PENGARUH TERPAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH DINAMIKA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEGAWAI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SERANG

  

PENGARUH TERPAAN MEDIA INTERNAL MAJALAH

DINAMIKA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN

  

INFORMASI PEGAWAI PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN SERANG

SKRIPSI

  Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Humas

  Program Studi Ilmu Komunikasi Oleh :

  Marwan Handoko NIM. 6662101526

  

"Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil,

kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya

dengan baik."

  (Evelyn Underhill)

  

ABSTRAK

Marwan Handoko, NIM 6662101526 / 2010. Pengaruh Terpaan Media

Internal Majalah Dinamika Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang. Pembimbing I M. Jaiz,

S.Sos, M.Pd. Pembimbing II Yoki Yusanto, S.Sos, M.I.Kom.

  Pemenuhan kebutuhan informasi bagi pegawai perlu mendapat perhatian khusus dari pihak humas Kabupaten Serang. Kendala yang sering terjadi di Pemerintah Daerah Kabupaten Serang adalah terbatasnya komunikasi yang terjalin dari pihak atasan kepada bawahannya. Tanpa adanya komunikasi yang baik maka pegawai akan sulit bagi pegawai untuk mengerjakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Oleh karena itu humas Kabupaten Serang menerbitkan media internal yang disebut dengan majalah Dinamika. Penelitian ini menggunakan teori Uses and yang didalamnya menunjukan sebuah terpaan media akan

  Gratification

  berkolerasi dengan pemenuhan kebutuhan informasi. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang bersifat Eksplanatif. Teknik yang digunakan adalah survei, dengan menggunakan simple random sampling dimana peneliti mengumpulkan informasi dari 99 responden dengan menyebarkan kuesioner pada Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang. Penelitian menunjukan hipotesis bahwa terdapat pengaruh antara variabel terpaan media internal majalah dinamika terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai pemerintah daerah Kabupaten Serang sebesar 0,507 yang berarti bahwa hubungan antara kedua variabel bernilai Sedang. Dengan hasil koefisien determinasi sebesar 16,56%, menandakan bahwa pemenuhan kebutuhan informasi pegawai pemerintah daerah Kabupaten Serang dipengaruhi oleh terpaan media internal majalah Dinamika, sementara sisanya sebesar 83,44% dipengaruhi oleh faktor lain.

  Kata kunci : Media Internal, Pemenuhan Kebutuhan Informasi, Uses and

  Gratification

  

ABSTRACT

Marwan Handoko, NIM 6662101526 / 2010. The Effect of Internal Media

Exposure Dinamika Magazine To Meeting the Needs of Government Employees

Information Serang District. Advisors I M. Jaiz, S.Sos, M.Pd. Advisors II Yoki

Yusanto, S.Sos, M.I.Kom.

  

Meeting the needs for employee information needs special attention from the

public relations of Serang District. Obstacles often occur in Serang District

Government is the limited communication on the part of superiors to

subordinates. Without a good communication, it will be difficult for employees to

perform their duties and functions well. Therefore, Public Relation of Serang

District publishes internal media magazine called Dinamika. This study uses Uses

and Gratification theory in which shows a media exposure will be correlated with

the fulfillment of information needs. The method in this research is an quantitative

explanation. The technique used was a survey, using simple random sampling

where researchers collected information from 99 respondents by distributing

questionnaires to the employees of Serang District Government. Research shows

the hypothesis that there is effect between internal media exposure variable of

Dinamika magazine to fulfill the information needs of local government staff

Serang District of 0.507, which means that the relationship between the two

variables are worth Medium. With the results of determination coefficient of

16.56%, indicating that the fulfillment of information needs Serang District local

government employees affected by the internal media exposure of Dinamika

magazine, while the remaining 83.44% influenced by other factors.

  

Keywords: Internal Media, Meeting the Needs of Information, Uses and

Gratification

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, karena atas rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan strata (S1) pada program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Hubungan Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Terpaan Media Internal Majalah Dinamika Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang

  ” sangat peneliti harapkan. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skrisi ini kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi

  4. Ibu selaku wakil Prodi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Bapak M. Jaiz, S.Sos, M.Pd selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak Yoki Yusanto, S.Sos, M.I.Kom selaku dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Bapak TB. Sihabudin selaku staff Pemerintahan Umum Kabupaten Serang yang telah membantu peneliti mengenai perijinan dsb.

  8. Seluruh Staff Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Serang yang telah membantu peneliti dalam kelancaran penelitian dari awal hingga akhir.

  9. Kedua orang tuaku Bapak Mardizal, dan Ibu Jumiah , terimakasih atas do‟a dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil.

  10. Adikku Rizki Amalia yang senantiasa selalu melimpahkan dukungan dan kasih sayang untukku, terima kasih atas dukungan dan doanya.

  11. Untuk teman terdekat Muhamad Fadli, Kevin Doklas Torang, M. Oki

  12. Untuk teman-teman satu kost-an di N-5, Abdul Alfi, Damar Agustiarsono, Didi Sumarna, Didik Satria Ananto, Dymas Pamungkas, Muhammad, dan Andi Wijaya terimakasih atas hiburan, kebersamaan, dan bantuan yang luar biasa tanpa pamrihnya serta terus mendukung dalam hal-hal yang positif.

  13. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2010 khususnya kelas B dan Kelas D Humas juga mahasiswa UNTIRTA lainnya yang telah menerima peneliti sebagai teman, terima kasih atas perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan.

  14. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.

  Serang, September 2015

  

DAFTAR ISI

   LEMBAR PERSETUJUAN................................... Error! Bookmark not defined.

  

LEMBAR PENGESAHAN ................................. Error! Bookmark not defined.

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR TABEL

  68

  58

  62

  63

  63

  64

  65

  66

  66

  71

  50

  74

  80

  82

  84

  86

  88

  90

  92

  57

Tabel 4.8 Indikator Atensi 4……………………………………………......

  Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu................................................................

Tabel 3.9 Reliability Statistics Pemenuhan Kebutuhan Informasi ……........Tabel 3.1 Rincian Sebaran Kuesioner.......................................................Tabel 3.2 Skor Penilaian Berdasarkan Skala Ordinal……………………....Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha............................Tabel 3.4 Case Processing Summary Terpaan Media Internal…………….Tabel 3.5 Item-Total Statistics Terpaan Media Internal...............................Tabel 3.6 Case Processing Summary Pemenuhan Kebutuhan Informasi .....................................................................................................................Tabel 3.7 Item-Total Statistics Pemenuhan Kebutuhan Informasi...............Tabel 3.8 Reliability Statistics Terpaan Media Internal ………………........Tabel 3.10 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase …………………..….....Tabel 4.7 Indikator Atensi 3……………………………………………......Tabel 3.11 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

  ………………………

Tabel 3.12 Jadwal Penelitian …………………………………………….....Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responde n………………………………………..Tabel 4.2 Usia Responden………………………………………………….Tabel 4.3 Indikator Frekuensi……………………………………………....Tabel 4.4 Indikator Durasi……………………………………………….....Tabel 4.5 Indikator Atensi 1……………………………………………......Tabel 4.6 Indikator Atensi 2……………………………………………......

  94

Tabel 4.13 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 2……………......Tabel 4.14 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 3……………......Tabel 4.15 Indik ator Keinginan Mendapatkan Informasi 4……………......Tabel 4.16 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 5……………......Tabel 4.17 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 6……………......Tabel 4.18 Indikator Kebutuhan Informasi Kesehatan Pegawai……….......Tabel 4.19 Indikator Kebutuhan Informasi Kegiatan Sosial Diluar Lingkup Organisasi……………………………………………………........Tabel 4.20 Indikator Kebutuhan Informasi Hobi Pegawai……………........Tabel 4.21 Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 1………........Tabel 4.22 In dikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 2………........Tabel 4.23 Spearman Rank Correlations …………………………………..Tabel 4.24 Koefisien Determinasi……………………………………….....Tabel 4.25 Koefisien……………………………………………………......

  105 107 109 111 113 115 117 119 121 123 126 128 129

  

DAFTAR DIAGRAM

  Diagram 4.20 Indikator Kebutuhan Informasi Hobi Pegawai…………….... Diagram 4.21 Indikator Kebutuhan Informasi Hiburan Pegawai 1………....

  95

  93

  91

  87 189

  85

  83

  81

  Diagram 4.18 Indikator Kebutuhan Informasi Kesehatan Pegawai………... Diagram 4.19 Indikator Kebutuhan Informasi Kegiatan Sosial Diluar Lingkup Organisasi……………………………………………………........

  Halaman Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden……………………………………. Diagram 4.2 Usia Responden……………………………………………… Diagram 4.

  Diagram 4.16 Indikator Keinginan Mendapatkan Infor masi 5…………….. Diagram 4.17 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 6……………..

  Diagram 4.14 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 3…………….. Diagram 4.15 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 4……………..

  Diagram 4.12 Indikator Keinginan Mendapatkan Infor masi 1…………….. Diagram 4.13 Indikator Keinginan Mendapatkan Informasi 2……………..

  Diagram 4.10 Indikator Kebutuhan Pengetahuan Organisasi…………….... Diagram 4.11 Indikator Motif Memahami Organisasi……………………...

  Diagram 4.8 Indikat or Atensi 4…………………………………………….. Diagram 4.9 Indikator Atensi 5……………………………………………..

  Diagram 4.6 Indikator Atensi 2…………………………………………….. Diagram 4.7 Indikator Atensi 3……………………………………………..

  3 Indikator Frekuensi………………………………………….. Diagram 4.4 Indikator Durasi……………………………………………… Diagram 4.5 Indikator Atensi 1……………………………………………..

  97 100 102 104 106 108 110 112 114 116 118 120 122

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 2.1 Proses Komunikasi...................................................................

Gambar 2.2 Model Uses and Gratifications.................................................Gambar 2.3 Kerangka Teori........................................................................

  12

  43

  46

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman LAMPIRAN I KUESIONER

  ……………………………………………… LAMPIRAN II DATA JAWABAN RESPONDEN ………………………. LAMPIRAN III STRUKTUR ORGANISASI …………………………..... LAMPIRAN IV SURAT PERMOHONAN PENELITIAN ……………..... LAMPIRAN V SURAT IJIN PENELITIAN …………………………….... LAMPIRAN VI BUKTI BIMBINGAN ………………………………….... LAMPIRAN VII DOKUMENTASI ……………………………………..... LAMPIRAN VII MAJALAH DINAMIKA ……………………………...... LAMPIRAN VIII TRANSKRIP WAWANCARA.................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………..

  148 153 159 160 161 162 164 165 170 172

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Dalam kehidupan sehari-hari baik disadari secara langsung maupun tidak, manusia hampir tidak bisa melepaskan dirinya dari keterlibatan dan pengaruh informasi. Hal ini terbukti dari perkembangan masyarakat yang semakin maju dan dinamis diiringi dengan perubahan menyeluruh disegala bidang kehidupan, baik perubahan sosial, ekonomi, politik, budaya, maupun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi meningkatnya kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai apa saja yang terjadi disekelilingnya terutama yang berhubungan dengan kepentingannya. Sehingga dengan demikian manusia senantiasa mencari berbagai macam informasi dengan berbagai cara dalam setiap kesempatan yang dimilikinya.

  Di era globalisasi seperti sekarang ini, komunikasi memegang peranan penting disegala bidang, dengan komunikasi informasi dapat tersebar luas, karena informasi sangat dibutuhkan oleh semua orang dari berbagai kalangan dimana dan kapan pun orang tersebut berada, informasi harus diperolehnya dengan segera dan aktual. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat sekarang ini secara sadar atau

  Komunikasi massa mampu menciptakan opini publik, menentukan isu, memberikan kesamaan dalam kerangka berpikir serta menyusun urutan-urutan hal yang menjadi perhatian publik. Komunikasi massa pada awalnya merupakan suatu tipe komunikasi manusia yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat- alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi dan dikenal dengan istilah publlistik. Istilah publistik dimulai satu setengah abad setelah ditemukannya mesin cetak oleh Jhannes Gustenberg, sejak saat itulah dikenal dengan zaman publistik atau awal dari era komunikasi massa. (Wiryanto: 2000) Komunikasi massa merupakan proses komunikasi yang dilakukan media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. (Bungin: 2008)

  Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua, yakni media massa cetak dan media massa elektronik. Masing-masing media massa mempunyai tampilan isi yang berbeda-beda, hal ini di maksudkan untuk menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsi. Pada dasarnya masyarakat tentu menginginkan informasi yang lebih mudah, lebih cepat, faktual, aktual, dan sesuai kebutuhan. Hal ini mengakibatkan media massa berlomba-lomba dalam menyajikan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya. Beraneka ragam media yang bermunculan, memungkinkan lebih adanya keleluasaan untuk dan norma sosial suatu masyarakat. Media cetak yang memiliki sifat memberi informasi dan mempengaruhi khalayak, tentunya akan berpengaruh pada khalayak pembaca itu sendiri, baik sikap, perilaku dan hal-hal lainnya. Sebagai salah satu bentuk media massa, media cetak juga dapat membawa dampak bagi khalayak baik berupa pengetahuan, persepsi, atau sikap. Hal ini dapat dilihat dari pendapat Dominick (Ardiyanto dan Erdinaya: 2005: 58) bahwa media massa mempunyai dampak pada pengetahuan, persepsi dan sikap.

  Pendekatan the uses and gratifications memfokuskan pada pelanggan anggota khalayak, lebih dari sekedar pesan. Pendekatan ini mulai dengan orang sebagai pemilih media komunikasi yang aktif, suatu titik pandang yang berbeda dari model pengaruh yang kuat (Katz, dkk., dalam Davidson, 1974: 11-35).

  Informasi tidak hanya sekedar produk sampingan, namun sebagai bahan yang menjadi faktor utama yang menentukan kesuksesan atau kegagalan, oleh karena itu informasi harus dikelola dengan baik. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih berarti dan bermanfaat bagi penggunanya.

  Khusus mengenai pemenuhan kebutuhan akan informasi bagi pegawai, Humas Kabupaten Serang menerbitkan beberapa bentuk media internal yang diantaranya adalah majalah, website dan majalah dinding. Dari sekian banyaknya lebih nyaman untuk menggunakan media cetak, maka majalah lebih cocok untuk mereka pilih.

  Berdasarkan pra-riset yang dilakukan oleh peneliti, Menurut Bpk. Rudiyanto selaku Kepala Bagian Humas Kabupaten serang pengetahuan seorang pegawai pada satu bagian mengenai kegiatan dibagian lainnya dapat dikatakan terbatas karena tempat dan lapangan kerja masing-masing berlainan dan terpisah. Selain itu, berdasarkan pengamatan yang peneliti lihat selama melaksanakan Job

  

Training , kurangnya fasilitas komputer dan internet di kantor menyebabkan media

  komunikasi dalam bentuk website jarang sekali di akses oleh pegawai, masalah tersebut menjadikan media internal berupa majalah Dinamika adalah satu-satunya harapan bagi manajemen untuk menyebarluaskan informasi kepada pegawai di seluruh kantor dinas, badan, dan lembaga yang tersebar di Kabupaten Serang.

  Majalah Dinamika adalah salah satu bentuk media komunikasi yang diterbitkan oleh Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Serang, media ini ditujukan kepada seluruh pegawai. Majalah ini berisikan pesan komunikasi yang merupakan informasi mengenai informasi seputar kegiatan manajemen, informasi seputar kegiatan pejabat, informasi seputar pegawai, dan galeri foto. Dengan adanya majalah Dinamika, masing-masing pegawai dapat mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dan dinas-dinas yang ada di Kabupaten pegawai, dengan lengkapnya informasi yang disampaikan majalah Dinamika maka pegawai tidak terpengaruh oleh berita yang disampaikan media lain.

  Dampak dari kurangnya pemenuhan kebutuhan informasi menyebabkan menurunnya produktifitas pegawai, tidak maksimal dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi pegawai, dan menjadi faktor utama terjadinya miss

  

communication. Oleh karena itu pegawai membutuhkan media informasi yang

  dapat memenuhi kebutuhan informasinya dan dapat memikat perhatian pegawai tanpa terlalu banyak memusatkan perhatian untuk hal lain diluar organisasi agar dapat bekerja dengan maksimal tanpa mengalami suatu hambatan komunikasi apapun.

  Dengan bertolak ukur pada pemikiran tersebut, maka peneliti mencoba mengangkat masalah diatas sebagai bahan penelitiannya untuk mengetahui dan menilai adakah pengaruh terpaan media internal majalah Dinamika terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.

  Dengan adanya majalah Dinamika, diharapkan dapat menjadi media penyebaran dan meningkatkan berbagai informasi khususnya bagi seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Serang. Salah satu tantangan Humas Kabupaten Serang adalah bagaimana menyampaikan informasi ke seluruh Badan, Lembaga atau Instansi yang terkait dengan pemerintahan. Melalui media internal

  1.2 Rumusan Masalah

  Dari latar belakang yang telah peneliti jabarkan diatas, maka rumusan masalah yang diangkat adalah: “Seberapa besar pengaruh terpaan media

  

internal majalah Dinamika terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai

Pemerintah Daerah Kabupaten Serang ?”

  1.3 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah peneliti kemukakan, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana terpaan media internal majalah Dinamika sebagai salah satu bentuk media komunikasi ? 2) Seberapa besar tingkat pemenuhan kebutuhan informasi pegawai di

  Pemerintah Daerah Kabupaten Serang ? 3) Adakah pengaruh terpaan media internal majalah Dinamika terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai di Pemerintah Daerah

  Kabupaten Serang ?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian yang ingin peneliti sampaikan adalah : 1) Untuk mengetahui terpaan media internal majalah Dinamika Pemerintah

  3) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan media internal majalah Dinamika terhadap pemenuhan kebutuhan informasi pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Serang.

1.5 Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu :

  1.5.1 Manfaat Teoritis

  Penelitian ini diharapkan dapat membuka pandangan tentang penerapan teori-teori pemenuhan kebutuhan informasi, khususnya yang berhubungan dengan manajemen media internal sebagai salah satu bentuk media komunikasi dalam suatu perusahaan atau lembaga.

  1.5.2 Manfaat Praktis

  Penelitian ini diharapkan dapat melahirkan sebuah rekomendasi, khususnya bagi praktisi humas di Pemerintah Daerah Kabupaten Serang dalam menyusun strategi komunikasiyang efektif bagi media internalnya.

  Berharap penelitian ini juga memberikan sumbangan pemikiran bagi studi/kajian keilmuan Komunikasi, khususnya komunikasi massa pada media internal, selain itu juga untuk memperkaya referensi penelitian dan sebagai bahan literature untuk menambah wacana baru bagi dunia akademis serta dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.1 Definisi Komunikasi

  Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu

  • –individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk tetap hidup. (Rakhmat, 1998: 1)

  Menurut Laswell dalam karyanya, The Structure and Function of

  Communication in Society , cara yang baik menjelaskan komunikasi ialah

  menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Wich Channel To Whow

  With What Effect?

  Paradigma Laswell diatas menjelaskan Komunikasi memiliki lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : (Sihabbudin dan Rahmi, 2012: 18)

  1. Sumber kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa disebut juga komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut

  source, sender , atau decoder.

  2. Pesan Adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima.

  Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.

  3. Media Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.

  4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.

  5. Efek Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. (De Fleur, 1982) Jadi, paradigma Lasswell menggabarkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media kemudian menimbulkan efek-efek tertentu.

2.1.2 Proses Komunikasi

  Proses komunikasi dapat diartikan sebagai “transfer informasi” atau pesan- pesan (messages) dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan. Tujuan dari proses komunikasi adalah tercapainya saling pengertian (mutual understanding) antara kedua belah pihak. (Ruslan, 2010: 81)

  Berangkat dari paradigma Lasswell, Effendy dalam bukunya membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu : (Djuarsa, 1994: 11)

  1. Proses komunikasi secara primer Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal (gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

  Jadi, komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian. Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).

  2. Proses komunikasi sekunder Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah,televisi, film, dsb adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat,

  Sebenarnya media komunikasi yang mutlak dan lebih sering digunakan adalah bahasa. Namun banyak orang beranggapan bahwa bahasa hanya merupakan simbol atau lambang saja, dan media kedua ialah yang difokuskan sebagai media komunikasi. Akan tetapi pada dasarnya, sebelum menggunakan bahasa untuk menyampaikan pesannya. Untuk lebih jelasnya, kita simak paradigma Lasswel dalam gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Proses Komunikasi

  Sender Encoding Decoding Receiver Message

  Media Noise

  Response Feedback

  Sumber : (Effendy, 2002 : 18) Penegasan tentang unsur-unsur dalam komunikasi yang terdapat pada a. Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

  b. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

  c. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

  d. Media : Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan.

  e. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

  f. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

  g. Response :Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.

  h. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. i. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikator kepadanya.

2.2 Komunikasi Organisasi Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi.

  1. Persepsi Redding dan Saborn Redding dan Saborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks.

  Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatnya dalam organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program.

  2. Persepsi Katz dan Kahn Katz dan Kahn mengatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran informasi, dan pemindahan arti dalam suatu organisasi. Menurut Katz dan Kahn organisasi adalah sebagai suatu sistem terbuka yang menerima energy dari lingkungannyadan mengubah energy ini menjadi produk atau servis dari sistem dan mengeluarkan produk atau servis ini kepada lingkungan.

  3. Persepsi Zelko dan Dance Zelko dan Dance mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang saling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesame karyawan yang sama tingkatnya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil produk, pembuatan iklan, dan hubungan dengan masyarakat umum. Kemudian bersama Lesikar, mereka menambahkan dimensi lagi dari komunikasi organisasi yaitu dimensi komunikasi pribadi di antara sesama anggota organisasi yang berupa pertukaran secara informalmengenai informasi dan perasaan di antara sesame anggota organisasi.

  4. Persepsi Thayer Thayer menggunakan pendekatan sistem secara umum dalam memandang komunikasi organisasi. Dia mengatakan komunikasi organisasi sebagai arus data yang akan melayani komunikasi organisasi dan proses interkomunikasi dalam beberapa cara. Dia memperkenalkan tiga sistem komunikasi dalam organisasi yaitu : a. berkenaan dengan kerja organisasi seperti data mengenai tugas-tugas atau beroperasinya organisasi; b. berkenaan dengan pengaturan organisasi seperti perintah-perintah, aturan- aturan dan petunjuk-petunjuk; c. berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan organisasi. Yang termasuk dalam bagian ini antara lain hubungan dengan personal dan masyarakat, pembuatan iklan dan latihan. komunikasi yang merupakan bagian dari sesuatu organisasi. Dalam sebuah teori tentang Komunikasi organisasi (Pace dan Faules, 2001: 145) dikemukakan bahwa keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melakukan pekerjaan secara efektif, unutk bersikap jujur kepada organisasi, untuk meraih semangat dalam organisasi, untuk melaksanakan tugas secara kreatif dan untuk menawarkan gagasan-gagasan yang inovatif bagi penyempurnaan organisasinya adalah di pengaruhi oleh komunikasi.

  Organisasi sebagai kerangka kerja (frame of work) dari suatu manajemen menunjukkan adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu sistem manajemen modern. Ada yang diklasifikasikan sebagai pemimpin dan ada yang bertindak sebagai bawahan. (Ruslan, 2002: 88)

  Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi organisasi adalah proses yang yang terjadi dalam organisasi, dan di dalam sana proses komunikasi yang terjadi terbagi dalam empat aspek yaitu : komunikasi ke bawah (downward communication), komunikasi ke atas (upward communication), komunikasi horizontal (horizontal communication), dan komunikasi lintas saluran.

2.3 Tinjauan Tentang Public Relations

2.3.1 Definisi Public Relations

  Pada dasarnya Public Relations (Humas) merupakan proses komunikasi kepada publiknya untuk menjalin hubungan atau relasi yang baik sehingga tercapai tujuan untuk membangun, membina dan menjaga citra positif atau reputasi yang baik. (Iriantara, 2008: 9)

  Public Relations atau hubungan masyarakat mempunyai hubungan erat

  dengan terciptanya pelayanan jasa dengan tujuan menciptakan kepuasan bagi pihak pelanggan dan Stakeholder yang sekaligus menumbuhkan rasa aman, kepercayaan, adanya loyalitas tinggi terhadap jasa pelayanan yang diberikan tersebut menjadi tujuan utama Customer Relations untuk memberikan pelayanan unggul terhadap pelanggannya. (Ruslan, 2010: 286)

  Untuk dapat memahami lebih luas dibawah ini terdapat beberapa definisi humas dari para ahli diantaranya : (Ruslan, 2010: 17) a. Public Relations (PR) adalah suatu bentuk komunikasi yang terencana, baik komunikasi ke dalam dan ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

  b. Sedangkan British Institute Public Relations mendefinisikan PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.

  c. Praktik PR adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial yang kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program- program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya (The Statement of Mexico). Jelas bahwa PR berkaitan dengan niat baik (good will) dan nama baik atau reputasi karena dari definisi-definisi yang sudah dijelaskan diatas mencakup aspek-aspek PR dengan aspek-aspek ilmu sosioal dari suatu organisasi, yakni tanggung jawab organisasi atas kepentingan publik atau kepentingan masyarakat luas.

2.3.2 Peran Public Relations

  Peranan Public Relations, Menurut Dozier & Broom (1955) dalam suatu organisasi dibagi menjadi empat kategori, dalam hal itu adalah sebagai berikut : (Ruslan, 2010: 20-22)

  1. Penasehat Ahli (Expert prescriber) Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship).

  2. Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator) mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dia juga dituntut untuk dapat mampu menjelaskana kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.

  3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving process

  fasilitator)

  Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan masalah Public

  Relations merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan

  untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.

  4. (Communication technician) Praktisi PR dapat berperan sebagai Journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method

  of communication in organization.

  Dari semua peranan Public Relations tersebut, dapat terlihat mana yang berperan dan berfungsi pada tingkat manajerial skill, keterampilan antar individu humas. Peran Public Relations tersebut diharapkan dapat membantu top manajemen dalam sebuah perusahaan/lembaga.

2.3.3 Fungsi Public Relations

  Public relations merupakan fungsi manajemen yang secara khusus mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan publiknya (Cutlip at all. 2005: 4)

  Menurut Edward L. Bernays, terdapat 3 fungsi utama PR yaitu : 1) Memberikan penerangan kepada masyarakat.

  2) Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung.

  3) Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Menurut pakar Humas Internasional, Cutlip & Centre, and Canfield (1982) fungsi public relations dapat dirumuskan, sebagai berikut : (Ruslan, 2006: 16)

  1) Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga).

  2) Membina hubungan yang harmonis antara badan atau organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

  3) Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang diwakilinya, atau sebaliknya. 4) Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

  5) Menciptakan komunikasi dua arah timbale balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dan badan atau organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak.

  Dalam konsepnya, fungsi public relations officer ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator, mediator maupun organisator adalah sebagai berikut: (Effendi, 1993: 119)

  1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

  2) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal dan publik eksternal.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENENTUAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TAMBAHAN DANA DALAM KAITANNYA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PELAYANAN KREDIT UANG PADA ANGGOTA KPRI “SUMBER BAHAGIA” PERUSAHAAN DAERAH PERKEBUNAN KABUPATEN JEMBER

1 35 17

PENGARUH TERPAAN MEDIA INTERNAL TERHADAP KESADARAN PEGAWAI PADA TRANSFORMASI PERUSAHAAN Studi Pada Pegawai PT Pertamina (Persero) UP V Balikpapan

0 17 3

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDAPATAN PARIWISATA PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

0 10 17

MODEL KOMUNIKASI MASYARAKAT PULAU GILI KETAPANG KABUPATEN PROBOLINGGO DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

1 4 2

JAMINAN PEMENUHAN HAK ATAS PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN)

0 19 63

PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIMEULUE

0 0 11

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH.

1 2 12

PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA PASIEN KRITIS DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RSUD dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA SERANG

0 0 7

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP), PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PATI

1 3 17

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Pengaruh Majalah MINAT Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Karyawan di Kantor Pusat PT Perkebuan Nusantara IV) SKRIPSI

0 0 17