Evaluasi sistem pemberian kredit : studi kasus pada Merpati Group.

(1)

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus Pada Merpati Group BELLA SAVITRI ANGGRAENI

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh Merpati Group dengan teori. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Merpati Group. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Untuk menjawab pertanyaan digunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemberian kredit pada Merpati Group sudah sesuai dengan teori. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian antara praktik yang dijalankan pada Merpati Group dengan teori sistem pemberian kredit.


(2)

ABSTRACT

THE EVALUATION OF CREDIT GRANTING SYSTEM A Case Study On Merpati Group

BELLA SAVITRI ANGGRAENI Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The purpose of this research is to acknowledge the suitability of credit-granting system conducted by Merpati Group with the theory. The type of this research is a case study on Merpati Group. The data were collected with means of interviews and documentation. This research used a descriptive analysis. The result of this research shows that credit-granting system applied by Merpati Group suits the theory. The practice conducted by Merpati Group has been in accordance with the theory of credit-granting system.


(3)

i

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus Pada Merpati Group

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Bella Savitri Anggraeni NIM : 122114052

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

Live is like a camera

Focus

on what’s important

,

Capture

the good times

,

Develop

from the negatives

,

And if things

don’t

work out

,

Take another shot

.

Skripsi ini Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Bunda Maria

Papaku Hariyono

Mamaku Fransisca Maria Christian Haryati

Adikku Tobi Putra Kurniawan

Aloysius Satrio Nugroho


(7)

(8)

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto., S.E., M.B.A. selaku dekan Fakultas Ekonomi. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi akuntansi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Dr. Fr. Ninik Yudianti M.Acc selaku Dosen Pembimbing Akademik yang membimbing penulis dari awal perkuliahan hingga selesai.

5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Akt., QIA selaku Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh dosen, karyawan, dan teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas


(10)

(11)

ix DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 3

D.Manfaat Penelitian ... 3

E. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI A.Kredit ... 5

B. Leasing ... 11

C.Prosedur Umum Perkreditan ... 15

D.Sistem Pemberian Kredit ... 17

E. Persyaratan Umum Untuk Mengajukan Kredit ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 23

B.Tempat Dan Waktu Penelitian... 23

C.Subyek Dan Obyek Penelitian ... 23

D.Data Yang Dicari ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 24

F. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Merpati Group ... 27

B. Lokasi Merpati Group ... 28

C. Struktur Organisasi Merpati Group ... 29

BAB V PEMBAHASAN A. Sistem Pemberian Kredit... 45


(12)

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ... 71

B. Keterbatasan Penelitian ... 71

C. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(13)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Rangkuman Analisis Terhadap Prosedur Pemberian Kredit

Merpati Group ... 25 Tabel 3.2 Rangkuman Analisis Terhadap Dokumen dan Catatan

Pemberian Kredit Merpati Group ... 25 Tabel 3.3 Rangkuman Analisis Terhadap Unit-unit Yang Terkait

Pemberian Kredit Merpati Group ... 26 Tabel 5.1 Rangkuman Analisis Terhadap Prosedur Pemberian Kredit

Merpati Group ... 67 Tabel 5.2 Rangkuman Analisis Terhadap Dokumen dan Catatan

Pemberian Kredit Merpati Group ... 68 Tabel 5.3 Rangkuman Analisis Terhadap Unit-unit Yang Terkait


(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Gambar Struktur Organisasi Merpati Group ... 44 Gambar 5.1 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit

Merpati Group ... 50 Gambar 5.2 Bagan Alir Prosedur Penyidikan dan Analisis Kredit

Merpati Group ... 51 Gambar 5.3 Bagan Alir Prosedur Keputusan Kredit

Merpati Group ... 52 Gambar 5.4 Bagan Alir Prosedur Penolakan Permohonan Kredit

Merpati Group ... 53 Gambar 5.5 Bagan Alir Prosedur Persetujuan Permohonan Kredit

Merpati Group ... 54 Gambar 5.6 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit

Merpati Group ... 55 Gambar 5.7 Bagan Alir Prosedur Pelunasan Kredit


(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Merpati Group ... 74 Lampiran 2 Surat Keterangan telah melakukan penelitian ... 75 Lampiran 3 Dokumen Sistem Pemberian Kredit Merpati Group ... 76


(16)

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus Pada Merpati Group BELLA SAVITRI ANGGRAENI

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh Merpati Group dengan teori. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada Merpati Group. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Untuk menjawab pertanyaan digunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemberian kredit pada Merpati Group sudah sesuai dengan teori. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian antara praktik yang dijalankan pada Merpati Group dengan teori sistem pemberian kredit.


(17)

xv ABSTRACT

THE EVALUATION OF CREDIT GRANTING SYSTEM A Case Study On Merpati Group

BELLA SAVITRI ANGGRAENI Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The purpose of this research is to acknowledge the suitability of credit-granting system conducted by Merpati Group with the theory. The type of this research is a case study on Merpati Group. The data were collected with means of interviews and documentation. This research used a descriptive analysis. The result of this research shows that credit-granting system applied by Merpati Group suits the theory. The practice conducted by Merpati Group has been in accordance with the theory of credit-granting system.


(18)

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk dengan tingkat status sosial yang beragam. Kondisi ini menyebabkan Indonesia merupakan kawasan pasar potensial dalam usaha perkreditan karena status sosial pada kalangan masyarakat menengah ke bawah dengan penghasilan rendah menduduki tingkat tertinggi. Disini pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta untuk melakukan pembangunan melalui penyaluran kredit kepada masyakarat.

Saat ini, kredit tidak asing bagi masyarakat Indonesia, dari masyarakat kecil sampai pengusaha mengenal kredit. Kredit menurut UU No.10 1998 tentang perubahan UU No.7 tahun 1992 yaitu, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”

Dengan bantuan kredit, para pengusaha dapat memperluas usahanya dan menciptakan lapangan usaha, sehingga dapat membantu dalam pemerataan dan peningkatan pendapatan di Indonesia. Peningkatan pendapatan masyarakat dan kemajuan dunia usaha secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebutuhan akan dana untuk memenuhi keinginan mereka.


(20)

Lembaga pembiayaan dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat dengan berbagai kemudahan. Kemudahan yang ditawarkan oleh lembaga pembiayaan akan membantu masyarakat Indonesia untuk memperoleh dana dengan cepat. Saat ini banyak lembaga pembiayaan yang menyediakan fasilitas kredit, salah satunya adalah leasing.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan Bab 1 Pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara Sewa Guna Usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun Sewa Guna tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.

Leasing memberikan pelayanan yang cepat, prosedur yang tidak rumit,

dan persyaratan yang mudah untuk dipenuhi, sehingga banyak masyarakat yang tertarik mengambil kredit di leasing untuk memenuhi kebutuhannya. Banyaknya masyarakat yang tertarik untuk mengambil kredit di leasing, maka perusahaan harus menetapkan sistem pemberian kredit yang baik, sehingga tidak hanya masyarakat yang mendapat keuntungan karena kemudahan yang ditawarkan oleh leasing, namun leasing juga dapat semakin berkembang dengan sistem pemberian kredit yang baik.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul: “Evaluasi Sistem Pemberian Kredit” studi kasus pada Merpati Group.


(21)

B. Rumusan Masalah

Apakah sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh Merpati Group sudah sesuai dengan teori?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kesesuaian sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh Merpati Group dengan teori.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Leasing

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan menambah informasi yang bermanfaat bagi Merpati Group dalam pelaksanaan dan pengembangan sistem pemberian kredit.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, wawasan, dan pengetahuan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alat untuk menerapkan teori dan ilmu yang didapat selama kegiatan perkuliahan, terutama mengenai analisis perancangan sistem akuntansi ke dalam praktek dunia perusahaan, serta menambah pengetahuan dan pengalaman tentang dunia perusahaan.


(22)

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi landasan teori-teori yang relevan dengan rumusan masalah yang diangkat.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi sejarah berdirinya leasing, gambaran umum leasing, struktur organisasi, dan data-data lain yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai perusahaan.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisis data dan pembahasan. BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari analisis data yang telah dilakukan, keterbatasan sertasaran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kredit

1. Pengertian Kredit

Istilah kredit berasal dari Bahasa Yunani (credere) yang berarti kepercayaan (truth atau faith). Kredit dalam arti ekonomi adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang, maupun jasa.

Pengertian kredit menurut UU No.10 1998 tentang perubahan UU No.7 tahun 1992 yaitu, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.”

2. Unsur-unsur Kredit

Menurut Suyatno, dkk (2007: 14) unsur-unsur kredit adalah: a. Kepercayaan

Kepercayaan yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.


(24)

b. Waktu

Waktu yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Degree of risk

Degree of risk yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebab

akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. d. Prestasi

Prestasi atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dalam bentuk barang/jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktek perkreditan.

3. Fungsi Kredit

Menurut Kasmir (2005: 97-98) fungsi kredit adalah: a. Untuk meningkatkan daya guna uang

Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.


(25)

b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu darah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

c. Untuk meningkatkan daya guna barang

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Meningkatkan peredaran barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

e. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.


(26)

f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha

Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apa lagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.

g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun oabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga, dapat pula mengurangi pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.

h. Untuk meningkatkan hubungan internasional

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan si pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya.

4. Jenis-jenis Kredit

Menurut Suyatno,dkk (2007: 25-29) jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu sebagai berikut:


(27)

a. Kredit dilihat dari sudut tujuannya Kredit ini terdiri atas:

1) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumtif.

2) Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.

3) Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi. Kredit perdagangan terdiri dari kredit perdagangan dalam negeri dan luar negeri.

b. Kredit dilihat dari sudut jangka waktunya

Kredit dilihat dari sudut jangka waktunya terdiri atas:

1) Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun.

2) Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang berjangka waktu antara (satu) sampai 3 (tiga) tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman sebagaimana tersebut diatas.

3) Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun. kredit jangka panjang ini pada umumnya adalah kredit investasi yang bertujuan menambah modal perusahaan dalam rangka untuk melakukan rehabilitasi, ekspansi (perluasan), dan pendirian proyek baru.


(28)

c. Kredit dilihat dari sudut jaminannya

Kredit dilihat dari sudut jaminannya terbagi menjadi 2 (dua), yaitu kredit tanpa jaminan dan kredit dengan agunan.

d. Kredit dilihat dari sudut penggunaannya

Penggolongan kredit menurut penggunaannya dapat dibagi 2 (dua), yaitu kredit eksploitasi dan kredit investasi.

5. Tujuan Kredit

Menurut Kasmir (2005: 95-97) tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:

1. Mencari keuntungan

Mencari keuntungan yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut.

2. Membantu usaha nasabah

Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. 3. Membantu pemerintah

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya peningkatab pembangunan di berbagai sektor.


(29)

B. Leasing

1. Pengertian Leasing

Pengertian leasing secara umum adalah perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee (nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee dengan imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. (Kasmir, 2005: 257-258)

Pengertian sewa guna usaha sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 Tanggal 21 November 1991: “Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.” (Arthesa, 2006: 249)

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 9 tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan Bab 1 Pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara Sewa Guna Usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun Sewa Guna tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh Penyewa Guna Usaha (Leese) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.

Finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada

akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sedangkan Operating lease


(30)

tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha. (Kasmir, 2005: 258)

2. Pihak-pihak yang Terlibat

Menurut Kasmir (2005: 260) pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemberian fasilitas leasing adalah sebagai berikut:

a. Lessor

Lessor merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan

para nasabahnya untuk memperoleh barang-barang modal.

b. Lessee

Lessee adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing

kepada lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.

c. Supplier

Supplier yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan

dileasing sesuai perjanjian antara lessor dengan lessee dan dalam hal ini supplier juga dapat bertindak sebagai lessor.

d. Asuransi

Asuransi merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara lessor dengan lessee.

3. Kegiatan Leasing

Di dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 Tanggal 21 November 1991, kegiatan leasing dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu:


(31)

a. Melakukan sewa guna usaha dengan hak opsi bagi lessee (finance

lease)

Kriteria untuk finance lease apabila suatu perusahaan leasing memenuhi persyaratan:

1) Jumlah pembayaran sewa guna usaha dan selama masa sewa guna usaha pertama kali, ditambah dengan nilai sisa barang yang dilease harus dapat menutupi harga perolehan barang modal yang dileasekan dan keuntungan bagi pihak lessor.

2) Dalam perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai hak opsi bagi lessee.

b. Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi lessee

(operating lease)

Kriteria untuk finance lease apabila suatu perusahaan leasing memenuhi persyaratan:

1) Jumlah pembayaran selama masa leasing pertama tidak dapat menutupi harga perolehan barang modal yang dileasekan ditambah keuntungan bagi pihak lessor.

2) Di dalam perjanjian leasing tidak memuat mengenai hak opsi bagi

lessee.

4. Perjanjian Leasing

Perjanjian yang dibuat antara lessor dengan lessee disebut “lease

agreement”, dimana di dalam perjanjian tersebut memuat kontrak kerja bersyarat antara kedua belah pihak, lessor dan lessee.


(32)

Isi kontrak yang dibuat secara umum memuat antara lain: a. Nama dan alamat lessee

b. Jenis barang modal diinginkan

c. Jumlah atau nilai barang yang dileasingkan d. Syarat-syarat pembayaran

e. Syarat-syarat kepemilikan atau syarat lainnya f. Biaya-biaya yang dikenakan

g. Sangsi-sangsi apabila lessee ingkar janji h. dan lain-lainnya

5. Biaya-biaya yang Dikeluarkan

Biaya-biaya yang dibebankan kepada lessee biasanya terdiri dari: a. Biaya administrasi yang besarnya dihitung per tahun

b. Biaya materai untuk perjanjian

c. Biaya bunga terhadap barang yang dileasekan d. Premi asuransi yang di setor kepada pihak asuransi 6. Sangsi-sangsi

Sangsi-sangsi yang diberikan pihak lessor kepada pihak lessee apabila lessee ingkar janji atau tidak memenuhi kewajibannya kepada pihak lessor sesuai perjanjian yang telah disepakati adalah sebagai berikut:

a. Berupa teguran lisan supaya segera melunasi

b. Jika teguran lisan tidak digubris, maka akan diberikan teguran tertulis c. Dikenakan denda sesuai perjanjian


(33)

C. Prosedur Umum Perkreditan

Menurut Suyatno, dkk (2007: 69-87) prosedur umum perkreditan terdiri dari: 1. Permohonan Kredit

Permohonan fasilitas kredit mencangkup:

a. Permohonan baru untuk mendapatkan suatu jenis fasilitas kredit. b. Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

c. Permohonan perpanjangan/pembaruan masa laku kredit yang telah berakhir jangka waktunya.

d. Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan, antara lain penukaran jaminan, perubahan/pengunduran jadwal angsuran dan lain sebagainya.

2. Penyidikan dan Analisis Kredit a. Penyidikan Kredit

Yang dimaksud dengan penyidikan (investigasi) kredit adalah pekerjaan yang meliputi:

1) Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur

2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah, baik data intern bank maupun data ekstern. Dalam hal ini termasuk informasi antarbank dan pemeriksaan pada daftar-daftar hitam dan daftar-daftar kredit macet.

3) Pemeriksaan/ penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi lainnya yang diperoleh.


(34)

4) Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan.

b. Analisis kredit

Yang dimaksud dengan analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi: 1) Mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan maupun nonkeuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat/ tidak dapat dipertimbangkan suatu permohonan kredit.

2) Menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian alternative-alternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan pimpinan dari permohonan kredit.

3. Keputusan Atas Permohonan Kredit

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi.

4. Penolakan Permohonan Kredit Penolakan permohonan dapat terjadi: a. Oleh bagian kredit atau cabang

Penolakan ini adalah untuk permohonan kredit yang nyata-nyata dianggap oleh bank secara teknis tidak memenuhi persyaratan.


(35)

b. Oleh bagian kredit atau cabang setelah mendapat keputusan penolakan direksi

5. Persetujuan permohonan kredit

Yang dimaksud persetujuan permohonan kredit adalah keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Untuk melindungi kepentingan bank dalam pelaksanaan persetujuan tersebut, maka biasanya ditegaskan terlebih dulu syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh oleh nasabah.

6. Pencairan fasilitas kredit

Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank. Dalam prakteknya, pencairan kredit ini berupa pembayaran dan/atau pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya.

7. Pelunasan fasilitas kredit

Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah terhadap bank yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian kredit.

D. Sistem Pemberian Kredit

Sistem pemberian kredit merupakan pola yang terpadu untuk menilai dan mengambil keputusan dalam pemberian kredit. Langkah-langkah umum dalam sistem pemberian kredit adalah permohonan kredit, penyidikan dan analisis, keputusan persetujuan atau penolakan, pencairan, administrasi, serta pelunasan kredit.


(36)

1. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit antara lain: a. Surat permohonan nasabah

Surat permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah untuk mengajukan kredit. Surat ini dibuat dan ditandatangani secara lengkap oleh nasabah yang ingin mengajukan kredit.

b. Daftar isian

Daftar isian yang berupa formulir-formulir mengenai data dan informasi nasabah. Diperlukan oleh Leasing sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian kredit, dimana formulir tersebut telah disediakan oleh Leasing, yang secara sebenarnya dan lengkap diisi oleh nasabah.

c. Daftar lampiran sesuai jenis kredit

Daftar lampiran lainnya yang diperlukan sesuai dengan syarat-syarat kredit. Lampiran-lampiran ini dapat berupa fotocopi KTP, fotocopi Kartu Keluarga, daftar gaji nasabah.

d. Surat jaminan

Surat jaminan ada dua macam, yaitu untuk jaminan berupa tanah dan jaminan berupa barang-barang bergerak.

e. Dokumen penyidikan dan analisis

Dokumen ini berisi tentang identitas pemohon kredit, jumlah yang diajukan dan setelah itu data-data tersebut akan diselidiki dan dianalisis.


(37)

f. Surat keputusan

Surat keputusan merupakan surat pemberitahuan pada debitur bahwa kredit yang diajukan disetujui atau ditolak. Surat keputusan tersebut harus telah ditandatangani secara lengkap dan sah oleh pihak yang berwenang.

g. Dokumen perjanjian kredit

Dokumen perjanjian kredit merupakan bukti bahwa kredit yang diajukan debitur telah disetujui oleh pihak kreditur dan debitur itu sendiri.

h. Dokumen informasi untuk bagian lain

Dokumen yang diberikan untuk pihak lain yang berhubungan dengan pemberian kredit.

i. Bukti pencairan kredit

Bukti ini biasanya berupa kuitansi. j. Bukti pembayaran atau pelunasan kredit

Surat penegasan yang menunjukkan bahwa nasabah sudah melakukan kewajibannya untuk melunasi kredit yang telah diperoleh. Disertai dengan dokumen-dokumen milik nasabah. Bukti pembayaran biasanya berupa slip pembayaran.

2. Unit yang terkait dalam pemberian kredit

Menurut Suyatno, dkk (2007: 69-87) unit unit yang secara khusus terkait dalam sistem pemberian kredit adalah:


(38)

a. Bagian Pelayanan Kredit

Tugas dari bagian ini adalah memberikan pelayanan di counter berupa penjelasan mengenai prosedur permohonan kredit beserta syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit.

b. Bagian Pembahas Kredit Tugas dari bagian ini meliputi:

1) Menilai permohonan kredit yang diajukan 2) Mengadakan penyidikan dan analisa kredit 3) Membuat laporan penilaian kredit

c. Bagian Pelaksana Kredit

Tugas dari bagian ini adalah membuat keputusan atas permohonan kredit yang diajukan.

d. Bagian Administrasi Kredit Tugas dari bagian ini meliputi:

1. Melakukan pencatatan atas permohonan kredit yang masuk yang dilakukan sejak pertama kali diajukan sampai tahap pelunasan kredit.

2. Mengelola dokumen-dokumen perkreditan. 3. Membuat laporan-laporan yang dibutuhkan. e. Bagian Pencairan Kredit

Bagian pencairan kredit mempunyai tugas antara lain:


(39)

2) Menyediakan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pencairan kredit

f. Bagian Pelunasan Kredit

Tugas dari bagian ini adalah melayani pelunasan kredit dari debitur. g. Bagian Akuntansi

Tugas dari bagian ini adalah melakukan pencatatan kredit dalam catatan akuntansi.

E. Persyaratan Umum Untuk Mengajukan Kredit

Menurut Fahmi (2014: 75) untuk mengajukan pinjaman kredit ke suatu lembaga perbankan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon debitur sebagai syarat administrasi, yaitu:

a. Foto copi KTP (kartu identitas pemohon). Foto copi KTP istri jika pemohon adalah suami, bgitu pula sebaliknya.

b. Foto copi KK (Kartu Keluarga)

c. SK 80% dan 100% (untuk 80% khusus bagi PNS, namun jika pegawai swasta juga memilikinya agar turut menyertakannya)

d. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

e. Sertifikat kepemilikan rumah dan tanah sebagai jaminan, atau BPKB kendaraan.

f. Buku tabungan baik di bank tersebut atau di bank lain. g. Surat keterangan tempat bekerja (bagi pegawai kontrak). h. Slip gaji 3 (tiga) atau 4 (empat) bulan terakhir.


(40)

i. Mengisi Formulir Pengajuan Kredit sesuai permintaan. Contohnya mengisi formulir pengajuan kredit KPR (Kredit Rumah Rakyat) jika ingin mengambil pinjaman untuk memiliki rumah.

j. Surat keterangan sanggup membayar cicilan kredit dengan baik jika masa pensiun kerja semakin dekat. Contohnya masa kerja 10 tahun 7 bulan lagi dan calon debitur ingin mengambil kredit 10 tahun maka keterangan atau jaminan dari pimpinan tempat bekerja sangat diperlukan.


(41)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yang dilakukan pada Merpati Group. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada Merpati Group.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian : Merpati Group

Jl. K. H. Ahmad Dahlan No 88, Yogyakarta

2. Waktu Penelitian : Mei-Juni 2016

C. Subyek Dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah pimpinan dan karyawan bagian kredit pada Merpati Group. Peran subyek penelitian adalah memberikan tanggapan dan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian dari penelitian ini adalah prosedur-prosedur dan dokumen-dokumen dalam sistem pemberian kredit pada Merpati Group.


(42)

D. Data Yang Dicari

1. Sejarah dan gambaran umum Merpati Group. 2. Prosedur dan dokumen permohonan kredit.

3. Prosedur dan dokumen penyidikan dan analisis kredit. 4. Prosedur dan dokumen pengambilan keputusan kredit. 5. Prosedur dan dokumen pencairan fasilitas kredit. 6. Prosedur dan dokumen pelunasan kredit.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pimpinan dan karyawan bagian kredit pada Merpati Group untuk memperoleh gambaran mengenai prosedur-prosedur pemberian kredit yang digunakan.

2. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara melihat berkas, catatan, dan dokumen lain yang terdapat dalam perusahaan yang berkaitan dengan obyek penelitian. Data yang didokumentasikan dalam penelitian ini adalah mengenai prosedur dan dokumen permohonan kredit, penyelidikan dan analisis kredit, pengambilan keputusan kredit, pencairan kredit, dan pelunasan kredit.


(43)

F. Teknik Analisis Data

1. Mendiskripsikan data hasil penelitian tentang sistem pemberian kredit pada Merpati Group

2. Melakukan analisis dengan cara membandingkan antara sistem pemberian kredit yang digunakan oleh Merpati Group dengan teori tentang sistem pemberian kredit yang ada dalam kajian teori.

Tabel 3.1 Rangkuman Analisis terhadap Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur Dalam Teori

Data Temuan Pada Merpati Group Ada/Tidak Keterangan Permohonan Kredit

Penyidikan dan Analisis Kredit Keputusan Kredit

Penolakan Permohonan Kredit Persetujuan Permohonan Kredit Pencairan Kredit

Pelunasan Kredit Sumber: Data diolah

Tabel 3.2 Rangkuman Analisis terhadap Dokumen dan Catatan Pemberian Kredit

Dokumen Dalam Teori

Data Temuan Pada Merpati Group

Ada/Tidak Keterangan Surat Permohonan Nasabah

Daftar Isian Daftar Lampiran Surat Jaminan

Dokumen Penyidikan dan Analisis Surat Keputusan

Dokumen Perjanjian Kredit Informasi untuk bagian lain Bukti Pencairan

Bukti Pelunasan Sumber: Data diolah


(44)

Tabel 3.3 Rangkuman Analisis terhadap Unit-unit Yang Terkait Pemberian Kredit

Unit-unit yang Terkait Dalam Teori

Data Temuan Pada Merpati Group Ada/Tidak Keterangan Pelayanan Nasabah

Pembahas Kredit Pelaksana Kredit Administrasi Kredit Pencairan Kredit Pelunasan Kredit Akuntansi

Sumber: Data diolah

3. Menarik kesimpulan dari hasil perbandingan sistem pemberian kredit yang digunakan oleh Merpati Group dengan kajian teori.


(45)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Merpati Group

David Sunar Handoko, anak kedua dari empat bersaudara ini lahir di Yogyakarta pada tanggal 12 November 1955. Beliau menempuh pendidikannya di SMA Budya Wacana pada tahin 1973. David menikah dengan Ratnawati Wiguna pada tahun 1983. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak, Edo dan Fanny.

David dikenal luas sebagai seorang pengusaha yang berhasil di bidang otomotif. Beliau sudah mulai mendirikan Merpati Group pada tahun 1971. Meskipun kesuksesan usahanya adalah berkat kreatifitas dirinya sendiri, sejak 1994 David aktif mengikuti berbagai seminar dan training manajemen, serta mempelajari buku-buku manajemen secara mandiri.

Disamping pekerjaan di bidang bisnis, David adalah seorang kolektor bermacam-macam benda unik. Koleksinya meliputi motor antic (300 buah), mobil kuna (57 buah), patung-patung eropa, radio kuno (70 buah), setrika kuno (100 buah), miniature motor dan mobil (700 buah), arloji (1.300 buah), kacamata (1.600 buah), batu mulia atau batu gambar (1000 buah), senjata unik seperti belati, pisau, pedang, dan badik raja Bone (ratusan buah) Alkitab kuno, jam duduk, senapan angin kuna buatan tahun 1940-an, mainan anak-anak jaman dulu, perangko (puluhan ribu buah), buku-buku, majalah-majalah luar negeri yang unik, lukisan (500 buah), topi (ratusan buah), sabuk, sepatu, jaket, rompi, kaos Harley Davidson, helm kuno, dan korek api yang unik.


(46)

Kegiatannya sebagai kolektor telah diliput berbagai media cetak dan elektronik.

Ternyata, sejak ayahnya meninggal pada 1971, maminya berdoa secara khusus supaya David menjadi seorang hamba Tuhan. Doa itu terus dipanjatkan selama 20 tahun, yaitu sampai ibunya tutup usia pada 1991. Karena itu, setelah malang melintang dalam dunia bisnis dan meraih berbagai kesuksesan, sejak 1997 beliau terpanggil untuk mengikuti kegiatan rohani dalam persekutuan doa dan tim pelayanan “Hujan Akhir” yang dimpimpin oleh Pendeta Ronny Wahyudiono. Sejak 1999, David rindu melayani Tuhan. Pertama kali melayani adalah memberi kesaksian di persekutuan Full Gospel Business Men’s Fellowship International (FGBMFI). Kemudian bersama Pdt. Sukamdi dan Pdt. Robin, beliau mendirikan persekutuan doa “Pelita Akhir Jaman”. Sekarang, baik secara pribadi maupun tim, beliau melakukan berbagai pelayanan mulai dari bersaksi, berkotbah, mendoakan orang sakit, memberi seminar, menciptakan lagu dan puisi, menulis buku-buku rohani, pelayanan SMS dan sebagainya.

B. Lokasi Merpati Group

Merpati Group Kantor Pusat, berkedudukan di Jalan K. H. Ahmad Dahlan No. 88 Yogyakarta, Telepon (0274) 562904. Lokasi ini cukup strategis dan memudahkan pelayanan kepada masyarakat.


(47)

C. Struktur Organisasi Merpati Group

Struktur Organisasi Merpati Group meliputi bagian-bagian sebagai berikut: 1. Pimpinan

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Menerima dan memeriksa semua laporan kegiatan usaha dari semua bagian

b. Melakukan pelatihan dan pembinaan (kerja sama dengan Personalia) c. Menganalisa prospek atau pasar

d. Membuat rumusan dan menentukan target perusahaan

e. Mengawasi pelaksanaan mekanisme kerja semua unit dalam perusahaan

f. Menangani semua permasalahan-permasalahan perusahaan

g. Bertanggung jawab atas target penjualan dan target pendapatan dalam unit kerja

h. Mengkoordinasi seluruh kegiatan unit kerja dalam perusahaan i. Menetapkan rencana jangka pendek maupun jangka panjang

j. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan membina perusahaan ke arah tujuan perusahaan

k. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan sasaran perusahaan

l. Mengatasi segala permasalahan teknis dengan segera agar tidak terjadi penurunan

m.Mengusulkan promosi serta mutase jabatan n. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi


(48)

2. Accounting dan Pajak

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Memeriksa semua kegiatan baik dalam segi administrasi maupun keuangan.

b. Menyusun dan melaksanakan pembukuan dan pemeriksaan bukti transaksi dan keuangan.

c. Membuat dan memberikan laporan keuangan dan laporan pendukung lainnya secara periodik.

d. Membuat dan memberikan laporan dan analisa kegiatan usaha secara periodik.

e. Sebagai koordinator dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dan keuangan.

f. Membuat dan melaporkan segala yang berkaitan dengan Perpajakan. g. Menyimpan dan membuat arsip semua dokumen kegiatan usaha dan

Perpajakan.

h. Menyusun rencana perpajakan untuk optimalisasi pajak.

i. Melakukan koordinasi dengan perusahaan dan bagian terkait dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.

j. Approval Laporan Pajak Masa dan Tahunan secara akurat dan tepat waktu.

k. Melakukan verifikasi perusahaan terkait aspek pajak. l. Menangani audit pajak dan budget tahunan bagian pajak.


(49)

n. Sebagai koordinator dalam pengembangan sistem informasi akuntansi dan keuangan.

o. Koordinasi penentuan dan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh 21). p. Memberikan peringatan dan atau advis mengenai kejanggalan dalam

kegiatan usaha.

q. Mengusulkan perubahan atau pergeseran anggaran.

r. Mendapat dan memeriksa semua laporan dan keuangan bagian lain. s. Mengevaluasi dan mengajukan usulan kelayakan investasi kepada

Pimpinan.

t. Menyusun dan merevisi Sasaran Mutu dan Prosedur Mutu Unit Kerja. u. Mengusulkan penghapusan piutang macet.

v. Menandatangani dan memberikan laporan analisis dan evaluasi kegiatan usaha.

w. Melaporkan segala kegiatannya kepada pimpinan.

3. Personalia

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Merencanakan dan melaksanakan recruitment atau penerimaan, promosi jabatan, rotasi, mutase, demosi, dan pemutusan hubungan kerja.

b. Membuat usulan dan menyusun besaran gaji, insentif, kesejahteraan (kerjasama dengan bagian Akuntansi).


(50)

d. Menyusun dan melaksanakan training, pelatihan, pengembangan, dan kemajuan SDM.

e. Menyusun sistem kompensasi, kesejahteraan, dan sanksi kepada SDM. f. Mengkoordinasi perumusan, penetapan, evaluasi dan pengembangan

SDM.

g. Merespon keluhan, tanggapan, dan semua permasalahan SDM berkaitan dengan pekerjaan dan kinerjanya.

h. Menyusun dan melakukan pembinaan SDM. i. Menyusun draft perjanjian karyawan.

j. Menyusun penentuan kriteria dan tolak ukur keberhasilan SDM. k. Melakukan dan mengembangkan hubungan dengan pihak luar dan

instansi terkait untuk membangun relasi.

l. Melaporkan segala kegiatannya kepada pimpinan.

4. Teknologi Informasi

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Memelihara dan melaksanakan administrasi TI

b. Memelihara dan merawat hardware dan software yang digunakan secara periodik

c. Membuat duplikasi atau backup data semua bagian d. Troubleshouting hardware dan software

e. Digitalisasi dokumen, laporan, dan kegiatan usaha f. Mengusulkan pergantian hardware jika diperlukan


(51)

g. Mengakomodasi kebutuhan sistem informasi dan teknologi informasi (skala prioritas)

h. Membuat data pengguna software perusahaan dengan persetujuan pimpinan

i. Meningkatkan kerjasama dengan institusi lain yang berkaitan dengan SI/TI

j. Melaporkan segala kegiatannya kepada pimpinan

5. Kasir

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab: a. Setoran ke Bank

b. Mencatat dan menerima setoran Bank

c. Mencatat dan menerims transaksi keuangan dari Konsumen (penjualan dan piutang)

d. Mencatat dan memberikan tambahan kas atau dana ke cabang dan bagian lain (persetujuan keuangan)

e. Mencatat dan membayar voucher/nota/tagihan/pembelian (persetujuan keuangan)

f. Membuat dan atau menandatangai faktur atau kuitansi penjualan dan dibukukan

g. Mencatat dan input data transaksi keuangan ke dalam sistem h. Mencatat dan membuat rekonsiliasi kas dan bank


(52)

i. Mencatat dan membuat data alat pembayaran (tunai/cheque/bilyet giro/transfer)

j. Memilah-milah voucher atau nota berikut bukti transaksi

k. Mencatat dan membuat keadaan buku bank (cheque/bilyet giro) keluar atau masuk

l. Mencatat dan membuat pembayaran pembayaran utang dan atau piutang (penerimaan dan pengeluaran)

m.Mencatat pengeluaran pribadi atau keluarga pada buku tambahan n. Mengatur pengiriman barang (membuat dan mencatat Pass pengeluaran

dan pengiriman barang)

o. Melaporkan segala kegiatan kepada pimpinan

6. Koordinator Cabang (Supervisor) Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Merespon segala permasalahan yag timbul baik ke dalam maupun keluar perusahaan dan wajib menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dengan bijaksana

b. Melaksanakan syarat-syarat penjualan baik harga, diskon, hadiah atau bonus yang diberikan kepada pelanggan atau dealer maupun syarat-syarat pembayaran yang telah ditetapkan

c. Menerima Laporan Penjuakan, Pembelian, dan Persediaan secara rutin d. Merencanakan dan melakukan studi pasar sebagai bahan pertimbangan


(53)

e. Membuat rencana strategi unit penjualan dan pembelian

f. Mengkoordinir dan mengatur kegiatan yang terdapat di dalam cabang g. Mengevaluasi kinerja unit dalam cabang secara keseluruhan dan

melkukan tindakan korektif apabila diperlukan

h. Memberikan solusi kepada karyawan yang megalami kesulitan i. Membina hubungan baik dengan semua relasi dan konsumen j. Membuat solusi kendala yang ada di cabang

k. Memeriksa dan menjaga kualitas barang yang dibeli oleh cabang l. Melaporkan segala kegiatan kepada pimpinan

7. Kepala Cabang

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Bertanggung jawab atas segala kegiatan dalam cabang yang dipimpinnya

b. Bertanggung jawab dalam melakukan kebijaksanaan strategi pemasaran

c. Bertanggung jawab terhadap disiplin kerja karyawan baik moral, sikap, dan tindakan yang dilakukan karywan

d. Menjaga hubungan kerja dengan karyawan dalam cabang yang dipimpinnya

e. Melaporkan kegiatan usaha dan kendala yang dihadapi kepada koordinator cabang (supervisor)


(54)

f. Membina hubungan baik dengan semua relasi dan konsumen g. Melaporkan kegiatannya kepada pimpinan

8. Administrasi Cabang

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Membuat dan mencatat faktur atau kuitansi penjualan, kartu pelanggan, kontrak, memo penjualan

b. Membuat dan mencatat buku dan bukti piutang beserta tagihan

c. Membuat dan mencatat buku dan bukti laporan pembelian dan penjualan beserta salinannya

d. Membuat dan mencatat buku laporan transaksi kas dan salinannya e. Membuat dan mencatat buku dan bukti laporan penerimaan angsuran

atau piutang, penagihan, penarikan barang, dan salinannya

f. Membuat dan mencatat buku permohonan pengeluaran BPKB dan melampirkan syarat-syaratnya

g. Membuat dan mencatat buku dan bukti laporan penyerahan BPKB dari cabang ke pusat dan salinannya

h. Membuat dan mencatat buku dan bukti setoran kas ke pusat dan salinannya

i. Membuat dan mencatat buku dan bukti permintaan dana dari dan atau ke pusat atau cabang dan salinannya

j. Membuat dan mencatat buku mutase inventory supplies kantor k. Membuat dan mencatat buku perawatan berkala (untuk motor baru)


(55)

l. Mengakomodasi dan mengatur kebutuhan alat tulis dan kantor

m.Menerima complain atau keluhan dari konsumen atau nasabah jika tidak bisa diselesaikan, diserahkan kepada kepala cabang untuk ditindaklanjuti

n. Meminta verifikasi transaksi dari bagian-bagian yang terkait dengan transaksi tersebut

o. Mengatur pengiriman barang

p. Melengkapi semua data, bukti, dan syarat-syarat transaksi sesuai peraturan perusahaan

9. Keuangan

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Menerima atau menolak permintaan pembayaran dari unit kerja maupun cabang

b. Menerima laporan penjualan dan pembelian serta mutase piutang c. Membuat voucher atau nota pengeluaran dan pembayaran uang

pembelian, gaji karyawan, dan pembayaran lainnya sesuai aturan perusahaan

d. Mencatat dan membuat rekonsiliasi kas dan bank

e. Mencatat dan membuat buku posisi keuangan dan barang

f. Mencatat, membuat, dan mengelola buku kontrol dan laporan hutang g. Mencatat, membuat, dan mengelola buku kontrol dan laporan piutang h. Menyiapkan data untuk bagian penagihan (kolektor)


(56)

i. Membuat dan melakukan penagihan ke institusi lain seperti Finance Company, dealer lain, dan lain-lain

j. Melaporkan kegiatan keuangan perbulan kepada pimpinan

k. Menyusun kebijakan keuangan yang berhubungan dengan kegiatan administrasu keuangan, pengaturan sumber dana, dan penggunaan dana perusahaan

l. Mengkoordinir dan mengawasi transaksi keuangan dan kelancaran keuangan perusahaan

m.Memeriksa kebenaran atau keabsahan verifikasi transaksi masuk atau keluar, dan dicatat dalam buku control

n. Membuat laporan hasil kegiatan usaha secara periodic o. Laporan cashflow

p. Membicarakan kegiatan arus keuangan setiap hari atau setiap saat dengan pimpinan

q. Memeriksa kebenaran dan kelengkapan transaksi r. Bertanggung jawab atas administrasi keuangan

10. Kredit dan Surveyor

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Mengumpulkan dan menganalisa kebenaran data serta kondisi atau survey lapangan dan kelayakan calon nasabah

b. Memberikan masukan dan persetujuan atau penolakan pemberian pinjaman atau kredit (menerbitkan Purchase Order)


(57)

c. Menjaga hubungan dengan nasabah

d. Memeriksa dan meminta syarat dan kelengkapan data permohonan kredit

e. Melaporkan kegiatannya kepada pimpinan

11. Kolektor

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Melakukan tagihan dan pembinaan kepada nasabah jika terjadi keterlambatan

b. Mengamankan barang jika dirasa perlu

c. Mencatat dan melaporkan rencana kegiatan dan hasilnya d. Menerima salinan piutang terlambat dari bagian keuangan

e. Meminta salinan perjanjian, salinan surat kuasa, dan salinan dokumen lain jika diperlukan

f. Melaporkan kegiatannya kepada pimpinan

12. Gudang dan Inventory

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Membuat buku dan mencatat serta input data mutase barang

b. Menerima dan memeriksa barang dari supplier sudah sesuai yang dipesan

c. Menyimpan dan memelihara barang yang ada di gudang dan supplies kantor


(58)

d. Mengakomodasi dan mengelola inventory supplies kantor e. Membuat laporan stock position (periodik)

f. Melaporkan kegiatannya kepada pimpinan

13. PDC dan Delivery/Driver

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Mempersiapkan kelengkapan barang yang akan dikirim b. Membuat tindasan nomor rangka nomor mesin

c. Mensetting dan mencoba atau test barang ke Main Dealer d. Merawat dan memelihara armada yang dipakainya

e. Melakukan pembukuan pemakaian armada dan pemakaian BBM f. Melakukan perawatan berkala armada yang dipakainya

g. Melaporkan segala kerusakan dan kejanggalan yang dipakainya

h. Melaporkan segala kerusakan dan kejanggalan armada yang dipakainya i. Mengirim barang sesuai pesanan

j. Meminta kelengkapan transaksi dan atau kekurangan pembayaran jika ada


(59)

14. Motor Baru (PIC)

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Merespon segala permasalahan yang timbul baik ke dalam maupun keluar perusahaan dan wajib menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dengan bijaksana

b. Melaksanakan syarat-syarat penjualan baik harga, diskon, hadiah atau bonus yang ditetapkan

c. Menerima Laporan Penjualan, Pembelian, dan Persediaan secara rutin d. Merencanakan dan melakukan studi pasar sebagai bahan pertimbangan

pengadaan barang

e. Membuat rencana strategi unit penjualan dan pembelian

f. Mengevaluasi kinerja unit kerja secara keseluruhan dan melakukan tindakan korektif apabila diperlukan

g. Memberikan solusi kepada karyawan yang mengalami kesulitan h. Membina hubungan baik dengan semua relasi dan konsumen i. Membuat solusi kendala yang ada di perusahaan

j. Membuat, melengkapi, dan mengirimkan laporan-laporan yang diminta oleh main dealer

k. Melaporkan segala kegiatan kepada pimpinan

15. Sales Supervisor

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:


(60)

b. Menerima Laporan Penjualan, Pembelian, dan Persediaan secara rutin c. Membuat rencana strategi unit penjualan dan pembelian

d. Mengkoordinir, mengatur, dan membantu kegiatan penjualan

e. Mengevaluasi kinerja unit penjualan secara keseluruhan dan melakukan tindakan korektif apabila diperlukan

f. Membina hubungan baik dengan semua relasi dan konsumen

g. Melaporkan kegiatan usaha dan kendala yang dihadapi kepada PIC Motor Baru

h. Melaporkan segala kegiatan kepada pimpinan

16. Administrasi Penjualan Motor Baru Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Membuat dan mencatat faktur atau kuitansi penjualan, kartu pelanggan, kontrak, memo penjualan, dan buku servis

b. Membuat dan mencatat buku dan bukti piutang beserta tagihannya c. Membuat dan mencatat permohonan faktur ke Main Dealer

d. Menyerahkan semua berkas untuk pembuatan STNK dan BPKB serta kelengkapannya ke bagian BPKB

e. Membuat dan mencatat buku dan bukti laporan pembelian dan penjualan dan salinannya

f. Membuat dan mencatat buku mutase inventory supplies kantor g. Meminta verifikasi transaksi dari bagian-bagian terkait


(61)

17. Sales dan Marketing

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab: a. Mencari nasabah baru yang potensial b. Membuat dan mencatat Sales Order

c. Melengkapi data dan dokumen syarat-syarat penjualan d. Membuat laporan rencana kegiatan dan hasilnya

e. Membina hubungan baik dengan semua relasi dan konsumen f. Melaporkan kegiatannya kepada Supervisor

18. STNK dan BPKB

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab:

a. Membuat dan mencatat transaksi jasa serta memonitor pengurusan dan pembayarannya

b. Membuat dan mencatat transaksi pemesanan STCK (Surat Tanda Coba Kendaraan) dan pembayarannya

c. Membuat dan mencatat bukti penyerahan STNK dan BPKB

d. Membuat dan mencatat biaya pengurusan STNK (BBN, PU, dan lain-lain)

e. Membuat dan menyimpan arsip Salinan surat-surat kendaraan f. Melaporkan kegiatannya kepada pimpinan


(62)

Gambar 4.1 Gambar Struktur Organisasi Merpati Group Sumber: Merpati Group

Kasir

Koordinator

Cabang

Keuangan

Gudang dan

Inventory

Motor Baru

(PIC)

STNK dan

BPKB

Accounting dan Pajak

Personalia

Teknologi Informasi

Kepala

Cabang

Administrasi

Cabang

Kredit &

Surveyor

PDC &

Delivery

Sales

Supervisor


(63)

45 BAB V PEMBAHASAN

A. Sistem Pemberian Kredit 1. Permohonan Kredit

Debitur yang mengajukan kredit, pertama kali akan dilayani oleh Sales. Sales melayani debitur untuk memilih kendaraan yang diinginkan, kemudian debitur mendapat penjelasan informasi dalam pengajuan kredit dan persyaratan yang harus dipenuhi. Apabila debitur setuju dan dapat melengkapi persyaratan, Sales akan membuat Pengajuan Kredit (PK) dan diserahkan kepada Surveyor beserta berkas-berkas persyaratan untuk dilakukan penyidikan dan proses selanjutnya. (Flowchart dapat dilihat pada gambar 5.1)

2. Penyidikan dan Analisis Kredit

Berkas-berkas permohonan kredit tersebut diteliti oleh Surveyor. Selanjutnya surveyor menyiapkan Form Survey. Untuk mendapatkan keyakinan, Surveyor mengadakan survey menggunakan Formulir Survey dan melakukan wawancara kepada calon debitur untuk mendapat tambahan informasi dan keyakinan terhadap calon debitur. Seluruh berkas yang didapatkan oleh Surveyor, diserahkan kepada Kepala Surveyor (CA) untuk diteliti dan dikaji ulang. (Flowchart dapat dilihat pada gambar 5.2) 3. Keputusan Kredit

Kepala Surveyor (CA) meneliti dan mengkaji ulang seluruh berkas. Setelah seluruh berkas diteliti, maka Kepala Surveyor (CA) melakukan


(64)

analisis kelayakan atas permohonan kredit tersebut. Kepala Surveyor (CA) memberikan penilaian atas pengajuan kredit tersebut, permohonan kredit diterima atau ditolak. Kepala Surveyor (CA) menyerahkan semua berkas permohonan kredit kepada bagian Sales. (Flowchart dapat dilihat pada gambar 5.3)

4. Penolakan Permohonan Kredit

Apabila setelah diteliti dan dikaji ulang oleh Kepala Surveyor (CA), calon debitur dinilai tidak layak, maka seluruh berkas diserahkan kepada Sales. Sales akan memberikan konfirmasi kepada calon debitur bahwa permohonan kredit ditolak. Seluruh dokumen diarsipkan berdasarkan tanggal oleh Sales. (Flowchart dapat dilihat pada gambar 5.4)

5. Persetujuan Permohonan Kredit

Apabila setelah diteliti dan dikaji ulang oleh Kepala Surveyor (CA), calon debitur dinilai layak, maka seluruh berkas diserahkan kepada Sales. Sales memberikan informasi kepada calon debitur, selanjutnya Sales menerbitkan Sales Order (SO). Sales Order (SO) terdiri dari 3 lembar, lembar 1 berwarna abu diserahkan kepada Administrasi Penjualan Motor Baru, lembar 2 berwarna merah diserahkan kepada Kasir beserta Pengajuan Kredit, syarat-syarat kredit, dan Form Survey, lembar 3 berwarna kuning diarsipkan oleh Sales. Sales Order (SO) yang terdiri dari 3 lembar dan dokumen lainnya, selanjutnya di proses di masing-masing bagian. (Flowchart dapat dilihat pada gambar 5.5)


(65)

6. Pencairan Kredit

Sales Order (SO) lembar 1 berwarna abu diterima oleh Administrasi Penjualan Motor Baru. Administrasi Penjualan Motor Baru menerbitkan Perjanjian Sewa Beli, Surat Kuasa, dan Kuitansi Sementara (uang muka kredit). Sales Order (SO) lembar 1 diarsipkan oleh Administrasi Penjualan Motor Baru berdasarkan tanggal. Perjanjian Sewa Beli dan Surat Kuasa diserahkan kepada Pimpinan untuk ditandatangani, selanjutnya Surat Kuasa dan Perjanjian Sewa Beli yang telah ditandatangan diserahkan kembali kepada Administrasi Penjualan Motor Baru untuk di cek kembali dan diarsipkan.

Kuitansi Sementara (uang muka kredit) diserahkan kepada Kasir. Sales Order (SO) lembar 2 berwarna merah, Pengajuan Kredit, Form Survey, dan Syarat-syarat Kredit dari Sales diterima oleh Kasir. Kasir juga menerima Kuitansi Sementara dari Administrasi Penjualan Motor Baru dan Uang Muka Kredit dari debitur. Selanjutnya Kasir menerbitkan Kartu Kredit untuk pencatatan angsuran pada Bagian Kasir dan Kartu Kredit untuk diserahkan kepada Bagian Accounting Kredit untuk pengecekan kembali data angsuran. Kartu Kredit Kasir disimpan oleh Kasir berdasarkan Nomor Abjad, Kartu Kredit Accounting Kredit disimpan oleh Accounting Kredit berdasarkan Nomor Abjad. Kuitansi Sementara, Sales Order lembar 2, Pengajuan Kredit, Form Survey, dan syarat-syarat kredit diarsipkan oleh Kasir berdasarkan tanggal.


(66)

Kasir juga menerbitkan Form Surat Tanda Coba Kendaraan untuk di serahkan ke Bagian STNK dan BPKB. Selanjutnya Bagian STNK dan BPKB menerbitkan Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK), Plat Nomor Kendaraan, dan Buku Servis. Seluruh dokumen diserahkan kepada Pimpinan untuk ditandatangani. Selanjutnya seluruh dokumen diserahkan kembali ke Bagian STNK dan BPKB. Bagian STNK dan BPKB akan mengecek kembali. Form STCK diarsipkan oleh Bagian STNK dan BPKB berdasarkan tanggal. Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK), Plat, dan Buku Servis diserahkan kepada Gudang dan Inventory. Gudang dan Inventory menyiapkan motor sesuai order. Motor dan dokumen diserahkan kepada Pre Delivery Checking (PDC) dan Delivery untuk gesek no rangka mesin dan pemasangan plat nomor, selanjutnya dikirim ke debitur. Pre Delivery Checking (PDC) dan Delivery membuat Berita Acara Serah Terima (BAST) sebanyak 2 lembar, kemudian motor, STCK, Buku Servis dikirim. Sesampainya pada alamat debitur, petugas meminta tanda tangan Berita Acara Serah Terima (BAST) sebagai bukti bahwa Motor, sudah diterima oleh debitur. Berita Acara Serah Terima (BAST) lembar 1 berwarna putih diarsipkan oleh PDC dan Delivery berdasarkan tanggal. Berita Acara Serah Terima (BAST) lembar 2 berwarna kuning diserahkan kepada debitur. (Flowchart dapat dilihat pada gambar 5.6)

7. Pelunasan Kredit

Kasir menerima uang angsuran dari Debitur setiap bulan sesuai dengan perjanjian. Kasir mencatat di Kartu Kredit Kasir, selanjutnya Kasir


(67)

akan membuat Kuitansi Angsuran dan di tanda tangani oleh Kasir. Kuitansi Angsuran dibuat sebanyak 2 lembar, lembar 1 berwarna putih diserahkan kepada Debitur, lembar 2 berwarna kuning diserahkan kepada Pimpinan untuk diperiksa, selanjutnya diserahkan kepada Accounting Kredit untuk dicatat di Kartu Kredit Accounting Kredit. Kartu Kredit diarsipkan oleh Accounting Kredit. Kuitansi Angsuran diarsipkan oleh Kasir

Debitur yang telah selesai memenuhi kewajiban membayar angsuran, datang ke Kasir membawa bukti Kuitansi Angsuran. Kasir akan menyiapkan kartu kredit dan buku pengambilan BPKB. Kuitansi Angsuran terakhir atau Kuitansi Pelunasan, Kartu Kredit, dan Buku Pengambilan BPKB diserahkan kepada pimpinan untuk di cek dan ditandatangani, kemudian diserahkan kepada kasir kembali beserta dengan BPKB. Debitur menulis ke Buku Pengambilan BPKB, Kasir memberikan cap BPKB sudah diambil pada kuitansi pelunasan. Debitur dapat membawa pulang BPKB. (Flowchart dapat dilihat pada gambar 5.7)


(68)

Sales & Marketing

Gambar 5.1 Bagan Alir Prosedur Permohonan Kredit Merpati Group Sumber: Data Diolah

Mulai

Membuat Form Pengajuan Kredit

dan menerima syarat kredit

PK

S. KREDIT


(69)

Surveyor

Gambar 5.2 Bagan Alir Prosedur Penyidikan dan Analisis Kredit Merpati Group Sumber: Data Diolah

1

Menyiapkan Form Survey

PK S. KREDIT

PK S. KREDIT

FS

Melakukan penyidikan dan analisis

PK

S. KREDIT

FS


(70)

Kepala Surveyor

Gambar 5.3 Bagan Alir Prosedur Keputusan Kredit Merpati Group Sumber: Data Diolah

PK

S. KREDIT

FS

Menganalisis kelayakan permohonan

kredit

PK S. KREDIT

FS

Meme nuhi Syarat

4 2

Tidak Ya


(71)

Sales & Marketing

Gambar 5.4 Bagan Alir Prosedur Penolakan Permohonan Kredit Merpati Group Sumber: Data Diolah

3

PK S. KREDIT

FS

Konfirmasi kepada customer

PK S. KREDIT

FS


(72)

Sales & Marketing

Gambar 5.5 Bagan Alir Prosedur Persetujuan Permohonan Kredit Merpati Group Sumber: Data Diolah

PK S. KREDIT

FS

Konfirmasi kepada customer

Membuat Sales Order

PK S. KREDIT

FS

SO 1

SO 2

SO 3 6 4

5


(73)

Administrasi Penjualan Motor Baru

Gambar 5.6 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit Merpati Group Sumber: Data Diolah

6

SO 1

Menerbitkan dokumen pendukung

SO 1

PSB SK

KS T

7

8

PSB SK

Di cek kembali

PSB SK

T 9


(74)

Kasir

Gambar 5.6 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

PK S. KREDIT

FS SO 2

5 9

KS Menerima Uang Muka dari Debitur Menerbitkan KK.K dan KK.AK Membuat Form STCK PK S. KREDIT FS SO 2

KS T KK.K KK.AK Form STCK N.A 11 10 Beserta Uang Muka


(75)

Pimpinan

Gambar 5.6 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

7

PSB

SK

Tanda tangan dokumen

PSB SK

8

12

Form STCK STCK Buku Servis

Beserta Plat Nomor Tanda

tangan dokumen

Form STCK STCK Buku Servis

Beserta Plat Nomor


(76)

STNK dan BPKB

Gambar 5.6 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

11 Form STCK Menyiapkan STCK, Plat Nomor, Buku Servis Form STCK STCK Buku Servis 12

Beserta Plat Nomor

13 Form STCK STCK Buku Servis Di cek kembali Form STCK STCK Buku Servis

Beserta Plat Nomor

Beserta Plat Nomor T


(77)

Accounting Kredit Gudang dan Inventory

Gambar 5.6 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

10

KK.AK

Di terima dan di cek

KK.AK

N.A

14

STCK Buku Servis

Beserta Plat Nomor Menyiapkan

motor sesuai order

STCK Buku Servis

15

Beserta Plat Nomor dan Motor


(78)

PDC dan Delivery

Gambar 5.6 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

15

STCK Buku Servis

Gesek No. Rangka

Beserta Plat Nomor dan Motor

Pemasangan Plat Nomor

STCK Buku Servis

Membuat BAST

STCK Buku Servis

BAST 1

Beserta Plat Nomor dan Motor

16

Beserta Plat Nomor dan Motor


(79)

PDC dan Delivery

Gambar 5.6 Bagan Alir Prosedur Pencairan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

16

STCK Buku Servis

Melakukan pengiriman

STCK Buku Servis

Beserta Plat Nomor dan Motor

T BAST 1

BAST 2

BAST 1 BAST 2

Beserta Plat Nomor dan Motor


(80)

Kasir Pimpinan

Gambar 5.7 Bagan Alir Prosedur Pelunasan Kredit Merpati Group Sumber: Data Diolah

Debitur

Menerima uang angsuran

Membuat KA dan Mencatat pada KK.K

KK.K KA 1

KA 2

N.A

1 Debitur

1

KA 2

Diperiksa dan di cek kembali

KA 2


(81)

Accounting Kredit

Gambar 5.7 Bagan Alir Prosedur Pelunasan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

KA 2 17

Mencatat pada KK.AK

KA 2 KK.AK

N.A N


(82)

Kasir Pimpinan

Gambar 5.7 Bagan Alir Prosedur Pelunasan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

Debitur

Menerima KA, sebagai bukti

pelunasan

KA 1

Menyiapkan KK.K dan Buku

Pengambilan BPKB

KA 1 KK.K BP. BPKB 2 2 Menyiapkan BPKB

KA 1 KK.K BP. BPKB

KA 1 KK.K BP. BPKB

BPKB


(83)

Kasir

Gambar 5.7 Bagan Alir Prosedur Pelunasan Kredit Merpati Group (Lanjutan) Sumber: Data Diolah

18

KA 1 KK.K BP. BPKB

BPKB

Memberikan cap pada BP.BPKB, bukti BPKB sudah

diambil

KA 1 KK.K BP. BPKB

BPKB Debitur

N Selesai


(84)

KETERANGAN:

PK : Pengajuan Kredit S. Kredit : Syarat Kredit FS : Form Survey SO : Sales Order

PSB : Perjanjian Sewa Beli SK : Surat Kuasa

KA : Kuitansi Angsuran KS : Kuitansi Sementara KK.K : Kartu Kredit Kasir

KK.AK : Kartu Kredit Accounting Kredit Form STCK : Form Surat Tanda Coba Kendaraan BAST : Berita Acara Serah Terima Kendaraan BP.BPKB : Buku Pengambilan BPKB


(85)

Berdasarkan temuan dalam penelitian, analisis data dirangkum dalam tabel sebagai berikut: 1. Bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit

Analisis terhadap prosedur dalam Sistem Pemberian Kredit berdasarkan data yang dapat diperoleh, serta perbandingannya dengan kajian teori dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5.1 Rangkuman Analisis terhadap Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur Dalam Teori

Data Temuan Pada Merpati Group Ada/Tidak Keterangan

Permohonan Kredit Ada Diskripsi prosedur dapat dilihat pada halaman 45 Penyidikan dan Analisis Kredit Ada Diskripsi prosedur dapat dilihat pada halaman 45 Keputusan Kredit Ada Diskripsi prosedur dapat dilihat pada halaman 45 Penolakan Permohonan Kredit Ada Diskripsi prosedur dapat dilihat pada halaman 46 Persetujuan Permohonan Kredit Ada Diskripsi prosedur dapat dilihat pada halaman 46 Pencairan Kredit Ada Diskripsi prosedur dapat dilihat pada halaman 46 Pelunasan Kredit Ada Diskripsi prosedur dapat dilihat pada halaman 48 Sumber: Data diolah

Dari hasil tabel perbandingan prosedur dalam sistem pemberian kredit pada Merpati Group dengan kajian teori, dapat disimpulkan bahwa Merpati Group telah sesuai dengan kajian teori yang ada.


(86)

Analisis terhadap dokumen dan catatan dalam Sistem Pemberian Kredit berdasarkan data yang dapat diperoleh, serta perbandingannya dengan kajian teori dirangkum dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5.2 Rangkuman Analisis terhadap Dokumen dan Catatan Pemberian Kredit

Dokumen Dalam Teori

Data Temuan Pada Merpati Group

Ada/Tidak Keterangan

Surat Permohonan Nasabah Ada Berupa Pengajuan Kredit, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 89

Daftar Isian Ada Berupa Form Survey dan Sales Order, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 92-93 dan 77-79

Daftar Lampiran Ada Berupa Syarat Kredit, yaitu Foto Copy KTP, Foto Copy Kartu Keluarga, Foto Copy Rekening Listrik

Surat Jaminan Ada Berupa BPKB, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 97

Dokumen Penyidikan dan Analisis Ada Berupa Form Survey, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 92-93

Surat Keputusan Ada Berupa Pengajuan Kredit, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 89

Dokumen Perjanjian Kredit Ada Berupa Perjanjian Sewa Beli, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 85-88


(87)

Dokumen Dalam Teori

Data Temuan Pada Merpati Group

Ada/Tidak Keterangan

Informasi untuk bagian lain Ada Berupa Form STCK, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 94

Bukti Pencairan Ada Berupa Sales Order, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 77-79

Pelunasan Ada Berupa Kuitansi Pelunasan, dokumen dapat dilihat pada Lampiran halaman 90-91

Sumber: Data diolah

Dari hasil tabel perbandingan dokumen dan catatan dalam sistem pemberian kredit pada Merpati Group dengan kajian teori, dapat disimpulkan bahwa Merpati Group telah sesuai dengan kajian teori yang ada.

3. Unit-unit yang terkait sistem pemberian kredit

Analisis terhadap unit-unit yang terkait dalam Sistem Pemberian Kredit berdasarkan data yang dapat diperoleh, serta perbandingannya dengan kajian teori dirangkum dalam tabel sebagai berikut:


(88)

Tabel 5.3 Rangkuman Analisis terhadap Unit-unit Yang Terkait Pemberian Kredit Unit-unit yang Terkait

Dalam Teori

Data Temuan Pada Merpati Group Ada/Tidak Keterangan Pelayanan Nasabah Ada Bagian Sales & Marketing Pembahas Kredit Ada Bagian Surveyor

Pelaksana Kredit Ada Bagian Kepala Surveyor

Administrasi Kredit Ada Bagian Administrasi Penjualan Motor Baru Pencairan Kredit Ada Bagian Sales & Marketing

Pelunasan Kredit Ada Bagian Kasir

Akuntansi Ada Bagian Accounting Kredit Sumber: Data diolah

Dari hasil tabel perbandingan unit-unit yang terkait dalam sistem pemberian kredit pada Merpati Group dengan kajian teori, dapat disimpulkan bahwa Merpati Group telah sesuai dengan kajian teori yang ada.


(89)

BAB VI PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh serta analisis data yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pemberian kredit yang dilakukan oleh Merpati Group telah sesuai dengan kajian teori sistem pemberian kredit.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagian dokumen yang disajikan sebagai lampiran dalam skripsi ini beupa dokumen kosong karena menyangkut kerahasiaan perusahaan.

2. Merpati Group memberikan kredit motor baru dan motor bekas, skripsi ini hanya fokus terhadap sistem pemberian kredit untuk motor baru.

C. Saran

Sistem pemberian kredit Merpati Group sudah baik, selalu melakukan evaluasi untuk menunjang kemajuan perusahaan. Saran dari penulis:

1. Debitur tidak hanya menerima kuitansi angsuran, sebaiknya diberi kartu angsuran salinan dari Kasir.

2. Kasir merangkap tugas sebagai pemegang uang dan pencatat, harus ada pemisahan tugas untuk meminimalisir kecurangan.


(90)

DAFTAR PUSTAKA

Arthesa, Ade. 2006. Bank & Lembaga Keuangan Bukan Bank. PT. Indeks Kelompok Media, Jakarta.

Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. CV. Andi Offset, Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Perkeditan. CV. Alfabeta, Bandung.

Fahmi, Irfan. 2014. Pengantar Perbankan Teori dan Aplikasi. CV. Alfabeta, Bandung.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Kencana Predana Media Group. Jakarta.

Kasmir. 2005. Bank dan Lembaga Keuagan Lainnya. Edisi Keenam. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Latumaerissa, Julius R. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat. Jakarta.

Listiyani, Puji. Chandra. 2011. “Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Pada PD. BPR-BKK Boyolali Kota Cabang Ngemplak”, Skripsi. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

Surani, Cristina. 2005. “Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Studi Kasus Pada Bank BTPN Kantor Cabang Pembantu Kertajaya Surabaya”, Skripsi. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.

Suyatno, Thomas. 2007. Dasar-Dasar Perkreditan. Edisi Keempat. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


(91)

(92)

LAMPIRAN 1

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

1. Bagaimana sejarah terbentuknya Merpati Group? 2. Apa visi dan misi Merpati Group?

3. Bagaimana struktur organisasi pada Merpati Group?

4. Bagaimana prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh Merpati Group? 5. Unit-unit apa saja yang terkait dan terlibat dalam transaksi pemberian kredit

pada Merpati Group?

6. Apa saja dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit di Merpati Group?

7. Apa saja catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit di Merpati Group?

8. Bagaimana bentuk bagan alir dokumen sistem pemberian kredit di Merpati Group?

9. Apakah terdapat pembagian wewenang dan keputusan pemberian kredit pada Merpati Group?


(93)

(94)

(95)

(96)

(97)

(98)

(99)

(100)

(1)

92 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

93 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

94 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

96 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

97 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI