Analisis pengaruh Economic Value Added (EVA) perusahaan terhadap harga saham : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta - USD Repository

  

ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM

  Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada:

  1. Yesus Kristus atas segala berkah-Nya

  2. Bapak dan Ibu

  3. Kakak dan Adik

  4. Keluarga besar Hadi Siswoyo

  5. Teman spesialku

  6. Teman – teman

  

MOTTO

HIDUP INI TIDAK ADA YANG SEMPURNA

BERBUATLAH SESUATU DENGAN

MAKSIMAL MAKA AKAN

MENGHASILKAN SESUATU YANG

MENDEKATI KESEMPURNAAN

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “ANALISIS

  

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PERUSAHAAN

TERHADAP HARGA SAHAM

  Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.

  5. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

  6. Bapak dan Ibu tercinta, Kakak dan Adik tersayang, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moral maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu beserta kalian semua.

  7. Seluruh keluarga Hadi Siswoyo terima kasih atas dukungan, saran dan kepercayaan yang telah diberikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

  8. Kristina Noviyanti yang selalu memberikan dukungannya.

  9. Adik Raden Roro Devi Farmasita Prisnawati yang memberikan dukungannya saat penulisan akhir skripsi ini.

  10. Bangkit Harry Saputra, Yulius Noferi Hadi, F.X. Eka Wahyu Wibawa. Terima kasih atas bantuannya selama ini. Oh iya.. Kapan kita ke timur kampus lagi?

  12. Kakak-kakak veteran “Beni, Sigit, Ari, Satya, Joko, Sarju, Kompos, Budi, Diar, Taryono, Yudha, Ciptadi”. Terima kasih atas dukungannya selama ini.

  13. Teman-teman ronda malam minggu di Siten khususnya RT 06 Danang, Zainudin, Maryoto, Purwadi, Iswanto, Satri, Dartono, Harwanto, Andrian, Gilang, Sudar, Ardi. Terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama ini.

  14. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Akuntasi 2005.

  15. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 5 Maret 2009

  

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM

  Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta Benedictus Singgih Prasetyo

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh economic value added

  (EVA) terhadap harga saham. Penelitian dilaksanakan berdasarkan data yang telah dipublikasikan oleh PT Bursa Efek Jakarta bulan Juni sampai dengan bulan September 2008. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 329 perusahaan. Sampel penelitian berjumlah 177 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan pendekatan proportional random sampling. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman (r’). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara economic value added (EVA) terhadap harga. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan analisis data di peroleh nilai r’ hitung = 0,211 > r’ = 0,124 dan

  tabel

  nilai probabilitas = 0,005 atau kurang dari α = 0,05. Besaran derajat pengaruh economic value added (EVA) terhadap harga saham adalah 0,045 (4,5%).

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COMPANY’S

ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TOWARDS THE STOCK

  

PRICE

  A Case Study of the Companies Listed in Jakarta Stock Exchange Benedictus Singgih Prasetyo

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2009 This research aims to find out the effect of economic value added (EVA) towards the stock price. The research was conducted based on the data issued by

  Jakarta Stock Exchange Companies from June to September 2008. Documentation was used as a technique for collecting the data. In this research, the population was 329 companies. The samples were 177 companies. Proportional random sampling approach was used as a sampling method. The data analysis technique was Rank Spearman (r’). The result shows that economic value added (EVA) influences the stock price. This result is shown by the result of data analysis computation in which r’ observed = 0,211 > r’ table = 0,124 and value = 0,005 <

  ρ α = 0,05. Coefficient determination effect of economic value added (EVA) towards the stock price is 0,045 (4,5%).

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... x ABSTRAK ........................................................................................................ xi ABSTRACT ........................................................................................................ xii

  DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Saham Perusahaan .................................................................................. 6 B. Kinerja Perusahaan ................................................................................. 11 C. Penilaian Kinerja Perusahaan ................................................................. 12 D. Economic Value Adeed (EVA) ............................................................... 14 E. Kerangka Teoritis .................................................................................... 17 F. Hipotesis .................................................................................................. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 20 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 20 D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian .................. 21 E. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 22 F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 22

  G. Badan Pengawas Pasar Modal ................................................................ 37

  H. Perusahaan yang Digunakan Sebagai Sampel ........................................ 38

  BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ........................................................................................ 44 B. Analisis Data .......................................................................................... 68 C. Pembahasan ............................................................................................ 72 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................. 77 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 77 C. Saran ....................................................................................................... 78 Daftar Pustaka

  ................................................................................................... 80

  

DAFTAR GAMBAR

  A. Gambar 4.1 Struktur Pasar Modal Indonesia ............................................... 31

  B. Gambar 4.2 Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa ............................... 35

  

DAFTAR TABEL

  A. Tabel 4.1 Jam Perdagangan Efek ............................................................... 36

  B. Tabel 4.2 Jam Pra Pembukaan .................................................................... 36

  C. Tabel 4.3 Jam Perdagangan Pasar Tunai .................................................... 36

  D. Tabel 4.4 Sampel Perusahaan ..................................................................... 38

  E. Tabel 5.1 Laporan Neraca Perusahaan tahun 2007 .................................... 44

  F. Tabel 5.2 Laporan Laba Rugi Perusahaan tahun 2007 ............................... 51

  G. Tabel 5.3 Perhitungan EVA ....................................................................... 60

  H. Tabel 5.4 Deskripsi EVA Perusahaan ........................................................ 65

  I. Tabel 5.5 Harga Saham .............................................................................. 65 J. Tabel 5.6 Deskripsi Harga Saham Perusahaan ........................................... 68 K. Tabel 5.7 Hasil Pengujian Normalitas EVA ............................................... 68 L. Tabel 5.8 Hasil Pengujian Normalitas Harga Saham ................................. 69 M. Tabel 5.9 Hasil Pengujian Linieritas .......................................................... 70

  

DAFTAR LAMPIRAN

  A. Lampiran 1 BI Rate 2007 ............................................................................ 82

  B. Lampiran 2 Perhitungan wd ....................................................................... 83

  C. Lampiran 3 Perhitungan kd ........................................................................ 89

  D. Lampiran 4 Perhitungan kd(1-T) ............................................................... 95

  E. Lampiran 5 Perhitungan ws ....................................................................... 101

  F. Lampiran 6 Perhitungan ks ........................................................................ 107

  G. Lampiran 7 Perhitungan WACC ................................................................ 113

  H. Lampiran 8 Perhitungan EVA ................................................................... 119

  I. Lampiran 9 Deskripsi Harga Saham .......................................................... 125 J. Lampiran 10 Koefisien Kolerasi Spearman ................................................ 126 K. Lampiran 11 Koefisien Kolerasi Pearson .................................................... 128

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Harga saham atau harga pasar saham setiap waktu dapat mengalami

  kenaikan atau penurunan secara tidak tentu. Naik-turunnya harga saham dapat disebabkan oleh banyak faktor. Ada tujuh macam faktor penggerak harga saham, yaitu: kondisi fundamental emiten, hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga (SBI), valuta asing, dana asing di bursa, indeks harga saham gabungan, news dan rumors (Arifin, 2001:116).

  Kondisi fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten (Arifin, 2001:116). Semakin baik kinerja emiten maka semakin tinggi pula harga saham. Sebaliknya, semakin buruk kinerja emiten maka semakin rendah pula harga sahamnya. Selama ini alat populer untuk menilai kinerja emiten atau perusahaan adalah dengan analisis rasio. Analisis rasio

  2 sekaligus sebagai alat yang cocok untuk mengendalikan operasional perusahaan (Rudianto, 2006:340). Selain itu, EVA menunjukkan ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value

  

added ) perusahaan. Jika kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya

  nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan (Tandelilin, 2001:195). Dengan demikian EVA dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan analisis rasio di atas.

  EVA adalah suatu estimasi laba ekonomis yang sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan. Hal inilah yang membedakan EVA dengan laba akuntansi. EVA menunjukkan sisa laba setelah semua biaya modal diperhitungkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa memperhitungkan biaya modal (Brigham dan Houston, 2001:51). Menurut Rusdianto, (2006:340), EVA merupakan sebuah pengukuran kinerja keuangan berdasarkan nilai yang merefleksikan jumlah absolut nilai kekayaan pemegang saham yang dihasilkan, baik bertambah atau berkurang. Dengan demikian

  3 menunjukkan bukti bahwa ada pengaruh yang positif antara EVA dengan harga saham. Sejalan dengan itu, perusahaan AT & T menemukan adanya korelasi yang hampir sempurna antara EVA dan harga saham (Fortune dalam Brigham dan Houston, 2001:53). Berbeda dengan fakta tersebut, penelitian Sasongko dan Wulandari (2006) tentang pengaruh EVA terhadap harga saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta untuk periode 2001-2002 menunjukkan bahwa EVA tidak mempengaruhi harga saham. Hal yang sama ditemukan oleh Susanti (2002) yang meneliti pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 1997-1999 yang menunjukkan bahwa EVA tidak berpengaruh pada harga saham.

  Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki kembali pengaruh kinerja perusahaan yang tercermin dalam EVA terhadap harga saham. Penelitian ini selanjutnya mengambil judul:

  “ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM”

  . Penelitian ini

  4 faktor tersebut, penelitian ini difokuskan pada pengujian sebagian faktor yaitu kondisi fundamental emiten khususnya pada kinerja manajemen yang diukur berdasarkan EVA. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada pengaruh EVA terhadap Harga Saham.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, rumusan permasalahan penelitian ini adalah apakah Economic Value Added (EVA) berpengaruh secara positif terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Economic Value Added (EVA) berpengaruh secara positif terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar

  5

  2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk mengelola informasi- informasi yang diperoleh investor terkait dengan analisis laporan keuangan sebelum investor mengambil keputusan dalam berinvestasi.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan bagi peneliti-peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut.

  6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Saham Perusahaan

1. Pengertian Saham

  Jakarta Stock Exchange (Bursa Efek Jakarta) dalam penerbitannya

  di http://www.jsx.co.id, mengartikan saham sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Adanya tanda penyertaan, maka pihak yang mempunyai tanda penyertaan mempunyai pengakuan atas perusahaan.

  Sejalan dengan pengertian ini, Dwiyanti (1999:11) menyatakan bahwa saham adalah surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham. Sementara menurut Sabardi (1994:141), saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan terbatas.

  7 suatu perusahaan. Secara kolektif, mereka memiliki perusahaan dan menanggung resiko akhir yang berkaitan dengan kepemilikan. Akan tetapi, tanggung jawab mereka dibatasi hanya pada jumlah investasi mereka.

  b. Saham Preferen Saham preferen adalah bentuk hibrida dari pendanaan, yang menggabungkan fitur utang dan saham biasa (van Horne dan Wachowicz, 2007:368). Sejalan dengan pengertian ini, Sabardi (1994:172) menyatakan bahwa saham preferen adalah kombinasi ciri- ciri dari utang dan saham biasa. Pemegang saham ini mempunyai klaim terhadap perusahaan di bawah kreditur namun di atas pemegang saham biasa. Menurut Dwiyanti (1999:12), preferred stock atau saham preferen adalah saham yang sifat pemberian dividennya bisa disepakati antara investor dengan perusahaan penerbit saham. Saham preferen disebut juga saham prioritas. Letak lebih diprioritasnya saham ini dari

  8

2. Harga Saham

  Menurut Halim (2003: 11-12), beberapa istilah yang berkenaan dengan harga saham adalah sebagai berikut: a. Harga nominal atau nilai pari adalah nilai yang ditetapkan oleh emiten, untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya.

  b. Harga perdana adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan di bursa efek, atau merupakan harga jual dari penjamin emisi kepada investor.

  c. Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain, harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.

  d. Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada saat jam bursa dibuka.

  e. Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli pada akhir hari bursa. Sedangkan istilah-istilah lain yang berkenaan dengan harga saham menurut Salim (2003:7) adalah sebagai berikut: a. High adalah harga tertinggi atau harga perdagangan tertinggi untuk suatu periode.

  b. Low adalah harga terendah atau harga perdagangan terendah untuk suatu periode.

  9

  b. Hukum permintaan dan penawaran Hukum permintaan dan penawaran mencerminkan permintaan dan penawaran dalam perdagangan saham di bursa efek. Jika permintaan akan saham meningkat atau penawarannya sedikit maka harga saham juga mengalami peningkatan.

  c. Tingkat suku bunga (SBI) Tingkat suku bunga mencerminkan besarnya bunga yang diberlakukan oleh bank sentral yang berkenaan dengan kebijakan pemerintah untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat. Jika peredaran uang terlalu banyak di masyarakat akan mengakibatkan masayarakat cenderung membelanjakan uangnya, pada akhirnya bisa berdampak pada kenaikan harga barang yang dapat memicu inflasi. Dengan menaikkan bunga SBI maka akan mendorong masyarakat menyimpan uangnya di bank dalam bentuk tabungan, deposito, dan lain-lain. Hal ini dapat mengakibatkan perpindahan alokasi dana investasi dari saham menuju

  10 bondong menginvetasikan uangnya dalam bentuk tabungan dollar.

  Penjualan saham guna menanamkan modalnya di bank dalam bentuk dollar dapat mengakibatkan merosotnya harga saham.

  e. Dana asing di bursa Jika sebuah bursa dikuasai oleh investor asing maka kecenderungan transaksi saham sedikit banyaknya dipengaruhi oleh investor asing.

  Jika investor asing tersebut merasa ragu terhadap bursa suatu negara, maka ia tidak akan menginvestasikan uangnya. Karena terjadi penurunan investasi maka harga saham pun dapat berubah.

  f. Indeks harga saham gabungan Indeks harga saham gabungan sebagai tolok ukur kondisi perekonomian dan investasi suatu negara. Jika indeks harga saham gabungan tersebut naik maka iklim investasi suatu negara baik. Dan sebaliknya, jika indeks harga saham gabungan tersebut turun maka iklim investasi buruk. Baik-buruknya iklim investasi akan berdampak

  11 B. Kinerja Perusahaan Kinerja adalah hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan berorganisasi dalam periode waktu tertentu (Pabundu, 2006:121). Fungsi pekerjaan atau kegiatan yang dimaksud adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi. Sedangkan faktor- faktor yang berpengaruh terhadap hasil pekerjaan atau prestasi kerja seseorang atau kelompok terdiri dari faktor intern dan faktor ektern. Faktor intern yang mempengaruhi adalah kecerdasan, keterampilan, emosi, motivasi, kondisi keluarga karyawan. Sedangkan faktor ekternal yang mempengaruhi adalah Peraturan Pemerintah tentang ketenagakerjaan, pelangan, pesaing, serikat buruh, dll. Sejalan dengan pengertian ini, Simanjuntak (http://www.nakertrans.go.id) menyatakan bahwa kinerja adalah tingkat pencapaian atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat

  12 kepadanya. Senada dengan pengertian ini, Hasibuan (2001:34) dalam penerbitannya di http://id.wikipedia.org mengemukakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah pencapaian hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan waktu dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi.

C. Penilaian Kinerja Perusahaan

  Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan

  13 dengan hal tersebut Wahyudi (2002:101) dalam penerbitannya di http://id.wikipedia.org menyatakan bahwa penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja/jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah sarana untuk mengevaluasi kinerja pegawai, pimpinan suatu unit kerja, dan keseluruhan suatu organisasi berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

  Tujuan penilaian kerja adalah sebagai alat memotivasi karyawan untuk mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi peraturan yang telah ditetapkan agar dapat menghasilkan kinerja karyawan yang baik. Manfaat dari penilaian kinerja (Mulyadi, 1993:419), secara lebih rinci sebagai berikut:

  1. Untuk mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui permotivasian karyawan secara maksimal.

  2. Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan.

  3. Sebagai alat identifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan.

  4. Sebagai penyedia dasar bagi distribusi penghargaan.

  14

  d. Program improvement, yaitu evaluasi yang memberikan informasi tentang bagaiman program berfungsi, bagaimana program kerja, bagaimana mengantisipasi masalah-masalah yang mungkn dapat menggangu pelaksanaan kegiatan.

  e. Program certification, yaitu evaluasi yang memberikan informasi mengenai nilai-nilai atau manfaat program.

  2. Metode Balanced-Scorecard

  Balanced scorecard adalah metode untuk mengukur kinerja seseorang atau

  kelompok/organisasi dengan menggunakan kartu untuk mencatat hasil kinerja. Ada empat perspektif yang digunakan dalam balanced scorecard, yaitu:

  a. Perspektif keuangan Pengukuran kinerja keuangan mengarah kepada perbaikan, perencanaan, implemetasi, dan pelaksanaan strategis. Adapun perbaikan tercermin dari sasaran-sasaran yang terkait dengan laba.

  Financial perspective

  memiliki cakupan operating income, return on capital employed, dan economic value added.

  b. Perspektif pelanggan Perpektif ini berpandangan untuk memuaskan pelanngan, perusahaan perlu menciptakan dan menyajikan suatu produk dan jasa yang bernilai lebih bagi konsumen. Adapun nilai lebih terjadi apabila manfaat yang diterima konsumen dari produk dan jasa lebih tinggi daripada biaya perolehannya. Customer perspective memiliki cakupan customer

  satisfaction, customer retention dan market share.

  c. Perspektif proses bisnis internal Proses ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu inovasi, operasi, dan layanan purna jual. Business process perspective, menggunakan ukuran seperti

  cost, throughput dan quality.

  d. Proses belajar dan berkembang Kinerja ini bertujuan untuk mendorong pembelajaran dan pertumbuhan

  15 menilai tingkat keberhasilan dari suatu kegiatan dari sisi kepentingan dan harapan penyandang dana (kreditur dan pemegang saham). Pendeknya, EVA adalah alat pengukur kinerja perusahaan untuk menilai keberhasilan perusahaan dalam menciptakan laba ekonomi yang dapat mencerminkan kesejahteraan penyandang dana. Menurut Young dan O’Byrne (2001:32), secara teoritis EVA dapat dihitung untuk setiap kesatuan, termasuk devisi, departemen, lini produk, segmen bisnis secara geografis, dan sebagainya.

  Dengan demikian EVA mampu memperbaiki garis pandang di tingkat devisi yang hilang ketika digunakan kelebihan pengembalian. Rumus EVA menurut Stewart dalam Utomo (1999):

  EVA = Operating profits – (c* x Capital) Keterangan:

  Operating profits = Net Operating Profit After Taxes.

  

(Capital Cost Return

  c* = CCR ) atau Cost of Capital Rate atau biasa disebut WACC (Weighted Average Cost of

  Capital) Capital

  = Modal, terdiri dari ekuitas dan hutang

  16 mengganggu keseimbangan dalam struktur tersebut. Secara sederhana, WACC dirumuskan sebagai berikut (Young dan O’Byrne, 2001:149):

  WACC = utang/pembiayaan total (biaya utang) (1-T) + ekuitas /pembiayaan total (biaya ekuitas).

  WACC juga dapat dicari dengan rumus yang digunakan Weston dan Brigham (1994:116) sebagai berikut:

  WACC = w d k d (1 -T)+w p k p +w s k s Keterangan:

  1. W d (Weight debt) adalah persentase utang perusahaan terhadap total modal. W d dapat dicari dengan rumus: hutang / total kapital

  2. Wp (Weight preferred) adalah persentase saham preferen perusahaan terhadap total modal. Wp dapat dicari dengan menggunakan rumus: saham preferen / total kapital

  3. Ws (Weight share) adalah persentase ekuitas biasa perusahaan terhadap total modal perusahaan. Ekuitas biasa berasal dari laba ditahan ditambah dengan saham biasa. Ws dapat dicari dengan menggunakan rumus: ekuitas biasa / total kapital

  4. Kd adalah suku bunga atas utang baru perusahaan.

  5. T adalah tarif pajak marjinal dan perusahaan.

  6. Kd(1-T) adalah biaya hutang setelah pajak yang digunakan untuk menghitung biaya rata-rata tertimbang dari modal.

  7. Kp adalah biaya saham preferen. Kp dapat dicari menggunakan rumus:

  17

  2. Memperkirakan koefisien beta saham ( βi) dan digunakan sebagai indeks dari resiko saham. Huruf i menandakan beta dari perusahaan yang ke-i.

  3. Memperkirakan tingkat pengembalian yang diharapkan di pasar atau tingkat pengembalian saham rata-rata (k M ).

  4. Memasukan nilai-nilai di atas ke dalam persamaan CAPM untuk mengestimasi tingkat pengembalian yang diharapkan atas saham yang bersangkutan:

  β K = k + s RF i (k M - k RF ) Keterangan: k = suku bunga bebas resiko

  RF

  k = premi resiko pada rata-rata saham

  M β = indeks rasio saham bersangkutan yang sedang dianalisa.

  Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dengan metode EVA adalah sebagai berikut (Rudianto, 2006:348-349):

  1. Nilai EVA > 0, berarti manajemen perusahaan telah berhasil menciptakan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan.

  18 oleh kejadian-kejadian atau faktor-faktor tertentu. Ada tujuh macam faktor penggerak harga saham yaitu (Arifin, 2001:116): kondisi fundamental emiten, hukum permintaan dan penawaran, tingkat suku bunga (SBI), valuta asing,

  news dan rumors.

  Kondisi fundamental mencerminkan kinerja suatu perusahaan. Salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan adalah EVA. EVA adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added) perusahaan. Jika kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan (Tandelilin, 2001:195). EVA adalah suatu estimasi laba ekonomis yang sesungguhnya dari perusahaan dalam tahun berjalan, dan hal ini sangat berbeda dengan laba akuntansi. EVA menunjukkan sisa laba setelah semua biaya modal diperhitungkan, sedangkan laba akuntansi ditentukan tanpa memperhitungkan biaya modal (Brigham dan Houston, 2001:51).

  Menurut Rusdianto (2006:340), EVA merupakan sebuah pengukuran kinerja

  19 Semakin banyak investor yang tertarik untuk memiliki saham perusahaan sedangkan jumlah saham yang beredar tidak berubah atau sama maka akan berdampak pada meningkatnya harga saham.

F. Hipotesis

  Berdasarkan kerangka teoritik tersebut di atas, dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H a = Economic value added berpengaruh secara positif terhadap harga saham perusahaan.

  20 BAB III

METODE PENELITIAN

  A. Jenis Penelitian

  Jenis penelitan ini menggunakan studi kasus. Studi kasus adalah penelitian mengenai status subyek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Hasan, 2002:15). Studi kasus ini dilakukan terhadap perusahaan termasuk dalam Bursa Efek Jakarta tahun 2007.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta. Data penelitian diakses melalui Pojok Bursa Efek Jakarta yang ada di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Pojok Bursa Efek Jakarta yang ada di Universitas Gadjah

  21 yang menjadi subjek adalah perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta (BEJ).

  2. Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah data-data laporan keuangan perusahaan khususnya laporan laba-rugi tahun 2007, laporan neraca tahun 2007 yang dikeluarkan oleh BEJ, dan data-data lain yang mendukung.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian

  1. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti (Hasan, 2002:58). Dalam penelitian ini populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta periode tahun 2007 dengan jumlah 329 perusahaan.

  2. Sampel Penelitian

  22 dengan proporsi 50% pada tiap-tiap sektor usaha. Pengambilan sampel perusahaan pada tiap-tiap sektor usaha dilakukan secara random.

  E. Metode Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto 1991:188). Teknik ini dilakukan dengan mengumpulkan dokumen- dokumen laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

  F. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

  Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan

  23 Uji normalitas dalam penelitian ini didasarkan rumus One-Sample

  Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2002:122) yaitu:

  Dm,n = max | Sm (X) – Sn (X) | Keterangan:

  D = Deviasi Maksimum Sm (X) = Distribusi frekuensi kumulatif sampel satu Sn (X) = Distribusi frekuensi kumulatif sampel dua

  Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi data masing-masing variabel normal atau tidak dilakukan dengan

  hitung tabel.

  membandingkan antara F dengan F Adapun kriterianya adalah

  hitung

  sebagai berikut jika nilai F lebih besar dari nilai probabilitas ( ρ =

  0,05), maka distribusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya, jika

  hitung

  nilai F lebih kecil dari nilai probabilitas ( ρ = 0,05), maka distribusi data dikatakan normal.

  b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing

  24 2 ( ) JK E S e =

  k

  2 Dimana : F = harga bilangan F untuk garis regresi

  2 S TC = varian tuna cocok

  2 S e = varian kekeliruan

  JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: jika nilai F hitung < nilai F tabel maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linier, sebaliknya jika nilai F hitung > nilai F tabel maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bersifat tidak linier.

3. Pengujian Hipotesis

  a. Rumusan Hipotesis H = Economic value added tidak berpengaruh secara positif

  o

  terhadap harga saham perusahaan H = Economic value added berpengaruh secara positif terhadap

  a

  25 bebas dengan variabel terikat dalam permasalahan di atas. Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi Spearman yaitu (Sudjana, 1996:455): 2

  ⎛ ( 6 ∑ bi − r’ =

  1 2 ⎜⎜ ⎟⎟

  n ( n

  1 ) ⎝ ⎠

  Dimana: b i = beda peringkat antara EVA dan harga saham n = jumlah sampel r’ = koefisien korelasi antara variabel EVA dan harga saham

  2) Uji Rank Spearman (r’) Ho diterima jika r’ hitung < batas nilai kritis untuk uji korelasi berdasarkan koefisien Rank Spearman atau sig (2-tailed) >

  α = 0,05 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan. Sedangkan Ho ditolak jika r’ hitung

  ≥ batas nilai kritis untuk uji korelasi berdasarkan koefisien Rank Spearman atau sig (2-tailed) < α =

  0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan dengan

  26 JK = jumlah kuadrat residu

  res

  Harga JK dan JK dapat dicari dengan rumus (Siregar,

  tot res

  2004:213): 2 2 ( ∑ )

  y

  JK tot = ∑ −

  y

  n JK = JK – res tot JK reg

  ⎛ ⎞ ∑ ∑

  ⎜ y ⎟

  x

  JK reg = b ∑ −

  y x

  n ⎜⎜ ⎟⎟ ⎝ ⎠

  Dimana: X = Economic Value Added (EVA) Y = harga saham n = jumlah sampel

  

BAB IV

GAMBARAN UMUM A. Sejarah Pasar Modal Indonesia Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

  merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

  Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat

  28

  2. Tahun 1914 – 1918: Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I

  3. Tahun 1925 – 1942: Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya

  4. Awal tahun 1939: Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan Surabaya ditutup.

  5. Tahun 1942 – 1952: Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II

  6. Tahun 1952: Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman (Lukman Wiradinata) dan Menteri Keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo).

  Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950).

  7. Tahun 1956: Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin tidak aktif.

  8. Tahun 1956 – 1977: Perdagangan di Bursa Efek vakum.

  9. Tanggal 10 Agustus 1977: Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

  29

  11. Tahun 1987: Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.

  12. Tahun 1988 – 1990: Paket deregulasi di bidang perbankan dan pasar modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.

  13. Tanggal 2 Juni 1988: Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

  14. Bulan Desember 1988: Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.

  15. Tanggal 16 Juni 1989: Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

  30

  19. Tahun 1995: Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

  20. Tahun 2000: Sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

  21. Tahun 2002: BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading).

  22. Tahun 2007: Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

B. Visi Misi Pasar Modal Indonesia

  1. Visi Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia.

  2. Misi

  a. Pillar of Indonesian Economy b.

   Market oriented

  31 Pasar Modal mengawasi bursa efek. Dalam bursa efek terdapat, perusahaan efek, lembaga penunjang, profesi penunjang, pemodal, dan emiten.

Gambar 4.1 Struktur Pasar Modal Indonesia

STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA

  Menteri Keuangan RI BAPEPAM - LK Bursa Efek LPK LPP PERUSAHAAN LEMBAGA PROFESI

  PEMODAL Emiten EFEK PENUNJANG PENUNJANG Perusah aan

  • Penjamin Emisi - Biro - Akuntan - Domestik Publik - Perantara Administrasi - Konsultan - Asing Perdagangan Efek Hukum Reksa Efek - Kustodian - Penilai dana
  • Manajer - Wali Amanat - Notaris Investasi - Pemeringkat Efek D.

   Proses Go Public

  32 Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar yaitu: a. Penjamin Emisi (underwriter). Merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.

  b. Akuntan Publik (auditor independen). Bertugas melakukan audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.

  c. Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.

  d. Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum.

  e. Notaris untuk membuat akta-akta perubahan anggaran dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.

  33 penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.

  4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

E. Mekanisme Perdagangan Pasar Modal Indonesia

  Mekanisme Perdagangan Pasar Modal Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Efek.

  Pada bagian ini, seseorang yang akan menjadi investor terlebih dahulu menjadi nasabah atau membuka rekening di salah satu broker atau

  34 3. Diteruskan ke Floor Trader.

  Setiap order yang masuk ke broker selanjutnya akan diteruskan ke petugas broker tersebut yang berada di lantai bursa atau yang sering disebut floor

  trader.

  4. Masukkan Order ke JATS

  Floor trader akan memasukkan (entry) semua order yang diterimanya ke

  dalam sistem komputer JATS. Di lantai bursa, terdapat ratusan terminal JATS yang menjadi sarana entry order-order dari nasabah. Seluruh order yang masuk ke sistem JATS dapat dipantau baik oleh floor trader, petugas di kantor broker dan investor. Dalam tahap ini, terdapat komunikasi antara pihak broker dengan investor agar dapat terpenuhi tujuan order yang disampaikan investor baik untuk beli maupun jual. Termasuk pada tahap ini, berdasarkan perintah investor, floor trader melakukan beberapa perubahan order, seperti perubahan harga penawaran, dan beberapa perubahan lainnya.

  35

  6. Penyelesaian Transaksi (Settlement) Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak- haknya karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sementara investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama 3 hari bursa.

Gambar 4.2 Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa

  36 F. Jam Perdagangan Pasar Modal Indonesia

1. Jam Perdagangan

  Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan selama jam perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu JATS.

Tabel 4.1 Jam Perdagangan Efek

  Hari Sesi I Sesi II Senin – Kamis Pukul 09.30 s/d 12.00 Pukul 13.30 s/d 16.00 Jumat Pukul 09.30 s/d 11.30 Pukul 14.00 s/d 16.00

  2. Pra Pembukaan Pra Pembukaan untuk Pasar Reguler dilakukan setiap Hari Bursa. Tabel 4.2 Jam Pra Pembukaan

  Jam Kegiatan Pukul 09.10.00 s/d 09.25.00 Anggota Bursa memasukan penawaran jual dan atau permintaan beli Pukul 09.25.01 s/d 09.29.59 JATS melakukan proses pembentukan

  Harga Prapembukaan dan alokasi

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh tingkat kesehatan perusahaan perbankan terhadap harga saham : studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2009-2012.

1 1 104

Analisis pengaruh Economic Value Added (EVA) perusahaan terhadap harga saham : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta.

0 0 150

Analisis pengaruh variabel kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap earning per share : studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 107

Pengaruh perubahan laba akuntansi perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ45 tahun 2001-tahun 2005 - USD Repository

0 0 117

Pengaruh perubahan laba per lembar saham terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan tekstil yang listing di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 92

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan Manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 102

Pengaruh struktur kepemilikan saham terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 1 100

Analisis pengaruh ROA, EPS dan reputasi underwriter terhadap harga saham perdana perusahaan Go Public di BEJ : studi emperis pada perusahaan IPO yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2001-2006 - USD Repository

0 0 85

Pengaruh perubahan dividen terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama 2004-2005 - USD Repository

0 0 91