BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR - DOCRPIJM 1509231989BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Bidang Cipta Karya

BAB 10

ASPEK KELEMBAGAAN

BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN
DAN REGULASI KABUPATEN
LAMPUNG TIMUR

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

215

Bidang Cipta Karya

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal
diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat
dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan dibagi 3 komponen utama yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya
manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan

kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui
mekanisma kerja yang diciptakan dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua
komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan
terhadap ketiga komponen harus dilaksanan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1 Kerangka Kelembagaan
Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan
peningkatan kapasitas kelembagaan RPIJM pada Pemerintah Kabupaten Lampung Timur.
1.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintah dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah.
Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksankan otonomi, maka dibentuklah
organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah.
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah
adanya urusan pemerintah harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran
organisasi


perangkat

daerah

sekurang-kurangnya

mempertimbangkan

faktor

kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas
yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi
geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan
urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasaranan penunjang tugas. Oleh karena
itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah
senantiasa sama atau seragam.
2.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah


KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

216

Bidang Cipta Karya

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib
yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk
melakukan pembinaan terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota.
PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini
dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi
“(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat 2 adalah urusan
pemerintah yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi dan
pemerintah daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. “(2) Urusan
wajib sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi : antara lainnya adalah bidang
pekerjaan umum”.
Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang
wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPIJM sebagai

salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
3.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah
Berdasarkan PP 41 tahun 2007, Bidang PU meliputi Bidang Bina Marga, Pengairan,
Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang
diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling
banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub bagian dan masing-masing
bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.
Bupati/
Walikota

DPRD

Sketaris Daerah

Dinas

Lembaga/

Badan

Gambar6.1Keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

217

Bidang Cipta Karya

4.

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014
Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas
kinerja

birokrasi

diperlukan


adanya

upaya

penataan

kelembagaan

dan

ketatalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusia aparaur, pemanfaatan
dan penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah dan aparaturnya.
Untuk penataan kelambagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk
memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan insatansi pemerintah, seperti
perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di
berbagai Instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan
instansi pemerintah, seluruh instansi puast dan daerah di harapkan secara bertahap
dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP,
mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan

akuntabilitas kinerja.
5.

Peraturan Presiden Repunlik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design
Reformasi BIRokrasi 2010-2025
Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30
Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi
Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi
birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan
secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerntah daerah.
Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur
dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi
pemerintah daerah.
Upaya pembenahan birokrasi tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan
dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari
sembilan program, yaitu :
1.

Program Manajemen Perubahan, meliputi : penyusunan strategi manajemen

perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi
manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi ;

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

218

Bidang Cipta Karya

2.

Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi : penataan berbagai
peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/l dan Pemda;

3.

Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi : restrukturisasi tugas dan
fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata
laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat ;


4.

Penataan Tatalaksana, meliputi : penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan
fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;

5.

Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi : penataan sistem
rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar
kompetensi jabatan, asesmen individu berdasarkan kompetensi ;

6.

Penguatan Pengawasan, meliputi : penerapan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP);

7.

Penguatan Kauntabilitas, meliputi : penguatan akuntabilitas kinerja instans

pemerintah, pengembangan sistem manajemen kerja organisasi dan penyusun
Indikator Kinerja (IKU) ;

8.

Penguatan Pelayanan Publik, meliputi : penerapan standar pelayanan pada unit
kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kabupaten/kota.

9.

Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
Pola pikir Reformasi Birokrasi di Kementerian Pekerjaan Umum dapat dilihat pada
gambar berikut ini.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

219

Bidang Cipta Karya


tan POLA PIKIR PENYUSUN

RMRBPU-2010-14

REFORMASI BIROKRASI PU
2010-2014
9 PROGRAM RB
RPJPN 2002-2005 UU
17/2007

RENSTRA PU 2010-14
PERMEN PU 2/2010

RPJMN 2010-2014 PP
5/2010

IKU PU 2010-14
PERMEN PU 3/2010

EVALUASI
KINERJA
ORGANISASI
PERMENPAN
19/2008

1.
2.
3.
4.
5.

6.

GDRB 2010-2025
PERPRES 81/2010

SASARAN & INDIKATOR
KEBERHASILAN RB 2014

RMRB 2010-2014
PERMEN 20/2010

9 PROGRAM & 27
KEGIATAN RB

CAPAIAN
PROGRAM
KEGIATAN RB SD
2010

7.
8.
9.

Manajemen
perubahan
Penataan peraturan
per-U-Uan
Penguatan &
penataan org
Penataan tata
laksana
Penataan sistem
manajemen SDM
aparatur
Penguatan
pengawasan
Penguatani
akuntabilitas
Peningkatan
pelayanan publik
Monitoring, evaluasi
& pelaporan

3 SASARAN
KEBERHASILAN
REFORMASI
BIROKRASI

1. Birokrasi bersih
& bebas KKN
2. Peningkatan
kualitas
3. Peningkatan
kapasitas &
akutibiltas kinerja
birokrasi

9 PEDOMAN
PELAKSANAAN RB

QUICK WINS
Sumber : Road Map Reformasi Birokrasi

Dit. Bina Program : RPIJM Dit.
Air Minum : PAMSIMAS Dit.
PLP :SANIMAS
Dit. Bangkim : SPPIP
Dit. PBL : P2KP

Gambar 6.2Pola Pikir Penyusunan Reformasi Birokrasi PU 2010-2014 Cipta Karya

6.

Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutan Gender dalam
Pembangunan Nasional
Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh
proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah.
Presiden mengintruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna
terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai
dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

220

Bidang Cipta Karya

Terkait PUG, Kementerian Pu dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai
menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk itu perlu
diperhatikan dalam pengembangan kelambagaan bidang Cipta Karya untuk
memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPIJ Bidang
Cipta Karya.
7.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar
Pelayanan
Peraturan Mneteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang
menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota target pelayanan dasar yang
ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian
dari beban dan tanggung jawab kelembagaan yang menangani bidang ke-PU-an,
khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIJM.
Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertunggung jawab dalam
koordinasi penyelanggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota
bertanggungjawab dalam penyelanggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan
penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
dilaksanakan oleh instansi yang beranggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang
baik provinsi maupun kabupaten/kota.

8.

Peraturan Menteri Dlam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis
Penataan Organisai Perangkat Daerah
Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam pentaan perangkat
daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah
Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi maisng-masing SKPD Provinsi
ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kabupaten/Kota dengan Perbup/Perwali.

9.

Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan
Pedoman ini dimaksudkan sebgai acuan bagi pemerintah daerah dasar untuk
memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan
minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan
merupakan permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang
keciptakaryaan, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan,
persampahan, dan air limbah.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

221

Bidang Cipta Karya

10.

Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan
Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai
Negeri Sipil
Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam
menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan
formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus
diperhatikan adalah : beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja.
Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan
perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan
pelayanan perkotaan.

Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan
peraturan daerah untuk pemantapan dan pengembangan perangkat daerah, khususnya
untuk urusan pemerintah bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan
pemerintah pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif
untuk menangani urusan pemerintah pada bidang/sub bidang Cipta Karya maka diharapkan
daat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan .

6.1.1 Kondisi Kelembagaan
Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan kebutuhan infrastruktur dan
sarana prasarana di Kabupaten Lampung Timur memberikan pengaruh terhadap upaya
peningkatan dan perbaikan infrastruktur dan sarana prasarana kabupaten tersebut. Sejalan
dengan Visi dan Misi Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan Kabupaten Lampung
Timur dalam memberikan pelayanan secara cepat, terarah dan profesional kepada
masyarakat, maka pola kebijaksanaan program lebih diarahkan pada upaya-upaya
mengoptimalkan fungsi pelayanan dan perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian
pembangunan di bidang PU/Cipta Karya, khususnya perumahan permukiman dan
penyehatan lingkungan permukiman.
Peningkatan kapasitas kelembagaan daerah dalam mendukung Rencana Program Investasi
Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lampung Timur sangat
diperlukan. Peningkatan kapaitas kelembagaan daerah ini ditujukan agar Rencana Program

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

222

Bidang Cipta Karya

Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur dapat
dilaksanakan secara optimal, efektif dan efesien serta terjamin keberlanjutannya.
Dalam penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lampung Timur melibatkan beberapa komponen
kelembagaan yang ada di Kabupaten Lampung Timur sehingga terjalin koordinasi dan
sinkronisasi program / kegiatan di bidang ke Cipta Karya an sesuai tugas pokok dan fungsi
masing – masing lembaga tersebut.
Penyelenggaraan pemerintah daerah secara desentralisasi sebagaimana dituangkan dalam
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Pemerintahan Daerah beserta aturan-aturan
pelaksanaannya membutuhkan upaya – upaya terkoordinasi agar tujuan pelaksanaan
kebijakan otonomi di daerah dapat tercapai. Selanjutnya pedoman / acuan pengembangan
kapasitas sebagaimana dirumuskan dalam Kerangka Nasional Pengembangan dan
Peningkatan Kapasitas (KNP2K) dalam rangka mendukung desentralisasi, yang dikeluarkan
bersama oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Kepala BAPPENAS tanggal 06 Nopember 2002, merujuk pada kebutuhan untuk
menyempurnakan peraturan dan perundangan dengan melakukan reformasi kelembagaan,
memperbaiki tata kerja dan mekanisme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber daya
manusia (SDM) - ketrampilan dan kualifikasi, perubahan pada sistem nilai dan sikap, dan
keseluruhan kebutuhan ekonomi daerah bagi pendekatan baru untuk pelaksanaan good
governance, sistem administrasi dan mekanisme partisipasi dalam pembangunan agar dapat
memenuhi tuntutan untuk lebih baik dalam melaksanakan demokrasi.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Timur Nomor 22 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas dan Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Lampung Timur yang menangani masalah Pekerjaan Umum khususnya bidang
Cipta Karya antara lain:
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA).
2. Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan.
Satgas RPIJM Kabupaten Lampung Timur telah terbentuk berdasarkan Surat Keputusan
Bupati nomor 496/15/SK/2012 tanggal 19 Juli 2012.
Struktur satgas terdiri dari sebagai berikut :
-

Tim Pengarah

: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

223

Bidang Cipta Karya

-

Tim Pelaksana

: Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota

-

Tenaga Pendamping : Tenaga ahli konsultan

Tugas dan tanggung jawab masing-masing Tim sebagai berikut :
1. Tim Pengarah


Memberikan arahan kebijaksanaan untuk kegiatan pendampingan penyusunan
RPIJM bidang Cipta Karya.



Menetapkan program yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten
Lampung Timur.

2. Tim Pelaksana


Melaksanakan tugas penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya daerah Kabupaten
Lampung Timur.



Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di
tingkat Kabupaten Lampung Timur.



Melaksanakan usulan RPIJM daerah Kabupaten Lampung Timur.



Melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan terus menerus atas pendampingan
penyusunan RPIJM daerah Kabupaten Lampung Timur.

3. Tenaga Pendamping


Memberikan dukungan teknis pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.



Menyelenggarakan sistim informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan RPIJM daerah Kabupaten Lampung Timur.



Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

6.1.2 Kondisi Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lampung Timur
Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Lampung Timur dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lampung Timur. Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lampung Timur merupakan
unsur pendukung tugas kepala daerah yang melaksanakan urusan pemerintah daerah.
Dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi, BAPPEDA dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

224

Bidang Cipta Karya

bertanggung jawab kepada Bupati Lampung Timur melalui Sekretaris Daerah.
Bappeda Kabupaten Lampung Timur mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
urusan pemerintah daerah dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
dibidang Perencanaan Daerah Sedangkan Kepala Bappeda mempunyai tugas memimpin,
mengoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan daerah dibidang
Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan kebijakan yang diberikan oleh Bupati.
Bappeda Kabupaten Lampung Timur merupakan lembaga perencana atau pemikir bukan
lembaga teknis atau pelaksana, sehingga perlu kemampuan untuk terus berinovasi agar
dapat merumuskan kebijakan perencanaan yang semakin berkualitas, dinamis, inovatif, dan
aspiratif sesuai dengan tujuan organisasi serta ketentuan yang berlaku.
Bappeda Kabupaten Lampung Timur berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung
Timur Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam menyusun dan menentukan
kebijakasanaan perencanaan pembangunan serta menilai hasil pelaksanaannya. Sedangkan
fungsi Bappeda sebagai perangkat daerah adalah sebagai berikut:
1. Menyusun Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah;
2. Menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten;
3. Menyusun Program-program tahunan sebagaimana pelaksanaan rencana tersebut dalam
huruf a dan b pasal ini yang dibiayai oleh daerah sendiri ataupun yang diusulkan kepada
Pemerintah atau Provinsi untuk dimasukkan ke dalam Program Daerah Kabupaten;
4. Melakukan Koordinasi Perencanaan dengan Dinas/Instansi/Satuan Organisasi lain dalam
lingkungan Pemerintah Daerah, Instansi-instansi Vertikal, Kecamatan-kecamatan dan
Badan-badan lainnya yang berada dalam Kabupaten Lampung Timur;
5. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah bersama-sama dengan
Bagian Keuangan Sekretariat Kabupaten Lampung Timur;
6. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penelitian untuk Perencanaan
Pembangunan di Daerah;
7. Melakukan monitoring dan evaluasi (pengendalian) pelaksanaan pembangunan di
daerah;
8. Melakukan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Bupati.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

225

Bidang Cipta Karya

Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Bappeda dibantu oleh seorang
sekretaris dan empat orang kepala bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi tiga
orang Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perencanaan dan Informasi, Kasubag
Umum dan Kepegawaian, dan Kasubag Keuangan. Sedangkan masing – masing kepala bidang
bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan membawahi beberapa Kepala Sub Bidang
(Kasubid) sebagai berikut:
1. Kepala Bidang (Kabid) Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian, terdiri dari:


Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penelitian, Pengembangan dan Statistik



Kepala Sub Bidang (Kasubid) Monitoring dan Evaluasi.

2. Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan, terdiri dari:


Kepala Sub Bidang (Kasubid) Produksi



Kepala Sub Bidang (Kasubid) Ekonomi dan Kerjasama Pembangunan

3. Kepala Bidang (Kabid) Sosial Budaya, terdiri dari:


Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kesra



Kepala Sub Bidang (Kasubid) SDM, Pemerintahan dan Hukum

4. Kepala Bidang (Kabid) Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, terdiri dari:


Kepala Sub Bidang (Kasubid) Prasarana Wilayah dan Tata Ruang



Kepala Sub Bidang (Kasubid) SDA

Unsur Bappeda yang melaksanakan tugas dibidang Ke-PU-an / Ke-cipta Karya-an adalah
Bidang Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam. Bidang Prasarana Wilayah dan Sumber
Daya Alam mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan
pembangunan di bidang sarana dan prasarana perhubungan, prasarana wilayah,
pengelolaan sumber daya air dan pendayagunaan sumber daya alam lainnya serta
pelestarian lingkungan hidup.
Sedangkan untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Bappeda Kabupaten Lampung Timur mempunyai fungsi :
1. Merencanakan dan memadukan rencana pembangunan dibidang sarana dan prasarana
perhubungan, prasarana wilayah, pengelolaan sumber daya air dan pendayagunaan
sumber daya alam lainnya serta pelestarian lingkungan hidup.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

226

Bidang Cipta Karya

2. Menganalisis dan Mengembangkan kebijaksanaan di Bidang sarana dan prasarana
perhubungan, prasarana wilayah, pengelolaan sumber daya air dan pendayagunaan
sumber daya alam lainnya serta pelestarian lingkungan hidup.
3. Menyusun perencanaan program tahunan.
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya Bidang Fisik dan Prasarana dibantu oleh Sub
Bidang Prasarana Wilayah dan Tata Ruang serta Sub Bidang SDA. Masing-masing Sub Bidang
dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang.
Bappeda Kabupaten Lampung Timur didukung oleh Sumber daya Manusia / Aparatur yang
Handal. Sebagian besar aparatur / Pegawai Bappeda Kabupaten Lampung Timur adalah
lulusan Strata-1 yaitu sekitar 60,78 persen, Magister S2 sebesar 25,49 persen dan hanya
sebagian kecil yang lulus SLTA dan SMP. Adapun Tingkat Pendidikan Aparatur / Pegawai
Bappeda Kabupaten Lampung Timur dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 6-1Tingkat Pendidikan Pegawai BAPPEDA Kabupaten Lampung Timur
No.
1.
2.
3.
4.

Tingkat Pendidikan
SMP
SLTA
Strata 1 (S.1)
Strata 2 (S.2)
Total
Sumber: BAPEDA Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008

Jumlah
2
7
36
3
51

Persentase
3.92
5,88
60,78
25,49
100

Prosen
entase Tingkat Pendidikan SDM BAPPED
EDA
Kabupaten Lampung Timur

S-2
7,89%

SLTP
5,26%

SLTA
18,42%

SLTP
SLTA
S-1
S-2

S-1
68,42%

Gambar 10.3Prosentase Tingkat Pendidikan Pegawai BAPPEDA Kabupaten Lampung Timur

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

227

Bidang Cipta Karya

Gambar6.4Stuktur Organisasi

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

228

Bidang Cipta Karya

B. Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karya-an Kabupaten Lampung Timur
Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten Lampung Timur
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan Kabupaten Lampung
Timur. Sebagai unsur pelaksana, maka Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan
selalu melakukan upaya penyesuaian (Adjusment) sejalan dengan besaran pada tingkat
kebutuhan pelayanan yang menjadi tuntutan masyarakat Kabupaten Lampung Timur.
Berdasarkan hal tersebut maka pola kebijaksanaan

pelayanan organisasi

yang akan

dilaksanakan adalah kebijaksanaan pelayanan terhadap masyarakat secara lebih profesional
sesuai

dengan tingkat kebutahan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten

Lampung Timur, dalam kontek ini pola kebijaksanaan yang ditempuh adalah mewujutkan
konsep “ Pola Pelayanan Prima “ hal tersebut sejalan dengan Visi Dinas Pekerjaan Umum
Bidang ke-Cipta Karyaan Kabupaten Lampung Timur.
Visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan Kabupaten Lampung Timur
adalah sebagai berikut :
Visi :
“ Terwujudnya Tata Ruang dan Bangunan serta Lingkungan Permukiman yang Berkualitas ”

Untuk mewujudkan Visi

tersebut

Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan

Kabupaten Lampung Timur telah merumuskan menjadi 4 (empat) misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas lingkungan kehidupan melalui penataan kawasan perkotaan dan
perdesaan;
2. Melaksanakan pembangunan gedung negara dan rumah dinas serta bangunan umum
dan lingkungannya;
3. Meningkatkan kualitas hunian melalui upaya pembinaan dan pengembangan lingkungan
permukiman serta penyediaan prasarana dan sarana permukiman;
4. Meningkatkan

pertumbuhan

wilayah

melalui

pemantapan

sistem

kota

dan

pengembangan sistem prasarana primer.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Lampung Timur Nomor 25 Tahun 2007 tentang Uraian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah, maka fungsi Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta
Karyaan Kabupaten Lampung Timur sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang KePu-Cipta Karya-an.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

229

Bidang Cipta Karya

2. Pelaksanaan dan pengendalian pembangunan serta pengelolaan dibidang Cipta Karya
dan Tata Ruang.
3. Memberikan pembinaan dan perijinan di bidang KePu-Cipta Karyaan.
4. Pengawasan dan pengendalian teknis di bidang KePu-Cipta Karyaan sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan.
5. Mengadakan koordinasi yang meliputi segala kegiatan yang berkaitan dengan KePu-Cipta
Karyaan.
Oleh karenanya pola kebijaksanaan program Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta
Karyaan Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2008 lebih diarahkan pada upaya-upaya
mengoptimalkan fungsi pelayanan dan perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian
pembangunan di bidang ke-bina marga-an, perumahan pemukiman dan penyehatan
lingkungan sesuai dengan perangkat peraturan dan perundang-undangan yang berlaku guna
mengarahkan dan mengendalikan agar pelaksanaan pembangunan terkendali serta terarah
sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
Sedangkan berdasarkan Peraturan Bupati Lampung Timur Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah, Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta
Karyaan Kabupaten Lampung Timur

mempunyai Tugas menyelenggarakan dan

melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang cipta karya dan tata ruang
berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah dan mengacu kepada
perundang-undangan yang berlaku.
Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan Kabupaten Lampung Timur merupakan
unsur pelaksana Teknis Pemerintah Kabupaten yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
untuk melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang :
1. Perumusan, perencanaan kebijaksanaan teknis pembangunan dan pengelolaan,
pembinaan umum, pemberian bimbingan dan perizinan dibidang Cipta Karya dan Tata
Ruang sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
2. Pengawasan dan pengendalian teknis dibidang Cipta Karya sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah.
3. Pembinaan dan bimbingan teknis yang bersifat teknis funsional sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
4. Memberikan

saran-saran

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

dan

pendapat

mengenai

pembangunan

di

bidang

230

Bidang Cipta Karya

keciptakaryaan.
Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum
Bidang ke-Cipta Karya-an Kabupaten Lampung Timur maka dilakukan distribusi tugas,
wewenang dan tanggung jawab kepada bidang dan seksi serta unit pelaksana teknis.
Susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karya-an Kabupaten Lampung
Timur terdiri dari:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat, didukung oleh 3 (tiga) sub bagian yaitu:
a. Sub Bagian Umum dan kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan.
3. Bidang Program dan Evaluasi, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Perencanaan;
b. Seksi Survey dan Pendataan;
c. Seksi Monitoring dan Evaluasi.
4. Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan, didukung oleh 3 tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Perizinan;
b. Seksi Tata Ruang;
c. Seksi Tata Bangunan.
5. Bidang Permukiman dan Penyehatan Lingkungan, didukung oleh 3 (tiga) seksi yaitu:
a. Seksi Perumahan;
b. Seksi Penyehatan Lingkungan;
c. Seksi Penyuluhan.
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
Kondisi Sumber Daya Manusia ( SDM ) Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan
Kabupaten Lampung Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 6-2Tingkat Pendidikan Pegarwai Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta
KaryaanKabupaten Lampung Timur
No.
1.
2.
3.
4.

Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SLTA
Diploma 3

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

Jumlah
0
1
26
5

Persentase
0
1,82
47,27
9,09

231

Bidang Cipta Karya

5.
6.

Strata 1 (S.1)
16
29,09
Strata 2 (S.2)
7
12,73
Total
55
100
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bidang keCiptaKaryaan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008

Tabel 6-3Jumlah Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta KaryaanKabupaten
Lampung Timur Tahun 2008
Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan Kabupaten Lampung Timur
Berdasarkan
No.
Diklat
Jumlah
Golongan
Jumlah
Jenis Kelamin
Jumlah
Struktural
1.
Gol. IV
5
Laki – Laki
46
SPAMEN
1
2.
Gol. III
24
Perempuan
9
SPAMA
4
3.
Gol. II
17
ADUM
18
4.
Gol. I
5.
PHL
8
6.
TKS
1
Total
55
55
23
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Bidang keCiptaKaryaan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008

Selain itu, hal penting dalam menunjang pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan Umum Bidang
ke-Cipta Karyaan Kabupaten Lampung Timur adalah ketersediaan sarana dan prasarana dan
peralatan peralatan penunjang. Kondisi sarana dan prasarana dan peralatan peralatan
penunjang yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan Kabupaten
Lampung Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6-4Kondisi Sarana dan Prasarana Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan
Kabupaten Lampung Timur
No.

Jenis

Jumlah

Kondisi

1.
Kantor
1 unit
Baik
3.
Kendaraan Roda 4 (Minibus)
4 unit
Baik
4.
Kendaraan Roda 4 (Pick up)
1 unit
Baik
6.
Kendaraan Roda 2
7 unit
Baik
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Bidang keCiptaKaryaan Kabupaten Lampung Timur Tahun 2008

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

232

Bidang Cipta Karya

Prosentase Tingkat Pendidikan SDM
P
M
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
g
Kabupaten Lampung Timur

S-2
12,73%

SLTP
1,82%

SLTP
SLTA
SLTA
47,27%

S-1
%
29,09%
D-3
9,09%

D-3
S-1
S-2

Gambar6.5Prosentase Tingkat Pendidikan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bidang KeCiptaKarya-an Kabupaten Lampung Timur

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

233

Bidang Cipta Karya

Gambar6.6Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lampung Timur

KEPALA DINAS

UNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN FUN

SEKRETARIS

KASUBAG UMUM
DAN KEPEGAWAIAN

KASU
SUBAG
KEUA
UANGAN

KABID PERMUK
KIMAN DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
LIN

KABID TATA RUANG
DAN TATA
BANGUNAN

KABID PROGRAM
P
DAN EVALUASI
EV

KASI PERUM
UMAHAN

KASI PERIZINAN

KA
KASI
PEREN
NCANAAN

KASI PENYEH
EHATAN
LINGKUNG
NGAN

KASI TATA RUANG

KASI SUR
URVEY DAN
PEND
DATAAN

KASI PENYUL
ULUHAN

KASI TATA
BANGUNAN

KASI MON
ONITORING
DAN EV
EVALUASI

UPTD

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

234

Bidang Cipta Karya

6.1.3 Kondisi Kelembagaan Non Pemerintah
Dalam Upaya mengatasi permasalahan dibidang PU-Keciptakaryaan di Kabupaten Lampung
Timur tentunya tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
melainkan juga dilakukan dengan membangun komunikasi dan kerjasama dengan berbagai
pihak antara lain dengan pihak Swasta dan BUMN / BUMD, Perguruan Tinggi, Lembaga
Swadaya Masyarakat dan Tim Perencanaan Pembangunan Kecamatan se Kabupaten
Lampung Timur. Hal ini mengingat keterbatasan dana dan kemampuan Pemerintah
Kabupaten Lampung Timur.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana kota, berbagai terobosan
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Lampung Timur dengan pihak swasta dan BUMN /
BUMD dengan memanfaatkan pola Cost Social Responsibity (CSR) yang dimiliki serta
berupaya untuk menarik investor yang berkualitas sebanyak mungkin untuk menanamkan
modalnya di Kabupaten Lampung Timur khususnya menyangkut penyediaan infrastruktur
kota, dengan mengacu pada kebijakaan Pemerintah Kabupaten Lampung Timur
sebagaimana tertuang dalam dokumen perencanaan yang ada seperti Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Timur.
Dalam upaya penyediaan dan pengelolaan air minum perpipaan bagi masyarakat Kabupaten
Lampung Timur sepenuhnya diselenggarakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Way Guruh. Sedangkan pengelolaan SPAM non perpipaan dikelola secara swadaya oleh
masyarakat. Dengan demikian, dalam penyelenggaraannya belum ada lembaga / instansi
yang secara khusus membidangi dan mengatur pengelolaan SPAM non perpipaan bagi
pemenuhan kebutuhan air bersih dan air minum masyarakat Kabupaten Lampung Timur.
Peraturan-peraturan daerah (Perda) yang mengatur penggunaan sumber-sumber air dalam
penyediaan air bagi masyarakat kota antara lain: Peraturan Gubernur Lampung Nomor 17
Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

235

Bidang Cipta Karya

6.1.4 Analisis Kelembagaan
6.1.4.1 Masalah yang Dihadapi
Permasalahan kelembagaan yang dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan,
pengetahuan dan keterampilan dari aparatur / sumber daya manusia (SDM) yang menangani
/ mengelola Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lampung Timur.
Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan
masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat
dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga
kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.
Permasalahan menyangkut optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas dan Instansi
terkait di Kabupaten Lampung Timur perlu mendapat perhatian. Mekanisme Pelaksanaan
Pembangunan di Kabupaten Lampung Timur tentunya terkait dengan proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.

Hal ini tentunya tidak terlepas dari

mekanisme dan proses yang harus dilalui dari setiap proses tersebut.

Perencanaan,

pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan khususnya dibidang Ke-PU / Keciptakaryaan ini
tentunya harus didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dalam menjalankan
tugas, fungsi dan tanggungjawabnya. Ketersediaan tenaga teknis baik kualitas maupun dari
segi kuantitasnya di lingkungan pemerintah Kabupaten Lampung Timur merupakan kendala
dan permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Mengingat masih terbatasnya tenaga
teknis yang menangani dibidang Ke-PU / Keciptakaryaan.
Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih
terbatas seperti : ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan
operasional sebagainya. Keterbatasan SDM dan sarana menyebabkan belum optimalnya
dalam pelaksanaan kerja. Hal ini juga yang menjadi kendala bagi pemerintah Kabupaten
Lampung Timur dalam mengatasi permasalahan dibidang PU/Cipta Karya.

6.1.4.2 Analisis Permasalahan
Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di
Kabupaten Lampung Timur sangat dibutuhkan sehingga diharapkan akan mampu mengikuti
perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Peningkatan sumber daya manusia (SDM)
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

236

Bidang Cipta Karya

melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dan sebagainya juga sangat diperlukan.
Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, perlu dipersiapkan SDM yang mau
dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya.
Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat pesat, untuk itu
peningkatan sumber daya manusia (SDM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lampung Timur
sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air
minum, tata bangunan dan lingkungan) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan
S-1 ke S-2) serta dukungan dari Departemen Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan
peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Lampung Timur
masih sangat dibutuhkan.
Berdasarkan data yang ada, dalam menganalisis lingkungan sebelum menetapkan suatu
strategi dan rencana kerja, maka dapat dilakukan Analisis SWOT. Analisis SWOT suatu
organisasi diharapkan dapat mampu menyeimbangkan antara kondisi internal yang
idirepresentasikan oleh kekuatan dan kelemahan dengan kesempatan dan ancaman dari
lingkungan eksternal yang ada. Analisis SWOT juga dapat menyatakan masalah-masalah
utama yang dihadapi.
Tabel 6-5Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Masalah KelembagaanKabupaten
Lampung Timur
Faktor Internal
No
S1
S2

S3

No
O1

O2

O3

Kekuatan (Strangths)
Adanya Ketersediaan SDM yang memadai

No

Kelemahan (Weaknesses)

Masih kurangnya data dan informasi bahan
perencanaan dibidang KePU-an
Adanya kewenangan yang jelas untuk W2 Masih Rendahnya kualitas/ Kemampuan SDM
melakukan proses perencanaan dibidang
Aparatur dalam menganalisis dan menyusun
KePU-an
perencanaan dibidang Ke PU-an
Adanya Pedoman tentang Proses dan
Masih kurangnya sarana dan prasana
Sistem Perencanan
pendukung perencanaan dibidang KePU-an
Faktor Eksternal
No
Tantangan (Threat)
Peluang (Opportunity)
Adanya peningkatan kemajuan teknologi T1
Menurunnya penghargaan dan partisifasi
informasi
masyarakat / stakesholder dalam proses
perencanaan dibidang KePU-an
Adanya dukungan perguruan tinggi dan T2
Adanya intervensi kekuasaan dalam proses
kelembagaan yang berkompeten dalam
perencanaan dibidang Ke-PU-an
proses perencanaan dibidang Ke-PU-an
Adanya
peningkatan
ketersediaan T3
Masih adanya ego sektoral dan ego wilayah
pendidikan
dan
latihan
aparatur
dalam proses perencanaan dibidang KePU-an
perencanaan dibidang KePU-an

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

W1

237

Bidang Cipta Karya

Tabel 6-6Faktor Faktor Kunci Keberhasilan
Faktor Kunci Keberhasilan Internal
No
1

Kekuatan (Strengths)
Adanya
untuk

kewenangan

No

yang

melakukan

jelas

1

proses

perencanaan pembangunan

Adanya Pedoman tentang Sistem
dan

Prosedur

Masih Rendahnya kualitas / Kemampuan SDM
Aparatur dalam menganalisis dan menyusun

perencanaan dibidang KePU-an
2

Kelemahan (Weaknesses)

2

Penyusunan

Masih kurangnya data dan informasi bahan
perencanaan pembangunan

Perencanaan pembangunan
Faktor Kunci Eksternal
No
1

2

Peluang (Opportunities)
Adanya peningkatan ketersediaan

No
1

Ancaman (Threats)
Menurunnya penghargaan dan pertisipasi

pendidikan dan latihan aparatur

masyarakat/ stakerholder dalam proses

perencanaan pembangunan

perencanaan pembangunan

Adanya

peningkatan

kemajuan

teknologi informasi

2

Adanya intervensi kekuasaan dalam proses
perencanaan pembangunan

6.1.4.3 Usulan Program
Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang
Cipta Karya di Kabupaten Lampung Timur ditekankan pada pelatihan dan kursus singkat,
antara lain pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di bidang pengelolaan persampahan, air
minum, dan bangunan gedung. Dengan adanya pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan kursus
singkat ini diharapkan sampai tahun 2013 atau selama 5 (lima) tahun kedepan terjadi
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan adanya peningkatan kapasitas
SDM Bidang Cipta Karya ini diharapkan akan dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja
dan pelayanan ke masyarakat.
Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan kelembagaan diatas, maka sasaran untuk
mencapai tujuan adalah sebagai berikut :


Tersedianya aparatur dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk
melaksanakan perencanaan dan pembangunan di bidang PU / Keciptakaryaan.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

238

Bidang Cipta Karya



Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan tugas kelembagaan
daerah di Kabupaten Lampung Timur.



Terlaksananya sistem perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif.



Tersedianya program-program pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi,
kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Berdasarkan analisis faktor – faktor internal dan eksternal melalui formulasi Analissi SWOT
dengan pemberdayaan sumber daya dan faktor-faktor kunci keberhasilan Pemerintah
Kabupaten Lampung Timur dalam upaya untuk menangani permasalahan dibidang Ke PUCiptakaryaan dilakukan melalui:
A. Kebijakan
Kebijakan yang ditetapkan yaitu:


Peningkatan kualitas aparatur dibidang PU-Keciptakaryaan.



Meningkatkanketersediaan sarana dan prasarana pendukung.

B. Strategi
Strategi yang dilakukan dalam peningkatan kapasitas kelembagan daerah yaitu :
a. Strategi Peningkatan Peran SDM dengan implementasi yaitu memberikan dorongan
kepada SDM untuk berani mencoba mengambil bagian dalam proses pembaharuan
yang dilakukan organisasinya.
b. Strategi Pembaharuan dengan implementasi yaitu memberikan tantangan bagi SDM
untuk dapat bergerak dan termotivasi dalam proses pembaharuan.
c. Strategi Peningkatan Kesempatan / Peluang dengan implementasi yaitu memberikan
peluang bagi SDM untuk terlibat dan mengambil peran dalam proses pembaharuan.
d. Strategi Pendidikan dan Latihan dengan implementasi yaitu memberikan kesempatan
bagi SDM untuk mengikuti pelatihan dan bimbingan dalam mencoba melaksanakan
suatu inovasi.
e. Strategi Pemberian Penghargaan yang implementasinya dengan menyediakan
penghargaan yang tepat untuk setia keberhasilan dalam melaksanakan atau
mencoba suatu pembaharuan.
C. Program
a. Program Peningkatan Pendidikan dan Latihan dibidang PU-Keciptakaryaan.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

239

Bidang Cipta Karya

b. Program Pengembangan Sistem Informasi Potensi Pembangunan

Kabupaten

Lampung Timur.
c. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pendukung Perencanaan Pembangunan
D. Kegiatan
a. Program Peningkatan Pendidikan dan Latihan dibidang PU-Keciptakaryaan antara
lain:


Pendidikan dan Latihan, Kursus dan seminar tentang Tata Ruang, PuKeciptakaryaan, Amdal,



Desiminasi dan Sosialisasi Peraturan dibidang Tata Ruang, Pu-Keciptakaryaan,
Pengelolaan Lingkungan Hidup.



Pengawasan dan Monitoring

b. Kegiatan

Program Pengembangan Sistem Informasi Potensi Pembangunan

Kabupaten Lampung Timur antara lain:


Penyusunan data base potensi pembangunan dibidang PU-Keciptakaryaan.



Penyusunan dokumen perencanaan.

c. KegiatanPengembangan

Prasarana

dan

Sarana

Pendukung

Perencanaan

Pembangunan, antara lain:


Penyediaan sarana dan prasarana kantor.



Penyediaan sarana pendukung perencanaan pembangunan daerah

6.1.5 Rencana Pengembangan Kelembagaan
6.1.5.1 Masalah Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM
Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung
Timur Tahun 2013 – 2017 adalah sebagai acuan/ pedoman dalam pelaksanaan program/
kegiatan Bidang Cipta Karya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Dokumen RPIJM ini
merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan yang telah disusun oleh
Pemerintah Kabupaten Lampung Timur selama ini dengan memperhatikan tugas, pokok dan
fungsi dari masing-masing Dinas Teknis dan Instansi / Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

240

Bidang Cipta Karya

6.1.5.2 Diagram Hubungan Antar Instansi
Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Lampung Timur Tahun 2013 – 2017
ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian
program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis yang menangani Bidang Cipta
Karya di Kabupaten Lampung Timur adalah Dinas Pekerjaan Umum Bidang ke-Cipta Karyaan
Kabupaten Lampung Timur yang berkoodinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA).

6.1.5.3 Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan
Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity
building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur
yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui
pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang
mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai
dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen
Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan
program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai.

KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

241