukku hingga skripsi ini selesai.
Jangan pada rewel ya. Hehehehe...”
19. Almameter-almameter peneliti dan para “pahlawan tanpa tanda jasa” yang
telah memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat berharga dan tak ternilai untuk peneliti. Tanpa campur tangan Bapak dan Ibu sekalian mungkin peneliti hanya akan menjadi “manusia tanpa arah dan masa depan”.
20. Kepada semua pihak yang telah membantu dan teman-teman yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan.Penulis sadar bahwa Tugas Akhir ini tidak lepas dari kekurangan dan
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak akan selalu diterima dengan terbuka supaya Tugas Akhir ini dapat
berguna bagi pembaca maupun pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian
tentang kematangan vokasional terutama pada siswa sekolah.Yogyakarta, 23 Mei 2009 Penulis Diah Pertiwi Nugroho
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .......................................................... iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
ABSTRACT....................................................................................................... viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................... ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI..................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL............................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1............................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................... 7
A. Remaja ................................................................................................................ 71. Definisi Remaja ............................................................................................. 7
.................................................................................... 7
2. Batasan Usia Remaja
............................ 8
3. Tugas Perkembangan Vokasional pada Masa Remaja
1. Pengertian Kematangan Vokasional ......................................................... 12
3. Visi dan Misi SMK N 1 Sewon
G. Analisis Data .................................................................................................... 44
................................................................................ 39
F. Validitas dan Reliabilitas
E. Alat Pengumpulan Data .................................................................................. 34
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 32
..................................................................... 32
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 31
A. Desain Penelitian ............................................................................................. 31B. Subyek Penelitian ............................................................................................ 32
C. Identifikasi Variabel Penelitian....................................... 27
E. Kematangan Vokasional Siswa SMK N 1 Sewon
5. Kurikulum Sekolah ...................................................................................... 26
4. Fasilitas Sekolah .......................................................................................... 25
................................................................. 24
2. Jurusan ........................................................................................................... 24
2. Aspek-aspek Kematangan Vokasional
1. Deskripsi SMK N 1 Sewon ........................................................................ 23
.............................. 23
D. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sewon, Bantul
4. Pola Penyelenggaraan ................................................................................. 22
3. Pendekatan Pembelajaran ........................................................................... 21
........................................................ 20
2. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
.................................................. 19
1. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan
C. Sekolah Menengah Kejuruan .......................................................................... 19
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Vokasional ................ 16
...................................................... 15
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 45
B. Hasil Penelitian ................................................................................................ 46
............................................................ 46
1. Deskripsi Statistik Data Penelitian
2. Tingkat Kematangan Siswa SMK N 1 Sewon ......................................... 46
C. Pembahasan ...................................................................................................... 48
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 51
...................................................................................................... 51
A. Kesimpulan
B. Kelemahan Penelitian ..................................................................................... 51
B. Saran .................................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 53
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue-print Skala Kematangan Vokasional.......................................... 36
Tabel 2. Distribusi Item Pra Uji-Coba Skala Kematangan Vokasional ............ 37
Tabel 3. Skor Skala Kematangan Vokasional................................................... 38
Tabel 4. Distribusi Item Final Skala Kematangan Vokasional ......................... 41
Tabel 5.Uji Reliabilitas α Cronbach Skala Kematangan Vokasional .............. 43
Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian.................................................................... 46
Tabel 7. Norma Kategori Skor .......................................................................... 47
Tabel 8. Kategori Skor Kematangan Vokasional Siswa SMK N 1 Sewon....... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Uji Coba............................................................................... 56
Lampiran 2. Data Try Out.................................................................................. 63
Lampiran 3. Analisis Validitas dan Reliabilitas Skala....................................... 67
Lampiran 4. Data Lolos Try Out ........................................................................ 69
Lampiran 5. Analisis Reliabilitas Item Sahih .................................................... 72
Lampiran 6. Skala Final ..................................................................................... 74
Lampiran 7. Data Penelitian............................................................................... 80
Lampiran 8. Analisis Deskriptif Data Penelitian ............................................... 86
Lampiran 9. Kategori Siswa SMK N 1 SewonBerdasarkan Tingkat Kematangan Vokasional.............................. 87
Lampiran 10. Surat Keterangan Penelitian dari SMK N I Sewon ..................... 91
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu perhatian utama remaja usia 15-21 tahun pada umumnya
difokuskan pada perencanaan dan persiapan akan suatu pekerjaan (Havighurst,
1953). Perencanaan akan suatu pekerjaan ini dilakukan dengan jalan
mempersiapkan diri secara lebih baik sesuai dengan rencana tersebut, seperti
memilih kurikulum, jenis pendidikan, dan tambahan ketrampilan yang sekiranya
bisa mendukung rencana tersebut.Hal ini sejalan dengan salah satu tugas perkembangan yang penting
pada masa remaja yaitu mempersiapkan karier ekonomi (Havighurst, 1953).
Tugas ini sering disebut dengan tugas perkembangan vokasional. Tugas
perkembangan vokasional diartikan Conger (1977) sebagai sikap memilih dan
mempersiapkan diri dalam memasuki pekerjaan guna mempersiapkan
kemandirian dalam bidang ekonomi. Super (dalam Jersild, dkk, 1965)
menambahkan bahwa tugas perkembangan vokasional pada masa remaja adalah
melakukan pemantapan pilihan-pilihan pekerjaan sehingga seseorang
memformulasikan pendapatnya tentang pekerjaan yang sesuai untuk dirinya.
Seorang remaja diharapkan sudah mulai mencari informasi yang berhubungan
dengan pekerjaan yaitu pekerjaan yang sesuai dengan perkembangan minat,
kemampuan, dan kesempatan yang ada. Sejalan dengan pendapat Super,
perkembangan vokasional merupakan proses perkembangan diri seseorang yang
berhubungan dengan memilih, memasuki, dan mencapai kemajuan-kemajuan
yang terjadi dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.Dari beberapa penjelasan mengenai perkembangan vokasional diatas
dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan vokasional adalah sikap
mempersiapkan diri dalam memasuki pekerjaan dengan jalan memilih pekerjaan
yang sesuai dengan dirinya yaitu sesuai dengan minat, kemampuan, kesempatan
yang ada, dan mulai mencari informasi tentang pekerjaan yang akan dipilihnya.
Ketika individu telah menguasai dan menjalankan tugas-tugas perkembangan
vokasionalnya maka individu tersebut dikatakan telah mempunyai kematangan
vokasional (Anastasi, 1979).Philip (dalam Handayani, 2002) mendefinisikan kematangan vokasional
sebagai kesiapan diri untuk suatu bidang pekerjaan. Dalam kematangan
vokasional diperlukan adanya kesesuaian antara individu dengan pekerjaan, dan
bagaimana proses pengambilan keputusan dalam pemilihan pekerjaan (Crites,
1969). Kematangan vokasional juga terlihat dari cara individu dalam memilih
pekerjaan dengan penuh keyakinan (Pietrofesa dan Splete, 1975). Jordan (dalam
Fuhrman, 1990) menambahkan karakteristik dari individu yang memiliki
kematangan vokasional, diantaranya: bertanggung jawab, menilai diri dalam cara
yang realistik, mampu menggunakan informasi pendidikan dan pekerjaan secara
tepat, memahami segala faktor yang perlu dipertimbangkan dan mengambil
keputusan yang tepat dalam memilih pekerjaan.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kematangan vokasional pada
masa remaja, diantaranya: inteligensi, bakat, sekolah, keluarga, kepribadian, dan
minat individu terhadap suatu pekerjaan (Sukardi, 1987). Salah satu faktor yang
mempunyai peran yang cukup dominan dalam pencapaian kematangan vokasional
pada masa remaja adalah faktor sekolah. Menurut Brown (dalam Wahyono,
2002) idealnya sekolah mampu memberikan pengetahuan dasar dan sejumlah
ketrampilan khusus serta pelatihan yang dapat mempertemukan siswa dengan
persyaratan-persyaratan di dunia kerja. Peran sekolah dalam pencapaian
kematangan vokasional pada siswa ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan
oleh Dharmastuti (1997) yaitu kematangan vokasional pada siswa STM lebih
tinggi daripada kematangan vokasional pada siswa SMU. Hal tersebut sejalan
dengan arah pengembangan pendidikan menengah kejuruan yaitu menghasilkan
lulusan seperti yang diharapkan dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah
sumber daya manusia yang memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi
(“Kurikulum SMK Edisi 2004,” 2004).Melalui sekolah kejuruan para siswa dididik dan diarahkan untuk
menjadi tenaga kerja menengah yang terampil, mempunyai pengetahuan dan
ketrampilan yang sesuai dengan bidangnya. Hal ini dikarenakan Sekolah
Menengah Kejuruan memberikan pelatihan di industri yang dilaksanakan selama
empat bulan sampai dengan satu tahun pada industri dalam maupun luar negeri
atau lebih dikenal dengan program Pendidikan Sistem Ganda (“Kurikulum SMK
Edisi 2004,” 2004). Program ini selain memberikan pengalaman kerja juga
bermanfaat untuk mengembangkan rasa tanggung jawab, mengerti kemampuan
dan minatnya, menjadi produktif dan dapat digunakan untuk mengembangkan
ketrampilan dan bakat.Salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berhasil
mengantarkan lulusannya memasuki dunia kerja, baik bekerja di sebuah
perusahaan ataupun berwirausaha adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 1 Sewon, Bantul, Yogyakarta. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Sewon menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan besar yang ada di
Indonesia seperti Sari Ayu Martha Tilaar dan Mustika Ratu yang bergerak di
bidang kecantikan, memilih siswa-siswa lulusan SMK N 1 Sewon untuk bekerja
di perusahaan mereka (Wuris, 2007). Kerja sama yang terjalin tersebut membantu
siswa untuk dapat langsung bekerja setelah mereka lulus sehingga siswa tidak
kesulitan dalam mencari pekerjaan.Dengan adanya kerja sama tersebut, siswa dituntut untuk memiliki
kematangan vokasional yaitu kesiapan diri untuk suatu bidang pekerjaan sebelum
mereka memasuki dunia kerja. Dengan bekal kematangan vokasional yang tinggi,
siswa bisa lebih siap kerja, memiliki kompetensi terhadap pekerjaan, dan mampu
mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan pekerjaan. Sebaliknya, siswa
yang dengan tingkat kematangan vokasional yang rendah dapat mengalami
kesulitan ketika mereka dihadapkan dalam dunia kerja yang sebenarnya karena
kurangnya persiapan diri, kurangnya kompetensi terhadap pekerjaan, dan tidak
dapat mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan pekerjaan.Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti ingin mengetahui
gambaran tingkat pencapaian kematangan vokasional siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sewon, Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian ini dapat
menjadi bahan evaluasi mengenai kematangan vokasional siswa SMK N 1 Sewon
yaitu sejauh mana pihak sekolah membantu siswa mencapai tingkat kematangan
vokasional melalui kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan. Dengan demikian,
sekolah dapat menciptakan kondisi-kondisi yang sesuai sehingga dapat membantu
para siswa untuk mencapai tingkat kematangan vokasional yang tinggi.B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan pokok yang akan
diungkap dalam penelitian ini, adalah sejauh mana tingkat kematangan vokasional
telah dicapai oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sewon,
Bantul, Yogyakarta?C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan utama
penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pencapaian kematangan
vokasional siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sewon, Bantul,
Yogyakarta.D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi, bahan
referensi, dan dasar untuk penelitian-penelitian lain yang berkaitan dengan
kematangan vokasional.2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa kelas 3, memberikan gambaran mengenai kematangan vokasional yang telah dicapai mereka terutama setelah menempuh pendidikan di SMK N 1 Sewon.
b. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan evaluasi dalam pelaksanaan kebijakan yang telah dan akan dilakukan oleh pihak sekolah dalam meningkatkan kematangan vokasional siswa sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap memasuki dunia kerja.
BAB II LANDASAN TEORI A. Remaja
1. Definisi Remaja Remaja berasal dari kata adolescence yang berarti tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1999). Santrock
(2003) mendefinisikan masa remaja sebagai masa perkembangan transisi antara
masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, dan sosial-
emosional. Remaja dikaitkan sebagai peralihan antara anak dan dewasa, karena
remaja tidak bisa digolongkan lagi sebagai anak atau masuk pada kategori orang
dewasa. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masa remaja merupakan
masa peralihan antara anak dan dewasa yang mencakup perubahan kematangan
mental, emosional, sosial, dan fisik.2. Batasan Usia Remaja Monks & Knoers (2001) menyebutkan batasan usia remaja adalah 12
tahun sampai 21 tahun. Monks membagi masa remaja menjadi tiga fase, yaitu fase
remaja awal yang berusia 12-15 tahun, fase remaja tengah yang berusia 15-18
tahun, dan fase remaja akhir yang berusia 18-21 tahun. Sedangkan Steinberg
(1991) menggolongkan remaja menjadi dua bagian, yaitu remaja awal dan remaja
akhir. Remaja awal (early adolescence) berusia antara 10-14 tahun, dan batasan
usia remaja akhir (late adolescence) antara usia 15-22 tahun.Menurut Sarwono (2003) di Indonesia, batasan usia remaja adalah
orang yang berusia 11-24 tahun dan belum menikah. Pernikahan menentukan
batasan antara masa remaja dan masa dewasa. Sarwono (2003) menambahkan
bahwa di Indonesia pada umumnya orang yang sudah menikah dianggap sudah
sebagai seorang dewasa.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa batasan usia remaja adalah orang yang berusia 11-21 tahun dan belum menikah.
3. Tugas Perkembangan Vokasional pada Masa Remaja
Havighurst (1953) mendefinisikan tugas perkembangan sebagai suatu
tugas yang timbul pada suatu periode atau masa tertentu dalam kehidupan
seseorang. Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar
dalam sikap dan pola perilaku anak. Tugas-tugas perkembangan tersebut
dipusatkan pada penanggulangan sikap dan pola perilaku yang kekanak-kanakan
dan mengadakan persiapan untuk menghadapi masa dewasa. Ada delapan tugas
perkembangan pada masa remaja (Havighurst, 1953):
a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik
pria maupun wanita.b. Mencapai peran sosial pria dan wanita.
c. Menerima keadaan fisik dan menggunakan tubuhnya secara efektif.
d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. e. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan dewasa lainnya.
f. Mempersiapkan karier ekonomi.
g. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga.
h. Memperoleh peringkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk
berperilaku mengembangkan ideologi.Dari tugas-tugas perkembangan pada masa remaja diatas, salah satu
tugas perkembangan yang penting adalah mempersiapkan karier ekonomi yang
difokuskan pada perencanaan dan persiapan akan suatu pekerjaan (Havighurst,
1953). Tugas ini sering disebut dengan tugas perkembangan vokasional. Tugas
perkembangan vokasional pada remaja adalah kemampuan untuk menanamkan
kebiasaan-kebiasaan dasar dalam bekerja dengan jalan belajar, mengorganisasikan
energi untuk meyelesaikan suatu tugas pekerjaan sekolah, pekerjaan sehari-hari,
dan belajar untuk menomorsatukan pekerjaan dari keinginan untuk bermain.
(Havighurst dalam Pietrofesa & Splete, 1975) Tugas perkembangan vokasional diartikan Conger (1977) sebagai
sikap memilih dan mempersiapkan diri dalam memasuki pekerjaan guna
mempersiapkan kemandirian dalam bidang ekonomi. O’Hara (dalam Tarsidi,
2007) mengemukakan bahwa perkembangan vokasional pada dasarnya
merupakan sebuah proses belajar sehingga tingkat belajar individu akan
menentukan keefektifan pemilihan kariernya. Sedangkan Super (dalam Jersild,
dkk, 1965), lebih menitik beratkan perkembangan vokasional remaja pada sikap
melakukan pemantapan pilihan-pilihan pekerjaan sehingga remaja
memformulasikan pendapatnya tentang pekerjaan yang sesuai untuk dirinya.
Selain itu, seorang remaja juga mulai membuat pilihan pekerjaan sementara dan
mewujudkannya melalui pilihan yang tepat (Fuhrman, 1990). Pada tahap ini
remaja mulai mencari informasi yang berhubungan dengan pekerjaan, yang sesuai
dengan perkembangan minat, kemampuan, dan kesempatan yang ada. Sejalan
dengan pendapat Super, Tiedeman dan O’Hara (dalam Jersild, dkk, 1965)
mengungkapkan bahwa perkembangan vokasional merupakan proses
perkembangan diri seseorang yang berhubungan dengan memilih, memasuki, dan
mencapai kemajuan-kemajuan yang terjadi dalam bidang pendidikan dan
pekerjaan.Schulenberg, dkk, (dalam Prihastiwi, 1988) mendefinisikan
perkembangan vokasional sebagai suatu proses yang terjadi dalam hubungannya
dengan pekerjaan, dari memasuki sebuah pekerjaan sampai meninggalkan
pekerjaan. Powell (dalam Prihastiwi, 1988) menguraikan perkembangan
vokasional sebagai proses yang terjadi terus menerus melalui suatu periode waktu
dan dimanifestasikan dalam rangkaian tingkah laku vokasional yang terjadi
sepanjang kehidupannya. Asumsi lain yang terkandung dalam perkembangan
vokasional menurut Osipow (dalam Osipow, Walsh, & Tosi, 1984) yaitu bahwa
pekerjaan atau karier dianggap cara untuk mendapatkan kehidupan yang layak.Ginzberg (dalam Grinder, 1978) menjelaskan tugas perkembangan vokasional pada masa remaja, yaitu:
a. Mempertimbangkan faktor-faktor pribadi yang bersifat subyektif seperti minat, kemampuan, nilai-nilai.
b. Mulai mempertimbangkan nilai-nilai yang dimiliki dan mencari bidang
pekerjaan atau kegiatan yang memungkinkan mereka mengekspresikan nilai- nilai tersebut.c. Muncul minat untuk dapat berguna bagi orang lain.
d. Mulai mengambil keputusan khusus tentang pekerjaan di masa datang.
e. Mencari lingkungan baru di luar rumah guna mengekspresikan minat dan
menguji keahliannya.
f. Dapat menemukan jalan untuk melaksanakan pilihan-pilihan yang telah
dibuat.
g. Dapat mengevaluasi pengalaman dan umpan balik yang diterima dari orang
lain.Dari beberapa penjelasan mengenai perkembangan vokasional diatas
dapat disimpulkan bahwa perkembangan vokasional adalah sikap mempersiapkan
diri dalam memasuki pekerjaan dengan jalan memilih pekerjaan yang sesuai
dengan dirinya yaitu sesuai dengan minat, kebutuhan, kemampuan, kesempatan
yang ada, dan mulai mencari informasi tentang pekerjaan yang akan dipilihnya.
Ketika individu telah menguasai dan menjalankan tugas-tugas perkembangan
vokasionalnya maka individu tersebut dikatakan telah mempunyai kematangan
vokasional (Anastasi, 1979).B. Kematangan Vokasional
1. Pengertian Kematangan Vokasional
Jersild, dkk (1965) mengatakan bahwa kematangan adalah suatu dasar
kemajuan atau perkembangan. Hal ini mengandung pengertian bahwa seseorang
yang telah mencapai suatu kematangan tidak berarti ia telah mencapai titik akhir
dalam suatu perkembangan, namun bisa dikatakan bahwa ia telah mampu
menggunakan potensi yang ada pada dirinya dalam menghadapi tugas-tugas
perkembangan. Istilah vokasional biasanya dikaitkan dengan masalah pekerjaan.
Vokasional berasal dari kata vocation (pekerjaan) yang berarti cara seseorang
mendapatkan pekerjaan (Gulo, tanpa tahun). Dari penjelasan mengenai
kematangan dan vokasional diatas, dapat disimpulkan bahwa kematangan
vokasional adalah proses menghadapi tugas-tugas perkembangan terutama dalam
mencari pekerjaan dengan menggunakan potensi yang ada dalam diri individu.Anastasi (1979) menjelaskan bahwa individu yang telah menguasai
dan menjalankan tugas-tugas perkembangan vokasional bisa dikatakan telah
mempunyai kematangan vokasional. Kematangan vokasional diartikan sebagai
kesiapan seseorang untuk menyelesaikan perkembangan vokasional (Philip dan
Strohmer, 1982). Menurut Crites (1969), dalam konsep kematangan vokasional
diperlukan adanya kesesuaian antara individu dengan pekerjaan, dan bagaimana
proses pengambilan keputusan dalam pemilihan pekerjaan. Individu dikatakan
memiliki kematangan vokasional yang tinggi jika ditandai oleh keajegan memilih
pekerjaan yang diharapkan. Kematangan vokasional juga terlihat dari cara
individu dalam memilih pekerjaan dengan penuh keyakinan (Pietrofesa dan
Splete, 1975). Karakteristik individu yang memiliki kematangan vokasional
memiliki ciri-ciri: bertanggung jawab, menilai diri dalam cara yang realistik,
mampu menggunakan informasi pendidikan dan pekerjaan secara tepat,