PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI XI IPA 2 SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE

TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

SISTEM REPRODUKSI XI IPA 2 SMA NEGERI 4

YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Biologi Oleh:

  Khatarina Aprilia Susilomurti NIM : 1014343022

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFTIPE

TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

SISTEM REPRODUKSI XI IPA 2 SMA NEGERI 4

YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Biologi Oleh:

  Khatarina Aprilia Susilomurti NIM : 1014343022

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Skripsi ini kupersembahkan untuk : o Kedua orangtuaku dan adikku yang selalu setia mendoakan, mensuport dengan sekuat tenaga demi pendidikanku o

  Ignatius Martino Sanditya, yang selalu menemani dan membantu selama penelitian o

  Semua Dosen Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma yang memberikan waktunya untuk mau membantu para mahasiswa selama menempuh masa studinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Khatarina Aprilia Susilomurti. (2014). Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi XI IPA 2 SMA Negeri 4

Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

  Tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta tahun 2012/2013 pada materi sistem reproduksi manusia belum mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar untuk siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray.

  Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta dengan materi sistem reproduksi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2014. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus memiliki empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi, hasil tes pada tiap siklus, kuisioner dan wawancara. Data dianalisis secara deskrisptif kualitatif dan kuantitatif.

  Hasil penelitian yang diperoleh pada aspek aktivitas belajar siswa pada siklus I memiliki kategori tinggi sebesar 95,65%; kategori sedang sebesar 4,35% dan kategori rendah sebesar 0%. Sedangkan pada siklus II diperoleh hasil dengan kategori tinggi 100%. Kuisioner dan wawancara di akhir siklus menunjukkan kategori siswa yang sangat aktif hingga 100%. Ketercapaian KKM pada siklus I yakni 13,04%; sedangkan pada siklus 2 sebesar 60,86%. Peningkatan juga terlihat pada nilai rata-rata dari 65,22 pada siklus I menjadi 78,26.

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi.

  Kata Kunci: Two Stay Two Stray , aktivitas siswa, hasil belajar, sistem reproduksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

Khatarina Aprilia Susilomurti. (2014). The Implementation of Cooperative

Learning Style by Using Two Stay Two Stray Type to Increase Students’ Learning

Activities and Achievements on Reproduction System Topic for XI Science 2

Students in SMA Negeri 4 Yogyakarta. Yogyakarta: Sanata Dharma University.

  The activity level and learning result of Grade XI Science 2 students’ of SMA Negeri 4 Yogyakarta on the human reproductive system material were not able to reach the passing grade which has set by the school. Therefore, this research aims to improve the activity and results of the study for the students of grade XI Science 2 of SMA Negeri 4 Yogyakarta school year 2013/2014 by using cooperative learning model, type Two Stay Two Stray.

  This research aims to improve the activity and results of the study for the students of Class XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta school year 2013/2014 by using cooperative learning model, type Two Stay Two Stray.

  The form this of research is Classroom Action Research (CAR) and the research subject is the students of Class XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta by using the reproductionsystem material. The research was conducted in Mei - June 2014. This research is carried out in 2 cycles, where each cycle has four stages: planning, implementation, observation, and reflection. Data collection was carried out by using a sheet of observations, test results at each cycle, the questionnaire and the interview. The data analysis techniques which were used in the study of this class action is with the descriptive qualitative and quantitative analysis.

  The research results obtained on the learning activities of students on a first cycle which has a high category is of 95,65%; the middle category is4,35% and 0% of low category. While on cycle II retrieved results with high category of 100%; the lowest category is 0%. As the supporting data, the researcher used questionnaires and interview at the end of the cycle. The result of the questionnaires showed that the category of very active students are up to 100%. It came from the Post Test on cycle I and cycle II. The achievement of Minimum Passing Grade on the first cycle is 13,04%; While on the second cycle, the Minimum Passing Grade is up to 60,86%. An increase was also seen in the average score on cycle I was 65.22 became 78,26.

  Based on the result, this research showed that the implementation the use of Two Stay Two Stray technique can improve the activities and the learning achievement of XI Grade students of Science department in SMA Negeri 4 Yogyakarta.

  Keywords:

  Two Stay Two Stray

  , students’ activities, learning achievements, reproduction system.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat yang telah diberikan oleh-Nya, sehingga skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi

  XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta ” dapat saya selesaikan dengan baik.

  Skripsi ini dapat tersusun atas bantun, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tanda penulis telah menyelesaikan studi.

  2. Ibu Maslichah Asy’ar selaku dosen pembimbing skripsi yang rela mengorbankan waktu, tenaga, telah begitu sabar membimbing dan membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini.

  3. Kepala SMA Negeri 4 Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

  4. Ibu Wardhani Indah Evyati, S.Pd, ibu guru sekaligus rekan yang luar biasa yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di kelas beliau dan juga tak segan untuk selalu memberikan berbagai kisah inspiratifnya.

  5. Siswa-siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta atas kerjasama dan partisipasi dalam penelitian yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... v

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................

  1 B. Batasan Masalah ...........................................................................

  4 C. Rumusan Masalah ........................................................................

  5 D. Hipotesis .......................................................................................

  6 E. Tujuan Penelitian ..........................................................................

  6 F. Manfaat Penelitian ........................................................................

  6 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar ............................................................................................

  8 1.

  8 Pengertian Belajar ................................................................

  2.

  9 Prinsip Belajar .......................................................................

  3. Tujuan Belajar ...................................................................... 10

  B. Pembelajaran ................................................................................. 11

  C. Pembelajaran Kooperatif............................................................... 13 1.

  Pengertian Pembelajaran Kooperatif .................................... 13 2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .......................................... 15 3. Unsur-unsur Dasar dalam Pembelajaran Kooperatif ............ 15 4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ......................... 18

  D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray ……. 20 1.

  Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stray Two Stray .............................................................................

  20 2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray .............................................................................

  20 3. Tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stay ...............................................................................

  23 4. Kelebihan dan Kekurangan dari Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray...................................

  25

  E. Aktivitas Belajar Siswa ................................................................. 27

  F. Hasil Belajar .................................................................................. 28 1.

  Pengertian Hasil Belajar ....................................................... 28 2. Faktor-faktor yang Menentukan Pencapaian Hasil Belajar .. 29

  G. Materi Sistem Reproduksi ............................................................. 33

  H. Hasil Penelitian yang relevan ........................................................ 34

  I. Kerangka Berpikir ......................................................................... 36

  BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian dan Variabel Penelitian ...................... 38 B. Seting Penelitian ............................................................................ 39 1. Obyek Penelitian .................................................................. 39 2. Subyek Penelitian ................................................................. 39 3. Tempat Penelitian ................................................................ 39 4. Waktu Penelitian ................................................................... 39 C. Rancangan Penelitian .................................................................... 39 1. Persiapan Penelitian ............................................................. 40 2. Siklus I .................................................................................. 41 3. Siklus II ................................................................................ 45 D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 49 1. Instrumen Pembelajaran ....................................................... 49 2. Instrumen Penelitian ............................................................ 50 3. Metode Pengumpulan Data .................................................... 51 E. Metode Analisa Data ...................................................................... 57 1. Hasil Belajar......................................................................... 57 2. Observasi Aktivitas Siswa .................................................... 59 3. Kuisioner ............................................................................... 60 4. Pengolahan Data Hasil Wawancara ...................................... 61 5. Indikator Keberhasilan ......................................................... 63 F. Personalia........................................................................................ 63 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian …………………..………………………….. 64 1. Deskripsi Siklus I ................................................................... 64 2. Deskripsi Siklus II ................................................................. 75 B. Hasil Penelitian

  …………………………………………………... 81 1. Hasil Analisis Peningkatan Hasil Belajar ............................... 81 2. Analisa Hasil Observasi Aktivitas Siswa ............................... 83 3. Respon Siswa Terhadap Proses Pembelajaran ....................... 84 4. Wawancara ............................................................................ 85

  C. P embahasan………………………………………………………. 86

  1. Peningkatan Hasil Belajar ..................................................... 86 2.

  Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa .................................... 89 3. Faktor-faktor Pendukung Pendukung Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray ............

  92 4. Kendala dalam Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif 94

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tipe Two Stay Two Stray ......................................................

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……………………………………………………… 96 B. Saran…………………………………………………………..... 97

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 99

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.3 Hasil Analisis Nilai Post Test

  ………………….……………….. 87

Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Belajar SiswaTabel 4.6 Hasil Analisis Kategori Keaktifan Siswa ………….……………….. 84

  Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II………….... 84

  Observasi aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I……………….83 Tabel 4.5

Tabel 4.4 Hasil

  Siklus II………………………………82

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jenis dan Analisa Data…………………………………………….... 51Tabel 4.2 Hasil Analisis Nilai Post Test

  Siswa………………………………… 81

Tabel 4.1 Hasil Analisis Nilai Pre Test

  Keberhasilan Siswa……………………………………….. 63

Tabel 3.5 Indikator

  Tabel 3.4 Kategori Sikap Siswa………………………………………………. 61

  Tabel 3.3 Panduan Pemberian Skor Kuisioner……………………………….. 60

  Tabel 3.2 Kriteria Aktivitas Siswa…………………………………………… 60

  Siklus I……………………………… 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Prosedur Penelitian Tindakan .............................................40

  Gambar 4.1 Para siswa sedang mencari informasi dari referensi yang ada…….. 67

Gambar 4.2 Para siswa sedang menerapkan Two Stay Two Stray

  ……………… 69

Gambar 4.3 Aktivitas siswa saat ada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi………………………………………………………………

  73 Gambar 4.4 Kondisi siswa saat sedang mempresentasikan hasil diskusi………. 79

Gambar 4.5 Para siswa sedang mengerjakan soal Post Test ……………………. 80Gambar 4.6 Grafik Perkembangan Hasil Belajar Siswa ………………..……… 87

  Gambar 4.7 Grafik Hasil Observasi Siswa pada Siklus I dan Siklus II …….……90

Gambar 4.8 Grafik Hasil Kuisioner Keaktifan Siswa pada Siklus II ………...… 91

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Silabus........................................................................................ 101 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1............................ 106 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa 1............................................................... 116 Lampiran 4. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 1..................................... 122 Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 2............................................................... 129 Lampiran 6. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 2...................................... 133 Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2............................ 136 Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 3............................................................... 145 Lampiran 9. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 3...................................... 149 Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa 4............................................................... 155 Lampiran 11. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 4...................................... 159 Lampiran 12. Kisi-kisi Soal Pre Test............................................................... 162 Lampiran 13. Soal Pre Test.............................................................................. 164 Lampiran 14. Kunci Jawaban dan Penilaian Pre Test..................................... 169 Lampiran 15. Kisi-kisi Soal Post Test

  1…...................................................... 170 Lampiran 16. Soal Post Test 1.......................................................................... 172 Lampiran 17. Kunci Jawaban dan Penilaian Post Test 1................................. 176 Lampiran 18. Kisi-kisi Soal Post Test 2.......................................................... 177 Lampiran 19. Soal Post Test 2......................................................................... 178 Lampiran 20. Kunci Jawaban dan Penilaian Post Test 2................................. 182 Lampiran 21. Kisi-kisi Kuisioner.................................................................... 183 Lampiran 22. Kuisioner................................................................................... 185 Lampiran 23. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1............................. 188 Lampiran 24. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2............................. 190 Lampiran 25. Pedoman Wawancara................................................................. 192 Lampiran 26. Hasil Analisis Nilai Tes Siswa.................................................. 193 Lampiran 27. Hasil Analisa Aktivitas Siswa Siklus 1........................................ 195 Lampiran 28. Hasil Analisa Aktivitas Siswa Siklus 2..................................... 197 Lampiran 29. Data Hasil Pengolahan Kuisioner di Akhir Siklus..................... 199 Lampiran 30. Hasil Wawancara....................................................................... 204 Lampiran 31. Contoh Pekerjaan PreTes Siswa yang Mendapat Nilai Rendah

  ................................................................................................... 201 Lampiran 32. Contoh Pekerjaan Pre Tes Siswa yang Mendapat Nilai Tinggi

  ................................................................................................... 210 Lampiran 33. Contoh Pekerjaan Pos Tes Siswa Siklus 1 yang Mendapat Nilai

  Rendah ........................................................................................ 225 Lampiran 34. Contoh Pekerjaan Pos Tes Siswa Siklus 1 yang Mendapat Nilai

  Tinggi ........................................................................................ 230 Lampiran 35. Contoh Pekerjaan Pos Tes Siswa Siklus 2 yang Mendapat Nilai

  Rendah ...................................................................................... 235 Lampiran 36. Contoh Pekerjaan Pos Tes Siswa Siklus 2 yang Mendapat Nilai

  Tinggi ......................................................................................... 239

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 38. Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus 1 ...................................... 242 Lampiran 39. Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus 2 .......................................244 Lampiran 40. Surat Ijin Penelitian ................................................................... 246 Lampiran 41. Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian .................................. 247

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran biologi sebagai bahan dari bidang sains, menuntut kompetensi belajar pada ranah pemahaman tingkat tinggi yang komprehensif. Namun, dalam kenyataan saat ini siswa cenderung menghafal daripada

  memahami, padahal pemahaman merupakan modal dasar bagi penguasaan selanjutnya. Siswa dikatakan memahami apabila ia dapat menunjukkan unjuk kerja pemahaman tersebut pada tingkat kemampuan yang lebih tinggi, baik pada konteks yang sama maupun pada konteks yang berbeda (Wena,2009).

  Seperti yang diungkapkan oleh Sudijono (2011:50), bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.

  Dalam memberikan ilmu antara guru dengan peserta didik, peserta didik dapat memahami materi dilakukan melalui proses pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  baik, yakni yang dapat menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dengan siswa yang tidak hanya menekankan apa yang dipelajari tetapi menekankan bagaimana ia harus belajar. Menurut Amir Akhsan (dalam Latuheru 1988:1-2), komunikasi dalam suatu kegiatan pembelajaran atau dalam suatu PBM, hendaklah merupakan suatu komunikasi timbal balik, atau komunikasi interaktif edukatif, yang bukan terjadi dengan sendirinya, akan tetapi harus diciptakan oleh guru dan murid (siswa)nya.

  Keterlibatan siswa sangat mendukung adanya proses belajar mengajar yang kondusif dan dinamis. Keterlibatan siswa bisa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam proses belajar mengajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:56-60), keaktifan siswa dapat didorong oleh peran guru. Guru berupaya untuk memberi kesempatan siswa untuk aktif, baik aktif mencari, memproses dan mengelola perolehan belajarnya.

  Untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar, guru dapat melakukannya dengan terlibat secara langsung terhadap siswa baik secara individual maupun kelompok, penciptaan peluang yang mendorong siswa untuk melakukan eksperimen, upaya mengikutsertakan siswa atau memberi tugas kepada siswa untuk memperoleh informasi dari sumber luar kelas atau sekolah serta upaya melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan pesan pembelajaran. Keterlibatan siswa sendiri dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Faktor internal meliputi faktor fisik, motivasi dalam belajar, kepentingan dalam aktivitas yang diberikan, kecerdasan dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal meliputi guru, materi pembelajaran, model pembelajaran, media, alokasi waktu, fasilitas dan sebagainya.

  Model pembelajaran yang diterapkan juga harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Penerapan model pembelajaran yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa dan hasil belajar siswa. Salah satu modelpembelajaran yang mendukung ketercapaian pembelajaran yang kondusif yakni tipe Two Stay Two

  Stray(TSTS) . Model pembelajaran dengan tipe Two Stay Two Stray

  mempunyai tujuan untuk mendukung komunikasi yang antara siswa dengan siswa. Dengan tipe ini siswa mampu belajar untuk berbicara atau menjelaskan mengenai materi yang sudah didiskusikan bersama teman-teman kelompoknya kepada kelompok lainnya.

  Berdasarkan wawancara dengan guru Biologi kelas XI SMA Negeri

  4 Yogyakarta, proses pembelajaran materi biasanya disampaikan dengan metode ceramah dan diskusi. Kegiatan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 4 Yogyakarta terdiri atas 5 kelas XI IPA. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta, terlihat dalam pembelajaran guru sudah memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya, akan tetapi siswa cenderung kurang berani untuk bertanya pada guru. Siswa yang ikut berpartisipasi dalam pembelajaran dengan menjawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  pertanyaan atau memberikan tanggapan sebanyak 10% (10 orang), itu pun karena ditunjuk oleh guru dan bukan karena kesadaran siswa sendiri. Hal ini menunjukkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih rendah, sehingga keadaan kelas perlu ditingkatkan kembali. Dilihat dari nilai ulangan mengenai materi sistem reproduksi rata-ratanya 67,50 padahal KKMnya 78, dan yang mencapai KKM hanya 25% dari 30 siswa.

  Berdasarkan hasil pengamatan di kelas serta wawancara dengan guru dan siswa, dapat diidentifikasikan permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut: siswa perlu dirangsang untuk aktif bertanya agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan aktif dan adanya penggunaan model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif.Peneliti berharap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk pokok bahasan sistem reproduksi, mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi kelas XI IPA.Sehubungan dengan maksud tersebut maka penulis menetapkan judul penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay

  Two Stray untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa materi Sistem Reproduksi XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

  Adapun pembatasan masalah dalam hal ini adalah: 1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014.

2. Obyek penelitian ini adalah sebagai berikut:.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a.

  Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem reproduksi pada KD 3.7 yakni menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia b. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aspek kognitif yaitu pada materi sistem reproduksi dengan jenjang soal pengetahuan

  (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4).

  c.

  Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini adalah berupa bertanya, menjawab, membaca, berdiskusi dan mencatat.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pembatasan masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu

1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

  Stray dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA

  Negeri 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014 materi sistem reproduksi?

  2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA

  Stray

  Negeri 4 Yogyakarta tahun 2013/2014 pada materi sistem reproduksi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D. Hipotesis

  Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

  1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta tahun pelajaran 2013/2014 materi sistem reproduksi.

  2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta tahun 2013/2014 pada materi sistem reproduksi.

  E. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar untuk siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray.

  F. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu untuk peneliti , guru, kepala sekolah, dan guru-guru lain.

1. Untuk Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Manfaat bagi peneliti yaitu menambah wawasan dan pengalaman dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa untuk siswa SMA.

  2. Untuk Guru

  Manfaat bagi guru Biologi yakni untuk menambah referensi pengembangan pembelajaran Biologi SMA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.

  3. Untuk Siswa

  Siswa kelas XI IPA dapat memahami materi Biologi secara menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

4. Untuk kepala sekolah

  Bagi kepala sekolah manfaatnya sebagai bahan evaluasi mengenai pengembangan pembelajaran yang pernah dilakukan dengan mencoba inovasi baru dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Definisi belajar yakni suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan

  mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencangkup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya (Dalyono, 2010:49).

  Bruner (dalam Dahar, 2011:77) mengemukakan bahwa belajar adalah pengembangan kategorisasi dengan melibatkan kategori-kategori yang dibutuhkan bagi pemfungsian manusia. Selanjutnya kategori- kategori tersebut dapat membawa ke tingkat yang lebih tinggi daripada informasi yang diberikan. Dalam hal ini terdapat 3 proses yang berlangsung secara bersamaan, salah satunya yakni menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan, dalam hal ini siswa dapat menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan dengan menilai apakah cara siswa memperlakukan pengetahuan itu cocok dengan tugas yang ada.

  Sedangkan menurut Slameto (2010:2), belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari pengertian-pengertian di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh individu sehingga mengakibatkan perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan perilaku dalam dirinya sebagai hasil pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan.

2. Prinsip Belajar

  Suprijono (2009:4) memaparkan beberapa prinsip belajar yaitu

  Pertama , prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan

  perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri: a. sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang disadari b. kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

  c. fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup d. positif atau berakumulasi e. aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan f. permanen atau tetap g. bertujuan dan terarah h. mencangkup keseluruhan potensi kemanusiaan

  Kedua¸ belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong

  kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ketiga , belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara siswa dengan lingkungannya.

  Bruner (dalam Dahar, 2011:79) menganggap bahwa, belajar untuk menemukan sesuatu (penemuan) sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Bruner menyarankan agar siswa-siswa hendaknya belajar melalui partisipasi secara aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip agar mereka dianjurkan untuk memperolehpengalaman dan melakukan eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri.

  Pengetahuan yang didapat dengan belajar dari teori Bruner menunjukkan beberapa kebaikan seperti pengetahuan itu bertahan lama atau lama diingat atau lebih mudah diingat bila dibandingkan dengan pengetahuan yang dipelajari dengan cara-cara lain; hasil belajar dari penemuan siswa mempunyai efek transfer yang lebih baik daripada hasil belajar lainnya; dan secara menyeluruh dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara bebas.

3. Tujuan Belajar

  Suprijono (2009:5) berpendapat bahwa tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional, lazim dinamakan instructional affects, yang biasa berbentuk pengetahuan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  keterampilan. Sementara, tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim disebut nurturant effects. Bentuknya berupa, kemampuan berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari siswa “menghidupi” (live in) suatu sistem lingkungan belajar tertentu.

B. Pembelajaran

  Menurut Gagne dan Brigga (dalam Majid, 2013:283), pembelajaran adalah rangkaian peristiwa (events) yang memengaruhi pembelajaran sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan mudah. Pembelajaran tidak hanya terbatas pada event-event yang dilakukan oleh guru, tetapi mencangkup semua events yang mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar yang meliputi kejadian-kejadian yang diturunkan dari bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide, maupun kombinasi dari bahan-bahan tersebut.

  Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna sebagai “upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan”. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dengan demikian, pada dasarnya pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik sesuai dengan tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu, kegiatan pembelajaran akan bermuara pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimana orang melakukan tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar.

  Kedua, bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan

  melalui kegiatan mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa makna pembelajaran merupakan kondisi eksternal kegiatan belajar yang antara lain dilakukan oleh guru dalam mengkondisikan seseorang untuk belajar.

  Dalam pembelajaran, terjadi proses komunikasi untuk menyampaikan pesan dari pendidik kepada peserta didik dengan tujuan agar pesan dapat diterima dengan baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta perubahan tingkah laku. Dengan demikian, keberhasilan kegiatan pembelajaran sangat tergantung kepada efektivitas proses komunikasi yang terjadi dalam pembelajaran tersebut (Majid,2013:284).

  Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Permendiknas RI No. 41, 2007:6). Dalam Permen tersebut menunjukkan bahwa peran aktif siswa bahwa mengajar yang didesain guru harus berorientasi pada aktivitas siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif (cooperative learning ) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto,2010:37).

  Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen pembelajaran kooperatif menurut Lie (dalam Sugiyanto,2010:40) adalah a.

  Saling ketergantungan positif.

  Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Saling ketergantungan dapat dicapai melalui: saling ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, saling ketergantungan hadiah.

  b.

  Interaksi tatap muka.

  Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialong tidak hanya dilakukan dengan guru. Interaksi semacam itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  c.

  Akuntabilitas individual.

  Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditujukan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena itu, tiap anggota kelompok harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok.

  d.

  Ketrampilan menjalin hubungan antar pribadi.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 4 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 TAMBANG.

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI KELAS XI - IPA SMA NEGERI 3 MEDAN.

0 3 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI SMA.

0 6 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.

0 2 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI DAUR AIR.

0 3 80

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISTEM KOMPUTER SISWA KELAS X TKJ A SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 8 151

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI - repository UPI S BIO 1001076 Title

0 0 5

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY – TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPA 8 SMA NEGERI 2 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2016-2017

0 0 10