PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI SMA.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI SMA

Oleh :

Rika Devi Andani NIM 4103131053

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom Kelas XI SMA”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, ibu Dra. Nurmalis, M.Si, dan ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA Negeri 1 Air Putih yaitu Bapak Drs. Yahya Shamadi, M.Si yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis dan kepada ibu Priska Sirait S.Pd, bapak Wakil Kepala Sekolah, serta siswa- siswi kelas XI IPA 2 dan XI IPA 4 SMA Negeri 1 Air Putih yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua tercinta Bapak Rusiadi dan Ibu Lisyanti, serta untuk adik-adik tersayang Dicky Prasetio dan M. Arif Budiharto yang telah memberikan dukungan, semangat, doa, nasihat dan materi sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik.. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para sahabat Syarifah Tya,


(4)

Kak Hikmah, Kak Lysa, Erliza, Hilda dan teman –teman mahasiswa Pendidikan Kimia C 2010 Sarika, Yosefina, Siti Mutia, Putri Khaira, Ninda, Sulis, Sri Rahayu dan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan nasihat, menjadi sahabat yang terbaik dan ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ayu Sundari, Bang Ihsan, Agus, Fathi, Arif dan teman – teman lainnya yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

Rika Devi Andani NIM. 4103131053


(5)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUKTUR ATOM KELAS XI SMA

Rika Devi Andani (NIM 4103131053) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep pada materi struktur atom kelas XI SMA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Air Putih yang terdiri dari 4 kelas. Sampel yang digunakan 2 kelas yaitu kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 masing-masing berjumlah 32 orang dengan cara acak (random). Instrumen adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 25 soal yang valid dari 40 soal dengan tingkat reliabel 0,896 > dari rtabel = 0,312. Kelas eksperimen 1 diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dan kelas eksperimen 2 diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 1 48,5 dan nilai rata-rata post-test adalah 69,12 sedangkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen 2 sebesar 50,37 dan nilai rata-rata post-test adalah 66. Peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen 1 lebih besar dari pada hasil belajar kimia kelas eksperimen 2, yaitu 39,7% dan 31,01%. Hasil uji hipotesis menggunakan rumus uji t dua pihak diperoleh thitung= 2,3489 dan ttabel= 1,9993 sehingga–thitung< ttabel< thitung(-2,3489 < 1,9993 < 2,3489) maka Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep pada materi struktur atom kelas XI SMA.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Defenisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pembelajaran Kimia 6

2.2. Hasil Belajar Kimia 6

2.3. Model Pembelajaran Kooperatif 7 2.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray 8 2.4.1.Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray 8 2.4.2.Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray 9 2.4.3.Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Two Stay Two Stray 10

2.4.4.Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe


(7)

vii

2.5. Media Peta Konsep 12

2.5.1. Pengertian Media Peta Konsep 12

2.5.2. Manfaat Media Peta Konsep 13

2.5.3. Cara Membuat Peta Konsep 14

2.6. Sruktur Atom 14

2.7. Kerangka Konseptual 32

2.8. Hipotesis Penelitian 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Peneletian 34

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.2.1. Populasi Penelitian 34

3.2.2. Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 34

3.3.1. Variabel Penelitian 34

3.3.2. Instrumen Penelitian 35

3.3.2.1. Validitas Tes 35

3.3.2.2. Reliabilitas Tes 36

3.3.2.3. Tingkat Kesukaran Tes 36

3.3.2.4. Daya Pembeda 37

3.4. Rancangan Penelitian 38

3.5. Tehnik Pengumpulan Data 38

3.6. Teknik Analisis Data 42

3.6.1. Uji Normalitas 42

3.6.2. Uji Homogenitas 43

3.6.3. Pengujian Hipotesis 43

3.6.4. Peningkatan Hasil Belajar 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 45


(8)

4.1.2. Data Hasil Penelitian 46 4.2. Analisa Data Hasil Penelitian 46

4.2.1. Uji Normalitas Data 47

4.2.2. Uji Homogenitas 47

4.2.3. Uji Hipotesis 48

4.2.4. Peningkatan Hasil Belajar 49

4.3. Pembahasan 50

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan 55

5.2. Saran 55


(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 38

Tabel 3.2. Penolong Untuk Uji Normalitas 42 Tabel 4.1. Hasil Perolehan Rata-rata Pretes dan Postes 47

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas 47

Tabel 4.3. Hasil Uji Homegenitas 48

Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis 49


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Model atom menurut teori atom Bohr 15

Gambar 2.2. Orbital 1s, 2s, 3s 19

Gambar 2.3. Orbital px, py, pz 20

Gambar 2.4. Orbital d 20

Gambar 2.5. Pengisian Orbital 23

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 41 Gambar 4.2. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 50


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi merupakan hal yang penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, makmur dan sejahtera. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Berbagai upaya pendidikan telah dilakukan, diantaranya pengembangan maupun penyempurnaan kurikulum yang dilakukan secara bertahap, konsisten dan disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan nilai hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan apabila pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien dengan ditunjang oleh tersedianya sarana dan prasarana pendukung serta kecakapan guru dalam pengelolaan kelas dan penguasaan materi yang cukup memadai (Fahmi, 2012).

Guru memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembelajaran di sekolah. Keberhasilan guru mengajar di kelas tidak cukup bila hanya berbekal pada pengetahuan tentang kurikulum, metode mengajar, media pengajaran dan wawasan tentang materi yang akan disampaikan kepada anak didik. Di samping itu guru harus menguasai kiat manajemen kelas. Guru hendaknya dapat menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang menguntungkan bagi anak didik supaya tumbuh iklim pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan(Supraptama, 2011).

Pembelajaran kimia di sekolah dewasa ini, tidak sesuai dengan yang diharapkan, apabila jika dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran kimia. Banyak siswa yang mempunyai kemampuan menghapal materi yang diterima dengan baik, tetapi mereka tidak memahami secara mendalam apa yang mereka hapalkan khususnya bagi pelajaran kimia yang umumnya bersifat abstrak dan perhitungan, siswa tidak mengetahui apa pentingnya mereka mempelajari kimia untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini


(12)

disebabkan karena penggunaan sistem pembelajaran yang konvensional yaitu siswa hanya diberi pengetahuan secara lisan (ceramah) tanpa menggunakan media sehingga siswa menerima pengetahuan secara abstrak (hanya membayangkan) tanpa mengalami atau melihat sendiri. Pada konsep kimia yang bersifat abstrak dan perhitungan, guru selalu menyajikan materi kimia dengan menggunakan ceramah saja tanpa menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari dan lingkungan kehidupan. Sehingga bagi siswa pelajaran kimia itu cenderung tidak bermakna dan menakutkan.

Dari observasi yang dilakukan selama mengikuti program Praktek Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMA Negeri 1 Air Putih, diperoleh hasil bahwa kebanyakan siswa belum memahami materi pelajaran kimia yang bersifat abstrak dan teori, hal ini dapat ditinjau dari hasil ujian mid semester siswa yang masih dibawah nilai KKM yaitu 70. Sebanyak 20 % siswa tidak lulus. Hal ini terjadi karena siswa tidak memahami materi melainkan hanya menghapalkan materi dan menganggap kimia adalah pelajaran yang sulit untuk dipelajari dan kurang diminati. Selain itu guru juga hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yang membuat proses pembelajaran membosankan, karena pembelajaran hanya berpusat pada guru dan mengabaikan peran siswa. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru tanpa ada respon dan jarang bertanya seputar materi yang kurang dipahami. Berdasarkan uraian ini maka perlu dicari alternatif model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran kimia serta meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa yaitu dengan pembelajaran kooperatif. Banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Salah satu diantaranya adalah pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray.

Selain model pembelajaran, media juga memiliki peranan penting dalam mengembangkan kegiatan belajar mengajar. Salah satu media yang dapat digunakan adalah media peta konsep. Dalam suatu konsep (Mistades, 2009), konsep dihubungkan dengan mengaitkan kata-kata membentuk proposisi. Dengan mengembangkan kaitan antara konsep proposisi ini pada akhirnya akan membentuk suatu jaringan konsep-konsep yang memiliki makna yang diletakkan


(13)

3

pada peta yang disajikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Leony Sanga Lamsari Purba (2011), terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu 70% dan kelas kontrol yang hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 46,32 dan oleh Rofiqoh Batubara (2012) terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen 1 yaitu 51,78% sedangkan pada kelas eksperimen 2 yaitu 39,96%. Selain itu dalam jurnal Nurkhasanah (2013) terdapat peningkatan hasil belajar 32,28 dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan peta konsep dibandingkan yang menggunakan tipe think pair square yang hanya 28,56. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi (2012) terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen 1 sebesar 48,5 % dan pada kelas eksperimen 2 sebesar 28,1 % dimana kelas eksperimen 1 menggunakan peta konsep sedangkan eksperimen 2 tanpa menggunakan peta konsep. Sementara itu, dalam jurnal Mahyuni (2012) terdapat peningkatan hasil belajar 16,49 pada kelas yang menggunakan tipe two stay two sray dan 14,07 pada kelas konvensional.

Materi struktur atom adalah materi awal kimia untuk SMA/MA kelas XI semester 1. Struktur atom di kelas XI adalah materi lanjutan dari struktur atom kelas X yang membahas tentang berbagai teori atom. Struktur atom di kelas XI membahas teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum. Selain itu juga membahas bilangan kuantum dan konfigurasi elektron serta tingkat energi dari setiap kulit elektron. Materi yang dibahas di struktur atom kelas XI kebanyakan teori dan konsep.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom Kelas XI SMA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:


(14)

2. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional yang membosankan 3. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini : Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep ?

1.4. Batasan Masalah

1. Penelitian ini hanya dibatasi pada peningkatan hasil belajar pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep pada materi pokok “ Sruktur Atom “ di kelas XI SMA 2. Sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah SMA Negeri 1 Air Putih

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari peneletian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia umumnya, dan guru kimia SMA Negeri 1 Air Putih khususnya dalam memilih model pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran 2. Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman

siswa pada materi struktur atom

3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran kimia


(15)

5

4. Memberikan masukan dan wawasan bagi peneliti sebagai calon pendidik mengenai penggunaan model pembelajaran yang menunjukkan hasil yang lebih baik dalam pembelajaran pada materi struktur atom.

1.7. Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray merupakan model pembelajaran yang membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok diberikan materi koloid yang berbeda. Selanjutnya dua orang perwakilan dari kelompok tinggal di kelompoknya sebagai tuan rumah dan dua orang lagi menjadi tamu ke kelompok lain. Dua orang yang bertindak sebagai tamu bertugas mencari informasi dari kelompok lain sedangkan dua orang yang menjadi tuan rumah bertugas memberikan informasi dari kelompoknya.

2. Media Peta Konsep

Peta konsep adalah media pendidikan yang dapat menunjukkan konsep ilmu yang sistematis, yaitu dimulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran.

3. Sruktur Atom

Struktur atom merupakan materi yang bersifat abstrak dan sulit dipahami siswa. Struktur atom di kelas XI membahas teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum. Selain itu juga membahas bilangan kuantum dan konfigurasi elektron serta tingkat energi dari setiap kulit elektron.


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep pada materi struktur atom kelas XI SMA yaitu 39,7 % dan 31,01 % ( µ1≠ µ2)

5.2. Saran

1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.


(17)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Batubara, Rafiqoh., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Chairani, Silvia., (2011), Pengaruh Macromedia Flash Pada Pembelajaran Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Dahar, W.R., (1989), Teori-teori Belajar, Ganesa Exact, Bandung

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fahmi, Jam’an., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Di SMA Negeri 15 Medan T.A. 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta Hasibuan, A., (2002), Cara Belajar yang Efektif, Unimed, Medan.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Jauhari, Mohammad., (2011), Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai Kontruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning)., Prestasi Pustakaraya, Jakarta


(18)

Manik, A., (2009), Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Mistades, V., (2009), Concept Mapping in Introductory Physics, Education and Human Development 3 : 1-6

Purba, Leony, S.L., (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 2 Sidikalang TA 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Rusmansyah, (2011), Media Pembelajaran Peta Konsep, http://www.depdiknas.go.id/42/rusmansyah.html (diakses pada 2 Februari 2014)

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Slameto, (2003), Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta.

Sudarmo, Unggul., (2009), Kimia SMA Kelas 2, Erlangga, Jakarta Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Supraptama, (2011), Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Geografi Melalui Pendekatan Cooperative Learning, Buletin Pelangi Pendidikan 4 : 22-24

Widodo, R., (2010), Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (Spencer Kagan, 1992), http://rhum4hnd3soq.blogspot.com/2010/10/model-pembelajaran-two-stay-two-stray.html (diakses pada 10 Februari 2014)


(1)

pada peta yang disajikan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Leony Sanga Lamsari Purba (2011), terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu 70% dan kelas kontrol yang hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 46,32 dan oleh Rofiqoh Batubara (2012) terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen 1 yaitu 51,78% sedangkan pada kelas eksperimen 2 yaitu 39,96%. Selain itu dalam jurnal Nurkhasanah (2013) terdapat peningkatan hasil belajar 32,28 dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan peta konsep dibandingkan yang menggunakan tipe think pair square yang hanya 28,56. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fahmi (2012) terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen 1 sebesar 48,5 % dan pada kelas eksperimen 2 sebesar 28,1 % dimana kelas eksperimen 1 menggunakan peta konsep sedangkan eksperimen 2 tanpa menggunakan peta konsep. Sementara itu, dalam jurnal Mahyuni (2012) terdapat peningkatan hasil belajar 16,49 pada kelas yang menggunakan tipe two stay two sray dan 14,07 pada kelas konvensional.

Materi struktur atom adalah materi awal kimia untuk SMA/MA kelas XI semester 1. Struktur atom di kelas XI adalah materi lanjutan dari struktur atom kelas X yang membahas tentang berbagai teori atom. Struktur atom di kelas XI membahas teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum. Selain itu juga membahas bilangan kuantum dan konfigurasi elektron serta tingkat energi dari setiap kulit elektron. Materi yang dibahas di struktur atom kelas XI kebanyakan teori dan konsep.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Struktur Atom Kelas XI SMA”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:


(2)

2. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional yang membosankan 3. Kurangnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini : Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep ?

1.4. Batasan Masalah

1. Penelitian ini hanya dibatasi pada peningkatan hasil belajar pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep pada materi pokok “ Sruktur Atom “ di kelas XI SMA 2. Sekolah yang dijadikan objek penelitian adalah SMA Negeri 1 Air Putih

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari peneletian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia umumnya, dan guru kimia SMA Negeri 1 Air Putih khususnya dalam memilih model pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran 2. Siswa lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman

siswa pada materi struktur atom

3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat penelitian untuk peningkatan kualitas pembelajaran kimia


(3)

4. Memberikan masukan dan wawasan bagi peneliti sebagai calon pendidik mengenai penggunaan model pembelajaran yang menunjukkan hasil yang lebih baik dalam pembelajaran pada materi struktur atom.

1.7. Defenisi Operasional

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray merupakan model pembelajaran yang membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok diberikan materi koloid yang berbeda. Selanjutnya dua orang perwakilan dari kelompok tinggal di kelompoknya sebagai tuan rumah dan dua orang lagi menjadi tamu ke kelompok lain. Dua orang yang bertindak sebagai tamu bertugas mencari informasi dari kelompok lain sedangkan dua orang yang menjadi tuan rumah bertugas memberikan informasi dari kelompoknya.

2. Media Peta Konsep

Peta konsep adalah media pendidikan yang dapat menunjukkan konsep ilmu yang sistematis, yaitu dimulai dari inti permasalahan sampai pada bagian pendukung yang mempunyai hubungan satu dengan lainnya, sehingga dapat membentuk pengetahuan dan mempermudah pemahaman suatu topik pelajaran.

3. Sruktur Atom

Struktur atom merupakan materi yang bersifat abstrak dan sulit dipahami siswa. Struktur atom di kelas XI membahas teori atom Bohr dan teori atom mekanika kuantum. Selain itu juga membahas bilangan kuantum dan konfigurasi elektron serta tingkat energi dari setiap kulit elektron.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisa terhadap rumusan hipotesis menyatakan bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray tanpa media peta konsep pada materi struktur atom kelas XI SMA yaitu 39,7 % dan 31,01 % ( µ1≠ µ2)

5.2. Saran

1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan media peta konsep untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut disarankan melakukan penelitian dengan pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan dalam meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran kimia.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Batubara, Rafiqoh., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dengan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Laju Reaksi., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Chairani, Silvia., (2011), Pengaruh Macromedia Flash Pada Pembelajaran Pendekatan Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Struktur Atom, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Dahar, W.R., (1989), Teori-teori Belajar, Ganesa Exact, Bandung

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fahmi, Jam’an., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Menggunakan Media Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid Kelas XI Di SMA Negeri 15 Medan T.A. 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta Hasibuan, A., (2002), Cara Belajar yang Efektif, Unimed, Medan.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Jauhari, Mohammad., (2011), Implementasi PAIKEM Dari Behavioristik Sampai Kontruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning)., Prestasi Pustakaraya, Jakarta


(6)

Manik, A., (2009), Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 11 Medan Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Dan Sistem Periodik Unsur T.P. 2011/2012, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Mistades, V., (2009), Concept Mapping in Introductory Physics, Education and Human Development 3 : 1-6

Purba, Leony, S.L., (2011), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Di Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 2 Sidikalang TA 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Rusmansyah, (2011), Media Pembelajaran Peta Konsep, http://www.depdiknas.go.id/42/rusmansyah.html (diakses pada 2 Februari 2014)

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. Slameto, (2003), Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka

Cipta, Jakarta.

Sudarmo, Unggul., (2009), Kimia SMA Kelas 2, Erlangga, Jakarta Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Supraptama, (2011), Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Geografi Melalui Pendekatan Cooperative Learning, Buletin Pelangi Pendidikan 4 : 22-24

Widodo, R., (2010), Model Pembelajaran Two Stay Two Stray (Spencer Kagan, 1992), http://rhum4hnd3soq.blogspot.com/2010/10/model-pembelajaran-two-stay-two-stray.html (diakses pada 10 Februari 2014)


Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA STRUKTUR ATOM SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) BERPADUKAN MEDIA PETA KONSEP.

0 5 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROKARBON.

0 10 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI.

0 4 46

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mojolaban.

0 0 18