PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ATAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS METODE MONTESSORI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA
ATAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
BERBASIS METODE MONTESSORI

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Vincentia Herdika Yosi Putri
101134088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA
ATAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA MATEMATIKA
BERBASIS METODE MONTESSORI

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :
Vincentia Herdika Yosi Putri
101134088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

\
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA

ATAS PENGGUNAAN AI,AT PERAGA MATEMATIKA
BERBASIS MDTODE MONTESSORI

Pembimbing

I

S.Pd., M.A., Ed.D

Pembimbing

Tanggal, 14 Juli 2014

.


II

Tanggal, i4 Juli 2014

S.Pd, M.Pd.

rl

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI
PERBEDAAIY PRESTASI BELAJAR SISWA

ATAS PENGGTJNAAII ALAT PERAGA MATEMATIKA

BERBASIS METODE MONTESSORI

Dipersiapkl.,in dan ditulis oleh:

\/:li.,tr,iia Herriil..r. llosi Putri

NI\{:

101134088

Telah dipertahar:ken rii depan Panitia Perrg.iiii
pada tar1gl:rl 18 Juli
da

20la

il dir:l'stak;il1 .1icmenlhi syarat

susunar iiamtia renguii:
lrlama lengkap


Ketua

riregorir;s Ari Nugrahanta, S.J.,

Sekretaris

ri

I
Anggota II

P" ;)6iur Rismiati, S-Pd., M.A., Ed. D.

Anggota

Anggota

III


rq,.:1",

BST.. M.A.

Catur Rrs;r;ail, S.P.!., iria,'i., Ed.D.

Andri Anugranana S.Po, ivi.rd.
Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech.

Yogyakart4 18 Juli 2014
akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikao
itas Sanata Dharma
f,;i lirol*
2-:;.!:i-*

Rohandi, Ph.D.

111

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur, peneliti persembahkan karya sederhana ini kepada:



Tuhan Yesus Krist us yang selalu memberikan anugerah, kemudahan
dan jalan keluar di set iap langkah yang t idak mudah.



Orang t uaku t ecint a, Bapak Dhadik Suswant o dan I bu L usia Sudi
Purwaningsih yang slalu memberikan kasih sayang, doa, semangat , dan
dukungan.




M alaikat ku I buku t ercint a yang ada diat as sana Aluwisia Heri
Sumiyat i (Alm) yang slalu ada dihat iku dan menjadi semangat ku.



Adikku Yoanna Priska Yosi Put ri yang slalu memberikan keceriaan dan
semangat .



Emanuel Endar K rist iant o yang slalu memberikan kasih sayang dan
semangat .



Teman-t emanku PGSD angkat an 2010 yang t elah menjadi t eman
baikku khususnya kelas B (Bhe Bet t er) yang t elah memberikan banyak

kenangan dan pengalaman hidup yang t ak akan t erlupakan.



Almamat erku U niversit as Sanat a D harma.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

“Doa, semangat, usaha, dan kasih akan berbuah
keberhasilan yang indah”


“If I can see it then I can do it and if I just believe it
so everything’s gonna be alright”

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya batrwa skripsi yaog saya tulis ini

tidak memuat krrya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dsn daftar referensi sebagaimana layaknya karya
ilmiah.

Yogyakarta, 18 Juli 2014
Peneliti,

41\rn,,-L
^t#ldll|,\N
{vv
Vincentia Herdika Yosi
101 134088

v1

Puti

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PER}IYATAA}I PERSETUJUAFI
PT,IBLIKASI KARYA ILMIAH UNTT]K KEPET{TINGAN AKADEMIS

Yang beaandatangan di baweh ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama
Nomor

: Vincentia Herdika Yosi Putri

Mahasiswa : 101134088

Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ATAS PENGGUNAAN

ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS METODE MONTESSORI
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengeloianya dalam bentuk pangkalan

data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Intemet atau media

lain untuk

kepentingan akademis tanpa meminta

rjin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
panulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : I 8 Juli 2Al4

Yang

Vincentia Herdika Yosi Putri

vl1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ATAS PENGGUNAAN
ALAT PERAGA MATEMATIKA BERBASIS METODE MONTESSORI

Vincentia Herdika Yosi Putri
Universitas Sanata Dharma
2014

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya masalah bahwa tingkat prestasi
belajar matematika masih rendah yang dibuktikan oleh data hasil studi TIMSS
dan PISA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar
siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode Montessori. Jenis
penelitian ini adalah quasi-experimental dengan desain non-equivalent control
group design. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas III SD
Kanisius Sengkan, siswa kelas IIIA sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas
IIIB sebagai kelompok kontrol. Prosedur analisis data pada penelitian ini terdiri
dari menentuan hipotesis, mengorganisasi data, menentukan taraf signifikansi,
menguji asumsi klasik dan menguji hipotesis. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data menggunakan
independent t-test dan paired t-test yang didukung dengan penggunaan Microsoft
Excel dan SPSS. Instrumen penelitian ini berupa 20 soal pilihan ganda untuk pretest dan post-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar siswa
atas penggunaan alat peraga berbasis metode Montessori. Hal ini ditunjukkan dari
hasil analisis data adalah bahwa secara umum kelompok eksperimen (M =17,01;
SE = 0,231) memiliki rata-rata skor post-test yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok kontrol (M = 16,88; SE = 0,193). Perbedaan skor tersebut
signifikan t(81)=-2,422 p < 0,05 dan memiliki small effect size sebesar 6,76%.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan prestasi belajar siswa atas
penggunaan alat peraga berbasis metode Montessori. Peneliti merekomendasikan
alat peraga matematika berbasis metode Montessori digunakan pada pembelajaran
matematika.
Kata kunci: metode Montessori, prestasi belajar, alat peraga matematika,
Geometric Stick Box.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT OF
THE USING MONTESSORI METHOD BASED MATH VISUAL AID
Vincentia Herdika Yosi Putri
Sanata Dharma University
2014
This research was triggered by the learning math achievement tiers in still
low as evidenced by data of TIMSS and PISA study results. This study aims to
find the differences of student learning achievement of the using Montessori
method-based math visual aid. The type of research used in this study is quasi
experimental type with non-equivalent control design. Population and sample of
the research are students of SD Kanisius Sengkan in the second grade, the
experiment group is class IIIA and the control group is IIIB. Data analysis
technique that is used for testing the hypotheses is independent t-test, is supported
by Microsoft Excel and the Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Data
collection technique use document and observation. The procedure of data
analysis in this study consists of determining the hypothesis, managing the data,
determining significance level, and testing the classical assumption and
hypothesis. Instrument of the research is 20 multiple-choice to use in pre-test and
post-test.
The result of this research shows that student learning achievement has
difference by using of Montessori method based visual aid. It is indicated by data
analysis shows that on average experiment group (M =17,01; SE = 0,231) has
higher mean score of pre-test than the control group (M = 16,88; SE = 0,193).
This difference was significant t(81)=-2,422 p < 0,05 and has small effect size
until 9,5%. The conclusion of this research is that student learning achievement
has difference by using of Montessori method based visual aid.
Keywords: Montessori method, students achievement, math visual aid, Geometric
Stick Box.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah
melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul "Perbedaan Prestasi Belajar Siswa
Atas Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori" ditulis
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata

I Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar. Skripsi ini selesai tidak lepas dari dukungan, birnbingan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati peneliti
mengucapkan terimakasih kepada

l.

:

Rohandi. Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan ILnu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.

2.

G.

fui

Nugrahanta" SJ, S.S., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

E. Catur Rismiati. S.Pd., MA., Ed.D." Wakil Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sekaligus
pembimbing

I yang telah sangat membantu dalam proses pembuatan

karya

ilmiah ini.

4- Andri Anugrahan4

S-Pd-, M-Pd, dosen pembimbing

II yang telah memberikan

saran yang membangun dalam pembuatan karya ilmiah ini.

5. M. Sri Wartini, S.Pd., Kepala

Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah

memberikan dukungan serta ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian

di SD Kanisius Sengkan.

6.

Irene Widiastuti, S.Pd., guru kelas

IIIA SD Kanisius

Sengkan yang telah

bekerja sama serta memberikan waktu dan tenaganya sebagai guru mitra
dalam penelitian kolaboratif.

7.

Jumarsih, A.Ma.Pd., guru kelas

lIlB

SD Kanisius Sengkan yang telah

memberikan ijin pada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IIIB.

8.

Siswa kelas

IIIA

dan

IIIB SD Kanisius

dalam penelitian ini.

x

Sengkan, yang bersedia bekerja sama

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9.

Bapakku Yohanes Dhadik Suswanto, ibuku Lusia Sudi Purwaningsih, dan
adikku Yoanna Priska Yosi Putri, yang selalu memberikan doa, kasih sayang,
dukungan dan bimbingan kepada peneliti.

10.

Emanuel Endar Kristianto yang selalu ada untuk mernberi semangat,
dukungan, doq dan kasih sayang.

ll.Teman-teman perelitian kolaboratif eksperimen Montessori (Rasti, Berta,
Adit, Ulf4 Deta, Ifa, Wulan), yang selalu berbagi pengetahuan, semangat dan
keceriaan kepada peneliti

"

l2.Keluarga payung besar Bu Catur dan Bu Hana (sensus, PTK, survei tematik)
yang selalu berbagi pngetahuan, semangat dan keceriaan kepada penetiti.
13. Satrabatku Ursula Wahyu

14, Teman-teman PGSD

Dwi W. yang slalu memberikan doa dan semangat.

USD kelas B angkatan 2010 yang selalu memberikan

inspirasi dalam menyelesaikan karya ikniah ini.
15. Teman-teman

PPL SD Kanisius Sengkan 2014, yang memberikan bantuan

selanra peneliti melakukan penelitian di sekolah.

16. Sekretariat PGSD yang selalu meinhantu dalam

hal administrasi dan segala

keperluan unruk menyelesaikan karyaitmiah fuL

Peneliti menyadari mnsih baayak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan

karya ilmiah ini. Untuk itu, samn dan kritik yang membangun sangat berguna
untuk karyailmiah irri. Semoga?,wyailndah ini bermadaat bagi pembaca

Yogyakart4 18 Juli 2014
Peneliti,

Vincentia Herdika Yosi Putri

xl

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
C. Batasan Masalah................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
G. Definisi Operasional............................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka...................................................................................... 10
1. Tahap Perkembangan Anak Sekolah Dasar..................................... 10
2. Metode Montessori .......................................................................... 15
3. Alat Peraga Matematika Berbasis Metode Montessori ................... 19
4. Pembelajaran Matematika ............................................................... 28
5. Prestasi Belajar ................................................................................ 31
B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................. 35
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 39
D. Hipotesis............................................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 41
B. Desain Penelitian .................................................................................. 41
C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 43
D. Variabel Penelitian dan Data Penelitian ............................................... 44
E. Populasi dan Sampel ............................................................................ 46
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 47
G. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 48
H. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ 51
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

I. Prosedur Analisis Data ......................................................................... 65
J. Jadwal penelitian .................................................................................. 82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................. 83
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 87
C. Pembahasan .......................................................................................... 114
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 117
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 118
C. Saran ..................................................................................................... 118
DAFTAR REFERENSI ................................................................................. 119
LAMPIRAN .................................................................................................... 123

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14

Tahap Perkembangan Menurut Piaget ........................................ 11
Jadwal Penelitian ......................................................................... 43
Kisi-Kisi Soal Pre-test dan Post-test ........................................... 49
Lembar Observasi ....................................................................... 50
Kriteria Hasil Validasi ................................................................. 52
Validasi Instrumen Silabus.......................................................... 53
Validasi Instrumen RPP .............................................................. 54
Validitas Instrumen Evaluasi ...................................................... 55
Rangkuman Hasil Validasi Muka untuk Instrumen
Pembelajaran ............................................................................... 56
Rangkuman Hasil Validasi Muka untuk Instrumen
Penelitian ..................................................................................... 57
Kisi-kisi Soal Uji Validasi Empiris ............................................. 58
Perbandingan r hitung dengan r tabel .......................................... 60
Rangkuman Hasil Uji Validitas Konstruk................................... 61
Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 63
Kriteria Hasil Uji Reliabilitas...................................................... 63
Kualifikasi Indeks Kesukaran ..................................................... 64
Hasil uji Indeks Kesukaran Soal ................................................. 65
Kategori Effect Size ..................................................................... 79
Jadwal Penelitian ........................................................................ 82
Kegiatan Pembelajaran Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen ................................................................ 85
Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 87
Perbandingan Skor Hasil Pre-test dan Post-test ......................... 88
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skor Pre-test
Kelompok Kontrol....................................................................... 92
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skor Pre-test
Kelompok Eksperimen ................................................................ 94
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Pre-test ..................... 97
Hasil Perhitungan Uji Independent t-test Skor Pre-test .............. 99
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skor Post-test
Kelompok Kontrol....................................................................... 101
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skor Post-test
Kelompok Eksperimen ................................................................ 102
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Skor Post-test .................... 105
Hasil Perhitungan Uji Independent t-test Skor Post-test ............. 108
Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................. 111
Uji Signifikansi Selisih Rata-rata Skor Pre-test
dan Post-test Kelompok Kontrol ................................................. 112
Uji Signifikansi Selisih Rata-rata Skor Pre-test
dan Post-test Kelompok Eksperimen .......................................... 114

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Geometric Stick Material Montessori ....................................... 24
Gambar 2.2 Geometric Stick Box.................................................................. 25
Gambar 2.3 Penggunaan Geometri Stick Box dalam Mengajarkan
Materi Mengidentifikasi Jenis Sudut ........................................ 26
Gambar 2.4 Penggunaan Geometri Stick Box dalam Mengajarkan
Materi Mengidentifikasi Jenis Sudut dengan Kartu Soal ......... 26
Gambar 2.5 Penggunaan Geometri Stick Box dalam Mengajarkan
Materi Besar Sudut dengan Kartu Soal..................................... 27
Gambar 2.6 Literature Map Penelitian yang Relevan .................................. 38
Gambar 3.1 Desain Penelitian ...................................................................... 42
Gambar 3.2 Rumus Point Biserial ................................................................ 59
Gambar 3.3 Rumus Cronbach’s Alpha ......................................................... 62
Gambar 3.4 Rumus Indeks Kesukaran ......................................................... 64
Gambar 3.5 Rumus Kolmogorov-Sminov ..................................................... 69
Gambar 3.6 Rumus Lavene’s test ................................................................. 71
Gambar 3.7 Rumus Independent t-test ......................................................... 77
Gambar 3.8 Rumus Effect Size ..................................................................... 78
Gambar 3.9 Rumus Koefisien Determinasi .................................................. 79
Gambar 3.10 Rumus Paired t-test .................................................................. 80
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Skor Pre-test dan Post-test Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen ......................................... 89
Gambar 4.2 Histogram (kiri) dan P-P Plot (kanan) Skor Pre-test
Kelompok Kontrol .................................................................... 93
Gambar 4.3 Histogram (kiri) dan P-P Plot (kanan) Skor Pre-test
Kelompok Eksperimen ............................................................. 95
Gambar 4.4 Histogram (kiri) dan P-P Plot (kanan) Skor Post-test
Kelompok Kontrol .................................................................... 102
Gambar 4.5 Histogram (kiri) dan PP Plot (kanan) Skor Post-test
Kelompok Eksperimen ............................................................. 103

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Penelitian ......................................................................... 123
Lampiran 2 Contoh Perangkat Pembelajaran Sebelum Uji Instrumen......... 127
Lampiran 3 Contoh Komentar Validitas Isi Perangkat Pembelajaran ......... 152
Lampiran 4 Hasil Validasi Muka Instrumen pembelajaran.......................... 157
Lampiran 5 Contoh Perangkat Pembelajaran Sesudah Uji Instrumen ......... 159
Lampiran 6 Contoh Instrumen Penelitian Sebelum Uji Instrumen .............. 184
Lampiran 7 Contoh Komentar Validitas Isi Instrumen Penelitian ............... 196
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Muka Instrumen Penelitian ........................ 201
Lampiran 9 Instrumen Penelitian untuk Uji Validitas Konstruk .................. 208
Lampiran 10 Contoh Pekerjaan Siswa Hasil Validitas Konstruk................... 219
Lampiran 11 Tabulasi Data Mentah Hasil Validitas Konstruk ...................... 230
Lampiran 12 Hasil Analisis Uji Instrumen Penelitian.................................... 233
Lampiran 13 Contoh Pekerjaan Pre-test dan Post-test .................................. 247
Lampiran 14 Tabulasi Data Mentah Skor Pre-test ......................................... 288
Lampiran 15 Tabulasi Data Mentah Skor Post-test ....................................... 293
Lampiran 16 Hasil Analisis Skor Pre-test (SPSS).......................................... 298
Lampiran 17 Hasil Analisi Skor Post-test (SPSS) .......................................... 306
Lampiran 18 Hasil Deskripsi Data Penelitian (SPSS) .................................... 314
Lampiran 19 Hasil Uji Signifikansi (SPSS) ................................................... 317
Lampiran 20 Hasil Observasi Pembelajaran .................................................. 320
Lampiran 21 Foto Penelitian .......................................................................... 325

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab I memaparkan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
definisi operasional.

A.

Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sarana yang penting untuk meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan suatu bangsa
(Susanto, 2013: v). Pendidikan bisa didapatkan secara formal maupun non-formal.
Pendidikan non-formal meliputi keluarga, dan masyarakat, sedangkan pendidikan
formal didapat siswa melalui pembelajaran di sekolah. Pendidikan yang ada di
sekolah mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi.
Pendidikan dasar yang dimaksud adalah pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan
pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) (Usman, 2011: 143). Sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang paling berperan dalam pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM). Sekolah diharapkan mampu membantu individu
mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan kerja, sehingga
individu memiliki keahlian untuk bekerja dan ikut membangun bangsa
(Hasbullah, 2006: 54-55).
Sekolah memberikan pengetahuan kepada anak melalui berbagai macam
mata pelajaran untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM). Mata

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

pelajaran yang diajarkan adalah Matematika, Bahasa Indonesia, PKn, IPA, dan
IPS (Kemendikbud, 2011: 13). Matematika merupakan ilmu penting daripada
ilmu yang lain karena matematika merupakan dasar bagi ilmu-ilmu lainnya
(Suherman, 2003: 25). Posisi matematika terhadap ilmu lain membuat prestasi
siswa di bidang matematika dapat dijadikan tolok ukur kualitas pendidikan pada
suatu negara.
Prestasi belajar siswa Indonesia di bidang matematika masih rendah, hal
tersebut dapat dibuktikan pada hasil studi oleh TIMSS (Trends in International
Mathematics and Science Study) dan PISA (Programme for International Student
Assessment). TIMSS memiliki tujuan mengukur prestasi matematika dan sains
negara peserta di seluruh dunia yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali
(Kemendikbud, 2011). TIMSS merupakan studi internasional yang dikoordinasi
oleh IEA (The International Association for the Evaluation of Educational
Achievement) yang berpusat di Amsterdam Belanda. PISA adalah lembaga studi
yang bertugas untuk literasi membaca matematika dan sains yang diselenggarakan
setiap 3 tahun sekali (Kemendikbud, 2011). PISA adalah lembaga studi yang
dikoordinasi oleh OECD (Organization for Economic Cooperation and
Develompent) yang berpusat di Perancis.
Hasil studi TIMSS pada tahun 1999, 2003, dan 2007 secara berurutan
Indonesia memperoleh peringkat 32 dari 38 negara, peringkat 37 dari 46 negara,
dan peringkat 35 dari 45 negara (Kemendikbud, 2011). Hasil studi yang terbaru
dari TIMSS pada tahun 2011 menunjukkan prestasi matematika Indonesia berada
pada peringkat 38 dari 40 negara peserta dengan perolehan skor 386 (Arora, 2011:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

31). Hasil studi PISA pada tahun 2000, 2003, dan 2006 secara berurutan
Indonesia memperoleh peringkat 39 dari 41 negara dengan perolehan skor 367,
peringkat 38 dari 40 negara dengan perolehan skor 360, dan peringkat 50 dari 57
negara dengan perolehan skor 391 (Kemendikbud, 2011). Hasil studi PISA yang
terbaru pada tahun 2012 Indonesia memperoleh peringkat 64 dari 65 negara
(NECS, 2012).
Prestasi matematika siswa Indonesia yang masih rendah menjadi tolak ukur
kualitas pendidikan di Indonesia yang masih rendah. Rendahnya kualitas
pendidikan di Indonesia diakibatkan oleh buruknya sistem pendidikan di
Indonesia (Tjalla, 2010: 3). Perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013
adalah upaya sadar pemerintah Indonesia untuk memperbaiki sistem pendidikan.
Kurikulum 2013 menuntut guru menjadi fasilitator dan bukan lagi menjadi satusatunya sumber belajar (Napitupulu dalam Nuh, 2013: 209). Salah satu sumber
belajar yang direncanakan dan diciptakan oleh guru sebagai penghubung pesan
ajar disebut alat peraga atau media pembelajaran (Munadi, 2010: 5).
Rendahnya prestasi belajar matematika dikarenakan masih berlakunya
sistem menghapal rumus-rumus dalam pembelajaran matematika. Mata pelajaran
matematika selama ini dianggap sebagai pelajaran yang abstrak bagi siswa.
Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol (Susanto,
2013). Hudojo (2001: 208) mengatakan bahwa dalam mengajarkan matematika
seharusnya dibutuhkan benda-benda konkret untuk menjembatani pola pikir
siswa. Benda-benda konkret tersebut berupa alat peraga yang dapat memperjelas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

materi yang disampaikan guru, sehingga siswa lebih mudah memahami
(Heruman, 2008: 1).
Alat peraga adalah benda konkret yang dapat membantu siswa dalam
memahami materi matematika (Sitanggang, 2013: 3). Alat peraga dipandang dapat
menjembatani pola pikir siswa dari hal yang abstrak ke konkret. Alat peraga
memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami konsep yang abstrak,
merangsang berpikir, memotivasi, aktif, dan merangsang untuk memecahkan
masalahnya sendiri (Suherman, 2003: 243). Jerome Bruner menyatakan bahwa
pengetahuan yang di peroleh siswa sendiri akan lebih bertahan lama dan
pengetahuan yang diperoleh secara mandiri akan menghasilkan hasil yang paling
baik (Dahar, 2012: 79).
Pembelajaran secara mandiri merupakan salah satu karakteristik dari metode
yang dikembangkan oleh Montessori (Montessori, 2013: 192). Montessori
menyampaikan bahwa pemberian lingkungan maupun materi yang tepat dapat
memancing spontanitas siswa dalam belajar dan mengembangkan pengetahuan
secara mandiri (Montessori, 2002: 7-8). Montessori memperkenalkan model
pembelajaran yang melatih seluruh panca indera dan keterampilan siswa dengan
menggunakan alat peraga.
Alat peraga Montessori adalah suatu material yang dapat digunakan oleh
siswa dalam pembelajaran yang dirancang khusus agar menjadi alat peraga yang
sederhana, menarik, memungkinkan siswa untuk bisa digunakan. Montessori math
materials enable child to manipulate and repeat the use of materials until he can
make his own abtraction out of his work (Lilard, 1997: 137). Maksudnya alat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

peraga matematika Montessori memungkinkan siswa untuk memanipulasi dan
mengulang terus menggunakan alat peraga tersebut sampai siswa dapat membuat
abstraksinya sendiri dari pekerjaannya. Metode ini dapat memberi kesempatan
siswa supaya dapat belajar secara mandiri, dan dapat memperbaiki kesalahan yang
siswa lakukan sendiri (Lillard, 1997: 11). Alat peraga Montessori ini aman
digunakan oleh siswa SD karena alat peraga Montessori ini menggunakan bahan
yang aman untuk digunakan anak-anak, mempunyai warna yang menarik dan juga
bentuk yang menarik. Hal ini dikarenakan alat peraga Montessori mempunyai ciri
yaitu menarik, bergradasi, auto-correction dan auto-education (Montessori, 2002:
170-176).
Montessori (2013: 83-84) mengungkapkan bahwa alat peraga Montessori
dirancang sesuai dengan perkembangan anak, baik dalam hal perkembangan
psikologi maupun fisiknya. Alat peraga Montessori dalam perkembangan
psikologi dapat membantu siswa memahami matematika dari hal yang abstrak ke
konkret. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perbedaan
prestasi belajar siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis metode
Montessori”.

B.

Identifikasi Masalah
Rendahnya prestasi belajar matematika Indonesia berdasarkan TIMSS dan

PISA mencerminkan bahwa pendidikan di Indonesia tergolong rendah. Alat
peraga Montessori diharapkan dapat membantu memahami mata pelajaran

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

matematika dari hal yang abstrak ke konkret dan dapat meningkatkan prestasi
matematika khususnya prestasi metematika Indonesia di dunia Internasional.

C.

Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada perbedaan prestasi belajar siswa kelas III SD

Kanisius Sengkan tahun pelajaran 2013/ 2014 atas penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori. Alat peraga matematika berbasis metode
Montessori yang digunakan berupa alat peraga Geometric Stick Box. Mata
pelajaran yang diajarkan adalah mata pelajaran matematika kelas III dengan
Standar Kompetensi (SK) 4. Memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar
sederhana untuk Kompetensi Dasar (KD) 4.2 yaitu Mengidentikasi berbagai jenis
dan besar sudut. Peneliti memilih materi tersebut karena karakteristik alat peraga
Geometric Stick Box sesuai dengan indikator-indikator yang akan dicapai.

D.

Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah berdasarkan latar belakang penelitian ini yaitu

“apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan alat peraga
matematika berbasis metode Montessori?”.

E.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

adanya perbedaan prestasi belajar siswa atas penggunaan alat peraga matematika
berbasis metode Montessori.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F.

7

Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka manfaat

penelitian ini adalah:
1.

Bagi siswa
Manfaat penelitian bagi siswa adalah siswa lebih tertarik mempelajari

matematika dengan cara yang baru dan menggunakan alat peraga. Alat peraga
yang digunakan membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran.
2.

Bagi guru
Manfaat penelitian bagi guru adalah guru menjadi terpacu untuk melakukan

pembelajaran yang lebih inovatif dengan menggunakan alat peraga dalam proses
pembelajaran. Guru dapat meningkatkan kualitas dalam pembelajaran yang
digunakan sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa di bidang matematika.
3.

Bagi sekolah
Manfaat penelitian bagi sekolah adalah sekolah memperoleh masukan dan

sumbangan positif bagi kemajuan kualitas sekolah.
4.

Bagi peneliti
Manfaat penelitian bagi peneliti adalah peneliti mendapat pengalaman,

pengetahuan dan mengasah kemampuan dalam membuat perangkat pembelajaran
menggunakan alat peraga berbasis Montessori.

G.

Definisi Operasional
Penelitian ini perlu definisi operasional untuk menyamakan persepsi tentang

hal-hal yang masih berbeda, yaitu :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1.

8

Matematika adalah salah satu mata pelajaran inti di sekolah dasar yang
berisi rumus dan simbol-simbol.

2.

Alat peraga adalah alat yang digunakan dalam pembelajaran yang dapat
mempermudah siswa dalam memahami pelajaran.

3.

Alat peraga matematika adalah alat peraga yang digunakan dalam
pembelajaran matematika pada materi tertentu untuk mempermu dan siswa
memahami materi.

4.

Metode Montessori adalah metode yang dikembangkan oleh Maria
Montessori dengan cara yang mengoptimalkan kemampuan panca indera
dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk melakukan dan menemukan
pengetahuannya sendiri.

5.

Alat peraga Montessori adalah alat peraga pembelajaran yang mempunyai
spesifikasi: menarik, bergradasi, auto-corection, auto-education, dan
kontektual.

6.

Alat peraga matematika berbasis metode Montessori adalah alat peraga
berbasis Montessori yang digunakan dalam pembelajaran matematika.

7.

Prestasi belajar adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan berbagai
variasi soal mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka.

8.

Siswa sekolah dasar adalah siswa yang berada pada jenjang sekolah dasar.

9.

Pre-test adalah kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa dalam memahami
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10.

9

Post-test adalah kegiatan yang dilakukan di akhir pembelajaran untuk
mengetahui kemampuan akhir yang dimiliki oleh siswa dalam memahami
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan dua angka.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

Bab II memaparkan empat bagian yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka menguraikan tentang beberapa topik
bahasan yang berkaitan dengan judul penelitian. Penelitian yang relevan berisi
penelitian-penelitian yang berkaitan dengan variabel penelitian yang akan peneliti
lakukan. Kerangka berpikir merupakan rumusan konsep yang diperoleh dari berbagai
tinjauan teori. Hipotesis penelitian memaparkan dugaan sementara yang akan terjadi
pada penelitian.

A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka ini berisi tentang beberapa teori yang berkaitan dengan judul
penelitian. Teori yang dibahas adalah tahap perkembangan anak sekolah dasar, alat
peraga matematika Montessori, metode Montessori, pembelajaran matematika, materi
sudut dan prestasi belajar.
1.

Tahap Perkembangan Anak Sekolah Dasar
Tahapan perkembangan anak dan karakteristik siswa Sekolah Dasar (SD) akan

dipaparkan pada topik ini. Teori perkembangan anak diambil dari pendapat Piaget
dan Montessori.

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

a.

11

Tahap Perkembangan Anak
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan merupakan suatu proses spontan

dengan cakupan luas yang berakibat pada gejala pertambahan secara terus menerus,
modifikasi, dan penyusunan ulang struktur psikologis (Salkind, 2009: 311). Piaget
mengemukakan bahwa perkembangan merupakan proses berkelanjutan yang ditandai
dengan berbagai perubahan dari tahapan satu ke tahapan selanjutnya. Setiap tahap
tidak bisa dilompati karena urutan perkembangan sudah pasti dan saling
mempengaruhi antara tahap satu dengan tahap selanjutnya (Salkind, 2009: 325).
Tahap perkembangan kognitif oleh Piaget dibagi menjadi 4, yaitu: tahap sensorimotorik (usia 0-2 tahun), tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun), tahap konkret
operasional (usia 7-11 tahun), dan tahap operasional formal (usia 11 tahun ke atas)
(Desmita, 2009: 101). Tabel 2.1 menjelaskan tentang tahap perkembangan kognitif
menurut Piaget beserta deskripsi perkembangan yang terjadi dalam setiap tahap.
Tabel 2.1
Tahap Perkembangan Menurut Piaget (Desmita, 2009: 101)
Tahap
Usia
Deskripsi Perkembangan
1. Sensori Motor
0 – 2 tahun
Bayi bergerak dari tindakkan reflek instinktif
saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis.
Pembangunan pemahaman didasarkan pada
pengalaman-pengalaman sensor dan tindakkan
fisik.
2. Pra-operasional
2 – 7 tahun
Anak mulai menggambarkan dunia dengan
kata-kata dan gambar-gambar yang dibuat.
3. Operasional
7 – 11 tahun Anak mulai berpikir secara logis mengenai
Konkret
peristiwa-peristiwa
konkret
dan
mengklasifikasikan benda-benda ke dalam
bentuk yang berbeda.
4. Operasional
11 – hingga
Remaja mulai berpikir dengan cara yang lebih
Formal
dewasa
abstrak, logis, dan lebih idealistik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

Tabel 2.1 menjelaskan tahap perkembangan kognitif menurut Piaget. Tahap
pertama adalah sensori motorik. Tahap sensori motorik ini terjadi ketika bayi berusia
0-2 tahun. Tahap ini bayi membentuk pemahaman yang dilandaskan pada
pengalaman sensorik yang didapatkannya. Pengalaman sensorik didapatkan dari
pengoptimalan panca indera untuk melakukan gerakan dan interaksi dengan orang
atau benda di sekitar.
Tahap perkembangan kognitif yang kedua adalah pra-operasional. Tahap praoperasional terjadi pada usia 2-7 tahun. Tahap ini anak mulai merepresentasikan katakata dan gambar-gambar. Kata atau gambar yang dilihat anak akan dijadikan media
untuk mendapatkan pengalaman dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.
Perkembangan tersebut menunjukkan peningkatan simbolis yang melampaui
hubungan informasi sensor dan tindakan fisik pada diri anak.
Tahap ketiga adalah tahap operasional konkret. Tahap ketiga ini terjadi pada
anak usia 7-11 tahun. Anak mulai berpikir secara logis mengenai peristiwa yang
konkret. Anak juga sudah mulai mampu mengklasifikasikan benda-benda ke dalam
berbagai jenis bentuk yang berbeda-beda. Anak dalam tahap operasional konkret
tidak mampu melaksanakan operasi yang bersifat abstrak karena masih kesulitan
dalam mengaitkan konsep abstrak dengan pengalaman konkret. Strategi pendidikan
bagi anak operasional konkret semestinya tidak menganggap bahwa anak mampu
belajar tanpa menggunakan pengalaman yang berlandaskan tindakan nyata (Salkind,
2009: 346).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

Tahapan yang terakhir adalah tahap operasional formal . Tahapan ini terjadi
pada usia 11 tahun hingga dewasa. Pada tahap ini remaja mulai mampu memecahkan
masalah dan analisis sistematis. Kebanyakan dari anak-anak dalam tahap ini dapat
menangani berbagai persoalan abstrak mengenai situasi-situasi yang berlawanan
dengan fakta. Pemikiran remaja ditandai dengan kepekaan terhadap orang lain,
kemampuan menghadapi pertentangan, dan kemampuan untuk menangani logika
tingkat tinggi (Salkind, 2009: 350).
Tokoh kedua adalah Maria Montessori yang menjelaskan tentang tahapan
perkembangan anak. Maria Motessori membagi tahap perkembangan anak menjadi
tiga tahapan, yaitu umur 0-6 tahun, 6-12 tahun, dan 12-18 tahun (Montessori, 2008:
xii). Montessori menamai tahap pertama dengan sensorials explorers, tahap kedua
reason explorers, dan tahap ketiga dinamakan humanistic explorers.

“In the first plane of information, children are “senorials explorer”; in the
second, they are “reason explorers”. Now, in the third plane, they became
“humanistic explorers”, interested in the quality of society for themselves and
for others peoples of the world” (Lillard, 1997: 154).
Tahapan yang pertama adalah tahap usia 0-6 tahun. Usia 0-6 tahun disebut dengan
masa sensorials explorers. Tahap sensorials explorers anak banyak menggunakan
kelima panca indera untuk mendapatkan pengalaman baru. Usia 0-6 tahun adalah usia
emas bagi anak-anak. Anak mulai belajar melakukan gerak, berlatih tentang
keteraturan, menyayangi lingkungan, serta sangat peka terhadap susuatu yang bersifat
mendetail dan bilangan atau angka. Tahap kedua disebut dengan reason explorers.
Anak berada pada tahap kedua ketika berusia 6-12 tahun. Pada tahap ini, anak mulai

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

peka terhadap hal yang bersifat logika dan pembenaran. “Younger children ask

“why” but they are in effect asking “what”, “what is that”, “what is it called”. In the
words, they are searching for fact rasther than the reasons behind those facts”
(Lillard, 1997: 47). Anak mulai bereksplorasi tentang pengetahuan melalui hal-hal
konkret yang ditemui. Tahap ketiga ialah 12-18 tahun. Tahap ini disebut humanistic
explorers. Tahapan ini, anak akan mengalami kematangan fisik dan mulai mencari
model ideal yang akan menjadi idolanya dan menjadikannya acuan untuk diikuti.
b.

Tahap Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
Usia 6 tahun adalah rata-rata usia anak Indonesia ketika memasuki sekolah

dasar dan selesai menjalani pendidikan pada usia 12 tahun (Desmita, 2009: 35). Usia
6 tahun sampai 12 tahun masuk pada tahap operasional konkret menurut Piaget dan
masuk pada tahap kedua menurut Montessori. Piaget memaparkan bahwa anak usia
sekolah dasar memiliki pemikiran operasional konkrit karena sudah mampu
melakukan aktivitas mental mengenai hubungan-hubungan logis dari berbagai konsep
yang difokuskan pada objek ataupun peristiwa konkret (Desmita, 2007: 156).
Montessori berpendapat bahwa anak yang berada pada tahap kedua mulai mencari
pengetahuan-pengetahuan baru melalui hal-hal konkret di sekitarnya (Lillard, 1997:
47). Kesamaan yang ada dalam kedua tahap dari masing-masing ahli adalah anak
mulai mampu berpikir logis, mencari penjelasan, dan pengetahuan dari pengalamanpengalaman konkret yang dialaminya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

15

Metode Montessori
Pada sub bab metode Montessori ini berisi tentang teori mengenai sejarah

metode Montessori, dan metode Montessori. Sejarah metode Montessori menjabarkan
asal terciptanya metode Montessori. Metode Montessori membahas berbagai aspek
yang berkaitan dengan metode Montessori.
a.

Sejarah Metode Montessori
Maria Montessori adalah seorang yang menciptakan metode ini. Montessori

mengungkapkan dalam bukunya bahwa metode Montessori merupakan salah satu
metode yang dalam pembelajaran dapat mengembangkan kebebasan berkarakter anak
dengan cara yang mengagumkan dan luar biasa (Montessori, 2002: 33). Metode
Montessori ini dapat digunakan dari mulai pra sekolah, paud, sekolah dasar, sampai
sekolah menengah atas.
Metode Montessori adalah salah satu metode pendidikan yang dicetuskan oleh
seorang wanita dari Italia bernama Maria Montessori. Maria Montessori lahir pada 31
Agustus 1870 di kota Chiaravalle, Ancona, Italia Utara dan wafat pada usia ke-82
tepatnya 6 Mei 1952 karena pendarahan otak (Magini, 2013: 7&97). Montessori
mengawali kariernya sebagai seorang dokter. Ketertarikan pertama Montessori
terhadap anak-anak muncul saat ia menjadi konsultan dan terapis bagi anak-anak
yang mengalami keterbelakangan mental di klinik psikiatri. Montessori merasa
tersentuh ketika melihat anak-anak tunagrahita yang mendapat perlakuan tidak adil.
Ia merasa tergugah untuk mencari solusi agar anak-anak tersebut dapat dididik
layaknya anak-anak normal. Montessori banyak membaca literatur seperti yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

ditulis Itard, Seguin, dan Froebel untuk menemukan metode yang tepat. Seguin
menekankan kecenderungan alamiah dan ketertarikan spontan anak-anak (Crain,
2007: 97-98)
Pada tahun 1907 Montessori mendirikan sebuah sekolah di perumahan kumuh
San Lorenzo yang diberi nama Casa dei Bambini, yang berarti rumah bagi anak-anak.
Anak-anak yang bersekolah di sana adalah anak-anak pinggiran dengan kondisi
kumuh. Montessori terus mengembangkan ide-idenya dan membawa alat-alat peraga
didaktis bagi anak-anak di Casa dei Bambini (Crain, 2007: 99).
b.

Metode Montessori
Metode Montessori menekankan konsep belajar sambil bermain pada anak

(Holt, 2008: xi). Melalui kegiatan ini, anak merasa senang dan tanpa disadari telah
mempelajari sesuatu yang baru melalui kegiatan bermain tersebut. Dalam kelas
Montessori, anak-anak dapat memilih bekerja sendiri maupun dalam kelompok.
Suasana kelas Montessori sangat tenang, sehingga memunculkan konsentrasi belajar
yang penuh bagi anak. Montessori percaya bahwa konsentrasi yang penuh dapat
membantu anak-anak mengembangkan kemampuan dirinya (Lillard, 2005: 20-21).
Tujuan utama dari metode Montessori adalah membuat anak-anak mandiri
dalam melakukan segala sesuatunya. Hal ini sesuai dengan motto terkenal Montessori
yang menjadi filosofi dalam metode pendekatannya, yaitu “Tak ada orang bebas,
kecuali dia MA NDIRI” (Magini, 2013: 54). Atas dasar filosofi yang digunakannya,
Montessori melakukan berbagai eksperimen di Casa dei Bambini, salah satunya pada
tahun 1907 tentang membaca dan menulis. Hasil yang diperoleh ternyata sangat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

mengesankan, dimana anak usia empat hingga lima tahun telah dapat membaca dan
menulis dengan lancar. Montessori banyak menemukan metode pendekatan
berdasarkan beberapa penelitian eksperimen yang dilakukan di Casa dei Bambini.
Metode inilah yang saat ini lebih dikenal dengan nama metode Montessori.
Montessori mengungkapkan 8 prinsip pendidikan yang ia ciptakan (Lillard,
2005: 29). Prinsip yang pertama ialah konsep gerak (motorik) dan kognitif
berhubungan begitu erat karena gerak dapat berpengaruh pada proses berpikir dan
belajar. Konsep ini menjadi alasan alat peraga Montessori dibuat berdasarkan pada
gerak motorik anak. Alat-alat peraga Montessori sengaja dibuat untuk membantu
siswa mengeksplorasi inderanya. Prinsip yang kedua yaitu kontrol indera dalam
kehidupan dapat mendukung siswa untuk belajar menjadi baik. Panca indera manusia
berfungsi menerima informasi baru dari lingkungan sekitarnya, maka panca indera
sangat penting bagi perkembangan siswa. Prinsip ketiga berfokus pada ketertarikan
siswa. Montessori