EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN TERBIMBING

DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI

DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM

PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS

Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelas Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Fisika

  

Oleh:

ANTONIUS ERYANTO

041424021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

  

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Segala sesuatu didalam hidup ditentukan oleh diri pribadi.

  

Kemanapun kita melangkah tergantung menurut keinginan kita, dan

hidup selalu bergantung kepada Tuhan yang menciptakan alam

semesta ini yang telah memberikan Roh-Nya yang kudus kepada kita

untuk menuntun dalam melangkah sesuai dengan kehendak-Nya,

mendengarkan nasehat orang lain meruipakan masukan yang

berharga. Dan kita tinggal melangkah dan menjalankannya untuk

menghasilkan buah-buah kebenaran yang berlimpah.

  Motto : Berani maju terus dan menghadapi segala rintangan. Berdoa sebelum melakukan segala sesuatu, agar dituntun dalam melangkah. Mempunyai pengharapan bahwa masa depan begitu cerah. Melaksanakan kehendak-Nya yang selalu memberi kedamaian. Skripsi ini ku persembahkan untuk: Mamak Maria Sipun Suwastinah Keluarga Bonfilius Semin

Yohana Bayu Kristanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

  Eryanto, Antonius. 2011. Efektivitas Metode Eksperimen Terbimbing

  

Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur

Sedayu Dalam Pembelajaran Fisika Pada Materi Fluida Statis. Program Studi

  Pendidikan Fisika. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui (1) Pemahaman siswa pada materi fluida statis sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen

  

terbimbing ; (2) Pemahaman siswa pada materi fluida statis sesudah dilakukan

  pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing; dan (3) peningkatan pemahaman siswa pada materi fluida statis dalam pembelajaran dengan metode

  eksperimen terbimbing .

  Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Sedayu dari 04 Februari

  • – 24 Februari 2011. Subyek penelitian siswa-siswi kelas XI IPA yang berjumlah 28 siswa. Dari 28 siswa dibagi menjadi 2 kelas. Kelas I terdiri dari 15 siswa sebagai kelas kontrol (kelas yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru fisika) dan kelas II terdiri dari 13 siswa sebagai kelas eksperimen ( kelas yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing ).

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang terdiri dari pretest dan posttest, dan lembar kerja siswa. Pretest digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dilakukan pembelajaran. Posttest digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran. Lembar kerja siswa diberikan untuk membimbing siswa secara terstruktur dalam melakukan pembelajaran dengan eksperimen terbimbing.

  Pemahaman siswa diperoleh dari peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Pemahaman siswa sebelum dilakukan pembelajaran pada materi fluida statis dalam kualifikasi kurang memahami pada pokok bahasan massa jenis dan sangat kurang pada pokok bahasan tekanan hidrostatis, hukum Pascal dan hukum Archimedes. (2) Pemahaman siswa sesudah dilakukan pembelajaran pada materi fluida statis pada pokok bahasan massa jenis dalam kualifikasi cukup, pada pokok bahasan tekanan hidrostatis dalam kualifikasi sangat kurang, pada pokok bahasan tentang hukum Pascal dalam kualifikasi baik dan pada pokok bahasan hukum Archimedes tentang mengapung dan tenggelam dalam kualifikasi sangat kurang. (3) Peningkatan pemahaman konsep fisika pada materi pokok fluida statis sebelum dilakukan pembelajaran 10,77 % dan sesudah dilakukan pembelajaran menjadi 40,20 %, berarti ada peningkatan 29,44 %. Metode eksperimen terbimbing meningkatkan pemahaman konsep siswa dan dalam kualifikasi dari sangat kurang memahami konsep menjadi kurang memahami konsep. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Eryanto, Antonius, 2011. The Efectivity Experiment Method Improve

  

Understanding of The Second Grade Students of Pangudi Luhur Sedayu

Senior High School’s of Physics Learning on Static Fluids. Physics Education

Study Prongram. Department of Mathematics and Science. Faculty of

Teachers Training and Education. Sanata Dharma University Yogyakarta.

  This research is conducted to uncover (1) The students’ understanding on static fluids material before the learning using guided experiment method is applied; (2) The students’ understanding on static fluids material after the learning using guided experiment is applied; and (3) the improvement of the students’ understanding on static fluids material in learning using guided experiment method.

  This research was conducted at Pangudi Luhur Sedayu Senior High School

  th th,

  from the February 04 – 24 2011. The research subjects were 28-second-grade- students of a science class. They were divided into two classes. The first class consisted of 15 pupils as a controlling class (the class on which a common learning with the everyday teaching-learning method was applied by the physic teachers) and the second class consisted of 13 pupils as an experimental class (the class on which the learning using guided experiment was applied.

  The research instrument used in this research was pretest and posttest, and student’s working handouts. The pretest was used to reveal the student’s understanding before the learning method was applied. Posttest was used to reveal the students’ understanding after the learning method was applied. The students’ working handout was used to guide the students structurally in doing a research in conducting guiding experiment method.

  The students’ understanding was gained from the increase of the students’ academic result before and after the learning using the guided experiment method. The results showed that (1) the students’ understanding before the learning of the static fluid was in poor qualification and in very poor qualification in hidrostatic pressure, Pascal low and Archimedes low. (2) The students’ understanding after the learning of static fluids on density was enough qualification, in very poor qualification in hidrostatic pressure, in good qualification in Pascal low and very poor in Archimedes low on floating and sinking objects. (3) The increase of the students’ understanding concept before the fore-mentioned learning on the class was 10, 77% and after the physics learning became 40, 20 %, it meant 29, 44 % increase. The guided experiment method increased the student’s concept understanding from the very poor concept qualification into poor concept qualification. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur saya haturkan kepada Allah Bapa Pencipta alam semesta atas kasih karunia dan perlindungan yang telah dianugerahkan kepada saya sehingga skripsi yang berjudul EFEKTIVITAS METODE EKSPERIMEN

  

TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA

KELAS

XI DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DALAM

  

PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATERI FLUIDA STATIS ini dapat

selesai ditulis.

  Adapun maksud dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di FPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran dan gagasan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Drs. Fr. Y. Kartika budi., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran.

  2. Bapak. Drs. Saverius Domi, M.Si. selaku dosen pembimbing yang bersedia melanjutkan dan menggantikan sebagai dosen pembimbing.

  3. Bapak A. Atmadi, M.Si. selaku Kaprodi Pendidikan Fisika, Romo

  ,

  Dr. Paul Suparno, M.S.T. Ibu Maslichah Asy ari, M.Pd, Bapak Drs. Saverius Domi, M.Si., Bapak T. Sarkim, Ph.D. dan Bapak R.

  Rohandi, M.Ed, Ph.D. selaku dosen pendidikan Fisika USD yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan selama melaksanakan pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini.

  4. Br. Agustinus Mujiya, S.Pd, FIC. selaku kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu dan Bapak Purwonggo, S.Pd. selaku guru mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA Pangudi Luhur Sedayu, terimakasih untuk semua bantuan dan kerjasamanya.

  5. Mas Agus, bapak Narjo dan bapak Sugeng selaku karyawan sekretariat JPMIPA USD untuk segala bantuannya selama saya menempuh pendidikan.

  6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, terima kasih atas ketersediaan buku referensi dan internet gratis.

  7. Alm. Bapak Bofilius Semin, Ibu Maria Sipun Suwastinah, Kristina Limarti, Agus Ardiyo, Pius Dwiarso. Terima kasih untuk segala kasih sayang, doa, pengorbanan, kepercayaan, kesabaran dan motivasinya sehingga saya dapat menyelesaikan studi.

  8. Yohana Bayu Kristanti, terimakasih atas pendampingan, nasehat, kepercayaan, pengertian dan kesempatan yang telah diberikan kepada saya.

  9. Romo Harto Widodo, Bu Sugiyono, Bu Hesti, Totok, Giat, Sarjono, Agung Santoso, Haryadi Kancil, Supri, Totok Ndut dan teman-teman PD St. Rafael dan PD St. Fransiskus De Sales Domus Pacis dan PD Sekevikepan DIY atas dukungan doa dan persahabatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10. Yoseph Asiri Diteres, San Lohat Sanchez, Darmiyono Iyon, Uwil, Ita, Ucok, Fredy, Fitri, Wi2, Siska, Heru, Budi, Pet2, dan semua teman P. Fis 04 USD atas cinta dan kebencian, kebaikan dan kejahatan, persatuan dan perpecahan, dan suka dan duka yang telah kita alami bersama selama ini.

  11. Dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan disini Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka masukan, saran, kritik dari pembaca yang sifatnya membangun saya harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Yogyakarta, 19 Juli 2011 Antonius Eryanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL Halaman

  Tabel 1 : Indikator soal pretest dan posttest ......................................................31 Tabel 2 : Kriteria pemberian skor pada soal pretest dan posttest ........................32 Tabel 3 : Kualifikasi pemahaman setiap kosep ................................................... 37 Tabel 4 : Tabel skor kelulusan siswa .................................................................37 Tabel 5 : Tabel perubahan dan peningkatan pemahaman konsep oleh siswa pada masing-masing soal. .................................................38 Tabel 6 : Hasil skor pretest dan posttest pada kelas A dan kelas D ................. 43 Tabel 7 : Hasil skor pretest dan posttest pada kelas B dan kelas C .....................44 Tabel 8 : Skor Pretest kelas XI IPA kelas eksperimen (kelas A) dan kelas kontrol (kelas B) ..................................................................... 45 Tabel 9 : Tabel group statistik skor pretest kelas A dan kelas B .................... 46 Tabel 10 : Tabel analisis uji-t skor pretest kelas A dan kelas B ..................... 46 Tabel 11 : Skor Pretest kelas XI IPA kelompok eksperimen (kelas C) dan kelompok kontrol (kelas D). .................................................... ... .47 Tabel 12 : Tabel group statistik skor pretest kelas C dan kelas D .................... 48 Tabel 13 : Tabel analisis uji-t skor pretest kelas C dan kelas D ..................... 49 Tabel 14 : Tabel skor posttest kelas kontrol (kelas B) dan eksperimen (kelas A) ......................................................................... ..50 Tabel 15 : Tabel group statistik skor posttest kelas A dan kelas B .................... 50 Tabel 16 : Tabel analisis uji-t skor pretest kelas A dan kelas B ................... 51 Tabel 17: Tabel skor posttest kelas Kontrol (kelas D) dan

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 18 : Tabel group statistik skor posttest kelas C dan kelas D ................... 52 Tabel 19 : Tabel analisis uji-t skor posttest kelas C dan kelas D ....................... 53 Tabel 20 : Tabel skor pretest dan posttest kelas kontrol (kelas B) pada pokok bahasan massa jenis dan tekanan hidrostatis .................. 54 Tabel 21 : Tabel group statistik peningkatan skor rata-rata pretest dan posttest kelas B .......................................................................... 55 Tabel 22 : Tabel analisis uji-t peningkatan skor rata-rata pretest dan posttest kelas B ........................................................................... 55 Tabel 23: Tabel skor pretest dan posttest kelas eksperimen (kelas A) pada pokok bahasan massa jenis dan tekanan hidrostatis ............ .. 56 Tabel 24 : Tabel group statistik peningkatan skor rata-rata pretest dan posttest kelas A ......................................................................... 57 Tabel 25 : Tabel analisis uji-t peningkatan skor rata-rata pretest dan posttest kelas A ........................................................................... 57 Tabel 26: Tabel skor pretest dan posttest kelas kontrol (kelas D) ................ 58 Tabel 27 : Tabel group statistik peningkatan skor rata-rata pretest dan posttest kelas D ........................................................................ 59 Tabel 28 : Tabel analisis uji-t peningkatan skor rata-rata pretest dan posttest kelas D ........................................................................... 59 Tabel 29 : Tabel skor pretest dan postest kelas eksperimen (kelas C) pada pokok bahasan hukum Pascal dan hukum Archimedes ....................................................................... 60

  Tabel 30 : Tabel group statistik peningkatan skor rata-rata pretest dan

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 31 : Tabel analisis uji-t peningkatan skor rata-rata pretest dan posttest kelas C ............................................................................ 61 Tabel 32 : Kualifikasi kelas eksperimen pada kelas A pada pokok bahasan massa jenis dan tekanan hidrostatis ............................................ 62 Tabel 33 : Kualifikasi kelas kontrol pada kelas B pada pokok bahasan massa jenis dan tekanan hidrostatis ............................................ 63 Tabel 34: Kualifikasi kelas eksperimen pada kelas C pada pokok bahasan hukum Pascal dan hukum Archimedes....................................... 64 Tabel 35: Kualifikasi kelas kontrol pada kelas D pada pokok bahasan hukum Pascal dan hukum Archimedes ................................................... 64 Tabel 36: Pemahaman konsep pada masing-masing soal oleh siswa pada kelas A pada pokok bahasan massa jenis dan tekanan hidrostatis ... 65 Tabel 37: Tabel pemahaman konsep pada masing-masing soal oleh siswa pada kelas B pada pokok bahasan massa jenis dan tekanan hidrostatis ... 66 Tabel 38. Tabel pemahaman konsep pada masing-masing soal oleh siswa pada kelas C pada pokok bahasan hukum Pascal dan hukum Archimedes ..................................................................................... 67 Tabel 39 : Tabel pemahaman konsep pada masing-masing soal oleh siswa pada kelas D pada pokok bahasan hukum Pascal dan hukum Archimedes .................................................................................. 68 Tabel 40 : Tabel tentang pemahaman sebelum dilakukan pembelajaran pada materi fluida statis ………………………………….…........... 70 Tabel 41 : Tabel tentang pemahaman siswa setelah dilakukan pembelajaran

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tabel 42: Tabel tentang peningkatan pemahaman siswa ................................. 73 Tabel 43: Tabel tingkat pemahaman siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol .................................................................................... 74 Tabel 44. Tabel peningkatan pemahaman konsep siswa ................................... 76

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat keterangan dari kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu ....................................................................................... 83 Lampiran 2 : Soal pretest / posttest .................................................................. 84 Lampiran 3 : Kunci Jawaban soal pretest dan posttest ................................... 85 Lampiran 4 : Rencana pelaksanaan pembelajaran ......................................... 85 Lampiran 5 : Lembar kerja siswa ................................................................. 81 Lampiran 6 : Data skor pretest dan posttest kelas XI IPA ........................... 124 Lampiran 7 : T tabel ..................................................................................... 124 Lampiran 8 : Langkah-langkah pengolahan data dengan SPSS ....................... 125 Lampiran 9 : Foto-foto pembelajaran dengan metode eksperimen ………. 27

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Gambar hidrolik sederhana ................................................................ 22 Gambar 2 : Gambar benda mengapung di zat cair .................................................. 24 Gambar 3 : Gambar benda melayang dalam zat cair ............................................... 25 Gambar 4 : Gambar benda tenggelam dalam zat cair .............................................. 26

  1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran di sekolah-sekolah pada umumnya guru sebagai

  pengajar dan sekaligus sebagai pendidik memberikan materi pelajaran terfokus lewat ceramah. Siswa sebagai pendengar yang mendengarkan pengajaran dari guru, kadang memiliki rasa bosan dan tidak merasa senang. Sehingga semangat belajar siswa tidak tercapai sesuai dengan tujuan.

  Melalui kurikulum tingkat satuan pembelajaran (KTSP), guru memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan pembelajaran yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Di dalam pembelajaran guru yang paling mengetahui masalah-masalah belajar dan kesulitan belajar siswa dalam proses pembelajaran melalui tugas-tugas, tes dan melalui evaluasi. Sehingga kesulitan-kesulitan dan masalah belajar siswa dapat segera diatasi melalui beberapa strategi belajar.

  Di dalam proses pembelajaran, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah strategi guru yaitu menguasai teknik-teknik penyajian atau metode mengajar. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Banyak pilihan metode pembelajaran yang bisa dipakai oleh guru sebagai pedoman untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan guru memahami pembelajaran sesuai dengan kesenangan siswa.

  2 Metode eksperimen untuk meningkatkan pemahaman siswa secara mandiri, yakni siswa dapat memahami dan membangun konsep IPA dari percobaannya sendiri, tanpa hanya diberikan konsep oleh guru. Melalui metode Eksperimen ini peneliti ingin mengetahui proses, keterlibatan siswa dan hasil belajar siswa apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Perumusan Masalah

  1. Bagaimana pemahaman siswa pada materi fluida statis sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing ?

  2. Bagaimana pemahaman siswa pada materi fluida statis sesudah dilakukan pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing ?

  3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa pada materi fluida statis dalam pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing ?

  C. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada materi fluida statis sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran fisika dengan metode eksperimen terbimbing.

  3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini memiliki beberapa manfaat antara lain:

  1. Bagi guru dan calon guru fisika Sebagai alternatif untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran fisika dengan metode eksperimen terbimbing, yang diharapkan dapat menjadi metode yang diterapkan dalam pembelajaran fisika SMA untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  2. Bagi siswa Dengan mengikuti pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing, siswa mendapatkan pengalaman baru dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga diharapkan siswa lebih mudah dalam memahami konsep yang dipelajari.

  3. Bagi penelitian selanjutnya Hasil Penelitian ini dapat dipergunakan sebagai pertimbangan untuk riset-riset selanjutnya yang berkaitan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Belajar, Mengajar dan Pembelajaran I. Belajar a. Pengertian Belajar Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan

  kegiatan pokok. Keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan banyak bergantung kepada motivasi siswa sebagai anak didik. Motivasi belajar yang tinggi berkorelasi dengan hasil belajar yang baik, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di sekolah. Jika motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan, maka dapat diharapkan bahwa prestasi belajar siswa juga akan meningkat.

  Guru merupakan figur yang memegang peranan penting di dalam pembelajaran di kelas. Peran utama guru bukan menjadi penyaji informasi yang hendak dipelajari oleh siswa, melainkan membelajarkan siswa tentang cara-cara mempelajari sesuatu secara efektif (learning how

  to learn ). Oleh karena itu pemahaman tentang berbagai teori belajar dan

  cara-cara memotivasi siswa dalam belajar harus dikuasai oleh guru agar mampu merancang pembelajaran yang menarik dan memotivasi siswa untuk gemar belajar.

  Menurut Slameto (2003: 2) pengertian belajar secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi hidupnya.

  Perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar antara lain: i. Perubahan terjadi secara sadar yaitu pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah dan kebiasaannya bertambah. ii. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, yaitu perubahan yang terjadi berlangsung secara berkesinambungan memperoleh kecakapan – kecakapan lain. iii. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. Perubahan bersifat positif berarti perubahan itu bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dan perubahan bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri. iv. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai.

b. Teori–teori Belajar

  Teori–teori belajar berdasarkan uraian Slameto (2003: 8) antara lain:

  1. Teori Gestalt Teori ini dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman.

  Belajar yang penting bukan mengulangi hal–hal yang harus dipelajari tetapi mengerti atau memperoleh pemahaman. Pemahaman itu tergantung dari kemampuan dasar, pengalaman masa lampau yang relevan, pemahaman hanya timbul apabila situasi belajar diatur sedemikian rupa sehingga segala aspek yang perlu dapat diamati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pemahaman adalah hal yang harus dicari, pemahaman memerlukan pengulangan dan pemahaman dapat digunakan untuk menghadapi situasi–situasi baru.

  Prinsip Belajar menurut Gestalt yaitu: i. Belajar berdasarkan keseluruhan.

  Belajar dimana menghubungkan suatu pelajaran dengan pelajaran yang lain sebanyak mungkin. ii. Belajar adalah suatu proses perkembangan. Belajar merupakan proses mempelajari dan merencanakan untuk menerima bahan pelajaran, sehingga diperlukan kematangan jiwa batiniah juga perkembangan karena lingkungan dan pengalaman. iii. Siswa sebagai organisme keseluruhan. Belajar menyangkut intelektual, emosional dan jasmaniah. iv. Belajar terjadi transfer. Belajar dimulai dari pengamatan dan memperoleh kemampuan. v. Belajar adalah reorganisasi pengalaman. Belajar akan timbul bila menemui situasi baru, sehingga akan menggunakan pengalaman yang telah dimiliki. vi. Belajar harus dengan pemahaman. Pemahaman adalah proses belajar yang melihat pengertian tentang sankut–paut dan hubungan–hubungan yang mengandung suatu masalah. vii. Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan tujuan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  viii. Belajar berlangsung terus menerus. Memperoleh pengetahuan di dalam keluarga, di sekolah dan di masyarakat.

  2. Teori Belajar menurut J. Bruner Di dalam proses belajar Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Dalam proses belajar memerlukan lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan–penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui.

  Dalam proses belajar perlu diperhatikan: i. Mengusahakan partisipasi setiap siswa, meningkatkan minat siswa dan siswa dibimbing untuk mencapai tujuan. ii. Menganalisis dan menyederhanakan struktur materi yang akan diajarkan agar mudah dimengerti oleh siswa. iii. Menganalisis sequence. Guru mengajar sekaligus membimbing siswa melalui urutan pernyataan-pernyataan dari suatu masalah, sehingga siswa memperoleh pengertian dan dapat mentransfer yang sedang dipelajari. iv. Memberi reinforcement dan umpan balik (feed-back).

  3. Teori Belajar dari Piaget Pendapat Piaget mengenai perkembangan proses belajar pada anak-anak adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  i. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Anak-anak mempunyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya, sehingga memerlukan pelayanan tersendiri dalam belajar. ii. Perkembangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak. iii. Jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap yang lain tidak sama pada setiap anak. iv. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh kemasakan, pengalaman, interaksi sosial dan equilibration (membangun dan memperbaiki struktur mental). v. Ada tiga tahap perkembangan yaitu berpikir secara intuitif pada umur kurang lebih empat tahun, beroperasi secara konkret pada umur kurang lebih tujuh tahun dan beroperasi secara formal pada umur kurang lebih sebelas tahun.

  Perkembangan intelektual terjadi proses yang sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda dan adaptasi dengan dunia sekitarnya.

  4. Teori Belajar dari R. Gagne Menurut Gagne dalam Slameto (2003: 13) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku. Belajar juga merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh dari interuksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Gagne segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dibagi menjadi 5 kategori: i. Ketrampilan motoris yaitu koordinasi dari berbagai gerakan badan. ii. Informasi verbal. Manusia dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, dan menggambar, sehingga memerlukan inteligensi. iii. Kemampuan intelektual. Manusia mengadakan interaksi dengan dunia luar dengan menggunakan simbol-simbol, misalnya membedakan huruf, menyebut tanaman yang sejenis. iv. Strategi kognitif. Strategi kognitif merupakan organisasi ketrampilan yang internal yang perlu untuk belajar mengingat dan berpikir serta memerlukan perbaikan yang terus-menerus. v. Sikap. Sikap selalu berkenaan dengan suatu objek dan disertai dengan perasaan positif atau negatif.

c. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil belajar

  Robert Gagne dalam Djiwandono (2002: 217) meninjau hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa dan juga meninjau proses belajar menuju ke hasil belajar dan langkah-langkah instruksional yang dapat diambil oleh guru dalam membantu siswa belajar. Menurut Gagne, hasil belajar dimasukkan dalam lima kategori. Guru sebaiknya menggunakan kategori ini dalam mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berikut lima kategori hasil belajar menurut Gagne dalam Djiwandono (2002: 218):

  i. Informasi verbal

  Informasi verbal ialah tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat diungkapkan melalui bahasa lisan maupun tertulis kepada orang lain. Siswa hams mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, baik yang bersifat praktis maupun teoritis.

  ii. Kemahiran intelektual

  Kemahiran intelektual (intellectual skill) menunjuk pada

  "knowing how", yaitu bagaimana kemampuan seseorang berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri. iii. Pengaturan kegiatan kognitif

  Pengaturan kegiatan kognitif (kognitif strategy), yaitu kemampuan yang dapat menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, khususnya bila sedang belajar dan berpikir. Orang yang mampu mengatur dan mengarahkan aktivitas mentalnya sendiri dalam bidang kognitif akan dapat menggunakan semua konsep dan kaidah yang pernah dipelajari jauh lebih efisien dan efektif, daripada orang yang tidak berkemampuan demikian.

  iv. Sikap

  Sikap yaitu sikap tertentu seseorang terhadap suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sekolah berguna baginya. Sebaliknya, dia bersifat negatif terhadap pesta-pesta karena merasa tidak ada gunanya, hanya membuang waktu dan uang saja.

  v. Keterampilan motorik

  Keterampilan motorik yaitu seseorang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan tertentu dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu. Misalnya, sopir mobil dengan terampil mengendarai kendaraannya, sehingga konsentrasinya tidak hanya pada kendaraannya, tapi juga pada arus lalu lintas di jalan.

2. Hasil Belajar Fisika

  Gagne mengemukakan hasil belajar sebagai kapasitas atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar yang meliputi lima katagori hasil belajar, yaitu: 1). Informasi verbal, 2). Ketrampilan intelektual, 3). Ketrampilan kognitif, 4). Sikap atau nilai-nilai dan 5). Keterampilan motorik. Kelimanya tidak berdiri sendiri tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai tujuan yang hendak dicapai, kelimanya harus nampak sebagi hasil belajar siswa di sekolah.

  Berdasarkan uraian di atas, hasil belajar fisika berarti siswa dapat mengungkapkan pengetahuannya tentang fisika secara verbal maupun tertulis, dapat memahami konsep fisika, dapat menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  konsep fisika yang diperolehnya secara efektif dan efisien, dapat merasakan manfaat dan pengetahuan fisika yang diperolehnya untuk dirinya, dan terampil menggunakan fisika untuk memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

II. Mengajar a. Pengertian Mengajar

  Menurut Lindgren dalam Teodoro Soares (2003: 12), mengajar adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, membimbing dan mengarahkan sehingga pelajar melakukan proses pada dirinya terjadi perubahan. Mengajar di dalam pembelajaran yaitu kegiatan menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan mengajar menyangkut aspek proses pembelajaran fisika dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan berpikir siswa dalam kemampuan dan ketrampilan psikomotorik.

  Sedangkan pengertian mengajar yang lain, Slameto(2003: 30) membahas yang bersumber dari 6 pendapat yang dipandang sebagai pendapat yang lebih menonjol yaitu:

  1. Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.

  2. Mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman- pengalaman dan kecakapan kepada anak didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Mengajar adalah suatu aktifitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan) dan knowledge.

  4. Mengajar atau mendidik adalah memberikan bimbingan belajar kepada siswa dalam proses belajar.

  5. Mengajar adalah kegiatan membuat keputusan dalam interaksi dan hasil keputusan guru merupakan jawaban siswa atau kelompok siswa, kepada siapa guru berinteraksi.

  6. Mengajar adalah mengorganisasi belajar sehingga belajar menjadi berarti atau bermakna bagi siswa.

  Berdasarkan definisi belajar diatas maka mengajar bukan suatu kegiatan memindahkan pengetahuan dari pengajar ke pelajar, melainkan kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya. Mengajar berarti partisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan dan bersikap kritis.

b. Mengajar Yang Efektif

  Mengajar yang efektif menurut Slameto(2003: 92) adalah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar efektif yaitu suatu aktifitas mencari, menemukan, melihat pokok masalah dan dapat mengambil kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syarat- syarat sebagai berikut:

  1. Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik.

  Didalam belajar siswa harus mengalami aktifits mental yaitu pelajar dapat mengembangkan kemampuan intelektual seperti kemampuan berpikir kritis, kemampuan menganalisis, kemampuan mengucapkan pengetahuannya.

  Didalam belajar siswa juga mengalami aktifitas jasmani seperti mengerjakan sesuatu, menyusun intisari pelajaran, membuat peta.

  2. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar.

  3. Motivasi guru akan meningkatkan kegiatan belajar siswa yaitu siswa lebih tekun belajar, giat belajar dan bersemangat.

  4. Kurikulum yang baik dan seimbang 5. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual.

  6. Guru membuat perencanaan sebelum mengajar.

  7. Pengaruh guru yang sugestif perlu diberikan kepada siswa.

  8. Guru harus mempunyai keberanian menghadapi siswa-siswanya.

  9. Guru mampu menciptakan suasana demokratis di sekolah.

  10. Guru perlu memberikan masalah-masalah yang merangsang siswa untuk berpikir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11. Semua pelajaran yang diberikan pada siswa perlu diintegrasikan, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang terintegrasi, tidak terpisah-pisah.

  12. Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan yang nyata di masyarakat.

  13. Dalam integrasi belajar mengajar, guru harus banyak memberi kebebasan pada siswa, untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar sendiri, mencari pemecahan masalah sendiri.

  14. Pengajaran remedial.

III. Hakekat Pembelajaran Sains

  Menurut Nandang (http://Nandang.blokdetik.com/03 Desember 2009) sains merupakan proses belajar yang dilakukan manusia untuk mempelajari fenomena-fenomena alam sehingga menghasilkan sekumpulan fakta yang menuntun pada penemuan berbagai konsep, prinsip, generalisasi, teori dan hukum tentang alam sebagai wujud dari produk sains. Pengumpulan fakta dilakukan melalui proses yaitu metode ilmiah dan sikap ilmiah yang memungkinkan keduanya berkembang seiring dengan perkembangan pemahaman manusia tentang alam.

  Menurut Conant dalam Nandang(http://Nandang.blokdetik.com/3 Desember 2009) sains adalah serangkaian skema konsep-konsep dan konseptual yang telah dikembangkan sebagai suatu hasil eksperimen dan pengamatan yang mendorong dilakukannya eksperimen dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pengamatan lebih lanjut. Dan menurut Conant sains menekankan bukan hanya pada produk sains tetapi juga pada proses sains yaitu eksperimen dan pengamatan sebagai bentuk metode ilmiah yang didalamnya terkandung sikap ilmiah. Produk sains yang telah ditemukan mendorong untuk dilakukan eksperimen dan pengamatan lebih lanjut sehingga memungkinkan berkembangnya metode ilmiah, sikap ilmiah dan produk sains itu sendiri.

  Berdasarkan kajian diatas, sains pada hakekatnya meliputi tiga unsur yaitu:

  1. Aspek sikap Aspek sikap meliputi keyakinan, nilai, pendapat dan aspek afeksi lainnya yang melekat pada diri individu yang aktualisasinya ditunjukkan oleh caranya dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Misalnya tidak tergesa-gesa menyimpulkan tanpa didukung oleh data yang cukup dalam memecahkan masalah.

  2. Aspek metode atau proses Aspek proses meliputi proses penyelidikan yang dilakukan untuk memecahkan masalah. Misalnya penentuan masalah, merumuskan hipotesis, merancang dan melakukan eksperimen, mengukur, menganalisis data dan menarik kesimpulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Aspek produk Aspek produk meliputi konsep, fakta-fakta, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori.sebagai kesimpulan dari serangkaian hasil proses ilmiah.

B. Metode Eksperimen Terbimbing

  Menurut Suparno, Paul (2007: 77) metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekkan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Biasanya metode eksperimen bukan untuk menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum yang sudah ditemukan para ahli. Dengan metode ini siswa dapat merasa bangga dan yakin karena seakan-akan menemukan sendiri.

  Eksperimen terbimbing yaitu eksperimen dimana seluruh jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa. Langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal.

  Untuk melakukan pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing, guru punya peran sangat penting. Beberapa hal yang harus dilakukan guru adalah: 1. Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa.

  2. Merencanakan langkah-langkah percobaan seperti: apa tujuannya, peralatan yang digunakan, bagaimana merangkai percobaan, data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  harus dikumpulkan siswa, bagaimana menganalisis data dan apa kesimpulannya.

  3. Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan sehingga saat siswa mencoba semua siap dan lancar.

  4. Pada saat percobaan sendiri guru dapat berkeliling melihat bagaimana siswa melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada siswa.

  5. Bila ada peralatan yang macet guru membantu siswa agar alat dapat jalan dengan baik.

  6. Membantu siswa dalam menarik kesimpulan dengan percobaan yang dilakukan.

  7. Bila siswa membuat laporan, maka guru harus memeriksanya.

  8. Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah percobaan dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa bekerja.

  Dalam eksperimen, siswa dalam kelompok kecil melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk yang diberikan guru. Yang akan dilakukan siswa dalam percobaan antara lain: 1. Membaca petunjuk percobaan dengan teliti.

  2. Mencari alat yang diperlukan.

  3. Merangkaikan alat-alat sesuai dengan skema percobaan.

  4. Mulai mengamati jalannya percobaan.

  5. Mencatat data yang diperlukan.

  6. Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari data yang ada. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. Membuat laporan percobaan dan mengumpulkannya kepada guru.

  8. Dapat juga mempresentasiklan percobaannya di depan kelas.

C. FLUIDA STATIS a. Pengertian Fluida

  Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Sehingga fluida juga disebut zat alir. Contoh dari fluida adalah zat cair dan gas.

  Cabang ilmu fisika yang mempelajari fluida adalah ilmu mekanika fluida. Mekanika fluida mengkaji fluida diam (statis) maupun fluida bergerak (dinamis).

  Mekanika fluida yang mengkaji fluida diam dinamakan statika fluida atau disebut hidrostatika, sedangkan mekanika fluida yang mengkaji fluida bergerak dinamakan dinamika fluida atau disebut hidrodinamika.

b. Massa Jenis dan Tekanan Fluida

  1. Massa Jenis Massa jenis merupakan salah satu sifat fisis zat yang menyatakan perbandingan massa zat dengan volum zat tersebut. Secara matematis massa jenis dinyatakan dengan:

  m

  V

  3

  dengan: )

  = massa jenis benda (kg/m

  m= massa benda (kg)

  3 V= volum benda (m )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A F P

  5 Pa = 1.01 bar

  1 atm = 76 cmHg = 1.01 x 10

  1mb = 0.001 bar 1 bar = 10

  1 Pa = 1 N/m

  Dalam satuan SI digunakan satuan lain untuk tekanan yaitu Pascal (Pa), dimana:

  2 .