HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository
HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES
PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Rachmat Adhi Handoko
NIM: A11300925
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, Mei 2017
Rachmat Adhi Handoko
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:
HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN Disusun Oleh: Rachmat Adhi Handoko NIM: A11300925
Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II (Isma Yuniar, M.Kep) (Sarwono, S.KM, M.Kes)
Mengetahui, Ketua Program Studi S1 Keperawatan
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES
PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Rachmat Adhi Handoko
NIM: A11300925
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 19 Mei 2017
Susunan Dewan Penguji: 1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom (Penguji I) ....................................
2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ....................................
3. Sarwono, S.KM, M.Kes (Penguji III) ....................................
Mengetahui, Ketua Program Studi S1 Keperawatan
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Rachmat Adhi Handoko NIM : A11300925 Program Studi : S1 Keperawatan Jenis Karya : Skripsi Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:
HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES
PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : 19 Mei 2017
Yang Menyatakan (Rachmat Adhi Handoko)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsiini dengan judul “Hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD DR. Soedirman Kebumen
”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
3. Sarwono, S.KM, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, Mei 2017 Penulis
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Mei 2017
HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES
PADA KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
1) 2) 3)Rachmat Adhi Handoko Isma Yuniar Sarwono
ABSTRAK
LatarBelakang : Pasien yang mengalami penyakit kronis seperti talasemia akan
mengalami ketergantungan pada keluarga akibat dari keterbatasan dan ketidakmampuan sebagai respon dari rasa sakit dan trauma. Orangtua yang memiliki anak dengan penyakit kronis mengalami beban pikiran seperti stress sehingga membutuhkan manajemen stress. Manajemen stres bukan untuk menghilangkan stres seluruhnya tetapi untuk mengendalikannya sehingga gairah secara optimal akan hadir. Jumlah pasien Talasemia yang melakukan transfusi darah rutin tiap bulan sejumlah 50 pasien. Hasil komunikasi terhadap 5 orangtua pasien Talasemia, 3 (6%) orang diantaranya merasa stres dengan kondisi kesehatan anaknya yang harus menjalani perawatan, dan 2 (4%) orang diantaranya menganggap ini sebagai cobaan yang harus diterima dengan ikhlas.
Tujuan :Mengetahui hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada
keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen
Metode :Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan
cross sectional. Sampel sejumlah 50 orang keluarga pasien Thalassemia yang
diambil secara total sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan Korelatif menggunakan uji korelasi Kendal Tau.
Hasil : Setelah dilakukan penelitian di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman
Kebumen ditemukan bahwa ada (82%) responden yang manajemen stresnya kategori baik dan ada (68%) responden dengan tingkat stres yang kategori ringan.
Kesimpulan:ada hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga
pasien talasemia di RuangMelati RSUD Dr. Soedirman Kebumen (r= -0.320; p=0.002). Semakin baik manajemen stress keluarga pasien talasemia maka semakin ringan tingkat stres yang dialami.
Kata Kunci :manajemen stres, tingkat stres, keluarga pasien talasemia
S 1 Program of Nursing Dept Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Minithesis, May 2017
THE CORRELATION BETWEEN STRESS MANAGEMENT AND
STRESS LEVEL ON THALASSEMIA PATIENT FAMILYIN JASMINE
ROOM OF DR. SOEDIRMAN HOSPITAL
KEBUMEN
1) 2) 3)Rachmat Adhi Handoko Isma Yuniar Sarwono
ABSTRACT
Background: Patients with a chronical disease, such as thalassemia will be
dependent on families due to their limitations and disabilities in response to pain
and trauma. Parents having children with chronical illness usually have a
phsychological burden (like stress) so that requires stress management. Stress
management is not to eliminate stress entirely but to control it so that there will be
optimum passion. There are 50 thalassemia patients who have to do routine blood
transfusion each month. Based on the result of communication with 5 parents of
Thalassemia patients, there are 3 parents (6%) were stressed becaue their children
had to do treatment. The other 2 parents (4%) consider this condition as a life
trouble to be sincerely accepted.
Objective: To know the correlation between stress management and stress level
on thalassemia patient family in Jasmine Room of DR. Soedirman Hospital
KebumenMethod: This study uses correlational method with cross sectional approach. The
sample are 50 persons of Thalassemia family taken in total sampling. Data were
analyzed by using descriptive analysis and Kendal Tau correlation test.
Result: Based on the research conducted, 82.0% of the respondents in Jasmine
Room of DR. Soedirman Hospital Kebumen have good stress management. And
68.0% of respondents have mild category of stress level (68.0%).
Conclusion: There is a correlation between stress management and stress level on
thalassemia patient family in Jasmine Room of DR. Soedirman Hospital Kebumen
(r= -0.320; p=0.002).Keywords: Stress management, stress level, thalassemia patient family
1. Title
2. Student of Muhammdiyah Health Science Institute of Gombong
3. Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
PERSEMBAHAN
Kepada tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas izin dan karunianyalah
makan skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya, puji syuklur yang tak terhingga pada tuhan yang meridoi dan mengabulkan segala doa. Kepada Bapak/ Ibu yang telah memberikan dukungan moril maupun
materiil serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya karena tiada kata seindah doa dan tiada doa yang paling khusuk selain doa yang terucap dari orangtua karena itu terimalah persembahan bakti dan cintaku untuk kalian Bapak/ Ibuku. Untuk Bapak/ Ibu Dosen Pembimbing, Penguji, yang selama ini telah tulus
dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya.Terima kasih banyak untuk Bapak/ Ibu Dosen.
Untuk saudara (kakak dan adik) yang senantiasa memberikan dukungan,
semangat, dan doanya untuk keberhasilan ini…..terima kasih untuk kalian Untuk sahabat dan teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa
semangat dukungan dan bantuan perhatian semua tak akan mungkin aku sampai disini…..terima kasih canda tawa dan motivasinya. Dengan perjuangan dan kebersamaan kita bisa finish bersama.
MOTTO
“Tetaplah berjalan meskipun pelan seperti siput tetapi memiliki
tujuan yang pasti ”
“Lakukan yang terbaik selama itu penting, dekat dengan mimpi,
dan fokus sampai jadi nyata ”
“Jagalah sehatmu sebelum sehat meninggalkanmu karena sehat itu
anugarah ”
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii ABSTRACT .................................................................................................... viii PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix MOTTO............................................................................................................ x DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1 A. Latar Belakang ............................................................................
1 B. Rumusan Masalah ........................................................................
3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................
4 D. Manfaat Penelitian .......................................................................
4 E. Keaslian Penelitian ......................................................................
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
7 A. Tinjauan Teori ............................................................................
7 1. Stres .......................................................................................
7
2. Stres Keluarga ........................................................................ 11
3. Respon Psikologis Keluarga dengan Anak yang Menderita Penyakit Kronis (Thalassemia) .............................................. 12
4. Manajemen Stres .................................................................... 14
C. Kerangka Konsep......................................................................... 19
D. Hipotesis ...................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 20 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................. 20 B. Populasi dan Sampel ................................................................... 20 C. Variabel Penelitian ....................................................................... 21 D. Definisi Operasional .................................................................... 22 E. Instrumen Penelitian .................................................................... 23 F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas .................................................. 23 G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 25 H. Etika Penelitian ............................................................................ 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 29 A. Hasil Penelitian .......................................................................... 29 B. Pembahasan ................................................................................ 30 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 37 A. Kesimpulan ............................................................................... 37 B. Saran ........................................................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 18Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 19
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 22Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Manajemen Stres ....................................... 23 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Manajemen Stres di Ruang Melati RSUD Dr.Soedirman Kebumen .................................................................. 29
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Pada Keluarga Pasien Talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen ..................... 29Tabel 4.3. Hubungan Manajemen Stres Dengan Tingkat Stres Pada KeluargaPasien Talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen .................................................................................................... 30
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Lampiran 4. Hasil Uji Statistik Lampiran 5. Tabulasi Penelitian Lampiran 6. Surat Perijinan Lampiran 7. Lembar Konsultasi Pembimbing
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Talasemia merupakan kelainan genetik yang diakibatkan oleh adanya
kekurangan rantai globin atau kerusakan sintesis rantai globin pembentuk hemoglobin (Beumaputra, A.P. & Sri, S. 2008). Berdasarkan data World
Health Organisation (WHO) menyebutkan 250.000.000 penduduk dunia
(4.5%) membawa genetik Talasemia. Dari 250.000.000, 80.000-90.000 diantaranya membawa genetik Talasemia Beta. Sementara itu, 300.000 anak terinfeksi tiap tahunnya, dan 60.000-70.000 diantara menderita Talasemia Beta. Secara keseluruhan populasi pembawa genetik Talasemia naik secara signifikan (Wilson, 2014). Menurut Perhimpunan Orang Tua Penderita talasemia (POPTI), pada tahun 2013 jumlah penderita talasemia di Indonesia mencapai 5.365 orang yang memerlukan transfusi darah secara rutin.
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Yayasan Talasemia Indonesia (YTI) pada tahun 2008, jumlah orang dengan talasemia kini mencapai lebih dari 6.000 dan orang hampir 10% penduduk Indonesia merupakan pembawa sifat penyakit ini, bahkan mungkin lebih besar jumlahnya. Prevalensi talasemia di Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,5%, tidak ditemukan kasus di 16 kabupaten. Prevalensi tertinggi di Purworejo 2,2% dan terendah di Pemalang 0,3%, kota Surakarta 0,3% dan di Boyolali 0,2 % (Dinkes, 2009)
Pasien yang mengalami penyakit kronis seperti talasemia akan mengalami ketergantungan pada keluarga akibat dari keterbatasan dan ketidakmampuan sebagai respon dari rasa sakit dan trauma. Penyakit kronis seperti talasemia akan menimbulkan stress pada anak dan keluarga (Mussatto, 2006). Anak yang menderita talasemia sangat membutuhkan perhatian yang serius, komitmen dan perjuangan yang berat bagi anggota keluarga untuk merawatnya. Tidak semua anggota keluarga dapat menerima dan
2 menghadapi kondisi tersebut. Oleh karena itu penyakit talasemia yang diderita anak juga memberi dampak pada kehidupan keluarga dalam hal psikologis, ekonomi, emosi dan sosial sehingga membutuhkan penyesuaian (Mussatto, 2006).
Bernard (2009) yang meneliti mengenai Psychological Effects of
Physical Illness and Hospitalisation on the Child and the Family
menyebutkan sebagian besar orang tua yang mempunyai anak dengan penyakit kronis merasakan beban yang berat baik beban moral maupun material. Hal ini disebabkan selain harus terus memonitor tumbuh kembang si anak, transfusi darah juga membutuhkan biaya. Selain biaya yang menjadi masalah, yang menjadi persoalan lainnya adalah penyakit ini merupakan penyakit yang diidap seumur hidup, artinya penyakit ini merupakan penyakit yang tidak dapat sembuh. Tindakan medis yang dilakukan selama ini bukan menyembuhkan akan tetapi sebagai supportif dan bersifat sementara untuk mempertahankan hidup.
Lanni (2010) menyatakan bahwa orangtua yang memiliki anak dengan penyakit kronis mengalami beban pikiran seperti kecemasan dan stress. Masalah biaya dan resiko paling parah yang akan dihadapi oleh anak merupakan faktor utama kecemasan orang tua. Stres merupakan reaksi tanggung jawab seseorang, baik secara fisik maupun psikologis karena adanya perubahan (Rahajeng, 2006). Menurut Banjari (2009) kemarahan, kecemasan dan bentuk lain emosi merupakan reaksi stres. Reaksi stress ditunjukkan misalnya kecemasan orangtua ketika menghadapi anak yang sakit, bukan hanya sakit yang kronik, sakit demam biasa pun hampir setiap orangtua sering tidak dapat tidur di malam hari sampai panas tubuh anaknya dapat di kontrol atau berubah menjadi suhu tubuh yang normal, demikian pula dengan anak yang harus menghadapi transfusi darah (Jones, 2013).
Terdapat beberapa cara dalam melakukan manajemen stres yaitu strategi fisik dengan menenangkan diri dan mengurangi rangsangan fisik tubuh, strategi emosional yaitu berfokus pada emosi yang muncul akibat
3 kembali suatu masalah dengan positif (positive reappraisal problem), dan strategi sosial dengan mencari kelompok dukungan (Wade & Tavris, 2007). Orang dapat melakukan yang terbaik apabila berada dalam tekanan. Terlalu sedikit stres sama buruknya dengan terlalu banyak stres. Rice (2009) menyebutkan, tujuan manajemen stres bukan untuk menghilangkan stres seluruhnya tetapi untuk mengendalikannya sehingga gairah secara optimal akan hadir.
Menurut Rasmun (2009) terdapat 3 macam reaksi stress yaitu Flight
response dengan berupaya menghadapi stres dengan tindakan menghindar dari
masalah atau situasi penyebab stres, fight response dengan berupaya menghadapi stres dengan tindakan menghadapi dan menyelesaikan masalah atau stressor, dan freeze response dengan tindakan menghadapi stres dengan berdiam diri, pasrah dan menyerah terhadap apa yang terjadi pada dirinya
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Bangsal Melati RSUD Kebumen bulan Oktober 2016, tercatat jumlah pasien Talasemia yang melakukan transfusi darah rutin tiap bulan sejumlah 50 pasien. Hasil komunikasi terhadap 5 orangtua pasien Talasemia, 3 (6%) orang diantaranya merasa stres dengan kondisi kesehatan anaknya yang harus menjalani perawatan, dan 2 (4%) orang diantaranya menganggap ini sebagai cobaan yang harus diterima dengan ikhlas. Orangtua yang memiliki anak talasemia dapat mengalami stres sehingga orangtua harus mampu mengatasi stress tersebut, atas dasar inilah penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah ada hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan manajemen stres dengan tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui manajemen stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen
b. Mengetahui tingkat stres pada keluarga pasien talasemia di Ruang Melati RSUD Dr. Soedirman Kebumen D.
Manfaat Penelitian
1. Bagi struktur Rumah Sakit Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada keperawatan dengan gangguan sistem Hematologi dan Imunologi : Talasemia.
2. Bagi Instansi Akademik Sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatan dengan gangguan sistem Hematologi dan
Imunologi : Talasemia serta mengatasi stres ketika memiliki anak dengan talasemia yang dapat digunakan acuan bagi praktek mahasiswa keperawatan.
3. Bagi penulis Sebagai sarana dan alat dalam memperoleh pengetahuan dan pengalaman khususnya dibidang sistem Hematologi dan Imunologi :
Talasemia serta dampak psikologis yang dialami keluarga.
4. Bagi Keluarga Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang Talasemia beserta penata laksanaannya serta dampaknya terhadap keluarga.
5
E. Keaslian Penelitian
1. Kusumastuti (2014) melakukan penelitian tentang “Stres Ibu Tunggal
Yang Memiliki Anak Autis“. Tujuan penelitian untuk mengkaji gambaran stres ibu tunggal yang memiliki anak autis dan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stres pada ibu tunggal yang memiliki anak autis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif berbentuk studi kasus. Sumber data yang merupakan subjek penelitian adalah ibu tunggal yang memiliki anak autis, berjumlah satu orang. Teknik pengambilan data menggunakan observasi non partisipan dan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran ibu tunggal yang memiliki anak autis dapat mengakibatkan stres pada orangtua tunggal karena beban tanggung jawab dalam merawat anak yang biasanya dipegang oleh pasangan suami istri harus ditanggung seorang diri oleh orangtua tunggal yaitu ibu. Faktor-faktor yang menyebabkan stres ibu tunggal juga dapat disebabkan oleh kondisi anak yang memiliki kebutuhan khusus, kebutuhan ekonomi serta adanya rasa malu dengan kondisi diri.
2. Murtini (2014) melakukan penelitian tentang “Manajemen Stres untuk
Menurunkan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Siswa Sekolah Menengah Pertama
”. Tujuan penelitian adalah melakukan uji coba pelatihan manajemen stres berdasarkan prosedur Stress Inoculation Training (SIT) pada murid SMP yang mengalami kecemasan menghadapi UN. Hipotesis penelitian yaitu pelatihan manajemen stres dapat menurunkan kecemasan menghadapi UN pada murid tingkat SMP Negeri. Alat untuk mengukur kecemasan pada murid yaitu skala kecemasan menghadapi UN. Metode penelitian adalah eksperimen-kuasi. Hasil analisis dengan teknik anova campuran menunjukan bahwa pelatihan manajemen stres berdasarkan prosedur SIT secara signifikan dapat menurunkan kecemasan menghadapi UN pada murid SMPN di Kupang (F=17,192; p<0,01), dengan sumbangan efektif sebesar 86,7%.
6 penurunan tingkat kecemasan menghadapi UN yang signifikan dibandingkan dengan murid yang tidak mendapatkan pelatihan manajemen stres.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta Banjari, A.R.A. (2009). Pengaruh latihan pasrah diri (LPD) terhadap kadar CRP pada pasien DM dengan hipertensi, dislipidemia dan gejala depresi .
Bernard (2009). Psychological Effects of Physical Illness and Hospitalisation on
the Child and the Family
Berk, Laura E. (2008). Infants, Children, and Adolescents 6th edition. New York: Pearson
Beumaputra, A.P. & Sri, S. (2008). Profil Muka Skeletal Pada Penderita
Thalassemia Beta . Maj Ked Gi. 15(1): 45-48 Dinkes, Jateng. (2009). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009.
Semarang: Dinkes Jateng Djuwita, E., (2013). Pengetahuan Psikologi Populer Memilih dan Mencari Kerja
Sesuai Dengan Bakat dan Kepribadian
. Tangerang: Kawan Pustaka Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori
dan Praktek. Jakarta : EGC Handcock, P. A. and Desmond, P.A. (2011). Stress, Workload, and Fatigue .USA.
Lawrence Erlbaum Associate Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba medika. Hidayat, A. A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Hilda, T.M., (2008). Guide to a Better Stress, Jakarta: Rajawali Press. Jones,H. (2013). Catatan Kuliah Hematologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Kusumastuti (2014). Stres Ibu Tunggal Yang Memiliki Anak Autis. Depok:
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Khurana, A., Katyal, S., & Marwaha, R.K. (2006). Psychosocial Burden in
Thalasemia. Indian Journal of Pediatrics, volume 73-October
- –β di Indonesia: Kaitannya dengan pola Penyebaran Thalassemia –β dan Afinitas Genetik antarpopulasi di Indonesia . Disertasi Doktor Bidang Ilmu Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
illness. Cambridge University
2011 Sugiyono. (2011). Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Pemasyarakatan Anak. Jurnal Psikologi Islam, (Online), Vol.8 No.1 Tahun
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press. Schafer, Walt. (2010). Stress Management For Wellness: Fourth Edition. United States of America: Wadsworth. Solichatun, Yulia. (2011). Stres dan Strategi Coping Pada Anak Didik di Lembaga
Keluarga. Jakarta : CV Sagung Seto Sarafino, E.P., & Smith, T.W. (2012). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. John Wiley & Sons Inc.
Rahajeng, E. (2006). Hidup sehat dengan diabetes. Jakarta : FKUI Rasmun. (2009). Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta . Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Agama Kristen Negeri (STAKN) Kupang Mussatto, K. (2006). Adaptation of the child and family to life with a chronic
1 Lanni. F. (2010). Heterogenitas Molekular Gen Globin
Ujian Nasional Siswa Sekolah Menengah Pertama. Kupang: Sekolah Tinggi
Murtini (2014). Manajemen Stres untuk Menurunkan Kecemasan Menghadapi
Young Adult With Thalasemia Majo r. Intern Emerg Med, 3:339-343
Messina, G., et al. (2008). Psychosocial Aspects and Psychiatric Disorders in
Airlangga Surabaya
Margiati, (2009), Stres Kerja: Latar Belakang Penyebab dan Alternatif Pemecahannya, Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik , Universitas
Sunaryo (2010). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC Taylor, Shelley. (2009). Health Psychology: International Edition. New York:
2 Umar. (2007). Pengaruh Konflik Peran Dan Stres Kerja Terhadap Komitmen Organisasi (Studi Pada Akuntan Publik Di Daerah Istimewa Yogyakarta).
Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol.5 No. 2 : 91-106
Wahab, et al. (2011). Thalassaemia: A Study on The Perception of Patients and
Family Members. Med J Malaysia, vol. 66, no. 4 Wangsadjaja, Reina (2010). Stres. Jakarta. Bina Pustaka.
Wade, Carole, dan Carol Tavris. (2007). Psychology, 9th Edition, Bahasa Indonesia Language Edition. Jakarta : Penerbit Erlangga. Wilson. M.K, (2014). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC.
Correlations N
15 Item16 Pearson Correlation .719(**) Total Sig. (2-tailed)
.003 Item1 Pearson Correlation .654(**) N
15 Sig. (2-tailed) .008 Item17 Pearson Correlation .796(**)
N
15 Sig. (2-tailed) .000 Item2 Pearson Correlation .779(**)
N
15 Sig. (2-tailed) .001 Item18 Pearson Correlation .757(**)
N
15 Sig. (2-tailed) .001 Item3 Pearson Correlation .791(**)
N
15 Sig. (2-tailed) .000 Item19 Pearson Correlation .776(**)
N
15 Sig. (2-tailed) .001 Item4 Pearson Correlation .791(**)
N
15 Sig. (2-tailed) .000 Item20 Pearson Correlation .599(*)
N
15 Sig. (2-tailed) .018 Item5 Pearson Correlation .590(*)
N
15 Sig. (2-tailed) .021 Total Pearson Correlation
1 N
15 Sig. (2-tailed) Item6 Pearson Correlation .705(**) N
15 Sig. (2-tailed) .003
- Correlation is significant at the 0.01 level N 15 (2-tailed).
- Correlation is significant at the 0.05 level Item7 Pearson Correlation .663(**) (2-tailed).
Sig. (2-tailed) .007 N
15 Item8 Pearson Correlation .592(*) Sig. (2-tailed) .020 N
15 Item9 Pearson Correlation .599(*) Sig. (2-tailed) .018 N
15 Item10 Pearson Correlation .757(**) Sig. (2-tailed) .001 N
15 Item11 Pearson Correlation .757(**) Sig. (2-tailed) .001 N
15 Item12 Pearson Correlation .665(**) Sig. (2-tailed) .007 N
15 Item13 Pearson Correlation .590(*) Sig. (2-tailed) .021 N
15 Item14 Pearson Correlation .757(**) Sig. (2-tailed) .001 N
15 Item15 Pearson Correlation .663(**)
Reliability Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated
used in the analysis.Case Processing Summary 15 100.0
.0
15 100.0 ValidExcluded a
Total Cases N % Listwise deletion based on all variables in the procedure.
a.
Re liability Statistics .946
20 Cronbach's Alpha N of Items Item-Total Statistics
12.2000 42.600 .609 .944
12.0667 42.210 .751 .941
12.1333 41.838 .762 .941
12.1333 41.838 .762 .941
12.0000 43.714 .548 .944
12.1333 42.410 .667 .943
12.1333 42.695 .620 .943
12.2000 43.029 .541 .945
12.1333 43.124 .550 .945
12.2000 41.886 .723 .942
12.2000 41.886 .723 .942
12.0667 42.924 .626 .943
12.0000 43.714 .548 .944
12.2000 41.886 .723 .942
12.1333 42.695 .620 .943
12.2667 42.067 .680 .943
12.3333 41.524 .766 .941
12.2000 41.886 .723 .942
12.3333 41.667 .743 .941
12.1333 43.124 .550 .945
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Item20
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if
Item Deleted Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
1
Frequencies Statistics Manajemen Stres Tingkat Stres
N Valid
50
50
Missing Frequency Table M anajemen StresCumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Kurang Baik
9
18.0
18.0
18.0 Baik
41
82.0
82.0 100.0 Total 50 100.0 100.0Tingkat Stres Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan
34
68.0
68.0
68.0 Sedang
13
26.0
26.0
94.0 Berat
3
6.0 6.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
2
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent Manajemen Stres
50 100.0% .0%
50 100.0%- Tingkat Stres
M anajemen Stres * Tingkat Stres Crosstabulation Tingkat Stres Ringan Sedang Berat Total
Manajemen Kurang Baik Count
2
5
2
9 Stres % within 22.2% 55.6% 22.2% 100.0% Manajemen Stres
% of Total 4.0% 10.0% 4.0% 18.0% Baik Count
32
8
1
41 % within 78.0% 19.5% 2.4% 100.0% Manajemen Stres
% of Total 64.0% 16.0% 2.0% 82.0% Total Count
34
13
3
50 % within 68.0% 26.0% 6.0% 100.0% Manajemen Stres
% of Total 68.0% 26.0% 6.0% 100.0%
3
Descriptives Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Manajemen Stres
50
6
15 11.18 3.115 Tingkat Stres
50
30
92 50.72 18.457 Valid N (listwise)
50 Nonparametric Correlations
Correlations
Manajemen Stres Tingkat StresKendall's tau_b Manajemen Stres Correlation Coefficient 1.000 -.320**
Sig. (2-tailed)
. .002 N50
50 Tingkat Stres Correlation Coefficient
- .320** 1.000
Sig. (2-tailed)
.002 .
N
50
50 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4
HUBUNGAN MANAJEMEN STRES DENGAN TINGKAT STRES PADA
KELUARGA PASIEN TALASEMIA DI RUANG MELATI
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN
A. Identitas Responden
1. Nomor reponden : ........... (diisi oleh peneliti) 2. Nama responden : ............................. ...
B. Manajemen Stres
Tanggapilah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini, dengan cara memberi tanda “ ” pada kolom tanggapan pada kolom yang sudah disediakan sesuai dengan keadaan anda.
No Pernyataan Tanggapan Ya Tidak
Strategi Fisik Dalam Menghadapi Stres
1 Keluarga akan menggantikan peran anggota keluarga yang sedang sakit dikarenakan talasemia
2 Keluarga tidak membantu keluarga yang sedang sakit talasemia untuk menghadapi masalah yang terjadi.
3 Saya sendiri merawat anggota keluarga yang Sakit talasemia
4 Saya tidak selalu ikut mengantarkan keluarga yang sakit talasemia untuk berobat ke rumah sakit.
5 Saya ikut membantu memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang sakit talasemia.
Strategi Emosional Dalam Menghadapi Stres
6 Keluarga tidak dapat menerima kondisi anggota keluarga yang sakit talasemia
7 Keluarga merasa bahwa masalah yang dihadapi akan lebih ringan jika bersabar dan berdoa kepada Tuhan
8 Saya takut anggota keluarga yang sakit tidak segera
5
9 Saya takut tidak bisa menyediakan biaya pengobatan untuk merawat anggota keluarga yang sakit talasemia
10 Saya cemas dan gelisah merawat anggota keluarga yang sakit talasemia
Strategi Kognitif Dalam Menghadapi Stres
11 Keluarga mendiskusikan masalah merawat anggota keluarga yang sakit talasemia
12 Keluarga mencari berbagai informasi untuk merawat anggota keluarga yang sakit talasemia
13 Pikiran tidak bisa santai/ rileks saat merawat anggota keluarga yang sakit talasemia
14 Keluarga terkadang tidak menjalankan saran yang diberikan dokter berkaitan dengan perawatan salah satu keluarga yang mengalami talasemia.
15 Keluarga berkonsultasi kepada dokter setelah melakukan kunjungan ke rumah sakit.
Strategi Sosial Dalam Menghadapi Stres
16 Keluarga menggunakan humor untuk meramaikan suasana dalam keluarga saat merawat anggota keluarga yang sakit talasemia
17 Keluarga melakukan kegiatan kumpul bersama saat merawat anggota keluarga yang sakit talasemia
18 Keluarga saling memperhatikan satu dan yang lainnya saat merawat anggota keluarga yang sakit talasemia
19 Keluarga tidak pernah mengungkapkan masalah yang dihadapi kepada teman/ tetangga/ orang lain yang dipercaya
20 Keluarga tidak mengikuti kegiatan keagamaan di sekitar tempat tinggal saat merawat anggota keluarga yang sakit.
6
B. Stres
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu: 0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah. 1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang. 2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan sering. 3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali.
Selanjutnya, Bapak/Ibu/Saudara diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu/Saudara selama satu minggu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu/Saudara yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Bapak/Ibu/ Saudara.
No.
1
2
3
1. Saya merasa bahwa diri saya menjadi marah karena hal- hal sepele
2. Saya merasa bibir saya kering
3. Saya sama sekali tidak dapat merasakan perasaan positif
4. Saya mengalami kesulitan bernafas (misalnya: seringkali terengah engah atau tidak dapat bernafas padahal tidak melakukan aktifitas fisik sebelumnya)
5. Saya sepertinya tidak kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan
6. Saya cenderung bereaksi berlebihan terhadap suatu situasi
7 „copot‟)
16. Saya merasa saya kehilangan minat akan segala hal
22. Saya merasa sulit untuk beristirahat
21. Saya merasa bahwa hidup tidak bermanfaat
20. Saya merasa takut tanpa alasan yang jelas
19. Saya berkeringat secara berlebihan (misalnya: tangan berkeringat) padahal temperature tidak panas atau tidak melakukan kegiatan sebelumnya
18. Saya merasa bahwa saya mudah tersinggung
17. Saya merasa bahwa saya tidak berharga sebagai seorang manusia
15. Saya merasa lemas seperti mau pingsan
8. Saya merasa sulit untuk bersantai
14. Saya menemukan diri saya menjadi tidak sabar ketika mengalami penundaan (misalnya: kemacetan lalu lintas, menunggu sesuatu)
13. Saya merasa sedih dan tertekan
12. Saya merasa telah menghabiskan banyak energy untuk merasa cemas